Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ENDOSCOPY

Disusun Oleh :
KELOMPOK II

NAMA ANGGOTA ;

1. ADI MAHENDRA
2. FATHAHILLAH
3. FIRDAUS
4. IRSAN JALO
5. KATSIR ADDIMASIQI.

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

STIKes MUHAMMADIYAH

BANDA ACEH

2018

i
DAFTAR ISI

Halaman

Cover Judul..................................................................................................... i

Daftar Isi.........................................................................................................ii

Daftar Gambar.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................2
1.3 Batasan Masalah...................................................................2
1.4 Tujuan Makalah....................................................................2
1.5 Manfaat Makalah..................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Dasar Teori.......................................................................... 4


2.2. Blok Diagram.......................................................................8
2.3. Prinsip Kerja........................................................................8
2.4. Perawatan............................................................................9
2.5. Troubleshooting..................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan........................................................................13
3.2. Saran..................................................................................13

DAFTAR GAMBAR

ii
Halaman
Gambar 2.1 Endoscopy kaku (rigidscope)......................................................4
Gambar 2.2 Endoskopi lentur (fiberscope).....................................................4
Gambar 2.3 Video endoscope (evis scope).....................................................5
Gambar 2.4 Endoskop kapsul (capsul endoscope).........................................5
Gambar 2.5 Blok Diagram Endoskopi............................................................8
Gambar 2.6 Skema kerja Endoskopi..............................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Esophagogastroduodenoscopy atau sering disingkat endoscopy adalah
suatu prosedur untuk melihat bagian dalam tubuh dengan menggunakan
instrument endoscope yang bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan
saluran pencernaan atas meliputi kerongkongan, lambung, dan duodenum
(NDDIC, 2009). Endoscopy merupakan salah satu prosedur untuk
mendiagnosa etiologi dispepsia. Tanpa pemeriksaan endoscopy, dokter
kesulitan menentukan apakah pasien memiliki tukak lambung, ulkus
duodenum, atau tidak ada ulkus hanya berdasar atas gejala dan pemeriksaan
fisik saja (Santacroce et al., 2012).
Pemeriksaan saluran cerna dengan menggunakan alat yang menyerupai
endoskopi untuk pertama kalinya dilakukan pada abad ke-18. Pada saat itu
pemeriksaan dilakukan dengan cara mengintip melalui suatu tabung yang
dimasukkan ke dalam rektum penderita dengan penerangan lilin untuk dapat
melihat keadaan didalam rektum. Cara ini kemudian berkembang dengan
pemakaian alat dari logam yang pemakaiannya masih memberikan
penderitaan bagi pasien. Baru pada tahun 1932, diperkenalkan suatu
gastroskop setengah lentur yang mempunyai lapang pandang yang lebih luas,
lebih praktis dan aman. Alat ini kemudian dilengkapi dengan kamera dan
forsep untuk biopsi. Endoskopi menjadi lebih baik saat prinsip - prinsip optik
serat (fiber optic) diterapkan pada alat endokop.
Endoskopi Gastrointestinal (EGI) adalah suatu tehnik dalam bidang
Ilmu Gastro-enterologi- Hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan
didalam saluran cerna bagian atas (SCBA), disebut
Esofagogastroduodenokopi (EGD) dan saluran cerna bagian bawah (SCBB)
disebut kolonoskopi, serta saluran organ padat pankreohepatobilier disebut
ERCP ( Endoskopic Retrograde Cholangio Pancreatography) dengan
menggunakan alat endoskopi .

1
(Syafruddin AR. Lelosutan, 2004)
Dewasa ini dokter telah menjadikan alat endoskopi sebagai alat
diagnostik dan terapeutik yang handal, sehingga mampu menyederhanakan
beberapa tindakan terapi operatif. Hampir setiap Rumah Sakit besar memiliki
dan menjadikan alat endoskopi sebagi sarana penunjang yang menjanjikan
pada pasien yang akan menjalankan pemeriksaan kolonoskopi. Kemudahan
yang didapat dengan tindakan endoskopi menjadikan diagnosis berbagai
penyakit saluran cerna dapat ditegakkan dengan lebih akurat serta,
memudahkan pengobatan dan mempercepat masa penyembuhan pasien.
1.2. Rumusan Masalah
Meninjau latar belakang penulis merumuskan masalah dalam
pembuatan makalah yaitu :
a. Bagaimana menjelaskan tentang Alat Endoscopy

1.3. Batasan Masalah


Untuk membatasi masalah yang muncul,maka penulis mengemukakan
batasan masalah dari judul yang diajukan. Berdasarkan rumusan di atas,
penulis hanya akan membahas tentang teori dasar Endoscopy, blok diagram,
prinsip kerja, perawatan dan troubleshooting Endoscopy saja.

