Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik kerja lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan
dan perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktik kerja lapangan akan
menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan
persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang
sebenarnya (Maulana, 2011).
Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa
untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh
melalui pendidikan di ruangan kelas, laboratorium maupun lapangan, untuk
mencapai pengalaman belajar pada tatanan yang nyata dan komprehensif
sehingga mahasiswa dapat lebih siap dan mandiri, maka dilaksanakan praktik
kerja lapangan pada mahasiswa Teknik Elektromedik Politeknik Unggulan
Kalimantan. Dengan adanya praktik kerja lapangan para mahasiswa dapat
mengetahui langsung kondisi dan situasi pada dunia kerja, sehingga mampu
belajar menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja dan belajar untuk
menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak dapat diaplikasikan
langsung pada peralatan kesehatan dengan diberi bimbingan dan pengarahan.
Dalam hal ini kampus Politeknik Unggulan Kalimantan Jurusan Teknik
Elektromedik telah menyiapkan suatu program berupa praktik kerja lapangan
untuk memenuhi mata kuliah praktik kerja lapangan yang meliputi mata
kuliah peralatan diagnostik, peralatan radiologi, peralatan bedah dan anestesi,
peralatan kalibrasi, peralatan life support dan life saving, peralatan terapi,
peralatan laboratorium klinik yang wajib diikuti setiap mahasiswa Teknik
Elektromedik di Rumah Sakit Sari Mulia. Melalui praktik kerja lapangan
diharapkan mampu memahami ilmu yang diberikan.

1
2

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia dapat
dijabarkan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum


Tujuan umum praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
sebagai berikut:
1. Memenuhi ketuntasan mata kuliah praktik kerja lapangan yang meliputi
peralatan diagnostik, peralatan radiologi, peralatan bedah dan anestesi,
peralatan kalibrasi, peralatan life support dan life saving, peralatan terapi,
dan peralatan laboratorium klinik.
2. Sebagai pembanding antara teori yang diberikan selama proses pendidikan
dengan praktik yang diperolah di lapangan.
3. Memahami dan melihat secara langsung teknik perencananaan,
pemasangan, pengujian dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan
elektromedik.
4. Memahami falsafah-falsafah tentang keselamatan dan keamanan terhadap
penderita, petugas, lingkungan dan peralatan elektromedik.
5. Mahasiswa praktik kerja lapangan mampu memahami, menetapkan dan
mengembangkan ilmu yang telah di peroleh di Perguruan Tinggi secara
teori dan di terapkan di tempat praktik kerja lapangan.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
sebagai berikut:
1. Memproleh pengalaman pribadi yang riil, kongkret dan edukatif.
2. Memproleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan
mengintegrasikan informasi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti
tugas-tugas pelajaran Teknik Elektromedik dan sarana kesehatan secara
lebih luas.
3

3. Dapat memahami dan melihat secara langsung klasifikasi peralatan


diagnostik, peralatan radiologi, peralatan bedah dan anestesi, peralatan
kalibrasi, peralatan life support dan life saving, peralatan terapi dan
peralatan laboratorium klinik.
4. Dapat mengetahui penempatan peralatan elektromedik yang ada di Rumah
Sakit.
5. Memperoleh rasa puas dengan situasi dan kondisi belajar yang
menyenangkan dan memotivasi diri sendiri.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Dengan mengikuti praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia,
maka sebagai mahasiswa praktik kerja lapangan dan kampus Politeknik
Unggulan Kalimantan serta Rumah Sakit Sari Mulia memperoleh manfaat
sebagai berikut:

1.3.1 Bagi Mahasiswa


Manfaat praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia yang di
rasakan oleh mahasiswa sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
untuk memenuhi ketuntasan mata kuliah praktik kerja lapangan yang
meliputi peralatan diagnostik, peralatan radiologi, peralatan bedah dan
anestesi, peralatan kalibrasi, peralatan life support dan life saving,
peralatan terapi dan peralatan laboratorium klinik.
2. Dapat melakukan perbandingan terhadap ilmu teori yang diperoleh dalam
perkuliahan dengan aplikasi di Rumah Sakit Sari Mulia.
3. Menerapkan hasil yang diperoleh untuk mengembangkan potensi diri bagi
mahasiswa.
4. Dapat mengetahui dunia kerja sesungguhnya dalam bidang teknisi
elektromedik.
4

1.3.2 Bagi Pihak Politeknik Unggulan Kalimantan


Manfaat bagi Politeknik Unggulan Kalimantan dari praktik kerja
lapangan adalah salah satu wujud kerjasama dalam bidang akademik antara
pihak Politeknik Unggulan Kalimantan dan pihak Rumah Sakit Sari Mulia
dan mempersiapkan mahasiswa dalam era masyarakat ekonomi asean (MEA)
dengan kondisi penuh kompetisi kerja.

1.3.3 Bagi Pihak Rumah Sakit Sari Mulia


Manfaat praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia yang di
rasakan oleh pihak Rumah Sakit Sari Mulia sebagai berikut:
1. Merupakan wujud kepedulian Rumah Sakit Sari Mulia dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Salah satu bentuk promosi kesehatan Rumah Sakit Sari Mulia sesuai
dengan undang-undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.

1.4 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan


Ruang lingkup praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pendataan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia yang ditulis dalam buku
laporan pemeliharan peralatan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia.
2. Melakukan instalasi alat medis baru di Rumah Sakit Sari Mulia.
3. Mengenal garis besar sistem kerja alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia.
4. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada alat medis di Rumah Sakit
Sari Mulia.
5. Melakukan pembahasan umum peralatan diagnostik, peralatan radiologi,
peralatan bedah dan anestesi, peralatan kalibrasi, peralatan life support dan
life saving, peralatan terapi dan peralatan laboratorium klinik.
6. Melakukan pembahasan khusus alat baby incubator untuk melakukan
seminar mata kuliah praktik kerja lapangan.
5

BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Lokasi/Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Lokasi atau tempat praktik kerja lapangan yang saya laksanakan di
Rumah Sakit Sari Mulia yang beralamat di Jalan Pangeran Antasari No.139,
Sungai Baru, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
70233. Berikut denah lokasi Rumah Sakit Sari Mulia:

Gambar 2.1 Lokasi Rumah Sakit Sari Mulia


Sumber (Google Maps)

Selama kegiatan parktik kerja lapangan saya ditempatkan di Teknisi


Rumah Sakit Sari Mulia sesuai izin praktik kerja lapangan dari Direktur
Rumah Sakit Sari Mulia yang menindak lanjuti surat permohonan izin praktik
kerja lapangan oleh Prodi Teknik Elektromedik Politeknik Unggulan
Kalimantan dengan nomor: 008/PUK/KN/I/2018.

5
6

Waktu pelaksanaan program praktik kerja lapangan dimulai pada


tanggal 1 Februari 2018 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2018. Kegiatan
dilakukan mulai hari senin sampai dengan hari sabtu dengan sistem 1 (satu)
shift, yaitu dimulai dari pukul 08:00 WITA sampai dengan pukul 15:00
WITA.

2.2 Pengumpulan Data


Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara baik melalui
informasi dari karyawan dan dokumen administrasi Rumah Sakit Sari Mulia
maupun dari pelaksanaan praktik langsung di lapangan.

2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Sari Mulia


Rumah Sakit Sari Mulia berada di bawah Yayasan Indah yang dibentuk
pada tahun 1974 di Jakarta. Rumah Sakit Sari Mulia diawal pendiriannya
pada tanggal 30 April 1981 milik “Yayasan Indah”. Setelah 5 tahun kemudian
tepatnya pada tanggal 7 Februari 1986 Rumah Bersalin Sari Mulia
ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia. Beberapa tahun
kemudian tepatnya pada tanggal 1 Juni 1994 Rumah Sakit Bersalin Sari
Mulia ditingkatkan lagi statusnya menjadi Rumah Sakit Bersalin & Anak Sari
Mulia dengan jumlah tempat tidur sebanyak 35 tempat tidur. Pada tanggal 20
Februari 1998 berubah menjadi Rumah Sakit Umum Sari Mulia. Yayasan
Indah sesuai dengan maksud dan tujuan juga mendirikan Institusi Pendidikan
Tinggi Kesehatan Akademi Kebidanan Sari Mulia pada tahun 2005. Sebagai
wujud kepedulian terhadap masyarakat, Yayasan Indah juga memberikan
bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu
sebanyak 10 mahasiswa.
Sejak resmi didirikan pada tanggal 20 Februari 1998, Rumah Sakit Sari
Mulia Banjarmasin bertekad untuk mengemban misi melaksanakan pelayanan
kesehatan paripurna bermutu dan terjangkau masyarakat. Sebagai salah satu
penyelenggara kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah khususnya
7

Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Kami memberikan informasi dan


pelayanan yang berkualitas dengan program pelayanan kesehatan terpadu.
Program pelayanan kesehatan terpadu merupakan wujud dari
kepedulian kami dalam memberikan pelayanan berkualitas, cepat, tepat,
akurat dan efisien. Program ini merupakan pengembangan pelayanan yang
meliputi unit gawat darurat, rawat inap, rawat jalan dan penunjang medis.
Program pelayanan kesehatan terpadu ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi dan solusi bagi masyarakat, bahwa di Banjarmasin telah
ada Rumah Sakit Umum Swadana yang mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang lengkap baik perorangan maupun kolektif dengan dukungan
tenaga ahli profesional yang berpengalaman. Bentuk pelayanan kolektif ini
dengan menjalin kerjasama dengan Instansi/Perusahaan Pemerintah dan
Swasta.
Kerjasama ini diharapkan dapat membantu proses controlling
mensukseskan program peningkatan derajat kesehatan di lingkungan kerja,
sehingga akan menciptakan tenaga yang potensial dengan kinerja dan
produktivitas yang tinggi. Kami juga bertekad akan terus mengembangkan
produk pelayanan dan menjalankan visi, misi Rumah Sakit Sari Mulia dan
bermanfaat bagi kita semua.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


