Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian dalam tubuh manusia
menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun
gelombang mekanik. Salah satunya dengan pemanfaatan sinar-x.

Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan subsistem sinar-X atau komponen. Sistem sinar-X
adalah seperangkat komponen untuk menghasilkan radiasi dengan cara terkendali. Sedangkan
subsistem berarti setiap kombinasi dari dua atau lebih komponen sistem sinar-X. Pesawat
sinar-X diagnostik yang lengkap terdiri dari sekurang-kurangnya generator tegangan tinggi,
panel kontrol, tabung sinar-X, kolimator, dan tiang penyanggah tabung.
Dalam makalah ini, akan dibahas salah satu bagian dari pesawat sinar-x yaitu TABUNG
SINAR-X.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu tabung sinar-x?
2. Komponen tabung sinar-x?
3. Cara kerja sinar-x?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulisan dari makalh ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah RADIOLOGI DASAR
2. Untuk memberikan informasi tentang tabung sinar-x
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TABUNG SINAR-X

Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari kaca tahan panas yang
merupakan tempat sinar-X diproduksi. Tabung sinar x adalah komponen yang utama yang
terdapat pada pesawat sinar-x.
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya terdapat 2 elektroda
yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan ketrans formator
filamen. Transformator filamen ini akan memberi supplai sehingga mengakibatkan terjadinya
pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga terjadi thermionic emission, dimana
elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron
bebas dan terbentuklah awan-awan elektron.
Petir adalah aliaran muatan listrik di udara bertekanan satu atmosfer. Agar dapat
menembus udara dengan tekanan itu, diperlukan kuat medan listrik yang besarnya 30.000 V /
cm. Di dalam tabung bertekanan kurang dari 1 atmosfer, aliran muatan listrik dapat terjadi
pada kuat medan listrik kurang dari 30.000 V / cm. Tahun 1855, H. Geissler berhasil
menemukan teknik penghampaan atau pemvakuman udara, sehingga tekanan dalam tabung
menjadi sangat rendah, sampai pada tekanan 0,01% dari tekanan udara normal, yang berarti
sama dengan 0,00001 atmosfer. Penemuan Geissler ini sangat berguna bagi perkembangan
ilmu pengetahuan selanjutnya.

Penemuan Geissler selanjutnya digunakan oleh Julius Plocker untuk melakukan


percobaan. Sebuah tabung berisi gas diberi elektroda positif (anoda) dan elektroda negatif
(katoda) pada ujung-ujungnya. Jika elektroda-elektroda dihubungkan dengan sumber
tegangan tinggi molekul-molekul gas akan ter-ionkan menjadi muatan positif dan muatan
negatif. Peristiwa ini sering disebut stripping gas (discharge). Adapun instrumen yang
digunakan sering disebut tabung lucutan.
Plocker menghampakan tabung lucutan. Kemudian memberi tegangan tinggi pada
kedua elektrodanya. Amperemeter dipasang untuk memantau arus. Karena tidak ada gas di
dalamnya, maka diharapkan tidak ada arus yang mengalir. Ternyata hasilnya lain, yaitu ada
arus. Yang lebih mengherankan lagi, dinding tabung di belakang anoda berpendar
mengeluarkan cahaya hijau pucat. Plocker tidak dapat menjelaskan kedua peristiwa itu.

Pada tahun 1875, Sir William Crookes berusaha menyelidiki sifat-sifat sinar
kehijauan itu Ia menggunakan tabung yang dibelokkan tegak lurus. Sinar kehijauan muncul
pada bagian tabung yang langsung berhadapan dengan katoda. Akhirnya, ia menyimpulkan
bahwa ada sesuatu yang keluar dari katoda. Eugene Goldstein menamakannya sinar katoda.
Penelitian selanjutnya terhadap sinar katoda, akhirnya ditemukan sifat-sifat sinar
katoda, yaitu:

Tidak tergantung pada material / bahan katoda. Sifat ini tidak berubah ketika katoda
diganti dengan bahan-bahan yang berbeda;

Merambat lurus. Ketika diberi penghalang, ternyata menghasilkan bayangan


dibelakangnya;

 Dapat dibelokkan oleh medan listrik;


 Dapat dibelokkan oleh medan magnet;
 Dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia, misalnya dapat mengubah warna garam
perak;
 Dapat memendarkan sulfida seng dan barium platina sianida;
 Dapat menghasilkan panas;
 Dapat menghilangkan pelat foto
 Dapat menghasilkan sinar X

Karena dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet, maka sinar katoda adalah
partikel bermuatan listrik, tepatnya bermuatan listrik negatif yang selanjutnya diberi nama
elektron. Silahkan lanjut ke Contoh Penerapan Teknologi Tabung sinar katoda.

Syarat-syarat terjadinya sinar-x pada tabung adalah:


1. Sumber Elektron
2. Gaya pemercepat elektron
3. Ruang yang hampa udara
4. Alat pemusat berkas elektron
5. Benda penghenti gerakan elektron/target

2.1 KOMPONEN UTAMA TABUNG SINAR-X

1. Katoda / elektroda negatif (sumber elektron)


2. Anoda / elektroda positif (acceleration potential)
3. Focusing cup
4. Rotor atau stator (target Device)
5. Glass metal envalope (vacum tube)
6. Oil
7. Window

a. Katoda

Katoda terbuat dari nikel murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi kawat
pijar (filamen) yang menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X. Filamen terbuat dari
kawat wolfram (tungsten) digulung dalam bentuk spiral. Bagian yang mengubah energi
kinetik elektron yang berasal dari katoda adalah sekeping logam wolfram yang ditanan pada
permukaan anoda. Arus yang diberikan pada tabung sinar-X dalam kisaran milliamper (mA)
berfungsi untuk memijarkan filamen sehingga terbentuk awan elektron pada filamen.
Selanjutnya beda potensial dalam kisaran KiloVoltage (KV) berfungsi memberikan energi
kinetik pada elektron-elektron tersebut.
b. Anoda

Anoda atau elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu anoda diam dan
anoda putar. Anoda angel (sudut anoda) adalah sudut pada permukaan bidang target yang
dapat dijadikan pusat sumbu sinar yang terbentuk pada bidang atau area terbentuknya sinar-
x.
Optimal anoda angle bergantung pada aplikasi klinis pemeriksaan :
1. Small anoda angle 7-9 derajat digunakan untuk ukuran objek pemeriksaan yang
membutuhkan small field-of-view (FOV) image reseptor contohnya pada pesawat sinar-x
untuk cineradiography dan pesawat angiographic dimana pada pesawat ini ada keterbatasan
image intensifier (II) diameter hanya maksimal 23 cm.
2. Large anoda angle 12-15 derajat digunakan untuk general radiographic

c. Foccusing cup

Fucusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat untuk
mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak terpancar ke mana-
mana.

d. Rotor atau stator

Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat untuk
memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar x yang menggunakan
anoda putar.

e. Glass metal envalope (vacum tube)

Glass metal envalope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya membukus
komponen-komponen penghasil sinar x agar menjadi vacum atau kata lainnya menjadikannya
ruangan hampa udara.
f. Oil

Oil ini adalah komponen yang cukup penting ditabung sinar x karena s aat elektron-
elektron menabrak target pada anoda, energi kinetik elekron yang berubah menjadi sinar-X
hanyalah ≤ 1% selebihnya berubah menjadi panas mencapai 2000 0C, jadi disinalah peran oil
sebagai pendingin tabung sinar x.

g. Window

Window atau jendela adalah tempat keluarx sinar x . window terletak di bagian bawah
tabung . tabung bagian bawah di buat lebih tipis dari tabung bagian atas hal ini di karenakn
agar sinar x dapat keluar.

2.3 Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut:


1. katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000 *C) sampai
menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari
transformator.
2. Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen)
lewatkan.
3. Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan
tinggi, elektron-elektron gerakannya dipercepat menuju anoda
yang berbasis di focusing cup.
4. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target
(sasaran) sehingga terbentuk panas (99%) den sinar x (1%)
5. Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x,
sehingga sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui
jendela.
6. Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan
electron dihilangkan dengan radiator pendingin

2.4 CARA KERJA TABUNG SINAR-X

Kebanyakan diagram tabung sinar-x memperlihatkan sinar-x sebagai bentukan pola


segitiga yang teratur seperti yang dihasilkan pada tititk fokus. Hal ini memberikan tujuan
yang baik dalam hal penekanan tentang kerja radiasi sinar-x diluar tabung. Tetapi radiasi
sebenarnya tidak seperti itu. Sebenarnya, sinar-x itu seperti cahaya tampak yang dalam
penyebarannya dari sumber melalui suatu garis lurus yang menyebar ke segala arah kecuali
dihentikan oleh bahan penyerap sinar-x. Karena alasan tersebut maka tabung sinar-x ditutup
dalam satu rumah tabung logam yang mampu menghentikan sebagian besar radiasi sinar-x,
hanya sinar-x yang berguna yang dibiarkan keluar dari tabung melalui sebuah
jendela/window. Sinar-x yang berguna tadi disebut sebagai berkas primer. Berkas sinar yang
terletak pada tengah garisnya ini disebut central ray.
Diperlukan pembangkitan tegangan yang tinggi di dalam tabung sinar-x agar dapat
dihasilkan berkas sinar-x. Rangkaian listriknya dirancang sedemikian rupa sehingga kV-nya
dapat diubah dalam rentang yang besar -biasanya 30 kV sampai 100 kV- atau lebih. Bila kV
yang lebih rendah digunakan, maka sinar-x memiliki panjang gelombang yang lebih panjang
dan lebih mudah diserap sehingga disebut sebagai soft x-ray. Harus dipahami bahwa berkas
sinar-x itu terdiri dari sinar dengan panjang gelombang yang berbeda. Radiasi yang
dihasilkan pada rentang kV yang lebih tinggi akan memiliki energi yang lebih besar dan
panjang gelombang yang lebih pendek.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari kaca tahan panas yang
merupakan tempat sinar-X diproduksi. Tabung sinar x adalah komponen yang utama
yang terdapat pada pesawat sinar-x.
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya terdapat 2
elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan
ketrans formator filamen. Transformator filamen ini akan memberi supplai sehingga
mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga terjadi
thermionic emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan
atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan terbentuklah awan-awan elektron.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmuradiologi.blogspot.com/2011/03/tabung-sinar-x.html
http://nassamothree.blogspot.com/2012/05/sinar-x.html

https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/09/01/belajar-radiologi/
MAKALAH

RADIOLOGI DASAR

“TABUNG SINAR X”
Di susun oleh:
Kelompok 2
 Osal mauladi khairi
 Reza gunawan
 Rifqi kurniawan
 Irsan jalo
 Riski ramadhan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH ACEH

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK

2019/2020

Anda mungkin juga menyukai