Anda di halaman 1dari 63

RADIOLOGI DASAR

Sekilas proses awal mulanya terjadinya radiasi


Sinar Rontgen pertama kali diketemukan oleh W.C . Rontgen seorang berkebangsaan Jerman beliau
mengadakan penelitian atau percobaan pada sebuah tabung hampa udara dengan desain model
dua kutub .
Kutub positip diberi nama anoda dan dan kutub negatip diberinama katode .

Kemudian Anoda dan Katoda pada bagian tesebut diberikan tegangan atau arus listrik hingga
ribuan volt dimana kutub anoda diberikan tegangan positip atau lebih besar sedangkan kutub
katoda diberikan tegangan negatip atau lebih kecil dibanding dengan kutub Anoda

Pada saat kutub negatip diberikan tegangan , dimana pada kutub negatip tersebut atau katoda
terbuat dari bahan tungstem dan didesain seperti kawat wolfram seperti filament pada lampu pijar
. maka saat diberikan arus dan tegangan filament tersebut akan menyala / berbendar seperti
layaknya lampu pijar .

Proses terbut sekarang dikenal dengan preheating atau pemanasan tabung dimana pada proses
tersebut filament menghasilkan electron hingga berjuta-juta electron.

Kutub Anoda pada saat diberikan tegangan positip arus listrik akan menarik electron pada katoda /
filament sehingga menabrak anoda , karena jumlah dan tegangan yang diberikan cukup tinggi
maka jutaan electron tersebut akan menabrak/menumbuk Anoda sehingga menimbulkan panas
yang cukup tinggi selain itu ada efek bremstahlung dan efek photon pada bahan anoda tersebut
sehingga menimbulkan radiasi/ sinar yang dikenal dengan Radiasi sinar X ( sinar Rontgen sesuai
dengan nama yang menemukan ).

Pada proses fisika dimana saat terjadinya sinar X itu timbul karena sifat suatu bahan dari suatu
metal / logam jika di bombardier oleh bahan lain maka akan terjadi perpindahan electron pada
bahan tersebut kesetimbangan suatu electron akan tetap dipertahankan. Mana kala electron pada
bahan tersebut mengalami perpindahan maka kestabilan electron tersebut akan berpindah dari
lingkaran kulit yg dalam berpindah ke lingkaran kulit luar . pada saat itu elektron tersebut
akan memancarkan suatu energy photon / photon energy.
Seiring dengan perkembangan jaman maka tabung yang semula sederhana dilengkapi dengan
berbagai pengaman dan fungsi yang bermacam macam fariasi dari sisi bentuk , sifat bahan , model
pendingin dengan system kontrol pemberian tegangan yang fariatip.

Bagian komponen dari tube Xray adalah :

Gbr 6. Tube Xray :


1. Rotor / anoda putar
2. Katoda / filamen tube
3. Kabel filamen tube
4. Konektor Anoda
5. Konektor Katoda
6. Stator Anoda
7. Window/celah /jendela tube
8. Housing tube
9. Chamber tube
10. Colimator tube
11. Singgle beam & double beam pengatur kolimator
12. Lampu kolimator
13. Simulasi X ray Beam/ visible beam
1. Anoda : ( Anoda tube )

Merupakan kutub positip dari tabung rontgen ( tabung X Ray ) . Anoda terbuat dari bahan
dasar Rhenium dan Tungstem merupakan bahan dengan titik lebur yang cucup tinggi dan
memiliki nomer atom yang tinggi karena sifat yang demikian maka Anoda mampu
menahan panas hingga ribuan derajat Kelvin dan mampu diberikan tegangan hingga dalam
satuan KV ( Kilo Volt )

Anoda dibuat seperti lempengan/ cakram dimana fungsinya dapat menahan laju electron
yang ditembakan dari filament / katode.

Mana kala jutaan electron –elektron dari filament ( kutub Negatip ) diberikan tegangan
positip pada Anoda maka dengan kecepatan yang sangat tinggi pada lintasan tabung
hampa electron tersebut akan tertarik dan menabrak/ menumbuk bidang target anoda.

Elektron akan menabrak/menumbuk sampai lapisan kulit dari bahan anoda tersebut
hingga lapisan kulit yang paling dalam . Proses fisika akan terjadi seperti diceritakan di
awal , Elektron menembus bahan dari Anoda tersebut akan mengakibatkan adanya energy
yang dipancarkan oleh electron bahan anoda tersebut. Efek yang demikian dinamakan efek
photon dan efek bremstahlung. Adapun prosentase dari akibat benturan tersebut 99 %
adalah panas sedangkan 1 % adalah radiasi.

Efek lain dari hal tersebut diatas jika tumbukan tersebut berulang-ulang maka akan timbul
berkas pada satu titik dan ini akan merusak lempengan anoda yang akan mempengaruhi
kwalitas dari radiasi

Kwalitas radiasi ditentukan dari jumlah pancaran elektron filament dan bidang target dari
anoda . Radiasi yang dihasilkan dikatagorikan ada 2 yaitu (Radiasi Primer dan Radiasi
Sekunder )

Manakala radiasi dengan energy intensitas yang cukup tinggi dinamakan Radiasi Primer
sedangkan Radiasi dengan energy intensitas yang rendah dinamakan Radiasi Sekunder.

Radiasi Sekunder tidak dapat dimanfatkan pada pesawat Rontgen untuk itu perlu adanya
filter pada pesawat rontgen agar radiasi sekunder tersebut tidak mengenai objek atau film
rontgen . radiasi tersebut jika mengenai object akan meninbulkan bahaya pada tubuh
secara akumulatif sedangkan pada film rontgen akan menimbulkan noise pada gambaran di
film.

Model dan bentuk Anoda :

Karena Anoda merupakan bidang target electron maka desain dan pengaman yang dibuat
agar usia ( life Time ) anoda cukup handal maka perlu adanya system pendingan salah
satunya dengan system anoda diputar ini penting karena proses rambatan panas akan lebih
cepat dingin ke bagian lain dan berkas yang ditimbulkan tidak pada satu tempat saja.

Adapun macam dan bentuk sbb :

1. Anoda diam dengan satu bidang target

2. Anoda putar dengan satu bidang target

3. Anoda putar dengan dua bidang target

1. Anoda diam dengan satu bidang target dimiliki oleh pesawat dengan spesifikasi KV dan
mAs yang relatip kecil biasanya pada pesawat Panoramic dan Pesawat Dental X Ray.

2. Anoda putar dengan satu bidang target dimiliki oleh pesawat dengan spesifikasi KV dan
mAs yang relatip cukup untuk soft tissue ( jaringan lunak ) misalnya pesawat
Mamography dan mobile X ray

3. Anoda putar dengan dua bidang target dimiliki oleh pesawat dengan spesifikasi KV dan
mAs yang tinggi misalnya pesawat general Purpose, Multi Purpose . dan CT Scan,
Angiography.

Tujuan dari diputar agar :


- umur Anoda cukup lama dan awet. Karena elektron tidak menumbuk pada satu titik
- mempercepat proses penyerapan panas
Gbr 1 a Gbr 1 b

2. Katoda : ( Katoda tube )

Merupakan kutub Negatip dari tabung sinar X ( tabung Rontgen ) . katoda dibuat dari bahan
dasar tungstem dan didesain seperti kawat lampu pijar mana kala diberikan tegangan atau
arus listrik akan mengalami pendaran pada bahan tersebut yang dikenal dengan istilah
preheating atau pemanasan filament.

Bentuk pendaran pada katoda merupakan penghasil elektron yang jumlahnya jutaan mana
kala semakin panas atau semakin lama diberikan tegangan dan arus maka semakin banyak
electron yang dihasilkan .menandakan kwalitas electron semakin baik.

Pancaran electron dapat dibentuk sesuai dengan model dari pada tabung tersebut atau dikenal
istilahnya dengan focusing Cup . yang berfungsi agar pancaran electron dapat focus sesuai
dengan bidang pancarannya

Macam –macam focusing cup pada tabung Rontgen :

1. Single Focus ( satu pancaran focus )/ SF

2. Double Focus ( dua pancaran focus )/ LF

Single focus pada tabung merupakan satu focus yang dimiliki oleh filamen tabung pada saat
electron tersebut dipancarkan maka akan mengenai bidang target pada satu tempat sesuai dengan
sudut pancaran dan sudut bidang target. Sedangkan Double focus pada tabung dua focus yang
dimiliki oleh filament tabung pada saat electron tersebut dipancarkan maka akan mengenai bidang
target pada dua tempatsesuai dengan sudut pancaran dan sudut bidang target. Namun proses
kerjanya untuk double focus tidak bisa bersama sama /sekaligus kedua focus tersebut bekerja
harus sendiri sendiri ( tidak bersamaan karena harus mengalami pemilihan oleh operator alat).
Adapun tegangan yang diberikan pada katoda merupakan tegangan yang lebih kecil dari pada
Anoda , sesuai dengan fungsi Katoda sebagai muatan Negatip dari pada tabung Rontgen . Kisaran
tegangan yang diberikan antara 12 Volt hingga 16 Volt AC , ini sudah cukup untuk memendarkan
filament pada tabung tersebut. Semakin aman suatu tabung Rontgen agar filament tersebut tidak
mudah putus akibat tegangan maka semakin kompleks rangkaian pada filament yang didesain. Ini
penting bagi pembuat produk pesawat rontgen karena untuk menjamin garansi selama setahun
atau life time dari tabung tersebut mengingat proses pembuatan tabung saat ini hanya 2 pabrik
dan harganya cukup mahal. Kisaran 350 juta – 800 juta rupiah.