755/Menkes/Per/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit, Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata
kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi
medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. Anggota Komite
Medis terdiri dari semua Ketua Kelompok Staf Medis. Staf Medis Fungsional
Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin terdiri dari:
1. SMF Bedah
2. SMF Gawat Darurat
3. SMF Gabungan
4. SMF Mata
8

5. SMF Obsgyn
6. SMF THT-KL

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik dibantu oleh Sub


Komite/Panitia, terdiri dari:
1. Sub Komite Kredensial
2. Sub Komite Mutu Profesi
3. Sub Komite Etika & Disiplin Profesi

Masing-masing Sub Komite Medis terdiri dari seorang Ketua


merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota dan Anggota. Adapun
tugas dan fungsi Komite Medik sebagai berikut:
1. Tugas Komite Medik sebagai berikut:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit
b. Memelihara mutu profesi staf medis
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis
2. Fungsi dalam tugas kredensial, mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai
dengan masukan dari kelompok staf medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian meliputi kompetensi,
kesehatan fisik dan mental, perilaku, dan etika profesi
c. Evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi
berkelanjutan
d. Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis
e. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat
f. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite medik
g. Melakukan proses rekrendensial pada saat berakhirnya masa berlaku
surat penugasaan klinis dan adanya permintaan dari Komite Medik
9

Dalam tugas memelihara mutu profesi staf medis, mempunyai fungsi:


1. Melaksanakan audit medis
2. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis
3. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan
bagi staf medis rumah sakit tersebut
4. Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang
Membutuhkan

Dalam tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi, mempunyai fungsi:
1. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran
2. Pemerikasaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
3. Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit
4. Pemberian nasihat atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis
pada asuhan medis pasien

Komite Keperawatan adalah Kelompok Profesi Perawat dan Bidan di


lingkunganRumah Sakit Sari Mulia. Komite Keperawatan dipimpin oleh
seorang ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Tugas Komite Keperawatan untuk membantu Direktur menyusun


standar pelayanan keperawatan, membina profesi keperawatan, memberikan
masukan kepada Direktur dengan berkoordinasi dengan Manager
Keperawatan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, mengembangkan
program pelayanan kesehatan.

Susunan Organisasi Komite Keperawatan terdiri dari:


1. Ketua Komite
2. Sub Komite Kredensial
3. Sub Komite Mutu Profesi
4. Sub Komite Disiplin Profesi

Personalia Komite Keperawatan ditetapkan dengan Keputusan Direktur


yang di pilih oleh anggota profesi Perawat dan Bidan di lingkungan Rumah
10

Sakit Sari Mulia untuk masa bakti 3 tahun. Komite Keperawatan mempunyai
tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan keperawatan,
membina profesi keperawatan, memberikan masukkan kepada Direktur
dengan berkoordinasi dengan Manager Keperawatan terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan, mengembangkan program pelayanan keperawatan.

Data ketenagaan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin sebagai


berikut:
1. Dokter
a. Dokter Spesialis 61 orang
b. Dokter Umum 13 orang
c. Dokter Anestesi 4 orang
2. Keperawatan
a. Sarjana Keperawatan Ners 9 orang
b. Sarjana Keperawatan 4 orang
c. D3 Keperawatan 73 orang
d. D3 Kebidanan 46 orang
e. D4 Kebidanan 5 orang
3. Non Medis Keperawatan
a. Ahli Gizi 3 orang
b. Ahli Apoteker 5 orang
c. Asisten Apoter 15 orang
4. Non Medis
a. Sarjana S3 1 orang
b. Sarjana S2 11 orang
c. Sarjana S1 51 orang
d. Diploma III 4 orang
e. Diploma I atau Diploma II 4 orang
f. SLTA 91 orang
g. SLTA Kejuruan 71 orang
h. SLTP 21 orang
i. SD 13 orang
11

2.2.2 Gambaran Umum Fungsional Rumah Sakit Sari Mulia


Dalam pelaksanaan kerja sehari-harinya di Rumah Sakit Sari Mulia
terdapat beberapa bagian, sub bagian dan unit yang bekerja sesuai tugasnya
masing-masing, dimana ke semua bagian dan unit tersebut mempunyai
keterkaitan kerja, baik itu bagian yang berhubungan dengan pelayanan medis,
penunjang medis maupun non medis (RSSM, 2016).
Secara garis besar Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit Islam
Banjarmasin ditunjuk, dilantik dan bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Yayasan Indah, sedangkan pejabat struktural merupakan koordinator
setiap bagian, sub bagian dan unit yang dibawahinya sedangkan para staf
medis, staf penunjang medis dan staf non medis merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan terhadap pasien secara langsung dan terhadap keluarga
pasien dan lingkungan sekitarnya secara tidak langsung (RSSM, 2016).

2.3 Latar Belakang Rumah Sakit Sari Mulia


Visi Rumah Sakit Sari Mulia yaitu menjadi Rumah Sakit pilihan utama
yang melaksanakan pelayanan dengan memberikan hasil layanan yang
berkualitas dan terjangkau serta memastikan profitabilitas dalam jangka
panjang. Motto Rumah Sakit Sari Mulia yaitu mutu pelayanan yang terbaik
adalah kewajiban kami (RSSM, 2016).

Misi Rumah Sakit Sari Mulia sebagai berikut:


1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dan
terjangkau masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien dan
kepuasan pelanggan.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkualias sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan IPTEK.
3. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja sumber daya
manusia agar selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan
kesejahteraan sumber daya manusia.
4. mengembangkan sistem kerja yang efektif dan efisien dalam memberikan
pelayanan.
12

Rumah Sakit Sari Mulia memiliki fungsi sebagai Rumah Sakit sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan medik
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medik
3. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
4. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

Rumah Sakit Sari Mulia memiliki tujuan sebagai Rumah Sakit sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan
berkesinambungan
2. Meningkatkan pelayanan spesialitik berdasarkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kedokteran
3. Meningkatkan jangkauan pelayanan

Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah
Sakit. Teknisi Rumah Sakit sangat penting fungsi dan peranannya dalam
menunjang sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit. Dengan kata lain
Teknisi Rumah Sakit harus mendapatkan perhatian karena betapapun
canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan
operator utility yang benar (RSSM, 2016).
Sebagai implementasi dan tindak lanjut dari hal tersebut diatas maka
dibentuklah Teknisi Rumah Sakit atau Instalasi Pemeliharaan Sarana
Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit (IPSRS). IPSRS adalah singkatan dari
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, disinilah tempat teknisi Rumah
Sakit bekerja. IPSRS merupakan unit dalam struktur Rumah Sakit yang
bersifat teknis dan koordinatif yang dalam pelaksanaannya meliputi
pemeliharaan dan perbaikan sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit.
IPSRS adalah unit kerja struktural non medis yang berada di bawah Wakil
Direktur Umum dan SDM kemudian bagian Wakil Direktur Umum dan SDM
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Sari Mulia (RSSM, 2016).
13

2.4 Sistem Kerja


Ruang lingkup kerja Teknisi Rumah Sakit Sari Mulia adalah
melaksanakan kegiatan rutin, perawatan dan perbaikan sarana dan fasilitas di
Rumah Sakit Sari Mulia, adapun sistem kerjanya sebagai berikut:

2.4.1 Fasilitas
Fasilitas dibawah koordinasi Teknisi di Rumah Sakit Sari Mulia
meliputi:
1. Gas medik
2. Peralatan medis
3. Peralatan non medis
4. Peralatan penanggulangan kebakaran

2.4.2 Gas Medik


Gas medik dibawah koordinasi Unit Teknisi di Rumah Sakit Sari Mulia
sebagai berikut:
1. Tabung oksigen (O2) dan nitrogen oxida (N2O)
2. Regulator oksigen (O2) dan nitrogen oxida (N2O)
3. Kereta oksigen
4. Saluran pipa oksigen

2.4.3 Peralatan Medis


Semua peralatan medis di Rumah Sakit Sari Mulia dibawah
pemantauan Teknisi Rumah Sakit Sari Mulia meliputi:
1. Pendataan dan pengelolaan alat medis
2. Teknis fungsi alat medis
3. Teknis maintenance
4. Perbaikan peralatan medis
5. Kalibrasi (kerja sama dengan vendor dan BPFK)
14

2.4.4 Peralatan Non Medis


Peralatan non medis di Rumah Sakit Sari Mulia dibawah pemantauan
Teknisi Rumah Sakit Sari Mulia meliputi:
1. Peralatan kelistrikan dan elektronik
2. Instalasai saluran air
3. Instalasi saluran komunikasi

2.4.4.1 Peralatan Kelistrikan dan Elektronik


Peralatan kelistrikan dan elektronik di Rumah Sakit Sari Mulia
meliputi:
1. Mesin genset
2. Main distribution panel (MDP)
3. Sub MDP
4. Instalasi listrik
5. Saluran penangkal petir
6. Air conditioner (AC)
7. Lemari es
8. Water heater
9. Pesawat televisi
10. Kipas angin
11. Blender
12. Setrika listrik
13. Mesin cuci
14. Alat medis
15. Autocalve

2.4.4.2 Instalasi Saluran Air


Instalasi saluran air di Rumah Sakit Sari Mulia mengetahui dan
memastikan jalur air dalam kondisi baik disetiap ruangan Rumah Sakit Sari
Mulia dan dilakukan pengecekan secara berkala oleh teknisi Rumah Sakit
Sari Mulia.
15

2.4.4.2.1 Mesin Pompa


Mesin pompa di Rumah Sakit Sari Mulia dibawah Teknisi Rumah Sakit
meliputi:
1. Pompa utama
2. Pompa jalur kran/bak air
3. Pompa jalur wastafel
4. Pompa jalur ruang bayi
5. Pompa jalur ruang operatie kamer (OK)
6. Pompa jalur ruang hemodialisa (HD)
7. Pompa jalur admin
8. Pompa untuk limbah

2.4.4.2.2 Tandon Air


Tandon air di Rumah Sakit Sari Mulia dibawah pemantauan Teknisi
Rumah Sakit meliputi:
1. Bak penampungan
2. Jalur kran
3. Jalur wastafel
4. Jalur ruang operatie kamer (OK)
5. Jalur ruang hemodialisa (HD)
6. Jalur ruang bayi

2.4.4.2.3 Pendukung Sarana Instalasi Saluran Air


Pendukung sarana instalasi saluran air di Rumah Sakit Sari Mulia
meliputi:
1. Saluran pipa
2. Kran air
3. Wastafel
4. Kran wastafel
16

2.4.4.4 Instalasi Saluran Komunikasi


Instalasi saluran komunikasi yang terdapat di Rumah Sakit Sari Mulia
meliputi:
1. PABX
2. Faxmail
3. Pesawat telpon
4. Saluran bel

2.4.5 Alat Penanggulangan Bahaya Kebakaran


Alat penangulangan bahaya kebakaran di Rumah Sakit Sari Mulia
meliputi:
1. APAR
2. Mesin pompa alkon
3. Selang pemadam kebakaran
4. Konver pemadam api

2.4.6 Alat Pelindung Diri


Alat pelindung diri atau APD yang terdapat di Rumah Sakit Sari Mulia
meliputi:
1. Helm
2. Sepatu
3. Kaca mata
4. Sarung tangan
5. Penutup Telinga
6. Masker

2.5 Kegiatan IPSRS atau Teknisi


Kegiatan Teknisi atau IPSRS di Rumah Sakit Sari Mulia meliputi:
1. Kegiatan rutin
a. Kontrol stok tabung oksigen (O2) dan nitrogen oxida (N2O) di gudang
oksigen.
17

b. Serah terima tabung oksigen (O2) dan nitrogen oxida (N2O) dengan PT
Samator.
c. Menyiapkan tabung oksigen (O2) dan nitrogen oxida (N2O) ke ruangan.
d. Kontrol persediaan air dan tandon penampungan air, ruang panel induk,
mesin genset, sistem komunikasi dan instalasi lampu penerangan.
e. Pengoperasian mesin pompa air dan kontrol volume air.
f. Pengoperasian mesin pompa air dari Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).
2. Perbaikan.
3. Pemasangan baru.

2.6 Tugas Pokok dan Uraian Tugas


2.6.1 Tugas Pokok
Staf Teknisi di Rumah Sakit Sari Mulia mempunyai tugas pokok
melaksanakan permintaan layanan maintance, perawatan, perbaikan, penataan
dan pemasangan baru pertama medis rumah sakit yang termasuk dibawah
koordinasi IPSRS (RSSM, 2016).

2.6.2 Uraian Tugas


Uraian tugas Teknisi atau IPSRS Rumah Sakit di Rumah Sakit Sari
Mulia meliputi:
1. Mengadministrasi data peralatan medis Rumah Sakit.
2. Membantu mengadministrasikan data stok barang IPSRS.
3. Melaksanakan kegiatan perawatan berkala seluruh peralatan medis Rumah
Sakit yang termasuk dibawah koordinasi IPSRS.
4. Membantu dalam mengajukan permintaan barang ke bagian Logistik untuk
stok IPSRS.
5. Membantu melaksanakan kegiatan rutin unit IPSRS.
18

2.7 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi Rumah Sakit Sari Mulia sebagai berikut:
Ketua Yayasan

Direktur Dewan Eksekutif SPI


Panitia
- PMKP
Komite Komite Komite Komite Sekretaris
- K3RS
- PPI Medik Farmasi Etik & Keperawatan Eksekutif
- DOTS & Mutu
- PONEK Terapai
- PKRS
Staf
- AKREDITASI

Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur


Medis & Keperawatan Keuangan & Bisnis Umum & SDM

Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager


Yanmed Jangmed Keperawatan Keuangan Marketing Umum & Personalia
& PR IPSRS & Diklat

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Rumah Sakit Sari Mulia

18
19

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pendataan dan Laporan Pemeliharaan Alat Medis di Rumah Sakit Sari
Mulia
Rumah Sakit Sari Mulia memiliki beberapa peralatan medis yang
terletak di berbagai ruang seperti ruang radiologi, laboratorium, VK Bersalin,
bayi, hemodialisa, instalasi gawat darurat (IGD), intensive care unit (ICU)
dan ruang operatie kamer (OK). Laporan pemeliharaan alat medis dilakukan
setiap 3 bulan sekali dengan diarsipkan di buku laporan pemeliharaan alat
medis Rumah Sakit Sari Mulia.

3.1.1 Pendataan Alat Medis di Ruangan Intensive Care (ICU)


Pendataan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia di ruang intensive care
unit (ICU) pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pendataan Alat Medis di Ruangan intensive care unit (ICU)
Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-3284442 - Cek SPO2 - Baik
Bed 8 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
2 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-44206510 - Cek SPO2 - Baik
Bed 9 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
3 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184463 - Cek SPO2 - Baik
Bed 6 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai Rusak
4 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik

19
20

Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik


AQ-32184403 - Cek SPO2 - Baik
Bed 5 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
5 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184446 - Cek SPO2 - Baik
Bed 1 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
6 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184423 - Cek SPO2 - Baik
Bed 2 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
7 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184494 - Cek SPO2 - Baik
Bed 3 - Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
8 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184452 - Cek SPO2 - Baik
Bed 7
- Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
9 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-32184498 - Cek SPO2 - Baik
Bed 4
- Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Rusak
10 05-02-2018 Patient Monitor - Cek ECG - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek NIBP - Baik
AQ-43204082 - Cek SPO2 - Baik
Backup
- Cek Temp - Baik
- Cek Baterai - Baik
11 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1309000352 - Cek Baterai - Baik
12 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly -
Terumo TE-331 Empty
1303000088 - Cek Baterai
21

13 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik


Terumo TE-331 Empty
1208000127 - Cek Baterai - Baik
14 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000096 - Cek Baterai - Baik
15 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000097 - Cek Baterai - Baik
16 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020418 - Cek Baterai - Baik
17 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1309000353 - Cek Baterai - Baik
18 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1312000352 - Cek Baterai - Baik
19 06-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Neraly - Baik
Terumo TE-331 Empty
1303000551 - Cek Baterai - Baik
20 06-02-2018 Ventilator Heyer- - Cek Pressure - Baik
Internis Advance Compressor
131010621081 A1V - Cek Sirkuit - Baik
Kalibrasi
- Cek Baterai - Baik
21 06-02-2018 Suction Pump - Cek Hisap Alat - Baik
SU-510
26855
22 06-02-2018 Suction Pump - Cek Hisap Alat - Baik
Phgegm Suction
7E-A
20140527350
23 06-02-2018 Suction Pump - Cek Hisap Alat - Baik,
Portable Suction - Indikator
Phgegm Suction Jarum
7E-A
Rusak
20140527347
24 06-02-2018 Elektrokardigraf - Cek Baterai - Baik
Medigate - Cek Print - Baik
MD-094111200014 - Cek Kabel EKG - Baik
22

25 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik


Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000113 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
26 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000137 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
27 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060341 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000129 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
28 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000038 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
29 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000158 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
23

- Cek Completion - Baik


- Cek Baterai - Baik
30 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09020045 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
31 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1305000057 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Rusak
32 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1305000008 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Rusak
33 07-02-2018 Nebulizer - Cek Kebocoran - Baaik
Omron Comp A-I-R Selang
Pro
20110600620UF
34 07-02-2018 Nebulizer - Cek Kebocoran - Baik
Omron Comp A-I-R Selang
Pro
20100700133UK
35 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1304000117 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
36 07-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
Terumo TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060025 - Cek Flow Err - Baik
24

- Cek Empty - Baik


- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
37 07-02-2018 Sterilisator Kering - Cek Lampu - Baik
Eliech ZTP80-Eco - Cek Lampu Ozon - Baik
- Cek Switch - Baik

3.1.2 Pendataan Alat Medis di Ruangan Operatie Kamer 5 (OK 5)


Pendataan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia di ruang operatie
kamer 5 (OK 5) pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pendataan Alat Medis di Ruangan operatie kamer 5 (OK 5)

Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 07-02-2018 Mesin Anestesi - Cek Kebocoran - Baik
Corestation 30 Pada Selang
MF-14090356
2 07-02-2018 Covter DT-G00P - Cek Kabel - Baik
DT4AL058
3 07-02-2018 Lampu Tindakan - Cek Nyala Lampu - Baik
Operasi (Besar)
4 07-02-2018 Lampu Tindakan - Cek Nyala Lampu - Baik
Operasi (Kecil)
5 07-02-2018 Suction Pump - Cek Hisapan - Baik
7A-23B
General Care
6 07-02-2018 STORZ Tricam SLII - Cek Kabel - Baik
20223020
PW0687606
7 07-02-2018 STORZ Xenon Nova - Cek Kabel - Baik
300
20134020
PW0687606
8 07-02-2018 STORZ Elektronic - Cek Kabel - Baik
Enduflator 26430520
VW29773-B
25

