Anda di halaman 1dari 5

WET BULB GLOBE TEMPERATURE (WBGT)

A. LATAR BELAKANG
Temperatur lingkungan kerja merupakan salah satu faktor fisik yang berpotensi
untuk menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja bila berada pada kondisi yang
ekstrim. Kondisi temperatur lingkungan kerja yang ekstrim meliputi panas dan dingin yang
berada di luar batas kemampuan manusia untuk beradaptasi. Apabila suhu lingkungan tinggi
(lebih tinggi daripada suhu tubuh normal), maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan
suhu tubuh karena tubuh menerima panas dari lingkungan. Sedangkan hal yang sebaliknya
terjadi, yaitu bila suhu lingkungan rendah (lebih rendah daripada suhu tubuh normal), maka
panas tubuh akan keluar melalui evaporasi dan ekspirasi sehingga tubuh dapat mengalami
kehilangan panas. Pengukuran temperatur lingkungan dilakukan dengan mengukur
komponen temperatur yang terdiri dari suhu kering, suhu basah alami, dan suhu radiant.
Temperatur lingkungan umumnya dinyatakan dengan indeks Wet Bulb Globe Temperature
(WBGT) atau dikenal juga dengan Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB).

B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mempelajari alat yang digunakan
untuk mengukur iklim kerja, yaitu Heat Stress Wet Bulb Globe Temperature (WBGT)
mengenai cara pengukuran, klasifikasi thermometer, iklim kerja, nilai ambang batas, dan
hubungannya dengan kesehatan.

C. TEORI
1. Definisi
Kenyamanan dari suatu tempat kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah iklim kerja. Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,
kecepatan gerakan udara dan panas radiasi akibat dari tingkat pengeluaran panas dari
tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaannya (PER.13/MEN/X/2011). Iklim kerja
merupakan kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerak udara dan suhu
radiasi pada suatu lingkungan kerja. Iklim kerja yang tidak nyaman dan tidak sesuai
dengan sifat pekerjaan akan sangat mengganggu pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kerja (Siswantiningsih, 2010).
Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) adalah alat ukur iklim kerja atau alat ukur
beban atau paparan panas yang diterima oleh tubuh akibat factor panas matahari,
lampu, kurang sirkulasi udara, pakaian yang tidak nyaman atau benda yang
mengeluarkan panas pada lingkungan.

2. Klasifikasi pengukuran
1) Suhu kering (dry bulb/air temperature) - T
Pengukuran suhu kering dilakukan dengan menggunakan termometer yang
terdiri dari termometer yang berisi cairan (liquid-in-glass thermometer),
thermocouples, termometer resisten (resistance thermometer).
2) Suhu basah alami dan bola (Natural wet bulb temperature) – Tn
Pengukuran suhu basah alami dilakukan dengan menggunakan termometer
yang dilengkapi dengan kain katun yang basah. Untuk mendapatkan pengukuran
yang akurat, maka sebaiknya menggunakan kain katun yang bersih serta air yang
sudah disuling (distilasi).
3) Suhu Radian (Radiant/globe temperature) - Tg
Suhu radian diukur dengan menggunakan black globe thermometer.
Termometer dilengkapi dengan bola tembaga diameter 15 cm yang dicat
berwarna hitam untuk menyerap radiasi infra merah.

3. Nilai Ambang Batas


Menteri Tenaga Kerja RI mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No.Per.13/Men/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja, yang didalamnya mengatur NAB (Nilai Ambang Batas)
untuk lingkungan fisik di tempat kerja, salah satunya adalah NAB iklim kerja dengan
menggunakan ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola).

Gambar 6.1 Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Menggunakan ISBB


4. Dampak Kesehatan
Iklim kerja merupakan keadaan lingkungan kerja yang diukur dari perpaduan antara
suhu udara (suhu basah dan suhu kering), kelembaban udara, kecepatan aliran udara,
dan panas radiasi dengan produksi panas dari tubuh manusia akibat pekerjaannya.
Tubuh manusia selalu menghasilkan panas sebagai akibat dari proses pembakaran zat
makanan dengan oksigen (metabolism). Apabila proses pengeluaran panas tubuh
terganggu maka suhu tubuh akan meningkat. Lingkungan kerja dengan tubuh manusia
selalu saling terjadi pertukaran panas, pertukaran panas ini tergantung dari suhu
lingkungan (iklim kerja). Beban iklim kerja yang diterima oleh tubuh manusia ini biasa
disebut tekanan panas (heat stress).
Tempat kerja yang nyaman merupakan salah satu faktor yang menunjang timbulnya
semangat kerja. Lingkungan kerja yang panas dan lembab akan menurunkan
produktivitas kerja, juga akan membawa dampak negatif terhadap keselamatan dan
kesehatan pekerja. Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan keluhan kaku dan
kurangnya koordinasi sistem tubuh, sedangkan suhu yang terlalu tinggi akan
menyebabkan kelelahan dan mengakibatkan  menurunnya efisiensi kerja, denyut
jantung dan tekanan darah meningkat, aktivitas organ-organ pencernaan menurun, suhu
tubuh meningkat, dan produksi keringat meningkat.

D. ALAT UKUR
Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran iklim kerja adalah Heat
Stress Wet Bulb Globe Thermometer (WBGT).

E. CARA UKUR
1. Memasang baterai
2. Memasang probe alat (tempat probe disesuaikan dengan pasangannya). Dimulai dari no
2 terlebih dahulu, apabila sudah bunyi terkunci maka baru bisa diputar dan
dikencangkan. kemudian dilanjutkan no.3 dan yg no.1 (harus diisi terlebuh dahulu
dengan aquabides atau aquades maks 3/4 dan jangan sampai tumpah).
3. Pastikan pengunci alat terpasang rapat
4. Meletakkan alat di meja atau bidang datar min 1 meter dari atas tanah
5. Memasang tripod yang telah dirakit, satukan tripod dengan alat secara benar dan kuat
6. Menghidupkan alat:
- klik tombol power on/off
- tunggu hingga layar menampilkan parameter pengukuran (di layar sudah otomatis
menampilkan tanggal, jam pengukuran, TN (temperatur normal),TG (temperatur
global),T (temperatur/suhu di ruangan), WBGT IN (didalam raungan) dan WBGT OUT
(diluar ruangan).
- menentukan titik pengukuran yaitu cari titik pengukuran terlebih dahulu, letakkan
alat di titik/lokasi pengukuran kemudian hidupkan alat.
7. Mematikan alat: klik tombol power on/off.
8. Lepaskan tiang tripod
9. Lepaskan probe-probe yang ada di alat
10. Pastikan membuka pengunci dengan benar agar sambungan probe tidak patah
11. Lepaskan baterai

F. HASIL UKUR

G. ANALISIS
H. DAFTAR PUSTAKA

I. LAMPIRAN
Pengukuran Iklim Kerja Pada Ruang Kelas FKM

Anda mungkin juga menyukai