Anda di halaman 1dari 9

UNIT 4

OSILATOR PENGGESER FASA

4.1 Tujuan
 Mempelajari pengoperasian serta prinsip dasar osilator penggeser fasa.
 Mengukur keluaran frekuensi dan amplitudo osilator penggeser fasa.
 Mengetahui bentuk sinyal keluaran osilator penggeser fasa.

4.2 Alat dan Bahan


 R1 = 1,2 KΩ 1 buah
 R2 = 4,7 KΩ 2 buah
 R3 = 68 KΩ 1 buah
 C1 = 0,05 µF 3 buah
 C2 = 0,022 µF 1 buah
 Vr = 50 K 1 buah
 Transistor FCS 9012 1 buah
 Osiloskop Dual Trace 1 buah
 Proto board 1 buah
 Test Probe Adapter secukupnya
 Kabel Penghubung secukupnya

4.3 Teori dasar


Rangkaian Tank Oscillator
Osilator adalah perangkat elektronik untuk membangkitkan tegangan sinyal AC .Frekuensi
yang dibangkitkan tergantung kestabilan rangkaian.
Osilator biasa digunakan pada penerima radio,TV,radar dll.Osilator dapat membangkitkan
sinyal sinusoida maupun nonsinusoida,yang berasal dari frekuensi rendah dan tinggi.Osilator local
yang digunakan pada pemancar local digunakan untuk pemancar setiap hari pada radio penerima
mempunyai range 1000-2000KHz
Osilator biasa disebut dengan gerakan yang terus-menerus .secara mekanikdiumpamakan
sebagai bandul melakukan ayunan dan secara terus manerus akan berayun.
Pda rangkaian LC parallel ,Osilasi akan terjadi pada saat rangkaian ini dibangkitkan,seperti gambar
4.1 ,ketika S1 tertutup ,capasitor akan membebani /mengisi tegangan V pada baterai.jika S1 kemudian
terbuka dan S2 tertutup dan C melepas muatannya melalui L yang dibangkitkan untuk memperluas
medan magnetic.Setelah C melepas muatannya,medan magnetic hilang dan menginduksi tegangan di
L ,yang mana untuk memelihara aliran electron melalui L pada saat yabg sama ketika C melepas

Politeknik Negeri Malang Page 33


muatannya aliran electron ini akan mengisi muatan C dengan polaritas yang berlawananan.Setelah
medan magnit hilang ,C mencoba untuk menetralisir mutannya kembaki.Aliran electron yang
mengalir melalui L sekarang ini dalam arah yang berlawanan.Medan magnit akan memperluas lagi
mengelilingi L ,namun pada saat ini dlam arah yang berlawanan.Proses ini akan berlangsung secara
terus menerus,Hal ini disebabkan karena elektronyang diisolasikanpada sirkuit yang disebut juga tank
sirkuit.Bagimanapunjuga resistansi pada rangkaian dan daya yang hilang (I2.R),dan amplitude pada
saat osilasi berubah-ubah meskipun periode setiap siklus adalah sama.
Ketika energy yang diberikan pada rangkaian telah digunakan ini sangat diperlukan untuk
menyediakan energy lagi untuk mengisi ulang muatan kapasitor C dari catu daya dan mengijinkan
lagi mengisi lagi melalui L.melalui switching (tombol )S1 dan S2 pada saat yang tepat kita dapat
menjaga osilasi.

OSILATOR
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan pasif untuk
menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik lainnya. Suatu osilator
memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal
masuk dari luar. Osilator mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac)
dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang mengubah daya
searah ke daya bolak-balik.
Pada dasarnya, osilator dapat dikelompokkan menjadi :
1) Osilator Harmonisa
- Osilator Amstrong
- Osilator Hartley
- Osilator Colpits
- Osilator Clapp
- Osilator pergeseran fasa
- Osilator Kristal
- Osilator Jembatan Wien
2) Osilator Relaksasi

Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa
siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat hamper secara murni
menghasikan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan
harmonic. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan televise, dalam
radar dan dalam berbagai sistem komunikasi.