Istilah double focus ( dua pancaran focus ) terdiri dari focus besar ( Large Focus ) dan focus kecil
( Small Focus ) dimana :

- Pada focus besar ( Large Focus ) kisaran kemampuan pesawat pada saat diberikan tegangan
ke Anoda maupun Katode ( filament ) dengan factor Ekspose hingga maksimal kemampuan
tube ( Misal pesawat tersebut 125 KV dengan 500 mA maka pesawat tersebut dapat
diexpose dengan 95 KV , 450 mA dan 0,1 sekon ) namun ini jarang dilakukan kecuali untuk
pasien dengan ketebalan objek yang cukup tingggi ( Big Weight )

- Pada focus kecil ( Small Focus ) kisaran kemampuan pesawat pada saat diberikan tegangan
Ke Anoda maupun Katode ( filament ) dengan factor Ekspose hingga maximal kemampuan
tube ( misal sama dengan spek pesawat diatas dapat di ekspose dengan 95 KV & < 250 mA
dan 0,1 sekon ) hal ini biasanya dilakukan dengan system interlock manakala system
berubah dari focus besar jika kondisi awal 95 KV & > 250 mA 0,1 Sekon dirubah ke focus
kecil maka factor ekspose akan berubah secara otomatis . atau Fault/ error jika jika pesawat
tersebut tidak bisa secara otomatis ini penting untuk mengamankan kondisi filament pada
tabung tersebut agar tidak putus akibat tegangan yang over/ melebihi kemampuan
filament tabung pada focus kecil.

- Pada SF kapasitas daya yang dapat diberikan lebih rendah dari pada LF dengan kata lain jika
tegangan pada filamen tersebut sama maka arus maximum yang diberikan pada kedua
filamen tersebut berbeda dimana SF lebih kecil dari pada LF (arus Sf < arus Lf ).
- Sesuai fungsinya maka gambar yang dihasilkan dari hasil pemotretan ( imaging ) lebih tajam
SF dari pada LF ( detail SF > detail LF )
- Focusing cup merupakan wadah dari filamen yang berfungsi untuk memfocuskan berkas
elektron

Gbr 2 a Gbr 2 b Gb 2 c
Gbr .blok rangkaian filamen dengan double fokus
Utk warna biru rangkaian fokus besal sedangkan utk warna merah rangkaian fokus kecil

Gbr rangkaian filamen dengan double fokus yang lain.


SW merupakan saklar/switch yang berfungsi memilih filamen : apakah fokus kecil atau fokus besar

3. Glass tube ( tabung kaca )

Pada bagian ini merupakan wadah /tempat dari anoda tube dan katoda tube
Dibuat hampa udara yang berfungsi sebagai lintasan elektron/ tempat jalan nya elektron .
dapat menahan panas yang cukup tinggi ( < 1000° K )
Gbr 3 a Gbr 3 b

4. Rotor Anoda putar :


Merupakan bagaian rotor motor dari tangkai dari anoda putar. Dapat berputar saat
diberikan tegangan melalui tombol ready dari Hand swicth pada pesawat rontgen.
Bagian ini merupakan satu kesatuan dari tangkai anoda tube dan letaknya pada bagian
dalam tabung ( insert tube )

Gbr 5 a Gbr 5 b
5. Stator Anoda putar :
Gbr 5 c Gbr 5 d

Gbr 5 e Gbr 5 f
Merupakan bagian stator motor yang terdapat diluar dari glasstube/ luar tabung ( insert
tube )

Untuk pesawat rontgen dengan dual tube ,


Pesawat general purpose /multi purpose dengan floroscopy dan ceiling tubedimana coil/gulungan
yang disebut sebagai stator ,untuk dua tabung( dual tube ) anoda putarnya digambarkan seperti
blok diagram di bawah ini

Gbr 5 G
Gbr 5 H

Gbr 5 I

6. Housing Tube :
Bagian ini merupakan bagian luar tube rontgen yang terbuat dari besi yang melindungi
glass tube
Diantara glass tube dan Housing tube terdapat :
1. Oli yang berfungsi sebagai pendingin dari glasstube dan juga sebagai isolator dari
terminal kutub positip dan terminal kutub negatip dari glasstube tersebut.
2. selubung Pb ( Plumbum = timah hitam ) berfungsi sebagai proteksi radiasi yang
dihasilkan dari glasstube tersebut.
3. Window merupakan celah atau jendala sebagai jalan keluarnya radiasi yang
dihasilkan dari glasstube xray tersebut.
4. terminal konektor anoda dan terminal konektor katode tube merupakan
penghubung kabel tegangan tinggi dari tabung rontgen.
5. Below swicth merupakan thermistor yang berfungsi sebagai swicth. Swicth ini akan
terbuka posisinya saat panas yang dihasilkan dari glasstube tersebut tinggi.
6. Chamber merupakan membran yang terbuat dari bahan karet yang lentur dan
tahan panas.
7. Filter pada pelapisan filter yang disesuaikan dengan produksi radiasi / kemampuan KV dan
mAs yang ada pada pesawat
Semakin tinggi kemampuan KV dan mAs maka semakin tebal filter yang dipakai .
filter ini berfungsi untuk memfilter radiasi sekunder , radiasi hambur yang dihasilkan oleh
tabung rontgen .
Tebal tipis filter antara 0,1 ml Al, 1 mm Al, 1,5 mm Al hingga 2 mm Al.

Gbr ad.5 Gbr ad 3

Gbr ad 6 Gbr ad 7

Gbr ad 4.1 Gbr ad 4.2

Kolimator tube :
Merupakan bagian dari pesawat rontgen yang menyatu pada tube dimana pada bagian ini
berfungsi untuk membatasi luas lapangan penyinaran dari radiasi yang dihasilkan pesawat
rontgen.
Bagian ini dapat diatur oleh operator /radiografer dan radiolog sebagai petugas dimana besar buka
tutup kolimator disesuaikan dengan objek yang akan disinari atau difoto. Ini dilakukan agar radiasi
yang diperlukan untuk memfoto organ tidak mengenai bagian organ lain yang tidak diperlukan
untuk difoto karena bahaya radiasi.

Kolimator tube terdiri dari :


1. Lampu kolimator yang berfungsi sebagai simulasi penyinaran yang dapat dilihat batasan
dari organ yang akan difoto / disinari
2. sigle frame dan double frame dan iris merupakan pengatur batas penyinaran yang dapat
terbuka maupun dapat tertutup sesuai petugas/operator/radiografer yang akan mengatur
bagian ini terbuat dari bahan Pb , dimana bahan Pb tersebut dapat menahan radiasi agar
tidak mengenai objek .
3. Cermin /kaca yang diletakkan pada bagian dalam colimator persis pada lobang window
/jendela /celah yang berfungsi memantulkan cahaya lampu sebagai simulasi dari radiasi.
4. Rangkaian Timer merupakan Pewaktu dari nyalanya lampu colimator agar lampu awet

Kabel HTT :
Merupakan kabel yang menghubungkan tube dengan trafo tegangan tinggi . dimana kabel ini
mampu dialiri tegangan hingga 125 KV dengan arus maximal 800 mA . kabel ini merupakan kabel
khusus yang hanya dapat dipakai pada pesawat rontgen .

HTT ( High Tension Transformer ) trafo tegangan tinggi :


Merupakan trafo tegangan tinggi dimana pada trafo ini sama seperti trafo tegangan tinggi lainnya .
Bagian dari Trafo ini terdiri dari :
1. Kumparan Primer / lilitan primer dengan jumlah lilitan lebih sedikit dari sekunder
2. Kumparan sekunder / lilitan sekunder dengan jumlah lilitan lebih banyak dari lilitan primer
3. Adapun perbandingan jumlah lilitan primer : lilitan sekunder minimal : ( L1 : L2 = 1 :
1000 )
4. Tegangan yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan diberikan dari HTT ke Tube X ray.
5. Selain itu pada HTT juga terdapat Filamen trafo dimana fungsi dari filament trafo berfungsi
untuk memberikan tegangan ke filament pada tube
6. Sebelum sampai ke filament tube , tegangan tinggi dari HTT akan diberikan ke Anoda
untuk tegangan yang positip ( lebih besar ) dari tegangan Katode
Gbr ad 1,2,3,4,

Gbr ad 5,6.

Kontrol Table :

Merupakan bagian dari unit control yang didalamnya terdiri dari :


1. Pengaturan KV
2. Pengaturan mA
3. Pengaturan Waktu Penyinaran
4. Tombol Push Butom ( handswitch )
5. KV Meter
6. mA Meter
7. Pilot Lamp X Ray
8. Meter LV
9. Selektor LV
10. mAs meter

Meter LV ( Line Voltage ):


Merupakan meter penunjuk tegangan input yang menandakan tegangan line / jala-jala PLN yang
sesungguhnya , dimana jika tegangan PLN naik atau turun dapat dilihat perubahan penyesuaiannya
dapat diatur dengan melihat meter penujuk tersebut.
Biasanya diberi tanda segitiga atau square yang menyatakan pada tanda tersebut meter penunjuk
diarahkan. Dengan mengatur selector LV
Tapi ada juga alat rontgen yang tidak memiliki bagian tersebut, karena sudah automatic
pengaturan LVnya.

LV ( Line Voltage ) & Autotrafo :


Bagian input dari pesawat rontgen adalah tegangan line yang di dapat dari jala-jala PLN dimana
pada pesawat rontgen ada yang 3 phase dan ada yang 1 phase
Untuk pesawat rontgen mobile X ray maupun mobile C arm unit hampir rata-rata menggunakan 1
phase/ singgle phase dimana pesawat langsung dapat ditusukkan pada stopkontak yg disesuaikan
pada steker dengan kemampuan arus yang ada pada alat tersebut.
Untuk pesawat rontgen General porpuse/multi porpuse /Cathlab/MS CT/CT Scan sudah pasti
menggunakan listrik 3 phase karena kemampuan kapasitasnya mencapai 125 - 150 KV dan 350
mA – 800 mA

Trafo dan Auto Trafo Unit

Trafo merupakan komponen pasif dari pesawat Rontgen dimana trafo merupakan bagian
dari power supply rangkaian pesawat rontgen .

Trafo merupakan gulungan kawat yang didesain ada gulungan/ lilitan primer dan gulungan/ lilitan
sekunder. Pada pesawat rontgen trafo yang digunakan tergantung dari kemampuan dan
besarnya daya yang digunakan alat tersebut .Perbandingan antara gulungan primer dan
sekunder menandakan trafo tersebut apakah Step Up atau Step Down.

Trafo dengan sebutan step Down mana kala antara gulungan/ lilitan primer lebih banyak dari pada
gulungan/ lilitan sekunder sekundernya misalnya perbandingan gulungan primer : gulungan
sekunder = 100 : 10 ini menandakan jika tegangan input 220 maka keluaran dari trafo
tersebut menjadi :

L1 : L2 = E1 : E2

100 : 10 = 220 : E2 maka

E2 = 220 x 10/100

E2 = 22 Volt

Trafo dengan sebutan Step Up mana kala gulungan primer lebih sedikit dari gulungan sekundernya
misalnya perbandingan gulungan primer : gulungan sekunder = 10 : 10000 ini menandakan jika
tegangan input 50 volt maka keluaran dari trafo tersebut menjadi :

10 : 10 000 = 50 : E2 maka

E2 = 50 x 10 000/10

E2 = 50 000 Volt atau 50 KV.


Disetiap lilitan baik itu lilitan sekunder maupun primer yang akan dijadikan keluaran atau inputan
memiliki tanda atau nilai keluaran dari pada tegangan mis :

Pada input trafo ada 2 kabel inputan tertulis 0 V dan 220 V ini menandakan input dari trafo adalah
tegangan 220 Volt atau trafo dengan inputan 1 phase tegangan

sedangkan pada inputan trafo ada 4 kabel inputan tertulis 0 , R , S , T atau 0 , U , V , W ini
menandakan tegangan antara phase R dan S , S dan T , R dan T masing-masing 380 Volt sedangkan
antara phase R , dengan 0 , S dengan 0 , T dengan 0 masing-masing 220 Volt.

Inputan yang ada pada masing input trafo tergantung desain trafo tersebut jika trafo yang ada
pada pesawat Rontgen sebagai catu daya yang diperoleh dari PLN maka dikatakan sebagai trafo
input dari pesawat dan biasanya disebut sebagai auto trafo unit

Autotrafo ini mensuply tegangan ke semua rangkaian yang ada pada pesawat rontgen, mana kala
jala PLN sudah masuk ke Rangkaian pesawat yang diawali oleh NFB pada panel listrik di dinding
luar alat atau steker pada alat sudah dihubungkan ke stopkontak dinding maka prinsip power
supply sudah standby di unit alat rontgen .

Saat Tombol atau switch ditekan atau tombol On ditekan maka catu daya PLN sudah mensuply
tegangan ke unit alat dan alat sudah dapat diopersionalkan .
Trafo pada pesawat rontgen secara sumber tegangan catu input phase nya ada 2 jenis :

- Trafo 1 Phase untuk pesawat dengan penggunaan mobile Xray, Panoramic, Dental X ray,
Mamography, C Arm Mobile ( tegangan catu 220 Volt )

- Trafo 3 Phase untuk pesawat dengan penggunaan General Purpose X ray unit , CathLab,
Angiography X Ray unit,Multipurpose x ray unit .( tegangan catu 380 Volt )

Trafo 1 phase , umumnya didapat dari sumber tegangan jala-jala PLN antara ( R – 0 ), (S – 0 ) atau
( T - 0 ).

Trafo 3 Phase , umumnya didapat dari sumber tegangan jala- jala PLN antara R, S ,T dan 0.

Gbr 7 a Gbr 7 b

Gbr 8 a Gbr 9 a
Gbr 8 b Gbr 9 b

Gbr 10

Untuk 1 phase maka autotrafo dari pesawat tersebut cukup 1 lilitan trafo saja dimana pengaturan
penyesuaian tegangan line hanya satu phase sedangkan untuk 3 phase maka dibutuhkan 3 lilitan
trafo dimana penyesuain tegangan line bisa ketiga phase tersebut dapat diatur jika salah satu atau
ketiganya berubah.
Perbandingan jumlah lilitan akan sebanding dengan tegangan yang dihasilkan
L1 : L2 = E1 : E2
Ini penting harus diketahui karena jika berubah 1 volt saja pada Autotrafo akan berdampak di
tegangan output HTT menjadi besar karena pengaturan /setting KV jika berubah 1 volt setara
dengan 1000 Volt jika pada HTT perbandingan lilitannya 1 : 1000
Gbr 11

Rangkaian ini merupakan rangkaian sederhana dari blok diagram pesawat rontgen dengan 3 phase
Tegangan 3 phase dari pesawat didapat dari sumber catu daya PLN akan masuk melalui pengaman /fuse L1,
L2, L3 Yang akan masuk ke trafo 3 phase ( T2 ) kemudian di filter melalui Z1 , tegangan 3 phase setelah
melalui trafo ( T2 ) didistribusikan tegangan 2 phase ke trafo ( T1 ) yang pada input trafo tersebut diberikan
fuse ,

T1 merupakan power suply untuk control power On dan pada board power tersebut terdapat catu daya DC
yang dipergunakan sebagai control table dengan tegangan catu DC ( +15 Volt dan – 15 Volt , + 5 V , + 24 V )
Output dari tegangan T2 selain untuk T1 juga digunakan untuk Rectifier yang outputnya dipergunakan
untuk inverter dan pengaman beban lebih ( LS )
Fungsi tegangan Dc yang dihasilkan oleh Rectifier 3 phase selain dipergunakan untuk inverter juga
dipergunakan untuk :
- Generator control
- Dan operating desk untuk diberikan ke tube xRay.

Generator control merupakan pengendali tegangan DC yang diperuntukkan mengatur rangkaian filamen
heating dan rangkaian rotating anoda sebagai stater device motor anoda
Operating desk yang dicatu dengan tegangan DC sebagai pengendali kontrol KV, mA, yang diatur dengan
system contro dan service PC sebagai adjusment / setting.

Inverter akan memberikan catu daya / arus listrik pada HTT jika perintah dari Generator control sebagai
pengendali memerintahkan untuk mensuply tegangan.
Pada HTT terdapat Rectifier ( D ) dan rangkaian cascade ( C )

Pengaturan KV merukan pengaturan pemberian tegangan tinggi ke tube x ray . pada prisipnya akan
diberikan jika semua interlock tidak masalah dan tidak putus filamennya.
Pengaturan mA juga sama ( akan inter locke jika persyaratan tdk terpunuhi )
Pengaturan KV
Merupakan rangkaian selektor pemilhan Kilo Volt dimana selektor ini akan mengatur pemilihan besarnya
inputan tegangan anoda dan katoda di HTT yang dihasilkan dari Auotrafo dengan cara mengatur besarnya
variabel resistor atau jumlah lilitan sekunder autotrafo atau nilai resistansi dari output autotrafo.
Yang kemudian akan diberikan ke HTT
Pengaturan mA
Merupakan rangkaian selektor pemilihan mA dimana selektor ini akan mengatur pemilihan besarnya
inputan arus ke filamen pada katoda di HTT yang dihasilkan dari rangkaian resistor variabel yang dirangkai
pararel.pada rangkaian filament.

Gbr blok rangkaian filamen.

Pengaturan kompensasi tegangan HTT dan arus tabung pada filamen tube saling mempengaruhi , jika arus
filamen naik maka tegangan pada anoda dan katoda tube akan turun sebaliknya jika tegangan pada anoda
dan katoda naik maka arus pada filamen tube akan turun. ( KV naik maka mA turun )sebaliknya mA naik KV
harus turun.
Pengaturan waktu
Pengaturan waktu merupakan pengaturan lamanya penyinaran dari tabung rontgen artinya pengaturan ini
membatasi berapa lama pemberian tegangan tinggi itu diberikan ke Anoda dan Katoda tube.
Karena radiasi keluar saat filamen sudah panas atau sdh terdapat elektron maka pemberian tegangan
anoda dan katoda berupa tegangan tinggi baru keluar x ray.

Hand switch
Tombol saklar untuk mengeksekusi terjadinya sinar X pada pesawat rontgen adalah Hand switch
Tombol ini memiliki dua step saklar :
1. step awal disebut ready
2. Step akhir disebut expose
Step awal dikatakan ready artinya pesawat akan mengerjakan preheating maximum pada filament dimana
arus maximum yang sudah diset oleh petugas radiographer /operator/ radiolog . dan motor rotating anoda
akan bekerja memutar anoda tube.
Step akhir dikatakan expose artinya HTT akan memberikan tegangan tinggi ke anoda dan katoda tube .
Waktu pemberian tegangan ini selama waktu yang diset pada timer pesawat oleh petugas radiografer
/operator/radiolog

mAs meter
meter penunjuk arus tabung ini sebagai indicator adanya arus tabung pada pesawat saat terjadinya radiasi.
Meter ini akan menyimpang sesaat , dengan besar simpangan sesuai dengan mA yang kita set pada
selector mA karena ini merupakan salah satu indicator adanya X ray maka terjadinya atau tidak terjadinya x
ray dapat dilihat jika pada mAs meter menyimpang maka saat itu terjadi x ray pada pesawat tersebut
kejadian ini akan terjadi jika tombol Hand switch ditekan pada step akhir ( expose )

Red lamp indikator


Flas red lamp akan menyala saat tombol expose ditekan pada Hand switch
Untuk pesawat diagnostik type general purpose atau multi purpose tanpa fluoroscopy . Red lamp indicator
hanya ada di control table sedangkan lampu merah yang ada diatas pintu akan menyala saat pesawat
dihidupkan dan belum tentu ada radiasi sedangkan pada pesawat x ray General purpose/ multipurpose
dengan fluoroscopy atau pesawat cathlab / CT Scan/ MSCT dan C Arm unit lampu merah diatas pintu akan
menyala saat terjadi x ray ( fluoroscopy ).
Macam –macam timer untuk pesawat Rontgen :
1. Timer Mekanik
2. Timer Elektrik
3. Timer Elektronik

Timer Mekanik
Timer ini bekerja dengan sistem full mekanik , adapun prinsip kerjanya menggunakan per atau pegas
sebagai penarik atau pemicu saklar.
Pegas/per pada timer akan linear saat koefisien muai pegasnya masih stabil
Ketidakcocokannya pewaktu ini saat koefisien pegas tersebut sudah mulai kendor sehingga waktu yang
diset tidak cocok dengan waktu penyinaran saat terjadinya radiasi.

Timer Elektrik
Timer ini bekerja dengan sistem elektrik / atau menggunakan motor sebagai penggerak pemicu saklar .
Motor digerakkan oleh listrik AC atau listrik DC.
Ketidak cocokkannya waktu ini saat roda gigi dari motor tersebut sudah aus atau banyak yang lepas

Timer Elektronik
Timer ini bekerja sistem full elektronik dimana komponen dasar sebagai pewaktu adalah Resistor dan
Kapasitor .
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah pengisian dan pengosongan dari kapasitor , bisa digunakan pewaktu
dengan menggunakan lamanya waktu pengosongan atau pengisian dari Kapasitor.
Dengan memilih nilai Resistansi pada Resistor untuk mengisi atau mengaliri arus kekapasitor maka nilai
besar kecilnya resistansi akan mempengaruhi cepat atau lambatnya pengisian atau pengosongan yang ada
pada kapasitor.

INTERLOCK SYSTEM
Interlock pada pengaturan pesawat rontgen merupakan rangkaian saklar integrated yang dirangkai seri
dengan saklar atau tombol hand switch jadi jika salah satu interlock terbuka maka kondisi expose
penyinaran tidak akan terjadi dikarenakan saklar interlock terbuka.
Adapun banyaknya interlock pada pesawat rontgen sbb :
1. Interlock untuk pintu ruangan
2. Interlock untuk anoda putar
3. Interlock untuk pendingin oli/air chiller
4. Interlock untuk kaset/film/flat imaging
5. Interlock untuk moving grid
6. Interlock untuk pengaturan iris/kolimator
7. Interlock untuk ukuran kaset/flat/film
8. Interlock untuk posisi pemilihan bucky ( bucky table/bucky stand)
9. Interlock untuk posisi pemilihan tube.
10. Dll

Grid/lisolem :
Merupakan peralatan yang digunakan untuk memfilter radiasi hambur, dimana saaat petugas menaikan KV
dan mA untuk memfoto organ dengan ketebalan /kekerasan organ dengan kondisi faktor expose yang tinggi
maka harus digunakan grid/lisolem
Faktor expose yang tinggi kecenderungannya akan menghasilkan radiasi sekunder yang tinggi. Untuk
menghilangkan radiasi sekunder yang berlebih digunakan grid untuk memfilternya
Grid merupakan lapisan Almunium yang didesain seperti irisan irisan garis dengan tingkat ketebalan dan
kerapatan tertentu
Kerapatan dan ketebalan dari suatu irisan Almunium dari suatu grid dikatakan sebagai rasio dari suatu grid
Misalnya : Grid dengan rasio = 1 : 3 maka setiap tinggi penampang 1 cm dan tebal grid ada celah 3 cm
Semakin besar rasio grid maka semakin rapat jarak dari irisan almunium dari suatu grid.
Bucky
Pada pesawat rontgen mengenal gird ada 2 yaitu :
1. Grid / lisolem adalah grid yang jika dikatagorikan ke fungsi dan melihat sistem peletakkan dan
pergerakkannya yang digerakkan oleh motor maka disebut Grid moving.
Moving grid ada dua sistem : a. sistem per/ pegas
b. sistem motor
2. Grid / lisolem yang dipakai diletakkan diatas kaset atau flat imaging.

Bucky pada pesawat rontgen terdiri dari beberapa bagian komponen :


1. Grid
2. Tempat /tray kaset atau flat imaging
3. Motor
4. Pegas/solenoid
5. Rangkaian kontrol motor/ rangkaian solenoid

Fungsi bucky merupakan bagian yang digunakan sebagai tempat kaset/flat imaging saat objek akan difoto
dengan menggunakan bucky
Macam-macam bucky :
1. Bucky table
2. Bucky Stand
Bucky stand adalah bucky yang diletakkan pada dinding dan digunaka untuk pemotretan berdiri
Berikut gbr bucky stand dari pesawat rontgen merk siemens type stnding floor :
Bucky table adalah bucky yang dilakkan pada posisi pasien ada di bad . dan posisi tidur.
Berikut gbr bucky table dari pesawat rontgen merk siemens type ceyling :

Bucky table biasanya ada yang memiliki program seriograf dimana jika kaset /flat imaging dipakai dapat
membuat foto dengan program serial./dibagi dalam beberapa format foto.
Format foto yang ada pada bucky tersebut beberapa macam :
Ada yang dapat dibagi 1,2,3 ,4, 6,9 tergatung ukuran kaset/flat imaging.

SISTEM PERGERAKAN : MEJA PASIEN ,COLUMN TUBE ,TUBE X RAY, KOLIMATOR .


Meja tempat pasien diperiksa dimana pada bagian ini sistem pergerakkan diatur sesuai dengan objek yang
akan diperiksa adapun sistem pergerakan meja pasien yang ada pada pesawat rontgen sbb :
1. Tilt Up / tilt down .......................( Patient table )
2. Lift Up / lift down .......................( Patient table )
3. Longitudinal /transvesal ( peristepping ) ...................( Table top )
4. Longitudinal / oblique ...................( Column tube )
5. Close/open..............( Kolimator )
6. Rotation ...............( Tube X ray )
Berikut gambar skematik pergerakan dari komponen tersebut :
Gbr Tilt Down Gbr Tilt Up

Gbr Tomograpy Gbr peristepping 1 - 5

Gbr peristepping 5 - 1
Panel listrik dari Pesawat Rontgen komponennya harus memenuhi standar dari SNI dan PERMENKES no 4
2016 dan sesuai dengan Undang Undang

Adapun panel harus memiliki ground dan jaringan grounnya memiliki tahanan se besar 0,2 Ohm ,
dimaksudkan jika terjadi kebocoran arus tidak langsung mengenai operator apalagi pasien.
Berikut komponen komponen yang ada di dalam panel listrik pesawat sbb :

- NFB (disesuaikan dengan daya alat)


- ELCB (disesuaikan dengan kebutuhan alat)
- MCB untuk lampu indikator radiasi dan pintu (disesuaikan dengan kebutuhan alat)
- Pilot Lamp untuk indikator Phase jala listrik ( disesuaikan dengan phase kebutuhan alat )
- Push buton on off untuk power jaringan listrik ke alat
- Relay kontaktor untuk self holding on offdari alat
- Volt Meter ( disesuaikan dengan kebutuhan alat )
- Amper meter ( disesuaikan dengan kebutuhan alat )
- NH Fuse ( disesuaikan untuk kebutuhan alat )

Beberapa contoh peralatan radiologi ( Radiodiagnostik )dibawah ini :

1. Dengan power listrik 1 phase :

Gbr alat Mamography unit Gbr alat mobile x ray unit


Gbr pencitraan mamography

Gbr alat C arm unit.

Gbr pencitraan C arm unit


Gbr Dental x ray unit dan hasil pencitraannya

Gbr alat Panoramic X ray Unit dan hasil pencitraannya


2. Dengan power listrik 3 phase :

Gbr alat angiography/ cath lab


Gbr alat general purpose with flouroscophy
Gbr alat Ct Scan

Gbr alat spec CT

Gbr pencitraan dari


alat Spec CT
Pergerakan meja
pasien & tube x ray
dimana tube bergerak
dari kepala ke kaki sedangkan table top sebaliknya
Gambar pergerakan selanjutnya kebalikan dari gambar sebelumnya ada d ibawah ini
Dan gambar blok diagram seluruh pergerakan pesawat X ray.

Gambar skematik diagram dari kontrol pergerakkan pesawat.

gg
Gambar wiring dari motor pergerakkan dan batasan aman pergerakkan pesawat.
gambar matrik dari daerah kerja aman pergerakkan hingga batasan kerja yang dibatasi oleh
software dan hardware
Gambar skematik hasil gambar dari pergerakkan tomography/planigraphy
CONTOH SOAL SEMESTERAN
TEORI RADIOLOGI DASAR
TAHUN 2016

1. Pesawat rontgen merupakan pesawat dengan bagian yang sangat komplek dengan
bagian terdiri dari Tube X ray, Patient Table, Generator Tegangan Tinggi Control
Table .Berikut contoh Gambar bagian dari tube X ray maka no 1

adalah :
a. Rotor anoda putar yang berfungsi memutar anoda
b. Stator anoda putar yang berfungsi memberikan efek medan magnet sehingga rotor
anoda dapat berputar
c. Coil anoda putar yang berfungsi jika diberikan arus maka akan memberikan efek
medan magnet pada bagian di dalamnya
d. Target anoda yang menghasilkan radiasi jika terjadi tumbukan elektron pada bagian
tersebut
e. Terminal Anoda yang mengkoneksikan tegangan tinggi ke rangkaian HTT.

2. Pesawat rontgen merupakan pesawat dengan bagian yang sangat komplek dengan
bagian terdiri dari Tube X ray, Patient Table, Generator Tegangan Tinggi Control
Table .Berikut contoh Gambar bagian dari tube X ray
maka no 13
Merupakan ....... :
a. Penumbra dari efek radiasi
b. FOD ( Field over View Distance / Jarak Medan Penyinaran )
c. Simulasi dari lampu radiasi X ray
d. Pantulan cahaya lampu dari cermin
e. Sinar Lampu Kolimator

3. Pesawat rontgen merupakan pesawat dengan bagian yang sangat komplek dengan
bagian terdiri dari Tube X ray, Patient Table, Generator Tegangan Tinggi Control
Table .
Berikut contoh Gambar bagian dari tube X ray maka no 10

adalah :
a. Cone / Conus dari tube X Ray
b. Bagian setelah window dari tube X Ray
c. Colimator yang berfungsi membatasi luas lapangan penyinaran
d. Colimator yang berfungsi mensimulasikan pergerakan
e. Bagian dari Housing Insert Tube
4. Pesawat rontgen merupakan pesawat dengan bagian yang sangat komplek dengan
bagian terdiri dari Tube X ray, Patient Table, Generator Tegangan Tinggi Control
Table .
Berikut contoh Gambar bagian dari tube X ray maka no 10

adalah :
5.
6. Gambar bagian no 11 & no 12 merupakan :
a. Bagian dari colimator yang terbuat dari bahan Al berfungsi membatasi penyinaran
b. Bagian dari colimator yang terbuat dari bahan Pb berfungsi mensimulasikan radiasi
c. Bagian dari colimator yang terbuat dari bahan Al berfungsi mensimulasikan radiasi
d. Bagian dari colimator yang terbuat dari Pb berfungsi membatasi penyinaran radiasi

7. Gambar bagian dari no 3 adalah :


a. Kabel dari Anoda putar
b. Kabel dari Katoda
c. Kabel dari filamen Tube
d. Kabel dari pemilihan fokus ( SF/ LF )

8. Gambar bagian dari no 9 adalah :


a. Membran tube X ray untuk melidungi oli pendingin agar tidak bocor dari tube
b. Membran tube X ray untuk membatasi antara housing tube dan insert tube
c. Membran tube X ray untuk memberikan efek peredam panas dari panasnya tube
d. Membran tube X ray untuk melindungi tube X ray

9.
Gambar di atas merupakan bagian dari Pesawat rontgen yang berfungsi sebagai :
a. Bucky table yang merupakan tempat meletakkan kaset/ flat imaging
b. Bucky stand yang merupakan tempat meletakkan kaset/ flat imaging
c. Bucky table yang merupakan tempat menghasilkan gambaran objek/ pasien
d. Bucky stand yang merupakan tempat menghasilkan gambaran objek/ pasien

10. Pada gambar soal no 7 di atas ( bucky ) terdapat grid sebagai filter radiasi sekunder jika
ratio grid tersebut 1/3 atau 1 : 3 maka berarti :
a. 1 berarti tinggi dari irisan Grid & 3 berarti lebar dari irisan Grid
b. 1 berarti lebar dari irisan Grid & 3 berarti tinggi dari irisan Grid
c. 1 berarti tebal dari irisan Al & 3 berarti lebar dari irisan Al
d. 1 berarti lebar dari irisan Al % 3 berarti tinggi dari irisan Al

11. Pada gambar soal no 7 di atas filter radiasi sekunder ( grid ) ada yag bergerak ada yang diam
Pada grid yang bergerak , grid bergerak pada saat :
a. Saat terjadi penyinaran ( tombol Ready ditekan )
b. Saat terjadi penyinaran ( tombol Expose ditekan )
c. Sebelum terjadi penyinaran ( Tombol Ready di tekan )
d. Sebelum terjadi penyinaran ( tombol Expose di tekan )

12.
Gambar di atas merupakan gambar pesawat dental X ray Unit ( Ordontik )
Pada alat ini luas lapangan penyinaran radiasi tetap diperlukan, alat yang membatasi luas
lapangan penyinaran disebut :
a. Cone/ conus
b. Colimator
c. Diphragma
d. Coulomb /stand

13. Gambar berikut contoh dari alat dan hasil dari pencitraan alat :
a. Dental Panoramic X ray unit
b. Dental X ray Unit
c. Cephalomeytri Asymetri
d. Cephalometri Symetri
14.
Gambar berikut merupakan gambar bagian dari :
a. Bucky Serio graphy
b. Bucky Table
c. Bucky Stand
d. Bucky Flourography
e.

15. Pada pasien table ( meja pasien ) terdapat beberapa komponen diantaranya table top , Best
Plate ( dasar meja ), BuckyTable ( temat kaset film ) yang terdiri dari Bucky table dan bucky
seriography/Bucky Flourography merupakan bucky Adapun fungsi dari Bucky seriograp
adalah ........:
a. Tidak bisa dibuat film serial
b. Dapat dibuat film serial ( dibagi sesuai ukuran kaset / film )
c. Bucky yang alatnya tidak dapat beroperasi untuk flouroscopy
d. Bucky yang alatnya tidak dapat beroperasi untuk radiography

14. Pada pesawat rontgen terdapat rangkaian LV ( Line Voltage ), rangkaian Timer ( Pewaktu ),
rangkaian HTT (Trafo Tegangan Tinggi ), rangkaian Pengatur mA ( Arus Tabung ) maka
rangkaian LV yang merupakan rangkaian awal pada pesawat rontgen merupakan
pengatur ......:
a. Penyesuaian tegangan jala-jala PLN yang akan masuk ke panel pesawat rontgen
b. Penyesuaian tegangan jala-jala PLN yang akan masuk ke Pesawat rontgen sesuai/stabil
c. Penyesuaian tegangan jala-jala PLN agar arus PLN PLN stabil
d. Penyesuaian tegangan jala-jala PLN agar daya PLN stabil.
e. Penyesuaian Tegangan jala-jala PLN agar radiasi yang keluar stabil.
15. Jika pesawat rontgen mengalami kenaikan tegangan jala-jala PLN 2 Volt sedangkan
perbandingan trafo ( HTT ) 1 : 1000 maka yang terjadi pada output HTT akan menjadi :
a. Operator mengatur 50 KV hasil yang dikeluarkan menjadi 50020 Volt
b. Opertor mengatur 50 KV hasil yang dikeluarkan menjadi 50200 Volt
c. Operator mengatur 50 KV hasil yang dikeluarkan menjadi 52 000 Volt
d. Operator mengatur 50 KV hasil yang dikeluarkan menjadi 52 000 KV

16. Jika pesawat rontgen dengan spesifikasi 3 phase 150 A


Akan di instal pada Rumah sakit dengan daya 4000 watt 1 phase maka alat tersebut diadakan :
a. Dapat langsung diinstal di RS dengan sesuai kondisi ruangan dan dapat beroperasional
b. Tidak dapat langsung diinstal di RS karena kondisi ruangan tidak seuai
c. Tidak dapat langsung di instal di RS karena pondasi alat tidak sesuai
d. Tidak dapat langsung di instal di RS karena phase dan daya harus di rubah.

17. Sama kasusnya pada soal no 16 maka perubahan phase dan daya pada RS adalah :
a. 1 Phase menjadi 3 phase daya 4000 watt menjadi 5000 Watt
b. 1 Phase menjadi 3 Phase daya 4000 watt menjadi 50000 KW
c. 1 Phase menjadi 3 phase daya 4000 watt menjadi 50 KW
d. 1 phase menjadi 3 phase daya 4000 watt menjadi 500 KW

18. Pesawat rontgen akan menghasilkan radiasi Jika seorang radiografer mengeluh pesawat tidak
keluar Radiasi sementara yang di dengar oleh radiografer biasanya saat ready tabung terdengar
suara , namun keluhan saat ini tidak terdengar apa yang anda harus lakukan :
a. Mengecek rangkaian filamen apakah apakah filamen pada tabung menyala
b. Mengecek rangkaian strating Anoda ( R anoda putar ) apakah rangkaian tersebut bekerja
c. Mengecek rangkaian colling tube apakah olinya terlalu panas ( over temperatur )
d. Mengecek rangkaian Kompensasi tegangan apakah pengaturan mA dan KV tidak sesuai

19. Sama kasusnya pada soal no 18 namun bukan suara saja tidak terdengar tapi juga pada display
tampak tertulis over temperatur maka yang harus anda cek selain jawaban no 18 adalah :
a. Mengecek rangkaian filamen apakah apakah filamen pada tabung menyala
b. Mengecek rangkaian strating Anoda ( R anoda putar ) apakah rangkaian tersebut bekerja
c. Mengecek rangkaian colling tube apakah olinya terlalu panas ( over temperatur )
d. Mengecek rangkaian Kompensasi tegangan apakah pengaturan mA dan KV tidak sesuai
20. Jika melihat pengaturan faktor exposi pada pesawat hanya ada pengaturan KV dan mAs
sedangkan radiografer menginginkan pengaturan KV, mA dan S , apa yang harus anda jelaskan
kepada Radiografer tsb :
a. Menjelaskan bahwa yang ada pada pesawat hanya pengaturan 2 point dimana KV dan mA saling
menyesuaikan sedangkan seconde dapat diatur
b. Menjelaskan bahwa yang ada pada pesawat hanya pengaturan 2 point dimana KV
menyesuaikan mA sedangkan Seconde dapat diatur
c. Menjelaskan bahwa yang ada pada pesawat hanya pengaturan 2 point dimana KV menyesuaikan
dengan tebal tipisnya objek sedangkan waktu dapat diatur.
d. Menjelaskan bahwa yang ada pada pesawat hanya pengaturan 2 point dimana mA . s menjadi
mAs

21. Pesawat dental Unit dan momography merupakan pesawat yang bekerja dengan tegangan
jala-jala PLN :
a. 3 Phase
b. 1 Phase
c. 1 atau 3 Phase
d. 2 phase

22. Pesawat Mamography memiliki cone/konus yang berfungsi untuk :


a. Menahan tubuh dan kepala dari pasien agar hasil pemotretan tidak terhalang kepala atau
rambut pasien
b. Membatasi luas lapangan penyinaran sekaligus Menahan tubuh dan kepala dari pasien agar
hasil pemotretan tidak terhalang kepala atau rambut pasien
c. Menyesuaikan dengan besar kecilnya mamo pasien sehingga cone bermacam-macam bentuknya
d. Membentuk gambar mamo agar mudah di baca dan mudah mendiagnosanya.
23. Relay kontaktor pada panel pesawat rontgen dikatan self holding berfungsi untuk :
a. memutuskan arus yang akan melalui pesawat.
b. memutuskan tegangan yang akan melalui pesawat.
c. menghubungkan tegangan yang akan melalui pesawat.
d. memutuskan dan menghubungkan tegangan ke pesawat.

24. ELCB ( Electrikel Leaked Circuit Breaker ) merupakan komponen panel listrik untuk :
a. Pemutus arus yang menghubungi pesawat
b. Pemutus arus yang menghubungi pesawat jika ada arus bocor melebihi kapasitas resistansinya
c. Pemutus arus yang menghubungi pesawat jika ada arus bocor melebihi arus penggunaan alat
d. Pemutus arus yang menghubungi pesawat jika ada arus liar yang terjadi pada body alat yang
nilai reistansinya melebihi dari resistansi ELCB

25 Sama soalnya dengan no 24 akan berfungsi jika bodi pesawat dihubungkan dengan :
a. Grounding dengan nilai resistasi ( 0,02 Ohm )
b. Grounding dengan nilai resistansi ( 0,02 K Ohm )
c. Grounding dengan nilai resistansi ( 0,02 M Ohm )
d. Grounding dengan nilai resistansi ( 0,02 m Ohm )

26. Jika pesawat rontgen jarum petunjuk mAs tidak bergerak saat expose maka kemungkinan yang
akan terjadi adala :
a. mAs meter rusak karena hasil gambar objek tidak terjadi.
b. mAs meter rusak karena hasil gambar objek terjadi
c. mAs meter tidak rusak karena hasil gambar objek terjadi
d. mAs meter tidak rusak karena ada gas pada tabung X ray

27 . Syarat terjadinya radiasi pada pesawat rontgen adalah ssb :


a. Adanya ruang hampa dan filamen tidak menyala serta anoda sebagai bidang target tidak diberi
tegangan tinggi
b. Adanya ruang hampa dan filamen tidak menyala serta anoda sebagai bidang target diberi
tegangan tinggi
c. Adanya ruang hampa dan filamen menyala serta anoda sebagai bidang target diberi tidak
tegangan tinggi
d. Adanya ruang hampa dan filamen menyala serta anoda sebagai bidang target diberi tegangan
tinggi.

28. Jika seorang radiografer memberikan pengaturan tegangan pada selektor KV esensinya pada
rangkaian kontrol tegangan yang ada pada rangkaianl adalah dalam satuan :
a. Kilo Volt
b. Volt
c. m Volt
d. Ampere
29.
Gambar pesawat di atas menggambarkan pesawat dengan tegangan jala-jala PLN :
a. 3 Phase
b. 2 Phase
c. 1 Phase
d. 1/3 Phase

30. Sama dengan soal no 29komponen dari tube X ray pada gambar tersebut adalah :
a. letaknya di atas pada bentuk C nya
b. letaknya di bawah pada bentuk C nya
c. Letaknya jadi satu dengan monitor
d. letaknya pada monitor.

CONTOH SOAL SEMESTERAN


PRAKTEK RADIOLOGI DASAR
TAHUN 2016

1. Jika grid ratio dari gbr diatas 1/5 ( 1:5 ) maka


radiasi hambur yang dapat diserap adalah :
a. 20 % dari total radiasi
b. 25 % dari total radiasi
c. 30 % dari total radiasi
d. 35 % dari total radiasi

2. Gambar berikut adalah contoh wiring dari rangkaian timer :


a. Timer Mekanik
b. Timer Elektrik
c. Timer Elektronik
d. Timer automatik
3. Gambar soal no 2 merupakan timer :
a. Prinsip pengisian kapasitor
b. Prinsip pengosongan kapasitor
c. Prinsip mati /tidak terjadi radiasi sebelum kapasitor penuh
d. Prinsip terjadi radiasi saat kapasitor penuh

4.
Gambar berikut merupakan Timer :
a. Timer elektronik
b. Timer Mekanik
c. Timer Elektrik
d. Timer Digital

5. Gambar soal no 4 merupakan Timer :


a. Prinsip AEC (Aautomatic Exposure Control )
b. Tergantung dari ketebaan objek dimana jika kurus maka waktunya radiasinya lama
c. Tergantung dari ketebaan objek dimana jika kurus maka waktunya radiasinya cepat
d. Tergantung dari ketebaan objek dimana jika Gemuk maka waktunya radiasinya cepat

6. Jika pada soal no 2 nilai resistor yang dapat diset ke nilai yang besar maka waktu yang
dibutuhkan untuk radiasi semakin ;
a. Lama
b. Cepat
c. Tergantung gemuk dan kurus
d. Jika gemuk m aka akan lama

7.

Gambar berikut merupakan rangkaian sederhana dari pesawat rontgen dimana garis putus
putus merupakan rangkaian :
a. Pengganda tegngan
b. Kompensasi tegangan
c. Pewaktu
d. mAs meter

8. gambar soal no 7 dimana mAs merupakan rangkaian indikator dan pengukur arus tabung pada
gbr tersebut meter di rangkai :
a. seri dengan tube x ray
b. pararel dengan tube x ray
c. seri dengan penyearah
d. seri dengan sekunder trafo

9.

Gambar berikut merupakan pergerakkan meja dan tube tetap pergerakan ini dinamakan :
a. Tilt Up/ Tilting
b. Tilt down/ trenderenlberg
c. Lifting
d. Longitudinal

10. gambar berikut merupakan pergerakkan meja dan tube


tetap , pergerakan ini dinamakan :

a. Tilt Up/ Tilting


b. Tilt down/ trenderenlberg
c. Lifting
d. Longitudinal

11.
gambar berikut merupakan pergerakan meja dimana tube
bergerak dan meja tetap , pergerakan ini dinamakan :
a. Tilt down/ trenderlenberg
b. Tilt Up/ tilting
c. Planigraphy/tomography
d. Longitudinal

12.

gambar berikut merupakan pergerakan meja dimana tube


tetap dan meja tetap tetapi table top bergerak, pergerakan ini dinamakan :
e. Tilt down/ trenderlenberg
f. Tilt Up/ tilting
g. Planigraphy/tomography
h. Peristaping 1 - 5

13. .Berikut ini yang merupakan fungsi dari Anoda Putar adalah :

a. Merupakan bidang target electron dan sebagai penghasil radiasi sinar X juga panas
b. Merupakan bidang target electron dan sebagai penghasil panas
c. Merupakan bidang target electron yang dapat berputar hanya 360°
d. Merupakan bidang target electron yang berputar hanya 1 arah saja
e. Merupakan bidang target electron yang dapat berhenti jika tombol expose ditekan

14. . Anoda putar merupakan teknologi dari tube X ray yang bertujuan untuk :

a. Memutar Anoda agar bidang el electron pada anoda tersebut awet


b. Memutar anoda agar oli pada tabung rontgen merata
c. Memutar anoda agar radiasi pada tabung X ray menyebar
d. Memutar anoda agar panas pada tabung tidak merambat ke tabung kaca
e. Memutar anoda agar radiasi yang dihasil lebih focus
15. Anoda merupakan kutub positip dari tabung X ray maka tegangan yang diberikan harus :

a. Harus lebih positip dari Katoda sehingga dapat menarik electron dari filament ( katoda )
b. Harus lebih positip dari katoda sehingga filament pada katoda dapat diproduksi lebih banyak
c. Harus lebih positip dari katoda sehingga anoda dapat berputar
d. Harus lebih positip dari katoda sehingga electron dapat diproduksi di katoda
e. Harus lebih positip dari katoda sehingga electron dapat lebih focus