9 07-02-2018 STORZ Hamov - Cek Kabel - Baik


Endomat 26331020
VW12127
10 07-02-2018 STROZ Avtocon II - Cek Kabel - Baik
G00 20535220
VW04940
11 07-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek SPO2 - Baik
AQ-442064 - Cek ECG - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
12 07-02-2018 Mesin Anestesi - Cek Kebocoran - Baik
Mindray Wato CX30 Pada Selang
D9-22061252

3.1.3 Pendataan Alat Medis di Ruangan Operatie Kamer 4 (OK 4)


Pendataan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia di ruang operatie
kamer 4 (OK 4) pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Pendataan Alat Medis di Ruangan operatie kamer 4 (OK 4)


Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 07-02-2018 Mesin Anestesi - Cek Kebocoran - Baik
Mindray Wato CX30 Pada Selang
D9-22061252
2 07-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek Tempr - Baik
AQ-14153469 - Cek ECG - Baik
- Cek SPO2 - Baik
- Cek Baterai - Rusak
3 07-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek Tempr - Baik
AQ-14153478 - Cek ECG - Baik
- Cek SPO2 - Baik
- Cek Baterai - Baik
4 07-02-2018 Suction Pump - Cek Hisapan - Baik,
Blesindu 7A-23B Jarum
Rusak
26

5 07-02-2018 Couter Mobiltan - Cek Kabel - Baik


Baiwria COLTP
DT4ALL017
6 07-02-2018 Lampu Operasi - Cek Nyala Lampu - Baik
Deatus PL
2550.00230
SYK1690005
7 07-02-2018 Lampu Operasi - Cek Nyala Lampu - Baik
Deatus PLC
2S50.00255
SGK16J00K

3.1.4 Pendataan Alat Medis di Ruangan Operatie Kamer 2 (OK 2)


Pendataan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia di ruang operatie
kamer 2 (OK 2) pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pendataan Alat Medis di Ruangan Operatie Kamer 2 (OK 2)


Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 07-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek Tempr - Baik
AQ-43204128 - Cek ECG - Baik
- Cek SPO2 - Baik
- Cek Baterai - Rusak
2 07-02-2018 Suction Pump - Cek Hisapan - Baik
Apparatus 7A-23B
3 07-02-2018 Couter DT-400P - Cek Kabel - Baik
DT4ANCO62
4 07-02-2018 Lampu Operasi - Cek Nyala Lampu - Baik
L2M2-DAD7000
MLD3B15F0001
5 07-02-2018 Lampu Operasi - Cek Nyala Lampu - Baik
(Kecil) L2M2-
DAD7000
M2D3B15F0005
6 07-02-2018 Lampu Operasi - Cek Nyala Lampu - Baik
Mobile PL2510
S2A14M0003
27

7 07-02-2018 Infant Warmer - Cek Heater - Baik


HKN-90 Gea - Cek Lampu - Baik
Medical Penerangan
21131002039
8 07-02-2018 Autoclave - Cek Heater - Baik
SA-4S0 - Cek Air - Baik
9 07-02-2018 Autoclave - Cek Heater - Baik
Hirayama - Cek Air - Baik
HVA-110
31912120722

3.1.5 Pendataan Alat Medis di Ruangan Bayi


Pendataan alat medis di Rumah Sakit Sari Mulia di ruang Bayi pada
tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Pendataan Alat Medis di Ruangan Bayi


Tindakan
No Tanggal Jenis Alat Keterangan
Pemeliharaan
1 08-02-2018 Transport Incubator - Cek Heater - Baik
TL-2000 - Cek Over Heat - Baik
36140701033 - Cek Baterai - Baik
2 08-02-2018 Incubator Gea - Cek Heater - Baik
Medical YP-100 - Cek Over Heat - Baik
01111203005
3 08-02-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
Gea Medical YP-100 - Cek Over Heat - Baik
01111203006
4 08-02-2018 Incubator Baby Life - Cek Heater - Baik
BLF-2001 - Cek Over Heat - Baik
CEO000235
5 08-02-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
YP-90A - Cek Over Heat - Baik
Gea Medical
06141002019
6 08-02-2018 Baby Incubator YP- - Cek Heater - Baik
90A Gea Medical - Cek Over Heat - Baik
06131008012
28

7 08-02-2018 Baby Incubator YP- - Cek Heater - Baik


90A Gea Medical - Cek Over Heat - Baik
06131008076
8 08-02-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
YP-90A - Cek Over Heat - Baik
Gea Medical
06141002023
9 08-02-2018 Infant Radiant - Cek Heater - Baik
Warmer HKN-93B - Cek Lampu - Baik
24061102008
10 08-02-2018 Baby Incubator Gea - Cek Heater - Baik
Medical D2006 - Cek Lampu - Baik
09110242
11 08-02-2018 Infant Incubator - Cek Heater - Baik
YP-100 - Cek Lampu - Baik
01101103070
12 08-02-2018 Baby Incubator Gea - Cek Heater - Baik
Medical D2006 - Cek Lampu - Baik
07100126
13 08-02-2018 Leophoto Terapi - Cek Nyala Lampu - Baik
1460 Blue Mini
Hatus
62642
14 08-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-58222722 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Baik
15 08-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-32184420 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Baik
16 08-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
AQ-3B198492 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
17 08-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
Mindray MEC-1000 - Cek ECG - Baik
29

AQ-321844253 - Cek SPO2 - Baik


- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
18 08-02-2018 Patient Monitor - Cek NIBP - Baik
AM 1000 - Cek ECG - Baik
AQ-13151667 - Cek SPO2 - Baik
- Cek Tempr - Baik
- Cek Baterai - Rusak
19 08-02-2018 CPAP - Cek Pressure - Baik
Medin-CNO Compressor
30901076 - Cek Pressure O2 - Baik
- Cek Kalibrasi - Baik
Siruit Selang
20 08-02-2018 CPAP - Cek Pressure - Baik
Medin-CNO Compressor
30901110 - Cek Pressure O2 - Baik
- Cek Kalibrasi - Baik
Siruit Selang
21 08-02-2018 SPO2 Radical-7 - Cek Sensor - Baik
1105 - Cek Baterai - Baik
22 08-02-2018 SPO2 Radical-7 - Cek Sensor - Baik
1106 - Cek Baterai - Baik
23 08-02-2018 Phototherapy - Cek Nyala Lampu - Baik
Bilisphere 360 LED
BSN-2885.981
24 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060368 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
25 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09068125 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
30

26 Infusion Pump - Cek Air - Baik


TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060190 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
27 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1303000062 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
28 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
05100245 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
29 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
13030000035 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
30 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
130300100 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
31 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
09060035 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
31

- Cek Completion - Baik


- Cek Baterai - Baik
32 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1303000064 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
33 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air - Baik
TE-112 - Cek Occlussion - Baik
1311000063 - Cek Flow Err - Baik
- Cek Empty - Baik
- Cek Door - Baik
- Cek Completion - Baik
- Cek Baterai - Baik
34 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Air Alat tidak
YG-82 - Cek Occlussion dapat di
0307045 - Cek Flow Err fungsikan
- Cek Empty
- Cek Door
- Cek Completion
35 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020315 - Cek Baterai - Baik
36 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-332 Empty
1208000097 - Cek Baterai - Baik
37 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020311 - Cek Baterai - Baik
38 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020311 - Cek Baterai - Baik
39 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09020335 - Cek Baterai - Baik
40 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-331 Empty
09070129 - Cek Baterai - Baik
32

41 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik


Terumo TE- Empty
SS700N03 - Cek Baterai - Baik
1607010934
42 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-332 Empty
1208000082 - Cek Baterai - Baik
43 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Alarm Nearly - Baik
Terumo TE-332 Empty
1208000114 - Cek Baterai - Baik
44 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Fungsi Alat - Baik
Optima VS
19834937
45 08-02-2018 Infusion Pump - Cek Fungsi Alat - Baik
Optima VS
19719239
46 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Fungsi Alat - Tidak
Neonatal Berfungsi
0133893
47 08-02-2018 Syringe Pump - Cek Fungsi Alat - Tidak
Injectomad Agilia Berfungsi
20229269
48 08-02-2018 Suction Pump - Cek Daya Hisap - Baik
DY-1A

3.2 Peralatan Life Support & Life Saving (Baby Incubator)


3.2.1 Latar Belakang Baby Incubator
Negara berkembang termasuk Indonesia terjadi tingginya tingkat
morbiditas (jumlah keadaan sakit) dan mortalitas (jumlah kematian)
bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi masalah utama. Pada
bayi berat lahir rendah penyebab utama morbiditas dan mortalitas
adalah terjadinya sindrom gagal napas, infeksi dan hipotermia, dimana
hipotermia tersebut dapat mengakibatkan bayi mengalami serangan
apnea, gagal ginjal, infeksi dan lain sebagainya (Alwi,2013).
33

Kesehatan di Rumah Sakit pada negara-negara berkembang saat


ini sudah dilengkapi dengan unit kamar bayi (Neonatus) dan Neonatus
Intensive Care Unit (NICU) yang merupakan ruangan khusus untuk
menangani bayi yang baru lahir maupun bayi premature atau bayi berat
lahir rendah. Ruang ini dilengkapi dengan peralatan-peralatan
pendukung yang memadai untuk mengatasi masalah tersebut seperti
baby incubator (David, 2011).
Baby incubator modern baik itu single wall maupun double wall
telah dilengkapi dengan beberapa parameter seperti suhu, kelembaban,
aliran udara dan kebisingan. Kestabilan parameter-parameter tersebut
merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin kondisi stabil
yang dikehendaki bayi seperti dalam rahim sang ibu, agar bayi dapat
terus bertahan hingga mendapatkan kembali berat badan lahir yang
normal (David, 201)

