1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. WAKTU PELAKSANAAN................................................................................................2
B. TEMPAT PELAKSANAAN...............................................................................................2
C. KUALIFIKASI STAFF.......................................................................................................2
A. KLASIFIKASI PENYIMPANAN......................................................................................3
D. AREA PENYIMPANAN....................................................................................................6
E. LOKASI PENYIMPANAN................................................................................................8
F. SISTEM PENYIMPANAN.................................................................................................8
G. OBAT EMERGENSI........................................................................................................10
I. PRODUK KHUSUS...........................................................................................................13
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................................................15
Dokumen 1. Daftar isi floor stock obat dan BMHP yang beredar diunit..............................15
Dokumen 3. Daftar obat yang dibawa oleh pasien dari luar rumah sakit.............................15
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
RUANG LINGKUP
A. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan penyimpanan adalah 24 jam setiap hari mengikuti pelayanan pasien di Rumah
Sakit Umum Daerah Tebet
B. TEMPAT PELAKSANAAN
-Gudang Pusat Instalasi Farmasi
Gudang Bahan B3
Gudang Sediaan Infus
Instalasi Farmasi Sentral
Floor stock Instalasi Gawat Darurat
Floor stock Bedah Sentral - Unit OK
Trolli Emergensi
C. KUALIFIKASI STAFF
1. Apoteker
2. Tenaga Teknis Kefarmasian
3. Perawat yang telah mendapatkan pelatihan atau pembinaan dalam pengelolaan obat
2
BAB III
TATA LAKSANA
A. KLASIFIKASI PENYIMPANAN
Penyimpanan di kelompokkan berdasarkan spesifikasi persyaratan perbekalan farmasi
yaitu:
- Berdasarkan bentuk sediaan farmasi (cair, padat, semi solid)
- Berdasarkan Cara penggunaan sediaan farmasi ( oral, intravena, parenteral,
intrarektal, intravaginal, respiratori, alat kesehatan)
- Berdasarkan kondisi tertentu (suhu terkontrol, bahan B3, dan gas medis)
- Penyimpanan terpisah (bahan B3)
- Penyimpanan high alert
- Penyimpanan gas medis
Vaksin dan serum memerlukan Cold Chain khusus dan harus dilindungi dari
kemungkinan putusnya aliran listrik (harus tersedia generator).
Narkotika dan bahan brebahaya harus disimpan dalam lemari khusus dan selalu
terkunci sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti alkhoho, desinfektan, detergen dengan
kandungan enzim harus disimpan dalam ruangan khusus, sebaiknya disimpan di
bangunan khusus terpisah dari gudang induk.
3
c. IDENTIFIKASI KONDISI PENYIMPANAN YANG DIJELASKAN DALAM
INSTRUKSI LABEL OBAT
Label : Do not store over 30ᵒ C
Maksud : dari ±2ᵒ C s/d 30ᵒ C
Label : Do not store over 25ᵒ C
Maksud : dari±2ᵒ C s/d 25ᵒ C
Label : Do not store over 15ᵒ C
Maksud : dari ±2ᵒ C s/d 15ᵒ C
Label : Do not store over 8ᵒ C
Maksud : dari ±2ᵒ C s/d 8ᵒ C
Label : Do not store below 8ᵒ C
Maksud : dari ±8ᵒ C s/d 25ᵒ C
AMLODIPIN 5 MG
PT. FUTAMED
AM 51 BOX @ 30 TAB 4
EXP. FEB/2020
AM
f. Komponen penyimpanan yang harus diperhatikan antara lain:
1) Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label
secara jelas terbaca memuat:
a) Nama obat dan kekuatan
b) Tanggal pertama kemasan dibuka
c) Tanggal kadaluwarsa dan peringatan khusus
2) Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis yang penting
3) Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien
dilengkapi pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang
dibatasi ketat (restriksi) untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati
4) Sediaan farmasi, Alat Kesehatan dan BMHP yang dibawa oleh pasien harus
disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi. Dibuat suatu daftar yang
memuat daftar obat dan jumlah obat yang dibawa oleh pasien. Daftar tersebut
harus diisi oleh petugas dan dilakukan kebijakan penggunaan obat yang dibawa
oleh pasien saat dirawat di rumah sakit. Petugas farmasi melakukan rekonsiliasi
obat.
g. Penyusunan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang memudahkan petugas
farmasi dalam pelayanan farmasi di rumah sakit
h. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang harus disimpan terpisah yaitu:
1) Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda
khusus bahan berbahaya.
2) Gas medis disimpan dalam posisi berdisi, terikat dan diberi penandaan untuk
menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan tabung gas
5
medis kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya. Penyimpanan
tabung gas medis di ruangan harus menggunakan tutup demi keselamatan.
3) Obat / alat kesehatan hibah/sample/donasi
D. AREA PENYIMPANAN
Area penyimpanan harus dapat menampung kapasitas sediaan farmasi, alat kesehatan
dan BMHP secara baik. Area penyimpanan harus di desain sesuai dengan kebutusan
sehingga menciptakan kondisi area penyimpanan yang baik. Secara khusus area harus
bersih dan kering dan di rawat secara berkala, temperatur dan kelembaban pun harus
dimonitor secara periodik. Area harus bebas dari segala bahan dan alat yang dapat
merusak mutu sediaan farmasi, sehingga diperlukan pest control untuk memonitoring
sanitasi area penyimpanan sediaan farmasi secara berkala.
a. Gudang Pusat
1) Persyaratan gudang
- Luas minimal 3 x 4 m2
- Tersedia alat pengatur suhu ruangan
- Ventilasi yang memadai
- Jendela yang dilindungi tralis dan di filter untuk mencegah cahaya langsung
- Di beri alas pallet plastik dan dinding dibuat licin
- Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
- Ada lemari khusus untuk obat narkotika dan psikotropika
Gudang jangan menggunakan sekat-sekat karena akan membatasi pengaturan
ruangan. Jika digunakan sekat, perhatikan posisi dinding dan pintu untuk mempermudah
gerakan.
Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran obat, ruang gudang dapat ditata
berdasarkan sistem: alurs garis lurus, arus U,atau arus L. salah satu factor penting dalam
merancang gudang adalah adanya sirkulasi udara yang cukup dalam ruangan gudang.
Sirkulasi yang baik akan memaksimalkan stabilitas obat sekaligus bermanfaat dalam
memerbaiki kondisi kerja petugas.
Dalam semua lokasi tempat obat disimpan, hal berikut harus diperhatikan:
a. Obat dan BMHP disimpan dalam kondisi sesuai stabilitas produk
1) Suhu kamar/suhu ruangan ( dibawah 25 derajat )
2) Suhu dingin ( 2-8 derajat C)
3) Suhu beku ( -20 derajat C)
b. Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai undang-undang dan peraturan
yang berlaku
1) Narkotika
2) Psikotropika
6
c. Obat dan BMHP diberi label secara akurat : Isi, tanggal kadaluarsa dan peringatan
d. Elektrolit konsentrat tinggi tidak disimpan di unit pelayanan kecuali merupakan
kebutuhan klinis penting dan bila disimpan dalam unit pelayanan dilengkapi dengan
pengaman untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati.
e. Inspeksi periodik
f. Kebijakan penyimpanan obat di unit
g. Penyimpanan bahan B3
1. Penyimpanan bahan B3 disimpan pada ruangan yang terpisah dari perbekalan
farmasi dengan kondisi khusus bahan B3. Dengan persyaratan sebagai berikut:
a) Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi untuk mencegah akumulasi gas dan
dilengkapi dengan penerangan yang cukup
b) Lemari penyimpanan B3 harus tahan api dan tidak mudah korosif
c) Tersedia sarana pencucian yang dekat lokasi dan memadai seperti wastafel
untuk membilas mata atau bagian tubuh lainnya bila terpapar bahan B3
d) Tersedia APAR untuk mengatasi bila terjadi insiden api nyala
e) Tersedia paket pertolongan pertama dalam jumlah dan jenis memadai
f) Tersedia paket mengatasi tumpahan B3 (spill kit) dan tata cara penggunaan
spill kit. (daftar spill kit dan tata cara terlampir pada pedoman pengelolaan
Bahan B3 dan limbah B3)
g) Tersedia pengontrol suhu dan kelembaban disetiap ruang penyimpanan B3.
