Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KLINIK ISLAMIC CENTER PROVINSI


KALIMANTAN TIMUR
(25 MARET – 1 JUNI 2019)

DISUSUN OLEH:

CINDY INKAPUTRI RAMADHANI


0017418951
PUTRI AYU NOVITASARI
0010661859

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMK KESEHATAN
SAMARINDA

PROGRAM KEAHLIAN ASISTEN TEKNOLOGI LABORATORIUM


MEDIK
TAHUN AJARAN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menerangkan bahwa laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang di
laksanakan oleh siswi SMK Kesehatan Samarinda di Laboratorium Klinik Islamic Center
Samarinda dari tanggal 25 Maret sampai dengan tanggal 01 Juni 2019 telah selesai di
laksanakan.

DI SETUJUI OLEH

Guru Pembimbing Pembimbing Laboratorium,


SMK Kesehatan Samarinda,

Windy Agustin Ramadhita, A.Md.AK Syarifah Nurjanah R, A.Md.AK

MENGETAHUI

Kepala Sekolah Dokter Penanggung Jawab


SMK Kesehatan Samarinda Klinik Islamic Center,

Drs. Muhammad Natsir, M.Pd Dr. Ika Faoziawati


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T serta shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W, karena atas rahmat dan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan lancar.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat
praktek kerja di lapangan, yang pada dasarnya merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh
seluruh mahasiswa khususnya di jurusan Asisten Teknologi Laboratorium Medik.
Pada penulisan laporan ini, kami menyadari akan kesulitan-kesulitan baik dalam praktik
lapangan maupun pada penyusunan laporan. Tetapi berkat bimbingan, bantuan serta usaha keras
kami dengan penuh keridhoan Allah, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Didi Irawan Sp.PK.M.Kes selaku penanggung jawab laboratorium Klinik Islamic
Center.
2. Mustika Feny Faradillah, A.Md.AK selaku kepala unit laboratorium Klinik Islamic
Center.
3. Syarifah Nurjanah R, A.Md.AK selaku pembimbing lapangan di laboratorium Klinik
Islamic Center.
4. Prince Saputra, A.Md.AK.SKM, Sri Wahyuni, Yeni Rahmawati A.Md.AK, Raihana
Pertiwi, A.Md.AK, yang selalu mendukung dan membimbing kami di laboratorium
Klinik Islamic Center.
5. Kamil, SKM,M.Si, Windy Agustin Ramadhita, A.Md AK, Muhammad Ridho
Saputra, A.Md.AK, Annisa Cenditia Dewi, A.Md.AK selaku pembimbing kami dari
SMK Kesehatan Samarinda.
6. Orang tua Kami yang selalu mendukung dan mendoakan kami selama kami
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
7. Dan juga teman- teman dan semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan
laporan yang kami buat
Kami selaku pihak pelaksana mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan kalian
selama ini. Kami juga menyadari bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk menjadikan laporan ini lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar - besarnya untuk kita semua.

Samarinda, 01 juni 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang pesat sekarang ini,
membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang
terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan yang
sedemikian ketatnya sekarang ini, dapat kita sadari bahwa sumber daya manusia
merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan
kesempatan pada seorang siswa / mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan
cara menerima siswa / mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan
menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan
praktek yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
managerial siswa / mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam
bentuk teori maupun praktek.
Laboratorium kesehatan adalah sarana yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan, pemeriksaan, pengukuran, penetapan dan penguji terhadap bahan yang
berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat sekitar. Asisten Teknologi
Laboratorium Medik merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peran penting terhadap
pemeriksaan di dalam laboratorium kesehatan.
B. PENGERTIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk emplementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Disamping dunia usaha, Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu
sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan bisa didapat di dunia usaha,
sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan mutu dan
relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu
system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

C. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


1. Mempersiapkan seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian professional sesuai
dengan tuntunan kualitas tenaga kerja.
2. Memperkenalkan seseorang mengenai cara bertatausaha.
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar mandiri, bekerjasama dalam sebuah tim dalam
mengembangkan suatu keahlian dan keterampilannya masing – masing.
4. Meningkatkan gaya reaksi dan produktifitas terhadap pelajar sebagai persiapan dalam
memasuki dunia tata usaha yang sesungguhnya.
5. Memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi keterampilan tinggi, dan
disiplin dalam melakukan sebuah usaha.
6. Memperluas wawasan dan pelajaran seorang siswa mengenai jenis – jenis pekerjaan
pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
7. Memberikan suatu kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dan berkomunikasi
secara professional di dunia kerja yang sebenarnya.
8. Mengimplementasi materi yang didapat di sekolah selama melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
9. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa- siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah , di dapat di dunia usaha/industri.
D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
1. Tempat
Tempat dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di sebuah
laboratorium Klinik Islamic Center Samarinda.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan pada tanggal 25
Maret sampai dengan tanggal 01 Juni 2019.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI KLINIK
Klinik adalah sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari
suatu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
B. JENIS – JENIS KLINIK
Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis dasar.
2. Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis
spesialis.
Kedua macam klinik ini dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, atau masyarakat. Adapun perbedaan antara Klinik Pratama dan Klinik Utama
adalah :
1. Pelayanan medis pada Klinik Pratama hanya pelayanan medis dasar,
sementara pada Klinik Utama mencakup pelayanan medis dasar dan spesialis.
2. Pimpinan Klinik Pratama adalah dokter, sementara pada Klinik Utama
pimpinannya adalah dokter spesialis.
3. Layanan di dalam Klinik Utama mencakup layanan rawat inap, sedangkan
pada Klinik Pratama layanan rawat inap hanya boleh dalam hal klinik
berbentuk badan usaha.
4. Tenaga medis dalam Klinik Pratama adalah minimal dua orang dokter,
sementara pada Klinik Utama diperlukan satu orang spesialis untuk masing-
masing jenis pelayanan. Adapun bentuk pelayanan klinik dapat berupa:
a. Rawat jalan
b. Rawat inap
c. One day care
d. Pelayanan 24 jam dalam 7 hari
Dalam usahanya ini klinik memiliki kewajiban yang meliputi:
1. Memberikan pelayanan aman, bermutu, mengutamakan kepentingan pasien,
sesuai standart pelayanan dan standart pelayanan operasional.
2. Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan tanpa
uang muka terlebih dahulu atau mengutamakan kepentingan pasien.
3. Memperoleh persetujuan tindakan medis.
4. Menyelenggarakan rekam medis.
5. Melaksanakan sistem rujukan.
6. Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standart profesi, etika,
dan peraturan perundang-undangan .
7. Menghormati hak pasien.
8. Memiliki peraturan internal dan standart prosedur operasional.
9. Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya.
10. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan.

C. DEFINISI LABORATORIUM
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Laboratorium adalah tempat atau ruangan tertentu yang dilengkapi dengan
peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan).
Oxford English Dictionary
Laboratorium adalah ruang atau bangunan yang dilengkapi dengan peralatan
untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, atau pembuatan
obat-obatan dan bahan-bahan kimia.
PERMENPAN No. 3 Tahun 2010
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara
sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas,
dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam
rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (lab) adalah
suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian,
praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu.
Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari, misalnya
laboratorium kimia yang berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Laboratorium kimia
terbagi lebih spesifik lagi seperti laboratorium kimia fisika, laboratorium kimia organik,
laboratorium kimia anorganik, laboratorium kimia analitik, laboratorium biokimia,
laboratorium kimia instrumen, dan sebagainya.
Tipe Laboratorium berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun 2010, terbagi dalam 4
kategori:
1. Laboratorium Tipe I
Laboratorium tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di
sekolah pada jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana teknis yang
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori
umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa.
2. Laboratorium Tipe II
Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di
perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, II), atau unit pelaksana teknis
yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas
penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan
kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa.
3. Laboratorium Tipe III
Laboratorium tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di
jurusan atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I,
II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus
untuk melayani kegiatan pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen.
4. Laboratorium Tipe IV
Laboratorium tipe IV adalah laboratorium terpadu yang terdapat di
pusat studi fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis yang
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori
umum dan khusus untuk melayani kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, mahasiswa dan dosen.

