Anda di halaman 1dari 50

Lingkungan kerja & Pengendaliannya

BY RAGIL - BPL
1. Bahaya yang Ditimbulkan Pengoperasian Motor
Diesel Pembangkit Tenaga Listrik

Dalam pengoperasian diesel terdapat beberapa


sumber bahaya yang dapat mengakibatkan
terjadinya suatu kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Untuk itu perlu dilakukan penanganan
dengan benar dan tepat.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Bahaya yang timbul dalam pengoperasian:

a.Kebisingan
Sumber bahaya kebisingan ditimbulkan dari suara mesin
yang sangat keras (sistim kerja mesin) dan melebihi nilai
ambang batas (NAB) dapat mengakibatkan ketulian
terhadap tenaga kerja.

b.Getaran
Getaran ditimbulkan karena putaran mesin/kerja mesin
motor diesel yang tidak sempurna. Pengaruh getaran ini
dapat menyebabkan kebutaan

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


c. Suhu panas
Suhu panas terjadi karena ventilasi tidak sempurna, kerja
mesin tidak baik, kemungkinan kebocoran cerobong.
Karena suhu panas mengakibatkan gangguan fisik

d. Keracunan
Kebocoran pada cerobong/gas buang motor diesel di dalam
ruangan dapat menimbulkan keracunan (carbon
dioksida)

e. Pencemaran lingkungan
Pencemaran dapat terjadi terhadap lingkungan yang
diakibatkan dari asap atau oli bekas.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
Bahaya-bahaya tersebut diatas dapat dikelompokan
dalam factor fisika dan factor kimia agar bahaya-
bahaya tersebut tidak membahayakan bagi tenaga
kerja/operator termasuk pencegahan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, maka perlu dilakukan
upaya-upaya pengendalian.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


2. Prinsip-Prinsip Pengendalian

Prinsip pengendalian lingkungan kerja adalah menurunkan


jumlah bahan berbahaya dilingkungan kerja, sesuai dengan
jenis dan ukuran produksi. Bahan-bahan berbahaya oleh
energy dalam poses pekerjaan dikeluarkan dalam bentuk
gas, uap, kabut/mist, debu dan fume. Gas dan uap berupa
gas, selang mist, debu dan fume berupa partikel.
Pengendalian terhadap bahaya factor-faktor lingkungan
kerja dalam rangka pencegahan timbulnya penyakit akibat
kerja merupakan langkah terakhir dalam program
penerapan higiene perusahaan (industry) di tempat kerja.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Ada tiga macam cara pengendalian yang dilaksanakan,
yaitu:

a. Pengendalian secara teknis


Metode-metode teknis pengendalian lingkungan kerja dari
factor kimia adalah:

Menghilangkan atau mengganti (substitusi)

Mengganti bahan kimia dengan bahan kimi lain yang kurnag


berbahaya. Substitusi tidak boleh digunakan bilamana menyebabkan
terganggunya proses.
Yang paling efisien untuk mengurangi bahaya bahan kimia adalah
dilarang menggunakan bahan-bahan toxic (beracun) atau bahan-
bahan yang mengandung resiko kebakran atau peledakan.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
Beberapa contoh untuk penggantian bahan-bahan
beracun adalah sebagai beikut:

Menggunakan cat larut air atau perekat sebagai


pengganti larut organic
Menggunakan larutan air detergen sebagai
pengganti bahan pelarut
Menggunakan trichloromethane sebagai bahan
pembersih minyak untuk mengganti
trichloroethylene
Menggunakan bahan kimia yang memiliki titik
nyala yang lebih tinggi daripada yang memiliki titik
nyala lebih rendah.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Beberapa contoh penggantian/perubahan proses
adalah sebagai berikut:

Mengganti cat semprot dengan electrostatic atau


cat celup
Mengganti pengisian secara manual dengan
pengisian yang mekanik
Mengganti abrasive blasting kering dengan
blasting basah

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Ingat :
Cobalah untuk menurunkan resiko dengan cara
menghilangkan bahan kimia berbahaya atau
menggantinya dengan bahan kimia yang lebih
aman.

