Anda di halaman 1dari 4

SYRINGE PUMP

Gambar 3. Blok diagram syringe pump

Gambar 2 bagian dari syringe pump

Gambar 1
Deskripsi
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau obat
kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat
ini mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang diamasukan kedalam tubuh
pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan atau

obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem elektronik
mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh
pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai tenaga
pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur
laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh
rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahanperubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari
pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan
tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika
perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya
terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan.
Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan
system alarm yang menyeluruh.
Lihat gambar 1. Contoh dari syringe pump
Sistem Alaram dan Keamanan
Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini dilengkapi dengan sistem
Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut
1. Alaram Occlusion / Kemampatan
> berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan sistem pompa pada
saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada pasien. Kondisi Alaram terjadi
pada saat sensor Occlusion mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80
Kpa, 350-500 mmHg.
2. Alaram Delivery Limit
> Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien. Jika jumlah
cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram akan berbunyi dan alat akan berhenti
memompa.
3. Alaram Nearly empty
> Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang diberikan pada
pasien akan segera habis.
Fungsi alat
Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana Tingkat obat di
dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami kesulitan dalam
meminum tablet.
Bagian Bagian Syringe Pump
Lihat gambar 2

Saya mengambil contoh adalah syringe pump merek Terumo model TE 331
> Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe
pump.
> Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
> Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
> Slider Hook.
> Cluth.
> Slider.
> Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame.
Panel Pengoperasian (operation panel)
Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:
1) Power Display; terdiri dari :
a. [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan
sumber AC ataupun DC
b. [BATTERY] indicator
2) Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe pump.
3) Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type TE311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya
adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml).
4) Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.
5) Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:
a. Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan pada proses
pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.
b. Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam syringe
(suntikan) akan habis atau mendekati habis.
c. Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah sehingga perlu
dilakukan pengisian kembali (recharge).
d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display; berfungsi menampilkan aliran ratarata / flow rate dalam dalam satuan ml/h.
Blok Diagram
Lihat gambar 3
Fungsi Blok Diagram:
1. Block power supply
Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada alat.
Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai cadangan
Supply.
2. Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU
Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe pump.

Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan motor
atau pun mempercepat kerja motor.
Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai Pengaman dan
selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.
3. Block Sensor
Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem optocopler
Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima
dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.
4. Block Motor Driver
Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor DC.
Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang dilakukan
dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.
5. Block Alarm dan Display
Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.
Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam
mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu.
Terdapat pula lampu indikator.

Anda mungkin juga menyukai