Partikulat dalam gas diberikan energi listrik dengan cara melewatkan gas
tersebut melalui ‘corona’.
Corona adalah suatu daerah dimana ion-ion gas mengalir. Medan listrik yang
mengakibatkan partikel bergerak ke dinding pelat berasal dari elektroda yang
bermuatan tinggi.
Elektrostatik presipitator mampu mengumpulkan partikulat dengan ukuran
minimum lebih dari 1 mikron dengan efisiensi 95 samapai 99 %.
Kecepatan aliran gas yang terpolusi dalam eletrostatik presipitator adalah 3
sampai 5 ft, lebih rendah jika dibandingkan dengan kecepatan aliran dalam
cyclone.
KelebihanPrecipitator adalah:
Ø memiliki efisiensi yang tinggi, bisa mencapai 99%.
Ø Bisa mengumpulkan partikel berdiamater sangat kecil.
Ø partikel dapat dikumpulkan dalam keadaan basah atau kering
Ø Dapat menangani debit gas yang besar.
Ø Kebutuhan listrik untuk mengalirkan udara cukup rendah.
Ø Debu dapat dikumpulkan dalam kondisi kering untuk recovery.
Ø Kehilangan tekanan dan temperatur kecil. Kehilangan tekanan biasanya tidak
melebihi 0,5 inci kolom air.
Ø Dapat beroperasi secara kontinyu, dengan pemeliharaan sedikit dan periode
waktu yang lama.
Ø Tidak terdapat komponen yang bergerak, sehingga bisa meminimasi biaya
pemeliharaan.
Ø Dapat digunakan pada temperatur yang tinggi, temperatur yang bisa
diterapkan adalah 700o F.
Ø Dapat digunakan untuk mengumpulkan asam asam, yang sulit dikumpulkan
dengan peralatan lain.
Ø Material korosif dapat dikumpulkan dengan ESP jenis tertentu.
Ø Efisiensi dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan ukuran unit.
2. Flat-plate Precipitator
Beberapa presipitator berukuran kecil menggunakan lempengan datar sebagai
pengganti kawat. lempengan datar meningkatkan medan listrik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan partikel. Corona tidak dapat terbentuk, oleh
karena itu pembentukan corona dilakukan sebelum dan setelah zona
pengumpulan lempengan datar. Elektroda-elektroda iini berbentuk sepeerti
jarum dan menempel pada sisi lempengan atau pada kawat bebas.
Presipitator jenis flat-plate, dapat beroperasi dengan baik menggunakan muatan
positif maupun muatan negatif. Pada umumnya digunakan muatan positif untuk
mengurangi pemebentukan ozon.
Penggunaan ESP jenis ini memerlukan desain yang baik, karena gaya listrik
pada partikel yang kecil lebih lemah dibandingkan dengan partikel yang besar.
Kecepatan aliran yang rendah dapat menyebabkan kehilangan sejumlah
aprtikulat yang seharusnya tidak terpisahkan.
3. Tubular Precipitator
Pada tubular electroprecipitator, elektroda bertegangan tinggi terletak pada
sumbu tabung. Tabung-tabung dipararelkan untuk mengantisipasi pengingkatan
aliran gas. Tabung yang digunakan dapat berbentuk : bulat, persegi, ataupun
segienam, dengan arah aliran ke atas atau ke bawah. Panjang tabung dipilih
sesuai keperluan. Tubular elektroststik precipitator dapat dilapisi dengan bahan
untuk mencegah kerusakan akibat bahan berbahaya.
Elektroda bertegangan tinggi beroperasi dengan satu jenis tegangan sepanjang
tabung. Ketidak seragaman corona yang terbentuk, mengakibatkan beberapa
partikel tidak terkenan medan listrik. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi
unjuk efisiensi peralatan.
4. Wet Precipitator
Pada wet precipitator, air dialirkan secara intermitten atau kontinyu untuk
membersihan partikel yang terkumpul di dalam wadah pembuangan.
Keuntungan penggunaan wet precipitator adalah tidak terdapat masalah pada
kelhilangan volume gas yang bisa diolah, ataupun denganback corona.
Kerugian precipitator ini ialah kompleksitas proses pencucian dan permasalahan
pada penanganan lumpur yang dihasilkan.