Anda di halaman 1dari 26

BAHAYA IKLIM KERJA

Oleh: Lulus Suci Hendrawati, S.Kom., M.Si.


Prodi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Binawan
DEFINISI
1. Iklim kerja adalah suatu kombinasi dari suhu kerja, kelembaban udara,
kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu tempat kerja.
Cuaca kerja yang tidak nyaman, tidak sesuai dengan syarat yang
ditentukan dapat menurunkan kapasitas kerja yang berakibat
menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja (Subaris, dkk, 2008).

2. Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,


kecepatan gerakan udara dan panas radiasi akibat dari tingkat
pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari
pekerjaannya (Permenakertrans No. 13 Tahun 2011NAB Faktor Fisika
& Kimia di Tempat Kerja).
Suhu Nyaman Untuk Orang Indonesia
24 - 26 C

Iklim Kerja
Panas Iklim Kerja
Dingin
DEFINISI SUHU/TEMPERATUR
Suhu/Temperatur adalah suatu
ukuran dingin atau panasnya
keadaan atau sesuatu lainnya. (Ir.
Sarsinta: 2008)

Suhu/Temperatur adalah panas atau dinginnya


suatu udara yang disebabkan oleh adanya
kombinasi kerja antara udara, perbedaan
kecepatan proses pendinginan & pemanasan
suatu daerah dan jumlah kadar air & permukaan
bumi. (Wirastuti dkk: 2008)
IKLIM KERJA PANAS
Iklim Kerja Panas
adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembapan, kecepatan gerakan
udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannnya (Permenakertrans No. 13
Tahun 2011).
3 SUMBER PANAS PADA LINGKUNGAN
KERJA
(Suma’mur, 2014)
1. Iklim kerja setempat. Keadaan udara di tempat kerja, ditentukan
oleh faktor-faktor keadaan antara lain suhu udara, penerangan,
kecepatan gerakan udara dan sebagainya.

2. Proses produksi dan mesin. Mesin mengeluarkan panas secara


nyata sehingga lingkungan kerja menjadi panas.

3. Kerja otot. Tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan memerlukan


energi yang diperlukan dalam proses oksidasi untuk menghasilkan
energi berupa panas.
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI TEKANAN PANAS

1. Beban kerja
2. Pakaian kerja
3. Karakteristik pekerja

Pengukuran temperatur lingkungan dilakukan dengan mengukur


komponen temperatur yang terdiri dari suhu kering, suhu basah alami,
dan suhu radiant. Disamping itu juga perlu dilakukan pengukuran
terhdap kelembaban udara relatif dan kecepatan angin.
Temperatur lingkungan umumnya dinyatakan dengan indeks Wet Bulb
Globe Temperature (WBGT) atau dikenal juga dengan Indeks Suhu
Basah dan Bola (ISBB).

Pengukuran temperatur lingkungan bertujuan untuk:


