PROPOSAL KTI
OLEH :
FIRDAUS AFDAL
NIM. 1802038
PEMBIMBING:
Hanalde Andre, ST. MT.
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAR PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB III PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Sinar Ultraviolet
2.2 Sensor
2.3 Sensor Ultraviolet
2.4 Catu Daya (Power Supply)
2.5 LCD (Liquid Crystal Display)
2.6 LED UV
2.7 NODEMCU
2.8 IoT
BAB III METODOLOGI
3.1 Metodologi Perancangan
3.2 Perancangan Sistem
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Spesifikasi Sensor UV
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit sebagai instalasi pelayanan medis tidak mungkin lepas
dari keberadaan sejumlah mikroorganisme [1]. Hampir pada semua ruangan
didapatkan mikroorganisme yang tersuspensi dengan udara. Ukuran sel
mikroorganisme yang sedemikian kecil dan ringan menyebabkan mudah
terhembus oleh aliran udara. Penyebaran mikroorganisme di udara berasal
dari partikel debu yang masuk dalam ruangan melalui sepatu, pakaian,
terbukanya pintu dan jendela. Keberadaan mikroorganisme ini akan
berpengaruh pada ruangan yang seharusnya terjaga kesterilisannya seperti
ruang operasi, laboratorium, farmasi, industri makanan dan minuman [2].
Keberadaan mikroorganisme tersebut dapat menimbulkan infeksi
nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat ketika penderita
dirawat di rumah sakit dan dapat menyebabkan kematian [3]. Menurut data
Word Health Organization (WHO) tahun 2002, infeksi nosokomial
menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di dunia. Di Indonesia, data
mengenai kejadian infeksi nokomial yang dikeluarkan oleh Dirjen Pelayanan
Medik Depkes RI tahun 2003 sebesar 8,1%. Di Papua menunjukan penderita
penyakit infeksi melalui udara yaitu infeksi saluran pernafasan sebesar
30,56%, pheumonia 5,13% dan TB 1,73% [4]. Pengendalian bakteri untuk
mencegah infeksi nosokomial dapat dilakukan dengan cara sterilisasi [5].
Sterilisasi menurut Kemenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit adalah untuk menghilangkan
semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi. Sterilisasi fisik dapat
dilakukan dengan menggunakan alat sterilisator ruangan berupa lampu
ultraviolet, karena lampu ultraviolet mempunyai radiasi yang dapat
membunuh mikroorganisme. Alat sterilisator ruangan yang ada saat ini
memiliki kekurangan, dimana masih menggunakan timer manual sebagai
lama penyinaran dan pengguna diharuskan keluar ruangan setelah lampu
benar-benar menyala. Oleh karena itu, dibutuhkan alat sterilisator ruangan
yang aman dalam penggunaanya. [4]
1
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis ingin membuat
alat sterilisasi ruangan menggunakan lampu UV dan blower yang dikemas
dalam kotak sehingga user tidak perlu keluar ruangan, karena lampu UV
mempunyai dampak negatif terhadap tubuh manusia jika terpapar secara
langsung. Dampak negatif dari lampu UV bagi tubuh manusia yaitu dapat
menyebabkan katarak pada mata, kanker kulit, merusak sel kulit dan reaksi
erytema yaitu terjadinya bercak-bercak kemerahan pada kulit. Adapun judul
yang penulis rancang adalah :
2
1.4 Tujuan Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari.Selain itu, dapat
juga dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom.Jangkauan frekuensi
sinar ultraviolet, yaitu berkisar diantara 103 hertz sampai dengan 1016
hertz.Sinar ultraviolet dapat berguna dan dapat juga berbahaya bagi
kehidupan manusia.Sinar matahari disatu pihak, sangat diperlukan oleh