1.4. Tujuan Makalah


1.3.3. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan teori dasar Endoscopy
b. Menjelaskan Blok diagram dan prinsip kerjanya
c. Menjelaskan perawatan dan troubleshooting Endoscopy
1.4. Manfaat Makalah
Manfaat yang dapat diambil dari makalah yaitu :
a. Manfaat bagi user (pengguna), yaitu penulis bisa mengetahui teori dasar,
blok diagram, prinsip kerja, perawatan dan troubleshooting alat
endoscopy.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Endoskopi adalah pemeriksaan atau tindakan pengobatan ke dalam saluran


pencernaan dengan menggunakan peralatan berupa teropong (endoskop). (
http://rspantinirmala.com/unit-endoscopy. Minggu, 19/06/2016 10:03 )

2.1.1. Jenis Endoskopi


a. Endoskopi kaku (rigidscope)

Gambar 2.1 Endoscopy kaku (rigidscope)


b. Endoskopi lentur (fiberscope)

Gambar 2.2 Endoskopi lentur (fiberscope)

3
c. Video endoscope (evis scope)

Gambar 2.3 Video endoscope (evis scope)

d. Endoskop kapsul (capsul endoscope)

Gambar 2.4 Endoskop kapsul (capsul endoscope)

Tindakan Endoskopi dapat dibedakan menjadi 2 :

1. Gastroskopi : untuk melihat dan mengetahui keadaan bagian dalam saluran


cerna bagian atas dan melakukan tindakan terapi atau pengobatan dalam
rongga saluran cerna bagian atas mulai dari tenggorokan (esofagus),
lambung (maag), sampai ke usus 12 jari.
2. Kolonoskopi : untuk melihat dan mengetahui keadaan bagian dalam
saluran cerna bagian bawah dan melakukan tindakan terapi atau
pengobatan dalam rongga saluran cerna bagian bawah (usus besar).

4
Keunggulan Endoskopi Saluran Pencernaan :

1. Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran
cerna secara langsung pada penderita dengan bantuan monitor dalam
waktu singkat serta akurasi yang tinggi.
2. Dapat dilakukan biopsy untuk pemeriksaan Patologi Anatomi sehinggga
dapat diketahui kelainan secara pasti.
3. Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak, kelainan langsung didiagnosis
dan segera ditentukan cara mengatasinya.
4. Dapat dipakai untuk melakukan tindakan pengobatan kelainan saluran
cerna (atas dan bawah), dengan resiko yang jauh lebih ringan dari pada
operasi.
5. Pada kondusi tertentu dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih
nyaman, biaya lebih murah, dan rawat inap lebih singkat.
6. Dapat juga dilakukan pada bayi dan anak-anak. Untuk kenyamanan dan
mengurangi trauma selama tindakan dapat dilakukan pembiusan umum.

Kegunaan Teknik Endoskopi

1. Gastroskopi dipakai untuk :


a. Menentukan diagnosis penderita dengan keluhan saluran cerna
yang berulang (kronis) atau berat, dengan keluhan seperti : nyeri
pada ulu hati, kembung, mual, dan muntah.
b. Mengetahui pendarahan saluran cerna atas (ditandai dengan
muntah darah), menentukan sumber pendarahan, dan
menghentikan pendarahan tersebut.
c. Pengobatan varices tenggorokan (esofagus).
d. Mengangkat daging daging tumbuh (polip) di tenggorokan
(esofagus) maupun dilambung,
e. Mengambil benda-benda yang tertelan pada saluran cerna, seperti :
koin, gigi palsu, duri ikan, batu baterai (jam tangan), kancing, dll.

5
f. Melakukan gastrostomi (tindakan membuat lubang secara langsung
pada lambung untuk memberikan makanan pada keadaan tertentu).
2. Kolonoskopi dipakai untuk :
a. Mengetahui kelainan saluran cerna bawah (ditandai dengan buang
air besar berdarah), menentukan sumber pendarahan, dan
menhentikan pendarahan, dan menghentikan pendarahan tersebut.
b. Menentukan penyebab diare menahun.
c. Menentukan penyebab sembelit menahun.
d. Mendeteksi kanker usus stadium awal dan lanjut.
e. Mencari penyebab sakit perut kronis.
f. Mengangkat daging tumbuh (polip) di usus besar.

Persiapan tindakan endoskopi :

1. Gastroskopi
a. Puasa tidak makan dan minum sedikitnya 6 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan
b. Gigi palsu dan kacamata harus dilepas selama pemeriksaan
c. Riwayat alergi dilaporkan
d. Sebelum tindakan menandatangani dokumen informed consent
(persetujuan tindakan medis)
2. Kolonoskopi
a. Pemeriksaan ini memerlukan pembersihan usus besar yang baik
agar memperoleh hasil/diagnosis yang tepat dan menghindari
pemeriksaan ulangan.
b. 1 hari sebelum tindakan (pukul 07.00-18.00) hanya diperbolehkan
diet cair saja (misal : susu, jus, bubur) 3x/hari dan minum air putih.
c. Pukul 19.00 minum fleet 1 botol, lalu minum air sebanyak-
banyaknya (±2 liter)
d. Setelah itu puasa
e. Pukul 05.00 (esok harinya) masukkan fleet enema dalam
anus/dubur dengan posisi miring kemudian tahan minimal 15 menit

6
f. Sebelum berangkat ke rumah sakit diperbolehkan minum air gula
1-2 gelas
g. Datang ke ruang endoskopi dengan membawa pemeriksaan
laboratorium yang ada
h. Sebelum tindakan menandatangani dokumen informed consent
(persetujuan tindakan medis)

2.2 Blok Diagram

Gambar 2.5 Blok Diagram Endoskopi (http://www.ti.com/solution/endoscope)

2.3 Prinsip Kerja

Sebuah endoskopi terdiri dari sumber cahaya (meliputi sumber dan catu
daya) dan juga fiber optic yang berfungsi sebagai jalur cahaya menuju bagian
yang diperiksa. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah halogen dan bola
lampu metal-halogen. Bola lampu berfungsi untuk memfokuskan cahaya input

7
pada permukaan ujung fiberoptik . Sumber cahaya yang tengah dikembangkan
saat ini adalah dari LED (light emitting diode).

Gambar 2.6 Skema kerja Endoskopi (http://adtoriq.blog.uns.ac.id/tag/endoscopy)

Sesuai dengan gambar 2, image bundle berfungsi sebagai elemen yang


mentransmisikan gambar dari dua ujung permukaan fiber, menuju pangkal fiber.
Pada pangkal fiber (proximal end) terdapat sebuah system lensa yang berfungsi
untuk mentransmisikan gambar dan juga menghubungkan dengan lensa okuler
(untuk pengamatan) ataupun dengan video camera ( Annalie Lombard and Willie
Liebenberg, 2008).

2.4 Perawatan

Alat Endoskopi merupakan alat yang canggih dengan harga yangcukup


mahal. Perawatan Endoskopi beserta kelengkapannya merupakansalah satu
faktor penting didalam menunjang keberhasilan tindakanEndoscopydan
mempertahankan alat tetap awet dan tidak mudah rusak.Konsep pemeliharaan alat
meliputi hal berikut :

1. Handling Alat

Alat harus diperlakukan dengan halus dan penuh kasih sayang.


Tahapan yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh untukmencegah
kerusakan alat dimulai dari cara mengambil alat dari lemaripenyimpanannya,
membawa alat ke tempat pemeriksaan, meletakkan alat pada sandaran endoskopi
atau meja pemeriksaan, memasang alat pada sumber cahaya, saat memulai

8
tindakan, waktu manuver, observasi dan waktu menarik alat dari pasien, melepas
alat dari sumber cahaya, membersihkan alat, mengeringkan serta
mengembalikannya lagi ke lemari penyimpanan.

2. Peyimpanan

Tempat penyimpanan alat harus mempunyai suhu konstan dibawah 200C.


Kelembaban diusahakan stabil dengan memelihara silica gelyang harus selalu
diganti, bebas jamur dan bakteri. Lemari penyimpananEndoscopy didesain sesuai
kebutuhan, sandaran dibuat dengankemiringan 600dengan dilapisi peredam untuk
melindungi dari benturansewaktu mengambil dan meletakkan Endoscopy.

3. Pembersihan

Pembersihan alat endoscopy melalui 3 tahapan yaitu: pembersihan,


desinfektan dan steril. Hati-hati terjadi kontaminasi infeksi yang sering terjadi
pada paska skleroterapi. Oleh karena itu perlu tindakanpembersihan yang baik.
Kelalaian pada proses ini dapat mengakibatkanterjadinya infeksi paska tindakan.

2.5 Troubleshooting

a. Unit memiliki tidak ada cahaya tapi udara fungsi pompa


1. Lampu Penggantian
Harus lampu terbakar , sebuah EJA baru ( 150Watt 21Volt )
lampu halogen dapat dengan mudah diganti dengan cara berikut :
a. Matikan & cabut unit . Biarkan menjadi dingin 5 menit.
b. Putar plat kunci sekrup counterclock.
c. Pegang penutup tegas dengan satu tangan dan mendorong klip lampu
ke arah belakang unit
d. Ambil bohlam dari pemegang keramik dan ganti dengan bohlam
baru . Catatan : Hati-hati untuk menghindari sidik jari pada bola
lampu atau reflektor .
e. Pasang lampu sampai sepenuhnya kencang.

9
f. Tutup depan plat dan mengencangkan Lempeng Lock Screw.
Catatan : Jika unit tampaknya gagal untuk beroperasi berikut
penggantian lampu , periksa untuk memastikan bahwa penutup plat
telah benar reposisi dan sepenuhnya dijamin . Jika penutup plat tidak
benar selaras atau diikat dengan aman , mekanisme keamanan
Interloc akan menjadi aktif dan secara otomatis mematikan semua
yang hidup.
b. Unit tidak memiliki tegangan
1. Circuit Breaker
Pemutus sirkuit terletak di di panel belakang unit sumber cahaya .
Ini adalah switch hitam berlabel " 3 AMP " . Pemutus sirkuit
melindungi unit dari kekuatan gelombang . Jika unit tidak memiliki
tegangan apapun ketika terpasang di dalamnya mungkin bahwa
pemutus sirkuit perlu diatur ulang . Ulang pemutus sirkuit dilakukan
dengan menekan saklar pemutus dalam posisi terkunci . Jika pemutus
terus meniup Anda mungkin memeriksa dengan cara berikut :
a. Pastikan unit tersambung ke tiga gerai cabang membumi .
b. Atur ulang pemutus sirkuit saklar dan menghidupkan unit . Catatan :
Jika unit tampaknya gagal untuk beroperasi setelah ulang pemutus
sirkuit , periksa untuk memastikan bahwa penutup wajah pelat benar
diposisikan dan sepenuhnya dijamin . Jika penutup plat tidak
properlyaligned atau diikat dengan aman , mekanisme keamanan
interlock willbecome diaktifkan dan secara otomatis mematikan
semua tegangan. Jika Anda yakin bahwa pemutus sirkuit tidak akan
reset dan pelat muka ditutup seperti dijelaskan di atas , pemutus
sirkuit mungkin perlu diganti .
c. Pompa udara tidak berfungsi : Jika lampu aktif, kemudian pompa
udara tidak berfungsi memastikan the Air Feeding Switch di " atas "
posisi . Jika saklar " on " dan stilldoes pompa tidak berfungsi ,
hubungi departemen layanan kami .

10
d. Fungsi pompa udara tetapi udara atau air tidak datang melalui
teropong : Pastikan ruang lingkup issecurely diikat ke Output Socket
. Jika masih tidak berfungsi dengan benar mengacu pada petunjuk
theendoscope pada menghubungkan air bottleto endoskopi atau
hubungi departemen layanan kami .
e. Cahaya tidak cukup terang : Sesuaikan Brightness Control Knob .
Jika masih terlalu gelap mungkin theendoscope Guides Cahaya .
Sebut service department kami untuk rincian lebih lanjut tentang
determiningconditions dari lingkup Light Guides .
f. Unit memiliki kekuatan tapi kipas pendingin bisa dioperasi :
Kemudian kipas pendingin mungkin perlu diganti atau
rewiring.Please hubungi departemen layanan kami .

11
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Endoskopi adalah pemeriksaan atau tindakan pengobatan ke dalam
saluran pencernaan dengan menggunakan peralatan berupa teropong
(endoskop).
Sebuah endoskopi terdiri dari sumber cahaya (meliputi sumber dan catu
daya) dan juga fiber optic yang berfungsi sebagai jalur cahaya menuju bagian
yang diperiksa. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah halogen dan
bola lampu metal-halogen.
3.2. SARAN
Berdasarkan laporan yang telah penulis buat masih terdapat berbagai
kekurangan dari segala aspek. Untuk itu penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
Dari hasil laporan yang telah penulis buat, penulis hanya mendapat
pengetahuan tentang teori dasar Endoscopy ,Blok diagram, prinsip kerja alat,
perawatan dan troubleshooting dalam makalah ini. Diharapkan dapat menjadi
salah satu referensi untuk mahasiswa, terutama mahasiswa STIKes
MUHAMMADIYAH ACEH.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan semoga
bisa menjadi masukan kepada pihak terkait dan bermanfaat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kembud. 2013. Unit Endoskopi. http://rspantinirmala.com/unit-


endoscopy.Minggu, 19/06/2016 10:03

http://www.ti.com/solution/endoscope. Minggu, 19/06/2016 10:26

Adtoriq. 2011.FIBEROPTICS ENDOSCOPY ; MEDICAL DEVICE BASED ON


PHYSICS. http://adtoriq.blog.uns.ac.id/tag/endoscopy/. Minggu,
19/06/2016 10:55

http://dokumen.tips/documents/endoskopi-dan-kolonoskopi.html. Minggu,
19/06/2016 11:23

http://www.endoscopy.com/downloads/pdf/manuals/ess150_lsmanual.pdf.
Minggu, 19/06/2016 11:56

13

Anda mungkin juga menyukai