3.2.2 Sejarah Baby Incubator


Salah satu sistem baby incubator pertama di temukan oleh dokter
Alexander Lion dari Perancis. The lion baby incubator yang kemudian
digunakan dalam baby incubator dalam Rumah Sakit Amerika, pertama
diciptakan pada tahun 1891. Baby incubator ini dipanaskan oleh boiler
air silinder yang dipasang di dinding luar incubator (Tedi, 2014).
Tahun 1888 menjadi tahun bersejarah bagi kehidupan bayi
prematur. Terobosan teknologi di bidang medis menemukan sebuah
piranti yang diberi nama “tempat menetas”. Pemberian nama ini
didasarkan pada mekanismenya yang mirip dengan tempat penetasan
telur ayam. Alat yang kemudian dikenal sebagai "incubator" tersebut
dirancang oleh Allan M Thomas dan William C Deming (Tedi, 2014).
Edit Elanor Mclean adalah bayi prematur seberat 1 kg yang
pertama kali menggunakan piranti tersebut di State Emigrant Hospital,
Ward Island, New York pada Tanggal 7 september 1888. Pada awal
kemunculannya, incubator sangat mengundang keingintahuan publik.
34

Selain itu, belum tersedianya bansal bagi pasien neonatal di rumah sakit
menjadikan alasan dibukanya pameran incubator bayi di Coney Island
pada tahun 1904 (Arie, 2012).
Terdapat 14 incubator dengan bayi prematur di dalamnya
dipamerkan. Bayi-bayi tersebut adalah bayi prematur dari panti asuhan
atau keluarga miskin, yang dibiayai oleh tiket masuk pengunjung
pameran. Pengunjung diharuskan membayar $0,25 untuk melihat
incubator dengan bayi di dalamnya tersebut. Incubator diletakan
sepanjang lorong terbuka dengan pagar pembatas untuk menjaga
paparan dengan pengunjung dan siapa yang menyangka, bahwa
incubator telah menyelamatkan banyak nyawa (Arie, 2012).
Pameran yang diadakan di Coney Island ini mengalami
kesuksesan. Sebagai akibatnya, setiap anak yang lahir prematur di kota
New York bergegas ke Coney Island untuk ditempatkan di pameran,
termasuk putri Couney sendiri, yang menghabiskan tiga bulan di sana.
Sebab saat itu belum tersedia bansal neonatal serta belum terdapat
suplier yang menjual alat kesehatan tersebut (Tedi, 2014).

3.2.3 Pengertian Baby Incubator


Baby Incubator adalah suatu alat kesehatan yang berfungsi untuk
menjaga serta memulihkan kembali kondisi tubuh bayi prematur agar
dapat menjadi normal kembali, baby incubator sangat berperan dalam
kehidupan bayi prematur. Bayi yang lahir prematur atau disebabkan
sakit memerlukan suhu lingkungan yang stabil sesuai dengan kebutuhan
dan dapat dikontrol, karena bayi yang lahir prematur tidak dapat
beradaptasi dengan suhu tubuhnya secara alami (sesuai dengan suhu
dalam rahim ibu). Bayi tersebut dimasukkan ke dalam ruang baby
incubator, agar suhu badan bayi dapat beradaptasi dengan suhu panas di
dalam ruang jika suhu panas memasuki ruang lebih rendah dari suhu
yang diatur, daya listrik dihubungkan ke heater untuk mengoreksi
perbedaan suhu di dalam dan diluar untuk memudahkan penggunaan
35

dan pengaturan incubator maka para ahli bidang medik merasa perlu
menciptakan baby incubator yang dapat mengontrol suhu di dalam
ruangan baby incubator serta untuk memudahkan melihat suhu yang
terdeteksi pada ruang baby incubator, maka suhu yang terbaca oleh
sensor ditampilkan dalam bentuk display (David, 2011).
Bayi yang lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR)
atau disebabkan sakit memerlukan suhu lingkungan yang stabil sesuai
dengan kebutuhan bayi dan dapat dikontrol, karena bayi yang lahir
dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) tidak langsung mampu
menyesuiakan diri dengan suhu lingkungannya. Hal ini disebabkan
karena bayi mengalami suatu periode atau masa peralihan dari
kehidupan intra uterine (dalam rahim) ke kehidupan extra uterine (luar
rahim), untuk menjaga suhu tubuh bayi agar sesuai dengan suhu dalam
kandungan, maka diciptakanlah suatu alat yang mampu mengantisipasi
suatu keadaan peralihan suhu pada bayi tersebut, alat tersebut
dinamakan baby incubator (Ardiansyah, 2012).
Baby Incubator adalah sebuah wadah tertutup yang kehangatan
lingkungannya dapat diatur dengan cara memanaskan udara dengan
suhu tertentu yang berfungsi untuk menghangatkan bayi. Kondisi panas
akan diserap melalui perantara jaringan kulit kealiran darah. Pada
umumnya baby incubator mempunyai hand access port (lubang untuk
memasukkan tangan) yang dilengkapi dengan pintu untuk
mengkondisikan bayi pada suhu ruangan yang ada pada baby incubator
dan perawat dapat menaikkan atau memindahkan kerudung plastik atau
membuka suatu panel agar dapat lebih leluasa untuk memindahkan bayi
(Ardiansyah, 2012).
Proses pemanasan dan pelembaban udara terletak di bawah
matras, terpisah dengan ruang bayi yang didalamnya dilengkapi dengan
fan untuk membantu proses penyebaran/sirkulasi udara hangat melalui
alat pemanas dan wadah tempat air untuk proses pelembaban udara.
Kebanyakan unit baby incubator memiliki dua mode operasi yaitu
36

pengatur suhu udara dan pengatur suhu kulit (skin temperature).


Perubahan suhu tubuh bayi dapat diukur secara periodic melalui sebuah
thermometer. Pengaturan suhu dapat dilakukan pada control setting
dengan range temperature dari 28°C sampai dengan 37°C, sedangkan
range untuk skin temperature adalah dari 34°C sampai dengan 37°C.
Kebanyakan baby incubator menggunakan sensor suhu thermometer
tahanan platina (TTP) PY 100 sedangkan untuk sensor skin temperature
menggunakan sensor YSI (dalam golongan RTD) (David, 2011).

3.2.4 Jenis-jenis Baby Incubator


Baby incubator terdapat 2 (dua) macam, yaitu:
a. Baby incubator statis yaitu baby incubator yang digunakan di ruang
perawatan bayi, pada umumnya menggunakan catu daya listrik di
ruangan dan dilengkapi dengan tabung oksigen, seperti pada gambar
3.1.

Gambar 3.1 Baby Incubator Statis


Sumber (Rukmawan, 2014)

b. Baby incubator transport yaitu baby incubator yang digunakan


untuk memindahkan bayi dari satu ruangan ke ruangan lainnya,
dapat dimasukkan ke dalam ambulan dan dilengkapi dengan catu
daya baterai dan tabung oksigen, seperti pada gambar 3.2.
37

Gambar 3.2 Baby Incubator Transport


Sumber (Rukmawan, 2014)

Sedangkan berdasarkan jumlah dinding yang dimiliki oleh sebuah


pesawat baby incubator dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Baby incubator single wall, baby incubator dengan dinding tunggal
(satu dinding).
b. Baby incubator double wall, yaitu baby incubator dengan dinding
ganda (dua dinding).
Pada prinsipnya baby incubator single wall dan baby incubator
double wall mempunyai spesifikasi yang sama, namun hanya berbeda
pada jumlah dindingnya saja. Pada beberapa produk dengan merk yang
sama mempunyai kedua jenis baby incubator ini. Pada umumnya
dinding ganda pada baby incubator bersifat optional (dijual secara
terpisah). Jadi baby incubator single wall bisa menjadi baby incubator
double wall jika ditambahkan inner wall pada bahagian dalam top wall
baby incubator tersebut, seperti baby incubator merk Drager dan
Ohmeda.
38

3.2.5 Aliran Udara Dalam Ruang Baby Incubator


Penyebaran udara hangat ke dalam ruang baby incubator yaitu
melalui ventilasi yang ada di sisi bagian bawah ruang baby incubator,
seperti yang terlihat pada gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3 Aliran Udara Dalam Ruang Baby Incubator


Sumber (Ardiansyah, 2012)

Pengaturan yang berkenaan dengan penyebaran panas


menyangkut penghangat bayi dilakukan oleh fan yang telah di filter
sebelum memasuki tempat penghangat bayi, yang diharapkan
mendapatkan udara bersih untuk masuk ke dalam baby incubator dan
kedua-duanya antara kelembaban dan temperature dapat di jaga dengan
baik keseimbangannya sehingga baik untuk pertumbuhan bayi.
Baby incubator berfungsi untuk mencegah kehilangan panas
radiasi dan memberikan suhu lingkungan yang tepat dan memberikan
suhu lingkungan yang tepat dan terkontrol. Adapun penempatan suhu
ruangan baby incubator ditampilkan dalam tabel 3.1 berdasarkan umur
dan berat badan bayi pada saat baru lahir sesuai dengan kebutuhan suhu
lingkungan thermal netral (NTE) bayi tersebut.
39

Tabel 3.5 Suhu lingkungan thermal (NTE) yang direkomendasikan untuk suhu
dalam ruang baby incubator menurut berat dan umur bayi

SUHU (oC)
UMUR DAN BERAT BAYI INTERVAL
AWAL
SUHU
0-6 Jam
Kurang dari 1200 gram 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,1 33,9-34,4
1501-2500 gram 33,4 32,8-33,8
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,29 32,0-33-8
6-12 Jam
Kurang dari 1200 gram 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,0 33,5-34,4
1501-2500 gram 33,132,8 32,2-33,8
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,0-33-7
12-24 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 33,8 33,3-34,3
1501-2500 gram 32,8 31,8-33,8
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,4 31,0-33,7
24-36 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,6 33,1-34,2
1501-2500 gram 32,6 31,6-33,6
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,1 30,5-33,3
36-48 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,1-34,1
1501-2500 gram 32,5 31,4-33,5
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,9 30,5-33,3
48-72 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,5 31,4-33,5
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,9 30,5-33,3

0-6 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,2 31,1-33,2
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,3 29,8-32-8
4-12 Hari
Kurang dari 1500 gram 34,0 34,0-35,0
1501-2500 gram 33,5 33,0-34,0
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,2 31,1-33,2
40

4-5 Hari 31,0 29,5-32,6


5-6 Hari 30,9 29,4-32,3
6-8 Hari 30,6 29,0-32,0
8-10 Hari 30,3 29,0-31,8
10-12 Hari 30,1 29,0-31,4
12-14 Hari
Kurang dari 1500 gram 33,5 32,6-34,0
1501-2500 gram 32,1 31,0-33,2
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 29,8 29,0-30,8
2-3 Minggu
Kurang dari 1500 gram 33,1 32,2-34,0
1501-2500 gram 32,7 30,5-33,0
3-4 Minggu
Kurang dari 1500 gram 32,6 31,6-33,6
1501-2500 gram 31,4 30,0-32,7
4-5 Minggu
Kurang dari 1500 gram 32,0 31,2-33,0
1501-2500 gram 30,9 29,5-35,2
5-6 Minggu
Kurang dari 1500 gram 32,6 30,6-32,3
1501-2500 gram 30,4 29,0-31,8
Sumber: Proposal Baby Incubator Rizky Amanda

3.2.6 Spesifikasi Baby Incubator Gea Medical YP-90A

Gambar 3.4 Baby Incubator Gea Medical YP-90A di RS Sari Mulia


41

Beriikut adalah spesifikasi pesawat baby incubator Gea Medical


YP-90A yang ada di Rumah Sakit Sari Mulia:
Nama Pesawat : Baby Incubator
Merk : Gea Medical
Type : YP-90A
Tegangan Input : AC 220V – 230V/50Hz
Maksimal VA Input : 850VA
Output Heater Maksimal : 377W/240V
Air Temperature Control Range : 25oC – 39oC
Baby Temperature Control Range : 34oC – 37oC
Pembacaan Sensor Suhu : 5oC – 65oC
Akurasi Sensor Suhu : ±0,3 oC
Kelembapan di Dalam : 30% RH – 75% RH
Aliran Udara : <0,3m/s
Aliran Udara di Atas Matras : <0,35m/s
Kebisingan Dengan Motor AC : ≤55dB

3.2.7 Bagian-Bagian Baby Incubator Gea Medical YP-90A

Gambar 3.5 Baby Incubator Gea Medical YP-90A Saat Dioperasikan


42

Main Body Of Incubator

Guard Rail

Lock Mechanism

Cabinet

Gambar 3.6 Bagian Body Baby Incubator Gea Medical YP-90A


Sumber (Rihardi, 2012)

Berdasarkan Gambar 3.6, penjelasan bagian-bagian body baby


incubator Gea Medical YP-90A sebagai berikut:
1. Main body of incubator adalah bagian utama dari baby incubator
ataupun body uama baby incubator.
2. Guard rail adalah pelindung sela-sela body baby incubator dan dapat
juga berfungsi sebagai pengguna pendorong baby incubator.
3. Lock mechanism yaitu kunci untuk membuka mesin dari cabinet.
4. Cabinet adalah tempat untuk penyimpanan asesoris alat.
43

17
18

16 14

15 1

13
4 5
12 11 10 8 9 3
7

Gambar 3.7 Temperature Control Baby Incubator Gea Medical YP-90A

Berdasarkan Gambar 3.7, penjelasan bagian-bagian nomer pada


temperature control baby incubator Gea Medical YP-90A sebagai
berikut:
1. Skin Temperature, yaitu menampilkan suhu kulit bayi.
2. System Fail, yaitu indikator kegagalan sistem.
3. Silence/Reset Key, yaiu tombol yang berfungsi untuk
mengnonaktifkan suara yang dihasilkan oleh alarms.
4. Low Alarm, yaitu indikator deviasi suhu rendah.
5. Over Alarm, yaitu indikator sensor udara dan sensor kulit
mengalami gangguan.
6. Power Alarm, yaitu indikator tegangan mengalami gangguan.
7. Fan Alarm, yaitu indiakator temperature suhu mengalami over dan
motor mengalami gangguan.
8. Sensor Alarm, yaitu posisi sensor suhu dan kulit terjadi kesalahan.
9. High Alarm, yaitu motor pendingin mengalami gangguan.
10. Baby Mode, yaitu tombol yang digunakan untuk mode bayi pada
skin temperature.
11. Keypad Lock, yaitu tombol untuk mengunci dan membuka kunci
untuk tombol lain.
44

12. Air Mode, yaitu tombol untuk mangaktifkan pengaturan mode


udara.
13. Temperature Set Point Down Key, yaitu tombol untuk menurunkan
set temperature.
14. Temperature Set Point Up Key, yaitu tombol untuk menaikkan set
temperature.
15. Set Temperature, yaitu tampilan berupa seven segment hasil dari
pengaturan temperature set point down key atau temperature set
point up key.
16. Air Temperature, yaiu suhu udara dari baby incubator yang
ditampilkan dalam bentuk seven segment.
17. Battery State, yaitu indikator batrai yang berfungsi untuk
menghidupkan power alarm.
18. Power Heater , yaitu range atau tingkatan kekuatan pemanas yang
dihasilkan oleh heater baby incubator, range tersebut mulai dari
0% - 100%.

5 1

4 3

Gambar 3.8 Panel Saklar Baby Incubator Gea Medical YP-90A


45

Berdasarkan Gambar 3.8, penjelasan bagian-bagian nomer pada panel


saklar baby incubator Gea Medical YP-90A sebagai berikut:
1. Conektor, berfungsi untuk sensor kulit.
2. Switch Power, berfungsi sebagai on/off alat.
3. Cable Power, berfungsi sebagai penghubung ke sumber listrik.
4. Cable Power Phototerapi, berfungsi sebagai penghubung ke alat
phototerapi.
5. Serial Communication, berfungsi sebagai penghubung ke PC.

3.2.8 Blok Diagram Baby Incubator


Blok diagram baby incubator dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

PLN Power
Supply

Keypad Control Display

ADC Motor

Heater
Amplifier
MCU I/O Control
Blower
Sensor Kulit
Fan
Sensor Suhu

Fan Sensor Indikator

Duli Sensor

Buzzer

Gambar 3.9 Blok Diagram Baby Incubator


46

Berdasarkan Gambar 3.9 penjelasan bagian-bagian blok diagram baby


incubator diatas sebagai berikut:
1. PLN (Perusahaan Listrik Negara)
PLN merupakan sumber utama yang menghasilkan arus
listrik AC (alternating current) yang berguna untuk menghidupkan
alat baby incubator sehingga alat tersebut dapat digunakan.
2. Power Suplly
Power Suplly merupakan blok yang sangat penting dalam
suatu alat elektronika karena power suplly akan membagi tegangan
kepada blok yang lainnya.
3. Keyboard Control
Keyboard control tombol yang berfungsi mengatur setting
seperti setting suhu, tombol pengaturan lainnya yang mengirim
logika ke MCU (microcontroller unit) dan menampilkan ke
display.
4. Indikator
Indikator berfungsi sebagai penanda bahwa tombol, alarm
dan indikator heater tersebut aktif.
5. Display
Display berfungsi menampilkan suhu, alarm dan lainnya
berupa seven segment.
6. MCU (Microcontroller Unit)
MCU merupakan otak atau pusat pengendali utama dari
rangkaian baby incubator. MCU sebagai pengolah data dari input
sensor seperti sensor suhu udara, sensor suhu kulit, sensor aliran
udara dan output berupa pengiriman logika kepada driver heater
dan motor, ketika ada trouble disalah satu blok maka MCU
mematikan system dan kemudian membunyikan alarm.
7. I/O (Input Output Control)
I/O control ini bekerja sebagai driver untuk Heater dan
motor. I/O control ini dikendalikan oleh MCU yang input dari I/O
47

control ini menerima logika dari MCU (microcontroller unit) dan


output mengendalikan tegangan ke motor, heater , fan dan blower.
8. Motor
Motor mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting
dalam baby incubator, motor mengatur sirkulasi udara atau
menghantarkan panas keseluruh bagian dalam chamber sehingga
panas dalam chamber merata, selain itu motor mengatur
kelembaban didalam chamber melalui udara dengan membawa uap
air dari wadah air di luar chamber. Motor dikendalikan oleh input
output control yang di control oleh MCU (microcontroller unit),
karena perannya yang sangat penting sehingga ketika motor mati
alarm langsung berbunyi karena berbahaya terhadap bayi.
9. Heater
Heater merupakan sumber panas di baby incubator, heater
diatur oleh driver input output control yang di control juga oleh
MCU (microcontroller unit). Heater mengeluarkan panas yang
kemudian panas tersebut di tiup oleh blower atau motor sehingga
panas merata didalam chamber. Heater adalah komponen inti baby
incubator karena prinsip dasar baby incubator adalah
memanfaatkan panas.
10. Fan
Fan merupakan kipas yang ada di alat baby incubator yang
berfungsi untuk menghasilkan angin yang digerakkan oleh motor
alat baby incubator.
11. Blower
Blower merupakan alat yang berfungsi untuk menarik udara
dari luar menuju kedalam alat baby incubator dan mendistribusikan
udara panas keseluruh bagian alat baby incubator.
12. ADC (Analog to Digital Converter)
ADC merupakan perubahan tegangan analog dan
merubahnya menjadi tegangan digital, perlunya ADC dikarenakan
48

output dari sensor merupakan tegangan analog dan tidak bisa


dibaca oleh MCU (microcontroller unit), karena MCU
(microcontroller unit) mengolah data berupa tegangan digital.
13. Amplifier
Amplifier merupakan rangkaian komponen yang diapakai
untuk menguatkan daya.
14. Sensor Suhu
Sensor suhu atau sensor suhu udara merupakan sensor suhu
yang membaca suhu didalam chamber dan membatasi suhu yang
ada didalam chamber ketika suhu didalam chamber tersebut
melebihi setting yang sudah diatur pada keyboard control maka
akan memberikan referensi ke MCU (microcontroller unit) untuk
mematikan heater sehingga suhu didalam chamber tersebut stabil.
Suhu yang bisa dibaca oleh sensor ini adalah 5oC sampai 65oC.
15. Sensor Kulit
Sensor kulit atau sensor suhu kulit merupakan sensor suhu
yang mengukur suhu pada kulit bayi, ketika suhu bayi mengalami
override maka akan mematikan heater sehingga suhu bayi
terkontrol.
16. Fan Sensor
Fan sensor merupakan suatu sensor yang mensensor kinerja
fan, apabila fan tidak berfungsi maka indicator fan akan menyala.
17. Duli Sensor
Duli sensor pada alat baby incubator berfungsi untuk
menyensor perubahan suhu yang extrim.
18. Buzzer
Buzzer merupakan alarm peringatan, menyala atau berbunyi
ketika ada kesalahan system yang di control oleh MCU
(microcontroller unit).
49

3.2.9 Prinsip Kerja Blok Diagram Baby Incubator


Tegangan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) 220VAC
digunakan untuk menyalurkan tegangan kipas dan input tegangan trafo
step down yang kemudian oleh rangkaian power supply dirubah
menjadi tegangan 12V, 6V, dan 5VDC yang digunaan untuk
menyalurkan tegangan blok rangkaian lainnya. Saat tegangan PLN
(Perusahaan Listrik Negara) masuk maka motor, fan dan heater serta
blower akan aktif dimana kerja fan ini dideteksi oleh sensor fan. Jika
kipas tidak bekerja sebagaimana mestinya maka indikator kipas on.
Push Button digunakan untuk menentukan suhu yang akan
dikehendaki (suhu setting) dan sebagai inputan bagi microcontroller
unit. Microcontroller unit berfungsi untuk mengendalikan atau
mengontrol semua rangkaian. Sensor kulit berfungsi untuk menyensor
kulit pada bayi sedangkan sensor suhu berfungsi untuk menyensor suhu
udara dalam ruangan dan besarnya tegangan output dari sensor akan
disangga oleh rangkaian penguat. Kemudian tegangan dari penguat
akan masuk ke blok ADC (analog to digital converter) dimana blok ini
berfungsi untuk mengubah tegangan analog menjadi tegangan digital
dan data dari ADC (analog to digital converter) akan masuk ke
microcontroller unit. Microcontroller unit akan memproses semua data
yang diolah untuk mengatur kerja keseluruhan pesawat baby incubator.
Duli sensor berfungsi untuk menyensor perubahan suhu yang extrim.
Jika suhu tiba-tiba berubah lebih dari 37oC dan kurang dari 28 oC dari
suhu setting, maka indikator alarm akan aktif.

3.2.10 Standar Operasional Prosedur Pengoprasian Baby Incubator


Prosedur tetap pengoperasian baby incubator sebagai berikut:
1. Prasyaratan
a. SDM terlatih dan siap
b. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
c. Kotak kontak dilengkapi dengan kebutuhan pembumian
50

d. Alat laik pakai


e. Aksesoris alat lengkap dan baik
f. Bahan operasional tersedia
2. Persiapan
a. Lepaskan penutup debu
b. Tempatkan alat pada ruang tindakan
c. Pasang aksesoris dengan baik dan benar
d. Periksa pengatur posisi kasur dan sungkup
e. Periksa pengontrol volume air
f. Periksa tabung oksigen dan flow meter
g. Periksa kondisi filter dan skin sensor
h. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. Pemanasan
a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol on/off ke posisi on
c. Atur dan cek temperature, humidity, oksigen, fan dan alarm
d. Lakukan pemanasan secukupnya
4. Pelaksanaan
a. Perhatikan protap pengoprasian
b. Pasang skin sensor temperature ke bayi
c. Kemudian tekan tombol power (on/off)
d. Atur suhu dengan menekan tombol set temperature untuk
menaikan dan menurunkan suhu
e. Lihat suhu udara (air temperature) sampai menunjukkan suhu
yang diinginkan
5. Pengemasan/Penyimpanan
a. Tutup regulator oksigen pada tabung oksigen
b. Kembalikan posisi regulator oksigen dan temperature ke posisi off
c. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol on/off ke posisi
off
d. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
51

e. Bersihkan alat
f. Pasang penutup debu
g. Simpan alat pada tempatnya
h. Catat beban kerja alat (jumlah pasien/bulan)

3.2.11 Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Baby Incubator


Prosedur tetap pemeliharaan preventif untuk pesawat baby
incubator sebagai berikut:
1. Prasyarat
a. SDM, Teknisi terlatih
b. Peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu
tersedia
e. Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
a. Siapkan perintah kerja
b. Siapkan formulir laporan kerja
c. Siapkan dokumen teknis penyerta:
1) Service manual
2) Wiring diagram
d. Siapkan peralatan kerja:
1) Tool set electric
2) Multimeter
3) Leakage current meter
4) Thermometer
5) Hygrometer
e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu:
1) Contact cleaner
2) Cairan pembersih
52

3) Kain lap/kertas tissue


4) Kuas
5) Bakteri filter
6) Aquades
7) Baterai
8) Lampu indikator
9) Gas Oksigen
f. Pemberitahuan pada user
3. Pelaksanaan
Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Pemeliharaan Preventif Pesawat Baby Incubator
No Kegiatan Pemeliharaan Periode
1 Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 3 Bulan
2 Cek dan bersihkan tombol switch, perbaiki bila perlu 3 Bulan
3 Cek dan bersihkan penampung aquades, isi bila perlu 3 Bulan
4 Cek filter bakteri, ganti bila perlu 3 Bulan
5 Cek main hole, ganti bila perlu 3 Bulan
6 Cek fungsi selungkup alat 3 Bulan
7 Cek fungsi roda, perbaiki bila perlu 3 Bulan
8 Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu 3 Bulan
9 Cek fungsi thermometer, ganti bila perlu 3 Bulan
10 Cek fungsi pengatur kelembaban, ganti bila perlu 3 Bulan
11 Cek fungsi sistem pengaman, perbaiki bila perlu 3 Bulan
12 Cek tekanan maksimum dan minimum gas oksigen 3 Bulan
13 Cek fungsi skin probe, bila mempunyai lebih dari satu baby 3 Bulan
incubator perhatikan agar probe tidak tertukar
14 Cek fungsi alarm, perbaiki bila perlu 6 Bulan
15 Cek fungsi kipas, perbaiki bila perlu 6 Bulan
16 Cek seluruh fungsi indicator/display indicator, meter, 6 Bulan
pengukur tekanan, digital display, perbaiki bila perlu
17 Cek temperature control, perbaiki bila perlu 6 Bulan
53

18 Lakukan pengukuran arus bocor 1 Tahun


19 Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 Tahun
20 Lakukan uji kinerja alat 3 Bulan

4. Pencatatan
a. Isi kartu pemeliharaan alat
b. Isi formulir laporan kerja
c. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali
kepada user
5. Pengemasan Alat Kerja dan Dokumen Teknis Penyerta
a. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
b. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta ke tempat semula
6. Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

3.2.12 Troubleshooting Baby Incubator


Tabel 3.7 Troubleshooting Baby Incubator
No Keluhan Analisa Tindakan
1 Alat tidak menyala Fuse putus Cek fuse apakah putus
atau tidak
Kabel power putus Cek kabel power
apakah terhubung atau
tidak
Tidak ada tegangan Cek tegangan pada
pada terminal teriminal
Power supply Cek output power
mengalami kerusakan supply
Switch power rusak Cek switch apakah
rusak atau tidak
2 Suhu tidak sesuai Sensor suhu kotor bersihkan sensor suhu
dengan di display dan sekitar sensor suhu
tersebut
Sensor suhu rusak Ganti sensor suhu
3 Keypad control tidak Konektor keypad Cek konektor keypad
berfungsi lepas kemudian cabut dan
pasangkan kembali
konektor keypad
Keypad control rusak Ganti keypad control
54

4 Muncul kode error Konektor sensor suhu Cek semua konektor


E0.1 (sensor alarm) tidak terhubung yang terhubung ke
pada display sensor suhu udara
Sensor suhu udara Bersihkan sensor suhu
kotor udara dan sekitarnya
5 Muncul kode error Sensor suhu udara Ganti sensor suhu
E0.2 (sensor alarm) rusak
pada display
6 Muncul kode error Deviasi suhu udara periksa setiap sensor
E0.3 (sensor alarm) error suhu apakah masih
pada display berfungsi dengan baik
atau tidak, bila rusak
cek semua konektor
yang berhubungan
dengan jalur sensor ke
ADC maupun ke MCU
7 Muncul kode error Sensor aliran udara Periksa apakah ada
E0.4 (over alarm) mengalami gangguan kebocoran udara dari
pada display luar aliran udara
Periksa semua konektor
yang terhubung dengan
sensor aliran udara alat
baby incubator
8 Muncul kode error Sensor suhu kulit Cek sensor kulit apakah
E0.5 (over alarm) tidak berfungsi masih berfungsi atau
pada display tidak
Konektor suhu kulit Cek konektor sensor
dengan ADC putus suhu kulit dan
sambungan sekitar
sensor kulit
9 Muncul kode error Temperature suhu Cek setiap konektor
E0.6 (fan alarm) mengalami over pada control heater
pada display Lihat sekitar alat
apakah ada sumber
panas lain yang terkana
alat baby incubator
Sensor suhu kotor Bersihkan sensor suhu
dan sekitarnya
10 Muncul kode error Motor mati Cek kabel konektor ke
E0.7 (fan alarm) motor
pada display Motor tersumbat Bersihkan motor bagian
sehingga macet luar dan bagian dalam
motor
11 Muncul kode error Posisi sensor kulit Cek kembali
E0.8 (sensor alarm) salah pemasangan sensor
pada display kulit
55

12 Muncul kode error Motor pendingin mati Perbaiki atau ganti


E0.9 (high alarm) motor
pada display Konektor ke motor Periksa konektor ke
putus atau longgar motor
Motor kotor Bersihkan motor
13 Muncul kode error Ada sumber panas Periksa apakah ada
E0.10 (low alarm) disekitar alat sumber panas disekitar
pada display alat baby incubator
tersebut
14 Muncul kode error Deviasi suhu rendah Periksa dan jauhkan
E0.11 (low alarm) dikarenakan terlalu dari pendingin ruangan
pada display dekat dengan
pendingin ruangan
15 Muncul kode error Kesalahan ROM pada Periksa atau ganti MCU
H0.1 (power alarm) MCU
pada display
16 Muncul kode error Kegagalan system Periksa atau ganti MCU
H0.2 (power alarm) internal MCU
pada display
17 Muncul kode error Kesalahan komunikasi Cek konektor antara
H0.3 (power alarm) pada MCU utama dan MCU bantu dan MCU
pada display MCU bantu utama
Ganti MCU utama dan
MCU bantu
18 Muncul kode error Kesalahan ROM Ganti MCU tambahan
H0.4 (power alarm) MCU tambahan
pada display
19 Muncul kode error Kesalahan system Ganti MCU tambahan
H0.5 (power alarm) internal MCU
pada display tambahan
20 Muncul kode error Kesalahan EEPROM Ganti MCU
H0.6 (power alarm)
pada display
21 Muncul kode error Kesalahan SRAM Ganti MCU
H0.7 (power alarm)
pada display
22 Muncul kode error Pengolahan ADC Ganti IC ADC
H0.8 (power alarm) error atau IC ADC
pada display rusak
23 Muncul kode error Kesalahan pada ADC Ganti IC ADC
H0.9 (power alarm) tambahan tambahan
pada display
24 Muncul kode error Control panas rusak Periksa konektor
H1.0 (power alarm) control panas
pada display
56

25 Muncul kode error RTC tidak berfungsi Ganti IC RTC


H1.1 (power alarm)
pada display
26 Muncul kode error Keyboard rusak Periksa apakah terjadi
H1.2 (power alarm) short circuit pada
pada display control panel jika
terjadi maka ganti
board control

3.2.13 Kalibrasi Baby Incubator


Baby Incubator yang digunakan oleh Balai Pengaman Fasilitas
Kesehatan (BPFK) yang mengacu pada aturan ECRI (Emergency Care
Research Institute) No. 424-008.
1. Pengukuran Pemeriksaan Kinerja
a. Suhu
b. Relatif humidity (kelembaban udara)
c. Air flow (aliran udara)
d. Sound pressure atau kebisingan
2. Prosedur Kalibrasi
a. Siapkan lembar kerja dan peralatan yang digunakan
b. Pendataan administrasi
Lakukan pendataan administrasi meliputi pemilik, alamat,
data alat medik, tanggal dan ruangan/lokasi kalibrasi serta daftar
alat ukur dan alat bantu.
c. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan, meliputi suhu dan
kelembaban lingkungan. Data diambil pada ruang kalibrasi pada
awal dan akhir pengukuran alat.
d. Pemeriksaan fisik fungsi alat
1) Periksa kondisi fisik alat dari baby incubator meliputi body
dan permukaan, control dan indicator, kabel dan aksesoris.
2) Catat kondisi – kondisi tersebut pada lembar kerja
e. Pengukuran keselamatan listrik, meliputi:
1) Tegangan jala – jala
2) Kebocoran arus
57

f. Kinerja
1) Tentukan titik pengukuran suhu pada 32°C, 34°C, 36°C
2) Letakkan standard ditengah matras pada kompartement atau
chamber UUT
3) Pastikan semua sensor INCU analyzer terpasang dengan benar
sesuai gambar 3.10 kemudian hidupkan kembali INCU
analyzer lalu tutup selungkup chamber dan hidupkan UUT
(alat baby incubator)

Gambar 3.10 Instalasi Sensor INCU Analyzer


Sumber (Amanda, 2016)
4) Operasikan baby incubator pada suhu 32°C, tunggu beberapa
saat sampai penunjukan suhu tercapai dan stabil (±1 jam)
5) Catat nilai penunjukan suhu yang terukur pada display INCU
analyzer pada sensor T1, T2, T3 di lembar kerja
6) Pengambilan data dilakukan pada setiap titik pengukuran.
Ulangi langkah f(4) sampai dengan f(5) pada setting suhu 34°C
dan 36°C, kemudian catat nilai penunjukan suhu pada matras
T4 di lembar kerja
7) Catat penunjukan kecepatan udara maximal pada sensor 6
(m/detik) hanya pada setting suhu 36°C di lembar kerja
8) Catat nilai penunjukan tingkat kebisingan maximal pada sensor
7 (dB) yang terukur pada lembar kerja dan hanya pada setting
suhu 36°C
58

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Rumah Sakit Sari Mulia yang disingkat dengan RSSM memiliki
beberapa peralatan medis yang terletak di berbagai ruang seperti ruang
radiologi, laboratorium, ruangan bayi, hemodialisa, instalasi gawat darurat
(IGD), intensive care unit (ICU) dan ruang operatie kamer (OK). Pada
ruangan tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Praktik kerja
lapangan dilaksanakan selama 2 bulan dimulai 1 Februari 2018 sampai
dengan 31 Maret 2018 di Rumah Sakit Sari Mulia. Kehadiran mahasiswa
praktik kerja lapangan sesuai dengan jam kerja Rumah Sakit Sari Mulia yaitu
Senin sampai dengan Sabtu.
Pada dasarnya praktik kerja lapangan di Rumah Sakit Sari Mulia
bertujuan untuk memenuhi mata kuliah praktik kerja lapangan yang memiliki
bobot 6 sks, adapun ketuntasan mata kuliah harus memenuhi peralatan
diagnostik, peralatan bedah dan anestesi, peralatan life support dan life
saving, peralatan laboratorium klinik, peralatan radiologi, peralatan kalibrasi
dan peralatan terapi. Dalam memenuhi karakteristik penilaian maka saya
mengambil alat baby incubator mata kuliah peralatan life support dan life
saving yang akan disampaikan saat melakukan seminar praktik kerja lapangan
di Kampus Politeknik Unggulan Kalimantan.

4.2 Saran
1. Pihak Kampus Politeknik Unggulan Kalimantan lebih meningkatkan
pembelajaran agar dapat dengan mudah melakukan pelaksanaan praktik
kerja lapangan.
2. Pihak Rumah Sakit Sari Mulia perlu adanya Teknisi Elektromedis untuk
menunjang sarana dan prasarana serta pelayanan Rumah Sakit Sari Mulia.

58
59

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdi, Alwi Maulana. 2011. Pengalaman PKL. https://allwimaulanaabdi.


wordpress.com/pengalaman-pkl/. Diakses tanggal 10 Maret 2018.
[2] Amanda, Rizki. 2016. Baby Incubator. https://www.scribd.com/document/
326582724/Baby-Incubator. Diakses tanggal 15 Maret 2018.
[3] Ardiansyah, Muhammad. 2012. Prinsip Kerja Inkubator Bayi.
http://planetcopas.blogspot.co.id/2012/07/prinsip-kerja-inkubator-
bayi.html. Diakses tanggal 13 Maret 2018.
[4] David, Ningbo. 2011. Service Manual Baby Incubatori. https://www.
slideshare.net/fidemontenegro9/ti-2000-manual-de-servicio. Diakses
tanggal 18 Maret 2018.
[5] Idris, Muhammad. 2011. Baby Incubator. http://ek4sangkar.blogspot.co.id/
2011/10/baby-incubator.html. Diakses tanggal 20 Maret 2018.
[6] Rihardi, Ivan 2012. Baby Incubator. http://elektromedik.blogspot.
co.id/2008/04/baby-incubator.html. Diakses tanggal 20 Maret 2018.
[7] RSSM. 2016. Profil Rumah Sakit. Banjarmasin: Rumah Sakit Sari Mulia
Banjarmasin.
[8] Rukmawan, Tedi. 2014. Incubator Bayi YP-90A. https://www.scribd.com/
doc/239324138/baby-incubator-yp90a. Diakses tanggal 12 Maret
2018.
[9] Vikri, Arie. 2012. Inkubator Bayi. http://ariebencolenk.blogspot.co.id/
2012/03/inkubator-bayi.html. Diakses tanggal 13 Maret 2018.
[10] Wiethoner, Frank. 2012. Inkubator Bayi. http://www.frankshospital
workshop.com/equipment/infant_incubators_equipment.html. Diakses
tanggal 18 Maret 2018.

59
60

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Bersama Koordinator Lapangan Rumah Sakit Sari Mulia

60

Anda mungkin juga menyukai