Obat didistribusikan
memberikan resep ke petugas farmasi. Jenis resep yang yang diterima terdapat 2 jenis
yaitu, resep rawat jalan dan rawat inap. Petugas farmasi memeriksa identitas pasien
yang harus dilengkapi yaitu, resep, protokol terapi yang berisi tentang informasi nama
pasien, nomor RM, diagnosa pasien, obat kemoterapi beserta dosisnya, dan hasil
sesuai dengan resep. Sebelum dilakukan kemoterapi, pasien terlebih dahulu diberikan
terapi pramedikasi yaitu, 1 Ranitdin injeksi, 2 Ondansentron injeski, 3 Difenhidramin
injeksi, dan 4 Dexametason injeksi. Setelah itu, resep dientri di komputer. Kemudian
obat disiapkan dengan pelarut yang sesuai. Obat yang sudah disiapkan disimpan di
box antara. Obat akan diambil oleh petugas dan dilakukan pengoplosan (handling
sitostatika) di Laminar Air Flow (LAF) yang berada di ruang pengoplosan. Dilakukan
pengecekan kembali obat yang sudah dihandling. Obat yang sudah sesuai kemudian
ruangan kemoterapi rawat jalan, sedangkan untuk pasien rawat inap, petugas farmasi
di ruangan akan mengambil obat ke satelit farmasi kemoterapi. Khusus untuk pasien
rawat jalan, diberikan terapi pasca kemoterapi dalam bentuk sediaan tablet.