Pemilihan bahan alternative mungkin sangat


terbatas, terutama dimana penggunaan bahan-bahan
kimia tertentu tidak dapat dihindarkan karena
pertimbangan teknis dan ekonomis yang telah
diterapkan.
Hal ini selalu berguna untuk melihat bahan-bahan
alternative melalui proses belajar dari pengalaman-
pengalaman yang serupa.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
 Menentukan jarak atau tirai pelindung antara bahan-
bahan kimia dengan pekerja

Metoda ini meliputi pemagaran (penutupan) peralatan


dalam proses dengan maksud agar dapat
mencegah/menahan penyebaran kontaminan diudara
terhadap lingkungan kerjadan mengisolasi sumber-
sumber panas dari nyala api terbuka atau bahan
bakar.
Bahan ini ideal untuk proses dimana pekerja akan
mendapat kesempatan yang sanygat rendah untuk
kontak dengan bahan kimia yang bahannya masih
meragukan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Beberapa contoh dari metoda ini adalah sebagai
berikut:

Pemagaran dari seluruh mesin


Menutup titik-titik daerah p[enyebar debu dari ban
berjalan (belt conveyors)
Memasang tirai pelindung proses operasi abrasive
blasting.

Kontak dengan bahan kimiaberbahaya dapat juga


dikurangi dengan cara isolasi, dengan memindahkan
proses yang berbahaya atau lokasi operasi ke tempat
yang lebih jauh (remote) atau membangun
penghalang untuk memisahkan dari proses lain.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
Beberapa contoh isolasi adalah sebagai berikut:

Abrasive blasting dengan struktur yang sangat besar


dibangun di daerah yang lebih jauh.
Memisahkan proses spray painting dari proses
lainnya di daerah pabrik (plant) dengan memasang
barier atau dinding penyekat.

Efek (pengaruh) isolasi sejenis dapat dibuat dengan


penyimpanan bahan-bahan kimia berbahaya
secaraaman dan menbatasi jumalah bahan-bahan
kimia di tempat kerja sebatas waktu keperluan harian
atau giliran kerja.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


 Ventilasi

Dalam hal bahan kimia berbahaya yang berada di udara,


ventilasi dianggap sebagai tindakan terbaik untuk
pengendalian selain substitusi dan penutupan proses.
Dengan ventilasi yang cukup kita dapat menangkap
kontaminan yang terlepas di udara yang berasal dari
proses dan mencegahnya agar tidak memasuki daerah
tempat pekerja. Kontaminan yang tertangkap dialirkan
melalui saluran ke tempat pengumpulan (siklon, filter,
pencuci atau respiratoe elektrostatik) untuk diambil
sebelum udara dibuang keluar, proses ini diselesaikan
dengan sistim ventilasi umum yang bertingkat.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


b. Pengendalian secara administraif
Pengendalian secara administrative adalah peraturan-
peraturan administrative yang mengatur tenaga kerja
untuk membatasi waktu kontaknya dengan kontaminan.

c. Penggunaan alat-alat perlindungan diri


Alat pelindung diri sangat sederhana yaitu suatu alat perlindungan
yang dikenakan/dipakai oleh tenaga kerja. Ini akan termsuk
untuk semua bagian tubuh, seperti sepatu keselamatan, kacamata
keselamatan dan topi yang keras. Alat pelindung diri untuk
menghadapi bahaya-bahaya kesehatan adalah sumbat telinga atau
ear muff, respirator (untuk memberikan udara atau
membersihkan udara), sarung tangan yan gtahan bahan-bahan
kimia (kaut) serta pakaian penahan percikan yang dikenakan
pada tubuh.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


3. Alat Pengendalian Lingkungan Kerja

Untuk mengurangi konsentrasi bahan-bahan kimia


berbahaya ditempat kerja digunakan peralatan
pengendalian lingkungan kerja, antara lain:

a.Ventsilasi umum
Cara-cara pengendalian yang diterapkan dengan memasang
sistim ventilasi secara langsung kepada sumbernya.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Ventilasi umum juga disebut ventilasi pengenceran
kontaminan yang dikeluarkan dari sumber emisi
menyebar saat diencerkan dengan udara segera yang
melalui jendela sebelah kiri dan kikeluarkan/dibuang
melalui langit-langit dan jendela sebelah kanan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


b. Local exhaust (pengeluaran setempat)

