Anda di halaman 1dari 10

Oleh Kelompok IV :

- Andreas Simanjuntak
- Andre Hasibuan
- Ratu Chan
- Windy Nduru
PENGERTIAN MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN
HUKUM

Secara bahasa manusia Nilai dapat diartikan sebagai sifat


atau kualitas dari sesuatu yang
berasal dari kata “manu”
bermanfaat bagi kehidupan
(Sansekerta), “mens” (Latin),
manusia baik lahir maupun batin.
yang berarti berpikir, berakal Bagi manusia nilai dijadikan
budi atau makhluk ang sebagai landasan, alasan atau
berakal budi (mampu motivasi dalam bersikap dan
menguasai makhluk lain). bertingkah laku, baik disadari
maupun tidak.
Moral adalah : Hukum
Perbuatan/tingkah laku/ucapan Adalah sistem yang terpenting
seseorang dalam ber interaksi dalam pelaksanaan atas
dengan manusia. apabila yang rangkaian kekuasaan
dilakukan seseorang itu sesuai kelembagaan dari bentuk
dengan nilai rasa yang berlaku di penyalahgunaan kekuasaan
masyarakat tersebut dan dapat dalam bidang politik, ekonomi
diterima serta menyenangkan dan masyarakat dalam berbagai
lingkungan masyarakatnya cara dan bertindak
HAKIKAT FUNGSI PERWUJUDAN NILAI,
MORAL DAN HUKUM
Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara
manusia mencari hakikat sesuatu, satu di antaranya adalah aksiologi (filsafat
nilai) yang mempunyai dua kajian utama yakni estetika dan etika.

Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:


1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
2. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
3. Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat
moral).
MAKNA NILAI BAGI MANUSIA

Nilai itu penting bagi manusia, apakah nilai itu dipandang dapat
mendorong manusia karena dianggap berada dalam diri manusia
atau nilai itu menarik manusia karena ada di luar manusia yaitu
terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang sebagai kegiatan
menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan
harus diaplikasikan dalam perbuatan.
• Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral

• Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral

• Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu

• Pengaruh Otak atau Berpikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral

• Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral

• Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral


MANUSIA DAN HUKUM
Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan
dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi
societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya).

Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu


struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah
tatanan sosial (social order) yang bernama: m a s y a r a k a t. Guna
membangun dan mempertahankan tatanan sosial masyarakat yang teratur
ini, maka manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal:
aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan).
Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan
kosong tanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu
diukur dengan norma moral dan perundang-undangan yang
immoral harus diganti.
Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling

berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu

mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas

mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan

harmoni kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai