Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN LOGISTIK dan FARMASI

“ DASAR DASAR PNGADAAN ALAT DAN BAHAN


PERLENGKAPAN LOGISTIK RS ”
OLEH
KELOMPOK 4:
Meli Andani (20190010)
Tifa Hanafiah (20190020)
Iswandi Saputra (20190028)
Nola Marzalina (20190034)
 
Dosen Pengampu :
Dr.ERPIDAWATI,SE,M.Pd
1.Dasar Dasar Manajemen Logistik Rumah Sakit

Manajemen logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni dalam proses perencanaan
dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat. Manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan
tersebut dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien
dan efektif.

Menurut bidang pemanfaatannya, barang dan bahan yang harus disediakan di rumah sakit dapat
dikelompokkan menjadi: logistik obat, logistik alat kesehatan, Logistik Food and Beverages, logistik
habis pakai, logistic barang-barang kuasi, logistic peralatan medis dan non-medis, logistic sarana dan
prasarana gedung, logistic linen.
Semua kegiatan dalam pelayanan ini harus berpedoman pada :

a.Administrasi.
b.Fasilitas.
c.Pendistribusian dan Pengawasan Obat.
d.Informasi Obat-obatan.
e.Manajemen Terapi Obat-obatan Secara Rasionil.
f.Riset.
g.Jaminan Kualitas.
2.SIKLUS LOGISTIK RUMAH SAKIT

a.Perencanaan (Planning)
Adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam
manajemen tujuan yang telah ditentukan.Tujuan dalam perencanaan logistik adalah untuk mendapatkan jumlah dan jenis
barang yang tepat dan menghindari terjadinya kekosongan serta meningkatkan penggunaan perbekalan farmasi secara
lebih rasional dan ekonomis.

b.Penganggaran ( Badjeting ).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam penganggaran adalah merumuskan perencanaan penentuan kebutuhan
dalam suatu skala standar tertentu yaitu skala mata uang ( rupiah ) dan jumlah biaya dengan menyertakan pengarahan
dan pembatasan yang berlaku.

c.Pengadaan ( Procurement).
Kegiatan pengadaan berkait dengan pembelian ( purchasing ) yang dilakukan oleh panitia pengadaan berdasarkan
usulan kebutuhan barang farmasi instalasi farmasi.
d.Penerimaan ( Receiving ).
Barang pesanan diperiksa oleh panitia pemeriksa barang ( P2B ), bendaharawan khusus barang
( BKB ) dan penanggung Jawab Gudang farmasi berdasarkan surat pesanan ( SP ) atau surat perintah
kerja ( SKP ), bila barang yang tercantum di SP atau SPK telah sesuai dengan spesipikasi barang maka
surat tanda terima barang akan ditandatangani oleh P2B dan PKB selanjutnya membuat berita acara
pemeriksaan barang dan berdasarkan khusus barang membuat berita acara penerimaan barang.

e.Penyimpanan ( Strage ).
Penyimpanan dilakukan berdasarkan berbagai penyertaan yaitu aman, memenuhi criteria
farmatetis anatara lain fisika dan kimia bahan misalny untuk suhu dengan disimpan di lemari es atau
ruang ber AC dan tertib administrasi.

f.Penyaluran ( Pendistribusian ).
Penyaluran barang sering dilakukan berdasarkan prinsip First in first out ( FIFO ) barang yang
datang lebih dulu dikeluarkan terlebih dahulu . dalam keadaan khusus, misalnya barang yang datang
terakhir expired date ( ED ) nya lebih pendek dari pada barang yang datang sebelumnya, maka
pengeluaran dilakukan berdasar prinsip first expired first out ( FEFO ) dalam setiap pengeluaran selalu
ditulis jumlah dan sisa pada steling card.
g.Penghapusan ( Disposne).
Fungsi ini meliputi kegiatan kegiatan dan usaha usaha pembebasan barang dari pertanggung
jawaban yang berlaku atu usaha yang menghapuskan kekayaan karena kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki lagi, dikatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun teknis, kelebihan hilang susut dank
arena hal-hal lain menurut perundang undangan yang berlaku

h.Pemeliharaan ( Maintenance ).
Kegiatan pemeliaharaan meliputi fasilitas tempat penyimpanan yang disesuaikan dengan
persyaratan farmasetis, misalnya diatur dalam lemari rak-rak sesuai dengan sumber dana dan alpabet,
kondisi udara yang dikomtrol untuk penyimpanan suhu tertentu dan kondisi ruangan yang diatur
kelembabannya.
3.RENCANA KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN LOGISTIK RUMAH SAKIT

a.Tingkat unit Pemakai.


Satuan pemakai, sesuai tingkatannya akan semakin meningkat jumlah dan jenis
matkesnya. Perencanaan dan perhitungan kebutuhan matkes tingkat satuan pemakai
merupakan dasar dari perencanaan dan perhitungan kebutuhan matkes tingkat selanjutnya,
oleh karena itu dituntut perhitungan yang benar dan akurat.

b.Penghitungan Kebutuhan .
Untuk dapat menghitung secara tepat dan akurat sangat sulit, karena jenis
pengunjung pasien yang datang kerumah sakit juga tidak dapat diperkirakan dengan pasti,
baik jenis penyakit maupun cara pengobatan ( untuk obat dari bahan farmasi serta lauk
pauk ) untuk bahan logistic lainya relative lebih mudah diperkirakan atau dihitung
kebutuhanya.
 
4. PENGADAAN LOGISTIK RUMKIT

a.Pengadaan.
Terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh dalam fungsi pengadaan bahn logistik rumah sakit yaitu.
 
a) Pembelian yaitu dengan cara membeli baik dengan cara pengadaan langsung ( kurang dari 5 juata ),
pemilihan langsung ( 5 – 50 juta ) atau dengan pelelangan ( lebih dari 50 juta ) hal ini berlaku untuk
rumah sakit pemerintah / TNI sedangkan rumah sakit swasta cara pembelian yang ditempuh
tergantung kebijakan pemilik dan atau direksi rumah sakit.
b) Produksi sendiri.
c) Sumbangan atau hibah, sumbangan berasal dari bdan social dan atau lembaga dari luar negri yang
tidak mengikat.
d) Meminjam yaitu meminjam dari rumah sakit lain tau lembaga lain.
e) Menukar, dilakukan tehadap barang –barang yang jarang terpakai sehingga menumpuk dalam
persediaan.
b.Pemeliharaan.
Dalam melakukan penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana dan peralatan yang
selalu berada dalam keadaan laik pakai dilakukan oleh suatu unit fungsional yaitu instalasi
pemeliharaan sarana rumah sakit ( IPRS ).IPRS ini dibawah direktur / kepala rumah sakit.

Tujuan dari Pemeliharan adalah :


1)Untuk memperpanjang usia kegunaan asset. Hal ini penting terutama padarumah sakit yang
kekurangan sumber daya modal.
2)Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang produksi dan mendapatkan laba
investasi maksimum 
3)Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat
setiap waktu.
4)Untuk menjamin keselamatan yang menggunakan sarana tersebut.
5. PENGGUDANGAN DAN PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK RUMKIT

1.Tujuan dan Kegiatan Penyimpanan

a.Tujuan Penyimpanan.
1.Memelihara mutu.
2.Menghindari penggunaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
3.Menjaga kelangsungan persediaan.
4.Memudahkan pencarian dan pengawasan.
5.Matkes aman dari pencurian.

b.Kegiatan Penyimpanan.
1)Pengaturan ruangan.
2)Penyusunan Stok
3)Pencatatan Stok.
4)Pengamatan Mutu.
2.Pengaturan Ruangan.
Untuk memudahkan kemudahan dalam penyimpanan, penyusunan, pencarian dan
pengawasan materiil kesehatan, maka diperlukan tata ruang gudang dengan baik. Factor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang gudang penyimpanan adalah sebagai
berikut :
a.Kemudahan Bergerak.
b. Sirkulasi Udara yang Baik.
c. Rak dan Pallet.
d .Kondisi Penyimpanan Khusus.
e. Pencegahan Kebakaran .
3.Penyusunan Stok Obat.
Materiil kesehatan khusunya obat disusun menurut bentuk sediaan dan secara alfabetis. Untuk
memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebag berikut :
a. Gunakan prinsip FIFO (First In First Out)
b. Susun obat dalam kemasan besar di atas pallet secara rapi dan teratur.
c. Gunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika.
d. Simpan materiil kesehatan yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi
bakteri pada tempat yang sesuai.
e. Simpan materiil kesehatan dalam rak dan berikan nomor kode, khusus untuk obat pisahkan obat
dalam dengan obat-obatan untuk pemakalan luar.
f. Cantumkan nama masing-masing materiil kesehatan pada rak dengan rapi.
g. Apabila persediaan materiil kesehatan cukup banyak, maka biarkan materiil kesehatan tetap dalam
box masing-masing, ambil seperlunya.
h. Khusus obat-obatan atau materiil kesehatan lain yang mempunyal batas waktu pemakalan perlu
dilakukan rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu berada dibelakang sehingga obat dapat
dimanfaatkan sebelum masa kadaluwarsa habis.
i. Bentuk sirop dan cairan disimpan pada rak yang paling bawah.
j. Bahan yang mudah terbakar disimpan pada tempat tersendiri / terpisah.
4.Pencatatan Stok .
a.Fungsi
1) Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi materiil kesehatan (penerimaan, pengeluaran,
hilang, rusak atau kadaluwarsa).
2) Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis materiil
kesehatan.
3) Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat 1 (satu) kejadian mutasi materiil kesehatan.
4) Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan, pengadaan, distribusi
dan sebagai pembanding terhadap keadaan fisik materiil kesehatan dalam tempat
penyimpanannya.

b.Kegiatan yang harus dilakukan.


1) Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan matkes bersangkutan.
2) Pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
3) Setiap terjadi mutasi matkes (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/ daluwars ) langsung
dicatat di dalam kartu stok.
4) Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhin bulan
Kesimpulan,,,
● KESIMPULAN
Sistem manajemen logistik yang dipakai, Pertama, proses penganggaran dan
perencanaan dilakukan untuk merencanakan kegiatan logistik yang dilakukan dan untuk
mengetahui barang-barang yang diperlukan dalam kegiatan logistik. Kedua, pencatatan
pada persediaan peralatan dilakukan pada perusahaan. Ketiga, penyimpanan barang
diakukan agar menjaga barang-barang logistik agar tetap aman dan menjaga kualitas pada
barang. Keempat, melakukan pemeliharaan barang-barang logistik untuk jangka panjang.
Kelima, penghapusan pada barang logistik yang tidak bisa dipakai kembali dan agar
barang tidak menumpuk pada penyimpanan barang. Keenam, pengawasan pada kegiatan
logistik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai