Anda di halaman 1dari 28

INDEKS SUHU BASA

Amelia
Ferdhisa
Levica
Riani
Rinda
• Temperatur lingkungan kerja merupakan salah satu faktor fisik yang
berpotensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja bila
berada pada kondisi yang ekstrim.

Ekstrim EkstrimTinggi
Rentang Toleransi
Rendah(Dingin) (panas)
Suhu lingkungan tinggi (lebih tinggi daripada suhu tubuh normal)
peningkatan suhu tubuh karena tubuh menerima panas
dari lingkungan.

Suhu lingkungan rendah (lebih rendah daripada suhu tubuh normal)


panas tubuh akan keluar melalui evaporasi dan ekspirasi
sehingga tubuh dapat mengalami kehilangan panas.
Pengukuran temperatur lingkungan dilakukan dengan mengukur
komponen temperatur yang terdiri dari
• suhu kering,
• suhu basah alami, dan
• suhu radiant.
Temperatur lingkungan
umumnya dinyatakan dengan Pengukuran
indeks Wet Bulb Globe temperatur
Temperature (WBGT) atau lingkungan
dikenal juga dengan Indeks Suhu bertujuan
Basah dan Bola (ISBB). untuk:

• a. Mengetahui besaran temperatur


lingkungan. Umumnya dalam satuan
derajat Celcius.
• b. Mengetahui sumber panas dan
area kerja yang berisiko terhadap
pajanan panas.
• c. Mengetahui pekerja yang berisiko
terhadap pajanan panas.
Definisi
Index Suhu Basah dan Bola (ISBB) atau
Wet Bulb Globe Temperatur (WBGT)
adalah alat pengukur yang digunakan
untuk memperkirakan
efek suhu dan kelembaban
Efek tekanan angin
Efek radiasi matahari pada manusia.
SEJARAH
• Department of the Navy studi tentang dampak panas pada latihan
fisik.
• Studi ini menghasilkan heat indeks yang disebut Wet Bulb Globe
Temperatur (WBGT).
• WBGT penelitian sebagai cara yang mudah untuk mengukur secara
umum indeks stress tubuh terhadap panas
• Lebih luas untuk penggunaan di tempat kerja dan tempat
berolahraga. Pada tahun 1989, WBGT telah diusulkan sebagai standar
internasional (ISO 7243).
Pengukuran Temperatur Lingkungan
Suhu kering (dry bulb/air temperature) - Ta
Pengukuran suhu kering dilakukan dengan menggunakan termometer
yang terdiri dari termometer yang berisi cairan (liquid-in-glass
thermometer), thermocouples, termometer resisten (resistance
thermometer).
 Suhu basah alami dan bola (Natural wet bulb temperature) - Tnwb
Pengukuran suhu basah alami dilakukan dengan menggunakan termometer
yang dilengkapi dengan kain katun yang basah. Untuk mendapatkan
pengukuran yang akurat, maka sebaiknya menggunakan kain katun yang
bersih serta air yang sudah disuling (distilasi).

Suhu Radian (Radiant/globe temperature)


Suhu radian diukur dengan menggunakan black globe thermometer.
Termometer dilengkapi dengan bola tembaga diameter 15 cm yang dicat
berwarna hitam untuk menyerap radiasi infra merah. Jenis termometer
untuk mengukur suhu radian yang paling sering digunakan adalah Vernon
Globe Thermometer yang mendapat rekomendasi dari NIOSH.
Kelembaban relatif (Relative humidity)
Pengukuran kelembaban udara penting dilakukan karena merupakan salah satu faktor
kunci dari iklim yang mempengaruhi proses perpindahan panas dari tubuh dengan
lingkungan melalui evaporasi. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan evaporasi
menjadi rendah. Alat yang umum digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah
hygrometer atau psychrometer yang bersifat direct reading. Alat ini mempunyai
sensitivitas yang rendah khususnya pada suhu diatas 50oC dan kelembaban relatif di
bawah 20%.

Kecepatan Angin
Kecepatan angin sangat penting perannya dalam proses pertukaran panas antara tubuh
dan lingkungan khususnya melalui proses konveksi dan evaporasi. Kecepatan angin
umumnya dinyatakan dalam feet per minute (fpm) atau meter per second (m/sec).
Kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer. Terdapat dua jenis
anemometer yaitu: a) vane anemometer dan b) thermoanemometer
Metode pengukuran temperature lingkungan
1. Penentuan titik pengukuran
Untuk menentukan apakah suatu area atau lokasi kerja merupakan titik
pengukuran temperatur lingkungan, maka beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah:
• Pada area yang dijadikan titik sampling diduga secara kualitatif atau
penilaian secara profesional (professional judgment) mengindikasikan
adanya kemungkinan terjadinya tekanan panas karena adanya sumber panas
atau terpajan panas.
• Adanya keluhan subyektif yang terkait dengan kondisi panas di tempat
kerja.
• Pada area tersebut terdapat pekerja yang melaksanakan pekerjaan dan
berpotensi mengalami tekanan panas.
2. Lama pengukuran
Berdasarkan SNI- 16-7061-2004 tentang Pengukuran iklim kerja (panas)
dengan parameter indeks suhu basah dan bola tidak dijelaskan berapa
pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran. SNI-16-7061-2004
hanya menyatakan bahwa pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
selama 8 jam kerja, yaitu pada awal shift, tengah shift, dan di akhir
shift.

Menurut OSHA Technical Manual lama pengukuran indeks WBGT dapat


dilakukan secara kontinyu (selama 8 jam kerja) atau hanya pada waktu-
waktu paparan tertentu. Pengukuran seharusnya dilakukan dengan
periode waktu minimal 60 menit. Sedangkan untuk pajanan yang
terputus-putus minimal selama 120 menit.
Penghitungan
• Untuk lingkungan kerja yang terpajan oleh cahaya matahari (outdoor)
WBGT = 0,7 Tnwb + 0,2 Tg + 0,1 Ta

• Untuk lingkungan kerja yang tidak terpajan cahaya matahari (indoor)


WBGT = 0,7 Tnwb + 0,3 Tg
Standar pajanan temperatur di tempat kerja mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga
Kerja, Nomor KEP.51/MEN/1999, Tanggal 16 April 1999 .
• Pemaparan terhadap panas yang lebih tinggi
dari yang diperlihatkan pada tabel tersebut
masih diperkenankan, apabila tenaga kerja
telah menjalani tes medis, dan telah
ditentukan bahwa mereka lebih sesuai untuk
bekerja di lingkungan tempat kerja panas
KETERANGAN dibandingkan rata-rata tenaga kerja.

• Para tenaga kerja tidak diperkenankan untuk


melanjutkan pekerjaan mereka bila suhu
tubuh dalam lebih dari 38 oC.
• Batas pemaparan yang diperkenankan seperti tertera pada tabel
tersebut didasarkan atas anggapan bahwa nilai WBGT dari tempat
istirahat adalah sama atau sangat mirip dengan tempat kerja.
• Apabila tempat istirahat menggunakan AC atau keadaan iklim kerja
nilai WBGT adalah 24 oC, waktu istirahat yang diperkenankan dapat
direduksi 25%.
• Batas pemaparan yang diperbolehkan untuk bekerja secara terus-
menerus dapat dipakai bila ada suatu “work-rest regimen” atau
putaran kerja dan istirahat dari 5 hari kerja setiap minggunya, dengan
8 jam kerja setiap harinya, dengan istirhata agak lama dengan makan
siang 30 menit
• Selama musim panas atau bila tenaga kerja terpapar sumber panas buatan,
air minum harus disediakan untuk tenaga kerja, sehingga mereka
diharapkan untuk minum dalam jumlah sedikit-sedikit (1 gelas setiap 15-20
menit atau 20-30 menit).

• Air minum sebaiknya disimpan ditempat yang dingin (sekitar 10 oC – 15 oC)


dan ditempatkan dekat tempat kerja, sehingga tenaga kerja dapat
mengambil dengan tidak usah meninggalkan lingkungan kerja
(meninggalkan pekerjaannya).

• Apabila tenaga kerja belum beraklimatisasi, air minum yang mengandung


garam harus disediakan dalam konsentrasi 0,2%.
• TLV (NAB) yang diperkenankan untuk exposure terhadap panas
berlaku untuk pakaian tipis (katun) sebagai pakaian kerja untuk
kenaga kerja bila bekerja dalam kondisi lingkungan tempat kerja yang
panas.

• Untuk tiap-tiap golongan pekerjaan yang memerlukan pakaian


khusus, batas pemaparan terhadap panas yang diperkenankan harus
ditetapkan oleh seorang ahli.
• TLV (NAB) untuk tekanan panas yang direkomendasikan untuk dapat
diterima dan digunakan hanya berlaku untuk tenaga kerja yang telah
beraklimatisasi dan keadaan tubuhnya benar-benar sehat.
Eliminasi : menghilangkan
proses kerja yang dengan
paparan panas
• Not always possible, sometimes
5 level of impossible
prevention
Substitusi : penggantian proses
kerja dengan teknik lain

• Not always possible, sometimes


impossible
• Engineering control
• Pengaturan ventilasi
5 Level of • Pengaturan pendingin/cooler
• Pembangunan tempat istirahat bagi
Prevention pekerja
• Administrative
• Pengaturan jam kerja dengan paparan
panas
• Pekerja yang bekerja dengan paparan
panas harus dalam kondisi kesehatan
5 Level of baik
• Penyediaan air minum yang terjangkau
Prevention pada berbagai titik tempat kerja
• Pemasangan sign dan anjuran tanda-
tanda dehidrasi/heat stroke dan paduan
konsumsi cairan per hari
• PPE
• Kacamata
• Baju dengan cooler
• Helm dengan pelindung leher
TERIMAKASIH
TEKANAN PANAS DAN METODE PENGUKURANNYA DI TEMPAT KERJA ;HENDRA ;DISAMPAIKAN PADA ;SEMILOKA KETERAMPILAN PENGUKURAN BAHAYA FISIK dan
KIMIA di TEMPAT KERJA ;RUANG PROMOSI DOKTOR, GEDUNG G FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK SELASA 24 FEBRUARI 2009;
Available from:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&ved=2ahUKEwjc3_rL17bnAhXWXSsKHcjiCBkQFjAJegQIBxAB&url=http%3A%2F%2Fstaff.ui.ac
.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fusers%2Fdahen%2Fpublication%2Ftekananpanasdanmetodepengukurannya.pdf&usg=AOvVaw3x4zzCC36D4-W8T6shvDtz
http://www.tmog.org/wbgt.pdf
http://www.hse.gov.uk/temperature/information/heatstress/wetbulb.htm
http://xa.yimg.com/kq/groups/1051902/2118287126/name/Penerapan_ISBB_TL_ITS_ok.pdf

Anda mungkin juga menyukai