Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERALATAN LIFE SUPPORT DAN LIFE SAVING

“VENTILATOR”
Di susun oleh:
Kelompok 2
 Osal mauladi khairi
 Reza gunawan
 Rifqi kurniawan
 Irsan jalo
 Riski ramadhan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH ACEH


PRODI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bernafas merupakan salah satu kebutuhan utama manusia untuk bertahan


hidup. jika pernapasan seseorang terganggu tentu dapat membuat perasaan orang
tersebut tidak nyaman bahkan bisa menyebabkan penyakit. penyakit yang
berhubungan dengan pernapasan adalah asma, ISPA, atau penyakit paru-paru
lainnya. jika seperti itu ventilator dapar digunakan untuk membantu seseorang
yang kesulitan bernapas.

Ventilator merupakan sebuah alat bantu atau pendukung pernapasan yang


digunakan oleh seorang yang memiliki permasalahan pernapasan. Penggunaan
ventilator sebagian besar di rumah sakit. Mulai dari penggunaan oleh pasien yang
akan dioperasi atau dianastesi, perawatan dari penyakit paru-paru, dan gangguan
pernapasan lain. Ventilator/respirator pertama kali ditemukan pada abad ke-20
ketika wabah polio sedang menjadi epidemic, alat ini tidak menyembuhkan suatu
penyakit namun hanya sekedar alat bantu pernapasan. Penggunaan ventilator
hanya sementara, pada kasus tertentu ada pasien yang harus memakai alat bantu
napas ini seumur hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan fungsi dari Ventilator ?


2. Apa saja jenis-jenis dari Ventilator ?
3. Bagaimana prinsip kerja dari Ventilator ?
4. Apa saja mode dalam pengoperasian Ventilator ?
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Makalah ini bertujuan untuk dapat mengetahui dan mempelajari alat Ventilator
2. Makalah ini bertujuan untuk dapat mengetahui dan mempelajari fungsi,
prinsip kerja dan mode pengoperasian dari Ventilator
BAB II
ISI/PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ventilator

Ventilator merupakan alat bantu pernafasan ( respirasi ) yang bekerja


sebagai pengontrol, pengendali atau pengambil alihan fungsi paru-paru pasien
yang terindikasi klinis mengalami :

a. Kegagalan Ventilasi
 Neuromuscular Disease
 Central Nervous System Disease
 Depresi system saraf pusat
 Musculosceletal disease
 Ketidak mampuan tórax untuk ventilasi
b. Kegagalan pertukaran gas
 Gagal nafas akut
 Gagal nafas kronis
 Gagal jantung kiri
 Penyakit paru-gangguan difusi
 Penyakit paru-ventilasi/ perfusi mismatch
 Ketidak mampuan tórax untuk ventilasi
Secara umum, alat ini memang menjadi salah satu alat untuk membantu
pernapasan seseorang. Alat ini juga sering digunakan oleh seorang pasien ketika
dirinya sedang operasi dan menggunakan anastesi. Meskipun seseorang yang
dioperasi tidak memiliki masalah pernapasan, tapi ventilator digunakan untuk
memantau pernapasannya.
Selain digunakan saat sedang operasi, ventilator tentu memiliki peran
penting untuk membantu pernapasan seseorang ketika memilki gangguan penyakit
pernapasan tertentu. Penyakit tersebut antara lain, Pneumonia, PPOK (chronic
obstructive pulmonary disease), cedera tulang belakang/folio, cedera otak, dan
overdosis obat. Saat pernapasan terganggu, tentu seseorang akan merasa kurang
nyaman bahkan kesulitan saat bernapas. Alat ini memang tidak akan
menyembuhkan penyakit pernapasan, tapi setidaknya meringankan pernapasan
seseorang. Alat ini akan dilepas ketika seseorang sudah bisa kembali bernapas
dengan normal.

GAMBAR VENTILATOR
2.1 Jenis-Jenis Ventilator
Klasifikasi Ventilasi mekanik berdasarkan cara alat tersebut mendukung
ventilasi, dua kategori umum adalah ventilator tekanan negatif dan tekanan positif.
Berdasarkan mekanisme kerjanya ventilator mekanik tekanan positif dapat dibagi
menjadi tiga jenis yaitu:
1) VolumeCycledVentilator
Volume cycled merupakan jenis ventilator yang paling sering digunakan di
ruangan unit perawatan kritis. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya
berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah
mencapai volume yang ditentukan. Keuntungan volume cycled ventilator
adalah perubahan pada komplain paru pasien tetap memberikan volume tidak
yang konsisten.
Jenis ventilator ini banyak digunakan bagi pasien dewasa dengan gangguan
paru secara umum. Akan tetapi jenis ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan
gangguan pernapasan yang diakibatkan penyempitan lapang paru (atelektasis,
edema paru). Hal ini dikarenakan pada volume cycled pemberian tekanan pada
paru-paru tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan jika tekanannya berlebih
maka akan terjadi volutrauma. Sedangkan penggunaan pada bayi tidak
dianjurkan, karena alveoli bayi masih sangat rentan terhadap tekanan, sehingga
memiliki resiko tinggi untuk terjadinya volutrauma.

2) PressureCycledVentilator
Prinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan.
Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang
telah ditentukan. Pada titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi
terjadi dengan pasif. Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain paru,
maka volume udara yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien yang
setatus parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak dianjurkan,
sedangkan pada pasien anak-anak atau dewasa mengalami gangguan pada luas
lapang paru (atelektasis, edema paru) jenis ini sangat dianjurkan.

3) TimerCycledVentilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu
ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit). Berbasis aliran
(Flow Cycle) Memberikan napas/ menghantarkan oksigen berdasarkan
kecepatan aliran yang sudah disetting terlebih dahulu.

2.3 Prinsip Kerja Pesawat Ventilator

Pesawat servo ventilator terdiri dari dua bagian, bagian atas adalah bagian
pneumatik dan bagian bawah adalah bagian elektronik. Bagian Pneumatik selain
merupakan bagian lintasan udara, yang juga berisi sensor tekanan udara, sensor
aliran udara dan sensor kadar Oksigen. Udara masuk kealat ini melalui sebuah
mixer (pencampur) antara oksigen murni dengan udara tekan. Tekanan udar
masuk ke mixer diharapkan sekitar 4- 6 bar (400- 600 Kpa). Output dari mixer ini
juga dapat diatur kadar oksigeennya antara 21- 100%. Udara campuran masuk ke
ventilator, kemudian udara ini disaring dengan saringan bakteri agar tidak ada
bakteri yang masuk ke pasien. Udara campuran ini juga melewati sensor oksigen
untuk mengetahui kadar oksigennya. Tekanan udara diatur lagi untuk
mendapatkan tekanan udara yang dibutuhkan, sesuai dengan keadaan pasien.
Pengatur tekanan udra campur ini terdiri dari katup udara masuk, pegas pengatur
dan bellow.
Untuk orang dewasa tekanan udara normal diatur sekitar 60 Kpa. Dalam
rangakaian ini juga terpasang katup pengaman yang terbuka jika, tekanan udara
mencapai hingga 120 Kpa, sehingga udara dengan tegangan tinggi akan
dikeluarkan. Aliran udara dimonitor oleh flow Tranduser yang sangat peka
terhadap aliran udara. Sinyal listrik flow Tranduser ini menjadi input blok
pengatur inspirasi (blok 2), sinyal akan mengatur membukannya katup inspirasi.
Periode pembukaan dan lamanya katup terbuka diatur oleh sinyal dari blok 1 level
frekuensinya. Tergantung dari mode yang dipilih, aktup inspirasi akan terbuka
dengan lebar tertentu oleh sinyal adri Flow tranduser maupun sinyal dari
Tranduser tekanan yang telah dibandingkan dengan settingan yang diproses oleh
blok 2. Udara dengan kecepatan tertentu atau dengan tekanan tertentu, hasil
pengaturan katup inspirasi inilah yang akan dihembuskan ke paru- paru pasien
setelah mengalami proses pelembaban dan penghangatan. Pada cicle inspirasi ini
juga dilakukan monitoring misalanya tekanan udara pada rongga pernafasan dan
kadar oksigen. Kadar oksigen ini dimonitor oleh oksyhen cell dan merupakan
reaksi kimia, dimana sel oksigen akan mengalami tegangan yang besarnya sesuai
dengan kadar oksigen yang lewat sel oksigen tersebut. Sinyal- sinyal monitoring
ini diproses dalam blok monitorin ( blok 4) dan akan menampilkan pada display
seven segmen. Selain itu blok 4 merupakan penghubung dengan panel input atau
output untuk sambungan dengan peralatan lain.
Ketika udara berada dalam paru- paru maka terjadi keadaa diam dimana
katup inspirasi dan ekspirasi tertutup. Dalam keadaan ini paru – paru mengembang
dan terjadi pertukaran oksigen dengan karbondioksida.
Kerja ventilator mengacu pada gambar blok diagram umum diatas, antara lain:

1. Ketika ventilator dihubungkan dengan sumber tegangan PLN dan dihidupkan, tegangan
akan menyuplai bagian elektrik ventilator. Control board akan menjalankan software
ventilator, kemudian melakukan self test guna pengecekan komponen – komponen
penting ventilator.

2. Selanjutnya operator akan melakukan pemilihan mode dan memasukkan setting nilai,
baik itu fraksi oksigen, rasio inspirasi dan ekspirasi, jumlah nafas per menit, jumlah
volume udara yang akan dihantarkan ke pasien tiap satu kali nafas, pemberian PEEP dan
lainnya. Kemudian setting tersebut akan diproses pada control board untuk kemudian
dikirim sebagai output ke valve board.

3. Valve board akan mengolah output dari control board menjadi sinyal pengaktifan driver
pada valve oksigen dan valve air pada mixer. Valve tersebut akan bekerja membuka dan
menutup secara bergantian untuk mendapatkan percampuran udara sesuai dengan setting
yang diinginkan dan terus menerus dideteksi oleh flow sensor saat udara menuju tank.

4. Pada tank, percampuran udara akan memenuhi tank dan secara terus menerus fraksi
oksigen akan dimonitir oleh cell.

5. Selanjutnya valve inspirasi akan membuka celah sesuai pengaturan volume udara yang
dihantarkan ke pasien. Valve inspirasi akan bekerja bersinergi dengan valve ekspirasi
dimana saat sedang fase inspirasi, valve inspirasi akan terbuka dan valve ekspirasi akan
tertutup, begitu juga saat sedang ekspirasi, valve inspirasi akan lebih menutup
(menyisakan celah untuk PEEP) dan valve ekspirasi akan membuka.
6. Udara yang dihantarkan akan keluar dari celah valve inspirasi kemudian menuju
humidifier yang akan melembabkan dan menghangatkan udara agar sesuai dengan suhu

tubuh manusia sekitar 36,5 C. terdapat pemantauan suhu saat keluar dari humidifier
sampai kemudian menuju ‘Y’ piece, ‘Y’ piece terhubung dengan pasien flow sensor yang
mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan dan tekanan udara untuk kemudian
dikirim ke sensor board dan menjadi pembanding real time pada display serta digunakan
sebagai penyesuaian oleh alat untuk mendapatkan volume udara hantaran yang
diinginkan. Selanjutnya dari pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT untuk
pemberian udara secara non-invasif, udara berhasil dihantarkan sampe ke pasien.

7. Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase eskpirasi, dimana udara hasil
pernafasan atau pertukaran dari paru-paru akan dihantarkan keluar melalui breathing
circuit. Udara hasil pernafasan yang mengandung karbondioksida dan uap air akan
mengalir melalui pasien flow sensor, melewati ‘Y’ piece menuju aliran ekspirasi dengan
valve inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan alirannya berkurang (menjadi aliran
PEEP) untuk mencegah udara ekspirasi menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka
dengan celah diatur untuk mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.

8. Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus menerus berlangsung
sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik sehingga dapat beralih
menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi pernafasan pasien.
GAMBAR DESAIN VENTILATOR

2.4 Mode-Mode Ventilator

a) Mode Control

Pada mode kontrol mesin secara terus menerus membantu pernafasan


pasien. Ini diberikan pada pasien yang pernafasannya masih sangat jelek,
lemah sekali atau bahkan apnea. Pada mode ini ventilator mengontrol pasien,
pernafasan diberikan ke pasien pada frekwensi dan volume yang telah
ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya pasien untuk
mengawali inspirasi. Bila pasien sadar, mode ini dapat menimbulkan ansietas
tinggi dan ketidaknyamanan dan bila pasien berusaha nafas sendiri bisa terjadi
fighting (tabrakan antara udara inspirasi dan ekspirasi), tekanan dalam paru
meningkat dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi pneumothorax. Contoh
mode control ini adalah: CR (Controlled Respiration), CMV (Controlled
Mandatory Ventilation), IPPV (Intermitten Positive Pressure Ventilation)’
b) Mode IMV / SIMV: Intermitten Mandatory Ventilation/Sincronized
Intermitten Mandatory Ventilation

Pada mode ini ventilator memberikan bantuan nafas secara selang


seling dengan nafas pasien itu sendiri. Pada mode IMV pernafasan mandatory
diberikan pada frekwensi yang di set tanpa menghiraukan apakah pasien pada
saat inspirasi atau ekspirasi sehingga bisa terjadi fighting dengan segala
akibatnya. Oleh karena itu pada ventilator generasi terakhir mode IMVnya
disinkronisasi (SIMV). Sehingga pernafasan mandatory diberikan sinkron
dengan picuan pasien. Mode IMV/SIMV diberikan pada pasien yang sudah
bisa nafas spontan tetapi belum normal sehingga masih memerlukan bantuan.

c) Mode ASB / PS : (Assisted Spontaneus Breathing / Pressure Suport


Mode ini diberikan pada pasien yang sudah bisa nafas spontan atau
pasien yang masih bisa bernafas tetapi tidal volumnenya tidak cukup karena
nafasnya dangkal. Pada mode ini pasien harus mempunyai kendali untuk
bernafas. Bila pasien tidak mampu untuk memicu trigger maka udara
pernafasan tidak diberikan.

d) CPAP : Continous Positive Air Pressure

Pada mode ini mesin hanya memberikan tekanan positif dan diberikan
pada pasien yang sudah bisa bernafas dengan adekuat.
2.5 Pengoperasian Pesawat Ventilator

1. Gunakan tekanan udara (0,2- 7 Kgf/cm2) dari sentral gas, kompresor tekanan
rendah atau gas tabung.
2. Hubungkan kabel supply teganagan ke soket tegangan dinding yang telah diberi
ground, tekan swtch ke posisi On ( indikator menyala)
3. Hubungkan pipa udara tekan dengan menggunakan coupling.
4. Tekanan yang ditunjukan manometer yaitu 60 cm H2O dengan cara mengatur
preset working pressure.
5. Hubungkan pasien tube, Humidifier dan katup penutup pesawat.
6. Pasang Humiudifier, hubungkan water Trap kebagian Ekspirasi.
7. Atur volume inspirasi
8. Nilai respirasi yang diinginkan diatur pada tombol Breaath/ min.
9. Atur nilai yang diinginkan untuk pause time(%) dan inspirasi (%).
10. Pilih fungsi penapasan melalui syimbol sigh.
11. Hubungkan Ventilator ke opasien.
12. Tekanan udar yang diberikan diatur sekitar 340 cm H2O dan batas alrm tertinggi
pada posisi tengah trigger level.
2.6 Pemeliharaan Pesawat Ventilator

1. Hubungan antara pesawat denghan sumber tegangan dan gas harus diputuskan.
2. Tutup bagian Pneumatik dibuka.
3. Penutup bellows dibuka, kemudian ujung gas inlet dibuka atau diangakat secara
vertical
4. Kotak logam dibuka kemudian steril filter warna biru dikeluarakan, ganti steril
filtr yang baru.
5. Kotak logam dipasang kembali dan masukan ketempat semula.
6. Konektor dilepaskan dari taranduser aliran
7. Tube Tranduser tekanan dilepas dari pipa dan stewril filter.

2.7 Aplikasi pada sensor

Pada bagian Pneumatik selain merupakan bagian lintasan udara, juga berisi sensor
tekanan udara, sensor aliran udara dan sensor kadar oksigen. System alarm juga perlu
untuk mewaspadakan perawat tentang adanya masalah.Alarm tekanan rendah
menandakan adanya pemutusan dari pasien (ventilator terlepas dari pasien),
menandakan kebocoran, sedangkan alarm tekanan tinggi mendandakan adanya
peningkatan tekanan, misalnya batuk, cubing tertekuk.Alarm jangan pernah diabaikan
tidak dianggap dan harus dipasang dalam kondisi siap.
BAB III
PENUTUP

2.8 Kesimpulan

1. Ventilator merupakan alat bantu pernafasan ( respirasi ) yang bekerja sebagai


pengontrol, pengendali atau pengambil alihan fungsi paru-paru pasien.
2. Berdasarkan mekanisme kerjanya ventilator mekanik tekanan positif dapat
dibagi menjadi tiga jenis yaitu: Volume Cycled Ventilator, Pressure Cycled
Ventilator dan Timer Cycled Ventilator.
3. Terdapat empat mode yang digunakan oleh Ventilator yaitu : mode control,
Mode IMV / SIMV: Intermitten Mandatory Ventilation/Sincronized
Intermitten Mandatory Ventilation, Mode ASB / PS : (Assisted Spontaneus
Breathing / Pressure Suport dan CPAP : Continous Positive Air Pressure
DAFTAR PUSTAKA

https://sigitmaridi.blogspot.com/2016/08/ventilator-ventilasi-mekanik.html
https://www.alodokter.com/mengenal-ventilator-manfaat-dan-kekurangannya
https://medicareku.blogspot.com/2016/09/makalah-tentang-ventilator-teknik.html
http://fkpcci.blogspot.com/2012/06/ventilasi-mekanik-ventilator.html
http://nurainiperawatpjnhk.blogspot.com/2012/09/ventilasi-mekanik.html
http://novi-andryani.blogspot.com/2011/11/askep-klien-dengan-ventilasi-mekanik.html
https://www.academia.edu/29967646/FUNGSI_and_PRINSIP_KERJA_VENTILATOR_
ALAT_BANTU_PERNAPASAN

Anda mungkin juga menyukai