Anda di halaman 1dari 63

HIGIENE INDUSTRI FAKTOR FISIKA

IKLIM KERJA

OLEH
WIRAHAJUMUMPUNI, SKM, M.KES

Balai Besar Pengembangan Keselamatan


Dan Kesehatan Kerja Makassar
Pokok Bahasan

 Pendahuluan
 Pengertian dan Ruang
Lingkup
 Pengenalan Hazard di
tempat kerja
 Penilaian
 Pengendalian

2
PENDAHULUAN

• Kondisi iklim kerja yang kurang sesuai


Suhu yang terlalu panas atau dingin yang
menimbulkan masalah terhadap kesehatan tenaga
kerja.

• Iklim kerja panas umumnya lebih banyak


menimbulkan permasalahan bagi negara tropis
seperti Indonesia dimana suhu dan kelembaban
udara sehari-hari relatif tinggi.

• Permasalahan kesehatan dan ketidaknyamanan


bekerja yang ditimbulkan oleh iklim panas yang
tidak terkendali dapat meningkatkan kecelakaan
kerja dan menurunkan produktivitas.

3
DASAR HUKUM IKLIM KERJA
1. Undang-undang No. 1/1970 tentang keselamatan
kerja.
2. Undang-undang No. 3/1969 tentang persetujuan
Konvensi ILO. No. 120 mengenai hygiene dalam
perniagaan dan kantor-kantor pasal 7.
3. Permenaker No.5 tahun 2018 tentang K3
Lingkungkungan Kerja.
4. SNI 16-7061-2004. Pengukuran iklim kerja (panas)
dengan parameter indeks suhu basah dan bola.
5. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 2/M/BW/BK/1984,
tentang pengesahan alat pelindung diri.
HIPERKES & KK

HIGENE PERUSAHAAN

KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN KERJA
HIGIENE PERUSAHAAN

 Higiene Perusahaan adalah: Ilmu dan seni yang memberikan


pengertian upaya preventife atau usaha mengurangi resiko
terjadinya masalah K3 diperusaah, dengan pendekatan
antisipasi , pengenalan, evaluasi dan pengendalian bahaya
potensi yang diakibatkan oleh faktor lingkungan kerja yang
timbul di industri.
 Lingkungan kerja adalah: Area atau ruangan yang
dipergunakan untuk kegiatan pekerjaan, antara lain berupa
ruangan /tempat kerja, tempat penyimpanan bahan baku,
ruangan/tempat proses, hasil produksi dan benda –benda
disekitarnya(Mesin/Peralatan Kerja)
KESEHATAN KERJA
SECARA KHUSUS MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
TENAGA KERJA MELALUI UPAYA PENINGKATAN
KESEHATAN, PENCEGAHAN GANGGUAN KESEHATAN
ATAU PENYAKIT YANG MUNGKIN DIALAMI OLEH
TENAGA KERJA AKIBAT PEKERJAAN/TEMPAT KERJA.

7
KESELAMATAN KERJA

KESELAMATAN YANG BERKAITAN DENGAN MESIN,


ALAT, BAHAN, DAN PROSES KERJA GUNA MENJAMIN
KESELAMATAN TENAGA KERJA DAN SELURUH ASET
PRODUKSI AGAR TERHINDAR DARI KECELAKAAN KERJA
ATAU KERUGIAN LAINNYA.

8
FAKTOR –FAKTOR LINGKUNGAN KERJA.

 Fisik : Kebisingan, Getaran, Iklim keraja,


Pencahayaan, Radiasi dan Tekanan
 Kimia : Debu, Uap, Gas, Aerosol dll.
 Biologi : Virus, Bakteri, Jamur, Serangga, dll.
 Physikologi : Hubungan kerja, monoton, stress.
 Fisiologi : Hubungan sikap faal tubuh yg kurang
baik dengan kostruksi peralatan
kerja(ergonomi)
FAKTOR FISIKA

 IKLIM KERJA
 BISING
 PENCAHAYAAN
 GETARAN
 RADIASI
 TEKANAN
IKLIM KERJA

Suhu Udara
Kelembaban Udara (RH)
Kecepatan Gerakan Udara
Suhu Radiasi (R)
TEKANAN PANAS

Suhu Udara
Kelembaban Udara (RH)
Kecepatan Gerakan Udara
Suhu Radiasi (R)
Panas metabolisme
Tekanan Panas dapat
dipengaruhi

 Sistem Ventilasi, sistem ventilasi kurang


baik sangat menentukan tekanan panas.

Sumber panas itu sendiri,
Sumber Panas
 Industri (indoor)
 Dapur peleburan logam (Furnance)

 Proses pengolahan gelas


 Proses pengolahan kimia
 Bagian pengeringan/pemanasan
 Steam (boiler)

 Sinar Matahari (outdoor)


 Langsung (open area)

 Tak langsung

 Panas metabolisme
Salah satu sumber panas
Pengolahan nikel

TERIMA KASIH
TEMPAT KERJA DENGAN
IKLIM KERJA DINGIN:

 Di pabrik es
 Di kamar pendingin
 Di laboratorium
 Di ruang komputer
 Dan lain-lain
17
Penilaian Iklim Kerja
 Heat Stress Index (HSI)
 Index of Thermal Stress (ITS)
 Predicted Four Hour Sweat Rate (P4SR)
 Wet Bulb Globe Temperature (WBGT)/ISBB
 Efektive Temperatur (ET) dikembangkan dengan
Efektive Corrective Temperature (CET)
 Suhu Basa Alami (SBA)
Alat ukur kecepatan
aliran udara
 Kata termometer
 Anemometer
 Thermal Anemometer
Kata termometer
 Mula2 resevoir bawah dicelukan ke dalam air
panas untk menaikkan alkohol sampai reservoir
atas
 Keringkan reservoir bawah .
 Amati penurunan alkohol dengan jam henti
diperoleh waktu pendinginan(cooling time)
 Dari waktu tersebut dapat dihitung kecepatan
gerakan udara
Perhitungan
Kecepatan udara

V :(( 1/b( H/ trt- a))2 m/detik


Daya pendingin
H: F/TC
H/trt-ta <0.6 ---< 1 m/dt--- a : 0.212
b : 0.351
> 0.6---> 1 m/dt --- a: 0.115
b: 0.456
Keterangan
V : Kecepatan gerakan udara
a&b : Konstanta kata termometer
ta : Suhu kering
trt : Range suhu kata termometer (53.0)
F : Kata faktor (330)
Tc : Cooling time (waktu pendinginan)
H : Cooling power
Alat Ukur Kecepatan Angin

Anemometer
Thermal anemometer
August psycrometer
Asmann Psycrometer
Alat ukur iklim kerja

 Wet Bulb, Dry Bulb &


Globe Temps
 Indoor & Outdoor
WBGT Indices
 Celcius and Farenheit
Scales
AREA HEAT STRESS MONITOR ( QT-34)
TATA CARA PENGUKURAN

 SNI-16-7061-2004 “ Pengukuran Iklim


Kerja (panas) dengan parameter indeks
suhu basah dan bola
 Dalam SNI ini contoh alat yang
dipergunakan : SEDERHANA
 Tidak dilengkapi parameter RH dan HI

29
CARA PENGUKURAN

1. Prinsip
Alat diletakkan pada titik pengukuran sesuai dengan
waktu yang ditentukan, suhu basah alami, suhu
kering, dan suhu bola dibaca pada alat ukur, dan
indeks suhu basah dan bola diperhitungkan dengan
rumus

2. Peralatan
Alat-alat yang dipakai harus telah dikalibrasi oleh
laboratorium yang terakreditasi untuk melakukan
kalibrasi, minimal 1 tahun sekali.

