Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BAHAN GALIAN INDUSTRI DOLOMIT

03111002015 03111002016 03111002017 03111002018 03111002019 03111002020 03111002021 03111002022 03111002023 03111002024

Rizki Ghavilun Fikhy Riandy Ayu Novitasari Wita Agriani Ahmad Firmansyah Betty Permata Sari M. Khairiza Saputra Hendy Gusando Wawan Febriansyah Daniel Rama Putra

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013 BAB I GEOLOGI DOLOMIT I.1 Asal Kejadian Dolomit yang baru dikenal sejak tahun 1882, merupakan variasi batu gamping yang mengandung > 50% karbonat. Istilah dolomit pertama kali digunakan untuk batuan karbonat tertentu yang terdapat didaerah TYeolean Alpina (Pettijohn.F.J. 1956). Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan sekunder. Secara sekunder, dolomit umumnya terjadi kerena proses pelindian ( leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi, yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit. Selain itu dolomit sekunder dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Pembentukan dolomit sekunder dapat terjadi karena berbeberapa faktor diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsur magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinannya untuk berubah menjadi dolomit. Dolomit primer terbentuk bersama-sama dalam cebakan bijh. Regional menerangkan asal usul dolomit antara lain hypersaline, mixed water, deep burial brines dan normal seawater, namun masing masing model masih mempunyai keterbatasan dalam menjawab asal usul dolomit secara regional. Salah satu sebab mengapa hal ini terjadi, karena dolomit tidak seperti batu gamping, tidak terbentuk sebagai sedimen. Dolomit merupakan produk ubahan dari kalsit dan aragonite. I.2 Mineralogi

Sebagai salah satu rumpun mineral karbonat dolomit mempunyai struktur Kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO 3)2 atau managdolomit dan berkomposisi kimia MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. Umumnya dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dangan kekerasan lebih lunak dari batu gamping (berkisar antara 3.5 4) bersifat pejal, berat jenis antara 2.8 2.9 yang berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

BAB II PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN II.1 Penambangan Penambangan batuan dolomit di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat, pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis. Apabila skala penambangannya kecil, system yang diterapkan dalam kegiatan penambangan adalah system gophering, mengikuti bagian atau jalur batu gamping yang relatif mudah dibongkar. Disamping hal tersebut, teknik penambangan juga mempertimbangkan ukuran atau bentuk pembongkaran yang diinginkan. Karena mempertimbangkan keselamatan kerja maka system gophering tidak dianjurkan. II.2 Pengolahan Pengolahan dolomit dilakukan dengan cara yang sederhana. Bongkahbongkah dolomit dari penambangan diangkut ke unit pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah dolomit tersebut direduksi ukurannya dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan dolomit yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan permintaan. Akan tetapi dolomit juga diolah sebagai semen tohor, bahan tahan api, sebagai pupuk, industri kimia dan industri gelas. Bagan alir proses pengolahan dolomit terlihat pada gambar di bawah ini

A 1

4 2 6 7 8 9 11 10 12 16 18
19 14
13 F

3 5

17
G

15 22 20 21

Keterangan : A = Penghancuran C = Penyimpanan E = Produk G = R.R. Cars 1 = Tambang 2 = Penghancur lubang buka 3 inch 11 = Elevator 12 = Pengayak Ganda B = Pengayakan D = Pembakaran F = Pertanian, Penyaring, Pengisian

3 = Ban berjalan (24 x 76) 4 = Tempat Penumpukkan, kap. 480 to 5 = Ban berjalan 60 tph 6 = Penghancur, lubang buka 1 inch 7 = Konveyor 8 = Pengayak Ganda lubang buka -line 9 = Elevator mangkok 10 = Traylo rolls

13 = Bak Penyimpanan 75 ton 14 = Bak Penyimpanan 800 ton 15 = Ban berjalan 16 = Konveyor !7 = Konveyor 18 = Tempat penyimpanan (6.500t) = Penggiling palu 20 = Pembakar putar

BAB III KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI III.1 Kegunaan Dolomit banyak dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industri. Dolomit banyak dimanfaatkan sebagai komoditi pada ; - Industri refraktori - Dalam tungku pemanas atau tungku pencair - Dalam pupuk digunakan unsure Mg untuk meningkatkan pH tanah - Dalam industri cat sebagai pengisi - Industri kaca, plastik, kertas - Bahan pembuat semen, sorel, sea water magnesia - Industri alkali - Pembersih air - Industri ban - Ply wood - Industri obat-obatan dan kosmetik - Campuran makanan ternak - industri keramik - Bahan penggosok (abrassive) Dalam kaitannya dengan penggunaan dalam industri di Indonesia, dibatasi hanya dalam beberapa sektor industri saja, sesuai dengan yang terdaftar di Departemen Perindustrian, seperti industri gelas dan kaca lembaran , industri keramik dan porselen, industri refraktori, pertanian khusunya sektor perkebunan, industri peleburan dan pemurnian logam, industri bahan galian non logam.

