ANASTESI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
IV Teknik Elektromedik Pada Akademi Teknik Elektromedik Semarang
Disusun Oleh :
Kelompok I
1. Fitrianingsih (017-14-039)
2. Ilhamatul Qolby (017-14-046 )
3. Kaleb Alexander T (017-14- 053)
4. Lina Pratiwi (017-14-058)
5. Marni Kartika (017-14-064)
6. Yusfi Hidayat (017-14-069)
Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik
secara langsung ataupun tidak telah membantu penulisan karya tulis ini,
penulis mengucapkan terima kasih banyak atas bantuannya, semoga Allah
SWT mencatat amal kalian dan membalasnya dengan lebih baik.
Dengan segenap kerendahan hati dari keterbatasan yang dimiliki, penulis
menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh karna itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan pembuatan karya tulis lainnya dimasa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
2.3 Endoskopi dapat digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh, antara
lain: Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN
1.1 Manfaat
1.1.1 Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat mengerti, memahami tentang alat kesehatan, yaitu
Anastesi dan penulis dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan
dalam dunia kerja.
2.1.1 Anastesi
Anastesi (pembiusan; berasa; dari bahasa yunani an- “tidak, tanpa” dan
aesthetos, “persepsi, kemampuan untuk merasa”), secara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anastesi
digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1864.
Anastesi menurut arti kata adalah hilangnya kesadaran rasa sakit, namun
obat anastesi lain tidak hanya menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga
menghilangkan kesadaran. Pada operasi-operasi daerah tertentu seperti perut,
maka selain hilangnya rasa sakit dan kesadaran, dibutuhkan juga relaksasi otot
yang optimal agar operasi dapat berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000) .
2.1.2 Mesin Anastesi
Mesin anastesi adalah alat-alat anastesi dan perlengkapannya yang
digunakan untuk memberikan anastesi umum secara inhalasi.
Suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas atau campuran gas
anastetik yang aman ke rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien
dan membuang sisa gas dari pasien. ( Said.A Latief, dkk, 2001). Rangkaian
mesin anestesi banyak sekali ragamnya mulai dari yang sederhana sampai yang
diatur dengan komputer
2.2 Blok Diagram dan Prinsip Kerja Mesin Anastesi
(Sumber. http://lanugojaya.blogspot.co.id/2010/07/mesin-anestesi-sirkuit-
pernafasan.html)
Pada sebagian besar mesin, common gas outlet tersambung pada sirkuit
pernafasan hanya setelah katup ekshalasi untuk mencegah pengukuran tidal
volum ekshalasi yang tinggi. Ketika pengukuran spirometri dilakukan di Y
connector, aliran gas segar memasuki sirkuit pada sisi pasien dari katup
inspirasi (Datex-Ohmeda S/5 ADU) yang terakhir akan membantu eliminasi
CO2 dan mencegah kerusakan absorber CO2.
Mesin-mesin anestesi yang baru mempunyai komponen sirkuit
pernafasan internal yang terintegrasi. Keuntungan dari desain ini termasuk
berkurangnya kemungkinan terputus sambungan, salah sambung, terlipat,
dan bocor. Volume yang lebih kecil dari mesin juga membantu menghemat
aliran gas dan volatil anestetik dan memudahkan perubahan yang cepat dari
konsentrasi gas di sirkuit pernafasan. Pemanas internal dapat mengurangi
terbentuknya pengembunan.
Gambar 2.4 Sirkuit Pernafasan
Oxygen Analyzer
Anestesia umum tidak boleh diberikan tanpa alat oxygen analyzer di
sirkuit pernafasan. Tiga jenis oxygen analyzer yang terzedia adalah
polarographic (Clark electrode), galvanic (fuel cell), dan paamagnetic. Dua
tehnik pertama menggunakan sensor elektrokimia, yang bersisi katoda dan
anoda didalam gel elektrolit yang dipisahkan dari gas contoh oleh membran
oxygen permeable (biasanya Teflon). Ketika oksigen bereaksi dengan
elektroda, sebuah arus listrik dihasilkan yang proorsional dengan tekanan
parsial oxygen di gas contoh. Sensor galvanic dan polarographic berbeda
dalam komposisi elektrodan dan gel elektrolit mereka. Komponen galvanic
cell mampu memberikan energi kimia yang cukup jadi reaksi tidak
membutuhkan tambahan listrik dari luar.
Meskipun harga awal dari sensor paramagnetik lebih tinggi dari sensor
elektrokimia, alat paramagnetik dapat mengkalibrasi sendiri dan tidak ada
yang habis terpakai. Sebagai tambahan, waktu pengukurannya cukup cepat
untuk membedakan konsentrasi oksigen inspirasi dan ekspirasi.
Seluruh oxygen analyzer harus mempunyai low-level alarm yang
teraktivasi secara otomatis denan menghidupkan mesin anestesi. Sensor
harus diletakkan di lengan inspiratory atau ekspiratory di sirkuit pernafasan,
tetapi bukan di fresh gas line. Sebagai hasil dari konsumsi oksigen pasien,
lengan ekspirasi memiliki tekanan parsial oksigen yang lebih rendah
dibandingkan lengan inspirasi, terutama pada aliran gas yang rendah.
Peningkatan kelembapan dari gas ekspirasi tidak mempengaruhi secara
signifikan dari sensor-sensor modern.
Gambar 2.3 Blok Diagram Mesin Anastesi
(Sumber. https://www.google.com/?client=firefox-b-
ab#q=mesin+anastesi)
Fungsi mesin anestesi ( mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran
gas anestetik yang aman kerangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh
Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyaratan berikut:
harus selalu siap pakai, kalo akan dipergunakan. Mesin anestetik modern
memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi modern telah lebih canggih dan
mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat mengintegrasi dan
sering masih dapat diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular desainnya
memberikan banyak pilihan configurasi dan pilihan dari satu jenis produk.
canggih, perekaman otomatis, dan networking dengan monitor lokal atau jauh dan
juga dengan sistem informasi rumah sakit. . Fungsi yang benar dari alat sangat
A. TUJUAN ANASTESI
B. JENIS ANASTESI
C. CARA PEMBERIAN
D. MEKANISME KERJA ANASTESI
E. CARA PENGGUNAAN ANASTESI
F. SIFAT ANASTESI
G. TIPE ANASTESI
H. MANFAAT ANASTESI
I. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
J. EFEK SAMPING
K.