Anda di halaman 1dari 14

B.

PERALATAN BEDAH & ANESTHESI


VENTILATOR ANETHESI

1. Teori Dasar dan Pengertian Alat


Mesin Anastesi adalah mesin yang membantu proses anastesi
dengan metode inhalasi konsep dari mesin ini adalah menyalurkan gas atau
campuran gas anastetik yang kemudian dihisap oleh pasien lalu masuk
kedalam tubuh pasien selayaknya proses pernafasan dan membuang gas
sisa pembuangan dari pasien.

Ventilator Anesthesi merupakan inovasi terkini dibidang anastesi,


mesin ini mempunyai sumber gas baik dari central ataupun tabung yang
memiliki tekanan tertentu agar gas dapat terdistribusi dengan baik. Mesin
ini memiliki mode – mode yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
pasien sehingga pengunaan anastesi jadi lebih efektif sesuai kebutuhan.

Gambar 3.5 Ventilator Anasthesi merk Dräger tipe Perseus A500

33
2. Spesifikasi Alat
Nama Alat : Ventilator Anasthesi
Merk : Dräger
Type / model : Perseus A500
Tegangan Input AC : 220 - 240 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Ukuran : 148 cm x 115 cm x 79 cm
Suhu : 10 - 40 °C
Tekanan Udara : 620 - 1,060 hPa atau 9.0 - 15.3
Aliran Udara Bersih : 0.2 to 15 L/min
Aliran O2 : 25 to 75 L/min

3. Fungsi Alat
Ventilator anasthesi berfungsi untuk memberikan proses
anasthesi dengan metode inhalasi dan juga bisa berfungsi sebagai ventilator
biasa yaitu untuk membantu pernapasan pasien pada saat diruang operasi.

34
4. Blok Diagram alat

Gambar 3.6 Blok Diagram Ventilator Anasthesi

Keterangan:
a. B = Fresh Gas
b. PB = Pressure inspirasi sensor
c. Vi = Katup Inspirasi
d. Flow i = Flow sensor Inspirasi
e.Flow e = Flow sensor Expirasi
f. pe = Pressure inspirasi sensor
g. Ve = Katup Ekspirasi
h. PEEP = PEEP Valve
i. APL = APL
j. ABS = Absorber
k. AGS = Anastesteic Gas Scavenging system
l. BAG = Breathing Bag
m. Blower = TurboVent

35
Prinsip kerja dari mesin Ventilator Anasthesi ini adalah gas akan
mengalir dari titik B menuju blower yang akan dihemnbuskan menuju
pressure inspiratory sensor. Kemudian masuk menuju katup inspirasi
setelah itu menuju flow sensor inspirasi lalu masuk ke paru-paru pasien.
Kemudian selama proses ekspirasi, gas mengalir dari paru-paru pasien
menuju flow sensor ekspirasi lalu melewati katup ekspirasi kemudian
melalui pressure sensor ekspirasi masuk melalui katup PEEP. Dan gas
terbagi dua yang satu menuju ags dan yang satu menuju absorber.

5. Bagian Bagian Alat


a. Bagian luar tampak dalam

Gambar 3.7 Bagian luar tampak dalam

Keterangan:
A. Layar display
B. Mixer unit
C. Work surface
D. Laci meja

36
E. Central brake
F. Brake
G. Footrest
H. Troley
I. Flow indicator gas
J. CO2 absorber
K. Katup apl
L. External gas outlet
M. Vaporizer connector

b. Bagian – bagian luar tampak samping

Gambar 3.8 Bagian – bagian luar tampak samping

Keterangan
A. Water trap connection sampling line
B. Inspriratory port
C. Bag elbow with cone for occluding for leakage test

37
D. APL valve
E. Expiratory port
F. Holder breathing bag hose
G. CO2 absorber
H. Anasthetic gas receiving system.

c. Bagian – bagian luar tampak belakang

Gambar 3.9 Bagian – bagian luar tampak belakang

Keterangan
A. Standard rail
B. Gas inlets
C. Strain relief compressed gas hose
D. Troley
E. Brake
F. Gas cylinder hose
G. Interface

38
d. Bagian – bagian luar tampak atas

Gambar 3.10 Bagian – bagian luar tampak atas

Keterangan
A. Power socket
B. Saklar utama
C. Circuit breaker of Fuse

39
e. Bagian lainnya
1) Cozy

2) Turbo Vent

40
3) Flow sensor

4) Sensor gas ILCA 2

5) Vaporizer 3000

41
6) Sensor O2 Pato

7) Water trap

42
8) Absorber/ Soda Lime.

9) Breathing circuit

43
10) Masker anasthesi

11) Breathing bag

44
6. Penempatan dan Instalasi Alat
Ventilator Anasthesi biasa ditempatkan pada ruangan Operasi atau
Operation Kabinet (OK ) .

7. Prosedur Pengoperasian
a. Hubungkan selang input ke gas outlet (Air,O2,N2O)
b. Hubungkan kabel power ke sumber listrik
c. Pastikan Breathing Circuit,Breathing Bag, Flowsensor telah terpasang
d. Nyalakan mesin lalu tunggu beberapa saat (alarm akan berbunyi, Led
akan menyala) perseus akan melakukan checking memory internal.
e. Setelah selesai, Lakukan System test,breathing test dan leakage test.
Tekan tombol “Test”. Maka akan muncl pada display persiapan
perangkat dan checlist. Pastikan mengikuti instruksi yang diberikan di
layar pada saat akan melakukan system test lalu tekan ok.
f. Tunggu sampai semua test terpenuhi. Lihat hasil test, jika lulus maka
perseus siap digunakan.

8. Prosedur Pemeliharaan
a. Persiapan
1) Siapkan Surat Perintah Kerja
2) Siapkan kartu pemeliharaan alat
3) Siapkan dokumen teknis penyerta:
 Service manual
 Wiring diagram
4) Siapkan peralatan kerja:
 Tool set
 Multimeter
5) Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu (jika dibutuhkan) :

45
 Cairan pembersih
 Kain lap/kertas tissue
 Kuas
6) Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat.

b. Pelaksanaan
1) Cek keseluruhan fungsi alat :
a) Cek & bersihkan tombol switch (perbaiki bila ada kerusakan)
b) Cek seluruh indikator
c) Cek system catu daya
d) Cek Mode Selector
e) Cek Selang pernafasan.
f) Cek Working Pressure
g) Cek Airway Pressure
h) Cek Supply Gas O2
i) Cek Humidifier
j) Cek Vaporizer
k) Cek Soda Lime
2) Lakukan pengamatan pada system alarm
3) Lakukan pengukuran arus bocor
4) Lakukan pembersihan fisik.
5) Lakukan uji kinerja alat

c. Pencatatan
1) Isi kartu pemeliharaan alat
2) Isi keterangan surat perintah kerja dan Simpulkan hasil
pemeliharaan, alat baik/tidak baik
3) Pengguna menandatangani surat perintah kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user.

46

Anda mungkin juga menyukai