Anda di halaman 1dari 21

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

2.1. Sejarah Rumah Sakit

Rumah sakit ini berdiri pada tanggal 22 Februari 1979 atas dasar keputusan

menteri kesehatan RI No. 551/Menkes/SK/2F/1979 yang menetapkan RSU dr.

Zainoel Abidin sebagai rumah sakit kelas C selanjutnya dengan SK Gubernur Daerah

Istimewa Aceh No. 445/173/1979 tanggal 7 Mei 1979 Rumah Sakit Umum (RSU) dr.

Zainoel Abidin. Kemudian dengan adanya Fakultas Kedokteran Unsyiah, maka

dengan SK Menkes RI No. 233/Menkes/SK/IV/1983 tanggal 11 juni 1983, RSUD dr.

Zainoel Abidin ditingkatkan kelasnya menjadi rumah sakit kelas B pendidikan dan

rumah sakit rujukan untuk provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Dalam rangka menjamin peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan

sesuai kebutuhan masyarakat serta optimalisasi fungsi rumah sakit rujukan dan juga

sebagai rumah sakit pendidikan, maka dengan peraturan Daerah Provinsi Aceh

Nomor 8 Tahun 1997 tanggal 17 November 1997 dilakukan penyempurnaan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. Zainoel Abidin. Selanjutnya berdasarkan SK

Menkes RI No. 153/Menkes/SK/II/1998 tentang persetujuan Rumah Sakit Umum

Daerah digunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis.

Telah dikukuhkan kembali RSUD dr. Zainoel Abidin sebagai rumah sakit kelas

B Pendidikan pada tanggal 27 Agustus 2001 melalui perda No. 41 tahun 2001 RSUD

dr. Zainoel Abidin ditetapkan perubahan dari UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah)

menjadi LTD (Lembaga Teknis Daerah) dalam bentuk “Badan Pelayanan Kesehatan

4
5

(BPK) “ yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam.

Selanjutnya dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004

peraturan pemerintah Nomor 41 tahun 2007 dan peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 57 tahun 2007 tentang petunjuk Teknik Penataan Organisasi Perangkat

Daerah, maka susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. Zainoel Abidin

disempurnakan lagi dengan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5

Tahun 2007. Dalam Qanun ini terjadi perubahan nomenklatur dan jumlah Wakil

Direktur Pengembangan SDM, Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil Direktur

Penunjang.

Sesuai dengan peraturan Gubernur Aceh Nomor 04 Tahun 2010 tentang Status

Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, RSUDZA telah menjalankan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). RSUD dr.

Zainoel Abidin telah menerapkan PPK-BLUD secara bertahap. Dengan menimbang

fleksibilitas PPK-BLUD yang belum diatur maka telah dilakukan perubahan dengan

dasar diterbitkannya Peraturan Gubernur Aceh Nomor 67 Tahun 2010.

RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ditetapkan sebagai Rumah Sakit

Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh sesuai

dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.03/05/III/327/2011 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2011.

Dengan meningkatnya mutu dan kemampuan pelayanan kesehatan dalam upaya

kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan sejalan dengan keberhasilan


6

pembangunan, maka berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuannya,

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin telah memenuhi persyaratan dan

kemampuannya untuk menjadi rumah sakir kelas A, sesuai dengan keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1062/MENKES/SK/2011 tentang peningkatan

kelas Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin menjadi tipe kelas A yang ditetapkan di

Jakarta pada tanggal 1 Juni 2011.

Setelah memenuhi berbagai persyaratan substantif, dan administratif secara

memuaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka pada tanggal 20

Desember 2011, Gubernur Aceh telah menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zainoel Abidin menjadi Satuan Kerja Perangkat Aceh yang menerapkan status PPK-

BLUD secara penuh dalam keputusan Gubernur Aceh Nomor 445/685/2011.

Sesuai dengan surat Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor

KARSSERT/163/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015, Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Zainoel Abidin berhasil memperoleh predikat paripurna dalam penilaian

Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yang dilakukan oleh Komite Akreditasi Rumah

Sakit. Pencapaian nilai paripurna tersebut mencerminkan kualitas pelayanan Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin dapat disejajarkan dengan Rumah Sakit

lainnya yang telah bertaraf Nasional.

2.2. Falsafah, Visi, Misi, Motto, dan Tujuan Strategis.

1. Falsafah

“Pelayanan Profesional Yang Memuaskan Pelanggan”.

2. Visi RSUD dr. Zainoel Abidin


7

“Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin terkemuka dalam pelayanan

dan pendidikan yang bertaraf internasional”.

3. Misi RSUD dr. Zainoel Abidin

a. Meningkatkan Kompetensi SDM melalui pendidikan, penelitian dan

pengembangan ilmu kedokteran, kepercayaan dan ilmu kesehatan lainnya

serta pengembangan sistem dan prosedur pelayanan administratif yang

bertaraf Internasional.

b. Memberikan pelayanan kesehatan individu yang menyenangkan dan

mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

c. Mendukung upaya pemerintah aceh dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat untuk mencapai Millenium Development Goals

yang diaplikasikan melalui pencapaian Human Development Indeks, dan

d. Menerapkan prinsip efektifitas dalam memberikan pelayanan kesehatan

dan pengelolaan keuangan.

4. Motto : ”Masyarakat Sehat Rumah Sakit Sejahtera”.

5. Tujuan Strategis RSUD dr. Zainoel Abidin

a. Meningkatkan kompetensi SDM disemua lini.

b. Terselenggaranya sistem dan prosedur sesuai dengan ketentuan yang

mampu menjawab tuntutan masyarakat dan berprinsip terhadap bisnis

yang sehat.

c. Terselenggaranya pelayanan yang menyenangkan dan mampu

memberikan kepuasan terhadap pelanggan.


8

d. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Aceh melalui

pelayanan kesehatan di RSUDZA.

e. Terselenggaranya pengelolaan keuangna yang efektif dan efisien dalam

rangka transparansi dan keterjangkauan, dan

f. Terlaksananya pelayanan administrasi berbasis teknolofi informasi dalam

rangka efektifitas dan efisiensi dan kenyamanan bagi para pelanggan.

2.3. Bentuk Organisasi dan Kepemilikan

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidinberoperasi sebagai unit kerja

pemerintah Aceh untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolanya

berdasarkan pendelegasian kewenangan oleh Pemerintah Aceh.

Rumah Sakiit Umum Daerah dr. Zainorl Abidin dipimpin oleh seorang direktur

yang berada dibawah dan bertanggng jawab kepada Gubernur melalui SEKDA.

Tugas dari rumah sakit ini adalah melaksanakan pelayanan pengobatan, pemulihan,

peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pelayana rawat inap, rawat

jalan, rawat darurat dan tindakan medik.

Sesuai dengan peraturan Gubernur Aceh nomor 26 tahun 2011, susunan

Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, terdiri dari:

a. Direktur

b. Wakil Direktur Administrasi dan Umum, terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

a) Sub Bagian Umum;

b) Sub Bagian Kepegawaian; dan


9

c) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

2. Bagian Keuangan, terdiri dari:

1) Sub Bagian Administrasi Penerimaan dan Mobilisasi Dana;

2) Sub Bagian Administrasi Pengeluaran.

3. Bagian Akuntansi, terdiri dari:

1) Sub Bagian Akuntansi Keuangan;

2) Sub Bagian Akuntansi Management;

3) Sub Bagian verifikasi dan pelaporan.

4. Bagian Bina Program dan Pemasaran, terdiri dari:

1) Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran;

2) Sub Bagian Informasi, Komunikasi dan Kerja Sama;

3) Sub Bagian evaluasi dan pelaporan program.

c. Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, terdiri dari:

1. Bidang Pendidikan dan Latihan, terdiri dari:

a) Seksi Pendidikan Medis dan Non Medis;

b) Seksi Palatihan Medis dan Non Medis.

2. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari:

a) Seksi Penelitian Medis dan Non Medis;

b) Seksi Pengembangan Medis dan Non Medis.

d. Wakil Direktur Pelayanan, terdiri dari:

1. Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari:

a) Seksi Pelayanan Spesialistis dan Rujukan;


10

b) Seksi Pengembangan Fasilitas Medis dan Non Medis.

2. Bidang Keperawatan, terdiri dari:

a) Seksi Ketenagaan dan Etika Profesi;

b) Seksi Asuhan Keperawatan;

e. Wakil Direktur Penunjang, terdiri dari:

1. Bidang Pengadaan Sarana Penunjang, terdiri dari:

a) Seksi Penunjang Medis;

b) Seksi Penunjang Non Medis.

2. Bidang Logistik dan Fasilitas, terdiri dari:

a) Seksi Logistik Medis dan Non Medis;

b) Seksi Pemeliharaan Fasilitas.

2.4. Produk Pelayanan RSUDZA

Sebagai Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh memiliki 3

jenis pelayanan yaitu sebagai berikut:

a. Pelayanan Medis

Bentuk pelayanan medis yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh ada 8 jenis yaitu:

 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

 Pelayanan Bedah Sentral

 Pelayanan Hemodialisa

 Pelayanan Poliklinik
11

 Pelayanan Instalasi Radiologi

 Pelayanan Instalasi Farmasi

 Pelayanan Instalasi Rehabilitas Medik

 Pelayanan Instalasi Transfusi Darah

b. Pelayanan Penunjang Medis

Salah satu pelayanan yang ikut menentukan dalam menunjang pelayanan medis,

yaitu pelayanan penunjang medis, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

Abidin telah memilik sejumlah peralatan yang tergolong canggih untuk menujang

pelayanan medis, pelayanan penunjang medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zanoel Abidin ini terdiri dari 8 bentuk pelayanan penunjang medis yaitu sebagai

berikut:

 Laboratorium

 Radiologi

 CSSD

 Patologi Anatomi

 Rehabilitas Medis

 Farmasi

 Instalasi Gizi

 Bank Darah

c. Pelayanan Penunjang Non Medis


12

Selain pelayanan medis dan penunjang medis Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zanoel Abidin ini juga memiliki bentuk pelayanan lainnya yaitu pelayanan penunjang

non medis. Pelayanan penunjang non medis ini terdiri dari 5 bentuk penunjang yaitu:

 Kepustakaan

 Instalasi Laundry

 Instalasi Kemotoran

 Instalasi Pemulasaran Jenazah

 Instalasi Pelayanan Islami

 Instalasi Pelayanan Sarana RS (IPS-RS)

 Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan (IPSL-RS)

 CSSD (Central Sterile Supply Department)

Gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin terdiri dari:

1. Gedung Administrasi

2. Fasilitas Publik (Aula, Kafeteria)

3. Gedung Poliklinik

a. Lantai Dasar:

 Poliklinik Bedah

 Poliklinik Umum

 Poliklinik Orthopedi

 Poliklinik Anak

 Poliklinik Kebidanan
13

 Poliklinik Saraf

 Poliklinik Jantung

 Medical Record

b. Lantai II:

 Poliklinik penyakit Dalam

 Poliklinik THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan)

 Poliklinik Kulit dan Kelamin

 Poliklinik Paru

 Poliklinik Mata

 Medical Check Up

4. Gedung Emergency dan ICU

a. Lantai Dasar:

 IGD (Instalasi Gawat Darurat)

 Hemodialisis

b. Lantai II:

 ICU (Intensif Care Unit)

 ICCU ( Intensif Cardio Care Unit)

 PICU (Peadiatric Intensif Care Unit)

 ICU-Cardiac

5. Gedung Laboratorium, Radiologi dan COT

a. Lantai Dasar:
14

 Ruangan Radiologi terdiri dari

Radiologi Umum, CT-Scan, Fluoroscopy, Mamography.

 Ruangan Laboratorium terdiri dari

Laboratorium 24 jam, Laboratorium Klinik, Laboratorium Patologi

 Rehabilitasi Medik

Physiotheraphy, Terapi Wicara, Terapi Occupational, Laboratorium Ortho

Prosthethik.

b. Lantai II:

 Endoscopy

 CSSD (Central Sterile Supply Department)

 Cath Lab (Catherization Lab)

 Central Operating Theater (COT)

 OR Hybrid

Pelayanan rawat inap terdiri dari rawat inap bedah, non bedah, khusus, intensif

dan rawat jantung. Pelayanan rawat inap berjalan normal dengan berfungsinya ruang

rawatan kelas I, kelas II, kelas III.

6. Gedung Rawat Bedah

7. Gedung Rawat Klinik

8. Gedung Rawat VIP dan VVIP

9. Gedung Service terdiri dari:


15

Genset Power, Central Gas Medis, IPS-RS, Farmasi, Gudang, Dapur, Laundry,

Kamar Mayat, IPSL-RS, dan Garasi Ambulance.

10. Masjid

11. Ramp (Bidang Miring untuk menurunkan dan menaikkan pasien).

2.5. Instalasi Pemeliharaan Sarana RSUDZA

Direktur

Wadir
Administrasi
dan Umum

Kepala
Instalasi

Wakil Kepala
Instalasi

Koordinator Koordinator
Koordinat Koordinato
Elektrikal Elektromed
or ADM r Sipil
Mekanikal is
Teknisi Teknisi
Staf ADM Elektrikal Elektromed Teknisi Sipil
Mekanikal is

Gambar Struktur Organisasi IPSRS RSUDZA

a. Kepala IPS-RS

1. Kedudukan

Kepala IPS-RS adalah seorang yang melakukan tugasnya dibawah koordinasi

Kepala Badan Pelayanan bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan


16

perbaikan sarana-prasarana Rumah Sakit. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala IPS-

RS bertanggung jawab kepada semua hasil kerja dan staf IPS-RS.

2. Tugas Pokok

Sebagai Kepala IPS-RS bertugas menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan

perbaikan sarana-prasarana dan memberikan masukan kepada kepala badan

pelayanan kesehatan tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugas

pokok.

3. Fungsi

 Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan penyediaan, pemeliharaan

dan perbaikan sarana-prasarana dan peralatan di Rumah Sakit.

 Mempersiapkan dan melaksanakan tugas administrasi IPS-RS.

4. Uraian Tugas

 Merencanakan kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

sarana-prasarana dan peralatan Rumah Sakit.

 Melaksanakan kegiatan teknis dalam pemeliharaan dan perbaikan

sarana-prasarana dan peralatan Rumah Sakit.

 Melaksanakan kegiatan pengawasan dalam pelaksanaan pengadaan,

pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana-prasarana dan

peralatan Rumah Sakit.


17

 Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan teknik dalam kegiatan

pemeliharaan dan perbaikan sarana-prasarana dan peralatan Rumah

Sakit yang dilaksanakan oleh pihak ke III.

b. Pengadaan Administrasi Umum

1. Kedudukan

Pengadministrasian Umum adalah pelaksanaan yang membantu kepala IPS-RS,

bertugas menyelenggarakan pelayanan administrasi untuk menunjang kelancaran

tugas kepala IPS-RS.

2. Tugas Pokok

Sebagai seorang pelaksana dibidang administrasi dalam membantu kepala IPS-

RS bertugas menyelenggarakan urusan administrasi umum, teknik, inventariasi,

laporan dan pelatihan demi kelancaran tugas IPS-RS.

3. Uraian Tugas

a. Menyiapkan dan memberikan data kepada kepala IPS-RS.

b. Menyiapkan dan laporan kegiatan IPS-RS.

c. Menyiapkan dan memberikan data keuangan serta kepegawaian di

lingkungan IPS-RS demi kelancaran tugas IPS-RS.

d. Menyiapkan dan memberikan data surat perintah kerja kepada kepala

IPS-RS demi kelancaran tugas IPS-RS.

e. Menyiapkan data inventarisasi sarana, prasarana dan peralatan yang

berada di Rumah Sakit.


18

f. Menyiapkan gambar dan situasi gedung, instalasi prasarana dan buku

manual peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas IPS-RS.

g. Menyiapkan data dan daftar keagenan peralatan.

c. Koordinator Gedung

1. Kedudukan

Koordinator Gedung adalah pelaksana yang membantu kepala IPS-RS dalam

menyelenggarakan peneydiaan, pemeliharaan, perbaikan dan rehab sarana Rumah

Sakit.

Instalasi sarana IPS-RS bertanggung jawab langsung kepada kepala IPS-RS,

dimana dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh urusan gedung rawat inap, urusan

gedung rawat jalan, dan urusan gedung penunjang.

2. Tugas Pokok

Sebagai seorang pelaksana dibidang koordinator gedung dalam membantu kepala

IPS-RS bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan

pemeliharaan, perbaikan, dan rehabilitasi sarana Rumah Sakit.

3. Uraian Tugas

a. Merencanakan pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan rehab

sarana di Rumah Sakit.

b. Menelaah teknis dalam pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan

rehab sarana Rumah Sakit.

c. Menyiapkan dan penggunaan data sarana di Rumah Sakit.

d. Menyiapkan dan menyusun laporan sarana di Rumah Sakit.


19

e. Menerapkan program keselamatan kerja sarana Rumah Sakit.

f. Menerapkan program latihan kerja untuk peningkatan kualitas teknis.

d. Koordinator Listrik/elektrikal

1. Kedudukan

Koordinator listrik IPS-RS adalah seorang pelaksana yang membantu tugas

kepala IPS-RS, dalam menyelenggarakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan

rehabilitasi prasarana di Rumah Sakit.

koordinator elektrikal bertanggung jawab kepada kepala IPS-RS, dimana dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh pihak yang bertanggung jawab dibagian

mekanikal dan elektrikal.

2. Tugas Pokok

Sebagai seorang pelaksana dibidang elektrikal dalam membantu kepala IPS-RS,

bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan

pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, rehabilitasi, inventarisasi, laporan dan

program keselamatan kerja prasarana Rumah Sakit.

3. Uraian Tugas

a. Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan

rehabilitasi elektrikal di Rumah Sakit.

b. Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan

rehabilitasi elektrikal di Rumah Sakit.

c. Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi

elektrikal di Rumah Sakit.


20

d. Menelaah teknis hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan

rehabilitasi elektrikal di Rumah Sakit.

e. Menyiapkan dan mengolah data pelaporan elektrikal di Rumah Sakit.

f. Menyiapkan dan menyusun data pelaporan elektrikal di Rumah Sakit.

g. Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil pemasangan,

pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi elektrikal di Rumah Sakit.

h. Menerapkan program keselamatan kerja elektrikal di Rumah Sakit.

i. Menyusun program latihan kerja untuk latihan kualitas teknisi

elektrikal di Rumah Sakit.

e. Koordinator Alat Medis/Biomedical

1. Kedudukan

Koordinator biomedical adalah seorang pelaksana yang membantu tugas kepala

IPS-RS, dalam menyelenggarakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, dan rehab

peralatan medik di Rumah Sakit.

Instalasi perlatan medis bertanggung jawab langsung kepada kepala IPS-RS,

dimana dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pihak bagian peralatan radiasi,

bagian perlatan elektromedik dan non medik dan bagian peralatan laboratorium.

2. Tugas Pokok

Sebagai koordinator biomedical dalam membantu kepala IPS-RS bertugas

menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan pemasangan.

Pemeliharaan, perbaikan, inventerisasi, laporan dan program keselamatan kerja

peralatan medik di Rumah Sakit.


21

3. Uraian Tugas

a. Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan

medik di Rumah Sakit.

b. Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan

peralatan medik di Rumah Sakit.

c. Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik

di Rumah Sakit.

d. Menelaah teknis kondisi peralatan medik di Rumah Sakit. Menelaah

teknis hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di

Rumah Sakit.

e. Menyiapkan dan mengolah data inventaris perlatan medik di Rumah

Sakit.

f. Menyiapkan dan menyusun data pelaporan peralatan medik di Rumah

Sakit.

g. Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil pemasangan,

pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di Rumah Sakit.

h. Menerapkan program keselamatan kerja peralatan medik di Rumah

Sakit.

i. Menyusun program latihan kerja untuk peningkatan kualitas teknisi

peralatan di Rumah Sakit.

f. Koordinator Mekanikal

1. Kedudukan
22

Koordinator mekanikal adalah seorang pelaksana yang membantu kepala IPS-RS

dalam menyelenggarakan pemasangan, perbaikan peralatan mekanikal di Rumah

Sakit.

2. Tugas Pokok

Sebagai pelaksana bidang peralatan mekanikal dalam membantu kepala IPS-RS,

bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan

pemeliharaan, inventarisasi, pelaporan dan program keselamatan kerja perlatan

mekanikal di Rumah Sakit.

3. Uraian Tugas

a. Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan

peralatan mekanikal di Rumah Sakit.

b. Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan

peralatan mekanikal di Rumah Sakit.

c. Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan peralatan

mekanikal di Rumah Sakit.

d. Menelaah kondisi peralatan mekanikal di Rumah Sakit.

e. Menyiapkan dan menyusun data pelaporan peralatan di Rumah Sakit.

f. Menetapkan program keselamatan kerja peralatan mekanikal di Rumah

Sakit.

g. Menyusun program latihan kerja untuk meningkatkan kualitas teknisi

peralatan mekanikal di Rumah Sakit.


23

2.6. Sistem Pelayanan IPS-RS

Dalam melaksanakan suatu kegiatan pemeliharaan dan perbaikan mekanikal

Rumah Sakit memerlukan suatu sistem yang melibatkan bagian-bagian lain yang

saling berhubungan satu sama lain yaitu:

1. Sistem Pengadaan

a. Merancang rencana kebutuhan sarana mekanikal dan peralatan yang

digunakan dalam program pelayanan kesehatan serta kebutuhan suku

cadang yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan.

b. Mengadakan prasarana dan perlatan perbengkelan yang memadai yang

digunakan untuk teknisi rumah sakit dalam pemeliharaan dan perbaikan

serta tenaga-tenaga yang terampil dan berkualitas.

2. Sistem Pemeliharaan

a. Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dilakukan oleh operator.

b. Pemeliharaan secara rutin atau berkala dilakukan oleh teknisi Rumah

Sakit.

c. Melaksanakan perbaikan-perbaikan, dilakukan oleh teknisi rumah sakit

yang dianggap cakap dan mampu.

d. Melaksanakan perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai

persyaratan yang berlaku.


24

3. Sistem Pembinaan

a. Melakukan kebersihan terhadap mekanikal dan peralatan Rumah Sakit

melalui pendidikan, peraturan dan latihan penunjang dan mengembangkan

diri dalam rangka pelaksanaan program pelayanan kesehatan.

4. Sistem Pelayanan Elektromedik

Di Rumah Sakit elektromedik berpusat pada Instalasi Pemeliharaan Sarana

Rumah Sakit (IPS-RS). Apabila ada panggilan datang untuk memperbaiki suatu alat,

sebelum perbaikan dilaksanakan, lebih dahulu perlu dicek apakah alat tersebut perlu

dibawa ke IPS-RS atau diperbaiki ditempat atau mengambil bagian yang rusak untuk

selanjutnya dibawa ke IPS-RS.

2.7. Materi Praktek

Selama mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan di Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, mahasiswa praktek diberi berbagai macam

materi praktek, ada pun materi-materi yang diberikan yaitu:

a. Orientasi lokasi Praktek Kerja Lapangan serta pengenalan berbagai macam

peralatan medik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh.

b. Praktek pemeliharaan peralatan, menganalisa kerusakan dan perbaikan alat.

c. Pendokumentasian pekerjaan setelah melakukan pekerjaan dalam bentuk

laporan harian.

Anda mungkin juga menyukai