Suhu ruangan untuk tempat penyimpanan B3 berkisar 15-25C (suhu sejuk)
h) Ruang harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung
i) Tersedia lembar data keselamatan (MSDS-Material Safety Data Sheet) yang
dapat digunakan untuk mengatasi insiden tidak diinginkan yang diletakkan
disetiap bahan B3
j) Penandaan yang jelas dengan menggunakan piktogram atau label khusus
yang memudahkan petugas membaca peringatan (terlampir pada pedoman
pengelolaan Bahan B3 dan limbah B3)
h. Penyimpanan Gas Medis
Penyimpanan gas medis dilakukan dengan cara memposisikan tabung gas dalam
keadaan tersusun rapih dan tegak berdiri, terikat dan diberi penandaan untuk
menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan tabung gas medis
kosong terpisah dari tabung gas medis yang masih ada isinya. Pengecekan dan
pemliharaan dilakukan secara berkala bekerja sama dengan tim IPSRS.
i. Penyimpanan bahan radiologi
Instalasi Farmasi RSUD Tebet menyediakan film radiologi sebagai bahan habis
pakai radiologi yang digunakan setiap pelayanan radiologi, disimpan di atas pallet
dan di tandai sebagai tempat penyimpanan film radiologi
E. LOKASI PENYIMPANAN
7
Perbekalan farmasi dapat disimpan dalam area penyimpanan di lingkungan rumah sakit,
dalam layanan farmasi atau yang berkaitan dengan farmasi, atau pada instalasi farmasi
yang terletak pada unit perawatan pasien atau pos keperawatan dalam unit klinis, dalam
hal ini sebagai berikut:
a. Gudang Farmasi
b. Instalasi Farmasi Sentral
c. Instalasi Rawat Inap (lantai 3 dan 5)
d. Instalasi Gawat Darurat
e. Rumah Bersalin
f. HCU
F. SISTEM PENYIMPANAN
a. Sistem FIFO (First in First Out) dan FEFO (First Expired First Out)
- FIFO ((First in First Out) yaitu sistem obat dimana apabila obat datang kemudian
diletakkan dibelakang obat yang terdahulu
- FEFO (First Expired First Out) yaitu sistem obat dimana tidak melihat mana yang
datang terlebih dahulu, akan tetapi penataan mendahulukan obat dengan tanggal
kadaluarsa yang paling cepat.
- Penyimpanan perbekalan farmasi menggunakan sistem FEFO-FIFO (first expired
first out/ first in first out), mengutamakan pengeluaran berdasarkan tanggal
kadaluarsa obat. Bila barang yang datang terakhir tetapi memiliki tanggal
kadaluarsa dekat maka pendistribusian yang diutamakan adalah barang dengan
tanggal kadaluarsa yang pendek. Bila barang yang datang terakhir memiliki
tanggal kadaluarsa yang sama dengan barang sebelumnya maka menggunakan
sistem FIFO, dimana pada saat pendistribusian barang sebelumnya yang akan
didistribusikan terlebih dahulu.
b. Narkotika dan psikotropika
Pengaturan penyimpanan obat : (Permenkes RI No.3 Thn.2015)
1) Tempat penyimpanan narkotik, psikotropik dan prekursor farmasi dapt berupa
gudang, ruangan atau lemari khusus
2) Tempat penyimpanan narkotik dilarang digunakan untuk menyimpan barang
selain Narkotik
3) Tempat penyimpanan psikotropik dilarang digunakan untuk menyimpan barang
selain Psikotropik
4) Tempat penyimpanan prekursor farmasi dalam bentuk bahan baku dilaran
digunakan untuk menyimpan barang selain prekursor farmasi dalam bentuk
bahan baku
8
5) Wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan
penyerahan/penggunaan Narkotik dan Psikotropik, setiap bulan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Balai setempat.