D. JENIS –JENIS LABORATORIUM KESEHATAN


Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar
spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada
pasien. Laboratorium swasta (masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter
umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut
sebagai laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum dan tak jelas dilakukan.
Laboratorium kesehatan terdiri dari :
1. Laboratorium klinik.
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pemeriksaan sepesimen klinik untuk mendapat informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. (pasal 1)
Sepesimen klinik adalah bahan yang berasal dan / atau diambil dari tubuh
manusia untuk tujuan diagnostik, penelitian, pengembangan, pendidikan, dan /
atau analisis lainnya, termasuk new – emerging dan re – emerging, dan
penyakit infeksi berpotensi pandemik. (pasal 2)
Pemeriksaan teknik sederhana adalah pemeriksaan laboratorium
menggunakan alat fotometer, carik celup, metode rapid, dan / atau
mikroskopik sederhana yang memenuhi standar sesuai ketentuan yang
berlaku. (pasal 3)
Pemeriksaan teknik autometik adalah pemeriksaan laboratorium
menggunakan alat autometik yang memenuhi standar sesuai kebutuhan yang
berlaku mulai dari tahap melakukan pengukuran sampel sampai dengan
pembacaan hasil. (pasal 4)
Di laboratorium klinik memiliki beberapa klasifikasi pemeriksaan
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi adalah sebuah cabang sebuah cabang
dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme objek kajiannya
adalah biasanya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat
menggunakan mikroskop, khususnyan bakteri, fungi, alga
mikroskopik, protozoa, dan archaea. Virus sering juga di masukan
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup.
Jenis pemeriksaan mikrobiologi seperti:
 Pemeriksaan sedimen urine,
 Feses,kerokan pada kulit,
 Sputum,
 Sampel darah dan
 Kerokan pada kulit.
b. Parasitologi
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari
tentang semua organisme parasit. Tapi dengan adanya kemajuan ilmu,
parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang
tergolong hewan parasit.
Jenis pemeriksaan parasitologi seperti:
 Malaria
 Feses lengkap
c. Hematologi
Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari
kondisi normal dan patologis darah yang meliputi struktur darah,
komponen daerah, fungsi darah dan pembuluh darah.
Hematologi adalah pemeriksaan yang di lakukan untuk mengetahui
keadaan darah dan komponen – komponennya. Darah terdiri dari
bagian padat yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), trombosit dan bagian cairan yang berwarna kekuningan
yang disebut plasma.
Dalam sebuah laboratorium , akan dikenal beberapa pemeriksaan
hematologi seperti hematologi rutin, [Complete Blood Count (CBC)]
dan hematologi lengkap.
Pemeriksaan hematologi rutin adalah pemeriksaan hematologi
yang umumnya dilakukan karena sering diminta (rutin)
 Jenis pemeriksaan hematologi rutin di antaranya adalah:
 Hitung jumlah hemoglobin
 Hitung jumlah hematokrit
 Hitung jumlah eritrosit
 Hitung jumlah leukosit
 Hitung jumlah trombosit
 Hitung jenis leukosit
 MCV, MCH, MCHC
 Laju Endap Darah
 Jenis pemeriksaan hematologi lengkap di antaranya adalah:
 Hitung jumlah hemoglobin
 Hitung jumlah hematokrit
 Hitung jumlah eritrosit
 Hitung jumlah leukosit
 Hitung jumlah trombosit
 Hitung jenis leukosit
 MCV, MCH, MCHC
d. Kimia klinik
Kimia klinik adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
menganalisa cairan yang berada di dalam tubuh dangan menggunakan
suatu alat yang bisa disebut dangan fotometer.
Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah:
 Pemeriksaan Gula darah atau Glukosa
 Pemeriksaan Cholestrol
 HDL – Cholestrol
 LDL - Cholestrol
 Trigliserida
 Ureum
 Creatinin
 Urid acid
 SGOT
 SGPT
 Total protein
 Total bilirubin
 Albumin
 Gama Glutamin Transpeptidase (GGT)
e. Immunologi
Immunologi adalah sebuah studi yang berkaitan dengan sistem
kekebalan tubuh dan merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran
dan biologi yang sangat penting bagi kehidupan. Sistem kekebalan
tubuh tersebut dapat mekindungi tubuh seseorang dari berbagai
infeksi dengan sebuah pertahanan. Apabila sistem immunologi tidak
berfungsi dengan normal, maka berbagai penyakit akan bermunculan
seperti alergi, autoimunitas, dan kangker.
Immunologi juga memiliki cabang yaitu immunologi serologi.
Serologi adalah salah satu cabang immunologi yng mempelajari reaksi
antigen – antibody secara invitro.
Jenis pemeriksaan immunologi dan immunologi serologi adalah:
a. Hbs Ag
b. Widal
c. VDRL
d. HIV
e. PP Test
f. Urinalisis
Urinalisis merupakan tes urine yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengatahui kondisi kesehatan seseorang. Tes ini juga dapat
mendeteksi penyakit seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal dan
diabetes.
Jenis pemeriksaan urinalisis yaitu adalah pemeriksaan urin atau
yang biasa disebut tes urine.
Jenis pemeriksaan tes urine:
a. Pemeriksaan Makroskopis
b. Pemeriksaan Mikroskopis
c. Pemeriksaan Narkoba
2. Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk
menunjang upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

E. PENGERTIAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK (ATLM)

Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) atau di Indonesia lebih dikenal


dengan Analis Kesehatan adalah profesi yang bekerja pada sarana kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Menurut UU No.36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11 ayat 12. Ahli Teknologi Laboratorium Medik
(ATLM) adalah nama yang digunakan bagi seseorang yang berprofesi di laboratorium
medik, melakukan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, pengujian terhadap bahan
pemeriksaan yang berasal dari manusia atau pun bukan dari manusia sehingga bisa
menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, membantu memantau proses
penyembuhan penyakit seseorang.
Menurut KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis
Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga
kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi
prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. Sarana kesehatan ini
berbentuk Laboratorium Kesehatan seperti Laboratorium Patologi Klinik yang
memeriksa sampel berupa cairan-cairan tubuh manusia seperti darah, sputum, faeces,
urine, liquor cerebro spinalis (cairan otak), dan lain-lain untuk mendapatkan data atau
hasil sebagai penegakan diagnosa terhadap suatu penyakit. Cakupannya juga luas
meliputi pemeriksaan mikrobiologi (bakteri), parasitologi (fungi, protozoa, cacing),
hematologi (sel-sel darah serta plasma), imunologi (antigen, antibodi), kimia klinik
(hormon, enzim, glukosa, lipid, protein, elektrolit, dan lain lain).
Selama ini profesi ATLM kurang dikenal di masyarakat, masyarakat lebih
mengetahui profesi medis lainnya seperti dokter, perawat, apoteker, dan bidan. Padahal
untuk negeri sebesar Indonesia ini, ATLM sangatlah besar dibutuhkan. Peran seorang
ATLM dalam menegakkan sebuah diagnosis sangatlah penting

F. FUNGSI LABORATORIUM
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah
dalam proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga
antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya
saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar.
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran
ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia
untuk mencari dan menemukan kebenaran.
5. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah
seorang calon ilmuwan.

Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual
melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.

G. TUJUAN LABORATORIUM
Tujuan dari laboratorium klinik (lab klinik), menurut om Kurec tahun 2000, adalah
untuk menyediakan informasi kepada dokter dan tenaga medis profesional lainnya, agar
mereka dapat:
1. mendeteksi atau melihat kecenderungan suatu penyakit.
2. memastikan atau menolak diagnosis penyakit.
3. menentukan prognosis.
4. menjadi petunjuk untuk managemen pasien, dan
5. memantau efektifitas & efisiensi sebuah terapi pengobatan pasien.
BAB III

GAMBARAN UMUM KLINIK ISLAMIC CENTER

A. DATA UMUM KLINIK ISLAMIC CENTER


Diawali dengan pemasangan tiang pertama Masjid Klinik Islamic Center oleh Wakil
Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada tanggal 05 Juli 2001. Setelah sebelumnya
perancangan di lakukan oleh presiden RI KH.Abdul Rahman Wahid pada tanggal 7 juli
2000 di kota Samarinda dan Kalimantan Timur, selanjutnya diresmikan penggunaannya
oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 16 Juli 2008. Islamic Center di
dirikan di atas tanah seluas 7,2 Ha dengan luas bangunan 43.560 m. Lokasi pembangunan
Islamic Center Kalimantan Timur, lahan milik PT.Inhutanui jalan Slamet Riyadi No. 1
Samarinda.
Klinik Islamic Center Provinsi Kalimantan Timur didirikan berdasarkan Gubernur
Kalimantan Timur NO: 4521:/K.52/2010, Pembentukan pengurusan sementara pengelola
Islamic Center Provinsi Kalimantan Timur dan akhirnya Klinik di resmikan dengan
pemberian surat ijin penyelenggaraan Klinik: NO:530/Klinik-14/DKK/V/2013. Klinik
Islamic Center Provinsi Kalimantan Timur terletak di jalan Slamet Riyadi No. 1 Komplek
Masjid Islamic Center Samarinda, 75124 telp (0541) 7779249 Fax (0541) 77709250,
Hp:08215879748. Dan pada saat ini Klinik Islamic Center tersedia layanan kesehatan
sebagai berikut:
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Unit Gawat Darurat
b. Kamar Bersalin
c. Poli Umum
d. Poli BPJS
e. Poli Gigi
f. Poli Kandungan
g. Poli Anak
h. Poli Fisioterapi
i. Medical Check Up
2. Pelayanan Penunjang Medis :
a. Laboratorium
b. Apotek
c. Radiologi
Adapun nilai – nilai dasar organisasi yang dimiliki oleh Klinik Islamic
CenterProvinsi Kalimantan Timur yang harus di pahami dan dilaksanakan oleh seluruh
komponen di Klinik Islamic Center :
1. Pelayanan dengan budaya Islami.
2. Bekerja dengan jujur dan ihklas, serta disiplin yang paling tinggi.
3. Pelayanan efektif dan efisien.
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan, saling menghormati dan menghargai dan
bertugas.
5. Bekerja professional, dengan menjunjung tinggi kode etika profesi.

B. VISI MISI KLINIK ISLAMIC CENTER


1. VISI
Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang bernuasa islami, dengan pelayanan yang
komprehensif dan professional untuk menunjang progam kesehatan di Kalimantan
Timur.
2. MISI
a. Menyelenggarakan pelayanan yang berbudaya islami.
b. Memberikan pelayanan kesehatan tanpa membedakan suku, agama, ras dan
golongan.
c. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang proaktif dengan jangkauan semua
kalangan masyarakat.
d. Mengembangkan kopentensi SDM yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
e. Menerapkan standar kualitas pelayanan prima.
3. MOTTO
Klinik Islamic Center Provinsi Kalimantan Timur mempunyai motto
I.S.L.A.M.I , yaitu , Agama dan Mandiri.
C. STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM KLINIK ISLAMIC CENTER
1. PERIZINAN LABORATORIUM
a. Laboratorium : Laboratorium Klinik Islamic Center.
b. Alamat Laboratorium : Jl.Slamet Riyadi No.1 Komplek Islamic Center
Samarinda.
c. Nomor Telepon : (05410)7779249
d. Nomor Faximile : (0541)7779250
e. E-mail : Klinik_Islamiccenter@yahoo.co.id
f. Nomor Surat izin : No.503/Klinik-14/DKK/V/2013.
2. SUSUNAN PERSONALISA LABORATORIUM
a. Penanggung Jawab Laboratorium:
Dr. Didi Irawan, Sp.PK,Md.Kes.
b. Kepala Laboratorium:
Mustika Feny Faradilla,A.Md.AK
c. Tim Ahli Teknologi Laboratorium Medik:
 Sri Wahyuni.
 Prince Saputra, A.Md.AK,SKM.
 Yeni Rahmawati, A.Md.AK.
 Raihana Pertiwi, A.Md.AK.
 Syarifah Nurjannah R.A.Md.AK.

D. TATA TERTIB DI PENGGUNAAN LABORATORIUM KLINIK ISLAMIC


CENTER
1. Ahli Teknologi Laboratorium Medik wajib menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).
2. Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus mengecek jumlah Barang Habis Pakai
(BHP) baik di ruang Sampling maupun di ruang pemeriksaan.
3. Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus melakukan Maintenance pada alat
Laboratorium sebulan sekali.
4. Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus selalu mencatat kegiatan di buku
registrasi setiap ada pasien.
5. Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus teliti dalam segala hal baik dalam
memberi nomor sampel yang sesuai dengan di blanko, pemeriksaan sampel, maupun
penulisan hasil.
6. Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus mencatat hasil pemeriksaan di buku
hasil pemeriksaan setelah pemeriksaan selesai di lakukan.

E. KEGIATAN SISWA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI


LABORATORIUM KLINIK ISLAMIC CENTER
1. Setiap siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) datang ke klinik siswa harus mengecek
persediaan alat yang berada di ruang sampling, apabila jumlah stoknya sudah habis
maka siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan mengambil stok tersebut di lemari
Barang Habis Pakai (BHP).
2. Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga melakukan penghitungan kwitansi per
shift apakah jumlahnya sesuai dengan jumlah pasien.
3. Mengecek blanko pemeriksaan yang diminta oleh dokter.
4. Apabila ada pasien datang membawa blanko pemeriksaan maka siswa Praktik kerja
Lapangan (PKL) harus menulis nomor registrasi pasien terlebih dahulu agar sampel
atau blanko pemeriksaan tidak tertukar dengan pasien yang lainnya.
5. Setelah siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) sudah memberi kode registrasi
selanjutnya siswa membuat kwitansi pemeriksaan yang akan dilakukan lalu
memberikan kwitansi kepada pasien dan meminta pasien untuk ke kasir kemudian
mengembalikan kwitansi yang berwarna kuning ke laboratorium kembali.
6. Apabila pemeriksaan membutuhkan sampel urine atau feses, maka kita harus
menyiapkan pot atau wadah penampung yang digunakan untuk menampung
sampel tersebut kemudian diberi kode registrasi yang sama seperti yang ada di
blanko pemeriksaan, lalu kita berikan kepada pasien dan meminta pasien ke toilet
untuk menampung sampel.
7. Apabila pemeriksaan sampel membutuhkan serum, darah EDTA dan plasma, maka
kita harus menyiapkan tabung vakum sebagai wadah specimen dan diberi kode
registrasi pasien yang sama seperti yang tertera di blanko pemeriksaan, lalu siswa
melakukan flebotomi pada pembuluh darah vena ataupun darah kapiler kepada
pasien.
8. Dalam melakukan pengambilan darah vena pun kita sebagai siswa Praktik Kerja
Lapangan (PKL) harus melihat kondisi pasien terlebih dahulu apabila pasien tidak
kuat untuk melakukan pengambilan darah dengan cara duduk maka pasien
dianjurkan untuk berbaring.
9. Setelah sampel telah selesai diambil senjutnya siswa Praktik Kerja Lapangan
(PKL) melakukan pemeriksaan di ruang pemeriksaaan.
10. Lalu siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberikan hasil laboratorium kepada
pasien.

F. KEGIATAN PEMERIKSAAAN YANG DILAKUKAN SISWA DI


LABORATORIUM KLINIK ISLAMIC CENTER
Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Laboratorium Klinik Islamic Center, meliputi: Pemeriksaan Hematologi, Pemeriksaan
Kimia Darah, Pemeriksaan Urine, Parasit, Mikrobiologi dan Pemeriksaan Immunologi
serologi.
1. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi yang di lakukan meliputi Pemeriksaan Darah
Lengkap, Laju Endap Darah (LED), Pemeriksaan Gol.Darah/ Rhesus.
a. Darah Lengkap
Pada pemeriksaan darah lengkap kita menggunakan sebuah alat
yang bisa kita sebut dengan mindray hematologi analyzer BC – 2600
dengan alat ini kita dapat melakukan pemeriksaan seperti hitung
jumlah Eritrosit, Trombosit, Leukosit, hitung jenis Leukosit,
Pemeriksaan Hemoglobin, Hematokrit, MCH, MCV dan MCHC tanpa
melakukan pemeriksaan manual menggunakan mikroskop.
Prosedur kerja alat mindray hematologi analyzer BC – 2600
1. Tekan F1 untuk melakukan pengisian data pasien dengan
menggunakan keyboard.
2. Setelah pengisian data selesai tekan tombol enter.
3. Sampel yang sudah diambil kemudian dihomogenkan.
4. Hisap sampel darah EDTA dengan cara menekan tombol pump,
maka jarum secara perlahan akan menghisap darah EDTA dengan
sendirinya.
5. Ditunggu hingga jarum penghisap naik dengan sendirinya untuk
melakukan pemeriksaan.
6. Ditunggu selama 2 menit, hasil pemeriksaan akan terprint secara
otomatis.
7. Tekan tombol Menu agar alat selalu dalam kedaan standby.
8. Kertas hasil pemeriksaan kemudian di sobek dan di tempelkan
pada blanko pemeriksaan.
Table Nilai Normal Pemeriksaan Darah Lengkap
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
WBC (Leukosit) 4.000 – 10.000 per-mm3
RBC (ERITROSIT) 4,5 - 5,5 juta/sel
PLT (TROMBOSIT) 200.000 – 400.000 per-mm3
LYMPH% (LIMPOSIT) 20 – 40%
MID% ( MONOSIT) 1 – 15%
GRAN% (N.SEGMEN) 50 – 70%
HCT (HEMATOKRIT) 36 – 48 vol%
HGB (HEMOGLOBIN) P: 13 – 16 W: 12 – 14 gr%
MCV (Mean Corpuscular Volume) 80.0 – 99.0 Fl
MCHC 32.0 – 36.0 g/dl
MCH 26 – 32.0 Pg
b. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengukur kecepatan mengendapnya sel – sel
darah.
Prinsip pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah
mengukur kecepatan mengendap sel-sel darah dalam waktu
tertentu, dalam keadaan darah berdiri tegak lurus dalam suatu
tabung.
Metode pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yaitu
menggunakan metode Westergreen. Prosedur kerja pemeriksaan
Laju Endap Darah (LED) :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Darah yang sudah berada di tabung EDTA dihomogenkan
hingga darah tercampur dengan antikoagulan.
3. Setelah darah dihomogenkan kemudian darah dihisap
menggunakan pipet westergreen dan bola hisap (untuk
penghisapan darahnya jangan sampai melebihi batas 0).
4. Darah yang sudah dihisap kemudian diletakkan tegak lurus
pada rak westergreen selama 1 jam .
5. Setelah timer berbunyi kemudian dibaca ketinggian plasma
pada darah.

