Anda di halaman 1dari 25

Diklat Calon Ahli K3 Kimia

Teknik Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
Pendahuluan
• Prinsip pengendalian bahan kimia di tempat
kerja
• Mencegah gangguan kesehatan tenaga kerja
• Menekan penggunaan bahan berbahaya di
lingkungan kerja

• Hirarki pengendalian
PENGENDALIAN BERDASAR
PERATURAN - PERATURAN

1. UU 1 TH 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


2. KEPPRES NO 22 TAHUN 1993 TENTANG
PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN
KERJA
3. KEPMENAKER 187 /1999 TENTANG
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA
4. SURAT EDARAN NO; 01/MEN/1997 TENTANG
NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA
DILINGKUNGAN KERJA
5. KEPMEN N0; 51/MEN/1999 TENTANG FAKTOR
FISIKA DITEMPAT KERJA
6. KEPMEN NO; 333/MEN/1989 TENTANG DIAGNOSIS
DAN PELAPORAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
MEKANISME GANGGUAN KESEHATAN OLEH
BHN BERBHY & TINDAKAN PENCEGAHAN
1. Harmful chemical substances TINDAKAN :
1. Substitusi bahan
yang kurang
berbahaya. (Benzena dg
3. Emission 2. Work Toluen, Methanol dg Ethanol)

2. Pencegahan Bhn
Berbhy dg perbaikan
GAS, DUST, VAPOR Proses & Metoda.
(Flare, Penyerap Emisi)

3. Penyekatan,
Otomatisasi, Remote
thd peralatan.
(Pengecatan, Penggergajian Kayu)

4. Diffusion 4. Ventilasi (Gudang


Kimia, Laboratorium)
TINDAKAN :
DIFFUSION 5. Mengencerkan /
membuang bahan-
bahan sesuai aturan
5. Air environment pollution dengan ventilasi. (Exhauster
di Gudang, Dust Collector)
Low density 6. High density
6. Pengecekan ketat
dgn pengukuran
lingkungan kerja
digestion skin respiratory
7. Cegah masuk
ketubuh dengan
perbaiki Metoda
7. Entry to the body Kerja, Gunakan APD,
Batasi Jam Kerja
(Manajemen Pek.
Bersifat Individu)
7. Entry to the body
TINDAKAN :
8. Penempatan
8. Metabolism reaction Pekerja dengan benar
melalui tes kesehatan

9. Pendeteksian secara
Excretion Accumulation awal dari
ketidaknormalan dan
tindakan penetapan
akhir dg tes kesehatan
9. Health impairment berkala

Pemeliharaan
Kesehatan
I. Penekanan Emisi
1. Mengganti Bahan Baku atau Mengurangi Pemakaian
• Pengetahuan sifat-sifat fisik/ kimia, bahayanya,
tujuan penggunaan yang harus selalu dikaji.
• Meskipun mutu bahan pengganti lebih rendah,
namun dengan rekayasa engineering dapat
menghasilkan produk yang disamakan.
• Penggantian bahan memerlukan biaya kecil bila
dibandingkan kerugian SDM/Ekonomi dengan
timbulnya penyakit akibat kerja.
Contoh :
• Benzene diganti toluen / xylene
• Methanol diganti ethanol
• Organik solvent diganti larutan deterjen dalam air
(pencuci)
2. Peningkatan / Modifikasi Metode Kerja

Perubahan sebagian proses.

Contoh :
• Pencampuran bahan dalam
kondisi basah dalam proses
pembuatan keramik
3. Mengamankan Operasi yang Tepat

• Menekan munculnya bahan dari mesin


• Menghindari operasi berlebih atau over
capacity.

Contoh :
1. Tumpahnya bahan dari Belt Conveyor.
2. Kebocoran sealing/ gland packing pompa.
3. Over pressure Reaktor/ Bejana
II. Penekanan Penghamburan &
Penyebaran
Kontaminan udara dari mesin produksi harus ditangani
secepatnya karena :
• Berdifusi ketempat lain
• Product loss menurunkan efisiensi.

Contoh : proses penghancuran, pengayakan,


pencampuran padatan (batu kapur, biji besi)
Penyebab munculnya kontaminan adalah :
1. Mesin beroperasi dengan kapasitas berlebih.
2. Ruang yang terbatas, tidak fully sealed
Dengan cara :
1. Menyekat dan menutup sumber emisi
Sangat baik untuk B3 dengan NAB kecil.
Tujuan mengisolasi dari tempat lain.
Contoh : Proses platting, cleaning, mixer, belt
conveyor, bucket conveyor.

2. Pemisahan tenaga kerja dari sumber emisi


Tidak diijinkan kontak langsung dengan bahan.
1. Design layout proses tersebut pada lokasi terpisah.
2. Pasang penyekat yg tepat, (Partisi, Kaca, Plastik)
shg Pekerja masih dapat memantau proses.
3. Fokus pada aliran bahan ke proses berikut yg
aman.
3. Local Exhaust dan Push-Pull Ventilation

1. Mempunyai aliran udara hisap yang konstan dari


hood/ saluran penghisap yang diletakan berdekatan
dengan sumber emisi.
2. Mampu menghisap emisi sebelum tersebar sehingga
melindungi pekerja yang terpapar.

Mesin Cutting,
Grinding, Welding,
Painting, Cleaning,
Powder Casting/
Weighing/ Packing,
Sandblasting.
Local Exhaust System dilengkapi dgn :
 Enclosure type hood (booth
type)
 Exterior hood (side/up/down
draft type)
 Branch duct
 Main duct
 Purifier
 Fan/ Blower (induce type)
 Exhaust duct
 Exhaust outlet

Akan efektif bila :


1. Aliran konstan.
2. Menghisap semua gas/ uap/ debu dari sumber shg tidak
bergerak ke pernafasan pekerja.
Hal Yang Diperhatikan dalam
memasang Local Exhaust System :
 Jenis & Ukuran Hood dengan
sumber.
 Aliran hisap yang tepat,
sehingga semua emisi yang
timbul masuk kedalam hood.
 Penempatan Pekerja yang tepat,
bukan pada aliran udara
tercemar (breathing zone)
 Bahan hood, ducting terbuat
dari bahan yang tahan terhadap
emisi.
Cont’d

• Hindari friksi/ hambatan


aliran akibat akumulasi
emisi. (Minimize Belokan)
• Kapasitas Fan / Blower
cukup. (Velocity, Friction,
Pressure Drop)
• Pemilihan Purifier yang tepat,
tidak bereaksi, mampu
memisahkan emisi.
Push-Pull Ventilation
 Bila sangat sulit untuk memasang hood yang
dekat sumber emisi.
 Bila sumber sangat banyak, terlalu besar
jumlahnya.
Push-Pull Ventilation dilengkapi dengan :
 Air Feed Filter
 Force Fan
 Push Ducting
 Push Hood
 Pull Hood
 Pull Ducting
 Air Purifier
 Induce Fan
 Exhaust Pipe
Alat Pembersih Udara
Untuk memisahkan atau menghindarkan kontaminan
dari udara lingkungan kerja.
Dibedakan dalam 2 kelompok :
1. Pengumpul Debu
2. Penyedot/ Scrubber Gas.

Contoh prinsip Pengumpul debu :

Precipitator, Gravimetri, Dust


Collector Centrifugal, Wet
Scrubber, Dust Filter, Electric
Dust Collector
Pemilihan alat pengumpul debu yang tepat :
1. Efisiensi kebutuhan pengumpulan

2. Jenis/ Sifat Kimia/ Penyebaran/


Ukuran partikel.
Makin kecil ukuran partikel
yang harus ditangkap makin
mahal (Investasi &
Pengoperasian)
III. Pengurangan Konsentrasi dgn Pengenceran &
Pemindahan Bahan Kimia Berbahaya

Ventilasi udara yang umum merupakan ventilasi


pengenceran.
• Digunakan kontaminan dengan toksisitas
rendah
• Tidak perlu untuk mengumpulkan atau
menyaring kontaminan sebelum menuju
lingkungan
Table Perbandingan Penggunaan
DILUTION VENTILATION LOCAL EXHAUST VENTILATION
Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian
Biasanya biaya instalasi Tidak sepenuhnya Menangkap kontaminan Biaya lebih tinggi untuk
dan peralatan lebih menghilangkan pada sumber dan desain, instalasi dan
rendah. kontaminan. menghilangkannya dari peralatan.
tempat kerja.
Membutuhkan perawatan Tdk dapat dipakai untuk Hanya untuk kontaminan Membutuhkan
lebih sederhana. bahan kimia dengan daya kimia udara dengan perawatan, inspeksi,
racun tinggi tingkat racun tinggi. pembersihan yang
teratur.

Pengendalian yang Tdk efektif untuk debu Dapat menangani semua


efektif untuk jumlah atau uap logam atau jenis kontaminan
kecil bahan kimia dengan uap/gas dalam jumlah termasuk debu dan uap
tingkat toksisitas yang besar. logam.
rendah.

Pengendalian efektif Membutuhkan udara Membutuhkan jumlah


untuk gas atau uap dipanaskan atau sedikit udara karena
mudah terbakar atau didinginkan dalam udara yang dikeluarkan
mudah menyala. jumlah besar. dalam jumlah lebih
sedikit.

Mrpkan ventilasi terbaik Tdk efektif untuk Biaya energi sedikit


utk sumber kontaminan penanganan gas atau uap karena jumlah udara utk
atau sumber bergerak atau emisi yang tdk memanaskan atau
terdispersinya kecil. teratur. mendinginkan sedikit.
IV. Perawatan Fasilitas
Mesin/ Alat pada dasarnya dirancang dan diciptakan
dengan aman, tidak mengeluarkan bahan berbahaya.

Penyimpangan/ munculnya emisi terjadi bila :


 Over Capacity, Overload
 Poor Maintenance
Perawatan Fasilitas meliputi :

 Preventive Maintenance
 Predictive Maintenance
Rangkuman

 REKAYASA UNTUK
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
LINGKUNGAN KERJA
– Penekanan Emisi
– Penekanan Penghamburan &
Penyebaran
– Pengurangan Konsentrasi dgn
Pengenceran dan Pemindahan
– Perawatan Fasilitas

Anda mungkin juga menyukai