Anda di halaman 1dari 17

Nibp

Gambar Doppler:

Gambar NIBP:

Teori kalibrasi
Filosofi Kalibrasi
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau
pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
Definisi Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau
sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui
yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain:
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur
dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke
standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
1.Teori kalibrasi NIBP
NIBP (Non Invasive Blood Pressure)
Definisi NIBP/Tekanan Darah :
Tekanan darah/NIBP adalah kekuatan tekanan darah yang menekan pembuluh darah
secara vertikal pada saat darah dipompakan dari jantung keseluruh anggota tubuh. Tekanan
ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan fleksibilitas dan
ukuran dari nadi.
SBP (Systole Blood Pressure)
Tekanan darah tertinggi pada setiap peredaran darah
DBP (Diastole Blood Pressure)
Tekanan darah terrendah pada setiap peredaran darah
MAP (Mean Arterial Pressure)
Nilai rata-rata tekanan darah
MAP = DBP+1/3 (SBP - DBP)
PP (Pulse pressure), jumlah pulsa didalam satu menit

PP = SBP DBP

Metode Pengukuran:
1. Auscultatory / metode korotkoff, Korotkoff ( 1905 ) menemukan bahwa bunyi serasi yang
diciptakan oleh nadi/jalan utama darah pada saat manset terkembang dan menekan nadi
pada lengan bisa dihubungkan dengan tekanan systolic dan diastolic.
2. Oscillometric
Proses pengukuran perubahan tekanan udara yang berada didalam manset yang
disebabkan oleh tekanan dari nadi.
Unit melakukan pengukuran MAP terlebih dahulu baru kemudian melakukan
penghitungan tekanan Systolic dan Diastolic.
Hasil pengukuran biasanya ditampilkan pada display LED atau pada layar monitor.
Perbandingan Antara Korotkoff dan Oscillometric
Ketika mendeteksi tekanan darah dengan menggunakan metode Korotkof mendapatkan
kesulitan karena gejala hypotension, sedangkan metode Oscillometric tidak mengalami
banyak masalah karena pada saat pengukuran dengan menggunakan metode
Oscillometric, tekanan udara yang berada dalam manset tetap berubah-ubah sesuai dengan
perubahan tekanan dari nadi yang diukur

.
Mengapa Tekanan Darah Harus Diukur

1. Untuk menampilkan kondisi dari cardiovascular yang sangat penting


2. Untuk mencegah komplikasi seperti : hypotension, hypertensive encephalopaty, kematian
mendadak, dan lain-lain.
3. Untuk melihat efek dan monitoring efek dari obat antihypertensi
4. Untuk memantau kegagalan jantung
Dilema Klinis
1. Pengukuran yang terputus-putus, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk menampilkan hasil
pengukuran tekanan darah pada siklus peredaran darah dari jantung.
2. Tidak ada grafik
3. Ketidak akuratan
Teori kalibrasi Doppler
1.Teori alat NIBP
Teknik pengukuran darah dengan menggunakan cuff atau manset, baik secara manual maupun
menggunakan mesin sebagaimana bedsidemonitor yang ada di unit pelayanan Intensif. Ukuran manset
harus disesuaikan dengan besarnya lengan pasien, karena ketidak sesuaian ukuran manset akan
mengurangi validitas hasil pengukuran.
Data status hemodinamik yang bisa didapatkan adalah tekanan sistolik, tekanan diastolic, dan tekanan
rata-rata arteri (Mean Arterial Pressure=MAP)
Sistolik pressure adalah tekanan darah maksimal dari ventrikel kiri saat systole.
Diastolic pressure adalah gambaran dari elastisitas pembuluh darah dan kecepatan darah saat dipompakan
dalam arteri.
MAP adalah tekanan rata-rata arteri, menggambarkan perfusi rata-rata dari peredaran darah sistemik.

2.Teori alat Doppler


Doppler adalah sebuah metode USG untuk memeriksa pembuluh darah tanpa menggunakan
sinar-X.
Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu.
Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai adanya denyut

jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound
(frekuensi 2 MHz).
Dibawah ini terdapat salah satu contoh alat doppler yang bisa sebagai pengetahuan. Alat ini
merupakan Ultrasonic Fetal Doppler dimana digunakan untuk mendiagnosa detak jantung janin pada
masa kehamilan.
Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik dan organ
yang

bergerak

seperti

hati,

aliran

darah.

Sinyal

ultrasonik

akan

menginterprestasikan setiap perubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara otomatis
mengukur detak

jantung dengan

menggunakan teknologi mikroprosesor dan

output secara digital.


Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20
kHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik
bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas,
cair hingga padat. Jika gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara
matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut:
s = v.t/2

.Pers (1)

dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara yaitu 344 m/detik dan t
adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika gelombang ultrasonik menumbuk suatu
penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian diserap dan
sebagian yang lain akan diteruskan.
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi
besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda yang
disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor ultrasonik
secara umum digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi
pengukuran jarak. Alat ini secara umum memancarakan gelombang suara ultrasonik menuju
suatu target yang memantulkan balik gelombang kearah sensor. Kemudian sistem mengukur
waktu yang diperlukan untuk pemancaran gelombang sampai kembali kesensor dan
menghitung jarak target dengan menggunakan kecepatan suara dalam medium. Rangkaian
penyusun sensor ultrasonik ini terdiri dari transmitter, reiceiver, dan komparator. Selain itu,
gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah kristal tipis bersifat piezoelektrik.
a. Piezoelektrik

Kristal piezoelektrik ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun 1880, dengan
tebal ,85 mm. Bila kristal ini diberi tegangan listrik, maka lempengan kristal akan mengalami
vibrasi sehingga timbullah ultrasonik .
Sebaliknya , vibrasi pada kristal akan menghasilkan listrik . Oleh karena itu maka kristal piezo
elektrik digunakan sebagai transduser pada Fetal Doppler
Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan
kebutuhan.
Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2.
Untuk terapi digunakan daya 1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker diperlukan
daya 1000 W/cm2.
Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek, Doppler, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat
adanya pergerakan pendengar, sebaliknya dan getaran yang dikirim ke obyek akan
direfleksikan oleh obyek itu sendiri .
Sensor piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagian keramik meregang dan memancarkan
gelombang ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen piezoelektrik sekitar frekuensi 32 kHz.
Efisiensi lebih baik, jika frekuensi osilator diatur pada frekuensi resonansi piezoelektrik dengan
sensitifitas dan efisiensi paling baik. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa
elemen piezoelektrik yang sama dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi
yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masingmasing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai
digunakan untuk sensor ultrasonik.
b.Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik
dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan
frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan
menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen kalang RLC / kristal
tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal
listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan
memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.
c.Receiver

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang


berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan
pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter.
Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan
membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan
dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.
Jenis Dopplers
Perbedaan Dopplers yang digunakan di rumah atau rumah sakit sebagai berikut:

Produsen : Produsen yang populer adalah Nicolet, Huntleigh, Summit Doppler, EchoHeart,
Ultrasound Technologies (Seward / Wakeling), Parks Medical Electronics (as Obstetrical
Dopplers), dan Sunray.

Jenis Probe : Tahan atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan di air.

Frekuensi : 23 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat menemukan detak jantung dengan
probe baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal kehamilan (810 minggu kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang kelebihan berat badan.
Probe 5 MHz EchoHeart transvaginal Doppler janin Probe membantu dalam deteksi Denyut
jantung janin (FHT) di awal kehamilan (6-8 minggu) dan untuk pasien yang memiliki rahim
retroversi atau selama kehamilan untuk deteksi FHT untuk wanita yang mengalami obesitas.

Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut jantung,
dan Doppler yang lain harus dihitung manual.
Prinsip Kerja Pesawat Fetal Doppler

Sebuah lapisan tipis dari jelly ditempatkan antara probe dan kulit untuk memastikan semua
suara memasuki tubuh.

Probe berisi pemancar dan penerima.

Sebuah pulsa Ultrasound dikirimkan oleh pemancar.

Pulsa tercermin dari permukaan dan kembali ke penerima.

Mesin Ultrasound mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa untuk kembali.

1.4. Pemantauan janin


Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena ia masih bersembunyi
dalam rahim. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung janin.

Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi juga perubahan iramanya, terutama
saat terjadi kontraksi rahim. Kenapa? Ketika janin stres, denyut jantung yang tadinya berirama
dan kuat, bisa saja jadi tidak berirama dan melemah. Informasi ini perlu untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan toleransi janin terhadap proses persalinan. Dokter juga bisa tahu
apakah perlu intervensi atau tidak.
Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa janin tidak mengalami
stres adalah 120-160 per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit.
1.5. Denyut Jantung Janin
Dimulai pada minggu ke-5, jantung janin akan semakin cepat pada tingkat 3,3 denyut
perhari untuk bulan berikutnya. Jantung janin mulai berdetak pada tingkat kurang lebih sama
seperti ibu, yang 80-85 bpm. Dibawah ini gambaran perkiraan denyut jantung janin selama 5
sampai 9 minggu, dengan asumsi tingkat awal dari 80.

Minggu 5 dimulai pada 80 dan berakhir pada 103 bpm

Week 6 starts at 103 and ends at 126 bpmMinggu 6 dimulai pada 103 dan berakhir di 126
bpm

Week 7 starts at 126 and ends at 149 bpmMinggu 7 dimulai pada 126 dan berakhir di 149
bpm

Week 8 starts at 149 and ends at 172 bpmMinggu 8 dimulai pada 149 dan berakhir di 172
bpm

At week 9 the fetal heartbeat tends to beat within a range of 155 to 195 bpm.Pada minggu 9
detak jantung janin cenderung untuk mengalahkan dalam jarak 155-195 bpm.
Denyut jantung janin akan mulai menurun dan umumnya akan jatuh dalam kisaran 120-160
bpm oleh minggu 12.
Cara Perawatan Doppler Biosys Ifm 500 :

Bersihkan sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah pemeriksaanmenggunakan
Lap lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih, lalu keringkan dengan lap
lembut yang kering.

Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler tidak dibersihkan setelah
pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan pada Probe Doppler.

Simpan Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari
binatang binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit seperti
nyamuk, dan kecoak ).

( semut,

Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar unit doppler dapat bertahan lama
penggunaannya

1.8. Pemeliharaan Doppler


A.

3 Bulanan :

Cek dan bersihkan bagian bagian alat

Cek baterai, ganti bila perlu

Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air

hangat atau sabun

lunak

Cek pengatur volume / sound level

Cek suara keluaran

Cek konektor probe dan bersihkan


B.

1 Tahunan

Cek kebocoran arus listrik

Cek hubungan pembumian

1.9. Penyimpanan

Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum.

Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.

Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).

Bersihkan probe

Letakkan probe pada tepatnya

Pasang penutup debu

Simpan alat pada tempatnya.


Intruksi kerja
1.Instruksi kerja NIBP
Cara Kerja
a. Lepaskan penutup debu
b. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
c. Hubungkan alat ke terminal pembumian
d. Hubungkan alat ke catu daya

e. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF


f. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
g. Perhatikan protap pelayanan
h. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
i. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah terhubung dengan baik
j. Lakukan monitoring
k. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen
(SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik
l. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
m. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
n. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
o. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
p. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi
q. Pasang penutup debu
r. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula

2.Instruksi kerja dooppler


.

Cara Pemakaian Doppler Biosys Ifm 500 :


Untuk menghidupkan Doppler tekan tombol On/Off yang ada disebelah kiri Doppler. Tekan
tombol On/Off tersebut sampai Doppler hidup dan ada bunyi Bip.

Letakkan Probe Doppler pada bagian atas perut ibu hamil yang sudah diberi ultrasonic Gel.

Hasil pengukuran denyut janin akan tampil pada display yang ada pada Doppler.

Untuk mematikan Doppler maka tekan tombol On/Off tersebut sampai Display mati dan
ada bunyi Bip.
Langkah-langkah pemeriksaan:
a. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
b. Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
c. Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.
d. Hitung detak jantung janin :
i.Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 / menit.
j. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
e. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada pergerakan
bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.

f. Pasien dipersilahkan bangun


g. Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA

Metode kerja
1.Metode kerja NIBP
2.Metode kerja Doppler
Cara kalibrasi alat tsb
1.Cara kalibrasi alat NIBP
2.Cara kalibrasi alat Doopler
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pengukuran Tekanan Darah / NIBP
1.Sudahkah manset yang anda gunakan sesuai dengan pasien yang diperiksa.
Jika manset terlalu besar maka pembacaan akan lebih rendah dari sebenarnya
Jika manset terlalu kecil maka pembacaan akan lebih tinggi dari sebenarnya
Ukuran manset:
Manset dewasa kecil 17-25cm
Manset dewasa standar 23-33cm
Manset dewasa besar 31-40cm
Manset untuk diletakkan pada paha 38-50cm
2. Kesiapan pasien pada saat pengukuran tekanan darah dilakukan
3. Jika pasien yang diukur setelah merokok atau minum-minuman yang beralkohol kurang
dari 15 menit sebelum pengukuran.
4. Jika pemasangan manset dilakukan diatas lengan baju yang tidak dilipat, maka hasil
pengukuran akan lebih tidak bisa dipercaya.
5. Jika pasien yang diukur tidak duduk tenang dalam waktu kurang dari 5 menit atau pada
saat diukur berbicara, maka hasil pembacaan akan tidak tepat.
Posted by Ari Novriadi at 4:49 PM
Labels: anak, bayi, dewasa, diastole, dilema, hipertensi, hypotension, jantung, klinis, korotkoff, manset,
MAP, operation, oscillometric, systole, tekanan darah, tensi

Heart operation Pengukuran tekanan darah(NIBP) sulit untuk dilakukan bila:


1. Pasien menderita hypertensi yang serius

SBP>250mmHg, not available


2. Pasien menderita hypotension yang serius
SBP<50-60mmhg, proses pemompaan selalu berulang-ulang baru bisa
mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah.
3. Precarious blood pressure
Pheochromocytoma
4. Heart operation

Zeam.shab@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai