Anda di halaman 1dari 68

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Belajar Lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan
dan perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktik Belajar Lapangan
akan menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara
teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas managerial mahasiswa dalam mengamati permasalahan
dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang
sebenarnya.
Pengalaman merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa untuk
mencapai keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui
pendidikan di ruangan kelas, laboratorium maupun lapangan, untuk mencapai
pengalaman , pada tatanan yang nyata dan komprehensif sehingga mahasiswa
dapat lebih siap dan mandiri, maka dilaksanakan Praktik Belajar Lapangan
pada mahasiswa Teknik Elektromedik Politeknik Unggulan Kalimantan.
Dengan adanya Praktik Belajar Lapangan para mahasiswa dapat mengetahui
langsung kondisi dan situasi pada dunia kerja, sehingga mampu menghadapi
berbagai tantangan dalam dunia kerja dan untuk menganalisis suatu gejala dan
masalah agar kelak dapat diaplikasikan langsung pada peralatan kesehatan
dengan diberi bimbingan dan pengarahan.
Dalam hal ini kampus Politeknik Unggulan Kalimantan Jurusan Teknik
Elektromedik telah menyiapkan suatu program berupa Praktik Belajar
Lapangan untuk memenuhi mata kuliah peralatan radiologi, peralatan
diagnostik, peralatan laboratorium, peralatan life support dan live saving, yang
wajib diikuti setiap mahasiswa Teknik Elektromedik di
Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin. Melalui Praktik Belajar Lapangan di
harapkan mampu memahami ilmu yang diberikan.

1
2

1.2 Tujuan Praktik Belajar Lapangan


Tujuan Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
dapat dijabarkan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin sebagai berikut:
1. Memenuhi ketuntasan mata kuliah peralatan radiologi, peralatan diagnostik,
peralatan laboratorium klinik, peralatan life support dan live saving .
2. Sebagai pembanding antara teori yang diberikan selama proses pendidikan
dengan praktik yang diperolah di lapangan.
3. Memahami dan melihat secara langsung teknik perencananaan,
pemasangan, pengujian dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan
elektromedik.
4. Memahami falsafah-falsafah tentang keselamatan dan keamanan terhadap
penderita, petugas, lingkungan dan peralatan elektromedik.
5. Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan mampu memahami, menetapkan dan
mengembangkan ilmu yang telah di peroleh di Perguruan Tinggi secara teori
dan di terapkan di tempat Praktik Belajar Lapangan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin sebagai berikut:
1. Memproleh pengalaman pribadi yang riil, kongkret dan edukatif.
2. Memproleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan
mengintegrasikan informasi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti
tugas-tugas pelajaran Teknik Elektromedik dan sarana kesehatan secara
lebih luas.
3. Dapat memahami dan melihat secara langsung klasifikasi peralatan
elektromedik termasuk peralatan radiologi, peralatan diagnostik, peralatan
laboratorium klinik, peralatan life support dan live saving.
4. Dapat mengetahui penempatan peralatan elektromedik yang ada di Rumah
Sakit.
3

5. Memperoleh rasa puas dengan situasi dan kondisi yang menyenangkan dan
memotivasi diri sendiri.
1.3 Manfaat Praktik Belajar Lapangan
Dengan mengikuti Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin, maka sebagai mahasiswa Praktik Belajar Lapangan dan kampus
Politeknik Unggulan Kalimantan serta Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
memperoleh manfaat sebagai berikut:
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Manfaat Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
yang di rasakan oleh mahasiswa sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin untuk memenuhi mata kuliah peralatan radiologi, peralatan
diagnostik, peralatan laboratorium klinik, peralatan life support dan live
saving.
2. Dapat melakukan perbandingan terhadap ilmu teori yang diperoleh dalam
perkuliahan dengan aplikasi di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.
3. Menerapkan hasil yang diperoleh untuk mengembangkan potensi diri bagi
mahasiswa.
1.3.2 Bagi Pihak Politeknik Unggulan Kalimantan
Manfaat bagi Politeknik Unggulan Kalimantan dari Praktik Belajar
Lapangan adalah salah satu wujud kerjasama dalam bidang akademik antara
pihak Politeknik Unggulan Kalimantan dan pihak Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin dan mempersiapkan mahasiswa dalam era Masyarakat Ekonomi
asean (MEA) dengan kondisi penuh kompetisi kerja.
1.3.3 Bagi Pihak Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
Manfaat Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
yang di rasakan oleh pihak Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin sebagai
berikut:
1. Merupakan wujud kepedulian Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan.
4

2. Salah satu bentuk promosi kesehatan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
1.4 Ruang Lingkup Praktik Belajar Lapangan
Ruang lingkup Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pemeliharaan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dengan
mengisi buku Pemeliharaan Peralatan Medis.
2. Melakukan Instalasi Alat Medis Baru.
3. Mengenal garis besar sistem kerja alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin.
5

BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Lokasi/Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan


Lokasi atau tempat Praktik Belajar Lapangan yang saya laksanakan di
Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin yang beralamat di jalan Pangeran
Antasari No.139 Banjarmasin Berikut denah lokasi Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin:

Gambar 2.1 Lokasi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin


Waktu pelaksanaan program Praktik Belajar Lapangan dimulai pada
tanggal 03 Desember 2018 dan berakhir pada tanggal 29 Desember 2018.
Kegiatan dilakukan mulai hari senin sampai dengan hari Sabtu dengan sistem
1 (satu) shift, yaitu dimulai dari pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 15.00
WITA.
2.2 Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan praktik Belajar lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara baik

5
6

melalui informasi dari karyawan dan dokumen administrasi Rumah Sakit Sari
Mulia Banjarmasin maupun dari pelaksanaan praktik langsung di lapangan.
2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
Rumah sakit sari mulia banjarmasin di bawah Yayasan Indah yang
dibentuk pada Tahun 1974 di Jakarta. Rumah Sakit Sari Mulia, di awal
Pendirianya pada Tanggal 30 April 1981 dengan nama Rumah Bersalin Sari
Mulia Milik “ Yayasan Indah “. Setelah 5 tahun kemudian tepat pada tanggal
7 Febuari 1986 Rumah Bersalin Sari Mulia di tingkatkan lagi status nya
menjadi Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia Banjarmasin tepatnya pada tanggal
1 Juni 1994 Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia ditingkatkan kembali status nya
menjadi Rumah Sakit Bersalin Dan Anak Sari Mulia Banjarmasin dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 35 tempat tidur. Pada tanggal 20 Febuari 1998
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Sari Mulia. Yayasan Indah sesuai
dengan maksud dan tujuan mendirikan institusi pendidikan tinggi kesehatan
akademi kebidanan Sari Mulia 2005. Sebagai wujud dari kepedulian terhadap
masyarakat yayasan indah juga memberikan bantuan beasiswa kepada
mahasiswa berprestasi dan tidak mampu sebanyak 10 mahasiswa.
Sejak resmi didirikan pada tanggal 20 Febuari 1998 Rumah Sakit Sari
Mulia Banjarmasin Bertekad untuk mengembang misi melaksanakan
pelayanan kesehatan paripurna bermutu dan terjangkau masyarakat. Sebagai
salah satu penyelenggaran kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah
tekhususnya di wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya kami memberikan
informasi dan pelayanan yang berkualitas dengan program pelayanan
kesehatan terpadu.
Program pelayanan kesehatan terpadu merupakan wujud dari kepedulian
kami dalam memberikan pelayanan berkualitas, cepat, tepat , akurat dan efisien
program ini merupakan pengembangan pelayanan meliputi:
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Penunjang Medis
7

Program pelayanan kesehatan terpadu kami diharapkan dapat memberikan


tambahan informasi dan solusi bagi masyarakat, bahwa di Banjarmasin telah
ada rumah sakit umum swadana yang mampu memberikan pelayanan
kesehatan lengkap baik perorangan maupun kolektif dengan dukungan tenaga
ahli profesional yang berpengalaman. Bentuk pelayanan kolektif kami dengan
menjalin kerja sama dengan instansi/perusahaan pemerintah dan swasta.

2.2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Sari Mulia


2.3 Latar Belakang Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin di bawah Yayasan Indah yang
dibentuk pada Tahun 1974 di Jakarta. Rumah Sakit Sari Mulia, di awal
Pendirianya pada Tanggal 30 April 1981 dengan nama Rumah Bersalin Sari
Mulia Milik “ Yayasan Indah “. Setelah 5 tahun kemudian tepat pada tanggal
7 Febuari 1986 Rumah Bersalin Sari Mulia di tingkatkan lagi status nya
menjadi Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia Banjarmasin tepatnya pada tanggal
1 Juni 1994. Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia ditingkatkan kembali status nya
menjadi Rumah Sakit Bersalin Dan Anak Sari Mulia Banjarmasin dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 35 tempat tidur. Pada tanggal 20 Febuari 1998
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Sari Mulia. Yayasan Indah sesuai
8

dengan maksud dan tujuan mendirikan institusi pendidikan tinggi kesehatan


akademi kebidanan Sari Mulia 2005. Sebagai wujud dari kepedulian terhadap
masyarakat yayasan indah juga memberikan bantuan beasiswa kepada
mahasiswa berprestasi dan tidak mampu sebanyak 10 mahasiswa.
Sejak resmi didirikan pada tanggal 20 Febuari 1998 Rumah Sakit Sari
Mulia Banjarmasin bertekad untuk mengembang misi melaksanakan
pelayanan kesehatan paripurna bermutu dan terjangkau masyarakat. Sebagai
salah satu penyelenggaran kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah
tekhususnya di wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya kami memberikan
informasi dan pelayanan yang berkualitas dengan program pelayanan
kesehatan terpadu.
Program pelayanan kesehatan terpadu merupakan wujud dari kepedulian
kami dalam memberikan pelayanan berkualitas, cepat, tepat , akurat dan efisien
program ini merupakan pengembangan pelayanan meliputi:
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Penunjang Medis
Program pelayanan kesehatan terpadu kami diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi dan solusi bagi masyarakat, bahwa di Banjarmasin telah
ada rumah sakit umum swadana yang mampu memberikan pelayanan
kesehatan lengkap baik perorangan maupun kolektif dengan dukungan tenaga
ahli profesional yang berpengalaman. Bentuk pelayanan kolektif kami dengan
menjalin kerja sama dengan instansi/perusahaan pemerintah dan swasta.
2.3.1 Visi Rumah Sakit Mulia Banjarmasin
Menjadi RUMAH SAKIT PILIHAN UTAMA yang melaksanakan
pelayanan dengan memberikan hasil layanan yang berkualitas terjangkau serta
memastikan profitabilitas dalam jangka panjang.
2.3.2 Misi Unit Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
Misi Unit Pemeliharaan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin sebagai
berikut:
9

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dan


terjangkau masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien dan
kepuasan pelanggan.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan IPTEK.
3. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja Sumber
Daya Manusia agar selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan
kesejahteraan Sumber Daya Manusia.
4. Mengembangkan sistem kerja yang efektif dan efisien dalam memberikan
pelayanan.
2.3.3 Moto Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
Pelayanan yang terbaik Adalah Kewajiban Kami.
2.3.4 Fungsi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
1. Menyelenggarakan Pelayanan Medik.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan.
4. Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan.
5. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan.
2.3.5 Tujuan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan
berkesinambungan.
2. Meningkatkan pelayanan spesialistik berdasarkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kedokteran.
3. Meningkatkan jangkauan pelayanan.
2.4 Sistem Kerja
Ruang lingkup kerja Unit Teknis Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin
adalah melaksanakan kegiatan rutin, perawatan dan perbaikan sarana dan
fasilitas di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin, adapun sistem kerjanya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peralatan Life Support dan Life Saving


3.1.1 Pengertian Impusion Pump
Infusion pump merupakan salah satu alat bantu kedokteran yang dirancang
untuk mengontrol dan mengatur pemberin cairan infus kepada pasien yang
dalam perawatan. Unsur terpenting pada pesawat infus pump adalah sistem
pengontrolan kecepatan tetesan cairan infus dengan menggunakan sistem
mekanik pemompaan yang dikendalikan secara elektronik. Unsur lain yang
juga dianggap penting dalam pesawat infus pump adanya pengaman-
pengaman, pengaman-pengaman tersebut diperlukan karena dalam proses
pemberian cairan infus dosis yang diberikan kepada pasien harus tepat dan pada
saat pemberian cairan infus udara tidak boleh masuk ke dalam tubuh dan tidak
boleh terjadi pemampatan pada selang.
Adapun Standar aksesoris yang digunakan antara lain :
1. Kabel power AC
2. Drip Sensor
Fungsi dari alat Infusion Pump adalah mengatur banyaknya cairan yang
masuk ke pasien.
Spesifikasi alat infus pump yaitu diantaranya :
Nama Alat : Infusion Pump
Merk : TERUMO
Type : TE-112
Asal : Jepang
Power Supply : 220-240 V AC
Frekuensi : 50/60 Hz

10
11

3.1.2 Prinsip Dasar Alat Infusion Pump


Infusion Pump berfungsi sebagai alat bantu kedokteran yang di rancang
untuk mengontrol dan mengatur pemberian cairan infus kepada pasien yang
dalam perawatan melalui pembuluh darah. Infusion Pump adalah perangkat
medis yang di gunakan untuk memberikan cairan kedalam tubuh pasien dalam
jumlah besar atau kecil, dan dapat di gunakan untuk memberikan nutrisi atau
obat, seperti insulin atau hormone lainnya, antibiotic, obat kemoterapi dan
penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali.
Berikut adalah blok diagram Infusion Pump :
Pasien Selang aliran Tube tetesan Labu Infus

Baterai

Sensor gelembung
Motor
Power Penggerak
Supply Peristaltik Sensor aliran
mikrocontroller
Sensor tetesan
Display

Teganga Sensor lock


n AC Keypad
Alarm Occlusion
Alram
Indikator

Gambar 3.1 Blok diagram Infusion Pump


Pertama sumber listrik mencatu daya power supply, dan power supply
mendistribusikan listrik kesemua komponen sesuai kebutuhan. Pertama ketika
selang sudah dimasukan ke dalam door, dan aliran belum di setting, maka
selang tidak akan mengalirkan cairan. Karna belum ada gerakan peristaltik dari
motor penggerak peristaltik.
Saat alat sudah di setting maka alat motor penggerak akan membuat
pergerakan peristaltik yang menyebabkan mengalirnya cairan dari labu infus
ke pasien melalui selang. Sensor gelembung mendeteksi gelembung pada
selang dan sensor gelembung akan memberi sinyal ke mikrocontroller untuk
menyalakan indikator gelembung dan menyalakan buzzer.
12

Saat ada sumbatan pada selang maka sensor aliran akan memberikan
sinyal ke mikrocontroller kemudian mengirimkan sinyal ke indikator
occlustion dan menyalakan buzzer. Saat cairan infuse pada labu habis dan tidak
menetes lagi pada tubing, maka sensor tetesan akan mengirimkan sinyal ke
mikrocontroller dan menyalakan indikator cairan habis, menyalakan buzzer
dan menghentikan gerakan peristaltik.
3.1.3 Langkah Pengoperasian Alat Infus Pump
Berikut adalah cara pengoprasian alat Infusion Pump :
1. Sambungkan kabel power ke mesin dari sumber listrik.
2. Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “self checking” semua
tombol alarm akan menyala. Display akan menampilkan “jjjj” atau “tttt”
3. Bila display terbaca “jjjj”, berarti harus digunakan set infus khusus pump
TS*PM, bila display terbaca “tttt”, berarti harus menggunakan set infus
biasa TS*A atau TK*A.
4. Lakukan pemeriksaan pada infus, pastikan tidak udara disepanjang selang.
5. Posisikan roler klem dibawah pump. Buka pump, geser klem yang terletak
dibawah lalu pasang set infus dan pastikan posisi infus dalam posisi lurus,
tutup kembali pintu pump. Taruh Drip sensor pada ruang penetesan
(chamber) set infus, diantara permukaan cairan dan drip nozzle.
6. Tekan tombol INFUSION SET”15”19”20”600”, sesuai dengan set infus
yang digunakan. Atur kecepatan aliran (Deliver rate) sesuai dengan yang
dikehendaki lalu tekan tombol naik atau turun
Catatan :
Untuk set infus “15”19”20” tetes/ml, max kecepatan adalah 300ml/jam
atau 75 tetes/min. Untuk set infus “60” tetes/ml max kecepatan 100ml/jam
atau 100 tetes/menit.
Isi nilai D.limit (deliver limit) dengan menekan tombol SELECT lalu tekan
tombol naik atau turun. Jika tidak menginginkan nilai D. Limit, biarkan
D.Limit ----.
7. Buka roler klem.
13

8. Tekan tombol START, lampu indikator operation akan menyala, hijau,


berarti mesin mulai beroperasi.
9. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah masuk ke pasien, tekan
tombol STOP, lalu tekan tombol 𝛴mL CLEAR selama 2 detik.
10. Lampu “COMPLETION” akan menyala bila volume cairan yang masuk
sudah mencapai D. Limit yang diinginkan, lampu indikator akan berwarna
merah. Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan minimal 1
ml/jam, untuk menjaga kepatenan IV kateter didalam vena.
11. Untuk mengakhiri pemakaian infus pump, tekan tombol STOP, buka pintu
pump, lepaskan set infus dari mesin, dan matikan mesin dengan menekan
tombol POWER.
3.1.4 Pemeliharaan Alat Infus Pump
Berikut adalah cara perawatan Infusion Pump.
Tabel 3.1 Pemeliharaan Infusion Pump
No Pemeliharaan Selang
waktu
1 Pembersihan chasing 1 bulan

2 Pemeriksaan kinerja alat 1 bulan

3 Penggantian sensor 1 tahun

4 Uji kinerja 1 bulan

5 Kalibrasi 1 tahun

3.1.5 Troubleshooting Alat Infus Pump


Berikut adalah beberapa Troubleshooting yang dapat terjadi pada
alat infus Pump diantaranya :
14

Tabel 3.2 Troubleshooting alat Infus Pump

Kemungkinan
Permasalahan Solusi
penyebabnya

Set selang yang


Cek set selang yang di
terpasang tidak sesuai
pilih
dengan set yang di pilih
Bagian mekanis yang
memiliki kaitan dengan
Flow rate tidak
mekanisme
sesuai Ukur laju alir dan
Pemompaan atau CPU
kalibrasi koefisien
board telah di ubah
koreksi flow rate
tanpa mengkalibrasi
koefisien koreksi laju
alir
Cek LED dan display
Cek display board
Control transistor
apakah dalam keadaan
sambungan LED dan /
Display rusak baik
atau display board
Ganti LED
rusak
Cek hubungan antara
CPU dan display
board
Ganti display board

Baterai di cabut atau


Perangkat mati Cek koneksi baterai
kabel baterai putus
saat di putuskan
dari daya listrik

Baterai habis Cek tegangan baterai


15

Kemungkinan
Permasalahan Solusi
Penyebab

Ganti baterai baru


Lampu
Cek catu daya alat
indikator tidak Fuse putus
pada sumber listrik
menyala
Cek fuse dan ganti bila
perlu
Power supply tidak
Lakukan perbaikan
berfungsi
power supply
Keypad tidak
Jika masalah masih
berfungsi
ada, ganti CPU board
Keypad rusak
Cek keypad ganti bila
perlu
Adanya sumbatan pada lepas selang infus dan
Occlusion alarm
selang infus bersihkan sumbatannya
cek motor penggerak
infus tidak adanya kerusakan pada
actuator jika perlu
dapat menetes actuator
diganti
3.2 Peralatan Diagnostik
3.2.1 Pengertian Sphygmomanometer Air Raksa
Merupakan Sphygmomanometer konvensional yang sebenarnya sudah
jarang dipakai di luar negeri, karena Sphygmomanometer ini masih
menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa
terkena kulit atau saluran pernafasan. Sphygmomanometer jenis ini
memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan
sistolik dan diastolik pada jantung.
Tekanan darah normal jika systolic kurang dari 120 mmHg dan diastolic
kurang dari 80 mmHg. Tekanan darah Prehipertensi jika systolic 120-139
mmHg dan diastolic 80-89 mmHg. Tekanan drah Hipertensi tahap 1 jika
16

sistolic 140-159 mmHg dan siastolic 90-99 mmHg. Untuk tekanan darah
Hipertensi tahap 2 jika systolic lebih dari 160 mmHg dan diastolic lebih dari
100 mmHg. Namun angka tersebut tidak berlaku bagi orang sudah lanjut usia
atau lebih dari 60 tahun karena tekanan darah di usia tersebut biasanya dapat
lebih tinggi dari usia dibawahnya. Masing-masing orang memiliki
characteristik yang berbeda pula.
Standar aksesoris yang terdapat pada Sphygmomanometer air raksa antara
lain:
1. Manset.
2. Bulb atau pemompa.
Fungsi dari alat Sphygmomanometer air raksa yaitu untuk mengetahui
tekanan darah pada tubuh pasien dengan tepat.
Spesifikasi alat Sphygmomanometer air raksa yang terdapat di Rumah
Sakit Sari Mulia yaitu :
Nama Alat : Sphygmomanometer Air Raksa
Merek : Anzon
Jarak : 0 – 300 mmHg
Berat Air Raksa : 50 mmgr
Bahan : Casing Baja, Bola Karet & Selang dan Kapas
Dimensi : 5cm x 10 cm x 32 cm ( P x L x T)

Gambar 3.2 Sphygmomanometer Air Raksa Anzon


17

3.2.2 Prinsip Dasar Alat Sphygmomanometer Air Raksa


Prinsip dasar Sphygmomanometer Air Raksa dapat dilihat pada blok diagram
berikut.

Gambar 3.3 Blok Diagram Shpygmomanometer Air Raksa


Alat pengukur tekanan darah (Sphygmomanometer) sama dengan U-Tube
Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan
tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan.
Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan
dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara
perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom
(tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure
(diastolic).
3.2.3 Langkah Pengoperasian Sphygmomanometer Air Raksa
Langkah dalam mengoperasikan Sphygmomanometer Air Raksa antara
lain :
1. Siapkan Sphymomanometer.
2. Buka tutup kotak Sphygmomanometer.
3. Buka penutup air raksa.
4. Posisikan air raksa pada skala nol.
5. Pasang manset pada posisi yang benar.
6. Tutup katup pada bulb.
18

7. Pompa manset dengan menekan bulb.


8. Buka katup bulb secara perlahan. Gunakan Stetoskop untuk membantu
dalam pembacaan pada sphygmomanometer
9. Apabila telah selesai penggunaan, tutup penutup air raksa.
10. Kemas manset dan bulb pada posisi yang benar.
11. Tutup kotak Sphygmomanometer.
12. Kembalikan alat ke tempat peniympanan.
3.2.4 Pemeliharaan alat Sphygmomanometer Air Raksa
Pemeliharaan alat Sphygmomanometer Air raksa dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.3 Pemeliharaan Sphygmomanometer Air Raksa.
No Kegiatan Pemeliharaan Periode

1 Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan

2 Cek manset, ganti bila perlu 3 bulan

3 Cek tubing konektor, ganti bila perlu 3 bulan

4 Cek posisi air raksa pada posisi nol 3 bulan

5 Cek bulb, ganti bila perlu 3 bulan

6 Lakukan pembersihan air raksa,tambahkan air raksa 6 bulan


bila perlu
7 Cek penutup air raksa,perbaiki bila perlu 1 bulan

8 Lakukan uji kinerja alat 3 bulan

3.2.5 Troubleshooting alat Sphygmomanometer Air Raksa


Berikut Troubleshooting yang terjadi pada Sphygmomanometer.
19

Tabel 3.4 Troubleshooting alat Sphymomanometer


Permasalahan Kemungkinan Solusi
Penyebab
Bulb di pompa Valve inlet atau klep Bersihkan valve inlet/
tidak dapat masuk kotor klep dengan cara
kembali dengan kawat halus yang
cepat ujungnya diberi kapas

Bulb di pompa Valve outlet atau klep Bersihkan filter


terasa keras keluar kotor dengan dengan cara
membuka filter
kemudian bersihkan
pinset untuk menjepit
dan tarik keluar
Air raksa naiknya Tabung kaca pengukur Bersihkan kaca
pelan atau tidak kotor pengukur dengan cara
sesuai dengan buka tutup lubang
tekanan udara pembuangan serta
yang ada pada dorong keatas tabung
manset kaca pengukur
kemudian bersihkan
dengan kawat ke
lubang kaca pengukur
sampai keluar kotoran.
Air raksa pada Air raksa kurang Tambahkan air raksa
saat tidak dengan cara :
menunjukan 1. Pastikan valve
angka nol dalam keadaan
menutup.
2. Lepas tutup lubang
pembuangan.
3. Gunakan Spluit
untuk menambah air
raksa. Perhatikan
jumlah air raksa
dengan melihat pada
skala.
20

Permasalahan Kemungkinan Solusi


Penyebab
4. Bila air raksa sudah
berada pada posisi
nol, berarti air raksa
5. sudah cukup
6. masukkan kembali
tabung kaca
pengukur dan tutup
lubang pembuangan
7. Jangan pernah
menambah air raksa
dengan cara
menusuk langsung
tutup pembuangan.

3.3 Peralatan Terapi


3.3.1 Pengertian TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
TENS merupakan singkatan dari Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation yang jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti Stimulasi Syaraf
dengan Listrik melalui kulit. TENS merupakan salah satu metode untuk
menghilangkan rasa nyeri. Alat yang digunakan secara umum terdiri dari
sumber pembangkit listrik dengan energi yang berasal dari baterai, beberapa
kabel penghubung dan elektrode.
Terapi menggunakan TENS dilakukan dengan cara meletakkan elektrode
yang terhubung dengan sumber energi pada kulit baik di area nyeri atau area
yang lain di sepanjang jalur perjalanan syaraf. Elektrode akan mengeluarkan
aliran listrik dengan daya sebesar mili ampere. Mekanisme kerja TENS dalam
mengurangi rasa nyeri masih menjadi perdebatan para ahli. Dua mekanisme
yang paling mungkin adalah sensasi yang ditimbulkan dari stimulasi listrik
pada serabut syaraf yang terletak di kulit akan menutupi sensasi nyeri yang
hendak dikirimkan ke otak melalui serabut syaraf tersebut. Mekanisme yang
21

kedua adalah rangsangan listrik pada kulit dan serabut syaraf akan
menyebabkan tubuh mengeluarkan zat endorphin. Endorphin merupakan zat
yang menyerupai morphine tetapi diproduksi secara alami oleh tubuh.
Mekanisme ini juga terjadi pada terapi seperti akupuntur, pemijatan, kerok dan
lain-lain.
Standar aksesoris yang digunakan pada alat TENS antara lain :
1. Elektrode
2. Kabel Elektrode
3. Kabel Power
4. Gel.
Fungsi alat TENS adalah sebagai berikut.
1. Memelihara Fisiologis Otot
Fungsi alat fisioterapi tens dengan baik yang pertama yaitu memelihara
fisiologis otot. Dalam tubuh manusia, otot merupakan salah satu jaringan yang
sangat mudah sekali mengalami gangguan. Sehingga tak jarang banyak sekali
orang yang mengalami gangguan otot seperti reumatik. Dengan begitu, Anda
memang sangat disarankan untuk menggunakan alat fisioterapi ini untuk
mengatasi masalah otot Anda.
2. Memperlancar Peredaran Darah
Fungsi alat fisioterapi TENS untuk tubuh yang selanjutnya yaitu dapat
memperlancar peredaran darah. Dimana peredaran darah merupakan salah satu
hal yang harus diperhatikan. Sebab jika peredaran darah mengalami gangguan
tentunya akan membuat tubuh juga akan bermasalah. Sehingga dengan
menggunakan alat fisioterapi TENS ini mampu untuk memperlancar peredaran
darah menjadi lebih baik lagi. Sehingga Anda memang sangat disarankan untuk
menggunakannya sebagai salah satu cara untuk mengatasinya. Dengan
demikian, anda bisa mengatasinya dengan baik.
3. Mengatasi Resorbsi Oedema
Bagi sebagian orang pastinya tidak mengetahui mengenai resorbsi
oedema. Resorbsi oedema merupakan salah satu gangguan tubuh atau
semacam penyakit yang diakibatkan karena cairan yang abnormal yang ada di
22