Nilai Normal Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED):

Pria <10mm/jam
Wanita <15mm/jam

c. Pemeriksaan Golongan Darah / Resus


Pemeriksaaan golongan darah / rhesus memang berperan
penting dalam dunia perawatan dan penangan medis. Pemeriksaan
golongan ini dilakukan karena ingin mengetahui jenis golongan
darah seseorang melalui jenis aglutinasi antara antibody dengan
antigen.
Prinsip dari pemeriksan golongan darah/rhesus adalah
adanya aglutinogen dalam sel darah merah dan aglutinin dalam
plasma yang sesuai dapat menyebabkan aglutinasi.
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan golongan
darah / rhesus adalah metode slide.
Prosedur kerja pemeriksaan golongan darah / resus:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Diteteskan darah diatas kartu pemeriksaan golongan
darah/rhesus sebanyak 1 tetes pada 4 kolom jenis golongan
darah di kartu pemeriksaan.
3. Ditambahkan reagen antisera A, B, AB dan D (rhesus) di
samping 4 tetes darah yang sudah berada di kartu pemeriksaan
golongan darah / resus.
4. Dihomogenkan dengan batang pengaduk lalu dihomogenkan
dengan gerakan memutar kartu pemeriksaan golongan darah /
resus.
5. Di baca hasil dari pemeriksaan dengan cara melihat adanya
aglutinasi antara antigen dan antibody.
Interpretasi hasil pemeriksaan golongan darah/ rhesus:
2. Pemeriksaan Kimia darah
Pemeriksaan kimia darah yang di lakukan meliputi pemeriksaan Glukosa,
Cholesterol, Trigliserida, HDL-cholesterol, LDL-cholesterol, Asam Urat,
Creatinin, Ureum, Total Bilirubin, Bilirubin Direk, Bilirubin Indirek, Total
Protein, Albumin, Globulin, SGOT, SGPT.
a. Pemeriksaan Glukosa
Tes glukosa berfungsi untuk mengukur kadar gula di dalam tubuh.
Glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidarat yang
berfungsi sebagai sumber energy untuk tubuh.
Prinsip pemeriksaan glukosa:
Glukosa dioksidasi oleh enzim Glokosa Oksidase (GOD)
membentuk asam glukonat dan hydrogen peroksid. Hydrogen
peroksida bereaksi dengan phenol dan 4 – aminoantypirin dengan
bantuan enzim proksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna
merah. Intensitas warna sebanding dengan kadar glukosa dan serum.
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan glukosa: GOD – PAP.
Prosedur kerja pemeriksaan Glukosa:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dipipet reagen glukosa sebanyak 500 µl lalu masukan kedalam
tabung reaksi.
3. Ditambahkan serum sebanyak 5 µl kedalam tabung yang telah
berisi reagen glukosa.
4. Di homogenkan dan inkubasi sampel selama 10 menit.
5. Dibaca menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan Glukosa:

Glukosa Puasa 60 - 100mg/dl


Glukosa 2 jam pp 70 -126 mg/dl
Glukosa Sewaktu 70 - 200 mg/dl

b. Pemeriksaan Cholesterol
Setiap orang memiliki Cholestrol di dalam darahnya dimana 80%
di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan.
Cholesterol yang diproduksi oleh tubuh terdiri atas 2 jenis cholesterol
yaitu:
 Cholesterol HDL
Cholestrol HDL adalah cholesterol baik, yang mempunyai
fungsi membersihkan pembuluh darah dari cholesterol LDL
yang berlebihan.
 Cholesterol LDL sering disebut dengan cholesterol ‘ jahat’,
karena peningkatan kadar cholesterol ini dalam darah di
hubungkan dengan peningkatan resiko jantung koroner.
Prinsip pemeriksaan:
Cholesterol ditentukan secara enzimatik menggunakan
cholesterol esterase dan cholesterol oksidase. Hidrogen peroksida
membentuk warna merah bila bereaksi dengan 4 – aminopenazone
dan fenol dibawah pengaruh oksidase. Intensitas warna sebanding
dengan konsentrasi cholesterol.
Prinsip pemeriksaan HDL cholesterol
Persepitant dari kilomikron, VLDL dan LDL di endapkan dari
penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah
supernatan di centrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan
cholesterol ditentukan dari proses enzimatis.
Metode pemeriksaan yang dilakukan dalam pemeriksaan
cholesterol yaitu CHOD - PAP
Prosedur kerja pemeriksaan cholesterol:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dipipet reagen cholesterol sebanyak 500µl lalu masukan
kedalam tabung reaksi.
3. Di tambahkan serum sebanyak 5µl kedalam tabung yang telah
berisi reagen cholesterol.
4. Dihomogenkan dan di inkubasi selama 10 menit.
5. Di baca menggunakan fotometer.

Nilai Normal Pemeriksaan Cholestrol:


Pria dewasa 150 mg/dl
Wanita dewasa 150 md/dl
Anak- anak 10 – 35 mg/dl
Ibu hamil 200 mg/dl
Lansia 190 mg/dl

c. Pemeriksaan HDL cholesterol:


HDL cholesterol adalah cholesterol Baik yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari cholestrol LDL yang lebih.
Kadar cholesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang
baik sepanjang cholesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
Prosedur kerja memeriksaan HDL cholesterol
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dibuat presipitant dengan cara memipet reagen HDL cholesterol
sebanyak 500µl.
3. Ditambahkan serum sebanyak 200µl kedalam tabung yang telah
berisi reagen HDL cholesterol.
4. Dihomongen kan dan di centrifuge selama 10 menit
menggunakan kecepatan 3000 rpm.
5. Sambil menunggu sampel peresipitantnya jadi, kita sambil
membuat sampel pemeriksaan HDL-Cholestrol dengan cara
memipet reagen cholesterol sebanyak 500µl lalu masukan
kedalam tabung reaksi.
6. Ditambahkan serum presipitant yang telah di buat dan di
centrifuge tadi sebanyak 50µl.
7. Di homogenkan dan di inkubasi selama 10 menit.
8. Dibaca menggunakan Fotometer.
9. Di tulis hasil pemeriksaan HDL cholesterol.
d. Pemeriksaan LDL cholesterol
Low Density Lipoprotein (LDL). Kolestrol LDL adalah yang
bisa di sebut sebagai kolestrol “jahat” di mana kolestrol Low
Density Lipoprotein (LDL) menumpuk pada dinding arteri,
membuat keras dan sempit.
Prinsip pemeriksaan LDL:
Low Density Lipoprotein (LDL) di endapkan dari
penjumlahan phospotugistic acid dan magnesium klorida.
Rumus Pemeriksaan LDL:

Trigliserida
LDL = + { HDL − kolestrol}
5

Nilai Normal Pemeriksaan HDL dan LDL cholesterol:


HDL Cholestrol P>45 W>55 mg/dl
LDL Cholestrol <150 mg/dl

e. Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak yang dapat ditemukan
dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang
mengandung lemak dan cholesterol yang telah di konsumsi dan
masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami
proses di dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap usus dan masuk
kedalam plasma darah yang kemudian akan di salurkan ke seluruh
jarinagan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL ( Very Low
Density Lipoprotein).
Prinsip pemeriksaan Trigliserida.
Pemecahan trigliserida dengan system enzimatik dengan
hipoprotein lipase dengan adanya indicator quinonemine yang
terbentuk dari reaksi 4 – choloropenol dengan hydrogen peroxide
dibawah pengaruh katadari peroxidase.
Metode Pemeriksaan: GPO – PAP

Prosedur kerja pemeriksaan trigliserida:


1. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dipipet reagen trigliserida sebanyak 500µl lalu masukan
kedalam tabung reaksi.
3. Di tambahkan serum sebanyak 5µl kedalam tabung yang telah
berisi reagen trigliserida.
4. Di homogenkan dan di inkubasi selama 10 menit.
5. Di baca menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan Trigliserida:
Trigliserida <150 mg/dl

f. Urid Acid / Asam Urat


Asam urat adalah hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat
asam urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine
dalam kondisi normal. Namun dalam kondisi tertentu, ginjal tidak
mampu mengeluarkan zat asam urat secara seimbang, sehingga
terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan zat asam urat ini akhirnya
menumpuk dan tertibun di dalam persendian – persendian dan
tempat lainnya termasuk di ginjal itu sendiri dalam bentuk kristal –
kristal.
Prinsip Pemeriksaan Asam Urat:
Asam urat oleh enzim uricase di ubah menjadi alantoin dan
H2O2 bersama 4 – aminotipyrine dibantu enzim peroxidase
mengubah H2O2 menjadi kompleks warna quinoneimine.
Metode pemeriksaan Asam urat: Enzimatik.
Prosedur Kerja Pemeriksaaan Asam Urat:
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dipipet reagen urid acid sebanyak 500µl lalu masukan kedalam
tabung reaksi.
3. Di tambahkan serum sebanyak 10µl kedalam tabung yang
telah berisi reagen uric acid.
4. Di homogenkan dan di inkubasi selama 10 menit
5. Di baca menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan Asam Urat:
Urid Acid 2,4 – 7,0 mg/dl

g. Pemeriksaan SGOT (AST)


SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) adalah
enzim yang biasanya ditemukan pada hati (liver), jantung, otot,
ginjal, hingga otak.
Prinsip Pemeriksaan SGOT (AST):
AST mengkatalis teansfer gugus amino dari L – Aspartate
ke α – ketoglutarat menjadi oxalacetate dan L – Glutamate.
Oxalacetate selanjutnya mengalami reduksi dan terjadi oksidasi
NADH menjadi NAD+ dengan bantuan enzim Malate
Dehidrogenenase (MDT). Hasil penurunan serapan (absorbance)
pada panjang gelombang 340 nm sesuai dengan aktifitas AST.
Lactate Deydrogenase (LD) ditambahakan untuk mencegah
gangguan dari piruvat endogen yang berasal dari serum.
Prosedur Keja Pemeriksaan SGOT:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Dipipet reagen SGOT sebanayak 500µl kemudian di masukan
kedalam tabung reaksi.
3. Ditambahakan serum sebanayak 50µl ke dalam tabung yang
berisi reagen SGOT tadi.
4. Di baca langsung menggunakan fotometer.
Nilai Normal SGOT:
Pria 37µ/l
Wanita 31µ/l

h. SGPT
SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase) adalah enzim
yang paling banyak terdapat di dalam hati, meski begitu dalam
beberapa organ lain ada, tapi dalam jumlah yang sedikit.
Prinsip pemeriksaan SGPT:
ALT mengkatalis transfer gugus amino dari L – alanine ke
α – ketoglutarat menjadi pyruvate dan L – Glutamate. NADH
menjadi NAD+ dengan bantuan enzim Lactate De –
hidrogenenase. Hasil penurunan serapan (absorbance) pada
panjang gelombang 340 nm sesuai dengan aktifitas ALT.
Prosedur Kerja Pemeriksaan SGPT:
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Dipipet reagen SGPT sebanayak 500µl kemudian di masukan
kedalam tabung reaksi.
3. Ditambahkan serum sebanayak 50µl ke dalam tabung yang
berisi reagen SGPT tadi.
4. Di baca langsung menggunakan fototometer.
Nilai Normal Pemeriksaan SGPT
Pria 40µl
Wanita 35µl

i. Pemeriksaan Creatinin
Creatinin adalah produk limbah kimia hasil metabolisme
otot yang digunakan selama kontraksi. Creatinin dihasilkan oleh
keratin, yakni sebuah molekul penting dalam otot yang bertugas
dalam memproduksi energi.
Prinsip pemeriksaan Creatinin;
Creatinin bereaksi dengan Larutan Pikrat Alkalis
membentuk warna kemerahan ( reaksi Jaffe). Warna kemerahan
yang terbantuk berbanding lurus dengan kadar Kreatinin dan di
ukur dengan photometer pada panjang gelombang 510 (500 – 520)
nm.
Metode pemeriksaan: Reaksi Jaffe (Cold) Stable.
Prosedur Kerja Pemeriksaan Kreatinin:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dibuat reagen kerja dengan cara pembuatannya 1:7.
a. Dipipet R2 sebanyak 100µl kemudian dimasukan kedalam
tabung.
b. Ditambahkan sebanyak 700µl Aquadest ke dalam tabung
yang berisi R2. Homogenkan.
3. Di ambil reagen kerja sebanyak 250µl + R1 sebanyak 250µl +
serum sebanyak 50µl.
4. Kemudian langsung dibaca menggunakan fotometer.

Nilai Normal Creatinin:

Creatinin 0,8 – 1,4 mg/dl

j. Pemeriksaan Ureum / BUN


Tes Blood Nitrogen (BUN) adalah pemeriksaan yang
bertujuan untuk menetapkan kadar nitrogen ureum dalam darah.
Pemeriksaan kadar nitrogen ureum darah (BUN) dilakukan dengan
cara mengukur konsentrasi nitrogen di dalam plasma darah.
Prinsip Pemeriksaan Ureum / BUN:
Enzimatik penentuan ureum sesuai dengan reaksi berikut :
Ureum + H2O + 2H+urease 2 NH+4 + CO2
Metode Pemeriksaan : Enzimatik UV
Prosedur kerja Pemeriksaan Ureum:
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dibuat reagen kerja dengan cara :
a. Dipipet reagen R1 sebanyak 1000µl kemudian di masukan
ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambahkan reagen R2 sebanyak 10µl kedalam tabung
yang berisi reagen R1 tadi.
3. Dari reagen kerja yang sudah di buat diambil 500µl reagen
kerja kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi.
4. Ditambahkan sebanyak 50µl serum.
5. Homogenkan dan inkubasi selama 5 menit.
6. Setelah di inkubasi tambahkan reagen R2 sebanyak 500µl.
7. Homogenkan dan inkubasi selama 10 menit.
8. Dibaca menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan Ureum (BUN):
Ureum 10 – 50 mg/dl

k. Alkali Phosphatase
Tes Alkalin Phosphatase (ALP) digunakan untuk mengkur
tingkat enzim fosfatase alkalin dalam darah. Sebagian besar ALP
diproduksi oleh hati dan sebagian kecil diproduksi oleh tulang.
Khusus pada wanita hamil ALP dihasilkan dri plasenta. Kenaikan
kadar ALP yang tidak normal menunjukan adanya penyakit hati
dan tulang.
Prinsip Pemeriksaan ALP: Alkali phosphatase mengkatalisa dalam
media alkali yang mentransfer 4-nitrophenilphosphat dan 2-amino-
2-metil-1-propanol (AMP) menjadi 4-nitrophenol.kenaikan 4-
nitrophenol diukur secara fotometri pada panjang gelombang 405
nm yang sebanding dengan aktivitas alkali phosphatase dalam
sampel.
Metode Pemerikssan ALP: Kalorimetri untuk menentukan
orthophosphoric monoester phosphohydrolase.
Prosedur Kerja Pemeriksaan ALP:
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Dipipet reagen Alkalin sebanyak 500µl kemudian di masukan
kedalam tabung reaksi.
3. Ditambahkan serum sebanyak 50µl ke dalam tabung yang
berisi reagen Alkalin tadi.
4. Di baca langsung menggunakan fotometer.

Nilai Normal Pemeriksaan ALP:


Pria 61 – 232 µl
Wanita 49 – 232 µl

l. Pemeriksaan Gamma Glutamin Transpeptidase (GGT)


Pemeriksaan Gamma Glutamin Transpeptidase (GGT)
merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar
enzim GGT di dalam darah. Enzim GGT ini berfungsi sebagai alat
transportasi di dalam tubuh. GGT berperan penting dalam proses
metabolisme obat – obatan dan sebagai zat racun lainnya di dalam
hati. Selain hati, GGT juga di temukan pada empedu, limpa,
pankreas dan ginjal. Penaikan kadar GGT dalam darah biasanya
disebabkan oleh kerusakan di dalam hati
Prinsip Pemeriksaan GGT:
Gamma-GT mengkatalisis transfer asam glutamate untuk
akseptor seperti Glycycine dalam kasus ini. Proses ini melepaskan
5-amino-2-nitobenzoate, yang dapat di ukur pada 405 nm.
Peningkatan absorbansi pada panjang gelombang ini secara
langsung setara dengan aktivitas Gamma-GT.
Metode Pemeriksaan GGT: Spektrofotometri atau fotometri.
Prosedur Kerja Pemeriksaan GGT:
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Dipipet reagen pemeriksaan GGT sebanayak 500µl kemudian
di masukan kedalam tabung reaksi.
3. Ditambahkan serum sebanyak 50µl ke dalam tabung yang
berisi reagen pemeriksaan GGT tadi.
4. Di baca langsung menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan GGT:
Pria <49 µL
Wanita <38 µL

m. Albumin
Albumin adalah protein yang membentuk sebagian besar
plasma darah, yakni sekitar 60 persennya terdiri atas protein ini.
Pembentukan albumin ini adalah suatu mekanisme tubuh yang
dilakukan oleh hati (liver).
Prinsip Pemeriksaan Albumin:
Bromocresol green dengan albumin dalam larutan buffer
sitrat membentuk kompleks warna. Ansorbance dari kompleks
warna ini sebanding dengan konsentrasi albumin dalam sampel.
Metode Pemeriksaan Albumin: BCG
Prosedur kerja pemeriksaan Albumin:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Dipipet reagen Albumin sebanyak 1000µl kemudian
dimasukan kedalam tabung reaksi.
3. Ditambahkan serum sebanyak 10µl kedalam tabung yang
sudah berisi reagen albumin.
4. Homogenkan dan inkubasi sampel selama 5 menit
5. Di baca menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan Albumin:
Albumin 3,8 – 5,1 gram/dl

n. Protein Total
Protein Total adalah suatu plasma protein yang disintesa
terutama di sel parenkim hati, sel plasma, kelenjar limfe, limpa dan
sumsum tulang. Protein Total terdiri dari albumin dan globulin.
Tes fungsi hati ini adalah tes yang menggambarkan kemampuan
hati untuk mensintesa protein (Albumin, Globulin, Faktor
koagulasi) dan memetabolisme zat yang terdapat di dalam darah.
Prinsip Pemeriksaan Total Protein:
Ion Cu bereaksi dengan protein dalam larutan alkali
membentuk suatu kompleks berwarna ungu. Absorbance dari
kompleks warna ini sebanding dengan konsentrasi protein dalam
sampel.
Metode Pemeriksaan : Spektrofotometer
Prinsip Kerja Pemeriksaan Total Protein:
1. Di siapkan alat dan bahan.
2. Di pipet reagen total protein sebanyak 1000µl kemudian
dimasukan kedalam tabung reaksi.
3. Di tambahkan serum sebanyak 20µl dan di masukan ke dalam
tabung yang berisi reagen total protein tadi.
4. Homogenkan dan inkubasi sampel selama 10 menit.
5. Di baca menggunakan fotometer.
Nilai Normal Pemeriksaan Total Protein:
Protein Total 6,6 - 8,7 gram/dl

o. Pemeriksaan Bilirubin Total


Pemeriksaan Bilirubin Total merupakan pengukuran jumah
total bilirubin dalam darah, meliputi bilirubin tak terkonjugasi dan
terkonjugasi. Bilirubin dibentuk dari pemecahan haem pada sistem
retikuloendotelial. Bilirubin terkonjugasi bersifat larut dalam air,
sehingga dapat di temyukan di dalam urin. Sementara, bilirubin tak
terkonjugasi tidak dapat terlarut di dalam air.
Prinsip Pemeriksaan Bilirubin Total:
Bilirubin bereaksi dengan diazotized sulphanitic acid
(DSA) untuk membentuk larutan azo merah. Absorbsi dari larutan
pada 546 nm sesuai dengan kadar bilirubin dalam sampel.
Bilirubin glucoronida yang larut dalam air bereaksi langsung
(direct) dengan DSA sedangkan bilirubin yang terikat pada
albumin bereaksi tak langsung (indirect) dengan DSA dengan
adanya accelerator. Total bilirubin = bilirubin direct + bilirubin
indirect.
Metode Pemeriksaan: Fotometri atau Spektrofotometri.
Prosedur Pemeriksaan Bilirubin total:
Reagensia Sampel Blank Sampel
T – Bil 1000µl 1000µl
T – Nit - 40µl
Inkubasi selama 5 menit
Sampel 100µl 100µl

Nilai normal pemeriksaan Bilirubin Total :


Pada saat lahir 5 mg/dl atau 85
Umur 5 hari 12 mg/dl atau 205
Umur 1 bulan 1

p. Pemeriksaan Bilirubin direct


Bilirubin yang di transpor ke liver berupa bilirubin direk
yaitu bilirubin yang melekat pada albumin. Bilirubin direct yang
terikat pada albumin tidak terlarut di dalam air, karenanya tidak di
dapati di urin.
Prinsip Pemeriksaan Bilirubin Direct:
Bilirubin bereaksi dengan diazotized sulphanitic acid
(DSA) untuk membentuk larutan azo merah. Absorbsi dari larutan
pada 546 nm sesuai dengan kadar bilirubin dalam sampel.
Bilirubin glucoronida yang larut dalam air bereaksi langsung
(direct) dengan DSA sedangkan bilirubin yang terikat pada
albumin bereaksi tak langsung (indirect) dengan DSA dengan
adanya accelerator. Total bilirubin = bilirubin direct + bilirubin
indirect.
Metode pemeriksaan Bilirubin Direct: Fotometri atau
spektofrotometri.
Prosedur pemeriksaan Bilirubin Direct:
Reagensia Sampel Blank Sample
D – Bil 1000µl 1000µl
D – Nit - 40µl
Lalu campur, inkubasi selama 2 menit
Sampel 100µl 100µl

Nilai Normal Pemeriksaan Bilirubin Direct :


Bilirubin Direct 0,1-0,4 g/dt.

3. Pemeriksaan urin (urinalisa)


Pada pemeriksaan urin terdapat beberapa pemeriksaan
seperti pemeriksaan urine lengkap, pemeriksaan narkoba.
a. Pemeriksaan Urine Lengkap
Pada pemeriksaan urin lengkap ini memiliki 2 tahap
pemeriksaan yaitu pemeriksaan secara makroskopis dan
mikroskopis. Pemeriksaan makroskopis adalah pemeriksaaan
yang berupa pemeriksaan (warna, bau, volume, kejernihan),
metode carik celup (pH, berat jenis, protein, glukosa, keton,
albumin, bilirubin, urobilinogen, nitrit, leukosit dan blood),
sedangkan pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan yang
menggunakan mikroskop untuk melihat sedimen urin. Berikut
adalah prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis:
Prosedur kerja pemeriksaan urine secara makroskopis:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Amati urin secara makroskopis
3. Urine yang sudah di tampung di dalam pot urine kemudian
di pindahkan ke dalam tabung reaksi sebanyak ¾ tabung.
4. Ambil strip urine dan celupkan strip tersebut kedalam
tabung reaksi yang telah berisi urine. Pastikan semua
parameter strip urine yang berada pada stik tersebut
mengenai urin.
5. Angkat stik dan tiriskan dengan posisi vertical. Dibaca stik
dengan perbandingan warna yang berada pada kemasan
botol secara horizontal, cara membacanya harus dangan
cepat supaya mendapatkan hasil yang akurat.
6. Urin yang telah selesai dibaca menggunakan reagen strip
kemudian di centrifunge dengan menggunakan kecepatan
3000 rpm selam 5 menit.
Jenis pemeriksaan Nilai Normal
Berat Jenis 1.003 – 1.030
Ph 6,5 – 8,0
Glukosa Negative
Keton Negative
Bilirubin Negative
Urobilinogen Negative
Urobilin Negative
Leukosit Negative
Blood Negative
Nitrit Negative

Prosedur kerja pemeriksaan secara mikroskopis:


1. Siapkan alat dan bahan yang di gunakan.
2. Urin yang berada pada pot urin dituang kedalam tabung
reaksi sebanyak ¾ tabung, kemudian di centrifuge
menggunakan kecapatan 3000 rpm selama 5 menit.
3. Setelah di centrifuge dibuang supernatant dengan gerakan
yang cepat dan teliti sehingga hanya menyisakan
sedimennya saja.
4. Sedimen yang berada pada tabung kemudian di
homogenkan untuk mensuspensikan sedimen.
5. Tuang sedimen pada objek glass dan tutup menggunakan
cover glass.
6. Dibaca menggunakan mikroskop dengan menggunakan
perbesaran 10X ( untuk pemeriksaan sedimen dan silinder)
dan di lanjutan ke perbesaran 40X untuk melihat beberapa
sepesimen lainnya yng berada pada urin.
Nilai Normal Pemeriksaan sedimen urine;
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
Eritrosit 0 – 1 LPK
Leukosit 0 – 2 LPK
Epitel Sedikit
Silinder Negative
Bakteri Negative
Parasit Negative
Kristal Negative

b. Pemeriksaan Tes Narkoba


Pemeriksaan narkoba sangat penting di lakukan untuk
mengetahui apakah seseorang benar benar pernah
menggunakan narkoba atau tidak. Adapun berberapa alat yang
di gunakan dalam melakukan pemeriksaan narkoba salah
satunya adalah alat tes narkoba 5 parameter. Alat tes narkoba 5
parameter ini biasanya juga di sebut dengan rapid test combo
NAPZA yang dapat di gunakan untuk memeriksa 5 jenis zat
narkoba sekaligus, parameter yang di ukur antara lain (AMP,
MET, MOR dan THC, BZO).
Prosedur kerja pemeriksaan tes narkoba 5 parameter:
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tampung urine ke dalam tempat sampel pada stik rapid,
pastikan tidak melebihi batas.
3. Di celupkan stik rapid tes narkoba ke dalam urine.
4. Tunggu hingga muncul garis pada rapid.
5. Lakukan pembacaan setelah 15 menit.
( Jangan melakukan pembacaan lebih dari 20 menit).
Interpretasi Hasil Pemeriksaan Tes Urine:

C T Nilai Normal
I I Negative
I Positif
invalid

4. Pemeriksaan immunologi
Pada pemeriksaan immunologi terdapat berbagai
pemeriksaan seperti pemeriksaan widal, HIV Test, Hbs Ag Test,
PP Test dan VDRL (sifilis).
a. Pemeriksaan Widal
Uji widal adalah sebuah prosedur uji serologi untuk
mendeteksi adanya bakteri salmonella enteric yang
mengakibatkan terjadinya demam Thipoid.
Prinsip pemeriksaan:
Terjadinya aglutinasi antara antigen bakteri salmonella sp
yang terdapat dalam reagen dengan antibody yang terdapat
pada serum pasien.
Metode pemeriksaan: Slide Aglutinasi
Prosedur pemeriksaan Uji Widal:
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Di siapkan slide yang kering dan bersih dengan 8 (delapan)
lingkaran
3. Di teteskan reagen salmonella ke dalam 8 (delapan)
lingkaran slide yang sudah di sediakan sebnayak 1 tetes
reagen.
4. Di tambahkan plasma/serum di samping reagen salmonella
yang sudah di teteskan tadi sebanyak 50µl.
5. Di homogenkan sampel dengan reagen dengan
menggunakan batang pengaduk lalu di homogenkan dengan
cara memutar slide menggunakan rotator atau di putar
manual menggunakan tangan.
6. Apabila terjadi aglutinasi pada sampel maka pemeriksaan
akan dilanjutkan dengan titer yaitu 1/80, 1/160, 1/320.
7. Cara pembacaannya pun harus menggunakan cahaya yang
terang / dibaca di bawah lampu.
8. Di catat hasil pemeriksaan.
Interpretasi Hasil Pemeriksaaan Widal

b. Pemeriksaan Hbs Ag
Pemeriksaan Hbs Ag adalah suatu pemeriksaan yang
dilakukan untuk melihat adanya bakteri atau virus hepatitis B
di dalam tubuh seseorang.
Prinsip pemeriksaan Hbs Ag:
Hbs Ag dalam sampel akan berkaitan dngan anti Hbs
colloidal gold konjugat membentuk kompleks yang akan
bergerak melalui membran area tes yang telah di lapisi oleh
anti HBs. Kemudian terjadi reaksi membentuk garis berwarna
merah muda ke unguan yng menunjukkan hasil positif.
Metode pemeriksaan Hbs Ag: Rapid Test / strip.
Prosedur Kerja Pemeriksaan Hbs Ag:
1. Siapkan alat dan bahan yng akan digunakan.
2. Dipipet serum / plasma menggunakan mikropipet
sebanyak 100µl ke dalam lubang sampel.
3. Di atur timer selama 15 menit.
4. Dibaca dan di catat hasilnya.(Pembacaan tidak boleh lebih
dari 20 menit).

Interpretasi Hasil Pemeriksaan Hbs Ag:

c. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV adalah pemeriksaan yang bertujuan
untuk mengetahui adanya Human Immunodeficiency Virus
pada serum pasien.
Prinsip Pemeriksaan HIV:
Mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole
bood yang berikatan pada antigen pada strip.
Prosedur Pemeriksaan HIV:
1. Di siapkan alat dan bahan.
2. Di pipet serum 10 ul ke dalam lubang sampel.
3. Di teteskan 3 tetes buffer HIV ke dalam lubang sampel.
4. Di atur timer selama 15 menit.
5. Di baca dan di catat hasilnya.
(Pembacaan tidak boleh lebih dari 15 menit).

Interpretasi Pemeriksaan HIV :

d. Pemeriksaan VDRL (Sifilis)


Pemeriksaan VDRL (Sifilis) adalah penyakit
menular seksual yang sangat infeksius, di sebabkan oleh
bakteri berbentuk spiral, treponema pallidum subspecies
pallidum schaudinn dan Hoffman pertama kali
mengidentifikasi treponema palidum sebagai penyebab
sifilis pada tahun 1905. Schaudinn memberikan nama
organism ini dari bahasa yunani trepo dan nema dengan
kata pallida dari bahasa latin.
Prinsip pemeriksaan VDRL (sifilis)
Reaksi flokulasi antara antibody dalam serum atau
plasma dengan antigen VDRL.
Metode pemeriksaan VDRL (sifilis): Slide Test.
Prosedur Kerja Pemeriksaan VDRL (sifilis):
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Teteskan sebanyak 1 (satu) tetes reagen RPR ke dalam
lingkaran kartu (test card).
3. Tambahkan serum ke dalam reagen RPR antigen yang
sudah di pipet tadi.
4. Ratakan hingga serum menyebar keseluruh permukaan
lingkaran dengan menggunakan ujung pipet yang
disediakan.
5. Homogenkan campuran serum dan reagen RPR
dengan cara memutarnya (atau bisa juga menggunakan
rotator) selama 8 menit.
6. Dibaca hasilnya dengan melihat adanya aglutinasi.

Interpretasi Pemeriksaan VDRL:

e. Pemeriksaan kehamilan (Pregnancy Test)


Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui hamil atau tidaknya seseorang. Pada
pemeriksaan tes kehamilan ini kita menggunakan sebuah
pemeriksaan tes pack strip, pemeriksaan ini dapat kita lakukan
sendiri di rumah.
Tujuan pemeriksaan:
Untuk mengetahui adanya hormone Human Choroni
Gonadotrophin (HCG) di dalam urine dengan Tes kehamilan
dengan teknik imunologik.
Prinsip pemeriksaan:
Human Choroni Gonadotrophin (HCG) di dalam urine akan
berkaitan dengan anti HCG (anti HCG ini terkait dengan koloid
kompleks berwarna pink).
Prosedur Kerja Pemeriksaan Tes Kehamilan:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Membaca petunjuk penggunaan alat.
3. Tampung urin di dalam pot urin / wadah specimen yang
dapat digunakan untuk menampung urine
4. Membuka pembungkus strip dan mengeluarkan strip tes.
5. Di celupkan strip tes ke dalam urine sampai batas maksimal
yang di tentukan, jangan sampai melebihi garis maksimal,
tunggu hingga urine naik pada batas garis berwarna biru
selama 30 detik.
6. Angkat strip dan tiriskan, untuk pembacaan hasil ini akan
terbaca dalam waktu 1 menit.
Interpretasi Hasil pemeriksaan:

5. Pemeriksaan Parasitologi
Pemeriksaan parasitologi yang di lakukan di laboratorium
meliputi pemeriksaan feses dan pemeriksaan Malaria.
a. Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan feses adalah serangkaian tes yang dilakukan pada
sampel feses (kotoran) untuk membantu mendiagnosis kondisi
tertentu yang mempengaruhi saluran pencernaan.
Prinsip pemeriksaan:
Adanya telur cacing larva cacing dalam tinja bisa di ketahui
dengan memeriksa secara mikroskop.
Metode Pemeriksaan Feses: Secara Natif (direct slide).
Prosedur Pemeriksaan Feses :
 Pemeriksaan Makroskopis :
Diamati warna, bau, konsistensi, jumlah, lendir, parasit
makro, dan darah tampak.
 Pemeriksaan Mikroskopis :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dibuka tutup pot feses.
3. Dihomogenkan feses menggunakan lidi.
4. Diambil feses dalam jumlah sedikit.
5. Diletakkan feses tersebut di atas kaca objek. (Apabila
feses terlalu padat maka perlu di tambahkan sedikit
air).
6. Ditambahkan larutan pewarna (Eosin 2%) sampai
menutupi seluruh permukaan sediaan.
7. Diaduk feses dan larutan Eosin 2% menggunakan
ujung lidi hingga merata.
8. Ditutup dengan menggunakan cover glass.
9. Diperiksa dengan menggunakan mikroskop, dengan
lensa objektif perbesaran 10x dan di lanjutkan dengan
perbesaran 40x.
10. Di catat hasilnya.

Pemeriksaan Makroskopis
Warna .
Konsistensi Berbentuk dan agak lunak.
Lendir Tidak ada.
Parasit Makro Tidak ada.
Darah Tampak Tidak ada.
Pemeriksaan Mikrokopis
Parasit mikro
1. Telur dan jentik Negative
2. Protozoa Negative
Seluler
1. Sel epitel Sedikit
2. Leukosit dan Sedikit
makrofag
3. Eritrosit Negative ( tidak ada )
Sisa makanan Negative ( tidak ada )

b. Pemeriksaan Malaria

Pemeriksaan Malaria adalah pemeriksaan yang dilakukan


untuk mendiagnosis penyakit malaria. Jenis pemeriksaan malaria
dapat berbeda pada setiap daerah, termasuk pada daerah endemic
malaria dan daerah yang bukan endemic malaria.

Salah satu cara cek malaria adalah dengan RDT atau


Rapid Diagnostic Test. Pemeriksaan malaria yang satu ini
bekerja dengan cara memberikan bukti keberadaan parasit
malaria dalam darah manusia. Umumnya RDT malaria di pilih
sebagai pemeriksaan alternative.
Prinsip Pemeriksaan Malaria :
SD bioline antigen P.f/ Pan berisi membrane strip yang di
selubungi oleh antibody monoclonal yang spesifik terhadap
HRP-II dari plasmamodium falciparum pada daerah garis uji P.f
dan mengandung antibody monoclonal yang spesifik terhadap
lactate dehydrogenase pada spesies Plasmodium (Plasmodium
ovale, Plasmodium Malariae, dan Plasmodium Vivax) pada
daerah uji Pan secara berturut-turut. Campuran antibody pada
membrane ini yang di lapisi colloidal gold conjugate akan
bereaksi dengan antigen Malaria pada sampel. Ikatan antigen-
antibodi akan bermigrasi secara kromatografi ke daerah garis uji
(P.f dan Pan) dan membentuk garis warna sebagai kompleks
partikel emas ikatan antibody-antigen-antibodi.
Metode pemeriksaan Malaria : Rapid Test.
Prosedur Pemeriksaan malaria :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dibuka kemasan rapid, lalu keluarkan rapidnya.
3. Di pipet sebanyak 10µl darah EDTA menggunakan
mikropipet dan tip, kemudian di teteskan ke W1 yang
terdapat pada rapid.
4. Di teteskan buffer sebanyak 3 tetes ke dalam W2.
5. Di inkubasi selama 5 menit.
6. Di tambahkan 1 tetes buffer ke dalam W1.
7. Di tunggu garis berwarna yang muncul, hasil akan terbaca
dalam waktu 15 menit. (Jangan membaca hasil lebih dari 20
menit).
BAB IV

PENUTUP
A. PEMBAHASAN
1. Tata ruang laboratorium
Laboratorium Klinik Islamic Center adalah instalasi penunjang pelayanan pemeriksaan
kesehatan yang dimiliki oleh Klinik Islamic Center sudah memenuhi standar pelayanan
yang dilengkapi dengan alat-alat kesehatan yang sudah memenuhi standar operasional
penggunaan alat.
2. Sistem pengadaan dan penyiapan Barang Habis Pakai (BHP).
Pengadaan Barang Habis Pakai (BHP) di Klinik Islamic Center termasuk hal yang harus
di perhatikan oleh petugas laboratorium, agar tidak terjadi kehabisan barang pada saat
melakukan pemeriksaan. Kepala Ruangan Laboratorium melakukan permintaan BHP 2x
kali dalam sebulan melalui Apoteker Klinik Islamic Center.
3. Sistem pemeriksaan di laboratorium.
Pemeriksaan yang di lakukan di Klinik Islamic Center, meliputi :
a. Pemeriksaan Hematologi {Darah lengkap, Golongan Darah / rhesus, Laju Endap
Darah (LED)}.
b. Pemeriksaan Kimia Klinik {Glukosa, Kolestrol, Trigliserida, HDL-Cholestrol, LDL-
Cholestrol, Urid acid, Ureum/BUN, Creatinin, SGOT, SGPT, Alkaline Phosphatase,
Gamma Glutamin Transpeptidase (GGT), Bilirubin Total, Bilirubin Direct, Total
Protein dan Albumin}.
c. Pemeriksaan Immunologi {Hbs Ag, HIV Test, Widal, VDRL (sifilis)}.
d. Pemeriksaan Urinalisa {Urine Lengkap, PP Test, Narkoba Test}.
e. Pemeriksaan Parasitologi { Malaria dan Feses Lengkap}.

B. SARAN

Saat melakukan pemeriksaan sampel yang perlu di perhatikan adalah ketelitian, karna
dengan adanya ketelitian maka pemeriksaan akan berjalan dengan baik dan benar. Hal-hal
yang perlu di perhatikan dalam pemeriksaan adalah :

 Ketepatan identifikasi pasien


 Menyesuaikan nomor registrasi pada blanko dan tabung atau wadah specimen.
 Memastikan bahwa sampel tidak tertukar, akibat kelalaian pada saat pemberian nomor
registrasi.
 Ketepatan jenis reagen dan pemeriksaan yang dilakukan.
 Memastikan sampel dalam keadaan baik.
 Pastikan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar terhindar dari kecelakaan saat
bekerja.
 Saat melakukan pemipetan pada reagen di harapkan agar teliti.

C. KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa Laboratorium Klinik Islamic Center adalah laboratorium


kesehatan yang memberikan fasilitas berupa pemeriksaan penunjang medis untuk memeriksa
adanya penyakit yang sedang di derita oleh pasien, berdasarkan pengantar dari dokter Klinik
Islamic Center.

Pemeriksaan yang di lakukan di Klinik Islamic Center, meliputi :


a. Pemeriksaan Hematologi {Darah lengkap, Golongan Darah / rhesus, Laju Endap Darah
(LED)}.
b. Pemeriksaan Kimia Klinik {Glukosa, Kolestrol, Trigliserida, HDL-Cholestrol, LDL-
Cholestrol, Urid acid, Ureum/BUN, Creatinin, SGOT, SGPT, Alkaline Phosphatase,
Gamma Glutamin Transpeptidase (GGT), Bilirubin Total, Bilirubin Direct, Total Protein
dan Albumin}.
c. Pemeriksaan Immunologi {Hbs Ag, HIV Test, Widal, VDRL (sifilis)}.
d. Pemeriksaan Urinalisa {Urine Lengkap, PP Test, Narkoba Test}.
e. Pemeriksaan Parasitologi { Malaria dan Feses Lengkap}.
PENJELASAN ALAT LABORATORIUM KLINIK ISLAMIC CENTER SAMARINDA

NO BARANG NO BARANG

1 Meja 20 Tabung Reaksi

2 Kasur Pasien 21 Pot Urine

3 Kursi 22 Pot Feses

4 Komputer 23 Bak Cuci

5 Wadah Kwitansi 24 Alat HbA1c

6 Bengkok 25 Fotometer

7 Tabung Vakum 26 Rak Tabung reaksi

8 Peralatan Sampling 27 Timer

9 Printer Kwitansi 28 Termometer

10 Safety Box 29 Wadah Kwitansi

11 Tempat Sampah Medis 30 Telepon

12 Tempat Sampah Non Medis 31 Rak Sepatu

13 Kulkas 32 Mikrofon

14 AC 33 Buku Pencatatan Hasil

15 Centrifuge 34 Kotak Arsip

16 Hematology Analyzer 35 Data Pasien BPJS

17 Mikroskop 36 Stempel

18 Mikropipet 37 Alat tulis

19 Tip 38 Tempat Limbah

Anda mungkin juga menyukai