Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Spesifikasi Alat

Gambar 3.1 C-Arm Angiografi

 Nama Alat : C-Arm Angiografi


 Merk : GE Healthcare
 Type : DT-C31-01
 Letak Ruangan : CATH LAB
 Input Voltage : 380V/400V/415V
 Input Frequency : 50/60 Hz
 Max power : 100 kW

3.2 Dasar Teori


3.2.1 Pengertian

Cath-lab / angiography adalah prosedur atau tindakan kardiologi


diagnostic invasive dengan menggunakan sinar-x untuk menampilkan
gambaran pembuluh darah di berbagai organ tubuh antara lain, jantung, otak
dan ginjal; untuk melihat adanya penyakit, sumbatan, penyempitan atau
pelebaran pada pembuluh darah tersebut.Alat ini dapat menampilkan

30
gambaran pembuluh darah secara detail, hal yang tidak bisa dihasilkan oleh
prosedur invasive, sehingga membantu secara akurat dalam tindakan
prosedur operasi atau Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty
(PTCA).

Gambar 3.2 C-Arm Angiografi

3.2.2 Tujuan penggunaan C-Arm Angiografi


Tujuan penggunaan/pemeriksaan angiografi ialah, ktika terjadi
penyempitan arteri koroner yang disebut atherosclerosis disebabkan penimbunan
cholesterol dan zat-zat (substansi) lain atau kepada pasien polysitemia pada
dinding arteri. Proses penyempitan yang terus menerus menyebabkan nyeri dada
atau dapat juga terjadi gejala sesak nafas, denyut jantung tidak teratur dan mudah
lelah. Pada saat pembuluh darah tiba-tiba tersumbat total, maka terjadilah
peristiwa yang disebut serangan jantung (infark miokardi) adalah suatu keadaan
dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke
jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan
oksigen. Coronary angiography dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
terjadinya penyempitan atau sumbatan yang terjadi pada arteri koroner.

3.2.3 Prinsip Angiografi

31
Angiografi pada dasarnya adalah metode pemeriksaan dengan
memasukan bahan kontras untuk melihat penyumbatan yang terjadi di dalam
pembuluh darah baik dari pembuluh darah besar maupun pembuluh darah kecil.
Bahan kontras tersebut dimasukan kedalam tubuh pasien dan nantinya akan
terlihat pada alat radiologi seperti, Ct-Scan, X-ray, Mri dll. Angiografi sangat
membantu tim medis dalam melakukan diagnosa baik pada saat operasi maupun
pada saat diagnosa pasien untuk mendapatkan lokasi yang akurat terhadap
penyumbatan yang terjadi di dalam tubuh pasien.

3.3 Prinsip Kerja Angiografi

Prinsip kerja pesawat Angiografi Adalah pesawat diagnostik yang


digunakan untuk pemeriksaan denyut dan tekanan darah pada jantung. Namun
yang akan tampak pada monitor bukan hanya jantung saja, tetapi juga tulang –
tulang dan bagian lainnya akan tampak pula.agar dapat terlihat bentuk aliran dan
kelainan yang terjadi pada jantung maka perlu dibrikan bahan kontras. 

Bahan kontras di suntikan ke jantung dengan terlebih dahulu dilewatkan


melalui pembuluh darah balik yang berasal dari kaki melalui perut. Di perut
pembuluh tadi di beri lubang untuk memasukkan larutan kontras. Larutan kontras
masuk ke pembuluh balik dan ikut aliran darah menuju ke jantung.setelah lrutan
kontras sampai di jantung kamera sinar –X akan dapat mlihat bentuk aliran darah
di dalam jantung yang bersangkutan dan hasilnya akan tampak pada layar sebagai
jalur yang nampak lebih hitam dari sekitarnya. Dan jalur ini sebenarnya adalah
pembuluh – pembuluh darah pada jantung yang dilalui oleh laarutan tadi. Jika
terjadi penyumbatan, akan terlihat adanya penyempitan pada pembuluh darah
tersebut.

            Hal-hal yang perlu diperhatikan pada angiography adalah penggambaran


sirkulasi bahan kontras di dalam pembuluh melalui pmotretan pada film
diagnostik. Pada radiography biasa untuk sekali exposure kita cukup
menggunakan satu film saja. Namun untuk system Angiography dalam sekali
exposure perlu digunakan film lebih dari satu, untuk mempermudah dan

32
mempercepat proses yang manual dengan tangan maka dibuatlah alat untuk
menggerakan film secara otomatis alat itu adalah Automatic Film Changer (AOT)
atau pesawat Cine Camera

            Pengunaan Automatic Film Changer ini termasuk ke dalam pelaksanaan


pemotretan Langsung (Direct Radiography) sedangkan penggunaan Cine Camera
termasuk ke dalam pelaksanaan dalam pelaksaan pemotretan tidak langsung
(Indirect Radiograpy)

            Dengan demikian pesawat Angiography dapat dibedakan dalam dua


penggunaan yaitu:

 Pesawat Angiography yang menggunakan Cine Camera

 Pesawat Angiography yang menggunakan AOT

3.4 Bagian – bagian Angiografi


1. Automatic Film Changer (AOT)
Pesawat Angiography yang menggunakan Automatic Film Changer terdiri
dari 2 bagian yaitu:
a. AOT
b. PDA ( Program Direct Angiography)

Dalam pengoprasiannya kedua bagian tersebut saling berkaitan dan tidak


dapat dipisahkan satu sama lainnya.

A. AOT
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjadikan pergantian film
secara otomatis dan dilengkapi dengan, Exposure area, Receiving Kaset
dan loading magazine (tempat film). Khusus untuk exposure, Aot mampu
melakukan pergantian pada program examination, misalnya 2 exposure
per-detik, 3 exposure per-detik, 4 exposure per-detik dan 6 exposure per-
detik dengan ukuran film 35 X 35 Cm.

Prinsip kerja dari AOT Film Changer:

33
Pada saat ready motor akan berputar, dan pada saat exposure maka
motor akan menggerakkan poros dari screw driver, bergeraknya  screw
driver akan menggerakkan feeding kearah depan sehingga masuk ke
lubang yang ada pada loading magazine dan meloncatkan film keatas satu
persatu. Film yang naik keatas dari loading magazine akan terjepit oleh
roller,kemudian film akan mengikuti roller sehingga hingga sampai ke
eksposure area dan menyentuh mikroswitch. Kemudian film akan berhenti
dan saat itu intensifying screen akan menekan rapat dan terjadi exposure,
kemudian film akan berjalan kembali dengan roller. Akhirnya seluruh film
yang sudah diexpose mengumpul di receiving kaset.

Bagian atau komponen yang terdapat pada AOT yaitu:


a. Motor
b. Loading magazine
c. Pintu atas magazine
d. Pintu samping magazine
e. Tungkil pendok film
f. Roda dan silinder masukkan
g. Tempat exposure dengan intensifying screen
h. Operating table
i. Exposure release
j. Roda dan silinder keluaran
k. Receiving kaset
l. Servo Potensiometer
m. Film Sensor
n. Tongkat Magnetik

AOT terdiri dari :


a. Loading magazine
Loading magazine merupakan wadah untuk menempatkan film
sebelum expose dilakukan.

34
b. Receiving kaset
Receiving kaset merupakan wadah untuk menempatkan film
yang telah selesai diexpose.
c. Image Intensifier
Berfungsi untuk membantu memperjelas bayangan pada film.
d. Grid
Berfungsi untuk menghilangkan radiasi hambur.
e. Penomoran dan Pengidentifikasian Film
Nomor dan identitas pasien tersebut pada film dibuat dengan
menggunakan lampu sedngkan lebar kolom diatur dengan
kolimator.
B. PDA (Program Direct Angiography)
Dalam pelaksanaan Angiography, dibutuhkan suatu sinkronisasi
kerja antar peralatan pendukungnya. Tentunya untuk mencapai
sinkronisasi kerja tersebut dibutuhkan suatu teknik pemprograman
tersendiri. Masing-masing peralatan mempunyai program tersendiri dan
kesemuanya itu diatur oleh Program Direct Angiography (PDA).

Program-program yang dapat dikendalikan untuk pelaksanaan


angiography oleh PDA

a. Program pergerakan untuk meja pasien.


b. Program pemberian zat kontras melalui injector.
c. Program untuk single exposure.
d. Program untuk series exposure.
e. Program Stop.
2. Cine Camera
Cine Camera atau Cinematography menghendaki adanya kecepatan
yang tinggi pada saat exposure. Skala yang dipergunakkan pada saat ini
adalah frame perdetik, dan nilai minimum yang dipergunakan saat
exposure adalah + 16 Frame/detik. Cine Camera termasuk dalam Indirect
Radiography dan kualitas gambar pada film yang menggunakkan Cine
Camera tergantung dari mutu gambar yang dihasilkan oleh image

35
intensifier. Penggunaan Cine Camera pada pesawat rontgen biasa dikenal
dengan nama CAT LAB (CATHETER LABORATORIUM).

Cat Lab terdiri dari :

a. X – ray Generator untuk Control Table.


b. Pasien Table
c. ECG monitor
d. Video medic
e. Image Intensifier
f. Ketika X- ray tube bekerja, sinar x akan menembus pasien dan
diterima oleh Image Intensifier yang kemudian diubah menjadi
cahaya tampak. Melalui lensa optic sinar ini diteruskan menuju
camera untuk direkam.

3. Injector Simtrac
Simtrac alat yang digunakan sebagai
pengatur penyuntikan larutan kontras tadi. Dengan Simtrac, jumlah atau
dosis larutan kontras yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia dapat
diatur, selain itu kecepatan alirnya dapat diatur.

36
3.5 Blok Diagram

Gambar 3.3 Blok Diagram Angiografi

Cara kerja blok diagram :

 Dikendaliakan oleh operator dengan system komputerisasi

37
 System komputerisasi tersebut mengontrol mesin untuk membangitkan
energy
 Setelah mesin terkontrol dan energy terkumpul kemudian memberikan
pesan atau perintah ke X-Ray Tube
 Xray tube menembakkan sinar X yang menembus pasien
 Sebagian diserap tubuh dan sebagian diteruskan ke image intensifier
 Oleh image intensifier Sinar X dirubah menjadi cahaya tampak
 Yang kemudian cahaya tampak akan dirubah menjadi sinyal listrik,lalu
akan teruskan ke tv camera atau video
 video atau CCD camera yang dihasilkan dari tv camera akan dirubah ke
ADC dan Digital image yg akan lansung muncul di monitor.

3.6 Teknik Keselamatan Umum


3.6.1 Keselamatan Umum
Sebagai operator, terdapat beberapa peraturan dasar yang harus Anda patuhi.
a) Registrasi pasien
Penempatan nama pasien yang salah pada citra dapat menyebabkan diagnosis
yang salah. Pastikan bahwa Anda memasukkan data pribadi pasien secara
benar. Hal ini berlaku khususnya pada posisi pasien, jenis kelamin dan tanggal
lahirnya.
b) Pemosisian pasien
Pasien harus selalu diposisikan pada meja pasien. Jangan sekali- kali
memosisikan pasien secara langsung dalam gantry. Dapat terjadi artefak
gerakan dan/atau cedera pada pasien apabila pasien bergerak tak terkendali
selama akuisisi. Hentikan pergerakan pasien, bila perlu.
c) Tali pengekang
Sabuk penahan tidak terpasang secara permanen pada meja. Oleh karena itu tali
tidak dapat mencegah pasien terjatuh dari meja. Pastikan pasien, terutama
pasien yang banyak bergerak, agar tidak terjatuh dari meja.
d) Perhatian khusus

38
Berhati-hatilah pada saat memeriksa bayi, anak-anak, pasien bertubuh gemuk
atau pasien yang tidak dapat tenang atau mengalami cedera karena kecelakaan.
Lakukan tindakan yang sama saat menggunakan aksesori pengaturan posisi.
e) Gerakan system
Saat gantry atau meja pasien dipindahkan, pasien atau orang lain bisa saja
terluka.
 Pastikan bahwa pasien dan orang lain tidak berada dalam keadaan bahaya
sebelum Anda menjalankan pergerakan system atau scan.
 Pastikan bahwa tidak ada benda yang mengganggu pergerakan.
f) Informasi
Semakin jelas informasi yang diberikan kepada pasien, semakin mudah pasien
tersebut mengikuti petunjuk. Berikan informasi secukupnya kepada pasien
tentang pemeriksaan yang hendak anda lakukan.
g) Selama pemindaian
Walaupun pemindai Cath Lab dirancang dengan hati-hati, tidak mungkin
semua risiko cedera dapat dihilangkan (bahaya akibat benturan, tabrakan,
radiasi). Jangan sekali-kali meninggalkan pemindai Cath Lab tanpa
pengawasan saat pemeriksaan.
h) Komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan Anda selama pemeriksaan melalui sistem
interkom. Biarkan system interkom dalam keadaan hidup selama pemeriksaan
(tombol Listen to patient (Dengarkan pasien)).
i) Menghentikan pergerakan sistem dan radiasi
Seluruh pergerakan sistem dan radiasi dapat dihentikan dalam keadaan
darurat.
 Pastikan bahwa Anda tahu di mana tombol STOP (BERHENTI) berada.
Anda akan menemukan tombol STOP di gantry dan kotak kontrol.
 Selalu amati pasien secara langsung. Tekan tombol STOP (BERHENTI)
terdekat dalam keadaan bahaya.
Setelah anda menekan tombol STOP (BERHENTI) atau EMERGENCY
OFF (MATIKAN DARURAT) atau jika terjadi keadaan mati listrik,
maka tidak ada pergerakan sistem bermotor yang beroperasi. Namun

