Kelebihan :
- Desain alat sederhana, mudah untuk dibuat konstruksinya
- Pemeliharaan yang mudah dan pemeliharaan sangat rendah.
Kekurangan :
- Ukurannya besar, memerlukan lahan yang luas
- Harus dibersihkan secara manual dalam interval waktu tertentu
- Hanya efektif menyisihkan partikel berukuran besar (>50μm).
2. Siklon
Siklon adalah suatu peralatan mekanis yang digunakan untuk menyisihkan partikel dengan
ukuran relatif besar dari suatu aliran gas. Memiliki bentuk yang khas, dapat ditempatkan di
atap dari suatu instalasi atau di samping bangunan. Siklon diguanakan sebagai precleaner,
didesain untuk menyisihkan >80% kandungan partikel yang berdiameter >20 mikron.
Prinsip penyisihan Siklon yaitu aliran gas bermuatan partikel memasuki siklon dan bergerak
ke bawah akibat gaya sentrifugal dan gaya inersia dengan aliran berbentuk spiral, sedangkan
partikel berukuran tertentu terlempar ke luar aliran spiral dan berbenturan dengan dinding
siklon, lalu terendapkan pada bagian dasar siklon. Di dekat dasar siklon, aliran gas berbalik
arah bergerak ke atas dalam putaran spiral (vorteks) yang lebih kecil, dan keluar
lewat outlet pada bagian atas siklon.
Kelebihan :
- Capital cost yang rendah
- Peralatan relatif sederhana
- Dapat dioperasikan pada temperatur tinggi
- Pemeliharaan mudah
- Merupakan sistem pengumpul kering
- Kebutuhan lahan relatif tidak luas.
Kekurangan :
- Efisiensi rendah (terutama untuk partikel yang sangat kecil)
- Biaya operasi tinggi karena tingginya pressure drop.
3. Electrostatic Precipitator
Electrostatic Precipitator (EP) adalah alat pengendali pencemar partikulat yang didasari pada
konsep presipitasi akibat gaya elektrostatik. Sangat efektif sebagai pengendali partikulat
yang berukuran <10 mikron.
Cara kerja dari electro static precipitator (ESP) adalah (1) melewatkan gas buang (flue gas)
melalui suatu medan listrik yang terbentuk antara discharge electrode dengan collector
plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan netral dan pada
saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga partikel debu
tersebut menjadi bermuatan negatif (-). (2) Partikel debu yang sekarang bermuatan negatif
(-) kemudian menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector plate).
Debu yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara periodik dari collector
platemelalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash
hopper),
dan ditransport (dipindahkan) ke flyash silo dengan cara di vakum atau dihembuskan.
Bagian-bagian dari ElectristaticPrecipitator dapat dilihat pada gambar berikut,
Kelebihan :
- Efisiensi penyisihan partikel sangat tinggi
- Mampu menyisihkan partikel berukuran kecil
- Dapat menangani debit aliran gas besar dengan kehilangan tekan yang rendah. Kehilangan
tekanan sekitar 2,458 x 10^-3 atm
- Dapat digunakan untuk pengumpul sistem kering bagi materi yang bernilai, atau
pengumpul sistem basah untuk fume dan mist
- Dapat didesain aliran gas dengan temperatur cukup tinggi
- Biaya operasi rendah, kecuali untuk efisiensi yang sangat tinggi.
Kekurangan :
- Capital cost yang tinggi
- Hanya menyisihkan partikulat dan tidak dapat menyisihkan pencemar dalam bentuk gas
- Tidak terlalu fleksibel
- Memerlukan lahan yang luas
- Tidak dapat digunakan untuk partikel yang memiliki resistivitas elektrik (electrical
resistivity) yang terlalu tinggi (>10^6 ohm.cm) atau terlalu rendah (10^4 - 10^7 ohm.cm)
- Ozon dihasilkan dari pemberian muatan negatif terhadap elektroda pada saat ionisasi gas
- Dibutuhkan personel yang memiliki keahlian khusus dalam pemeliharaan EP.
5. Particulate Scrubber
Wet scrubber dirancang dengan konsep menambah kadar air pada partikulat sehingga akan
terpisah dari aliran udara emisi. Kriteria desain unit ini tergantung pada konsumsi energi
yang diperlukan selama proses penyisihan, makin tinggi energi yang digunakan makin tinggi
pula efisiensi penyisihannya.
Prinsip penyisihan menggunakan wet scrubber dapat melalui 4 mekanisme, diantaranya:
a. Impingement : memperbesar ukuran partikulat dengan membubukkan spray air pada jalur
edar partikulat
b. Difusi : adanya gradien konsentrasi antara spray air dan partikulat menyebabkan difusi
yang menghasilkan deposisi basah
c. Kondensasi : butir spray air terkondensasi pada permukaan partikulat
d. Manambah tingkat kelembaban dan gaya electrostatic antar partikel.