30
ALAT-ALAT DIGUNAKAN MINIMAL MELIPUTI:

 Termometer suhu basah alami yang mempunyai kisaran -5 oC


sampai dengan 50 oC dan bergraduasi maksimal 0,5 oC

 Termometer suhu kering yang mempunyai kisaran -5 oC


sampai dengan 50 oC dan bergraduasi maksimal 0,5 oC

 Termometer suhu bola yang mempunyai kisaran -5 oC sampai


dengan 100 oC dan bergraduasi maksimal 0,5 oC

31
Prosedur Kerja
 Letakkan alat-alat tersebut di atas pada titik pengukuran dengan
lambung termometer setinggi 1 – 1,25 meter dari lantai.

 Rendam kain kasa putih pada termometer suhu basah alami


dengan air suling. Jarak antara dasar lambung termometer dan
permukaan tempat air 1 inci. Rangkaikan alat pada statif dan
paparkan selama 30 menit – 60 menit

 Rangkaikan termometer suhu kering pada statif dan paparkan


selama 30 – 60 menit

 Pasangkan termometer suhu bola pada bola tembaga warna


hitam (diameter 15 cm, kecuali alat yang sudah dirakit dalam
satu unit), lambung termometer tepat pada titik pusat bola
tembaga. Rangkaikan alat pada statif dan paparkan selama 20 –
30 menit.

32
Cara Pengukuran Heat Stress

 Tunggu selama ± 20 menit untuk


penyesuaian alat terhadap kondisi
lingkungan yg di ukur
 Baca masing-masing temperatur :
 Temperatur Kering ( Dry
Temperature/DB
 Temperatur Basah (Wet
Temperature/WB)
 Temperature Bola ( Globe
Temperature/GT)
 ISBB
RUMUS ISBB :
 INDOOR / Out door with no solar Load
(ACGIH):
ISBB in = 0,7 x WB + 0,3 GT

 OUTDOOR with solar Load:


ISBB out = 0,7 x WB + 0,2 GT + 0,1 DB

Dimana :
WB : Suhu basah alami (oC), yaitu suhu yang diukur dengan
termometer yang dibasahi dan ditiupkan udara
GT : Suhu bola atau suhu radiasi ( oC), yaitu suhu yang diukur
dengan termometer bola (globe thermometer)
DB : Suhu kering (oC), yaitu suhu udara yang diukur dengan
termometer
CONTOH PERHITUNGAAN ISBB :

 Hasil Ukur di ruang tertutup pada bagian welding


diperoleh data:

Suhu kering 28 oC

Suhu Basah 26 oC

Suhu radiasi 30 oC
 Berapa tekanan panas pada bagian tersebut?

 ISBB indoor = 0,7 x WB + 0,3 GT


= (0.7 x 26) + (0.3 x 30)
= 18,2 + 9
= 27,2 oC
ih
Menghitung RH scr MANUAL

 Tentukan berapa nilai suhu kering ( td)


 Tentukan berapa nilai suhu basah ( tw)
 Hitung perbedaan suhu kering-basah
sebagai delta t (Δ t)
 Konsultasikan dengan tabel RH
 Mendapatkan nilai RH
Contoh Hitungan

 Suhu kering pada bagian welding


terukur 31 o C
 Suhu basah menunjukkan 28 oC
 Suhu radiasi sebesar 33 o C
 Berapa kelembaban nisbi pada
bagian tersebut…?

37
Mencari Relative Humadity (RH)

t 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0


Tw
32 91 88 84 80 77 73 70

31 91 87 83 80 76 73 70
30 91 87 83 80 76 73 70
29 91 87 83 79 76 72 69
28 91 87 83 79 76 72 69
27 91 87 83 79 75 72 68

26 91 86 82 78 75 71 68
25 90 86 82 78 74 71 67
24 90 86 82 78 74 70 67
23 90 86 81 77 74 70 66
22 90 85 81 77 73 69 66

Contoh tabel RH (August Psycrometer)

38
Psycrometrik chart (Asman )
Iklim Kerja- Pengukuran TWA

Rata-rata ISBB:

WBGT1 x t1 + WBGT2 xt2 +….+ WBGTnx t n


t1 + t 2 + … + t n

Pendekatan rumus ini digunakan jika area


tempat kerja berbeda dengan tempat
istirahat
FORMULIR HASIL PENGUKURAN ISBB

Nama Perusahaan :
Alamat :
Jenis Perusahaan :
Tanggal Pengukuran ;
Alat yang digunakan:
Pelaksana :

No. Bagian/Lokasi jam SBA SB SK ISBB Sumber Keterangan


((o C) (o C) (o C) (o C) Panas

Cuaca : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelembaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gerakan udara

41
Keseimbangan Panas

 Tubuh manusia mempunyai mekanisme


pertahanan tubuh yang relatif konstan pada
37oC sebagai akibat keseimbangan antara panas
yang dihasilkan dalam tubuh karena
metabolisme dan pertukaran panas antara
tubuh dengan lingkungan.

 Panas tubuh yang berlebihan akan dikeluarkan


oleh tubuh melalui sirkulasi darah dalam tubuh
yang berfungsi sebagai pendingin; dan
penguapan dengan cara pengeluaran keringat.
Pertukaran panas antara tubuh dengan
lingkungan terjadi melalui :

 Konduksi (melalui kontak tubuh dengan benda


sekitar),
 Konveksi (tubuh dengan udara sekitar),

 Radiasi (pancaran panas tubuh dengan pancaran

panas lingkungan).
 Sedangkan panas metabolisme tergantung pada

aktivitas tubuh dan keadaan suhu sekitar.


Rumus keseimbangan panas

M ± Kond ± Konv ± R – E = 0
M : Panas metabolisme
Kond : Pertukaran panas secara konduksi
Konv : Pertukaran panas secara konveksi
R : Panas radiasi
E : Panas oleh evaporasi.
Indeks Tekanan Panas
Berdasarkan HSI

 Harga HSI : Kurang 0% Baru mengalami lingkungan kerja panas yang tinggi
 Harga HSI : 0% Tidak ada perubahan panas
 Harga HSI : 10 – 30% Ada penambahan panas, cocok pekerja
memerlukan pikiran, kecepatan dan ketelitian
 Harga HSI : 40 – 60% Keadaan lingkungan ada perubahan panas,
untuk tenaga kerja yang sehat masih kuat menahannya
 Harga HSI : 70 – 90% Untuk lingkungan ini diperlukan tenaga kerja serasi
dan memenuhi syarat
 Harga HSI : 100% Keadaan lingkungan jelek, ini dapat dilayani oleh tenaga
kerja yang masih muda serasi fisik, mental dan sudah
beraklimatisasi.
 Harga HSI : Lebih 100% Kebanyakan tenaga kerja terganggu kesehatannya
Keluhan Panas Berdasarkan
Tingkat ISBB dalam oC

 Tanpa keluhan panas : 27.65 oC


 Ada rasa panas : 28.85 – 29.76 oC
 Tak tertahankan : 30.2 oC
NAB IKLIM KERJA
Permenaker N0. 5. Tahun 2018 Tentang K3
Lingkungan kerja

NILAI AMBANG BATAS IKLIM KERJA INDEKS SUHU BASAH


DAN BOLA (ISBB) YAN DIPERKENANKAN

PENGATURAN ISBB
WAKTU KERJA BEBAN KERJA
SETIAP JAM
RINGAN SEDANG BERAT S. BERAT
75%-100% 31,0 28,0 - -
50%-75% 31,0 29,0 27,5 -
25%-50% 32,0 30,0 29,0 28,0
0 - 25% 32,5 31,1 30,5 30,0
Penggolongan Kegiatan Kerja
Menurut WHO
 Kerja ringan:
Laki-laki : kerja kantor, dokter, guru, juru rawat, ahli
hukum, kerja di toko, pengangguran,
Wanita : kerja kantor, pekerjaan rumah tangga (dengan
menggunakan mesin), guru, juru rawat, dokter.
 Kerja sedang
Laki-laki : Industri ringan , mahasiswa, buruh bangunan ,
petani (dengan menggunakan mesin), nelayan
Wanita : industri ringan , pekerja rumah tangga (tanpa
mesin), mahasiswi, kerja di toko
 Kerja berat
Laki-laki : petani (tanpa mesin), kuli, pekerja tambang,
tukang kayu( tanpa mesin), tukang besi
Wanita : petani (tanpa mesin), penari, atlit.
 Kerja berat sekali
Laki-laki : tukang kayu (tanpa mesin), tukang besi
Wanita : buruh bangunan
Stadar Iklim Kerja Dingin (Cold.Stress)
Suhu Temperatur Aktual (0C)
Kecepatan Angin 10,0 4,4 -1,1 -6,7 -12,2 -17,8 -23,2 -28,9 -34,4 -40,0 -45,6 -51,1
(MPH)
Ekuivalen Ternperatur Dingin
Tenang 10,0 4,4 -1,1 -6,7 -12,2 -17,8 -23,2 -28,9 -34,4 -40,0 -45,6 -51,1

