TUGAS KELOMPOK
PESAWAT X-ray FLUROSCOPY Merk WANDONG MEDICAL
MODEL FSK 132-1
Bagian POWER SUPPLY dan X-ray ERNIT CIRCUIT
HTT
kV Selector mA Selector
Cara Kerja :
Input tegangan masuk dari jala-jala PLN sebesar 220 V AC masuk ke powering on relay,ketika powering
on relay bekerja maka tegangan masuk ke power on/shut down button,saat tekan power on maka
tegangan masuk autotrafo,dari autotrafo melaluiline voltage ke kV dan mA selector,dan juga ke relay
tube,dari relay tube baru masuk ke HTT.
1. Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh
Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad
= 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah
satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak
dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif
tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini
terjadi pada saat terkumpulnya muatanmuatan positif dan negatif di awan.
Non Polar
Adalah jenis kapasitor tanpa polaritas, artinya pemasangan dibolak-balik
tidak masalah. Kapasitor jenis ini umumnya memiliki nilai kapasintansi yang
kecil antara pikofarad dan nanofarad. Contoh kapasitor non polar adalah:
kapasitor keramik, mika, dan polyester.
Bipolar
Adalah jenis kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif. Hati-hati
saat pemasangan kapasitor jenis ini karena jika dipasang terbalik akan
merusak kapasitor bahkan bisa menimbulkan ledakan. Contoh kapasitor
bipolar adalah: Elektrolit kapasitor (ELKO), dan kapasitor tantalum.
2. Resistor
a. Fixed Resistor
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus
yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder)
agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan
karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya
tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan
karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film
Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih
rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan
dnegan Carbon Composition Resistor.
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam
yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik
diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan
Carbon Film Resistor).
b. Variabel Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah
dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi
menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Potensiometer
Rheostat
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.
Fungsi-fungsi Resistor
3. Relay
Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai
saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika,
relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi
saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.
Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari relay, anda juga harus
mengetahui cara kerja atau prinsip kerja dari relay. Namun sebelumnya anda
perlu mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu
electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
1) Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada pada posisi close (tertutup).
2) Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berapa pada posisi open (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil
berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Ketika kumparan coil di
berikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet sehingga akan
menarik Armature berpindah posisi yang awalnya NC(tertutup) ke posisi
NO(terbuka) sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
di posisi NO. Posisi Armature yang tadinya dalam kondisi CLOSE akan
menjadi OPEN atau terhubung. Armature akan kembali keposisi CLOSE saat
tidak dialiri listrik. Coil yang digunakan untuk menarik Contact Point ke posisi
CLOSE umunnya hanyak membutuhkan arus llistrik yang relatif kecil.
4. Transistor
Jenis-jenis Transistor
Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar
yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor).
Perbedaan yang paling utama diantara dua pengelompokkan tersebut adalah
terletak pada bias Input (atau Output) yang digunakannya. Transistor Bipolar
memerlukan arus (current) untuk mengendalikan terminal lainnya sedangkan
Field Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan saja (tidak
memerlukan arus). Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan
muatan pembawa (carrier) hole dan electron sedangkan FET hanya
memerlukan salah satunya.
Berikut ini adalah jenis-jenis Transistor beserta :
Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor
PNP. Tiga Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor
dan Emitor.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi FET
ini adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah
Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan
aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S).
Transistor Efek Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor
Unipolar karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu
muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa tersebut merupakan
Electron maupun Hole.
Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect
Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET)
dan Uni Junction Transistor (UJT).
5. Autotrafo
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan
primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder
selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang
sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator
adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat
memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik
tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
Autotransformator variabel
6. Push Button
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop
reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO
(normally open).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak
berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO
akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor
induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali
terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap
sehingga arus listrik akan mengalir.
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali
tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak
akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak
yang membuka akan tertutup
C.Titik Pengukuran