11/30/2018 uad_Retno. 1
NO MATERI JAM JADUAL
1 Review IV Admixture
Review Quality Assurance
2 2 Kamis,25 Okt 2018
System pada sediaan Steril
Handling limbah sitostatika &
3
Tumpahan Sitostatika
4 Quiz 0.5
Review Cell cycle dan Macam- Sabtu, 27 Okt 2018
3 1.5
macam Obat Sitostatika
6 Protokol Kemoterapi 1
Perhitungan dosis dan
7 2
penyiapan obat sitostatika
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 2
Retno Muliawati, S.Si. M.Sc. Apt
RSUP Dr Sardjito
• Teknik aseptik
Perlindungan • Sarpras sesuai standar
terhadap pasien
• Pencegahan ekstravasasi
• APD
Perlindungan • Teknik khusus
terhadap petugas
• Edukasi petugas
IV Petugas
Lingkungan Admix
terkontrol ture Terlatih
1. Clean room
2. LAF Bahan &
Peralatan
Steril
ASHP(The American Society of Health-System Pharmacists) Guidelines on
Compounding Sterile Preparations
ISOPP (International Society of Oncology Pharmacy Practitioners)
Standards of Practice Safe Handling of Cytotoxics
United Stated Pharmacopeia (USP) Chapter 797 Pharmaceutical
Compounding Sterile Preparations
USP General Chapter 800 Hazardous Drugs – Handling in Healthcare
Settings 2017
The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
Permenkes No 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit direvisi Permenkes No 72 tahun 2016
Buku Pedoman Dispensing Sediaan Steril 2008
Buku Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatika 2008
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 8
1. Dilakukan di dalam BSC yang minimal sesuai dengan ISO Class 5
misalnya BSC class II tipe A2, B1 atau B2. Untuk komponen yang
volatil menggunakan BSC class II tipe B2. BSC sebaiknya
didedikasikan hanya untuk pencampuran sitostatika, tidak
digunakan untuk pencampuran senyawa yang tidak berbahaya
2. Agar pencampuran sitostatika terhindar dari cross contamination
dan kontaminasi mikroba, dibutuhkan engineering controls yang
terdiri dari 3 kategori : primer, sekunder, supplementary level.
Kontrol pertahanan primer : BSC
Kontrol pertahanan sekunder : ruangan tempat diletakkannya BSC
Kontrol pertahanan Supplement : ex closed-system drug-transfer device
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 9
4. Ruang tempat pencampuran sitostatika (buffer room)
Mempunyai dinding yang kuat (sesuai kriteria clean room)
Mempunyai ventilasi udara, Supply udara melalui HEPA filter
Mempertahankan kualitas udara sesuai ISO class 7
Tekanan negatif
Minimal Kecepatan aliran udara 30 X / jam
5. Ruang tempat masuk ke buffer room (Anteroom) :
Mempunyai ventilasi udara, Terdapat HEPA filter dengan pertukaran
udara minimal 30 X / jam
Mempertahankan Tekanan positif
Mempertahankan Kualitas udara sesuai ISO class 7
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 10
Kondisi minimal
pertukaran udara12 X
/ jam
Pertukaran
udara 30 X /
jam
Optimal ; pertukaran
udara 30 X per jam
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 11
1. Clean Room 2. LAF
11/30/2018
catatan
obat parenteral
membypass barrier
alamiah tubuh thp
Ruangan yg dibangun khusus sdmkn shg infeksi (kulit, sal
lingkungan ruangan terkontrol, dilakukan cerna)
pengendalian thdp partikel udara, aliran Lebih dari 40%
obat yang
udara, gerakan udara, getaran, digunakan di
mikroorganisme dan cahaya rumah sakit
Kritical untuk sediaan steril dan proses aseptic diberikan secara
parenteral
Untuk melindungi produk terhadap kontaminasi
partikel dan mikroba
Untuk menyediakan lingkungan bekerja yang
aman
Untuk mencegah kemungkinan cross
contamination
Federal Standard 209E : ruangan dimana konsentrasi
partikel udara dikontrol pada batasan tertentu
British Standard 5295 : ruangan dimana konsentrasi
partikel udara dikontrol, ruangan dibangun dan digunakan
sedemikian sehingga meminimalkan masuknya, penyebaran dan
retensi partikel di dalam ruangan. Dilakukan kontrol terhadap
temperature, kelembaban, aliran udara, pergerakan dan
tekanan udara.
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 14
Adanya aliran udara yang bersih dalam volume yang cukup untuk
mensupport clean room sesuai kelasnya
Adanya sumber udara untuk mencegah area stagnant yang dapat
menimbulkan akumulasi partikel
Kondisi udara sesuai dengan syarat clean room (suhu, kelembaban,
filtrasi udara)
Adanya perbedaan tekanan udara dengan lingkungan sekitar
FEDERAL
ISO ISO, m³ FS 209E, ft³
209 E
3 1 35,2 1
4 10 352 10
5 100 3,520 100
6 1,000 35,200 1,000
7 10,000 352,000 10,000
8 100,000 3,520,000 100,000
* = ISOPP
** = A Basic Design for Clean Room Applications
*** = PMK 58/2014 rev PMK 72/2016
Tempat pencampuran sediaan steril yang
dirancang sedemikian rupa shg dapat
mencegah kontaminasi udara → menciptakan
daerah steril
Udara dialirkan pada kecepatan sama /
konstan, arah yang sama, tanpa / minimal
terjadi cross over aliran udara (lamina)
• Adaya aliran udara yang dialirkan melalui HEPA
filter (tekanan positif)
• Terbuat dari bahan tanpa sambungan yang dapat
mengurangi partikel (stainless steel)
• Biasanya dilengkapi UV-C germicidal lamp untuk
mensterilkan area bekerja ketika tidak digunakan
(UV dimatikan ketika sedang bekerja)
Dilakukan 2 X penyaringan
untuk menghasilkan udara
laminar yang aseptik
Area kerja di dalam kabinet
terus menerus disapu aliran
udara
Dilakukan pencegahan terhadap
masuknya udara yang
terkontaminasi
11/30/2018 uad_Retno. 27
1. HORIZONTAL LAF
Keuntungan
• Mengurangi turbulensi udara pada
permukaan tempat bekerja
• Lebih mudah dalam bekerja dan
menempatkan peralatan
• Risiko kontaminasi dari tangan /
sarung tangan lebih minimal
Kerugian
• Maintenance Filter membutuhkan
reposisi LAF Room air (in red)
• Preparat ukuran besar dapat enters the system
from behind the
menghalangi aliran udara laminar HEPA filter; 99.99%
dan mencemari sampel particle-free air is
• Aliran udara mengenai operator forced in a back-to-
front direction across
the work surface.
2. VERTICAL LAF
Keuntungan
• Udara tidak langsung
menghembus ke petugas
• Filter di atas, memudahkan akses
• Efek turbulensi karena benda
besar yang menghalang minimal
• Cross contamination antar produk
lebih minimal
Kerugian
• Untuk maintenance filter dll → perlu peralatan spt tangga
• Tidak dapat menempatkan barang / tangan di atas sediaan →
menghambat aliran udara
• Meningkatnya efek turbulensi pada permukaan area kerja
Kabinet berventilasi
yang biasa
digunakan untuk
penyiapan sediaan
berbahaya
• Melindungi petugas
• Tekanan negatif
• Ada beberapa macam tipe :
• Clas I
• Class II tipe A, B1, B2
• Class III (isolator)
Melindungi petugas
Tidak melindungi produk
Tidak cocok untuk preparasi
aseptik
Perlindungan petugas
Aliran udara dari ruangan menuju kabinet (kecepatan
75 linear feet / minute)
Perlindungan lingkungan
Udara di dalam kabinet dilewatkan melalui filter HEPA /
ULPA (ultra-low particulate air), baik ke dalam ruangan
atau ke luar di ruang
Minimal kecepatan udara di dalam
kabinet 75 feet/minute
± 70% udara di dalam cabinet
diresirkulasi melalui HEPA filter
kembali ke dalam kabinet
Sisanya (± 30%) dikeluarkan melalui
HEPA filter ke ruang penyiapan
Dapat digunakan untuk penyiapan
antibiotik
Tidak aman untuk penyiapan zat
berbahaya yang mudah menguap
Resirkulasi ± 30% udara di dalam
kabinet
Sebanyak 70 % udara sisanya
diexhaust keluar melalui HEPA filters
Minimum kecepatan aliran udara 100
feet/minute
Dapat digunakan untuk penyiapan
zat berbahaya (obat sitostatika)
Untuk penyiapan obat sitostatika
dilengkapi dengan filter karbon
Tidak ada udara di dalam
kabinet yang diresirkulasi (total
exhaust)
Selebihnya hampir sama
dengan tipe B1
Dilengkapi activated carbon filter
yang memfilter aliran udara yang
keluar dari HEPA filter untuk
mengatasi kemungkinan adanya
zat volatil yang menguap dan
melalui HEPA exhaust filter
Ideal
Kabinet benar-benar tertutup rapat
Tekanan negatif
Operator bekerja melalui sarung tangan
yang masuk ke dalam kabinet
Semua udara yang masuk ke dalam
kabinet melalui HEPA filter
Dapat digunakan untuk pencampuran
sediaan berbahaya (sitostatika)
Gerakan tangan saat pengoperasian
terbatas
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 37
Teknik yang digunakan dalam melakukan manipulasi pencampuran
sediaan steril / parenteral sedemikian sehingga dapat mencegah
terjadinya kontaminasi
Sumber kontaminasi :
• Petugas : sentuhan dan sbg kontaminasi udara (partikel serta
sel kulit, rambut dll)
• Supply Udara (ventilasi / AC)
• Infiltrasi (partikel/cemaran dari anteroom)
• Internal (Dinding, lantai, langit langit, pengemas, peralatan)
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 38
Kontaminasi : efek atau aksi yang dapat menyebabkan akibat negatif
terhadap integritas produk dan mengakibatkan produk tersebut tidak
layak untuk digunakan. Menyebabkan perubahan pada :
Komposisi kimia
pH
Sterilitas (e.g. microorganism contamination)
Pyrogenicity
Biological / therapeutic potency
Physical appearance
Particulate matter (e.g. dust, glass or precipitation)
NEVER TOUCH
Tip or Plunger
1.5ml measured
Hanya gunakan syringe luer lock
Pastikan syringe dan jarum terconnect rapat
Gunakan spuit yang cukup besar (oversize) untuk pencampuran
sehingga tidak pernah terisi lebih dari 75%, tetapi cukup kecil
sehingga dapat menjamin akurasi hasil pengukuran
Dilakukan di dalam LFC / BSC.