Paling sedikit terdiri dari :
a) Nama
b) Bentuk sediaan
c) Kekuatan Narkotik, Psikotropik dan Prekursor
d) Jumlah persediaan awal dan akhir
e) Jumlah yang diterima
f) Jumlah yang diserahkan
Ruang khusus penyimpanan Narkotik :
1) Dinding dan langit-langit terbuat dari bahan yang kuat
2) Jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi
3) Mempunyai satu pintu dengan 2 buah kunci yang berbeda
4) Kunci ruang khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan
5) Tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung
jawab/Apoteker yang ditunjuk
Lemari khusus penyimpanan Narkotik :
1) Terbuat dari bahan yang kuat
2) Tidak mudah dipindahkan dan mempunyai dua buah kunci yang berbeda
3) Harus diletakan dalam ruangan khususu di sudut gudang, untuk instalasi farmasi
pemerintah
4) Diletakan ditempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
Instalasi Farmasi RS, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik dan LembagaIlmu
Pengetahuan
5) Kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan
c. Paket-paket
Untuk memudahkan dalam pengendalian obat di ruangan, dan memudahkan
penggunaan maka obat dan alat kesehatan yang disebar diruangan diberikan dalam
bentuk paket-paket sesuai kebutuhan pengguna (dokter, perawata, dan bidan). Adapun
paket tersebut adalah:
1. Paket emergensi, yang ditempatkan dalam lemari khusus emergensi berkunci
disposable.
2. Paket ambulan, ditempatkan di instalasi gawat darurat dan digunakan untuk gawat
darurat pasien yang dirujuk menggunakan mobil Ambulans.
3. Paket operasi
9
G. OBAT EMERGENSI
Rumah sakit harus dapat menyediakan lokasi penyimpanan Obat emergensi untuk
kondisi kegawatdaruratan. Tempat penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari
penyalahgunaan dan pencurian dengan menggunakan trolley emergensi yang disediakan
disetiap unit. Di Rumah Sakit Umum Daerah tebet , instalasi farmasi menempatkan
trolley emergensi di tiap unit, antara lain:
1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rumah bersalin
3. Unit Perinatologi
4. Rawat Inap Anak
5. Rawat Inap Dewasa
6. High Care Unit (HCU)
Tempat-tempat yang bisa dipakai untuk meletakkan obat emergensi adalah sebagai
berikut:
a) Lemari,
b) kereta,
c) tas, atau
d) kereta darurat.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet tempat obat emergensi menggunakan unit trolley
emergensi dengan pertimbangan mobilisasi yang cepat dan ringkas serta untuk
memudahkan pengawasan. Trolley emergensi harus menggunakan kunci disposable yang
memiliki kode nomor sehingga akan mudah terlihat bila sudah digunakan untuk kondisi
10
gawat darurat. Adapun prosedur pengelolaan dan penggunaan trolley eergensi adalah
sebagai berikut:
1. Bila telah digunakan, maka petugas yang menggunakan wajib mengisi formulir
emergensi untuk mengisi jumlah maupun jenis obat dan alat kesehatan yang
digunakan segera setelah trolley terbuka saat waktu tindakan emergensi selesai.
2. Kemudian petugas kesehatan melaporkan kebagian farmasi untuk segera dilakukan
penggantian.
3. Petugas farmasi akan merespon dengan melakukan penggantian sesuai dengan
jumlah dan jenis obat yang digunakan, dan melakukan serah terima trolley kepada
petugas unit pelayanan.
4. Trolley dikunci dengan menggunakan kunci disposable dan kode serial angka pada
kunci disposable tersebut ditulis pada lembar form trolley untuk penggunaan
selanjutnya.
5. Petugas farmasi akan menuliskan paraf dan nama lengkap pada form monitoring
trolley yang dilampirkan pada berkas trolley.
11
d) Penandaan obat high alert ditandai dengan stiker khusus, diantaranya:
1) Konsentrasi tinggi, ditandai hingga satuan terkecilnya dengan penandaan khusus
high alert yang mencolok hingga diketahui oleh petugas kesehatan yang
menggunakan obat tersebut.
2) NORUM/LASA, diberikan jeda antar obat (minimal 1 kotak obat) dan diberikan
stiker penandaan khusus LASA pada obat yang terlihat dan terdengar mirip.
