Anda di halaman 1dari 24

ARTIKEL MATA KULIAH PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

TENTANG ALAT PENGENDALI PENCEMARAN UDARA PADA SUMBER


STASIONER

SEMESTER GANJIL

DISUSUN OLEH:

SOFIANA MARJONO 17.01.07.017

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

2019
PENCEMARAN UDARA

Pencemaran Udara atau polusi udara adalah suatu keadaan dimana terdapat
substansi fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara bumi (atmosfer) yang jumlahnya
membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia dan mahluk hidup lainnya. Kondisi polusi
udara dapat mengakibatkan kerugian bagi semua mahluk hidup di bumi, khususnya manusia.
Pencemaran udara dapat menyebabkan kesulitan bernafas dan bahkan menyebabkan berbagai
kerusakan pada alam secara keseluruhan.

Pencemaran udara tidak terjadi begitu saja, ada beberapa faktor utama yang menjadi
penyebab terjadinya polusi udara tersebut. Pencemaran udara bisa terjadi secara alami,
namun sebagian besar polusi udara terjadi karena adanya campur tangan manusia.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang ada di lingkungan. Beberapa
faktor tersebut antara lain :

a) Penyebab Pencemaran Udara Secara Alami


Polusi udara dapat terjadi secara alami melalui beberapa proses berikut ini:
 Proses pembusukan sampah organik yang mengeluarkan bau busuk ke udara
 Asap, gas, dan abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung berapi saat meletus
 Kebakaran hutan yang terjadi secara alamiah
 Debu dan gas yang berterbangan ke udara akibat tiupan angin kencang
b) Penyebab Polusi Udara karena Manusia
Pencemara udara juga terjadi karena ulah manusia. Berikut ini adalah beberapa penyebab
pencemaran udara karena faktor manusia:
 Asap Pabrik; Industri dan pabrik sekarang ini memproduksi barang dalam jumlah
besar. Proses pembakaran di pabrik tersebut menghasilkan asap beracun yang
dilepaskan ke udara.
 Asap Kendaraan Bermotor; Pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang
sangat ikut menyumbang asap beracun ke udara dalam jumlah besar. Menurut
banyak sumber, penyebab polusi udara terbesar saat ini adalah dari hasil emisi
kendaraan bermotor.
 Pembangkit Listrik; Pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara
menghasilkan partikel oksida sulfur (S02) dan nitrogen oksida (NO2) yang
berbahaya bagi mahluk hidup.
 Bahan Radioaktif; Percobaan nuklir atau bom atom akan menghasilkan partikel-
partikel debu radioaktif ke udara yang menyebabkan polusi.
Alat Pengendali Pencemaran Udara pada Sumber Stasioner
 Sistem Pengendalian Pencemaran Udara :
- Pengendalian Partikulat/debu
- Pengendalian fasa gas
 Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan
 Pemilihan alat harus didasarkan pada :
- Ukuran Partikel
- Efisiensi penyisihan yang ingin dicapai
- Besarnya aliran gas
- Waktu pembersihan
- Karakteristik partikel

A. ALAT PENGENDALI PARTIKULAT PADA SUMBER STASIONER


1. Gravity Settling Chambers
 Fungsi Gravity Settling Chambers

Digunakan sebagai penangkap debu awal untuk menghilangkan (menangkap)


partikel dengan ukuran besar.

 Prinsip Kerja Penyisihan Partikulat dalam Gravity Settler

Gas yang mengandung partikulat dialirkan melalui suatu ruang (chamber) dengan
kecepatan rendah sehingga memberikan waktu yang cukup bagi partikulat untuk
mengendap secara gravitasi ke bagian pengumpul debu (dust collecting hoppers).
 Tergantung pada kecepatan mengendap secara gravitasi
 Untuk menyisihkan partikel ukuran besar (sangat kasar, supercoarse)
sekitar >=75 mikrometer
 Faktor penentu : Vs , kecepatan mengendap (terminal settling velocity)

 Kelebihan dan Kekurangan Gravity Settler Chambers


Kelebihan dari gravity settler adalah:
- Desain alat sederhana, mudah untuk dibuat konstruksinya
- Pemeliharaan yang mudah dan biaya pemeliharaan sangat rendah
Kekurangan dari gravity settler adalah:
- Ukurannya besar, memerlukan lahan yang luas
- Harus dibersihkan secara manual dalam interval waktu tertentu
- Hanya dapat menyisihkan partikel berukuran besar (10-50𝜇m)
2. Cyclone (Mechanical Collector)
 Fungsi Cyclone
Siklon digunakan untuk menyisihkan partikulat berukuran lebih besar dari 5
mikron, dengan efisiensi penyisihan partikulat antara 50 - 90%. Digunakan
sebagai pengumpul awal (pre-collector), pelindung alat pengendali partikulat
efisiensi tinggi (seperti fabric filter, electrostatic precipitator ). Tidak cocok
digunakan bagi industri yang mengemisikan partikulat basah, karena dapat
terkumpul di dinding siklon atau di inlet (inlet spinner vanes)

 Prinsip Kerja Cyclone


Menggunakan gaya inersia partikel. Udara mengandung partikulat
“dipaksa” utk berputar seperti siklon. Massa partikel menyebabkan partikel
terlempar dari “vortex”. Partikel besar memasuki “hopper”, bagian bawah
siklon, sedangkan aliran udara berputar ke atas dan keluar lewat lubang exit.
Terdapat dua jenis siklon
- Siklon diameter besar : 1 – 6 feet 1 ft = 0.3048 m
- Siklon diameter kecil : 3 – 12 inchi 1 inchi = 2.54 cm
Multi siklon setelah boiler kayu, ditempatkan sebelum fabric filter

Siklon diameter kecil (dibandingkan dengan siklon diameter besar) :


- Putaran/spinning yg lebih cepat
- Partikel yg terpental dari vortex akan cepat menyentuh dinding siklon
- Ukuran partikel yg dpt disisihkan lebih kecil, mampu menyisihkan partikel
berdiameter 5 mikron
- Tdk digunakan utk menyisihkan partikulat ukuran besar krn bisa terjadi
penyumbatan atau “clogging”

 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari siklon adalah :
- Capital cost yang rendah
- Dapat dioperasikan pada temperatur tinggi
- Pemeliharaan yang mudah
Kekurangan dari siklon adalah :
- Efisiensi rendah (terutama untuk partikel yang sangat kecil)
- Biaya operasi tinggi karena tingginya pressure drop
3. Particulate Wet Scrubbers
 Prinsip Kerja
Menggunakan gaya inersia partikulat dan droplet untuk mentransfer partikulat
dari aliran gas ke liquid. Di dalam scrubber, partikulat dalam aliran udara dipaksa
untuk berkontak dengan liquid droplet, liquid packing material, liquid jet dari
pelat.
 Mekanisme Pengumpulan
Inertial impaction and interception. Kemampuan particulate wet scrubber untuk
menyisihkan partikulat tergantung dari :
- Ukuran partikel

- Kecepatan partikel
- Kecepatan droplet
menggunakan tipe penyemprotan counter current terhadap aliran udara.

 Kelebihan Dan Kekurangan


Efisiensi Pengumpulan Partikulat
- Kemampuan terbatas untuk menyisihkan partikel kurang dari 0.3 mikron.
Kelebihan Scrubber
- Dapat secara simultan/bersamaan menyisihkan partikulat dan gas
- Digunakan pada sumber yang mengeluarkan gas atau partikulat bersifat
explosive
- Bentuknya kecil dan dapat digabungkan dengan unit lainnya dalam ruang
terbatas
Kekurangan Scrubber : Menimbulkan pencemaran air
4. Electrostatic Presipitator (ESP)

ESP PLTU Batubara

Electrostatic precipitator (ESP) menggunakan medan listrik voltase tinggi untuk


memberikan muatan listrik terhadap partikulat. Partikulat yang sudah bermuatan
bergerak melewati permukaan pelat pengumpul yang bermuatan berlawanan, sehingga
partikulat akan tertarik dan menempel di pelat pengumpul
 Jenis-Jenis ESP
1. negatively charged dry precipitators
Jenis ini paling sering digunakan di PLTU batubara, pabrik semen, atau kraft
pulp mills.
2. negatively charged wetted-wall precipitators
Jenis ini sering digunakan untuk mengumpulkan mist atau partikulat yang
sedikit basah.
3. positively charged two-stage precipitators
Jenis ini digunakan untuk menyisihkan mist
 Kekurangan dan Kelebihan ESP
- ESP memiliki efisiensi sangat tinggi krn adanya daya tarik listrik terhadap
partikulat ukuran kecil.
- Dapat digunakan jika aliran gas tidak explosive dan tidak mengandung bahan
yang mudah melekat.
- Karakteristik partikulat sangat penting krn mempengaruhi konduktansi elektrik
dalam lapisan partikulat yang terkumpul di pelat pengumpul.
 Prinsip Kerja
 Unit terbagi dalam beberapa field dimana pemberian muatan terhadap
partikulat akan dilakukan
 Biasanya ESP terdiri dari 3 sampai 10
 field, disusun seri searah aliran gas
 Pada unit yang besar, EPS dibagi pada beberapa chamber secara pararel yang
masing masing memiliki jumlah field yang sama
Resistivitas: Ukuran kemampuan partikulat untuk menghantarkan listrik (ohm-cm).
Jika resistivitas naik, kemampuan partikulat untuk menghantarkan listrik menurun.
Kisaran resistivitas yang memungkinkan ESP bekerja baik (108 to 1010 ohms-cm).
5. Reverse-air-type fabric filter

 Prinsip Operasi :
- Fabric filters mengumpulkan partikulat di permukaan filter bags.
- Partikulat tertangkap akibat gaya inertial impaction, interception, Brownian
diffusion, and sieving atau penyaringan.
Contoh Fabric Filters :
- Reverse-air-type fabric filter
Digunakan di industri besar, partikulat dalam aliran gas memasuki bag filter dari
bawah Dust cake akan terakumulasi pada bagian permukaan bag filter, gas yang
sudah tersaring keluar lewat gas outlet. Jika diperlukan pembersihan bag filter,
gas yang sudah tersaring dapat dialirkan dengan arah berlawanan agar dapat
melepaskan dust cake yang menempel di bag filter. Gas yang digunakan untuk
membersihkan bag filter, kembali disaring sebelum dilepaskan ke udara.
- Fabric Filters Pulse Jet Fabric Filter
 Kantung-kantung filter ditopang oleh kawat logam
 Aliran gas yg mengandung partikulat mengalir mengitari bagian
luar dari kantung, dan dust cake berakumulasi pada bagian
permukaan luar
 Jika dibutuhkan pembersihan, udara bertekanan diinjeksikan pada
bagian atas tiap kantung.
 Udara terkompressi menghasilkan tekanan yg mendorong tiap
kantung ke bawah sehingga dust cake terlepas

 Kelebihan dan Kekurangan


- Diaplikasikan untuk penyisihan partikulat dengan efisiensi tinggi (99% -
99.5%)
- Dapat menyisihkan partikulat segala jenis ukuran
- Kinerja fabric filters biasanya tidak tergantung komposisi kimia partikulat,
tetapi fabric filter tidak digunakan untuk gas yang mengandung senyawa korosif
yang bisa merusak filter bag
- Tidak digunakan untuk partikulat yang basah atau lengket karena akan
terakumulasi di permukaan filter dan menghambat pergerakan gas
- Fabric filters harus didesain dengan hati-hati jka terdapat partikulat yang
mudah terbakar atau mudah meledak
Pemilihan Alat Pengendali Partikulat

Particulate Matter Sources

Yes Is PM sticky or wet? No

PM Wet Are PM, gases,


Scrubbers Wet Yes or vapors
ES Ps explosive?

PM Wet Scrubbers No
Mechanical Collectors

What are size and


collection efficiency
criteria?

0 − 0,5 𝜇𝑚 High 0,5 − 5 𝜇𝑚 High > 5 𝜇𝑚 Moderate


Efficiency Efficiency Efficiency

Filtration Filtration Filtration Systems


Systems Systems ES Ps ES Ps PM Wet
PM Wet Scrubbers
Scrubbers Mechanical
Collectors
B. ALAT PENGENDALI GAS PADA SUMBER STASIONER
1. Absorpsi
 Mekanisme dimana satu atau lebih zat pencemar dalam aliran gas di eliminasi
dengan cara melarutkannya dalam liquid (air)
 Gas yang dapat dieliminasi dengan proses absorpsi:
- SO2

- H2S
- Cl2
- NH3
- NOx
 Senyawa hidrokarbon dengan C-rendah
 Alat pengendali proses absorpsi disebut “Scrubber”
 Transfer Massa dari fasa gas ke fasa cair yang dikendalikan oleh:
- Gas Film
- Liquid Film

 Jenis Absorber
- Packed Tower
- Plate Tower
- Spray Tower
- Liquid Jet Scrubber

Packed Tower dan

Packed Material
Plate Tower

 Kelebihan dan Kekurangan Packed dan Plate Tower


Kelebihan
- Kehilangan tekanan rendah
- Dapat digunakan fiberglass/plastik
- Efisiensi relatif tinggi
- Biaya investasi relatif murah
- Tidak membutuhkan space yang luas
- Mampu menyisihkan gas dan partikulat
Kekurangan
- Menimbulkan masalah pencemaran air
- Menghasilkan produk basah
- Debu yang mengendap dapat menyumbat kolom atau plate
- Biaya perawatan relatif tinggi
2. Spray Scrubber
Counter Current Spray Column, WFGD Pilot Plant

SO2(g)iinput : 1000, 2000, 3500, 7000 ppm


SO2(g) output
pHtop: 5.5 and 6, L/G ratio : 6,10, 13, 16 pHbottom

Flowrate : 100, 130, 160 m3/h, Temp: 55oC

3. Adsorpsi
 Proses dimana gas atau uap pencemar tertahan pada permukaan padat
 Adsorbent: Permukaan padat yang mampu menarik molekul gas pencemar
 Adsorbate: Molekul gas pencemar yang tertahan pada permukaan padat
 Adsorber: Alat pengendalian dengan prinsip adsorpsi