1. Mengetahui besaran temperatur lingkungan. Umumnya dalam
satuan derajat Celcius.
2. Mengetahui sumber panas dan area kerja yang berisiko terhadap
pajanan panas.
3. Mengetahui pekerja yang berisiko terhadap pajanan panas.
KONSEP PENGUKURAN
Pengukuran temperatur lingkungan kerja maupun pajanan panas
personal dilakukan dengan memperhatikan alasan berikut: (ACGIH,
2007)
1. Asesmen secara kualitatif terhadap pajanan panas di tempat kerja
mengindikasikan adanya kemungkinan terjadinya tekanan panas.
2. Apabila terdapat informasi atau laporan tentang ketindaknyamanan
berkaitan dengan tekanan panas di tempat kerja.
3. Penilaian secara profesional (professional judgment)
mengindikasikan adanya kondisi terjadinya tekanan panas.
ALAT UKUR IKLIM KERJA
Pengukuran iklim kerja dapat dilakukan melalui 3 alat, yaitu:
1. Heat Stress Monitor adalah suatu alat untuk mengukur tekanan
panas dengan parameter Indeks Suhu Bola Basah (ISBB).
2. Anemometer adalah suatu alat untuk mengukur tingkat kecepatan
angin.
3. Higrometer adalah suatu alat untuk mengukur tingkat kelembapan
udara.
JENIS PENGUKURAN IKLIM KERJA
I. PENGUKURAN TEMPERATUR LINGKUNGAN
1. Suhu kering (dry bulb/air temperature) - Ta
Pengukuran suhu kering dilakukan dengan menggunakan termometer
yang terdiri dari termometer yang berisi cairan (liquid-in-glass
thermometer), thermocouples, termometer resisten (resistance
thermometer).
2. Suhu basah alami dan bola (Natural wet bulb temperature) - Tnwb
Pengukuran suhu basah alami dilakukan dengan menggunakan
termometer yang dilengkapi dengan kain katun yang basah. Untuk
mendapatkan pengukuran yang akurat, maka sebaiknya
menggunakan kain katun yang bersih serta air yang sudah disuling
(distilasi).
I. PENGUKURAN TEMPERATUR LINGKUNGAN
3. Suhu Radian (Radiant/globe temperature)
Suhu radian diukur dengan menggunakan black globe thermometer.
Termometer dilengkapi dengan bola tembaga diameter 15 cm yang dicat
berwarna hitam untuk menyerap radiasi infra merah. Jenis termometer
untuk mengukur suhu radian yang paling sering digunakan adalah
Vernon Globe Thermometer yang mendapat rekomendasi dari NIOSH.
4. Kelembaban relatif (Relative humidity)
Pengukuran kelembaban udara penting dilakukan karena merupakan
salah satu faktor kunci dari iklim yang mempengaruhi proses
perpindahan panas dari tubuh dengan lingkungan melalui evaporasi.
Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan evaporasi menjadi rendah.
Alat yang umum digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah
hygrometer atau psychrometer yang bersifat direct reading
I. PENGUKURAN TEMPERATUR LINGKUNGAN
5. Kecepatan Angin
Kecepatan angin sangat penting perannya dalam proses
pertukaran panas antara tubuh dan lingkungan khususnya
melalui proses konveksi dan evaporasi. Kecepatan angin
umumnya dinyatakan dalam feet per minute (fpm) atau meter
per second (m/sec). Kecepatan angin diukur dengan
menggunakan anemometer. Terdapat dua jenis anemometer
yaitu: vane anemometer dan thermoanemometer.
CONTOH ALAT UKUR TEMPERATUR

Heat Stress Monitor Anemometer Higrometer


JENIS ALAT UKUR
II. PENGUKURAN PAJANAN PANAS PERSONAL
Pengukuran pajanan personal perlu dilakukan apabila pekerja yang
berisiko terpajan panas bekerja berpindah-pindah atau pola
pajanan yang bersifat terputus-putus atau intermitten. Alat ukur
pajanan panas personal biasanya dilengkapi dengan sensor untuk
mendeteksi perubahan suhu tubuh dan denyut nadi yang dipasang
di tubuh pekerja seperti di telinga atau di badan.
6 PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP TENAGA KERJA

1. Gangguan perilaku dan performa kerja, seperti terjadinya kelelahan,


sering melakukan istirahat curian dan lain-lain.
2. Dehidrasi, yaitu suatu kondisi kehilangan cairan tubuh yang
berlebihan yang disebabkan baik oleh penggantian cairan yang tidak
cukup maupun karena gangguan kesehatan).
3. Heat rash, seperti biang keringat atau keringat buntat, gatal kulit
akibat kondisi kulit terus basah.
6 PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP TENAGA KERJA

1. Heat cramps, merupakan kejang-kejang otot tubuh (tangan dan kaki)


akibat keluarnya keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium
dari tubuh yang kemungkinan besar disebabkan karena minum terlalu
banyak dengan sedikit garam natrium.
2. Heat syncope, keadaan yang disebabkan karena aliran darah ke otak
tidak cukup karena sebagian besar aliran darah di bawah ke permukaan
kulit atau perifer yang disebabkan pemaparan suhu tinggi.
3. Heat exhaustion, keadaan yang terjadi apabila tubuh kehilangan terlalu
banyak cairan dan atau kehingan garam, dengan gejalanya: mulut
kering, sangat haus, lemah, dan sangat lelah
PENGENDALIAN DAN PENGATURAN IKLIM KERJA PANAS

Menurut Harrianto (2010), terdapat dua cara pengendalian tekanan panas di tempat kerja,
yaitu sebagai berikut:
1. Pengendalian teknik
 Mengurangi produksi panas metabolik dalam tubuh.
 Otomatisasi dan mekanisasi beban tugas akan meminimalisasi kebutuhan kerja fisik
para tenaga kerja.
 Mengurangi penyebaran panas radiasi dari permukaan benda-benda yang panas,
dengan cara memberikan Isolasi/penyekat dan perisai.
 Mengurangi bertambahnya panas konveksi. Kipas angin untuk meningkatkan
kecepatan gerak udara di ruang kerja yang panas.
 Mengurangi kelembaban. AC, peralatan penarik kelembaban, dan upaya lain untuk
mengeliminasi uap panas sehingga dapat mengurangi kelembapan di lingkungan kerja.
PENGENDALIAN DAN PENGATURAN IKLIM KERJA PANAS

2. Pengendalian administratif
 Periode aklimatisasi yang cukup sebelum melaksanakan beban kerja
yang penuh.
 Untuk mempersingkat pajanan dibutuhkan jadwal istirahat yang
pendek tetapi sering dan rotasi tenaga kerja yang memadai.
 Ruangan dengan penyejuk udara (AC) perlu disediakan untuk
memberikan efek pendinginan pada para tenaga kerja waktu
istirahat.
 Penyediaan air minum yang cukup.
 Daftar Pustaka
IKLIM KERJA DINGIN
Iklim kerja dingin adalah:
Kondisi lingkungan yang menyebabkan kehilangan panas tubuh lebih
besar dari biasanya, biasanya lingkungan dengan suhu udara di bawah
18 hingga 20°C akan dianggap dingin.

 Di sebagian besar negara, industri makanan memerlukan pekerjaan


dalam kondisi dingin - biasanya 2 hingga 8°C untuk makanan segar
dan di bawah –25°C untuk makanan beku.
PENGUKURAN TERMPERATUR RUANG KERJA
Unit pengukuran yang disarankan oleh Internasional Standard
Organization (ISO) adalah dengan satuan derajat Celcius dan derajat
Kelvin dimana ⁰C = (⁰F-32) x 5/9 dan ⁰K = ⁰ + 273 (Hendra, 2003).

Termometer yang dapat digunakan untuk mengukur suhu ruangan yaitu


1. Liquid-in-glass thermometer
2. Termometer digital (thermocouples dan resistance thermometer).
PENGUKURAN PADA PEKERJA
1. Termometer air raksa
2. Termometer elektronik/thermistor
3. Termometer telinga

Termometer elektronik/thermistor Termometer telinga


Termometer air raksa
IKLIM KERJA DINGIN DI TEMPAT KERJA
No. Suhu Udara Lingkungan kerja
1. -120°C Ruangan dingin yang digunakan untuk
cryotherapy/Kriterapi pasien
2. -55°C Tempat/ruang penyimpanan produk ikan
3. -8°C Tempat/ruang penyimpanan produk daging
beku
4. -5°C - -7°C Wilayah dataran tinggi Dieng
5. ≤20°C AC central yang digunakan di Gedung
perkantoran
Reaksi Tubuh Manusia akibat Suhu Dingin Berdasarkan Suhu
Tubuh
Inti suhu (ºC Reaksi Tubuh
37 Sensasi thermoneutral
36 Kegelisahan, tangan dan kaki menggigil
35 Disorientasi, apatis, menggigil kuat, kulit menjadi biru/keabuan, jantung berdegup.
34 Menggigil yang sangat keras, jari kaku dan kebiruan, kebingungan.
33 Mengantuk, depresi, berhenti menggigil, sulit bernafas, napas pendek, dan tidak mampu merespon
rangsangan.

32 Progresif
31 Pingsan, halusinasi, kekakuan otot, sangat bingung, tidur yang dalam dan menuju koma, detak
jantung rendah, tidak menggigil.

30 Koma, tidak sadar, tidak memiliki refleks


29 Denyut jantung melambat
<28 kulit membiru, menolak bantuan, pingsan, pasien tidak sadarkan diri, jantung berhenti menuju
kematian.
Faktor-faktor Individu Pengendalian Suhu Dingin di
yang Mempengaruhi Tempat Kerja
Dampak Suhu Dingin 1. Pengendalian engineering
2. Pengendalian administrasi
1. Jenis kelamin a. Inspeksi K3 tempat kerja
b. Memberikan pelatihan mengenai suhu dingin
2. Usia c. Pemenuhan gizi pekerja
3. Indeks masa tubuh (IMT) d. Istirahat pendek
e. Menghindari konsumsi alkohol, rokok dan
4. Masa Kerja obat-obatan
3. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
5. Riwayat penyakit
a. Alat pelindung kepala
6. Alat pelindung diri (APD) b. Alat pelindung tangan
c. Alat pelindung kaki
d. Alat pelindung badan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai