Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PRAKTEK BEDAH & ANASTESI MESIN

ANASTESI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
IV Teknik Elektromedik Pada Akademi Teknik Elektromedik Semarang

Disusun Oleh :

Kelompok I

1. Fitrianingsih (017-14-039)
2. Ilhamatul Qolby (017-14-046 )
3. Kaleb Alexander T (017-14- 053)
4. Lina Pratiwi (017-14-058)
5. Marni Kartika (017-14-064)
6. Yusfi Hidayat (017-14-069)

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK SEMARANG


TAHUN 2015-2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
pengganti absen Mata Kuliah Bedah Anestesi Teknik Elektromedik pada Akademi
Teknik Elektromedik Semarang. Penyusunan laporan ini berdasarkan format yang
telah ditentukan oleh dosen pengampu, dimana pembahasan teoritis berdasarkan
tinjauan pustaka teori dasar, penulis berusaha menyajikan keseluruhan materi
sederhana mungkin tetapi tersistematis, sehingga mudah untuk dipahami dan
dipelajari secara utuh dan dapat menjadi dasar dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah.
Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan perhatian selama ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesabaran dan hidayah-Nya kepada
penulis.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan moral dan material serta
semangat dan doa yang tulus kepada penulis.
3. Bapak Luhur selaku dosen pengampu mata kuliah praktek Bedah dan
Anastesi.
4. Untuk teman-teman ATEM Semarang angkatan 17 penulis mengucapkan
terima kasih karna telah saling membantu dan berbagi ilmunya.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik
secara langsung ataupun tidak telah membantu penulisan karya tulis ini,
penulis mengucapkan terima kasih banyak atas bantuannya, semoga Allah
SWT mencatat amal kalian dan membalasnya dengan lebih baik.
Dengan segenap kerendahan hati dari keterbatasan yang dimiliki, penulis
menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh karna itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan pembuatan karya tulis lainnya dimasa mendatang.

Semarang, 16 Juni 2016

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................Error! Bookmark not defined.

JUDUL..............................................................................................Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR......................................................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang................................................................Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah...........................................................Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan..............................................................................Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat............................................................................Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Bagi Penulis.............................................................Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Bagi Institusi............................................................Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN..................................................................Error! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori................................................................Error! Bookmark not defined.

2.2 Prinsip Kerja....................................................................Error! Bookmark not defined.

2.3 Manfaat Endoskopi..............................................................Error! Bookmark not defined.

2.3 Endoskopi dapat digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh, antara
lain: Error! Bookmark not defined.

2.4 Gangguan yang dapat dilihat Endoskopi.........................Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP..........................................................................Error! Bookmark not defined.

3.1 Kesimpulan......................................................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Memberikan pengetahuan yang baru kepada pembaca tentang ilmu alat


bedah dan anastesi dalam kesehatan dan membantu memahami pola
pikir dalam sebuah karya tulis sehingga nantinya bisa dikembangkan
lagi menjadi lebih kreatif.
b) Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang pengertian dari
alat Anastesi, Mesin Anastesi serta Blok Diagram Anastesi.

1.1 Manfaat
1.1.1 Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat mengerti, memahami tentang alat kesehatan, yaitu
Anastesi dan penulis dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan
dalam dunia kerja.

1.1.2 Manfaat Bagi Institusi


a) Pembuatan karya tulis ilmiah ini berguna sebagai sumber informasi dan
pengetahuan dalam lingkup ATEM Semarang.
b) Sebagai bukti telah menyelesaikan tugas yang diberikan pada mata
Praktek Bedah dan Anastesi.
c) Berguna menambah kepustakaan di lingkungan ATEM Semarang.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Landasan Teori

2.1.1 Anastesi

Anastesi (pembiusan; berasa; dari bahasa yunani an- “tidak, tanpa” dan
aesthetos, “persepsi, kemampuan untuk merasa”), secara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anastesi
digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1864.

Gambar 2.1 Anastesi


(Sumber. https://www.anestesi&client. mesin+anestesi)

Anastesi menurut arti kata adalah hilangnya kesadaran rasa sakit, namun
obat anastesi lain tidak hanya menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga
menghilangkan kesadaran. Pada operasi-operasi daerah tertentu seperti perut,
maka selain hilangnya rasa sakit dan kesadaran, dibutuhkan juga relaksasi otot
yang optimal agar operasi dapat berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000) .
2.1.2 Mesin Anastesi
Mesin anastesi adalah alat-alat anastesi dan perlengkapannya yang
digunakan untuk memberikan anastesi umum secara inhalasi.

Gambar 2.2 Mesin Anastesi


(Sumber. https:// =blok+mesin+diagram+anestesi&client)

Suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas atau campuran gas
anastetik yang aman ke rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien
dan membuang sisa gas dari pasien. ( Said.A Latief, dkk, 2001). Rangkaian
mesin anestesi banyak sekali ragamnya mulai dari yang sederhana sampai yang
diatur dengan komputer
2.2 Blok Diagram dan Prinsip Kerja Mesin Anastesi

Gambar 2.3 Blok Diagram Mesin Anastesi


(Sumber. https://www.google.com/?client=firefox-b-ab#q=mesin+anastesi)

Sistem pernafasan yang paling sering digunakan di mesin anestesi


adalah sistem lingkar.  Sirkuit Bain kadang-kadang digunakan. Penting
untuk dicatat bahwa komposisi gas pada common gas outlet dapat dikontrol
secara tepat dan cepat dengan mengatur flowmeter dan vaporizer. 
Berlawanan dari itu, komposisi gas, khususnya konsentrasi volatil anestetik,
pada sirkuit pernafasan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor
yang lain, termasuk pemgambilan zat anestetik di paru-paru pasien, minute
ventilation, aliran gas total , volume sirkuit pernafasan , dan adanya
kebocoran gas.  Penggunaan aliran gas tinggi selama induksi dan bangun
menurunkan efek dari variabel-variabel tersebut dan dapat mengurangi
perbedaan antara konsentrasi zat anestesi di fresh gas outlet dan sistem
lingkar.  Pengukuran dari gas anestesi yang diinspirasi dan diekspirasi
berkontribusi terhadap manajemen anestetik.
Gambar 2.3 Sirkuit Pernafasan

(Sumber. http://lanugojaya.blogspot.co.id/2010/07/mesin-anestesi-sirkuit-
pernafasan.html)

Pada sebagian besar mesin, common gas outlet tersambung pada sirkuit
pernafasan hanya setelah katup ekshalasi untuk mencegah pengukuran tidal
volum ekshalasi yang tinggi.  Ketika pengukuran spirometri dilakukan di Y
connector, aliran gas segar memasuki sirkuit pada sisi pasien dari katup
inspirasi (Datex-Ohmeda S/5 ADU) yang terakhir akan membantu eliminasi
CO2 dan mencegah kerusakan absorber CO2.
Mesin-mesin anestesi yang baru mempunyai komponen sirkuit
pernafasan internal yang terintegrasi.  Keuntungan dari desain ini termasuk
berkurangnya kemungkinan terputus sambungan, salah sambung, terlipat,
dan bocor.  Volume yang lebih kecil dari mesin juga membantu menghemat
aliran gas dan volatil anestetik dan memudahkan perubahan yang cepat dari
konsentrasi gas di sirkuit pernafasan.  Pemanas internal dapat mengurangi
terbentuknya pengembunan.
Gambar 2.4 Sirkuit Pernafasan

Oxygen Analyzer
Anestesia umum tidak boleh diberikan tanpa alat oxygen analyzer di
sirkuit pernafasan.  Tiga jenis oxygen analyzer yang terzedia adalah
polarographic (Clark electrode), galvanic (fuel cell), dan paamagnetic.  Dua
tehnik pertama menggunakan sensor elektrokimia, yang bersisi katoda dan
anoda didalam gel elektrolit yang dipisahkan dari gas contoh oleh  membran
oxygen permeable (biasanya Teflon).  Ketika oksigen bereaksi dengan
elektroda, sebuah arus listrik dihasilkan yang proorsional dengan tekanan
parsial oxygen di gas contoh.  Sensor galvanic dan polarographic berbeda
dalam komposisi elektrodan dan gel elektrolit mereka.  Komponen galvanic
cell mampu memberikan energi kimia yang cukup jadi reaksi tidak
membutuhkan tambahan listrik dari luar. 
Meskipun harga awal dari sensor paramagnetik lebih tinggi dari sensor
elektrokimia, alat paramagnetik dapat mengkalibrasi sendiri dan tidak ada
yang habis terpakai.  Sebagai tambahan,  waktu pengukurannya cukup cepat
untuk membedakan konsentrasi oksigen inspirasi dan ekspirasi.
Seluruh oxygen analyzer harus mempunyai low-level alarm yang
teraktivasi secara otomatis denan menghidupkan mesin anestesi.  Sensor
harus diletakkan di lengan inspiratory atau ekspiratory di sirkuit pernafasan,
tetapi bukan di fresh gas line.  Sebagai hasil dari konsumsi oksigen pasien,
lengan ekspirasi memiliki tekanan parsial oksigen yang lebih rendah
dibandingkan lengan inspirasi, terutama pada aliran gas yang rendah. 
Peningkatan kelembapan dari gas ekspirasi tidak mempengaruhi secara
signifikan dari  sensor-sensor modern.
Gambar 2.3 Blok Diagram Mesin Anastesi
(Sumber. https://www.google.com/?client=firefox-b-
ab#q=mesin+anastesi)

Fungsi mesin anestesi ( mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran

gas anestetik yang aman kerangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh

pasien dan membuang sisa campuran gas dari pasien.

Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyaratan berikut:

a.       Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepat

b.      Ruang rugi ( dead space ) minimal

c.       Mengeluarkan CO2 dengan efesien

d.      Bertekanan rendah

e.       Kelembaban terjaga dengan baik

f.       Penggunaannya sangat mudah dan aman


Mesin anestetik adalah teman akrab anestesis atau anestesiologis yang

harus selalu siap pakai, kalo akan dipergunakan. Mesin anestetik modern

dilengkapi langsung dengan ventilator mekanik dan alat pantau.

Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi

dibandingkan dengan mesin anestesi. Yang paling dasar, anestesiologis

mengunakan mesin anestesi untuk mengontrol pertukaran gas pasien dan

memberikan anastetik inhalasi.  Mesin anestesi modern telah lebih canggih dan

memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit, monitor dan ventilator

mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat mengintegrasi dan

memonitor seluruh komponen.  Monitor dapat ditambahkan secara eksternal dan

sering masih dapat diintegrasikan secara penuh.  Lebih lanjut, modular desainnya

memberikan banyak pilihan configurasi dan pilihan dari satu jenis produk. 

Penggunaan mikroprosessor memberikan pilihan seperti mode ventilator yang

canggih, perekaman otomatis, dan networking dengan monitor lokal atau jauh dan

juga dengan sistem informasi rumah sakit. . Fungsi yang benar dari alat sangat

penting bagi keselamatan pasien.

A. TUJUAN ANASTESI
B. JENIS ANASTESI
C. CARA PEMBERIAN
D. MEKANISME KERJA ANASTESI
E. CARA PENGGUNAAN ANASTESI
F. SIFAT ANASTESI
G. TIPE ANASTESI
H. MANFAAT ANASTESI
I. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
J. EFEK SAMPING
K.

Anda mungkin juga menyukai