Anda di halaman 1dari 31

PENGELOLAAN

PENCEMARAN UDARA

TEKNOLOGI PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA
Type Collector

Bag Filter
Electrostatic Precipitator
Wet Scrubber
BAG FILTER
Pengertian

 Bag filter adalah alat untuk memisahkan partikel kering dari gas
(udara) pembawanya. Di dalam bag filter, aliran gas yang kotor akan
partikel masuk ke dalam beberapa longsongan filter (disebut juga
kantong atau cloth bag) yang berjajar secara pararel, dan
meninggalkan debu pada filtertersebut. Aliran debu dan gas dalam
bag filter dapat melewati kain (fabric) ke segala arah. Partikel debu
tertahan di sisi kotor kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi
bersih kain. Konsentrasi partikel inlet bag filter adalah antara 100 μg/
m3 – 1 kg/m3. Debu secara periodik disisihkan dari kantong dengan
goncangan atau menggunakan aliran udara terbalik, sehingga dapat
dikatakan bahwa bag filter adalah alat yang menerima gas yang
mengandung debu, menyaringnya, mengumpulkan debunya, dan
mengeluarkan gas yang bersih ke atmosfer.
Keuntungan

Keuntungan dari penggunaan bag filter adalah


Efisiensi pengumpulan sangat tinggi, meski untuk
partikulat yang sangat kecil, dapat dioperasikan pada
kondisi debu dan dalamvolume alir yang berbeda-
beda, terjadi konservasi energi, tidak beresiko
menimbulkanpencemaran air dan tanah.
Kerugian

Kerugian dari bag filter adalah : memerlukan area


yang luas, material kain akan dapat rusak akibat
adanya temperatur yang tinggi ataupun korosi bahan
kimia, tidak dapat beroperasi pada keadaan basah
(moist); kain dapat menjadi lengket, dapat
berpotensimenimbulkan kebakaran atau meledak
(eksplotion).Alat ini umum digunakan di industri
carbon black dan cemen serta industry lain
yangmenangani powder-powder yang jika dibiarkan
akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Skema Big Bag Filterhouse
Batasan pada penggunaan bag filter adalah
karakteristik gas (temperatur dan korosivitas)dan
karakteristik partikel (tingkat kelengketan) yang
berpengaruh pada kain dan operasipemisahan yang
terjadi.
Keistimewaan pada pengoperasian fabric filter ini
yang membedakan dengan yang lainadalah
kemampuan untuk melakukan penyaringan ulang
secara periodik dengan adanyamekanisme gas
cleaning.
Cara Kerja

Cara kerja bag filter aliran gas yang kotor akan partikel
masuk ke dalam beberapa longsongan filter (disebut
juga kantong atau cloth bag) yang berjajar secara
pararel, dan meninggalkan debu pada filter tersebut.
Aliran debu dan gas dalam bag filter dapat melewati
kain (fabric) ke segala arahPartikel debu tertahan di
sisi kotor kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi
bersihkain. Konsentrasi partikel inletbag filter adalah
antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3. Debu secara periodik
disisihkan dari kantong dengan goncangan atau
menggunakan aliranudara terbalik
Proses

Proses yang terjadi dalam fabric bag filter diawali dengan pengaliran produk
reaksi berupa campuran antara carbon black dengan gas hidrogen, metan,
CO2 , dll. Pengaliran campuran gas ini (fluffy black) dibantu dengan
menggunakan fan.Fan tersebut ada yang dipasang pada saluran gas kotor
(positive pressure baghouse) adajuga yang dipasang pada saluran gas bersih
(negative pressure baghouse).Fluffy black selanjutnya melewati bag filter dan
partikel carbon black tertahan padapermukaan kain atau serat. Setelah
disaring pada selang waktu tertentu, aliran gas masuk compartment pertama
dihentikan dan flaffy black dilewatkanmelalui compartment lain.Bag filter
yang telah jenuh selanjutnya dibersihkan dengan mekanisme tertentu sesuai
dengan tipenya yaitu reverse-air, shaking dan pulse-jet. Di samping itu pula
terdapat metode sonic fibration yakni dengan menggunakan gelombang
frekuensi rendah untuk menggetarkan bag filter. Periode pembersihan ini
sangat singkat berkisar 0,3 -120 sekonuntuk tiap compartment. Gas
keluaranbag tersebut selanjutnya memasuki unit operasilainnya, sedangkan
karbon yang terkumpul di bagian collection hopper dipindahkandengan
menggunakan screw conveyor.
ELECTROSTATIC
PRECIPITATORS
Kegunaan

Kegunaan ESP (electrostatic precipitatior) adalah


untuk menangkap limbah debu atau alat yang
digunakan untuk mengendapkan debu/partikel padat
hasil pembakaran dengan memanfaatkan prinsip
elektrostatis. Industri yang mengaplikasikannya
antara lain PLTU, pabrik gula dan pabrik semen.
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu
alternatif penangkap debu dengan effisiensi tinggi
(mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang
didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro
static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang
keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 %
(efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
Cara Kerja

Cara kerja dari electro static precipitator (ESP) adalah


melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik
yang terbentuk antara discharge electrode dengan collector
plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada awalnya
bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik,
partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga partikel debu
tersebut menjadi bermuatan negatif (-). Partikel debu yang
sekarang bermuatan negatif (-) kemudian menempel pada
pelat-pelat pengumpul (collector plate). Debu yang
dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara
periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping).
Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper), dan
ditransport (dipindahkan) ke flyash silo dengan cara di vakum,
dihembuskan atau lewat conveyor.
WET SCRUBBER
Wet Scrubber merupakan alat dengan system
pengendali basah. menyisihkan partikulat maupun
gas
Wet Scrubber menggunakan droplet air sebagai
komponen utama.
Kriteria desain dari wet scrubber tergantung dari
besarnya energi untuk mengatasi kehilangan
tekanan selama proses scrubbing.
Wet Scrubber memiliki tingkat efisiensi penyisihan
partikulat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
settling chamber maupun cyclone dan setara dengan
fabric filter ataupun electrostatic precipitator
(Hermana, 2011).
Keuntungan dan Kerugian

 Keuntungan
 Dapat digunakan untuk menyisihkan partikel yang mudah terbakar
dengan resiko kecil.
 Dapat dipakai untuk absorbsi gas dan partikel dalam satu unit.
 Dapat mengatasi mist.
 Dapat mendinginkan gas panas.
 Efisiensi penyisihan bervariasi.
 Gas dan debu yang korosif dapat dinetralkan.

 Kerugian
 Biaya Operasional tingi untuk efisiensi penyisihan yang tinggi
 Timbul masalah korosif.
 Timbul pencemaran air.
 Partikulat yang disisihkan tidak dapat direcycle.
 Pembuangan sludge-nya mahal
Mekanisme Proses

Ada dua prinsip mekanisme utama yang terjadi


dalam proses wet scrubber, yaitu tumbukan
(impaction) dan difusi.
Jenis Wet Scrubber

Sistem pengendali basah didesain untuk segala


bentuk dan ukuran, variasinya meliputi sistem
tangki sederhana yang menggunakan nozzle
hingga sistem yang rumit dengan penambahan
baffles, motor, spray dan komponen lainnya
Klasifikasi yang digunakan untuk membedakan
wet scrubber adalah jenis energi kontak yang
digunakan antara droplet dan aliran udara.
Klasifikasi ini terdiri dari 4 kategori, yaitu : energi
kontak dari aliran liquid, aliran udara, mekanik
(driven rotor), atau kombinasi dari ketiga kategori
rersebut ( Gambar 7.16)
Spray Tower
Spray tower adalah contoh wet scrubber yang
menggunakan energi dari liquid stream.
 Venturi Scrubber
 Venturi merupakan instrumen yang menggunakan energi pergerakan aliran
gas untuk mengatomisasi liquid menjadi droplet. Aliran liquid rnengalami
kontak dengan aliran gas pada bagian menyempit dari venturi. Kita ketahui
bahwa saat mengalami penyempitan, aliran gas akan dipercepat dan
berkontraksi sehingga dapat menembus inti droplet liquid.
 Venturi scrubber memiliki tingkat efisiensi penyisihan partikulat tertinggi
dibandingkan pengendali basah lainnya.
 Kehilangan tekanan yang terjadi sekitar 2 – 40 cm kolom air (biasanya 8 –
24 cm).
 Kecepatan aliran gas saat di bagian penyempitan sekitar 30 – 250 m/detik.
 Diameter partikulat yang dapat disisihkan hinga 0,5 µm.
 Droplet air yang terbawa aliran gas buang sebelum keluar ke atmosfer
harus dipisahkan dari aliran udara dengan menggunakan mist eliminator
Vertical Spray Rotor
Vertical Spray Rotor merupakan alat pengendali
basah yang menggunakan system mekanik. Pada
system ini, rotor pemutar dalam kolom liquid akan
berputar dan membentuk droplet air, smentara
aliran gas masuk ke tanki melewati droplet tersebut,
sehingga akan terjadi kontak dengan partikulat dan
kemudian dipisahkan.
Moving Bed Scrubber
Alat ini menggunakan kombinasi pemakaian energi,
yaitu energi yang berasal dari aliran liquid dan gas
stream. Aliran gas masuk melalui dasar tanki,
sedangkam liquid dialirkan melalui nozzle ke
medium kontak yang terbuat dari moving plastic
media. Pada medium ini terjadi kontak antara
droplet dan gas stream, sehingga partikel dapat
disisihkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai