Anda di halaman 1dari 2

Pelaksanaan syariat islam dalam lintas sejarah dibagi menjadi 4, yaitu masa tasyri’ zaman nabi,

pelaksaan syariat islam di mekkah, pelaksanaan syariat islam di madinah dan pelaksanaan syariat islam
pda masa khulafaur rasyidin.
1. Masa tasyri’ zaman nabi
Masa tasyrik pertama syariat islam berdasarkan pada masa nabi Muhammad saw, masa tasyrik
ini sejalan dengan dakwah islam yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. Dalam masa ini,
pembentukan syariat islam berdasarkan wahyu allah yang diturunkan kepada nabi muhammad
yang berisi syariat dan perintah. Masa tasyrik dimulai sejak berlakunya dakwah nabi Muhammad
sampai beliau meninggal dunia. Pada masa tasyrik segala persoalan sosial yang timbul; alkhlak,
aqidahh, dan lain-lain ditanyakan secara langsung kepada nabi Muhammad. Oleh sebab itu, nabi
Muhammad disebut sebagai dasar hukum islam sedangkan secara hakkikat hukum-hukum
tersebut dibuat oleh Allah SWT.

2. Masa pelaksaan syariat di Mekkah


Periode mekkah berlangsun g selama 13 tahun, dimulai ketika nabi Muhammad di angkat
menjadi nabi hingga usia beliau menginjak 53 tahun. Pada periode mekkah, nabi Muhammad
saw pertama kali melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, hanya kepada kerabat
terdekat beliau saja,proses ini berjalan hingga selama tiga tahun. Kemudian setelah itu, nabi
Muhammad melakukan dakwah secara terang-terangan, disinilah beliau mendapatkan
tantangan dan rintangan yang besar dari kaum kafir quraisy di mekkah. Pada masa pelaksanaan
syariat islam dimekah, nabi hanya focus pada penyebaran ajaran tauhid. Hukum-hukum syariat
pada masa mekah adalah aqidah, pensyariatan shalat, dan zakat. Misi pelaksanaan terbesar
syariat pada masa ini adalah untuk merubah tradisi arab jahiliyah yang bertentangan dengan
ajaran Rasulullah.
3. Masa pelaksanaan syariat di madinah
Masa madinah terjadi karena nabi dan para sahabatnya hijrah dari mekah ke madinah. Hal ini
disebabkan karena pemberotakan masyarakat kafir yang membenci rasulullah di mekah dan tak
hanya itu, nabi hijrah ke madinah juga karena keinginan penduduk madinah yang sangat besar
karena mereka mengetahuai bahwa nabi Muhammad adalah rasul yang disebut-sebut sebagai
nabi terakhir oleh kitab-kitab terdahulu. Ketika hijrah ke madinah, nabi berhasil mempersatukan
kaum muhajirin yang datang bersama nabi, kaum anshar dan yahudi madinah dengan membuat
piagam madinah yang menjadi sebagai peraturan yang dipatuhi oleh semua kaum yang hidup di
madinah. Pada periode madinah, banyak diturunkan ayat-ayat al-quran yang berkaitan dengan
hukum syara’. Periode madinah dapat sebut sebagai kelanjutan dari periode mekah.
4. Pelaksanaan syariat islam pada masa khulafaur rasyidin
Pelaksanaa syariat islam masa khulafaur rasyidin merupakan kelanjutan setelah wafat nabi
Muhammad saw, yang dilakukan oleh para sahabat beliau. Pelaksanaan syariat pada masa ini
dibagi menjadi empat tahap, yaitu : pertama, Abu bakar siddiq, Pada awal kepemimpinanya
diwarnai dengan berbagai kekacauan, pemberontakan, munculnya orang-orang murtad, dan
orang-orang yang mengaku diri sebagai nabi, serta banyaknya orang-orang yang ingkar
membayar zakat. Dalam kesulitan yang memuncak ini terlihat kebesaran jiwa dan ketabahan
hati abu bakar, dengan tegas dinyatakannya seraya bersumpah, bahwa beliau akan memerangi
semua golongan yang telah menyeleweng dari kebenaran, gagasan ini sebagai upaya
menegakkan syariat islam dibawah kepemimpinannys. Pada Masa umar bin khattab terjadinya
pengembangan daerah kekuasaan islam, pembenahan birokrasi pemerintahan dan
pembentukan lembaga keamanan. Inilah bagian dari penegakan syiar islam dan perluasan
kawasan islam. Selanjutnya pemerintahan dilanjutkan oleh usman bin affan dan ali bin abi
thalib.
Pada masa kekiniaan, pelaksanaan syariat islam terus berkembang, yang dibuktikan dengan
banyaknya masyarakat dunia yang pada tiap tahunnya koata haji meningkat, hal ini didasarkan pada
kesadaran masyarakat untuk menunaikan rukun islam dan sunnah rasulullah.

Anda mungkin juga menyukai