Oleh:
Muty Hardani, S.Ked
Preceptor:
dr. Karyanto, Sp. Rad
Pesawat sinar-X atau pesawat Rontgen adalah suatu alat yang digunakan untuk
melakukan diagnosa medis dengan menggunakan sinar-X. Sinar-X yang
dipancarkan dari tabung diarahkan pada bagian tubuh yang akan didiagnose.
Berkas sinar-X tersebut akan menembus bagian tubuh dan akan ditangkap oleh
film, sehingga akan terbentuk gambar dari bagian tubuh yang disinari.
Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan subsistem sinar-X atau komponen. Sistem
sinar-X adalah seperangkat komponen untuk menghasilkan radiasi dengan cara
terkendali. Sedangkan subsistem berarti setiap kombinasi dari dua atau lebih
komponen sistem sinar-X. Pesawat sinarX diagnostik yang lengkap terdiri dari
sekurang-kurangnya generator tegangan tinggi, panel kontrol, tabung sinar-X, alat
pembatas berkas, dan peralatan penunjang lainnya.
1.1 Generator
Pesawat sinar-X mempunyai sejumlah komponen yang menata kembali,
mengendalikan, dan dapat menyimpan energi listrik sebelum digunakan ke
tabung sinar-X. Komponen-komponen tersebut secara kolektif dinyatakan
sebagai catu daya atau pembangkit (generator).
Fungsi yang lebih rinci dari generator sebagaimana pada gambar adalah :
1. Menaikkan tegangan listrik (menghasilkan kV);
2. Mengkonversi arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC)
3. Mengubah bentuk gelombang (filter);
4. Menyimpan energi (untuk pesawat sinar-X );
5. Mengendalikan tegangan tabung (kilovoltage-kV);
6. Mengendalikan aru s tabung (milliampere-mA); dan
7. Mengendalikan waktu paparan (exposure time).
1.2 Sistem Kontrol
Sistem kontrol berfungsi mengatur dan mengendalikan operasi pesawat sinar-
X dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas sinar-X. Kuantitas dan kualitas
sinar-X tergantung pada pengaturan parameter tegangan, arus dan waktu
pencitraan.
1. Wadah Tabung
Dinding bagian paling luar tabung disebut rumah tabung terbuat dari
metal, sedangkan bagian dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb). Fungsi
dinding ini agar dapat menekan radiasi yang tidak dibutuhkan. Pada sisi
kiri dan kanan tube housing dihubungkan dengan soket kabel tegangan
tinggi (40-150 kV) yang menghubungkan generator tegangan tinggi
dengan tabung sinar-X.Pada tube housing juga dibuatkan jendela housing
atau port output sebagai tempat sinar-X keluar. Fungsi X-ray tube housing,
antara lain :
a. Berfungsi sebagai isolasi dan proteksi tube insert dari gangguan
tekanan dari luar.
b. X-ray tube housing di dalamnya berisi oli transformer yang
berfungsi untuk pendingin panas akibat tumbukan elektron dengan
target dan pemisah komponen yang lain dalam tube insert.
c. X-ray tube housing dilapisi lead shielding yang berfungsi untuk
attenuasi radiasi agar tidak keluar dari tabung sinar-X. Tingkat
kebocoran tabung yang diperkenankan adalah 100 mR/jam. Pada
jarak pengukuran 1 mm diukur pada kondisi faktor eksposi yang
paling tinggi berkisar 125-150 kV.
Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang
dialami oleh elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas
konsekuensi dari interaksi coulomb antara inti atom target dengan elektron
cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan perlambatan dan karenanya
memerlukan emisi energi berupa foton. Tabung yang digunakan adalah
tabung vakum yang di dalamnya terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan
katoda. Katoda / filamen tabung Roentgen dihubungkan ke transformator
filamen. Transformator filamen ini akan memberi supply sehingga
mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung Roentgen,
sehingga terjadi thermionic emission, dimana elektron-elektron akan
membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan
terbentuklah awan elektron.
No Diferensial
Gambaran Radiologi
. diagnosis
1. Atelektasis Bayangan lebih suram (densitas
tinggi) pada bagian paru, baik
lobaris, segmental, atau seluruh
paru, dengan penarikan
mediastinum kearah atelektasis,
sedangkan diafragma tertarik
keatas dan sela iga menyempit.
2. Pneumonia Bayangan perselubungan
alveolar homogen berdensitas tinggi pada
non segmental atau segmental,
lobus paru, atau pada sekumpulan
segmen lobus yang berdekatan,
berbatas tegas. Air bronchogram
biasanya ditemukan diantara
daerah konsolidasi.
3. Pneumonia Gambaran bronchial cuffing, yaitu
interstitial penebalan dan edema pada
dinding bronkiolus. Corakan
bronkovaskular meningkat,
hiperaerasi, bercak-bercak infiltrat
dan efusi pleura juga dapat
ditemukan.
4. Schwarte Garis-garis densitas tinggi yang
tidak teratur (fibrosis) atau
kalsifikasi, selain itu sinus
kostofrenikus menjadi tumpul,
biasanya terjadi di lapangan paru
bagian bawah, tetapi juga dapat
terjadi dipuncak paru, tidak
segmental.
5. Abses paru Satu atau multi kavitas berdinding
tebal, dapat pula ditemukan
permukaan udara dan cairan di
dalamnya.Bayangan dengan batas
tidak tegas (irreguler), dinding
granulomatous/radang/jaringan
atelektasis, bila berhubungan
dengan bronkus air fluid level (+),
sering dekat dengan permukaan
pleura (fistula bronchopleura).
6. Sindrom Loffler Bayangan kurang opak, dapat satu
atau ganda, unilateral atau
bilateral. Tipe bayangan tersebut
menempel (patchy in type)
biasanya kurang berbatas tegas.
Densitas homogen biasanya
perifer dan cepat berubah.
7. Pneumonia Densitas berkabut, biasanya di
rheumatik daerah parahiler dan di lapangan
tengah paru. Bayangan ini dapat
menyatu atau bercak yang tidak
rata dan acap kali berhubungan
dengan perubahan basal
menunjukkan kongesti paru.
No Diferensial
Gambaran Radiologi
. Diagnosis
1. Emfisema Toraks berbentuk silindrik.
Bayangan paru lebih radiolusen
pada seluruh paru atau lobaris
ataupun segmental, corakan
jaringan paru tampak lebih jelas,
vascular paru yang relative
jarang.Diafragma letak rendah
dengan bentuk yang datar dan
peranjakan yang
berkurang.Jantung ramping, sela
iga melebar.
2. Bronkiektasis Bronkovaskular yang kasar yang umumnya terdapat di
lapangan bawah paru, atau gambaran garis-garis translusen
yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi
sekitarnya akibat peradangan sekunder, kadang-kadang juga
bisa berupa bulatan-bulat antranslusen yang sering dikenal
sebagai gambaran sarang tawon (honey comb
appearance).Bulatan-bulatan ini dapat berukuran besar
(diameter 1-10cm) yang berupa kista-kista translusen dan
kadang-kadang berisi cairan (air fluid level) akibat peradangan
sekunder.
3. Pneumotoraks Bayangan radiolusen yang tanpa
struktur jaringan paru (avascular
pattern) dengan batas paru
berupa garis radioopak tipis
berasal dari pleura viseral.Jika
pneumotoraks luas, akan
menekan jaringan paru kearah
hilus atau paru menjadi
kuncup/kolaps di daerah hilus
dan mendorong mediastinum
kearah kontralateral.Sela iga
menjadi lebih lebar.
4. Flail chest Bayangan udara yang terlihat
akibat kontusio paru.Gambaran
fraktur kosta yang multipel.
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan
(parenkim) paru. Tidak termasuk pleura (selaput pleura) dan
kelenjar pada hilus.
Tuberkulosis Ekstra Paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,
misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium),
kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal,
salurankencing, alat kelamin, dan lain-lain.
2) Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis
pengobatan
3) Berdasarkan tingkat keparahan penyakit
Kasus baru
Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari satu bulan (4minggu)
Kasus kambuh (Relaps)
Pasien tuberculosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan
tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau
kultur).
Kasus setelah putus berobat (Default)
Pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih
dengan BTA positif.
Kasus setelah gagal (failure)
Pasien yang hasil pemeriksaan dahkanya tetap positif.
5) Berdasarkan gambaran radiologis
TB Primer/aktif
TB post primer/laten/sekunder
Dapat ditemukan
-Skar kalsifikasi kecil pada
parenkim di lapan paru tengah
( Kompleks Ghon)
- Kombinasi fokus Ghon dengan
kalsifikasi di KGB yang terlibat
disebut sebagai kompleks Ranke
- fokus Simon : fokus yang
tertahan di apeks
Dapat ditemukan efusi
pleura besar asimtomatik
Paru merupakan port d’entrée lebih dari 98% kasus infeksi Tuberkulosis (TB).
Karena ukurannya yang sangat kecil, kuman TB dalam percik renik (droplet
nuclei) yang terhirup, dapat mencapai alveolus. Masuknya kuman TB ini akan
besar kuman TB. Akan tetapi, pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak
Dari fokus primer, kuman TB menyebar melalui saluran limfe menuju kelenjar
limfe regional, yaitu kelenjar limfe yang mempunyai saluran limfe ke lokasi
limfe (limfangitis) dan di kelenjar limfe (limfadenitis) yang terkena. Jika fokus
primer terletak di lobus paru bawah atau tengah, kelenjar limfe yang akan
terlibat adalah kelenjar limfe parahilus, sedangkan jika fokus primer terletak di
apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar paratrakeal. Kompleks primer
primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi TB. Masa inkubasi TB
biasanya berlangsung dalam waktu 4-8 minggu dengan rentang waktu antara 2-
jumlah 103-104, yaitu jumlah yang cukup untuk merangsang respons imunitas
seluler.
Selama masa inkubasi, uji tuberculin masih negatif. Setelah kompleks primer
besar individu dengan sistem imun yang berfungsi baik, begitu system imun
kuman TB dapat tetap hidup dalam granuloma. Bila imunitas seluler telah
dimusnahkan.
tetap hidup dan menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini. Kompleks
primer dapat juga mengalami komplikasi yang dapat disebabkan oleh fokus
paru atau di kelenjar limfe regional. Fokus primer di paru dapat membesar dan
yang berat, bagian tengah lesi akan mencair dan keluar melalui bronkus
Kelenjar limfe hilus atau paratrakea yang mulanya berukuran normal saat awal
infeksi, akan membesar karena reaksi inflamasi yang berlanjut. Bronkus dapat
misalnya otak, tulang, ginjal, dan paru sendiri, terutama apeks paru atau lobus
sejumlah besar kuman TB masuk dan beredar dalam darah menuju ke seluruh
waktu 2-6 bulan setelah terjadi infeksi. Timbulnya penyakit bergantung pada
spread dengan jumlah kuman yang besar. Semua tuberkel yang dihasilkan
melalui cara ini akan mempunyai ukuran yang lebih kurang sama. Istilih milier
padian/jewawut (miller seed). Secara patologi anatomik, lesi ini berupa nodul
spread. Bentuk penyebaran ini terjadi bila suatu fokus perkijuan menyebar ke
beredar di dalam darah. Secara klinis, sakit TB akibat penyebaran tipe ini tidak
dapat dibedakan dengan acute generalized hematogenic spread. Hal ini dapat
Right Hilar
Lymphadenopathy
Infeksi TB Pasien
Laten asimtomatik, tidak
(LTBI) terdapat
abnormalitas pada
foto thorax
Calcified Ghon
Focus
Calcified Right
Hilar Lymph
Nodes
Primary Pulmonary disease
Progressive with cavitation
TB Disease
Lymphadenopathy
and lung disease
displacing left
main bronchus
Right paratracheal
lymphadenopathy
and cavitary left
lung disease
Infiltrates in the
left upper lobe
Pleural Enlarged cardiac
Tuberculou shadow with
s pleural effusion
Disease
(a) Efusi pleura kiri pada foto toraks tampak dari postero anterior dan lateral
(b). Meniscus sign dapat terlihat dari kedua posisi tersebut
b. Pneumothorax
-Garis pleura yang membentuk tepi paru yang terpisah dari dinding
dada, mediastinum, atau diafragma oleh udara
-Tidak ada bayangan pembuluh darah di luar garis ini
c. Fibrosis Pleura
-Penampilannya serupa dengan cairan pleura, tetapi selalu lebih
kecil daripada bayangan asli. Sudut costophrenicus tetap
terobliterasi.
d. Hematotoraks
Gambaran foto rontgen thoraks AP posis supine pada pasien didapatkan
gambaran opak pada sisi paru kiri dan sudut costophrenicus yang
tumpul. Apabila pasien tidak dapat diposisikan berdiri atau tegak lurus
maka rontgen thoraks dengan posisi supine dapat menunjukkan apical
capping dengan cairan melingkupi bagian superior paru-paru. Adanya
gambaran opak pada bagian lateral ekstrapulmoner dapat menunjukkan
adanya cairan pada ruang pleura.
Gambaran foto toraks PDA tergantung besar kecilnya PDA yang terjadi.
Bila PDA kecil sekali, gambaran jantung dan pembuluh darah paru
normal
Gambar .Foto Thorak pada pasien dengan PDA kecil
Aorta descedens dan arkus tampak normal atau membesar sedikit dan
nampak menonjol pada proyeksi PA
A. pulmonalis tampak menonjol lebar di samping aorta
Pembuluh darah paru dan hilus nampak melebar, karena volume darah
yang bertambah
Pembesaran atrium kiri
Pembesaran ventrikel kanan dan kiri. Pada orang dewasa, gambaran
radiologi ini tampak jelas, tetapi pada anakanak tidak khas dan sulit
dinilai, karena biasanya jantung anak-anak masilh berbentuk bulat.
Pelebaran pembuluh darah paru untuk sebagian radiografi PA tidak
nampak karena tertutup oleh jantung, terutama di bagian sentral
Gambar.Gambaran radiologi pada pasien dengan PDA cukup besar. Tampak
Bila keadaan telah lanjut dan timbul tanda hipertensi pulmonal, gambaran
radiologinya:
hipertensi pulmonal, yaitu pulmonary tree (Hilus melebar, pembuluh darah paru
perifer berkurang)
pada arkus aorta distal atau pangkal aorta desendens torakalis, baik diatas
a. Rontgen Thoraks
dari peningkatan batas jantung kiri (gambar A). Kardiomegali dinilai dari