39
demikian, Anda dapat menarik keluar pasien dari pintu masuk gantry
secara manual.
j) Artefak
Berbagai pengaruh dapat mengakibatkan gambar terdistrorsi. Jika Anda tidak
yakin, ulangi akuisisi, jika diperlukan.
k) Dokumentasi
Kesalahan sistem komputer dapat mengakibatkan hilangnya data.
Dokumentasikan atau ekspor gambar pasien dan studi pasien secepat mungkin.
l) Pesan peringatan
Sistem Anda memantau sumber-sumber penting seperti memori atau ruang
disk. Pesan peringatan bisa muncul. Untuk menghindari perilaku sistem seperti
freezing (pembekuan) atau waktu respon yang tertunda ke pengguna akibat
kurangnya sumber memori, segera restart sistem Anda jika memungkinkan
atau setidaknya tutup beberapa aplikasi dan aktivitas di latar belakang

3.6.2 Keselamatan personal


Walaupun pemindai Cath Lab dirancang dengan hati-hati, tidak mungkin semua
risiko cedera dapat dihilangkan (bahaya akibat benturan, tabrakan, radiasi).
a) Sebelum pemindaian
Pasien harus diposisikan sedemikian rupa sehingga pasien tidak dapat
terbentur atau terluka karena pergerakan bagian atas meja pasien atau gerakan
memiringkan gantry.
b) Selama pemindaian
Selagi meja atau unit proses pemindaian digerakkan selama proses
pemindaian, pasien harus senantiasa terlihat dan sistem intercom harus
dihidupkan untuk mendengar pasien. Perlindungan terhadap radiasi untuk
pasien. Dokter bertanggung jawab untuk melindungi pasien dari radiasi yang
tidak perlu.
c) Senantiasa gunakan pelindung gonad, jika memungkinkan.
d) Pindai wanita hamil dan menyusui secara berhati-hati, lakukan hal tersebut
dalam arahan dokter jika perlu.

40
e) Hindari pemindaian berulang untuk bayi dan anak-anak, gunakan protokol
anak-anak dan terapkan perlindungan yang diperlukan.
f) Gunakan aplikasi pengurang dosis, seperti fitur CARE. Anda dapat mencegah
pengulangan sebuah pengukuran dan dengan demikian mengurangi beban
radiasi pada pasien dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tertentu.
g) Informasikan pasien secara jelas. Pasien harus bergerak sesedikit mungkin
selama pemindaian dan mengikuti instruksi pernapasan (untuk mencegah
artefak gerakan).
h) Mintalah pasien agar melepaskan semua perhiasan, penjepit rambut, dan lain-
lainnya (untuk mencegah artefak logam).
i) Pastikan sistem bersih. Media kontras yang tersisa dapat mengakibatkan
artefak.
j) Amati kalibrasi dan petunjuk pemeliharaan yang terdapat di dalam
dokumentasi pengguna.

3.7 Teknik Pemeliharaan


3.7.1 Pemeliharaan kinerja Alat
1) Pemeriksaan fungsi system
Untuk memastikan sistem siap untuk pengoperasian dan seluruh fungsi yang
terkait dengan keselamatan bekerja dengan baik, harus melakukan pengujian
fungsi harian sebelum memulai dengan prosedur pemeriksaan aktual. Selama
pengujian, prosedur fungsi yang paling penting dan peralatan keamanan pada
sistem diperiksa.
2) Memeriksa lampu peringatan radiasi
Diharuskan memeriksa lampu peringatan radiasi pada kotak kontrol, pada
gantry, dan, jika ada, di samping pintu ruang pemeriksaan.
a) Periksa fungsi yang layak dari lampu peringatan radiasi pada saat
pengujian kualitas gambar harian. Lampu peringatan radiasi harus
menyala saat radiasi dikeluarkan.

41
Gambar 3.4 Lampu Peringatan Radiasi

b) Pastikan bahwa radiasi berhenti segera saat pintu ruang pemeriksaan


terbuka.
3) Memeriksa tombol STOP
a) Tekan salah satu tombol pengaturan meja pada panel operator gantry dan
tahan.
b) Saat meja bergerak, tekan tombol STOP Pergerakan meja harus berhenti
dengan segera.
c) Pastikan dapat menggerakkan meja keluar dari gantry secara manual
setelah Anda menekan tombol STOP
4) Memeriksa bagian atas meja pasien
Diharuskan memeriksa memeriksa pergerakan dan kebersihan bagian atas
meja.
a) Pastikan bahwa Anda dapat menarik bagian atas meja secara manual dari
gantry.
b) Pastikan bahwa bidang scan bebas dari sisa media kontras, darah atau
kontaminasi lainnya.
5) Memeriksa sistem intercom
◆ Gunakan tombol Hear Patient (Dengarkan Pasien) dan Call Patient
(Memanggil Pasien) pada kotak kontrol.

Gambar 3.5 Tombol Hear Patient Dan Call Patient


Sistem interkom harus bekerja dalam komunikasi dua arah.
6) Pengoptimalan system
Sejumlah fungsi tersedia untuk mengoptimalkan kinerja sistem Cath Lab,
seperti:
 Kalibrasi system

42
 Pemeriksaan system
 Mematikan perawatan system
 Pemeriksaan sumber daya system
7) Kalibrasi system
Untuk memastikan kualitas citra yang tinggi secara konstan, pemindai Cath
Lab harus dikalibrasikan sedikitnya satu kali sehari. Kalibrasi adalah bagian
dari pemeriksaan rutin yang diberi tahukan setelah penyalaan ulang sistem
Cath Lab.
 Kalibrasi sistem sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut. Ulangi
kalibrasi (Setup > Calibration (Pengaturan > Kalibrasi)) jika terdapat
artefak cincin.
 Tidak ada pasien yang dimuat pada kolom tugas
 Examination (Pemeriksaan).
1) Pilih Setup > Calibration (Penyiapan > Kalibrasi) dari menu utama.
Kotak dialog Calibration (Kalibrasi) akan muncul. Kemiringan
gantry secara otomatis kembali ke posisi nol dan meja pasien
bergerak keluar dari gantry.
2) Tekan Start (Mulai) pada kotak kendali

Gambar 3.6 Tombol Kalibrasi Cath Lab

3.7.2 Pembersihan dan desinfeksi

a) Senantiasa matikan sistem pada tombol daya utama sebelum membersihkan


atau desinfeksi.
b) Ikuti petunjuk pembersihan yang terdapat pada Petunjuk Penggunaan.
c) Ikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen desinfektan.
d) Selalu bersihkan atau lakukan desinfeksi peralatan setelah digunakan.
e) Selalu perhatikan petunjuk pembersihan dan desinfeksi.

43
f) Pastikan meja dan aksesori dalam keadaan bersih serta terbungkus kertas, bila
mungkin.
g) Gunakan larutan pembersih dan disinfektan dalam konsentrasi yang disarankan
oleh produsen.
h) Hilangkan sisa medium kontras pada gantry atau meja pasien dengan kain
basah (air).
h) Larutan pembedahan tidak cocok untuk membersihkan rangkaian bantalan,
bantalan Bocollo, alas pemosisian, CARE TransX, dan penyangga lutut.
Larutan ini dapat menyebabkan kerutan pada permukaan bahan.
i) Penggunaan disinfektan yang mengandung alkohol atau senyawa kuartener akan
merusak warna permukaan aksesori.
 Seka bagian luar kamera dengan kain lembut sesuai dengan petunjuk
produsen.
 Tiup debu pada permukaan medium data dengan udara bertekanan.
 Jangan sekali-kali menyeka atau menggesek permukaan atau
menggunakan larutan kimia dan larutan pembersih. Bahan tertentu
(misalnya, uap amonia) dapat mengotori permukaan disk yang membuat
disk tidak dapat dibaca.

44

Anda mungkin juga menyukai