Dari sekian banyak pemanfaatannya, pemanfaatan dolomit dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni: 1 2 3 Pemanfaatan dolomit secara langsung Pemanfaatan dolomit yang telah dikalsinasi Pemanfaatan kimia dolomit

1. Pemanfaatan dolomit secara langsung Pemanfaatan dolomit secara langsung digunakan untuk pertanian, semen klinker, mortar, klinker dolomit, penyemenan atau dempul untuk rekahanrekahan. a Pertanian Dolomit digunakan untuk menetralisir tanah yang sudah masam dan digunakan untuk menahan keasaman yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk seperti urea. Dolomit menetralisasi keasaman tanah melalui pertukaran ion, dan kation kalsium dan magnesium menghilangkan ion hydrogen di dalam tanah. Berdasarkan hasil penelitian proses ini akan meningkatkan sekitar 15-40% produksi tanaman. Dalam sektor pertanian dolomit dipermanfaatkan untuk menaikkan pH tanah masam dan sebagai sumber magnesium. Pada tanah-tanah masam unsur yang banyak terkandung adalah unsur Mg dan Fe serta kekurangan unsur Mg, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat mengasimilasi CO2. Dengan pemberian dolomit, pH tanah akan meningkat sehingga unsurunsur N, P, K akan menjadi semakin baik. Pada pemberian pupuk ammonium dan kalium yang terlalu banyak akan menyebabkan tanah kekurangan unsur Mg. pemberian pupuk nitrogen mempunyai kecenderungan menciptakan suasana asam. b Semen Klinker Mortar

Penambahan dolomit sampai 40% terhadap semen mempercepat hidrasi semen (Soroka and Setter,1997). Butiran halus dolomit berkisar 1.150 hingga 10.300 cm2/g. umtuk membuat semen Portland, material halus dolomit ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang secara alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan harganya saat ini 1:6. c Klinker Dolomit Untuk memperlambat hidrasi dan untuk mempercepat kristalisasi MgO d Dempul Rekahan Selain batu gamping, dolomit atau campuran keduanya dapat juga dimanfaatkan untuk dibuat sebagai penyemen rekahan-rekahan pada kayu. 2. Dolomit Kalsinasi a). Semen Magnesium Oksiklorida Semen ini cukup keras, tetapi tidak tahan terhadap air. Untuk menghindarkannya dapat dilindungi dengan pemolesan dengan menggunakan terpentin. Semen ini sering digunakan sebagai material dasar. Penggunaan lainnya adalah untuk matrik penyemenan dalam berbagai variasi. Hampir keseluruhan komposisi semen ini tahan terhadap pelarut, kuat akan tekanan dan tarikan, harga bersaing dan tahan terhadap api dan serangga. b) Semen Magnesium Oksisulfat Penambahan fosfat untuk membantu mengikat kembali kalsium oksida dari kalsinasi dolomit, sehingga mencegah bentukan dari kalsium hidroksida, karena kalau hal ini terjadi maka akan terjadi penurunan kualitas semennya. Semen ini banyak digunakan unutk mempercepat pembuatan jalan raya, pavement dan berbagai konstruksi serta untuk mengisi rekahan-rekahan.

c) Busa Magnesium anorganik Sejenis busa dari bahan anorganik dapat dibuat dengan mereaksikan oksida magnesium dengan asam polifosforik. Jenis produknya antara lain : untuk bahan pintu, pelapis, dinding tahan api, bata penyekat, dan pencegahan, keeling baja dari korosi. e Bata silikat Prosesnya dimulai dengan memisahkan bagian yang terutama mengandung partikel dengan ukuran 106 mikron dari dolomit yang dikalsinasi. Bagian ini kemudian ditambahkan ke bagian penghidrasian dari oksida magnesium dan oksida kalsium. Pemisahan bagian ini dapat dilakukan dengan penyaringan atau dengan menggunakan pemisahan udara, sementara partikel pasiran dibuang. 3. Kimia dari Dolomit a) Magnesium Oksida (MgO) Magnesium oksida dari dolomit banyak digunakan pada beberapa industri, diantaranya industri gelas dan kaca, keramik, dan untuk refaktori. b) Hidroksida Magnesium Hidroksida magnesium digunakan sebagai filler untuk industri plastik yang berfungsi untuk memperlambat pengaruh panas atau api. c) Magnesium Karbonat III.2 Spesifikasi 1 Pertanian Spesifikasi dolomit :

Batuan dolomit yang berkualitas tinggi, yakni dengan kadar MgO 18% 21%, Sebagai pupuk Mg memiliki efektifitas tinggi, untuk mencapai produktifitas yang sama hanya memerlukan 60% super dolomit bila dibandingkan dengan dolomit biasa. Penelitian yang perlu mendapatkan prioritas anatara lain adalah : a b c d Kehalusan butir Jenis dan kadar unsure yang terkandung Metode analisis pupuk untuk menduga keefektifan dolomit bagi tanaman perkebunan Kemungkinan penggunaan dolomit untuk berbagai macam tanaman perkebunan pada tanah bereaksi netral sampai alkalin. 2 Semen Klinker Mortar Spesifikasi dolomit : Butiran halus dolomit berkisar 1.150 hingga 10.300 cm2/g. umtuk membuat semen Portland, material halus dolomite ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang secara alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan darganya saat ini 1:6. Mempunyai berat jenis mendekati 2,63 g/cm3 kandungan dolomite antara 10-40% dari berat semen akan merubah volume pasir, rasio air antara 30 : 70. 3 CaO MgO SiO2 Fe2O3 Al2O3 TiO2 Klinker Dolomit Spesifikasi dolomit : 32,51% 20,59 Sedikit 0,13 0,05 0,04

LOI 1.500oC. 4

46,25

Dolomit dipanaskan dan ditambahakan kalsium florida pada temperatur

Batu Tahan Api Spesifikasi dolomit : Gabungan kedua garam yaitu CaCO3 dan MgCO3 dengan titik lebur 23.000 C sehingga mempunyai sifat refraktori yang sangat baik. Dolomit diproduksi dengan proses kalsinasi pada temperatur tinggi.

Semen Magnesium Oksiklorida Spesifikasi dolomit : Dolomit dari proses kalsinasi, penambahan 100 bagian MgO dengan 100 bagian magnesium klorida dicampur dalam 30 ml air dan 1 bagian sodium heksame-tafosfat.

Semen Magnesium Oksisulfat Spesifikasi dolomite : Untuk mengahasilkan semen magnesium oksisulfat maka perlu disiapkan bahan dasar berupa MgSO47H2O (magnesium sulfat heptahidrat). 1 2 3 Sediakan 50% larutan konsentrat MgSO47H2O Tambahkan sodium heksametafosfat Tambahkan magnesium oksida dari dolomite yang sudah dikalsinasi.

Kapur Pertanian

Spesifikasi dolomit : Kadar CaCO3 + MgCO3 : 91.53% Kadar CaO + MgO : 50.23% Kadar air saat dikemas : 1.00% Mesh 40 100 : 82.01% Berat bersih perkemasan 50 Kg

Industri Kaca Spesifikasi dolomit : SiO2 Fe3O3 Al2O3 MgO CaO 0,15 % 0,03 % 0,05 % 20,80 % 31,80 %

Industri kaca Spesifikasi dolomit : Kadar air bebas MgO CaO Fe2O3 maks. 5,00% min. 19,00% min. 33,00% maks. 0,05%

Dengan ukuran besar butir : Ukuran lubang ayakan + 2,0 +0,83 -0,15 berat (%) nihil maks. 15 maks. 20

10. Industri Refraktori Spesifikasi dolomit : MgO SiO2 min 19% maks 2% maks 2%

R2O3(Al2O3+Fe2O3+Mn3O4)

10

Industri Peleburan dan Pemurnian Logam Spesifikasi dolomit : 1 2 3 4 5 Sarang keras Lunak dan hancur sebelum tercapai titik lebur logamnya MgO antara 17-19% SiO2 maks 6% Al2O3+Fe2O3+MgO maks 5%

12. Industri Bahan Penggosok

Spesifikasi dolomit : Dolomit dengan kandungan 43% MgCO3, dolomit dikalsinasikan menjadi MgO, CaO dan tidak mengandung air.

13. Industri alkali Spesifikasi dolomit : Batu gamping dolomitan dengan kandungan MgO 6% 14. Dempul rekahan Spesifikasi dolomit : Kandungan dolomitnya sekitar 85% dari keseluruha. Untuk filler kandungan dolomitnya kurang dari 95% harus lebih kecil dari 150 mikron dan lebih kurang dari 50% dari beratnya harus lebih kecil dari 53 mikron.

BAB IV KESIMPULAN IV.1 Kesimpulan

Dari pemaparan dan pembahasan dari dolomit diatas diperoleh data kesimpulan sebagai berikut ini : 1 Dolomit merupakan variasi batu gamping yang mengandung > 50% karbonat 2 Dolomit terbentuk kerena adanya proses pelindian (leaching) atau peresapan unssur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit. 3 Penambangan dolomit di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry 4 5 Dolomit yang terdapat dialam jarang dalam bentuk monomineralik. Dolomit langsung dapat digunakan sebagai bahan dasar tetapi juga ada yang harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu yaitu misalnya adalah dengan cara pembakaran (kalsinasi) untuk menghasilkan semen tohor. 6 Dolomit banyak dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industri. 7 Pemanfaatan dolomit dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni: pemanfaatan dolomit secara langsung, pemanfaatan dolomit yang telah dikalsinasi, dan pemanfaatan kimia dolomit.

SOAL SOAL

1 2 3

Sebutkan 3 penggolongan penggunaan dolomit ! Sebutkan dan jelaskan 3 penggunaan dolomit secara langsung ! Jelaskan cara terbentuknya dolomit di alam !

LEMBAR KONSULTASI BGI

Nama Nim Jurusan

: Wita Agriani : 03111002018 : Teknik Pertambangan

No

Hari/Tanggal

Keterangan

Tanda Tangan

Inderalaya,

Maret 2013

Dosen Pengasuh,

Ir. A. Rahman

Anda mungkin juga menyukai