16. Rotating anoda merupakan bagian dari tube x ray dimana rotor letaknya di :

a. pada bagian dalam insert tube menyatu pada lempeng / target anoda
b. pada bagian dalam tube X ray tapi berada diluar glass tube
c. pada bagian dalam tube x ray tapi menyatu pada lempeng /target anoda
d. pada bagian luar tube x ray menyatu pada lempeng / target anoda
e. pada bagian luar tube x ray tidak menyatu pada lempeng / target anoda

17. Katoda merupakan bagian dari tube X ray dimana fungsi nya adalah :

a. penghasil radiasi dan panas


b. penghasil electron dan panas
c. penghasil panas
d. penghasil radiasi
e. penghasil radiasi hambur

18. Kutub Negatip dari tabung rontgen adalah katoda maka pada katoda terdapat :

a. Small focus ( SF ) yang berfungsi sebagai filament daya ( watt ) kecil


b. Small focus ( SF ) dan Large focus ( LF ) yang berfungsi sebagai filament daya kecil & daya besar
c. Small focus ( SF ) yang berfungsi sebagai filament watt besar
d. Large focus ( LF ) yang berfungsi sebagai filament watt kecil
e. Large focus ( LF ) & small focus ( SF ) sebagai penghasil electron dengan daya sama

19. Large Fokus pada katoda dikenal dengan focus besar maka untuk membedakan antara fungsi Large
focus dengan small focus ada pada kemampuan pemberian KV & mA untuk Large Focus KV & m A nya sbb
:

a. KV & mA dari LF < KV & mA dari SF


b. KV & mA dari LF > KV & mA dari SF
c. KV & mA dari SF = KV & mA dari LF
d. KV dari SF < KV dari LF
e. KV dari SF > KV dari LF

20. Rangkaian LV merupakan rangkaian pengatur penyesuaian tegangan jala-jala PLN dengan pesawat
Rontgen. Dimana rangkaian ini mengatur prinsipnya sama dengan :

a. Menambah jumlah lilitan Autotrafo


b. Mengurangi Jumlah lilitan Autotrafo
c. Menambah atau Mengurangi jumlah lilitan Autotrafo
d. Menetapkan Arus yang akan dikeluarkan
e. Menetapkan Daya yang akan dikeluarkan
21. Pada rangkaian LV terdapat penunjuk Meter LV dimana Meter penunjuk akan bergerak jika kita
memutar :

a. Selektor pemilihan teganan tinggi ( HTT )


b. Selektor pemilihan waktu penyinaran
c. Selektor line voltage
d. Selektor kilo volt
e. Selektor mili ampere

22. Pada Rangkaian KV merupakan rangkaian pengatur besar kecilnya tegangan yang akan diberikan ke HTT
yang berarti bahwa sebelum HTT besar tengangan :

a. dalam satuan kilo volt


b. dalam satuan mili volt
c. dalam satuan volt
d. dalam satuan mega Heat Unit ( MHU )
e. dalam satuan Heat Unit ( HU )

23. Gambar di bawah ini

merupakan rangkaian :
a. Rangkaian pengaturan pemelihan tube X ray
b. Rangkaian pengaturan pemilihan focus tube X ray
c. Rangkaian pengaturan pemilihan KV tube X ray
d. Rangkaian pengaturan pemilihan waktu lamanya penyinaran tube X ray

24. Pada rangkaian mA dimana fungsi selector mA merupakan pengaturan /pemilihan arus yang pada
prinsipnya merupakan :
a. Rangkaian tahanan variable / resistor geser yang dirangkai seri
b. Rangkaian tahanan variable / resistor geser yang dirangkai pararel
c. Rangkaian tahanan variable / resistor geser yang dirangkai seri dan pararel
d. rangkaian tahanan variable / resistor geser yang di rangkai seri dengan capasitor
25.Pada rangkaian KV fungsi selector KV merupakan pengaturan /pemilihan kilo volt yang pada prinsipnya
merupakan :
a. Autotrafo / transformator yang dipilih step / jumlah lilitan pada inputannya
b. Autotrafo / transformator yang dipilih step / jumlah lilitan pada outputnya
c. Autotrafo / transformator yang dipilih inputan dirangkai pararel dengan selector KV
d. Autotrafo / transformator yang dipilih step / jumlah lilitan pada outputnya dirangkai seri dengan
e. selector KV

26. Rangkain Timer merupakan rangkain penentu lamanya penyinaran radiasi dari pesawat rontgen dimana
prinsi dari rangkaian tersebut merupakan :
a. Rangkaian pengaturan resistor variable yang dirangkain seri dengan kapasitor
b. Rangkaian pengaturan resistor variable yang dirangkai seri dengan lilitan
c. Rangkaian pengaturan resistor variable yang dirangkai seri dengan meter
d. Rangkaian pengaturan resistor variable yang dirangkai seri dengan triac

27. gambar di bawah ini fungsi SW sebagai :

a. pemilihan KV
b. Pemilihan waktu
c. Pemilihan Fokus
d. Pemilihan Tube

28. gambar di bawah ini merupakan bagian dari komponen tube yang berfungsi :

a. Penyangga tube rontgen


b. Penguat tube rontgen
c. Target tube rontgen
d. Penghasil electron tube rontgen
29. gambar di bawah ini

merupakan :
a. Terminal dari anoda putar
b. Terminal dari filament tube
c. Terminal dari timer
d. Terminal dari pemilihan tube

30. Pada rangkain LV fungsi dari selector LV adalah :


a. Pengaturan penyesuaian mA
b. Pengatur penyesuaian tegangan jala PLN
c. Pengaturan penyesuaian tegangan tinggi
d. Pengaturan penyesuaian waktu.

31. Grid pada bucky berfungsi sebagai filter radiasi hambur dimana rasio dari grid tergantung dari
ketebalan dan jarak dari setiap irisan rumus dari rasio grid adalah :
a. D/ H dimana D sebagai ketebalan dari irisan sedangkan H sebagai panjang dari irisan
b. H/D dimana D sebagai ketebalan dari irisan sedangkan H sebagai panjang dari irisan
c. H / D dimana H sebagai ketebalan dari irisan sedangkan D sebagai panjang dari irisan
d. D/H dimana H sebagai ketebalan dari irisan sedangkan D sebagai panjang dari irisan

32. Grid merupakan irisan dari suatu logam dimana logam tersebut terbuat dari bahan logam :
a. Logam besi ( Fe )
b. Logam Almunium ( Al )
c. Logam Seng ( Zn )
d. Logam Emas ( Au )

1. Pada pesawat Xray kita mengenal adanya grid yang terdapat di Bucky table maupun di Bucky
stand dimana fungsi grid untuk memfilter radiasi hambur yang tidak dibutuhkan pada saat
pengambilan gambar/film ( saat pemotretan terjadi ) . fungsi grid tersebut dapat optimal jika
sistem pergerakan pada grid itu berfungsi karena ada motor yang selalu dapat bergerak saat
tombol expose ditekan.
berikut ilustrasi penggambaran dari grid

Prosedur apa yang dapat dilakukan oleh teknisi elektromedik pada bucky jika hasil gambar /film
selalu baik :

a. Kalibrasi
b. Perbaikan
c. Penggantian
d. Pemantauan
e. Pemeliharaan
Jawaban : e

2. Radiografer melaporkan masalah pesawat rontgen yang tidak dapat diseting KV maupun mAs
ke posisi seting yang di inginkan, posisi awal pemeriksaan pemilihaan fokus kecil dengan faktor
expose 80 KV , 20 mAs kemudian karena pasien nya gemuk ( obesitas ) Radiografer menginkan
hasil gambar yang baik dengan menambah faktor expose yang lebih tinggi ( 100 KV, 30 mAs ).
Pesawat rontgen dengan spesifikasi max 100 KV , 100 mA double fokus ( small fokus & Large
fokus ) ,
Apa yang harus dilakukan elektromedis kepada Radiografer agar masalah selesai ?
a. Memindah ke posisi pemilihan fokus besar
b. Menyeting 70 KV , 30 mAs
c. Menyeting 100 KV , 15 mAs
d. Memperbaiki rangkaian KV
e. Memperbaiki rangkaian mAs
Jawaban : a

3. Radiografer melaporkan kerusakan alat mobile X ray unit tidak dapat digerakkan maju maupun
mundur.sementara jika stakernya di hubungkan ke stop kontak di dinding dapat bergerak maju
maupun mundur, alat ini difungsikan untuk mobilitas yang cukup jauh dapat di pindah-
pindahkan karena dilengkapi dengan accu.
Apa yang harus dilakukan Elektromedis kepada Radiografer agar laporan kerusakan itu selesai
masalahnya ?
a. Charge alat tersebut selama 3 Jam
b. Buat perpanjangan kabel power agar alat dpt di operasional maximal
c. Buat stop kontak disetiap tempat sudut dan lorong yang dilewati alat
d. Tambahkan air accu agar dapat menyimpan arus listrik yang tahan lama.
e. Ganti roda dan berikan pelumas secara berkala ( 1 minggu sekali )dengan oli
Jawaban : a

4. Jika pada alat rontgen cathlab ditemui kerusakan tidak dapat berfungsinya alat tertulis pada
display generator not available pada monitor tidak tampak gambar apapun yang ada display
indikator lampu monitor menyala, jika alat beroperasional dengan baik maka pada monitor
tampak bulatan seperti pada gambar berikut :

Apa yang harus dicek /diperbaiki elektromedis pada permasalahan tersebut :


a. Rangkaian mA ( pengatur arus tabung )
b. Rangkaian Generator ( mA, KV, Sekon, LV )
c. Rangkaian KV ( Pengatur tegangan tinggi tabung )
d. Rangkaian LV ( Pengatur tegangan Line Voltage pesawat )
e. Rangkaian Sekon ( pengatur waktu pemberian tegangan tinggi tabung )
Jawaban : b

5. Pesawat mamography memiliki bucky sebagai tempat meletakkan kaset atau flat imaging
pesawat akan berfungsi dengan baik / tidak error jika kaset atau flat imaging sudah
dimasukkan ke dalam bucky. Namun radiografer sudah memasukkan kaset atau flat iamaging
pesawat tidak dapa berfungsi/ tertulis error. Pada bucky dengan spesifikasi grid stationary,
bukan moving grid
Apa yang harus dicek / diperbaiki oleh elektromedis pada pesawat mamography tersebut ?
a. Mengganti bucky
b. Mengganti relay bucky
c. Mengganti motor bucky
d. Mengganti solenoid bucky
e. Mengganti micro switch bucky
Jawaban : e
6. Pada pesawat rontgen panoramic dan cephalometri terjadi kerusakan tidak dapat berpungsi
untuk memotret gigi tapi dapat memotret chepalometri. Alat ini dapat beroperasional dengan
dua pilihan bisa beropersional untuk chepalometri dan panoramic secara bergantian tergantung
pemilihan operator. Berikut gambar alat chepalometri panaramic :

Rangkaian apa yang dicek elektromedis pada alat tersebut ?


a. KiloVolt
b. Switching
c. mili Ampere
d. Second ( pewaktu )
e. Tegangan Line ( Line Voltage )

Jawaban : b

7. Radiografer melaporkan alat rontgen setelah dipakai pemeriksaan TPCPNS ( Test Penerimaan
Calon Pegawai Negri Sipil ) sejumlah 100 Orang . Pada pemeriksaan terakhir yang ke 101
mengalami error 14 ( artinya setelah dibuka di manual book indikasi over temperatur ) .
Apa penjelasan yang harus dilakukan oleh Elektromedis kepada Radiografer ?
a. Mengistirahatkan dengan mematikan pesawat kurang lebih 15 - 30 menit dan.
menghidupkan kembali pesawat , baru digunakan setelah preheating tube X ray.
b. Memulangkan sisa pemeriksaan menunggu hari berikutnya karena tube X ray over load.
c. Mengistirahatkan pesawat dan menggunakan kembali menunggu tube X ray panas.
d. Mematikan pesawat kemudian menghidupkan kembali karena tube X ray panas.
e. Mematikan pesawat dan menyudahi pemeriksaan karena tube X ray panas.
Jawaban : a

8. Radiografer melaporkan alat rontgen setelah dipakai pemeriksaan TPCPNS ( Test Penerimaan
Calon Pegawai Negri Sipil ) sejumlah 100 Orang . Pada pemeriksaan terakhir yang ke 101
mengalami error 14 ( artinya setelah dibuka di manual book indikasi over temperatur ) .
Karena kasus ini sering terjadi disetiap pemeriksaan TPCPNS yang jumlahnya lebih dari 100.
Untuk menurunkan temperatur per 10 MHU dibutuhkan waktu 1 menit
dimana 1 pasien dibutuhkan 800 MHU dengan kenaikan 20 MHU / pemeriksaan berikutnya.
Over Temperatur pada indikasi 1000 MHU
Berapa waktu istirahat pesawat yang harus dijelaskan oleh Elektromedis kepada Radiografer ?
a. 5 menit di setiap step 10 pasien
b. 4 menit di setiap step 10 pasien
c. 3 menit di setiap step 10 pasien
d. 2 menit di setiap step 10 pasien
e. 1 menit di setiap step 10 pasien
Jawaban : e

9. Penggantian lampu kolimator pada setiap kasus matinya lampu kolimator karena putus lampu
kolimator namun apa penyebabnya putusnya lampu belum terindentifikasi banyak akibatnya
karena :
over tegangan lampu ,
umur ( life time lampu ),
Kabel lampu konslet ( arus pendek )
Menyalanya lampu karena saklar di on kan sedangkan matinya karena waktu yang diseting dari
pabrik
Apa penyebab yang terjadi jika lampu kolimator putus bukan karena akibat salah satu yang
diterangkan di atas
a. Rangkaian IRIS rusak
b. Rangkaian Timer rusak
c. Rangkaian selektor rusak
d. Rangkaian Pendingin rusak
e. Rangkaian Power Suply rusak
Jawaban : b

10. Pemanfaatan Gedung Radiologi menjadi Ruang pemeriksaan , Ruang kamar gelap dan Ruang
operator serta Ruang Tunggu harus memenuhi standar mutu dan keselamatan pekerja /
operator dan pasien.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut maka harus dibuat aturan yang sesuai dengan regulasi
yang sudah ditetapkan dalam UU kesehatan,permenkes, PP no 33 th 2007 dimana seluruh
paparan , dan nilai batas ambang dosis yang di ijinkan oleh BAPETEN terpenuhi.
Apa prosedur yang harus dilakukan lebih awal dalam proses pengadaan alat rontgen jika
gedung yang disebutkan diatas belum terbangun/ada :
a. Lelang Pengadaan Gedung.
b. Lelang Perencana Gedung.
c. Lelang penambahan daya PLN.
d. Lelang Managemen Kontruksi.
e. Lelang Pengadaan Alat Rontgen.
Jawaban : d

11. Peraturan Pemerintah no 33 th 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber Radioaktif menjeleskan tentang apa itu paparan radiasi, dosis radiasi, ijin pemanfaatan
radiasi. Pada saat kita sudah memiliki gedung dan peralatan dimana kita masih belum memiliki
surat ijin maka peralatan tersebut belum bisa dimanfaatkan untuk pelayanan pasien.
Apa prosedur yang harus dilakukan Rumah Sakit untuk mendukung proses pelayanan tersebut.
a. Menghubungi BAPETEN untuk dilakukan Inspeksi pengukuran paparan radiasi.
b. Menghubungi fendor alat rontgen untuk memproses perijinan tersebut ke BAPETEN.
c. Menghubungi Kontraktor Gedung untuk mengurus perijinan gedung tersebut Ke BAPETEN.
d. Membuat dan menindaklanjuti proses perijinan pemanfaatan dengan melengkapi
persyaratan perijinan ke BAPETEN.
e. Menghubungi Perencana Gedung dan Managemen Kontruksi yang merencankan gedung
dan mengawasi gedung untuk mengurusi perijinan Ke BAPETEN.
Jawaban : d

12. Peraturan Pemerintah mengatur semua gedung Rumah Sakit harus memiliki persyaratan mutu
keselamatan radiasi pengion yang dimanfaatkan oleh rumah sakit maka rumah sakit harus
memiliki tenaga kesehatan yang handal dan prima secara kompetensi sesuai . untuk
mendukung pelayanan mutu keselamatan radiasi selain radiografer, teknisi elektromedik dan
fisika medis .
Apa petugas tim yang harus dibentuk/ dimiliki Rumah Sakit ?
a. K3 RS
b. Safety RS
c. Fisikawan
d. Safety patrol
e. PPR ( Paparan Proteksi Radiasi )
Jawaban : e

13. Penentuan batas ambang paparan radiasi pada suatu Gedung sudah ditentukan oleh BAPETEN
jika ambang batas tidak dapat terpenuhi sementara pelayanan R.S. harus berjalan . Alat sudah
terbeli dan sudah terinstalasi dengan sempurna dan baik namun belum dapat beroperasional
dikarenakan belum dapat ijin BAPETEN karena paparan radiasi gedung tidak memenuhi syarat .
Apa yang harus dilakukan rumah sakit untuk kasus tersebut ?
a. Memanggil Pengawas ( MK ) untuk membangun Gedung dan mengawasinya.
b. Memanggil Kontraktor untuk mendesain ulang gedung membangun Gedung.
c. Memanggil Perencana untuk membangun ulang Gedung sesuai dengan rencananya.
d. Memanggil Kontraktor untuk membangun Gedung dengan desain baru dari perencana.
e. Memanggil Kontraktor untuk membangun Gedung dengan desain baru dari perencana
dengan MK sebagai Pengawas.
Jawaban : e
14. Pelaksanaan Pengadaan alat LINAC sudah dilaksanakan sementara Pembangunan Gedung
bunker LINAC ( Gedung LINAC ) berbarengan dengan lelang alat
dikawatirkan alat belum bisa masuk ke Gedung karena proses pengadan alat lebih cepat dari
bangun gedungnya .Anggaran harus selesai diakhir tahun.
Apa scedule yang harus dibuat /dilakukan rumah sakit untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut ?
a. Penyelesaian Gedung dan alat kemudian disubtitusikan dan dilaksanakan secara simultan
b. Penyelesaian Gedung dahulu setelah selesai baru scedule alat.
c. Penyelesaian Gedung dan alat secara terpisah dan dilaksanakan bersama.
d. Penyelesaian Alat dahulu setelah selesai baru scedule gedung.
e. Penyelesaian Gedung dan alat secara bersamaan
Jawaban : a

15.

66

Anda mungkin juga menyukai