Pencegahan tehadap penyebaran dari emisi bahan


kimia berbahaya kedalam area pernafasan tenaga
kerja dengan menggunakan local exhaust atau
ventilasi dorong tarik adalah cara yang efektif.
Penggunaan local exhaust di industry antara lain :
proses cutting/ pemotongan, penggerindaan,
pengelasan, penecatan, pengantongan semen, sand
blasting, analisa kimia dan proses lain yang
menghasilkan bahan-bahan berbahaya.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Prinsip kerja local exhaust adalah menyedot/
mengisap bahan berbahaya sebelum bahan tersebut
tersebar dan melindungi tenaga kerja dari peparan
udara yang tercemar.
Setkin dust

Main dust Branch dust

Exhaust outlet

Exhaust dust

Enclouse type hood Air purifier


( booth type)
Fan

Enclouse type hood Exterior hood

( side draft type) ( down draft type)


Exterior hood
( up draft type)

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


c. Sistim ventilasi dorong (push-pull)

Digunakan untuk sumber emisi yang terlalu besar untuk


suatu hoad yang dipasang. Sistim ventilasi dorong-tarik
melindungi penghambatan dan penyebaran bahan-bahan
berbahaya.

10
8
1 2 3 4
5 9
6 7

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


1. Penyaringan air umpan
2. Kipas pendorong
3. Hoad dorong
4. Hoad tarik
5. Duct dorong
6. Sumber emisi
7. Duct/pipa tarik
8. Kipas tarik
9. Alat pembersih udara
10. Pembuangan

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


4. Peralatan Pembersih Udara

Pencemaran lingkungan kerja terdiri dari gas, uap, debu,


bau, kepingan-kepingan berbahaya dan lain-lain. Apabila
udara kontaminan tersebut langsung keluar bangunan akan
menjadi sumber polusi lingkungan yang akan berpengaruh
pada penduduk sekitar. Untuk menghindarkan
pencemaran /kontaminan dari udara buangan atau
membuat lebih tidak berbahaya, dipasang suatu alat
pembersih pada alat pengendalian lingkungan kerja yaitu:

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


1. Pengumpul debu (dust collector) untuk debu

Jenis-jenis dari dust collector, antara lain:

a.Dust collector jenis gravity


Udara yang mengandung debu dimasukan
dalam gravity chamber dan debu diendapkan
secara gravitasi sehingga udara yang keluar
bersih dari debu.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Clean Air
Air Containing
Dust

Gambar 4.

Keterangan gambar:
Debu yang masuk dalam ruang pengendapan dikurangi
kecepatan sampai 1 – 2 m/det, dengan berkurangnya
kekuatan debu, partikel-partikael yang lebih besar dari 50
mikron dapat dikumpulkan dengan alat ini.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
2. Dust collector jenis inersia

Udara yang mengandung debu diarahkan terhadap


papan baffle, dengan demikian secara tiba-tiba
akan merubah aliran udara dan memisahkan serta
mengumpulkan debu dengan memakai gaya inersia
dari partikael-partikel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Clean Air

Air Containing Dust

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Ukuran pertikel yang dapat dikumpulakn oleh peralatan
ini lebih dari 20 mikron dalam bentuk pada beberapa
micron dalam keadaan cairan.
Clean Air
Air Containing Dust

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


3. Dust collector jenis sentrifugal

Dengan peralatan ini udar yang mengandung debu


diarahkan/dikontakan dengan tetesan atau suatu film cairan
dan kemudian debu dicuci dan dikumpulkan dalam cairan
pencucian

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Clean air

Demister

Storeg

water

Air injection

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Clean air

Air containing
Spray nozzle
dust
Water suplay
Water level
adjusment

Cyclone scrubber

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Air containing dust

Spray
Mist
sparator
Clean air

Spray type

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


4. Dust collector jenis filtrasi (bag filter)

Pengumpul inim menyaring dan mengisolasi debu melalui


material penyaring. Bahan-bahan penyaring adalah kain,
kertas atau lapisanpengisi/filled layer (filter glass, arang
batu, dll)