makhluk hidup sebagai sumber energi dan penyehat kulit dan tulang,
misalnya dalam pembentukan vitamin D dari pro-vitamin D yang mencegah
penyakit polio atau riketsia.Selain itu, sinar ultraviolet yang berasal dari
matahari dapat merangsang tubuh manusiauntuk memproduksi vitamin D
yang diperlukan untuk kesehatan tulang.tetapi dilain pihak sinar matahari
mengandung ultraviolet yang membahayakan kulit serta mata. [6]
Sinar ultraviolet ini dapat menimbulkan berbagai kelainan pada kulit
dari kemerahan, noda hitam, penuaan dini, kekeringan, keriput, sampai
kanker kulit.Sinar matahari terdiri atas sinar yang dapat dilihat (panjang
gelombang 4000-7400 nm/A. Besarnya radiasi yang mengenai kulit
tergantung pada jarak antara suatu tempat dan garis khatulistiwa, kelembaban
udara, musim, ketinggian tempat dan jam waktu setempat.Lapisan ozon di
atmosfer bumi (pada lapisan atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya
sinar ultraviolet tidak terlalu banyak sampai ke permukaan bumi. Jika hal
tersebut terjadi, akan menimbulkan berbagai penyakit pada manusia,
terutama pada kulit. Sekarang, lapisan ozon telah berlubang-lubang sehingga
banyak sinar ultraviolet yang tertahan untuk sampai ke permukaan
bumi.Berlubangnya lapisan ozon, diantaranya diakibatkan oleh penggunaan
CFC (clorofluoro carbon) yang berlebihan yang dihasilkan oleh kulkas atau
mesin pengondisi udara (AC).Hal ini tentu dapat mengancam kehidupan
makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet juga berdampak buruk bagi mata.
Pada mata, absorsi sinar ultraviolet terkonsentrasi paling besar di area
korneadan lensa hal ini membuat paparan sinar ultraviolet menimbulkan
gangguan pada mata. [9]
4
2.1.1 Manfaat Sinar Ultraviolet
Sumber vitamin D. Sinar ultraviolet ternyata membantu
mengubah kolestrol yang tersimpan di kulit menjadi vitamin D. Hanya
dengan berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita mendapatkan
400 unit vitamin D. Mengurangi kolestrol darah. Proses pembentukan
vitamin D dimana mengubah kolestrol di dalam darah maka akan
mengurangi kadar kolestrol dalam tubuh kita. Penawaran infeksi dan
pembunuhan bakteri. Sinar ultraviolet ternyata jiga membantu
membasmi virus-virus penyebab kanker. Secara umum, sinar matahari
mampu membunuh bakteri, virus dan jamur yang berpotensi
menyebabkan TBC, perinonitis, pneumonia, dan asma saluran
pernapasan. Serta dapat mensterilkan benda yang terkena bakteri. [7]
2.1.2 Kerugian dari Sinar Ultraviolet
1. Dapat merusak kulit atau terjadinya penuaan dini jika beraktivitas
dibawah sinar matahari tanpa menggunakan pelindung kulit.
2. Dapat menimbulkan bercak-bercak hitam dan kerutan pada kulit bila
kita beraktivitas dibawah sinar matahari.
3. Sinar ultraviolet juga berbahaya pada mata, seperti katarak, dan
kerusakan pada kornea dan retina.
4. Meningkatkan resiko kanker kulit
2.2 Sensor
5
2.3 Sensor Ultraviolet
Sinar Ultraviolet adalah cahaya yang tidak bisa dilihat oleh mata, efek
peluruhan/penuaan/pemudaran pada warna diakibatkan oleh sinar ultraviolet,
sensor ultraviolet ini mampu mendeteksi pancaran sinar ultraviolet dari
185nm sampai 370nm.Sensor Ultraviolet (Sensor Api) UV Tron adalah
sensor yang sering digunakan untuk untuk mendeteksi keberadaan sumber
api berdasarkan gelombang ultraviolet yang dipancarkan oleh api. Sensor
ultraviolet UV tron dapat diaplikasikan dengan mikrokontroler , misalnya
sensor ultraviolet UV Tron ini digunakan untuk keperluan mendeteksi
sumber api pada robot dalam suatu kontes robot pemadam kebakaran.
Akurasi sensor ultraviolet UV Tron ini sangat tinggi terhadap keberadaan
sumber api, sehingga sangat cocok untuk keperluan lomba robot pemadam
kebakaran yang sumber apinya kecil berupa lilin. [14]
6
Gambar 2.1 Grafik Spesifikasi Sensor UV
7
Power supply juga perangkat keras berupa kotak yang isinya
merupakan kabel-kabel untuk menyalurkan tegangan ke dalam perangkat
keras lainnya. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga
power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah).
Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh
dayanya dan dihitung dengan satuan Watt. Power Supply berfungsi sebagai
penyuplai tegangan listrik langsung kepada komponen-komponen yang
berada di dalam casing komputer. Power Supply juga berfungsi untuk
mengubah tegangan AC menjadi DC, karena perangkat keras komputer
hanya dapat beroperasi dengan arus DC. [22]
Power supply memakai konektor sebagai penghubungnya. Konektor
pada catu daya terdiri dari berbagai jenis yang menyesuaikan dengan
hardware / komponen yang akan disuplai dengan aliran listrik. Power supply
juga memiliki kenektor kabel yang masing-masing konektor kabel tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda yang sangat dibutuhkan oleh komputer
pada saat ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa power supply merupakan
perangkat keras yang sangat penting dalam mengoperasikan suatu komputer.
Selanjutnya saya jelaskan fungsi dari setiap jenis konektor dalam power
supply: [21]
1. Konektor 20 PIN dan 24 PIN ATX Motherboard : jenis konektor ini
dipakai untuk menghubungkan Power Supply dengan Motherboard
untuk mengalirkan daya kepadanya.
2. Konektor 4 PIN dan 8 PIN : jenis konektor 4 pin 12v umumnya dipakai
untuk komputer dengan pentium 4. Kemudian jenis konektor 8 pin 12v
umumnya dipakai untuk jenis komputer server. Fungsi konektor ini
untuk menyuplai daya secara khusus kepada processor.
3. 6 PIN AUX – Power Kabel : jenis konektor ini dipakai untuk komponen
VGA Card berjenis PCIe karena komponen ini membuatuhkan daya
yang lebih untuk beroperasi.
4. Konektor 4 PIN Peripheral : jenis konektor ini dipakai sebagai
penghubung ke komponen seperti kipas angin; CD-ROOM; HD; dll.
8
5. Floppy Disk – Power Kabel : jenis konektor ini dipakai untuk menyuplai
daya ke komponen floppy disk.
6. SATA – Power Kabel : jenis konektor ini dipakai untuk menyuplai daya
ke komponen-komponen yg port-nya berjenis SATA. Contoh: CD-Room
SATA dan Hard-Disk SATA.
9
2.4.2 Cara Kerja Power Supply
Saat user menekan tombol power pada komputer, maka power
supply komputer akan melakukan tes dan cek sebelum menjalankan
sistem komputer. Apabila tes yang dilakukan berjalan dengan baik
maka power supply akan mengirimkan sinyal khusus (disebut Power
Good) pada motherboard sebagai tanda bahwa sistem komputer siap
dijalankan. Setelah itu, power supply akan membagi daya sesuai
dengan kapasitas yang dibutukan oleh masing-masing komponen
komputer, seperti Motherboard, Hardisk/SSD, DVD Drive dan
komponen komputer lainnya. Power Supply akan menyediakan daya
dan menjaga agar arus listrik yang masuk pada komponen-komponen
komputer tetap stabil. [24]
2.5 LCD (Liquid Crystal Display)
Display untuk tampilan yang digunakan pada perancangan tugas
proyek ini yaitu menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) yang
merupakan satu layar bagian dari modul peraga yang dapat menampilkan
karakter yang diinginkan. Layar LCD menggunakan dua buah lembaran
bahan yang dapat mempolarisasikan dan Kristal cair diantara kedua lembaran
tersebut, arus listrik yang melewati cairan menyebabkan Kristal merata
sehingga cahaya tidak dapat melalui setiap Kristal karenanya seperti
pengaturan cahaya menentukan apakah cahaya dapat melewati atau tidak
sehingga dapat mengubah bentuk Kristal cairnya membentuk tampilan angka
atau huruf pada layar LCD. Kegunaan LCD banyak sekali dalam
perancangan suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler. LCD dapat
berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks atau
menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan pada
perancangan tugas proyek ini yaitu LCD 2x16 seperti gambar dibawah ini:
[25]
10
2.6 LED UV
LED UV berfungsi sebagai sinar ultraviolet yang mampu
mensterilsasikan kotoran pada benda atau tempat-tempat khusus. Tipe LED
berdasarkan kekuatan dan ukurannya, LED dibagi menjadi 2 tipe, yaitu : [11]
• LED berkekuatan rendah (low-power) memiliki kekuatan sekitar 0,1 W
dengan ukuran 5 mm, dan memiliki luminous flux sekitar 2 lumen.
Biasanya digunakan untuk lampu indicator pada komputer, telepon
seluler, dll
• LED berkekuatan tinggi (high-power) saat ini, kekuatannya sekitar 1 W
dan 3 W, denganluminious flux tipikal 25 lumen untuk 1 W dioda putih
dan meningkatkan 50 lumen untuk dioda merah dan kuning. Digunakan
untuk lampu lalu lintas, pencahayaannya indoor dan outdoor.
11
•Pola Distribusi Cahaya LED
Pola distribusi cahaya dari LED bervariasi tergantung lebar optic
atau beam angel-nya. Namun, secara keseluruhan, angle cahaya yang
dikeluarkan LED lebih sempit dibandingkan cahaya dari lampu
konvensional lainnya.Di satu sisi, hal ini menjadi keuntungan karena
pencahayaan lebih terfokus dan efisien. Namun di sisi lain juga menjadi
kelemahan jika peletakannya kurang tepat karena dapat memberikan silau
bagi penggunaan ruang. [20]
•Waktu Hidup dan Maintenance LED
Waktu hidup LED bervariasi tergantung jenisnya, yaitu antara
50.000-100.000 jam. Dengan waktu hidup yang panjang, memberikan low
maintenance atau bahkan tidak ada perawatan lagi karena tidak butuh untuk
mengganti lampu secara periodik dan maintenance lainnya. [10]
2.7 NODEMCU
2.7.1 Pengertian NodeMCU
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat
opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip
ESP8266. dari ESP8266 buatan Espressif System, juga firmware yang
digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua.
[Sumardi, 2016] Istilah NodeMCU secara default sebenarnya mengacu
pada firmware yang digunakan dari pada perangkat keras development
kit NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board arduino-nya ESP8266.
Sejarah lahirnya NodeMCU berdekatan dengan rilis ESP8266 pada 30
Desember 2013, Espressif Systems selaku pembuat ESP8266 memulai
produksi[12]
ESP8266 yang merupakan SoC Wi-Fi yang terintegrasi dengan
prosesor Tensilica Xtensa LX106. Sedangkan NodeMCU dimulai pada
13 Oktober 2014 saat Hong me-commit file pertama nodemcu-
firmware ke Github. Dua bulan kemudian project tersebut
dikembangkan ke platform perangkat keras ketika Huang R meng-
commit file dari board ESP8266 , yang diberi nama devkit v.0.9.
12
Berikutnya, di bulan yang sama. Tuan PM memporting pustaka client
MQTT dari Contiki ke platform SOC ESP8266 dan di-c0mmit ke
project NodeMCU yang membuatnya mendukung protokol IOT
MQTT melalui Lua. Pemutakhiran penting berikutnya terjadi pada 30
Januari 2015 ketika Devsaurus memporting u8glib ke project
NodeMCU yang memungkinkan NodeMCU bisa mendrive display
LCD, OLED, hingga VGA. Demikianlah, project NodeMCU terus
berkebang hingga kini berkat komunitas open source dibaliknya, pada
musim panas 2016 NodeMCU sudah terdiri memiliki 40 modul
fungsionalitas yang bisa digunakan sesuai kebutuhan developer. [19]
13
2.8 IoT
Berikut ini merupakan penjelasan dari defisini Internet Of Things
(IoT) dari beberapa sumber yang dirangkum : [22]
• Casagras (Coordination and support action for global RFID-related
activities andstandardisation)
Caragas mendefinisikan, bahwa Internet Of Things (IoT) adalah sebuah
infrastruktur jaringan global, yang dapat mengubungkan perangkat keras
dan virtual melalui eksploitasi data capture serta kemampuan
komunikasi.Dalam Infrastruktur terdiri dari jaringan yang sudah ada dan
internet beserta pengembangan jaringannya.Sehingga, IoT ini
menawarkan objek, sensor dan kemampuan koneksi agar dapat
menyediakan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen
• SAP(Systeme,AnwendungenandProdukte)
SAP Mendefinisikan, bahwa dunia Internet Of Things (IoT)
merupakan sebuah benda-benda perangkat keras yang diintegrasikan ke
dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, serta di mana
benda-benda fisik tersebut dapat berperan aktif dalam proses bisnis.
• ETPEPOSS
ETT EPOSS mendefinisikan, Bahwa IoT merupakan jaringan yang
dibentuk oleh benda yang memiliki identitas, Pada dunia maya dengan
cara beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan perangkat
untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial
dan lingkungan. Internet Of Things merupakan sebuah konsep yang
memiliki fungsi untuk memperluas konektivitas pada Internet yang
tersambung secara terus – menerus. Internet of Things atau biasa disebut
dengan IoT sudah berkembang pesat diseluruh dunia. [4]
14
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROYEK
3.1 Metodologi Perancangan
3.1.1 Tahap Persiapan
Pada sub bab ini penulis memaparkan persiapan yang dirancang
menjadi sebuah alat yang disajikan diawal dengan memasang rangka
sampai dengan uji coba serta dipaparkan juga perancangan sistem
yang akan dibangun,baik yang berupa perangkat keras ataupun
perangkat lunak, dan cara melakukan pengujian. Tahap tahap perakitan
dimulai dengan urutan sebSetelah selesai melakukan pembuatan alat-
alat, langkah selanjutnya adalah perakitan. Tahap tahap perakitan
dimulai dengan urutan sebagai berikut :
A. Memasang rangka
Pemasangan rangka yaitu memasang rangka yang telah
dirancang dan dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
B. Menggabungkan Alat-alat elektronik dengan rangka
Alat-alat elektronik antara lain Mini sistem NODEMCU,
lcd 1602 dFTDI RS232lay, regulator, rangkaian button untuk set
timer, battery dan rangkaiaan lainya dirangkai sesuai dengan
perancangan yang telah dibuat, dengan menggabungkan pin-pin
yang ada pada setiap bagian elektronik dengan menggunakan kabel
agar konfigurasi antar bagian elektronik dapat berinteraksi dengan
baik.
C. Pemrograman
Pemrograman dilakukan setelah alat-alat elektronika,
mekanik, dan casis /rangka terpasang dengan benar.Pemrograman
dilakukan dengan menggunakan bahasa assembler dengan software
compiler Aec_FTDI RS232.Download file dilakukan dengan FTDI
RS232 (In System Programing) sehingga lebih mudah dan efisien.
15
D. finishing
Setelah semuanya terpasang dengan baik maka tahap
selanjutnya adalah tahap finishing dengan merapikan kabel-kabel
dan merapikan bodi agar kelihatan indah.
E. Uji Coba
Setelah terpasang menjadi sebuah egativ bakteri dengan
Uvdengan baik maka dilakukan ujicoba. Ujicoba dilakukan dengan
melakukan tes mengunakan jam selama 1 hari dan mencatat
perbedaan presisi waktu dengan waktu yang sebenarnya.
3. 1.2 Tahap Pembuatan Sistem
Pada tahap Pembuatan sistem penulis memaparkan bagaimana
perancangan pembuatan sistem, baik mulai dari peracangan
rangkaian, hingga menyelesaikan perancangan alat secara
keseluruhan. Sehingga dapat melalukan pengujian nantinya.
Tahap perancangan sistem antara lain
A. Rangkaian Nodemcu
B. Rangkaain LED UV
16
C. Rangkain LCD
17
E. Rangka
Rangka dibuat dengan menggunakan bahan aluminium
dengan tebal 1.5 mm. Rangka merupakan bagian penting, karena
sebagai tempat rangkaian elektronik.
F. Rangkaian ke iic
Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah satuan bilangan
heksa menjadi karakter yang di tampilkan di LCD.
Gambar 3.6 Diagram Blok sterilisator UV Fungsi dari setiap diagram blok
1. UV Sensor berfungsi untuk mendeteksi keberadaan sumber api
berdasarkan gelombang ultraviolet yang dipancarkan oleh api.
2. LCD mengunakan output tampilan.
3. Nodemcu berfungsi untuk memasukan program.
4. Esp9266 jenis mikrokontroler.
5. Smartphone berfungsi sebagai input.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
[13] Kadir Abdul,2012,Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler
Dan Pemprogramannya Menggunakan Arduino, ANDI.
[14] Kilat Jurus, 2012,Membuat Robot, Dunia Koputer.
[15] Latif Melda,dkk,2013,Analisa Proses Charging Akumulator pada Prototipe
Turbin Agin Sumbu Horizontal di pantai Purus Padang,(2),(1),(1-
8),Jurnal Nasional Teknologi Elektro.
[16] Marta Dianta Yunowo,2014, Arduino itu Mudah,Kompas.
[17] Nalwan Andi,2012, Teknik Rancang Bangun Robot,ANDI.
[18] Rita Afyenni,2014, Perancanagan Data Flow Diagram Untuk Sistem
Informasi Sekolah,(2),(1),(1-10),Jurnal TeknoIF.
[19] Saputra Rusli,2015, Desain Sistem Informasi Oreder Photo Pada Creative
Studiao Photo Dengan Mengguakan Bahasa Pemograman Visual Basic ,
(17),(2),(86-93),Jurnal Momentum.
[20] Satriawaty Mallu,2015,Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan,(l),(2),
(1-10),Jurnal Tekno.
[21] Setiawan Wawan,dkk,2012, Metodologi Berbasis Komputer,(1),(2),(1-
9),Pendidikan Ilmu Komputer FP.MIPA.UPI.
[22] Slamet Doni,dkk,2012,Pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi
Kependudukan (SIAK) Pada Bagian Pendaftaran Pindah Datang Penduduk
di dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Garut,(09),(04)(1-
10),Jurnal.sttgarut.ac.id.
[23] Sutabri Tata,2012, Konsep Sistem Informasi,ANDI.
[24] Syahwil Muhammad,2013, Panduan Mudah Simulasi & Praktek
Mikrokontroler Arduino, ANDI.
[25] Yakub,2012, Pengantar Sistem Informasi, Balai Pustaka.
[26] Yohana Susanti,dkk,2012,Sistem Penimbangan Otomatis Menggunakan
Mikrokontroler ATmega16,(1),(1)(41-52),EEJ.
20