Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rozatun Munawarah

Nim : 170204005

Mk : Listrik Magnet

A. Medan Listrik Dalam Printer Ink-Jet

Printer ink jet merupakan sebuah printer yang memakai metode penggoresan tinta
untuk mencetak dokumen. Printer ini mampu mencetak dokument pada kertas yang
memiliki ukuran sangat besar sekalipun dan kualitasnya juga cukup baik karena hal itulah
printer ink jet paling banyak digunakan saat ini. Printer ink jet memiliki resolusi bervariasi,
ada yang sebesar 1200 dpi ada pula yang mencapai 5760×1440 dpi. Printer jenis ink jet ini
memiliki teknologi on demand printing. Teknologi ini bekerja dengan cara menyemprotkan
titik-titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle pada ujung jarum printer. Printer inkjet
diproduksi secara masal sekitar tahun 1980-an. Canon mengklaim telah menemukan apa
yang disebut teknologi “bubble jet” tahun 1977. Ketika seorang peneliti sengaja menyentuh
sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi panas dan ternyata panas memaksa
setetes tinta keluar dari jarum, semenjak itu mulailah mengembangkan metode pencetakan
baru. Printer inkjet menggunakan tinta dengan proses “penyemprotannya” menggunakan
muatan listrik, sehingga lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps.

Cara kerja printer ink-jet

Alat pencetak ini bekerja dengan cara menyemprotkan butiran halus tinta pada
permukaan kertas. Dengan banyaknya titik semprotan, materi yang akan dicetak
menampakan bentuknya. Namun untuk melakukan itu printer harus mengontrol tempat
jatuhnya semprotan tinta dengan menerapkan gaya elektrostatis. Butiran halus tinta diberi
muatan saat disemprotkan melalui saluran yang sangat kecil pada head printer.
Selanjunya,butiran itu akan melewati dua buah pelat logam.jika kedua pelat itu diberi
tegangan listrik,butiran-butiran tinta menjadi bermuatan dengan mengatur muatan yang
dimiliki pelat, printer mengontrol arah jatuhya butiran tinta bermuatan tadi . Jika butiran
tinta bermuatan positif,maka akan tertarik kearah pelat yang bermuatan negatif dan ditolak
oleh plat yang bermuatan positif. Dengan demikian butiran dan tinta akan mengarah keatas.

B. Penangkal Petir Elektrostatis

Penangkal petir elektrostatis merupakan penangkal petir modern dengan


menggunakan sistem E.S.E ( early streamer emision ), yang bekerja secara aktif dengan
cara melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir.
Pelepasan ion ke lapisan udara secara otomatis akan membuat sebuah  jalan untuk
menuntun petir agar selalu memilih ujung terminal penangkal petir elektrostatis ini dari
pada area sekitarnya. Dengan sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan yang
lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional. Untuk penangkal
petir elektrostatis jenis ini akan memiliki radius perlindungan yang lebih besar dan
berbentuk seperti payung, kemampuan radius ini di hasilkan dari penyerapan energi yang
disebabkan oleh awan hujan oleh unit ini. Kedua jenis penangkal petir tersebut bisa di
pasang dan diaplikasikan dimana saja, tergantung dari kebutuhan dari sebuah bangunan dan
tergantung keefektifannya. Untuk bangunan dengan area yang tidak begitu luas/sempit
(rumah tinggal) pemasangan penangkal petir konvensional sistem faraday atau franklin
cone (jalur tunggal) sudah memadai tetapi untuk bangunan yang mempunyai area yang
cukup luas misalnya seperti gedung pada kawasan industri, daerah perkebunan, padang
golf. Pemasangan jenis elektrostatis  system sangatlah ideal dan cocok untuk bangunan
seperti:
Cara kerja penangkal petir  :

Pada saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka
muatan listrik positif di tanah (bumi) akan segera tertarik keatas. Muatan listrik itu
kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor penangkal petir, menuju ke ujung
batang penangkal petir konvensional atau batang penangkal petir radius. Pada saat muatan
listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan
semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan
negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan
mengalir ke dalam tanah melalui kbael konduktor/kabel bc penangkal petir, melalui kabel
konduktor penangkal petir/kabel bc penangkal petir, sehingga sambaran petir tidak
mengenai bangunan/gedung. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan
melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di
bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan
kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir,
biasanya di dalam bangunan dipasangi alat penangkal petir internal yang disebut penstabil
arus listrik (surge arrestor) penangkal petir. Secara garis besar penangkal petir yang baik
memiliki kreteria sebagai berikut:

 Menetralkan muatan di awan untuk mencegah terjadinya sambaran petir ke bumi.


 Menyediakan system penerimaan (air terminal unit) sehingga sambaran petir bisa
diarahkan ke penangkal petir saja.
 Menyalurkan arus listrik dari sambaran petir ke bumi dengan baik sehingga
mengurangi loncatan arus listrik ke sekitarnya.
 Memiliki ground system yang baik yang baik agar arus listrik dari petir sepenuhnya
bisa diserap oleh tanah. Jika diukur resitensi tanah harus kurang dari 5 ohm, lebih
bagus lagi jika kurang dari 3 ohm.
 Material yang dipergunakan sesuai standard sni, tahan korosi agar dalam
penggunaan jangka panjang system penangkal petir yang dipergunakan masih bisa
berhalan normal.

Kelebihan penangkal petir elektrostatis :


 Tidak banyak membutuhkan komponen maupun kabel
 Area perlindungan lebih luas antara 50-150 m
 Lebih murah untuk area perlindungan yang luas
 Pada umumnya hanya membutuhkan 1 arde.
 Hanya membutuhkan 1 air terminal untuk radius tertentu.
 Perawatan dan pemasangan pada bangunan yang mudah.merupakan pilihan yang
tepat dan tidak mengganggu estetika bangunan anda.
 Bertindak sebagai pencegah interferensi perangkat komunikasi anda.
 Lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan.

Jenis bangunan yang perlu diberi perlindungan penangkal petir :


 Bangunan tinggi seperti rumah bertingkat, gedung bertingkat, menara dan cerobong
pabrik.
 Bangunan penyimpanan bahan mudah meledak atau terbakar, misalnya pabrik
amunisi, gudang bahan kimia.
 Bangunan untuk kepentingan umum seperti gedung sekolah, stasiun, bandara dan
sebagainya.
 Bangunan yang mempunyai fungsi khusus dan nilai estetika misalnya museum,
gedung arsip negara.dan lain-lain.
C. Pengecetan Mobil

Saat ini teknologi pengecatan atau pelapisan sudah sangat maju. Kalau dulu
pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas, lalu berkembang dengan teknologi
penyemprotan yang dikenal dengan air brush. Namun, kedua cara tersebut masih memiliki
sejumlah kekurangan seperti proses pengecepatan yang lambat dan hasil yang diperoleh
tidak terlalu rata. Terknologi pelapisan atau pengecetan yang dikembangkan saat ini dan
diterapkan di industri-industri besar adalah teknologi elektrostatik. Elektrostatik adalah
istilah yang digunakan untuk jenis aplikasi pelapisan khusus, yang dikembangkan pada
tanggal 6 maret 1938 oleh seorang pria yang terakhir bernama Ransburg.

Gambar di atas adalah contoh proses pengecatan mobil yang dilakukan dengan
elektrostatik. Proses pengecatan dapat dilakukan oleh robot dan proses penyelesaian sangat
cepat, hasil pengecepatan sangat rata dan sangat terkontrol. Jumlah cat yang digunakan
tidak berlebihan (sangat akurat) sehingga ekonomis dan limbah yang diproduksi pun
menjadi sangat sedikit.

Proses pengecatan atau pelapisan secara elektrostatik


Pada ujung alat penyemprot diproduksi ion-ion dengan memberikan tegangan
listrik yang sangat tinggi. Material pelapis atau cat didorong dengan udara dan saat
melewati ujung nozzle menangkap sebagian muatan sehingga menjadi partikel bermuatan.
Bahan yang akan dilapis atau dicat yang umumnya konduktor diberi muatan yang
berlawanan tanda. Pada konduktor muatan listrik tersebar di permukaan secara merata.
Partikel pelapis yang telah bermuatan ditarik oleh muatan di permukaan bahan yang akan
dicat sehingga jatuh ke permukaan benda tersebut secara merata.
Prinsip yang digunakan adalah gaya tarik antara muatan positif dan negatif.
Gambar di atas adalah ilustrasi proses pengecatan atau pelapisan tersebut. Material cat atau
partikel pelapis disemprot dari nozzle menggunakan dorongan udara. Namun, di ujung
penyemprot dihasilkan banyak muatan listrik dengan memberikan tegangan listrik yang
sangat tinggi. Partikel yang keluar dari nozzle mengikat sebagian muatan tersebut sehingga
keluar dari nozzle sebagai partikel bermuatan. Benda yang dicat atau dilapisi umumnya
berbentuk logam atau bahan konduktor lain diberi muatan listrik yang berlawanan. Karena
bahan tersebut adalah logam maka muatan akan tersebar di permukaan logam. Muatan
yang ada di permukaan bahan akan menarik partikel yang keluar dari nozzle yang memiliki
muatan berlawanan tanda sehingga bergerak kea rah benda yang akan dicat. Karena
muatan yang ada di permukaan bahan tersebar merata di seluruh permukaan maka partikel
pelapis akan menunju bahan secara merata pula. Dengan demikian, hasil pelapisan atau
pengecatan menjadi rata.

Wallahu A’lam . . .

Anda mungkin juga menyukai