Setiap tindakan manipulasi
dilakukan minimal 6 inci dari ujung
BSC
Piston karet biasanya melekat pada
barrel. Untuk melepaskannya
dorong piston / plunger ke dalam
silinder (barrel)
Buka pembungkus syringe pada
bagian plunger
Hindari menyentuh bagian plunger
dan ujung syringe
Letakkan syringe pada posisi
berdiri pada daerah clean area di
dalam LFC
Semua bagian jarum
merupakan daerah
kritis.
Jarum selalu dalam
keadaan tertutup
kecuali saat digunakan
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 47
Pencampuran secara aseptik dilakukan di
lingkungan sesuai ISO class 5 dengan
maksimal 3 sediaan yang dimasukkan ke
dalam container steril
Bila tidak dilakukan test sterilitas,
penyimpanan tidak lebih dari 48 jam
pada temperatur kamar terkontrol, 14 hari
pada refrigerator dan 45 hari pada suhu
-25° sd -10° C
Dilakukan media –fill test minimal sekali
setahun
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 48
Lingkungan LAF/BSC tidak memenuhi kriteria ISO class 7, tetapi
pencampuran dilakukan sesuai kriteria :
1. LAF / BSC yang digunakan tersertifikasi dan termaintenance ISO class
5
2. LAF / BSC terletak di area pencampuran tersendiri, jendela / pintu
masuk ruang tempat pencampuran tertutup/tersealed dengan baik
3. Petugas patuh terhadap prosedur pencampuran sediaan steril
4. Mengikuti prosedur cleaning & disinfecting the sterile compounding
areas, personnel training & competency evaluation of garbing, aseptic
work practices and cleaning /disinfecting procedures, viable and
nonviable environmental sampling testing
Wastafel tidak berdekatan dengan LAF/BSC, sebaiknya
terpisah dari ruang tempat LAF/BSC
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 49
Manipulasi aseptik dilakukan
dengan prosedur pencampuran
dan transfer yang lebih lama dan
kompleks di lingkungan ISO class
Bila tidak dilakukan test
5, menggunakan lebih dari 3
sterilitas, penyimpanan
sediaan steril yang dimasukkan ke
tidak lebih dari 30 jam
dalam container steril, dan
pada temperatur ruang
memasukkan ingredient dari
terkontrol, 9 hari pada
beberapa sediaan steril untuk
refrigerator, dan 45 hari
menyiapkan beberapa CSPs
pada suhu -25° sd -10° C
Media fill test dilakukan
minimal setahun sekali
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 50
Mengandung ingredient / peralatan non steril atau terexposed di
lingkungan udara < ISO class 5 lebih dari 1 jam sebelum dilakukan
sterilisasi akhir
Metode sterilisasi yang digunakan terverifikasi
Memenuhi kriteria batasan bacterial endotoxin
Setelah dilakukan sterilisasi, kekuatan & kemurnian ingredient serta
integritas kemasan terpelihara dengan baik
Bila tidak dilakukan test sterilitas, penyimpanan tidak lebih dari 24 jam
pada temperatur kamar terkontrol, 3 hari pada refrigerator dan 45 hari
pada suhu -25° sd -10° C
Dilakukan media –fill test minimal 2 kali dalam setahun
GRADE D CLEAN
ROOM
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 61
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 62
Dilakukan maintenance / pemeliharaan secara periodik
Risiko kontaminasi (kontaminasi silang / akumulasi) dapat diminimalkan
dengan disain tempat dan peralatan yang sesuai dan petugas menguasai
dan menerapkan Teknik bekerja secara aseptik
Perhatian khusus pada : sampel diambil, peralatan dibersihkan, disinfektan
setelah perbaikan & pemeliharaan.
Dilakukan pengukuran yang adekuat untuk mengontrol risiko masuknya
serangga & pest control
Kegiatan mencuci dan membersihkan dilakukan sehingga bukan justru
sebagai sumber kontaminasi
Produksi, penyimpanan dan quality control hanya dapat diakses oleh
petugas yang ditunjuk
Monitoring lingkungan, proses dan finished
product secara REGULAR merupakan Parameter kritis yang harus dimonitor
bagian penting sistem QUALITY setiap harinya :
ASSURANCE Perbedaan tekanan
Temperatur
Kelembaban
Tekanan yang melalui HEPA filter
(LAF/Isolator)
Semua Product Steril Integritas sarung tangan (Isolator)
64
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 65
Cleaning Procedure
11/30/2018 uad_Retno 66
PEMERIKSAAN FISIK
11/30/2018
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
11/30/2018 uad_Retno 68
11/30/2018 uad_Retno 69
CLEANING FORM
11/30/2018 uad_Retno 70
FORM MONITORING TEMPERATURE, KELEMBABAN DAN PERBEDAAN
TEKANAN CLEAN ROOM
11/30/2018 uad_Retno 71
11/30/2018 uad_Retno 72
GUNAKAN PERALATAN KHUSUS untuk Clean room (tidak digunakan di tempat
lain)
Detergen dan desinfektan dibawa masuk ke dalam clean room melalui
PASBOX, lakukan desinfeksi sebelumnya
11/30/2018 uad_Retno 73
11/30/2018 copyrightuad_Retno. 80
Petugas dapat terekspose obat sitostatika pada setiap tahap
pengelolaan obat.....
Mulai dari pembuatan..... Sampai pembuangan limbah
Semua petugas yang berhubungan dengan handling sitostatika mendapat pelatihan
tentang penanganan obat sitostatika
Periksa integritas kemasan luar saat menerima barang
Tempat penyimpanan khusus, terpisah dari obat lainnya
Gunakan sarung tangan setiap kali berhubungan langsung dgn obat sitostatika
Semua Obat Sitostatika diberi Label khusus utk memudahkan identifikasi
Gunakan kotak / wadah yang kuat. Tempat transport obat sitostatika harus
dipastikan
• Melindungi obat terhadap cahaya (sebagian besar obat tidak tahan cahaya)
• Cukup kuat, tidak mudah pecah / jatuh/rusak
• Diperuntukkan khusus untuk obat sitostatika
• Diberi label / tanda
Bawa langsung ke tempat tujuan, jangan mampir-mampir
• Limbah / sampah sitostatika meliputi :
• Sisa obat yang digunakan untuk mencampur sesuai kebutuhan pasien
• Material / peralatan yang diperlukan untuk mencampur obat atau
memberikan obat kepada pasien
• Limbah / sampah sebaiknya tidak dipindahkan dari satu tempat ke
tempat yang lain
• Buang segera ke tempat sampah sitostatika
• Tempat sampah sitostatika :
• Digunakan khusus untuk sampah sitostatika
• Kuat , terbukti tidak mudah rusak oleh tusukan
• Selalu tertutup
• Jangan overload, segera ikat / seal setelah penuh
• Dibuang di incenerator pada suhu > 1000 ⁰C
Sifat obat
Faktor farmakodinamik : dosis, rute pemberian, durasi terapi, fungsi ginjal
/ hepar
Obat lain yang diberikan yang mempengaruhi kecepatan eliminasi
DURASI (HARI)
NO NAMA OBAT RUTE
URINE FESES
1 Cisplatin IV 7 no data
2 Doxorubicin IV 6 7
3 Epirubicin IV 7 5
4 Methotrexate any 3 7
5 Vinca alkaloid IV 4 7
6 Etoposide any 4 7
7 Cyclophosphamide any 3 5
8 Bleomycin IV 3 no data
• APD harus digunakan pada saat menangani ekskret pasien
chemoteraphy terutama
• Darah
• Urin
• Tinja dan cairan muntahan
• Secara umum obat masih ada dalam tubuh selama 1 minggu
setelah chemoherapy.
• 2 jam setelah pasien mengkonsumsi oral chemotherapy,
konsentrasi obat pada muntahannya masih tinggi.
• Item reused yang terkontaminasi harus segera dicuci dengan
detergen diikuti diguyur dengan air bersih
• Setiap tempat yang berhubungan dengan handling obat
sitostatika harus mempunyai kebijakan penanganan tumpahan
sitostatika dan spillage kit yang dapat diakses dengan mudah
• Spillage kit terdiri dari :