I. PRODUK KHUSUS
1. Produk Nutrisi
Produk nutrisi adalah produk nutrisi parenteral yang sudah melalui proses
pencampuran atau pengemasan ulang oleh petugas yang mempunyai keterampilan
dan diberi kewenangan untuk melakukan pencampuran obat aseptik, penyimpanan
produk nutrisi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang tidak dapat
menerima makanan secara oral, menjaga agar nutrisi pasien tercukupi walaupun
dalam keadaan sakit sehingga mempecepat proses penyembuhan serta menjaga
stabiltas produk nutrisi selama dalam penyimpanan agar aman digunakan untuk
pasien.
2. PRODUK HIBAH/SAMPLE/DONASI
Produk Hibah merupakan produk hasil hibah dari suku dinas kesehatan DKI Jakarta,
Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang
dibutuhkan oleh instalasi farmasi RSU Daerah Tebet Guna membantu pelayanan obat
di RSUD Tebet. Penyimpanan Produk Hibah dilakukan terpisah pada lemari yang
terpisah khusus untuk produk obat hibah program saja. Produk hibah tersebut
merupakan obat program pemerintah, antara lain:
1. Obat OAT-FDC
2. Obat ARV
12
3. Obat Hepatitis C
4. Vaksin ( BCG, MR, TD, bOPV, IPV, HB0)
Selain dari pemerintah, Instalasi Farmasi RSU Daerah Tebet juga menerima produk
contoh berupa alat kesehatan habis pakai untuk dijadikan bahan contoh sebelum
dilakukan pembelian produk tersebut sebagai uji coba produk. Penerimaan produk
contoh hanya produk alat kesehatan saja.
13
3) Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkait
yaitu :
a) Unit Kesehatan Lingkungan
b) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan
c) Pihak Ketiga PT. Wastec
4) Menyiapkan tempat pemusnahan, dan
5) Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta
peraturan yang berlaku
14
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumen 1. Daftar isi floor stock obat dan BMHP yang beredar diunit.
(Nama Jelas)
Dokumen 3. Daftar obat yang dibawa oleh pasien dari luar rumah sakit
Nama Pasien :
RM :
Tgl. Penggunaan :
(Nama Jelas)
15
Dokumen 4. Rekonsiliasi Obat
Penggunaan obat Tidak menggunakan obat sebelum Ya, dengan rincian sebagai
sebelum admisi admisi berikut
NARKOTIKA
Kodein tab 10 mg
Morfin inj 10 mg/ml
Fentanyl inj
Pethidin Inj
PSIKOTROPIKA
Diazepam tab 2 mg
Diazepam inj 5 mg/ml - Valisanbe
Fenobarbital tab 30 mg
Fenobarbital inj 50 mg/ml - Sibital IV inj
Midazolam Hcl 1 mg/ml (Fortanest 1)
Midazolam Hcl 5 mg/3ml (Fortanest 5mg/3
ml)
16
Dokumen 7. Daftar obat emergensi pada trolli emergensi
17
26 Ringer Laktat Ringer Laktat (RL) 500 ml 2 (satu) flesh
27 Sodium Chloride NaCl 0,9% 500 ml 2 (satu) flesh
(NaCl)
28 Cairan Koloid 5 (lima) Kolf
18
Rebreathing
Nebulizer Rebreathing
3 2 buah
Mask Dewasa
4 Infusion Set Semua Ukuran 3 buah
Oropharingeal Airway
5 1 buah
(Guidel) Merah
Oropharingeal Airway
6 1 buah
(Guidel) Orange
Oropharingeal Airway
7 1 buah
(Guidel) Hijau
1 Suction Catheter Nomor 14 2 buah
2 Suction Catheter Nomor 12 2 buah
Nama……………………….. Nama……………………………
Nama………………..
19
Dokumen 8. Paket Ambulan
20
Paraf
21
Dokumen 10. Label High Alert
HIGH ALERT
DOUBLE CHECK
LASA
Nama Pasien/Unit :
RM :
Tgl. Retur :
Nama Perbekalan
No. Farmasi Jumlah
1
(Nama Jelas)
22