5 8,9 2,8 -2,8 -8,8 -14,4 -20,6 -26,1 -32,2 -37,8 -43,9 -49,4 -55,6

10 4,4 -2,2 -8,9 -15,6 -22,8 -31,1 -36,1 -43,3 -50,0 -56,7 -63,9 -70,6

15 2,2 -5,6 -12,8 -20,6 -27,8 -35,6 -42,8 -50,0 -57,8 -65,0 -72,8 -80,0

20 0,0 -7,8 -25,6 -23,3 -31,7 -39,4 -47,2 -55,0 -63,3 -71,1 -78,9 -85,0

25 -1,1 -8,9 -17.8 -26.1 -33.9 -42.2 -50.6 -58.9 -66.7 -75.6 -83.3 -91.7

30 -2,2 -10,6 -18.9 -27.8 -36.1 -44.4 -52.8 -61.7 -70.0 -78.3 -87.2 -95.6

35 -2,8 -11,7 -20.0 -28.9 -37.2 -46.1 -55.0 -63.3 -72.2 -80.6 -89.4 -98.3

40 -3,3 -12,2 -21.1 -29.4 -38.3 -47.2 -56.1 -65.0 -73.3 -82.2 -91.1 -100.0

Kecepatan angin SEDIKIT BERBAHAYA BERBAHAYA MENINGKAT SANGAT BERBAHAYA


yang lebih besar Berpotensi menyebabkan Tubuh dapat membeku dalam
dari 40 mph pembekuan pada bagian waktu 30 detik.
memiliki tubuh yang tcrpajan dalam
bebcrapa dampak waktu 1 menit.
tambahan

Trenchfoot dapat terjadi diseluruh titik


Efek Pemaparan Iklim Kerja Adalah :

 Gangguan pada Pekerjaan, tidak


nyaman
 Panas  T.K. mengeluarkan

banyak keringat ( Loss


NaCl) Dehidrasi
 Gangguan Kesehatan
 Kepala pusing

 Perut mual

 Cepat lelah

 Mata kunang-kunang
Lanjutan

Efek Iklim Kerja Panas Terhadap


Kesehatan

 Heat Rash
Gejala :
Ruam-ruam pada kulit terjadi akibat
pengeluaran keringat yang terhambat, heat
rash biasanya dianggap tidak terlalu serius
tetapi dapat menimbulkan masalah bila terjadi
infeksi.

Penanggulangan :
Menjaga kulit tetap kering dan mengobati
infeksi dengan salep antibiotik.

52
Heat Syncope :
Gejala :
keadaan pingsan atau hampir pingsan yang disebabkan
oleh berdiri terlalu lama pada posisi tetap dibawah sinar
matahari langsung atau dapat juga di lingkungan panas.
Berdiri tetap menyebabkan aliran darah terpusat pada
tubuh bagian bawah.

Penanggulangan :
Seseorang yang mengalami heat syncope harus
dibaringkan pada tempat yang teduh dan diberi minum air.

53
HEAT STROKE ( SUN STROKE)
Pengaruh panas kepada pusat pengatur panas di otak

GEJALA
 Kulit panas, kering, merah
 Demam tinggi
 Pingsan
KEMUNGKINAN PENYEBAB
 Belum beraklimatisasi,
 Bekerja terlalu berat ( > performa kerja )
PENANGGULANGAN
Menurunkan suhu badan dengan kompres atau
dibungkus dengan selimut dingin
HEAT CRAMPS
 Kerja berat dalam waktu lama dan terpapar
panas yang tinggi
 Banyak kehilangan keringat (NaCL)
 Kejang otot dan perut terasa sakit
 Pingsan , lemah , enek dan muntah2
Penanggulangannya :
- Memindahkan Tenaga kerja dari
lingkungan panas
- Banyak diberi minum.
Heat exhaustion
 Terjadi karena cuaca yang sangat panas dan belum
beraklimatisasi
 Banyak keluar keringat
 Suhu badan normal dan subnormal
 Tekanan darah menurun dan nadi lebih cepat
 Lemah dan pingsan

PENANGGULANGAN
Pakaian dilonggarkan bila suhu rendah korban harus pakai selimut.
Istirahat dan beri minum dan makan yang cukup untuk
penyembuhan
MILIARIA
 Kelainan kulit sebagai akibat
keluarnya keringat yang
berlebihan
Penanggulangan
dilakukan dengan pendinginan
AKIBAT IKLIM KERJA DINGIN:

Chilbains
Bagian tubuh yang terkena, membengkak, merah,
panas dan gatal.

Trench foot
Kaki pucat, nadi tidak teraba.

Frostbite
Adalah akibat suhu yang sangat rendah di bawah
titik beku. Dapat menyebabkan cacat menetap.
-> Pada Chilbains dan trench foot dapat
menyebabkan cacat sementara.
58
Pengendalian Suhu Panas
 TEKNIS
 Pengaturan Ventilasi udara
 Water spray
 Suplay udara segar/Ventilasi
 Isolasi Sumber panas (metal sheet)
 Isolasi penerima
 MEDIS
 Pemeriksaan Kesehatan (pra, periodik,
spesifik)
 Aklimatisasi
 Pemberian tablet NaCl & Air minum
Pengendalian Suhu Panas

 ADMINISTRASI
1. Membatasi waktu pemaparan di tempat
kerja panas;
2. Penerapan siklus waktu istirahat (work
rest cycle)
3. Penyediaan air minum pada tempat yang
sesuai.
4. Penyediaan tempat istirahat dengan
temperatur nyaman
5. Melakukan aklimatisasi terhadap panas

APD
Penggunaan Pelindung Diri, yaitu meng-
gunakan topi, pakaian, sarung tangan yang
mampu melindungi terhadap panas dan
nyaman untuk melakukan pekerjaan
PENGENDALIAN SCR UMUM
 Training
 Pemantauan tempat kerja
 Medical surveilance
 Spesific control, sesuai
hirarki
APD LINGUNGAN PANAS
JADWAL KERJA DAN PEMANASAN UNTUK
SHIFT KERJA 4 JAM
Temperatur Kec. angin tidak Kec. Angin 5 MPH Kec. Angin 10 Kec. Angin 15 MPH Kec. Angin 20
Udara terbaca MPH MPH
0
C Periode Jumlah Periode Jumlah Periode Jumlah Periode Jumlah Periode Jumlah
Kerja Istirahat Kerja Maks Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istiraha
Maks. Maks Maks Maks t

-26 s.d. -28 (Istirahat Normal) 1 (Istirahat Normal) 1 75 menit 2 55 menit 3 40 menit 4

-28 s.d. -31 (Istirahat Normal) 1 75 menit 2 55menit 3 40 menit 4 30 menit 5

-32 s.d. -34 75 menit 2 55 mrnit 3 40 menit 4 30 menit 5 Pekerjaan yg tdk


darurat sebaiknya
dihentikan
-35 s.d. -37 55 menit 3 40 memit 4 30 menit 5 Pekerjaan yg tdk
darurat sebaiknya
dihentikan
-38 s.d. -39 40 menit 4 30 menit 5 Pekerjaan yg tdk
darurat sebaiknya
dihentikan
-40 s.d. -42 30 menit 5 Pekerjaan yg tdk
darurat sebaiknya
dihentikan
-43 & Pekerjaan yg tdk
dibawahnya darurat sebaiknya
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai