Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Oleh, Selvy Seftiani Jarnudin (P2.06.30.1.17.032)
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D III FARMASI 2018 I. Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas Sambongpari Target promosi kesehatannya KIPK (Komunikasi Inter Personal Konseling) 5% dari pengunjung puskesmas. Kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Sambongpari ini jika kegiatannya berada di dalam gedung kegiatannya seperti edukasi penyuluhan PHDS terhadap pengunjung, target pelaksanaannya 8 kali dalam satu bulan. Tetapi apabila di luar gedung kegiatannya seperti edukasi, sosialisasi kepada kelompok masyarakat, target pelaksanaanya 44 kali dalam satu bulan. Jenis edukasi bisa menggunakan penyuluhan, pamflet, film, di pengajian, dan dikelompok-kelompok yang rentan memiliki penyakit TBC, HIV, orang gila dan sebagainya. Target kunjungan rumah 50% dari KIPK. Cakupan institusi kesehatan ber PHBS 100%. Di puskesmas induk ada 3. Di tatanan rumah tangga cakupan pengkajian penggunaan PHBS targetnya 70%. Pembinaan Posyandu Purnama dan Mandiri targetnya 65%. Pembinaan RW siaga aktif 60%. II. Hambatan/Kekurangan yang dihadapi oleh Puskesmas Terjadi karena adanya keterbatasan infrastruktur, dan lokasi tempat pelaksanaan kesehatan itu berada. Tipe SIK (Sarana Informasi Kesehatan) yang digunakan promosi kesehatan adalah pengelolaan informasi yang dilakukan secara manual melalui proses pencatatan sampai dengan pembuatan laporan program promosi kesehatan. Kendala dalam sistem manual selain tidak efisien juga menghambat dalam proses pengambilan keputusan manajemen dan proses pelaporan yang nantinya akan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. III. Saran untuk mengatasi Hambatan/Kekurangan Dengan melakukan pembangunan/penambahan infrastruktur yang memadai dan mencari lokasi yang strategis dan dapat dijangkau oleh masyarakat agar bisa memberi pengetahuan lebih luas kepada masyarakat mengenai cara hidup sehat.