bawah kulit atau dalam rongga tubuh. Dimana cairan ini bisa menyebar dan
bersifat lokal. Sehingga jika masalah ini tidak segera diatasi tentunya akan
berakibat buruk kepada kesehatan. Sehingga anda memang harus bisa
mengatasinya dengan cepat yaitu dengan menggunakan fungsi alat fisioterapi
TENS dengan benar ini.
4. Mengatasi Nyeri Punggung
Fungsi alat fisioterapi TENS untuk badan yang selanjutnya yaitu untuk
mengatasi nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan salah satu nyeri yang
banyak dialami oleh kebanyakan orang. Tak heran banyak sekali orang yang
menggunakan obat-obatan untuk mengatasinya. Padahal jika menggunakan
obat-obatan dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping. Sehingga
dengan menggunakan alat fisioterapi ini tentunya bisa mengatasi masalah nyeri
punggung yang Anda alami dengan aman.
5. Mengatasi Nyeri Menstruasi
Fungsi alat fisioterapi TENS terbaik yang terakhir yaitu dapat mengatasi
nyeri menstruasi. Nyeri mentruasi merupakan salah satu nyeri yang banyak
dialami oleh semua wanita. Dimana nyeri ini memberikan rasa sakit yang parah
dengan disertai sakit perut di bagian bawah. Sehingga tentunya dengan rasa
nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas Anda. Oleh karena itu, dengan
menggunakan alat fisioterapi TENS ini dipercaya sangat ampuh untuk
membantu mengatasi nyeri mentruasi.
Dirumah sakit Sari Mulia terdapat alat TENS dengan spesifikasi sebagai
berikut.
Alat : TENS
Merek : BTL
Type : 4620
Sumber tegangan : 100 – 240 V, 50 – 60 Hz
Berat : 3 kg
Dimensi : 380 x 190 x 260 mm
Display : 4.3 inchi warna, layar sentuh
23

Gambar 3.4 Alat TENS BTL – 4620


3.3.2 Prinsip Dasar Alat TENS
Prinsip dasar alat TENS dapat dijelaskan pada blok diagram berikut

Saklar
Relay Mikrokontroller

Pulse
Generator
Display + tombol

Power
AC
Supply

Elektrode Pasien

Gambar 3.5 Blok Diagram TENS


Tegangan dari PLN yang berupa arus AC masuk ke trafo step down untuk
diturunkan tegangannya menjadi lebih rendah kemudian masuk ke power
supply dimana power supply berfungsi menyearahkan tegangan menjadi DC
untuk supply ke komponen yang lain. Power supply memberi tegangan ke
electrode dan pulse generator. Pulse generator berfungsi untuk
membangkitkan pulsa yang kemudian masuk mikrokontroller.
Di mikrocontroller data diproses yang kemudian di tampilkan pada seven
segment berupa besarnya tegangan yang digunakan. Dari mikrocontroller
24

mengatur relay saklar kemudian ke electrode dan electrode dipasangkan pada


pasien.
Pulse Generator adalah salah satu sirkuit elektronik atau sebuah peralatan
tes elektronik yang digunakan untuk menghasilkan pulsa persegi panjang.
Pembangkit detak atau Pulse Generator pada prinsipnya hanyalah sebuah
pembangkit detak (oscilator), dengan tambahan pengatur lebar pulsa dan
pengatur frekuensi. Untuk membangun sebuah pembangkit detak (oscilator)
tidak sulit. Satu IC gerbang ditambah kapasitor dan resistor jadilah oscilator.
Ide dari pulse generator adalah satu pembangkit detak frekuensi tinggi,
pembagi frekuensi dan Pengatur lebar detak. Frekuensi detak 100Khz dibagi
10 untuk mendapatkan keluaran alternatif dan dapat dibagi menurut keperluan.
Keluaran yang terpakai di masukan pada blok pelambat (delay) dan keluaran
nya akan menjadi masukan bagi rangkaian pengatur lebar detak (Pulse Width
Generator), untuk mengatur - atur bentuk gelombang agar didapat frekuensi
dan bentuk gelombang yang diperlukan.
3.3.3 Langkah pengoperasian TENS
Standar operasional prosedur untuk alat TENS adalah sebagai berikut.
1. Cek kondisi alat pastikan dalam kondisi yang bagus seperti kabel TENS
dan kabel Pad untuk digunakan.
2. Pad dibasahi terlebih dahulu, untuk pad yang menggunakan gel diletakan
pada permukaan pad yang akan di kontakan dengan kulit pasien.
3. Beri tegangan dan nyalakan alat
4. Pemanasan alat yakinkan tombol intensitaas “off”.
5. Posisikan pasien senyaman dan serileks mungkin.
6. Lakukan pemeriksaan di area yang akan di terapi dalam hal ini yang
dimaksud meliputi kulit harus bersih dan bebas dari keringat.
7. Lakukan tes sensabilitas tajam-tumpul dan panas-dingin. Lepaskan semua
metal diarea terapi meliputi perhiasan kalung jam dan lain-lain..
8. Pad diletakan pada area nyeri dengan durasi 15 - 20 menit dan
dengan frekuensi 6 kali.
9. Apabila telah selesai penggunaan, matikan alat TENS
25

10. Lepas kabel power dari sumber listrik dan lepas kabel elektrode.
11. Letakkan alat pada tempat penyimpanan.
3.3.4 Pemeliharaan alat TENS
Untuk alat TENS, pemeliharan yang dapat dilakukan diantara nya :
1. Matikan catu daya, lepaskan elektroda dari pad
2. Cuci pad perlahan dengan menggunakan air mengalir
3. Cukup keringkan pad dan biarkan permukaan perekatnya kering
4. Tempelkan pad dengan lembut ke elektroda untuk penyimpanan
3.3.5 Troubleshooting Alat TENS
Troubleshooting untuk TENS dapat dilihat pada Tabel dibawah.
Tabel 3.5 Troubleshooting Alat TENS
Masalah Penyebab Tindakan
Daya tidak bisa Baterai dimasukkan Masukkan baterai
dihidupkan salah arah dalam arah yang benar
- Daya mati - Bantalan tidak - Jika bantalan tidak
terlalu cepat melekat pada kulit menempel pada kulit,
- Daya mati saat - Pads dipindahkan daya akan mati secara
digunakan dari kulit otomatis
- baterai usang - Jika bantalan terlepas
- Daya mati secara dari kulit, maka daya
otomatis dalam 15 akan mati secara
menit otomatis
- Kabel elektrode rusak
- Permukaan pads - Menggunakan pad - Tinggalkan pad pada
lengket saat berkeringat kulkas semalam
26

Permasalahan Penyebab Solusi


- Mencuci pad terlalu
lama atau terlalu sering
- Menyimpan pad pada
suhu tinggi,
kelembapan tinggi atau
langsung dibawah
sinar matahari
- Tidak bisa - Pad tidak melekat - Pasang tutup pad
merasakan pada kulit pada kulit
rangsangan - Pad yang melekat - Pasang pada dengan
tumpang tindih satu tidak tumpang tindih
sama lain - Sesuaikan intensitas
- Intensitas yang dengan kebutuhan-
dikeluarkan terlalu
lemah
3.4 Peralatan Laboratorium Klinik
3.4.1 Pengertian Centrifuge
Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel
berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam
prosesnya, Centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung
yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan
akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan
dan pellet atau organel yang mengendap. Peralatan centrifuge terdiri dari
sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan dipisahkan. Rotor
ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan
terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin
banyak pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.
Sebelum centrifuge dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan operator seperti rotor dalam centrifuge harus diseimbangkan, alat
harus benar – benar siap diperiksa apakah ada kerusakan, dan lain – lain. Pada
27

saat centrifuge sedang berputar tutup mesin tidak boleh dibuka. Sebagian besar
dari mesin – mesin ini mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin
ini terbuka. Akan tetapi, ada beberapa centrifuge yang tidak mempunyai alat
tersebut. dalam pengoperasian centrifuge ini juga memerlukan kehati-hatian
dari operator jangan sampai rambut atau jas lab tersangkut pada rotor yang
sedang berputar karena akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai di
centrifuge sampel kemudian dipindahkan dari rotor. Centrifuge kemudian
dingin setelah digunakan dan tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air
yang mengembun dapat menguap.
Fungsi centrifuge Dalam bidang kesehatan yaitu :
1. Memisahkan sel dari darah (plasma/serum).
2. Pengkonsetrasi sel dari sediaan biologis untuk imunokimia mikroskop.
3. Mengurangi antibody-ligan dari pada teknik imunokimia.
Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin memiliki alat centrifuge dengan
merek Nesco yang berada di laboratorium klinik gambar alat dan spesifikasinya
sebagai berikut:

Gambar 3.6 Alat Centrifuge di Sari Mulia Banjarmasin


Nama Alat : Centrifuge
Merek : Nesco
Type : 80-2
Kecepatan putaran : 0 – 4000 rpm
28

Timer Centrifuge : 120 menit


Dimensi : 280 x 240 x260 mm ( P x L x T)
Komsumsi daya : 40 W
Sumber Tegangan : AC 220
3.4.2 Prinsip Dasar Centrifuge
Prinsip dasar centrifuge dapat dijelaskan dengan blok diagram berikut

Gambar 3.7 Blok Diagram Centrifuge


Tegangan PLN masuk ke power supply dan disearahkan untuk supply
seluruh rangkaian. Selajutkan lakukan pengaturan kecepatan dan waktu, maka
kontrol circuit akan mengolah settingan tersebut supaya motor dapat berputar
sesuai dengan yang diinginkan. Safety circuit berfungsi sebagai pengaman
pada pesawat centrifuge. Pintu centrifuge tidak akan terbuka jika motor masih
berputar. Motor akan berputar saat pintu centrifuge ditutup. Selanjutnya motor
akan berputar sesuai dengan kecepatan yang telah disetting selama waktu yang
telah ditentukan. Perputaran motor ini akan menggerakkan rotor sehingga
timbul gaya cenrifuge yang akan memisahkan partikel pada sampel sesuai
berat molekulnya. Setelah timer habis, maka motor akan melambat dan
berhenti berputar. Fungsi display unntuk menampilkan timer dan speed.
Prinsip centrifuge didasarkan pada pemisahan molekuler dari sel atau
organel subseluler. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel
yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke dasar
wadah karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel
yang tersuspensi tersebut dapat diatut dengan meningkatkan atau menurunkan
pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan wadah
29

yang berisi suspensi partikel kemesin centrifuge tepatnya pada bagian rotor
yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.
Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari supensi. Teknik
ini dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi
dan komponen seluler. Hasil centrifuge terbagi menjadi dua, yaitu supernatan
dan pelet . supernatan adalah hasil centrifuge yang memiliki bobot jenis yang
lebih rendah. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya
lebih jernih. Sementara pelet adalah substansi hasil centrifuge yang memiliki
bobot jenis yang lebih tinggi.
3.4.3 Langkah Pengoperasian Alat Centrifuge
Langkah penggunaan dalam pengoperasian centrifuge adalah sebagai
berikut.
1. Persipkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
2. Sambungkan centrifuge pada sumber listrik
3. Nyalakan centrifuge
4. Buka penutup centrifuge dengan tombol open
5. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutkan yang
dimasukkan pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
6. Masukkan tiap tabung ke dalam centrifuge. Untuk meletakan gelas tabung
berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara
bersilang berlawanan . Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua
lubang pada centrifuge terisi penuh oleh tabung larutan yang akan
dimurnikan.
7. Tutup kembali penutup centrifuge
8. Setting atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi
putaran (rpm) yang diinginkan
9. Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan
dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara
berseling berlawanan pula.
30

3.4.4 Pemeliharaan Alat Centrifuge


Berikut adalah beberapa cara dalam pemeliharaan alat centrifuge adalah
sebagai berikut.
1. Bersihkan rotor dengan cara buka penutup kemudian lepas rotor lalu
bersihkan dengan kapas yang telat di beri alkohol 70%.
2. Periksa fuse dengan cara melepas sakering dari alat kemudian cek fuse
tersebut, ganti bila perlu.
3. Bersihkan wadah kuvet pada chamber. Ini dikarenakan partikel pada kuvet
tersebut menempel pada wadahnya.
4. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptik 1 minggu
sekali.
5. Beri pelimuas rotor agar dapat berputar dengan baik
6. Periksa kabel power apakah kabel berfungsi baik atau tidak
3.4.5 Troubleshooting Alat Centrifuge
Troubleshooting dari alat centrifuge dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 3.6 Troubleshooting Alat Centrifuge
No. Masalah Sebab Solusi
1. Display Tidak Berfungsi -Sumber -Cek
Listrik Tidak Penghubung
Terhubung Sumber Listrik
-Sumber -Cek Fuse
Listrik Mati
2 Alat Bergetar Pada Saat - Letak Kuvet - Stop Alat
Beroperasi Tidak Simetris Dan
Simetriskan
31

No. Masalah Sebab Solusi

Letak kuvet
- Mulai Ulang
Alat
- Cek sikat
3 Motor Tidak Bergerak Sikat arang aus arang
- ganti sikat
arang

3.5 Peralatan Radiologi


3.5.1 Pengertian General X-Ray
General X-Ray atau dikenal dengan Rontgen sinar-x merupakan
pemeriksaan yang memanfaatkan peran sinar-x dalam mendeteksi kelainan
pada berbagai organ diantaranya dada, jantung, abdomen, ginjal, ureter,
kandung kemih, tengkorak dan rangka. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan radiasi sinar-x yang sedikit karena tingginya kualitas film sinar-
x dan digunakan untuk melakukan skrining dari berbagai kelainan yang ada
pada organ. Utamanya, rontgen digunakan untuk mendiagnosa masalah
kesehatan dan yang lainnya untuk pemantauan kondisi kesehatan yang ada.
Foto rontgen adalah alat yang menggunakan sinar sebagai cara untuk
mampu menembus bagian tubuh manusia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
memotret bagian-bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan sinar-x. Pada
prinsipnya sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan keformat film
agar bisa dilihat hasilnya. Sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh perpindahan elektron dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam.
Hal itu disebabkan oleh tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan
target dalam tabung sinar-x.
Computer radiography adalah satu sistem atau proses untuk mengubah
sistem analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi, dengan
32

menggunakan photostimulable untuk mengakuisisi data dan menampilkan


parameter dari gambaran yang akan dimanipulasi oleh computer.

Gambar 3.8 Computer Radiography


Computer radiography masih memerlukan x-ray unit seperti halnya
radiografi konvensional sebagai sumber radiasi untuk expose pada pasien.
Rumah Sakit Sarimulia memiliki alat rontgen yang berada di ruang radiologi,
gambar alat dan spesifikasinya sebagai berikut:

Gambar 3.9 Pesawat Rontgen di Rumah Sakit Sarimulia


Spesifikasi rontgen konvensional yang ada di Rumah Sakit Sarimulia
sebagai berikut:
Tabel 3.7 Spesifikasi Pesawat Rontgen Hitachi RF 320.125
Nama alat Rontgen konvensional
Merek Hitachi
Produksi Hitachi Medical Coorporation
Tokyo Jepang
Tipe RF 320.125
Nomer seri KC 11884501
33

Sumber daya 210/230 VAC, 10%


listrik
Frequensi 50/60 Hz

Generator 20 KW-100 KW

Dilengkapi - Kompensasi tegangan listrik


- Generator self-protection
- Bucky stand
- Table
- Fluoroscopy
- Dua tabung

Pemeriksaan - Thorax
- Ekstremitas atas
- Ektremitas bawah
- Vetebra
- Abdomen
- Skull
- Waters

Tube unit - Tube voltage : 500 mA/125 KV


- Anode heat : 140,000 HU

kV range 40 KV-125 KV

mA range 50 mA-300 mA, 10-50 mA

Time range (s) 0,01-6 second


Suhu ruangan 170C – 220C
34

3.5.2 Prinsip Dasar Alat General X-Ray


Prinsip dasar alat rontgen konvensional dapat dilihat pada blok diagram
sebagai berikut:

Gambar 3.10 Blok Diagram Rontgen Konvensional


Prinsip kerja rontgen konvensional yang ada di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin memiliki dua tabung dan dua proses yaitu sebagai berikut:
1. Proses Terjadinya Sinar -X
Tegangan yang berasal dari PLN masuk ke blok power supply yang
berfungsi untuk mensupplai tegangan ke seluruh rangkaian. Pada power supply
terdapat blok DC yang memberikan arus ke kontrol panel. Pada blok power
supply terdapat juga blok AC yang akan masuk ke generator, dimana pada
generator terdapat rangkaian HTT. Kemudian pada saat melakukan exspose
maka timer aktif dan saklar akan di by pass untuk menghidupkan rangkaian
HTT (High Tention Transformator) yang berfungsi untuk menaikkan atau
meninggikan tegangan dari tegangan rendah ke tegangan tinggi. Dimana nilai
kenaikan teganga tersebut dikompensasi oleh voltage compensator yang diatur
oleh KV selector, dimana KV selector terbagi dua yaitu mayor 10 KV dan
minor 1 KV. Setelah itu tegangan yang sudah dinaikan masuk ke rangkaian
pemanas filamen yang berfungsi sebagai pemanas (lebih dari 2.000oC) dan
35

menghasilkan elektron-elektron dan untuk memberikan panas pada tabung x-


ray.
Semakin panas maka semakin banyak elektron-elektron yang dihasilkan
maka terbentuklah awan-awan elektron. Ketika rangkaian HTT telah
menaikkan tegangan dan rangkaian filamen sudah menghasilkan awan-awan
elektron maka terjadilah penumbukan elektron dari katoda menuju anoda
dirangkaian x-ray tube pada tabung x-ray. Setelah selesai proses expose, maka
timer akan mematikan rangkaian HTT dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda
bahwa waktu kerja alat telah selesai.
2. Proses Terjadinya Gambaran Pada Fluoroskopi
Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x
menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada dalam image
intensifier tube yaitu sebuah tabung hampa udara yang terdiri dari sebuah
katoda dan anoda. Input screen yang berada pada image intensifier adalah layar
yang menyerap foton sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya
tampak, yang kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube).
PMT terdiri dari photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output
phosphor.
Cahaya tampak yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah
menjadi elektron, kemudian dengan adanya focusing elektroda elektron-
elektron negatif dari photokatoda difokouskan dan dipercepat menuju anoda
pertama. Kemudian elektron akan menumbuk anoda pertama dan dalam proses
tumbukan akan menghasilkan elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang
telah diperbanyak jumlahnya yang keluar dari anoda pertama akan dipercepat
menuju anoda kedua sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih banyak
lagi, demikian seterusnya sampai anoda yang terakhir. Setelah itu elektron-
elektron tersebut diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda
potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah menjadi sinyal
listrik.
3.5.3 Langkah Pengoperasian Alat General X-Ray
36

Standar operasional prosedur pengoperasian rontgen konvensional


sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Main switch on
b. Mengkalibrasi tegangan power supply dan melihat voltage indicator jika
skala menyimpang kearah kiri terjadi penurunan tegangan pada PLN
maka jumlah lilitan primer auto trafo dikurangi sedangkan jika skala
pada voltage indicator menyimpang kekanan maka jumlah lilitan primer
pada auto trafo ditambah, menambah atau mengurangi lilitan pada auto
trafo dengan cara memutar voltage compensator, pengkalibrasi ini
dilakukan agar memperoleh perbandingan transformator yang tetap
antara tegangan dan jumlah lilitan primer sama dengan tegangan dan
jumlah lilitan sekunder, sesuai dengan yang telah di atur.
c. Terjadi pemanasan awal pada filamen tabung rontgen sehingga terjadi
termionic emission maka akan terjadi awan-awan elektron disekitar
filamen.
d. Menentukan dan memilih fluoroskopi atau radiography, jika memilih
fluoroskopi maka pesawat rontgen akan memilih x-ray tube under table.
Jika memilih radiography maka pesawat rontgen akan memilih x-ray
tube over table.
e. Menentukan besarnya KV dan memutar selector pada KVP selector
mayor dan minor di sekunder auto trafo.
f. Menentukan besarnya mA untuk mengatur besar kecilnya arus tabung
pada selector.
g. Menentukan lamanya penyinaran (menentukan lamanya atau berapa
lama timer bekerja)
h. Mempersiapkan posisi pasien.
i. Mengatur medan radiasi dengan menekan tombol lampu pada panel
operasi atau pada kolimator dan memutar knob untuk mengatur luas
objek yang akan diradiasi.
2. Tahap Ready
37

a. Jika yang dilakukan radiography nya maka menentukan hand switch


pada posisi ½ sehingga rotating anoda akan berputar pada tegangan
normal.
b. Filamen tabung rontgen mendapat tegangan sesuai pengaturan.
c. Lampu ready menyala.
3. Tahap Expose
a. Jika dilakukan radiography maka handswitch ditekan pada posisi penuh,
sedangkan jika fuoroskopi maka penekanan expose dengan cara
menginjak foot switch.
b. Tekan tombol preparation radiography pada handswitch. Setelah sedetik
indikator ready pada panel akan menyala dan buzzer akan berbunyi.
c. Kemudian tekan tombol expose untuk membangkitkan sinar-x.
d. Setelah selesai matikan power pada posisi off.
3.5.4 Pemeliharaan Alat General X-Ray
Standar operasional prosedur pemeliharaan rontgen konvensional sebagai
berikut:
1. Persyaratan
a. SDM, teknisi terlatih
b. Peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyertaan lengkap
d. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
e. Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
a. Siapkan perintah kerja
b. Siapkan formulir laporan kerja
c. Siapkan dokumen teknis penyertaan
d. Siapkan peralatan kerja
e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu
f. Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan pemeliharaan alat rontgen konvensional sebagai berikut:
38

Tabel 3.8 Pelaksanaan Pemeliharaan Rontgen


No Kegiatan Pemeliharaan Periode

Cek kondisi fisik dan bersihkan seluruh


1 1 bulan
bagian

2 Cek atau ganti lampu kolimator (2000 jam) 2,5 bulan

3 Cek generator tegangan tinggi 1 bulan

4 Cek panel kendali 1 bulan

5 Cek meja pasien 1 bulan

Lakukan pelumasan pada roda dan rel meja


6 1 bulan
pasien

7 Cek suhu ruangan 1 bulan

8 Cek hand switch 1 bulan

9 Cek foot switch 1 bulan

8 Lakukan adjustment 1 bulan

9 Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahuin

Lakukan pengukuran tahanan kabel


10 1 tahun
pembumian

11 Lakukan uji kinerja alat 1 bulan

4. Pencatatan
a. Isi kartu pemeliharaan alat
b. Isi laporan formulir kerja
c. User menandatangani laporan kerja
3.5.5 Troubleshooting Alat General X-Ray
Troubleshooting dari ala rontgen konvensional dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
39

Tabel 3.19 Troubleshooting Rontgen


Kemungkinan
Permasalahan Solusi
Penyebab
Alat tidak
Sambungkan
tersmbung dengan
kesumber tegangan
smuber listrik
Lakukan perbaikan
Saklar tidak
atau pergantian
bekerja
saklar
Alat tidak berfungsi Lakukan
pengecekan dan
Fuse putus
pergantian pada
fuse alat tersebut
Main switch
Lakukan perbaikan
mengalami
pada main switch
kerusakan
Terlalu panas alat
Lakukan
dan fuse pada
pergantian fuse
pesawat rontgen
pada alat
putus atau rusak
Socket yang
Lakukan perbaikan
memberikan arus
dan pergantian
Matinya lampu ke lampu kolimator
socket
kolimator rusak atau terbakar

Lakukan
pengecekan
Masa lampu
pergantian lampu
kolimator telah
kolimator atau
habis
lampu halogen
pada alat
40

Kemungkinan
Permasalahan Solusi
Penyebab
Masa lampu Masa lampu
kolimator telah kolimator telah
habis habis
X-ray tube bagian
bawah untuk Lakukan perbaikan
fluoroskopi x-ray tube
Pemeriksaan pada mengalami fluoroskopi
fluoroskopi tidak dapat kerusakan
difungsikan Lakukan
Image intisifier
pengecekan dan
mengalami
perbaikan pada
kerusakan
image intisifier
Lakukan perbaikan
Pemanas filamen atau pergantian
rusak pemanas filamen
pada alat
Foccusing cup
Lakukan perbaikan
mengalami
Hasil pemeriksaan atau foccusing cup
kerusakan
tidak sesuai dengan Lakukan perbaikan
harapan Anoda mengalami
atau pergantian
keruskan
pada anoda

Lakukan perbaikan
Katoda atau pergantian
pada katoda
41

Kemungkinan
Permasalahan Solusi
Penyebab
Tabung x-ray mengalami Lakukan perbaikan
kerusakan tabung x-ray
BAB IV
INFUSION PUMP

4.1 Pengertian Infusion Pump


Infus pump merupakan salah satu alat bantu kedokteran yang dirancang
untuk mengontrol dan mengatur pemberin cairan infus kepada pasien yang
dalam perawatan. Unsur terpenting pada pesawat infus pump adalah sistem
pengontrolan kecepatan tetesan cairan infus dengan menggunakan sistem
mekanik pemompaan yang dikendalikan secara elektronik. Unsur lain yang
juga dianggap penting dalam pesawat infus pump adanya pengaman-
pengaman, pengaman-pengaman tersebut diperlukan karena dalam proses
pemberian cairan infus dosis yang diberikan kepada pasien harus tepat dan pada
saat pemberian cairan infus udara tidak boleh masuk ke dalam tubuh dan tidak
boleh terjadi pemampatan pada selang.
4.2 Proses Kerja Pemompaan Cairan Infus
Berputarnya gerigi yang menekan selang infus ini menyebabkan selang
infus mendapat gerak peristaltik yaitu gerakan menekan dan mendorong kesatu
arah sehingga cairan infus dalam selang akan mengalir. Dimana motor itu
dikendalikan oleh pengendali elektronik yang dapat diatur oleh pemakai
dengan mengatur berapa besar laju aliran tetes yang akan diberikan. Sedangkan
sensor tetesan digunakan untuk menghasilkan pulsa apabila terjadi tetesan pada
drip chamber, pulsa ini dibutuhkan oleh pengendali elektronik untuk
menghentikan cairan infus yang telalu banyak atau kelebihan dosis..
4.3. Spesifikasi Infusion Pump
Spesifikasi alat Infusion Pump dapat di lihat di bawah ini :
Nama Alat : Infusion Pump
Merk : TERUMO
Type : TE-112
Asal : Jepang
Power Supply : 220-240 V AC
Frekuensi : 50/60 Hz

42
43

4.4. Prinsip Kerja Infusion Pump


Infusion Pump berfungsi sebagai alat bantu kedokteran yang di rancang
untuk Mengontrol dan mengatur pemberian cairan infus kepada pasien yang
dalam perawatan melalui pembuluh darah. Infusion Pump adalah perangkat
medis yang di gunakan untuk memberikan cairan kedalam tubuh pasien dalam
jumlah besar atau kecil, dan dapat di gunakan untuk memberikan nutrisi atau
obat, seperti insulin atau hormone lainnya, antibiotic, obat kemoterapi dan
penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali.
Berikut adalah blok diagram Infusion Pump :
Pasien Selang aliran Tube tetesan Labu Infus

Baterai
Motor
Penggerak Sensor gelembung
Power Peristaltik
Supply
Sensor aliran
mikrocontroller
Sensor tetesan
Display

Sensor lock Keypad


AC
Alarm Occlusion
220V Indikator
sensor
Gambar 4.1 Blok diagram Infusion Pump
Pertama sumber listrik mencatu daya power supply, dan power supply
mendistribusikan listrik ke semua komponen sesuai kebutuhan. Pertama ketika
selang sudah dimasukan ke dalam door, dan aliran belum di setting, maka
selang tidak akan mengalirkan cairan karena belum ada gerakan peristaltik dari
motor penggerak peristaltik.
Saat alat sudah di setting maka alat motor penggerak akan membuat
pergerakan peristaltik yang menyebabkan mengalirnya cairan dari labu infus
ke pasien melalui selang. Sensor gelembung mendeteksi gelembung pada
selang, dan sensor gelembung akan memberi sinyal ke mokrocontroller untuk
menyalakan indikator gelembung dan menyalakan buzzer.
44

Saat ada sumbatan pada selang maka sensor aliran akan memberikan
sinyal ke mikrocontroller mengirimkan sinyal ke indikator occlusion dan
menyalakan buzzer. Saat cairan infus pada labu habis dan tidak menetes lagi
pada tubing, maka sensor tetesan akan mengirimkan sinyal ke mikrocontroller
dan mikrocontroller menyalakan indikator cairan habis, menyalakan buzzer
dan menghentikan gerakan peristaltik.
4.5. Bagian – Bagian Alat Infusion Pump
Berikut adalah bagian – bagian alat Infus Pump di Rumah Sakit Sari Mulia

13
1 9

2
14
3

4 15
5
6
7 8

Gambar 4.2 Bagian Depan dan Dalam Infus Pump Terumo TE-112

12

10 11

Gambar 4.3 Bagian Belakang Alat Infusion Pump


Keterangan :
1. Alarm, berfungsi sebagai pemberitahuan adanya masalah, antaran lain air,
occlusion, empty, door, flow error, dan completion.
45

2. Display, berfungsi untuk menampilkan angka


3. Tombol selektor, berfungsi sebagai tombol menambah atau mengurangi
nilai tetesan infus.
4. Infusion Set, untuk mengatur jumlah tetesan cairan infus
5. LED Indikator, sebagai indikator. Terdapat 2 jenis indikaktor, yang
pertama indikator charge yang menandakan bahwa baterai pada infus
pump sedang mengisi dan memberitahukan bahwa sumber alat
menggunakan tegangan dari PLN. Indikatator kedua yaitu untuk baterai,
dimana alat tersebut menggunakan sumber baterai.
6. Tombol Power, sebagai tombol ON/OFF.
7. Purge, berfungsi untuk mempercepat tetesan infus pada chamber infus
8. Start/Stop, berfungsi untuk memulai atau menghentikan operasional alat
9. Door, berfungsi sebagai penutup tubing clamp pada alat tersebut.
10. Penjepit Tiang, berfungsi melekatkan alat pada tiang infus
11. Konektor Sumber AC, sebagai penghubung alat dengan sumber listrik
12. Drip Sensor, berfungsi untuk mendeteksi tetesan pada chamber infus
13. Air Detector, berfungsi mendeteksi udara jika ada pada selang infus
14. Midpress Finger, berfungsi menekan selang untuk menurunkan cairan
infus
15. Oclusion Detector, berfungsi mendeteksi jika ada hambatan pada selang
infus
4.6 Standar Operasional Prosedur Infusion Pump
Berikut adalah cara pengoprasian alat Infusion Pump :
1. Sambungkan kabel power ke mesin dari sumber listrik.
2. Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “self checking” semua
tombol alarm akan menyala. Display akan menampilkan “jjjj” atau “tttt”
3. Bila display terbaca “jjjj”, berarti harus digunakan set infus khusus pump
TS*PM, bila display terbaca “tttt”, berarti harus menggunakan set infus
biasa TS*A atau TK*A.
4. Lakukan pemeriksaan pada infus, pastikan tidak udara disepanjang selang.
46

5. Posisikan roler klem dibawah pump. Buka pump, geser klem yang terletak
dibawah lalu pasang set infus dan pastikan posisi infus dalam posisi lurus,
tutup kembali pintu pump.
6. Taruh Drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, diantara
permukaan cairan dan drip nozzle.
7. Tekan tombol INFUSION SET”15”19”20”600”, sesuai dengan set infus
yang digunakan. Atur kecepatan aliran (Deliver rate) sesuai dengan yang
dikehendaki lalu tekan tombol naik atau turun
Catatan :
Untuk set infus “15”19”20” tetes/ml, max kecepatan adalah 300ml/jam
atau 75 tetes/min. Untuk set infus “60” tetes/ml, max kecepatan 100ml/jam
atau 100 tetes/menit.
Isi nilai D.limit (deliver limit) dengan menekan tombol SELECT lalu tekan
tombol naik atau turun. Jika tidak menginginkan nilai D. Limit, biarkan
D.Limit ----.
8. Buka roler klem.
9. Tekan tombol START, lampu indikator operation akan menyala, hijau,
berarti mesin mulai beroperasi.
10. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah masuk ke pasien, tekan
tombol STOP, lalu tekan tombol 𝛴ml CLEAR selama 2 detik.
11. Lampu “COMPLETION” akan menyala bila volume cairan yang masuk
sudah mencapai D. Limit yang diinginkan, lampu indikator akan berwarna
merah. Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan minimal 1
ml/jam, untuk menjaga kepatenan IV kateter didalam vena.
12. Untuk mengakhiri pemakaian infus pump, tekan tombol STOP, buka pintu
pump, lepaskan set infus dari mesin, dan matikan mesin dengan menekan
tombol POWER.
4.8 Maintenance Infusion Pump
Berikut adalah cara perawatan Infusion Pump.
47

Tabel 4.1 Pemeliharaan Infus Pump Terumo TE-112


No Pemeliharaan Selang
waktu
1 Pembersihan chasing 1 bulan
2 Pemeriksaan kinerja alat 1 bulan
3 Penggantian sensor 1 tahun
4 Uji kinerja 1 bulan
5 Kalibrasi 1 tahun
4.9 Troubleshooting Infusion Pump
Berikut beberapa Troubleshooting yang terdapat pada Infus Pump
Table 4.2 Troubleshooting Infusion Pump

Kemungkinan
Permasalahan Solusi
penyebabnya

Set selang yang


Cek set selang yang di
terpasang tidak sesuai
pilih
dengan set yang di pilih
Bagian mekanis yang
memiliki kaitan dengan
Flow rate tidak sesuai mekanisme
Ukur laju alir dan
Pemompaan atau CPU
kalibrasi koefisien
board telah di ubah
koreksi flow rate
tanpa mengkalibrasi
koefisien koreksi laju
alir

Control transistor Cek LED dan display


Display rusak
sambungan LED dan /
atau display board rusak Cek display board
apakah dalam keadaan
baik
Ganti LED
48

Kemungkinan
Permasalahan Penyebab Solusi

Baterai di cabut atau Cek hubungan antara


kabel baterai putus CPU dan display board

Ganti display board


Perangkat mati
Cek koneksi baterai
saat di putuskan
dari daya listrik Baterai habis Cek tegangan baterai

Ganti baterai baru

Lampu indicator Cek catu daya alat pada


Fuse putus
tidak menyala sumber listrik
Cek fuse dan ganti bila
Power supply tidak perlu
berfungsi Lakukan perbaikan
power supply
Keypad tidak
Jika masalah masih ada,
berfungsi
ganti CPU board
Keypad rusak
Cek keypad ganti bila
perlu

occlusion alarm Adanya sumbatan pada lepas selang infus dan


selang infus bersihkan sumbatannya
49

Kemungkinan
Permasalahan Penyebab Solusi

cek motor penggerak


infus tidak dapat adanya kerusakan pada
actuator jika perlu
menetes actuator
diganti
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada dasarnya Praktik Belajar Lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin bertujuan untuk memenuhi praktik mata kuliah peralatan
diagnostik, life support dan live saving dan peralatan laboratorium serta
peralatan radiologi. Untuk memenuhi karakteristik penilaian maka saya
mengambil Infus Pump dalam melakukan seminar Praktik Belajar Lapangan di
Kampus Politeknik Unggulan Kalimantan saya mendapatkan pembahasan
mengenai Infus Pump yang ada di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.
4.2 Saran
1. Pihak Kampus Politeknik Unggulan Kalimantan lebih meningkatkan
praktikum mata kuliah radiologi agar dapat dengan mudah melakukan
pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan.
2. Pihak Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin agar lebih jelas mengenai
elektromedik untuk kesesuaian tugas.
3. Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan Praktik ini masih banyak
kekurangan. Namun kami telah berusaha melaksanakannya secara
maksimal. Selain itu, laporan Praktik ini juga masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran yang membangun sangat kami perlukan guna
memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna ini.

50
DAFTAR PUSTAKA

[1] Astuti, S. (2018). Tentang Infusion Pump TE-112. Diambil kembali dari
Academia:
https://www.academia.edu/29658342/infusion_pump_te-
112?auto=download

[2] Elian, Y. (2013, April 17). Tentang Centrifuge. Diambil kembali dari Diary Si
Cebol :
http://yurryelian.blogspot.com/2013/04/centrifuge.html

[3] Gustian, H. (2016, Oktober). Tentang INFUSION PUMP. Diambil kembali


dari Elektromedik Partners :
http://emedicpartners.blogspot.com/2016/10/infusion-pump.html

[4] Gitapradana, F. (2010, Maret 9). Tentang Pesawat Rontgen Konvensional.


Diambil kembali dari Block Note :
http://gonnabefine23.blogspot.com/2010/03/rancangan-pesawat-
rontgen-konvensional.html

[5] Hanif, A. (2018, Agustus). Tentang Mengenal Lebih Detail Tentang Alat Infus
Pump. Diambil kembali dari Info Alat Kesehatan :
https://alatkesehatan.info/pengertian-infus-pump/

[6] Physiostore. (2014, April). Tentang TENS BTL-4620 Puls Topline. Diambil
kembali dari BTL :
http://btl-indonesia.blogspot.com/2014/04/btl-4620-puls-topline.html

51
52

[7] Prahesti. (2013, Oktober 30). Tentang Apa Itu Sphygmomanometer. Diambil
kembali dari Diary Erni :
http://ernititisprahesti.blogspot.com/2013/10/apa-itu-
sphygnomanometer.html

[8] Prijanto, D. (2015, April 8). Tentang Pengertian Infusion Pump. Diambil
kembali dari Elektro Medik :
http://djokosoeprijanto.blogspot.com/2015/04/pengertian-infusion-
pump.html
LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Bersama di Ruang ICU

Lampiran 2 Foto Bersama Kepala Ruangan dan Perawat di HD RSSM

Lampiran 3 Foto Bersama Kepala Ruangan dan perawat di VK Bersalin RSSM

53
54

Lampiran 4 Foto Bersama Perawat Bidan di Ruangan Bayi RSSM

Lampiran 5 Foto Bersama Koordinator Teknisi RSSM

Lampiran 6 Foto Bersama di Laboratorium Klinik RSSM


55

Lampiran 7 Foto Bersama di Ruang Diklat RSSM

Lampiran 8 Foto Bersama di Ruang Teknisi RSSM

Lampiran 9 Foto Bersama di Depan Ruang Teknisi RSSM


56

Lampiran 10 Foto Bersama di Ruangan CCSD RSSM

Lampiran 11 Infusion Pump di ruangan ICU RSSM


57

Lampiran 12 Inventaris Alat di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-3284442 - Cek SPO2 - Baik
Bed 8 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
2 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-44206510 - Cek SPO2 - Baik
Bed 9 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
3 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184463 - Cek SPO2 - Baik
Bed 6 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai Rusak
4 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184403 - Cek SPO2 - Baik
Bed 5 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
5 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184446 - Cek SPO2 - Baik
Bed 1 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
6 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184423 - Cek SPO2 - Baik
Bed 2 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
7 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184494 - Cek SPO2 - Baik
Bed 3 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
8 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
58

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184452 - Cek SPO2 - Baik
Bed 7 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
9 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184498 - Cek SPO2 - Baik
Bed 4
- Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
10 05-12-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-43204082 - Cek SPO2 - Baik
Backup
- Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Baik
11 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1309000352 - Cek Baterai - Baik
12 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000088 - Cek Baterai
13 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1208000127 - Cek Baterai - Baik
14 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000096 - Cek Baterai - Baik
15 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000097 - Cek Baterai - Baik
16 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020418 - Cek Baterai - Baik
17 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1309000353 - Cek Baterai - Baik
18 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1312000352 - Cek Baterai - Baik
59

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
19 05-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000551 - Cek Baterai - Baik
20 05-12-2018 Ventilator Heyer- - Cek Pressure - Baik
Internis Advance Compressor
131010621081 A1V - Cek Sirkuit - Baik
Kalibrasi
- Cek Baterai - Baik
21 05-12-2018 Suction Pump - Cek Hisap Alat - Baik
SU-510
26855
22 05-12-2018 Suction Pump - Cek Hisap Alat - Baik
Phgegm Suction
7E-A
20140527350
23 05-12-2018 Suction Pump - Cek Hisap Alat - Baik,
Portable Suction - Indikator
Phgegm Suction Jarum
7E-A
Rusak
20140527347
24 05-12-2018 Elektrokardigraf - Cek Baterai - Baik
Medigate - Cek Print - Baik
MD-094111200014 - Cek Kabel EKG - Baik
25 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000113 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
26 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000137 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
27 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
60

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
09060341 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000129 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
28 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000038 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
29 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000158 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
30 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09020045 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
31 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1305000057 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
61

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Rusak
32 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1305000008 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Rusak
33 05-12-2018 Nebulizer - Cek Kebocoran - Baaik
Omron Comp A-I-R Selang
Pro
20110600620UF
34 05-12-2018 Nebulizer - Cek Kebocoran - Baik
Omron Comp A-I-R Selang
Pro
20100700133UK
35 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000117 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
36 05-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060025 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
37 05-12-2018 Sterilisator Kering - Cek Lampu - Baik
Eliech ZTP80-Eco - Cek Lampu Ozon - Baik
- Cek Switch - Baik
62

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 05-12-2018 Mesin Anestesi - Cek Kebocoran - Baik
Corestation 30 Pada Selang
MF-14090356
2 05-12-2018 Covter DT-G00P - Cek Kabel - Baik
DT4AL058
3 05-12-2018 Lampu Tindakan - Cek Nyala Lampu - Baik
Operasi (Besar)
4 05-12-2018 Lampu Tindakan - Cek Nyala Lampu - Baik
Operasi (Kecil)
5 05-12-2018 Suction Pump - Cek Hisapan - Baik
7A-23B
General Care
6 05-12-2018 STORZ Tricam SLII - Cek Kabel - Baik
20223020
PW0687606
7 05-12-2018 STORZ Xenon Nova - Cek Kabel - Baik
300
20134020
PW0687606
8 05-12-2018 STORZ Elektronic - Cek Kabel - Baik
Enduflator
26430520
VW29773-B
9 05-12-2018 STORZ Hamov - Cek Kabel - Baik
Endomat 26331020
VW12127
10 05-12-2018 STROZ Avtocon II - Cek Kabel - Baik
G00 20535220
VW04940
11 05-12-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek SPO2 - Baik
AQ-442064 - Cek ECG - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
12 05-12-2018 Mesin Anestesi - Cek Kebocoran - Baik
Mindray Wato Pada Selang
CX30
D9-22061252
63

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 07-12-2018 Transport Incubator - Cek Heater - Baik
TL-2000 - Cek Over Heat - Baik
36140701033 - Cek Baterai - Baik
2 07-12-2018 Incubator Gea - Cek Heater - Baik
Medical YP-100 - Cek Over Heat - Baik
01111203005
3 07-12-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
Gea Medical YP- - Cek Over Heat - Baik
100
01111203006
4 07-12-2018 Incubator Baby Life - Cek Heater - Baik
BLF-2001 - Cek Over Heat - Baik
CEO000235
5 07-12-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
YP-90A - Cek Over Heat - Baik
Gea Medical
06141002019
6 07-12-2018 Baby Incubator YP- - Cek Heater - Baik
0A Gea Medical - Cek Over Heat - Baik
06131008012
7 07-12-2018 Baby Incubator YP- - Cek Heater - Baik
90A Gea Medical - Cek Over Heat - Baik
06131008076
8 07-12-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
YP-90A - Cek Over Heat - Baik
Gea Medical
06141002023
9 07-12-2018 Infant Radiant - Cek Heater - Baik
Warmer HKN-93B - Cek Lampu - Baik
24061102008
10 07-12-2018 Baby Incubator Gea - Cek Heater - Baik
Medical D2006 - Cek Lampu - Baik
09110242
11 07-12-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
YP-100 - Cek Lampu - Baik
01101103070
64

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
12 07-12-2018 Baby Incubator Gea - Cek Heater - Baik
Medical D2006 - Cek Lampu - Baik
07100126
13 07-12-2018 Leophoto Terapi - Cek Nyala Lampu - Baik
1460 Blue Mini
Hatus
62642
14 07-12-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-58222722 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Baik
15 07-12-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-32184420 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Baik
16 07-12-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-3B198492 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
17 07-12-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-321844253 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
18 07-12-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
AM 1000 - Cek ECG - Baik
AQ-13151667 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
19 07-12-2018 CPAP - Cek Pressure - Baik
Medin-CNO Compressor
30901076 - Cek Pressure O2 - Baik
- Cek Kalibrasi - Baik
Siruit Selang
65

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
20 07-12-2018 CPAP - Cek Pressure - Baik
Medin-CNO Compressor
30901110 - Cek Pressure O2 - Baik
- Cek Kalibrasi - Baik
Siruit Selang
21 07-12-2018 SPO2 Radical-7 - Cek Sensor - Baik
1105 - Cek Baterai - Baik
22 07-12-2018 SPO2 Radical-7 - Cek Sensor - Baik
1106 - Cek Baterai - Baik
23 07-12-2018 Phototherapy - Cek Nyala Lampu - Baik
Bilisphere 360 LED
BSN-2885.981
24 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060368 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
25 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09068125 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik

26 Infusion Pump - Cek Air - Baik


TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060190 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
27 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1303000062 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
66

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
28 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
05100245 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
29 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
13030000035 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
30 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
130300100 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
31 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060035 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
32 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1303000064 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
67

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
33 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1311000063 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
34 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Air Alat tidak
YG-82 - Cek Occlussion dapat di
0307045 - Cek Flow Err fungsikan
- Cek Empty
- Cek Door
- Cek Completion
35 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020315 - Cek Baterai - Baik
36 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-332 Empty
1208000097 - Cek Baterai - Baik
37 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020311 - Cek Baterai - Baik
38 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020311 - Cek Baterai - Baik
39 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020335 - Cek Baterai - Baik
40 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09070129 - Cek Baterai - Baik
41 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE- Empty
SS700N03 - Cek Baterai - Baik
1607010934
42 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-332 Empty
1208000082 - Cek Baterai - Baik
68

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
43 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-332 Empty
1208000114 - Cek Baterai - Baik
44 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Fungsi Alat - Baik
Optima VS
19834937
45 07-12-2018 Infusion Pump - Cek Fungsi Alat - Baik
Optima VS
19719239
46 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Fungsi Alat - Tidak
Neonatal Berfungsi
0133893
47 07-12-2018 Syringe Pump - Cek Fungsi Alat - Tidak
Injectomad Agilia Berfungsi
20229269

Anda mungkin juga menyukai