Lubang Pori Pada Permukaan Adsorber


Sistem Adsorpsi dan Regenerasi Fixed Bed Adsorber

 Kelebihan dan Kekurangan Adsorpsi


Kelebihan :
- Produk dapat di-recovery
- Sistemnya berjalan secara otomatis
- Mampu menyisihkan zat pencemar konsentrasi rendah (sangat rendah)
Kekurangan :
- Untuk me-recovery produk perlu proses
- Kerusakan adsorbent
- Perlu uap panas (steam) untuk regenerasi
- Biaya investasi cukup tinggi
- Perlu filter agar partikulat tidak menyumbat
4. Kondensasi

 Proses penyisihan gas pencemar dengan cara merubah fasa dari fasa gas ke fasa
cair/liquid. Metode:
- Penurunan Temperatur
- Menaikkan Tekanan
- Kombinasi Keduanya
 Jenis Kondensor
- Kondensor Kontak Langsung
- Kondensor Permukaan

Diagram Fasa

Kondensor Kontak Langsung


Kondensor Permukaan

 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan :
- Kondensor permukaan menghasilkan senyawa yang murni
- Pendingin yang digunakan di daur ulang
Kekurangan : Efisiensi relatif rendah
5. Combustion
 Reaksi oksidasi gas polutan organik atau anorganik secara cepat dan dalam kondisi
panas menghasilkan CO2 + H2O
 Reaksi Pembakaran : Fuel + oxidizer + ignition hasil pembakaran
 Faktor yang berpengaruh:
- Oksigen (air-fuel ratio)
- Temperature
- Turbulensi “The Three T”
- Time

Direct Flame Combustion


 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
- Operasinya sederhana
- Daur ulang panas hasil pembakaran
- Efisiensi penghancuran senyawa organik tinggi
Kekurangan :
- Biaya operasi relatif mahal
- Bahaya ledakan
- Katalis dapat teracuni
- Pembakaran tidak sempurna
- Menghasilkan pencemaran yang lebih buruk

6. Biofiltrasi
 Proses penyisihan gas pencemar dengan memanfaatkan aktifitas mikroorganisme
 Penggunaan : Untuk menghilangkan bau

Skema Biofilter
 DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Hirarki Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan

A. DAMPAK PENCEMARAN TERHADAP SEKITAR


Pencemaran udara membawa dampak yang merugikan bagi semua mahluk hidup,
khususnya manusia. Berikut ini adalah beberapa dampak polusi udara tersebut:
1. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

- Mengakibatkan terjadinya gangguan pernapasan bagi manusia karena oksigen


tercemar oleh senyawa berbahaya.
- Menyebabkan terjadinya masalah pada kulit manusia, misalnya kulit kusam,
keriput, flek hitam, bahkan kanker kulit.
- Menimbulkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan pernapasan, seperti
asma, batuk, dan lainnya.
- Polusi udara juga dapat mengakibatkan manusia menjadi mudah stress dan
emosi tak seimbang.
- Membuat pandangan menjadi terganggu akibat asap

2. Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan

- Memicu terjadinya hujan asam, dimana hujan asam tersebut dapat merusak
tumbuhan-tumbuhan.
- Mengakibatkan terjadinya global warming. Polusi udara merupakan salah satu
penyebab terjadinya global warming dalam jangka waktu yang lama.
- Pencemaran udara juga dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu. Udara yang kotor membuat tanaman mudah terkena penyakit,
misalnya klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.

B. DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP ALAM


Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:
a. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan
NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:

- Mempengaruhi kualitas air permukaan


- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun,
bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar
fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O 2
yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah
sehingga mencemari air dan mineral tanah.

b. Penipisan Lapisan Ozon


Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan
berbahaya bagi kehidupan. Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai
ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata
mampu merusak lapisan ozonsehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini
dapat terjadi karena zat kimia buatantersebut dapat membebaskan atom klorida
(Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3menjadi O2. Lapisan ozon yang
berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole). Diperkirakan telah timbul
adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh karena itulah, PBB
menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar
lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi menyaring radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak tersaring dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

c. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas
dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini
mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global).
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim. Efek rumah kaca disebabkan
oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:

- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Proses terjadinya efek rumah kaca

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi
dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer
maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan
kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi
semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di
rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu didalam ruangan rumah kaca menjadi
lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi
matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ub.ac.id/layyiny/2013/10/09/teknologi-pengendali-polusi-udara/. diakses pada


tanggal 09 September 2019 pukul 14:40 WIB.

Anonim. Pengertian Polusi Udara, Penyebab, Dampak, Jenis, dan Cara Menanggulangi
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pencemaran-udara.html. diakses pada
tanggal 14 September 2019 pukul 20:45 WIB.

Anda mungkin juga menyukai