PRINSIP DASAR OSILATOR

Politeknik Negeri Malang Page 34


Dalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan untuk kompensasi kehilangan-kehilangan
(kebocoran) dalam rangkaian. Dalam osilator umpan-balik, umpan-balik positif dari luar cukup untuk
membuat perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang
diperlukanuntuk menanggulangi peredaman alami dari osilator. Dalam osilator resistansi negatif
terjadi umpan-balik positif dalam dan berperan menghasilkan resistansi negatif yang diperlukan.
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk menyulut (trigger)
osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau. Tegangan derau muncul sewaktu catu daya
dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau sangat lebar, osilator selalu memiliki tegangan
komponen pada frekuensi yang benar untuk bekerjanya osilator.

OSILATOR HARTLEY
Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley tersusun dari dua buah induktor yang
disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal. Kelebihan osilator hartley adalah mudahnya mengatur nilai
frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah kapasitor variabel pada komponen kapasitornya. Selain
itu amplitudo output osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.

Gambar 4.2 rangkaian osilator Hartley


OSILATOR AMSTRONG
Osilator amstrong dinamai sesuai dengan nama penemunya Edwin Amstrong. Osilator amstrong
terdiri dari sebuah penguat dan sebuat umpan balik rangkaian LC.

Politeknik Negeri Malang Page 35


Gambar 4.3 rangkaian Osilator Amstrong
OSILATOR COLLPITS
Osilator Colpits termasuk jenis osilator LC. Osilator colpits tersusun dari dua buah kapasitor yang
disusun seri dan sebuah induktor tunggal. Kelebihan osilator colpits adalah mudahnya mengatur nilai
frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah induktor variabel pada komponen induktornya seperti
halnya penggunaan kapasitor variabel pada osilator hartley. Amplitudo output osilator juga relatif
tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.

Gambar 4.4 rangkaian osilator collpits

OSILATOR PERGESERAN CLAPP


Osilator Clapp termasuk jenis osilator LC. Osilator Clapp tersusun dari tiga buah kapasitor dan satu
buah induktor. Konfigurasi osilator clapp sama dengan osilator colpits namun ada penambahan
kapasitor yang disusun seri dengan induktor (L). Osilator Clapp diperkenalkan oleh James K. Clapp
pada tahun 1948.

Politeknik Negeri Malang Page 36


Gambar 4.5 rangkaian osilator clapp

OSILATOR KRISTAL
Osilator Kristal adalah osilator yang rangkaian resonansinya tidak menggunakanan LC atau RC
melainkan sebuah kristal kwarsa. Rangkaian dalam kristal mewakili rangkaian R, L dan C yang
disusun seri. Osilator Pierce ditemukan oleh George W. Pierce. Osilator Pierce banyak dipakai pada
rangkaian digital karena bentuknya yang simpel dan frekuensinya yang stabil

Gambar 4.6 rangkaian osilator kristal

OSILATOR JEMBATAN WIEN


Osilator ini termasuk jenis osilator RC. Osilator jembatan Wien disebut juga osilator “Twin-T”
karena menggunakan dua “T” sirkuit RC beroperasi secara paralel. Satu rangkaian adalah sebuah
RCR “T” yang bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian kedua adalah CRC “T” yang beroperasi
sebagai penyaring bernilai tinggi. Bersama-sama, sirkuit ini membentuk sebuah jembatan yang disetel
pada frekuensi osilasi yang diinginkan. Sinyal di cabang CRC dari filter Twin-T yang maju, di RCR
itu – tertunda, sehingga mereka dapat melemahkan satu sama lain pada frekuensi tertentu.

Politeknik Negeri Malang Page 37


Gambar 4.7 osilator jembatan wienn

OSILATOR PERGESERAN FASA


Osilator pergeseran fasa termasuk jenis osilator RC. Pada osilator pergeseran fasa terdapat
sebuah pembalik fasa total 180 derajat. Pembalik fasa ini di menggeser fasa sinyal output sebesar 180
derajat dan memasukkan kembali ke input sehingga terjadi umpan balik positif. Rangkaian pembalik
fasa ini biasanya dibentuk oleh tiga buah rangkaian RC.

Osilator Penggeser Fasa


 Pada frekuensi osilasi tegangan input dan output penguat berbeda fasa 180 derajat
 Perbedaan fasa diperoleh dari jaringan tangga RC tiga tingkat
 Menggunakan umpan balik tunggal
 Frekuensi resonansi 1/(2π(RC)0.5)

Politeknik Negeri Malang Page 38


Gambar 4.8 Osilator pergeseran fasa

osilator pergeseran fasa adalah sederhana gelombang sinus osilator elektronik. Ini berisi penguat
pembalik, dan umpan balik filter yang 'pergeseran' yang fase dari keluaran penguat dengan 180° pada
frekuensi osilasi. Filter menghasilkan pergeseran fasa yang meningkat dengan frekuensi. Ini harus
memiliki pergeseran fasa maksimum jauh lebih besar dari 180° pada frekuensi tinggi, sehingga
pergeseran fasa pada frekuensi osilasi yang diinginkan adalah 180°. Cara yang paling umum untuk
mencapai semacam ini filter menggunakan tiga filter identik resistor-kapasitor cascade, yang
bersama-sama menghasilkan pergeseran fasa nol pada frekuensi rendah, dan 270° pada frekuensi
tinggi. Pada frekuensi osilasi setiap penyaring menghasilkan pergeseran fasa sebesar 60° dan seluruh
rangkaian filter menghasilkan pergeseran fasa 180°.

Gambar 4.9 Simulasi osilator pergeseran fasa


Salah satu implementasi paling sederhana untuk jenis osilator yang menggunakan penguat operasional
(op-amp), tiga kapasitor dan empat resistor , seperti ditunjukkan pada gambar 4.10. Proses

Politeknik Negeri Malang Page 39


matematika untuk menghitung frekuensi osilasi dan kriteria osilasi untuk rangkaian ini adalah
mengejutkan kompleks, karena setiap tahap RC loading yang sebelumnya. Perhitungan yang sangat
sederhana dengan mengatur semua resistor (kecuali umpan balik negatif resistor) dan semua kapasitor
dengan nilai-nilai yang sama.

Gambar 4.10 osilator dengan penguat menggunakan op-amp


Dalam diagram, jika R1 = R2 = R3 = R, dan C1 = C2 = C3 = C, maka:

4.4 Prosedur kerja


1. Buat rangkain sebagai berikut

Politeknik Negeri Malang Page 40


Gambar 4.1.3 Rangkaian Oscillator Pergeseran fasa dengan transistor
2. Dengan menggunakan osiloscope gambar dan hitung frekuensi osilasi pada TP1, TP2, TP3 dan
Vout dengan kondisi Vr max resistansi.
3. Hitung juga amplitudo (Vpp) yang terjadi sesuai dengan dengan langkah 2.
4. Gunakan frekuensi counter untuk mengukur besar frekuensi yang terjadi pada TP1, TP2, TP3dan
Vout. Bandingkan terhadap hasil pengukuran pada lngkah 2.
5. Ubah Vr dalam kondisi max berosilasi. Ulangi langkah 2 sampai 4.
6. Gunakan fasilitas dual trace pada osciloscope dan hubungkan channel A ke basis dan channel B
ke kolektor. Amati dan ukur perbedaan fasa yang terjadi. Ulangi juga jika channel A ke kolektro
dan channel B ke TP2, amati dan ukur perbedaan fasa yang terjadi.

4.5 TUGAS

1. Jelaskan syarat tejadinya osilasi?

2. Jelaskan perhitungan matematis pada osilator colpitts dan pergeseran fasa?

Politeknik Negeri Malang Page 41

Anda mungkin juga menyukai