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


New layer of Vibrating mechanisme
Primary
dust layer of
absorbed
dust Filter
absorbed
cloth Clean air
Air containing dust Clean air
Air containing dust

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Prinsip kerja bag filter seperti gambar

debu akan menempelsecara perlahan-lahan pada kain


penyaring dan membentuk suatu lapisan. Debu
kemudian tersaring melalui lapisan in bahkan debu
halus + micron dapat terkumpul dan efisiensi
pengumpulan debu 99% dapat dicapai. Bag filter
yang digunakan seperti pada gambar 8. mempunyai
panjang kantong silinder 100 – 500 mm dan diameter
15 – 50 cm tergantung dan berjajar dan aliran udara
yang mengandung debu dimasukan dari bagian
bawah menuju ke kantong. Bagian penting dari bag
filter adalah mekanisme pemisahan debu yang
beroperasi secara kontinyu atau sesaat/intermiten.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
5. Dust collector jenis elektrik

Dust collector elektrik umumnya dinamakan presipitator


cotrell yang terdiri dari sebuah elektroda penyaluran dan
elektroda pengumpulan debu. Elektroda pengumpulan
menggunakan voltase tinggi sekitar 20.000 VDC.
Elektroda penyaluran mengionisasikan partikel debu dan
ditanahkan oleh elektroda pengumpul debu.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Air containing dust Clean air
_ Uncharged dust
paticles
Chasgerd dust
+ paticles

Coliecied dust
paticles
DC. 20.000 V. Dust coliecting DCo.000 V.
lonising section
section

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Prinsip dust collector elektrik seperti pada gambar

partikel debu yang terionisasai dihisap pada


elektroda pengumpul debu dan kemudian
dihilangkan. Bentuk sebuah dust collector elektrik
sangat dipengaruhi oleh sifat debu terkumpul seperti
ketahanan listrik spesifiknya, kemudian gas yang
mengandung debu dan temperaturnya, sehingga
kondisi ini harus dipertimbangkan dalam
perencanaan produksi dan instalasi dari dust
collector elektrik

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


b. Penyedot gas untuk gas dan uap

Jenis-jenis gas scrubber

1. Scrubber jenis absorpsi


Berdasarkan prinsip pengoperasian gas scrubber jenis
absorpsi dibagi menjadi dua, yaitu:

1.Metode pendispersian absorben cairan


2.Metode pemipaan gas pengeluaran kedalam absorben
cairan dalam bentuk gelombang.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Peralatan utama jenis absorpsi adalah packed tower,
spray tower dan tray tower, selain itu peralatan lain
seperti siklon scrubber, venture scrubber dan jet
scrubber juga dipakai untuk gas absorpsi.
Gas outlet
Mist catener Gas outlet
Mist
catner
Facxed Liquid
matter
Liqui
Gas Gas inlet d
Perforate Casade Buble
Water Recirculating d tray tower tower
drain watet tank tower

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


2. Scrubber jenis pembakaran langsung

Scrubber jenis pembakaran langsung yang langsung


membakar gas-gas organic yang tekandung dalam udara
sebagai bahan bakar atau bersama-sama dengan bahan
bakar pelengkap. Jenis ini khususnya efektif untuk
menghilangkan bau yang menusuk. Gas pengeluaran itu
sendiri langsung terbakar sebagai bahan bakar pada
temperature normalnya 800oC dalam pembakaran (burner)
untuk berubah menjadi H2O dan CO2

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


3. Scrubber jenis oksidasi dan reduksi

Jenis srubber oksidasi dan reduksi, gas pengeluaran yang


dikumpulkan dengan metode absorpsi dapat dilakukan
dengan menambahkan bahan pengoksidasi dan pereduksi.
Pada gas pengeluaran dapat dilakukan dengan memakai
bahan pengoksidasi dan pereduksi sebagai absorben dalam
metode absorbi. Walaupun secara prinsip metode
pembakaran menggunakan oksidasi, metode ini
diklasifikasikan pada suatu kategori yang berbeda.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


4. Scrubber jenis adsorpsi

Jenis scrubber ini menggunakan carbon aktif sebagai


absorben dalam suatu packed tower yang dipakai untuk
menyerap (dipermukaan) dan menghilangkan uap
pelarut organic atau benzene. Berdsar metode ini,
substansi-substansi yang terserap didisorbi dan
diperoleh kembali dengan menggunakan suatu alat
yang sesuai seperti pemanasan dengan steam.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Bag filter Clean gas outlet
Alumina inlet

Alumina outlet
(Alumina as low
material for
electrolysis)
Gas inlet for electrolytic furnace
Alumina inlet

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


5. Penerapan Pengendalian Bahaya yang Timbul

Dalam menerapkan prinsip-prinsip pengendalian bahaya


dalam pembangkitan tenaga listrik yang mengguanakan
penggerak mula motor diesel terlebih dahuli harus
diidentifikasi sumber bahaya yang ada sebagai pedoman
dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.Pengendalain secara teknis


Metode/cara teknis pengendalian factor-faktor sumber
bahaya pada motor diesel pembangkit tenaga listrik
adalah:

1.Perawatan dan pemeliharaan


Sesuai dengan buku petunjuk pabrik pembuat.
Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL
2. Pelaksanaan routine/periodic maintenance
3. Maintenance sesuai dengan schedule pabrik
pembuat dengan memperhatikan juni pelumas/
oli yang digunakan
4. Pengantian suku cadang/spare part harus sesuai
dengan spesifikasinya.
5. Cerobong gas buang dilakukan perawatan
sempurna terhadap pembalut cerobong.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


6. Suhu panas/temperature engine tidak
diperbolehkan melebihi standar/ketentuan
yang berlaku.
7. PH air pendingin mesin tidak boleh kurang
dari 7 dan tidak lebih dari 9 / 11.
8. Kabel-kabel elektrik harus sesuai dengan
standar PUIL (1987 SNI. 225/87)
9. Disyaratkan juka menggunakan motor diesel
< 1000 KW harus mengguankan ventilasi
secukupnya (exhaust fan) dan untuk > 1000
KW harus ada exhaust fan yang terpasang
disamping/didepan diesel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


Prinsip tersebut diatas telah direncanakan dan
dipersiapkan dari mulai tahap perencanaan/desain,
pemasangan, pengoperasian/pemakaian serta
perawatan dan pemeliharaan. Untuk proses ini harus
sesuai dengan standar internasional dan buku petunjuk
pabrik pembuat/spesifikasinya.
Beberapa contoh upaya-upaya pengendalian syarat-
syarat keselamatan kerja sebagai berikut:

1.Cerobong gas buang harus diberi salut pengaman


dari bahan asbes untuk mencegah atau mengurangi
panas dalam ruang operator/diesel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


2. Penggantian filter oli atau oli mesin/periodic
maintenance, harus sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuat 9manual maintenance) dan oli bekas harus
dibuatkan tempat khusus/penampungan agar tidak
berceceran dan mengalir keluar areal.
3. Setiap perbaikan atau penggantian suku
cadang/spare part harus sesuai dengan spesifikasi
atau manual book.
4. Air pendingin mesin tidak boleh kurang dan harus
dijaga tingkat keasamannya.
5. Setiap ruang operator/diesel harus dipasang
ventilasi dan dilengkapi dengan exhaust fan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


2. Pengendalian secara administrative

Pengendalian secara administrative adalah pelaksanaan


peraturan perundangan yang untuk ditaati dan dipenuhi
temasuk syarat-syarat keselamatn dan kesehatan kerja
misalnya mengatur atau membatasi waktu kontaknya
dengan ruangan motor diesel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL


3. Alat pelindung diri

Alat pelindung diri adalah sangat sederhana yaitu alat pelindung


yang dipakai/deikenakan oleh tenaga kerja. Hal ini adalah
termasuk perlindungan untuk semua bagian tubuh seperti:
a. Sepatu keselamatan (safety shoes)
b. Topi pengaman (helmet)
c. Kaca mata keselamatan
d. Sarung tangan
e. Baju kerja (werkpak)
f. Sumbat telinga (ear flug)
g. Tutup hidung (respirator)
Dengan demikian jelas bahwa alat pelindung diri juga tidak kalah
pentingnya untuk digunakan/dipakai setiap tenaga kerja sesuai
dengan jenis tempat kerjanya.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya BY RAGIL - BPL

Anda mungkin juga menyukai