TINJAUAN PUSTAKA
1997).
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai merupakan proses
6
7
1. Pemilihan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai ini berdasarkan:
b. Standar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
c. Pola penyakit
f. Mutu
g. Harga
h. Ketersediaan di pasaran
2. Perencanaan
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien
(Permenkes, 2014).
8
tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu (Permenkes,
2014).
4. Penerimaan
dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
(Permenkes, 2014)
5. Penyimpanan
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat.
c. Menjaga ketersediaan
peringatan khusus.
d. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
diidentifikasi.
mudah terbakar:
10
tahun 2016 :
terjadi goncangan
penggantian.
menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First
pengambilan Obat.
pencurian.
a. Jumlah dan jenis obat sesuai dengan daftar obat emergensi yang
telah ditetapkan.
kebutuhan lain.
1996) :
stok
a. Desain gudang
b. Prosedur penyimpanan
c. Lokasi gudang
e. Jenis barang
juga ditentukan oleh tata letak (layout) ruangan. Gudang dengan desain
yang didesain sesuai dengan arus masuk barang barang yakni slow
Yaitu dimana proses keluar masuk barang tidak melalui gang atau
pintu keluar
13
Barang keluar
cepat cepat
cepat cepat
lambat lambat
Barang diterima
b. Arus U
Barang Barang
keluar masuk
lambat
lambat lambat
cepat cepat
c. Arus L
barang slow moving dan fast moving. Barang yang fast moving
Pintu
lambat masuk
cepat cepat
cepat
Pintu keluar
6. Pendistribusian
(Permenkes, 2014).
16
bahan medis habis pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan
8. Pengendalian
penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dan dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi bersama dengan Tim Farmasi
9. Administrasi
(Permenkes, 2014).
17
B. Kerangka Konsep
Gudang Farmasi
RSUD X
Indikator Menurut Permenkes RI
Penyimpanan yang Nomor 58 Tahun 2014
diteliti: Gambaran
penyimpanan:
1. Turn Over Kesesuaian
Ratio (TOR) 1. Persyaratan
Berdasarkan
2. Sistem penyimpanan
Pedoman
penataan 2. Komponen
gudang penyimpanan
3. Persentase 3. Sistem
obat yang penyimpanan
kadaluarsa Sesuai Tidak 4. Metode
atau rusak Sesuai penyimpanan
4. Persentase 5. Pengelolaan obat
stok mati emergency
(dead stock)
Indikator Penyimpanan
(Pudjaningsih, 1996):
1. Turn Over Ratio
(TOR)
2. Sistem penataan
gudang
3. Persentase obat
yang kadaluarsa
Keterangan: atau rusak
4. Persentase stok
: yang tidak diteliti mati (dead stock)
5. Persentase
: yang diteliti kecocokan antara
barang dengan
kartu stok atau
komputer
6. Persentase nilai
stok akhir obat
C. Keterangan Empirik