Anda di halaman 1dari 27

RESULTAN VEKTOR GAYA

DISUSUN
OLEH:

ROZATUN MUNAWARAH
170204005

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR – RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah swt yang telah memberi taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun penuntun praktikum “Resultan
Vektor Gaya”, praktikum sederhana ini dibuat disebabkan karena sebagian di
sekolah belum membuat praktikum.
Salawat dan salam senantiasa disanjung sajikan kepangkuan alam Nabi
besar Muhammad saw. Yang dengan berkat kegigihan beliau menyelamatkan
umat nya dari jahiliah ke alam Islamiah, dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan.
Penuntun ini bertujuan untuk dapat membantu para guru-guru Fisika di
sekolah dan guru akan memberikan kepada siswa di sekolah tersebut dalam
proses pembelajaran.Penuntun ini diberikan kepada siswa disekolah, mahasiswa
serta terutama dalam mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. Kiranya penuntun
ini berguna pula bagi siswa/mahasiswa eksakta lainnya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak Jufprisal, S.Pd.I, M.Pd selaku dosen/asisten pengasuh mata kuliah
Laboratorium Fisika-II.
2. Teman-teman semua yang telah banyak membantu dalam membuat penuntun
praktikum ini sehingga dapat terselesaikan.
Akhirnya, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penuntun
praktikum ini, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritikan
dan saran yang bersifat membangun, guna untuk menyempurnakan dimasa-masa
yang akan datang.

Banda Aceh, 20 April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
TATA TERTIB LABORATORIUM................................................................ 3
PERFORMANCE PRAKTIKAN..................................................................... 4
RESULTAN VEKTOR GAYA ....................................................................... 5
A. Standar Kompetensi.............................................................................. 5
B. Kompetensi Dasar................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................... 5
D. Dasar Teori............................................................................................ 5
E. Alat dan Bahan...................................................................................... 9
F. Persiapan Percobaan............................................................................. 11
G. Langkah-langkah Praktikum................................................................. 11
H. Data Pengamatan.................................................................................. 12
I. Analisis Data......................................................................................... 13
J. Kesimpulan dan Saran.......................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 24
LAMPIRAN...................................................................................................... 25

3
TATA TERBIB LABORATORIUM

Para praktikan wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

A. Didalam laboratorium yang dilarang yaitu:


1. Datang tepat waktunya, bila Anda datang terlambat 10 menit tanpa ada
alasan yang tepat, Anda tidak diizinkan mengikuti praktikum.
2. Selama di Laboratorium, perhatikanlah hal-hal sebagai berikut:
a. Dilarang menghidupkan HP.
b. Tidak diperkenankan memakai sandal.
c. Dilarang makan dan minum di dalam Laboratorium.
d. Dilarang memasukkan tas ke dalam ruang Lab, kecuali kalkulator, alat
tulis dan petunjuk penuntun praktikum, letakkan barang lainnya di luar
Lab (rak yang telah disediakan).
e. Kehilangan barang anda menjadi tanggung jawab anda sendiri.
3. Kerusakan dan kehilangan alat Lab menjadi tanggung jawab Anda sendiri
dan harus mengantikannya.

B. Kepada Praktikan diharapkan:


a. Berpakaian sopan dan rapi.
b. Memakai jas Lab.

C. Peringatan Lab:
1. Sebelum dikerjakan harus hati-hati dalam memegang benda jangan sampai
jatuh, maka dengarkanlah arahan dari Laboran/asisten Lab.
2. Bila anda tidak menyelesaikan praktikum dengan sebaik-baiknya atau
tugas dan laporan hasil Anda tidak lengkap, maka nilai anda di kurangi.
3. Bagi yang praktikum di luar jadwal yang telah di tetapkan, akan dikenakan
biaya Rp 10.000,- tiap percobaan.
Banda Aceh, 20 April 2019

Jufprisal, M.Pd

4
PERFORMANCE PRAKTIKAN

Peraturan untuk laki-laki dan perempuan yang praktikum yaitu:

A. Untuk laki-laki:
a. Tidak memakai sandal.
b. Tidak memakai baju oblong.
c. Tidak memakai kalung.

B. Untuk perempuan:
a. Tidak memakai sandal.
b. Tidak memakai baju ketat atau tipis dan celana jeans.
c. Tidak memakai rok yang tipis
d. Tidak membawa emas.

5
RESULTAN VEKTOR GAYA

A. Tujuan
Mempelajari cara menentukan resultan vektor gaya

B. Dasar Teori
1. Pengertian Vektor

Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh sebuah
kapal bergerak dengan kecepatan sebesar 20 knot pada arah 30 derajat dari suatu
pelabuhan. Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa kapal tersebut bergerak
dengan kecepatan 20 knot yang merupakan besaran, selain itu dijelaskan juga arah
yang ditempuh, yaitu 30 derajat dari pelabuhan.

Penggambaran vektor:

Untuk menyatakan suatu vektor dapat dilakukan pada bidang datar atau
bidang koordinat Cartesius XOY dengan menggambar ruas garis dengan anak
panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas garis mewakili besar (panjang) vektor
dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf tebal
atau dengan huruf yang digaris bawah.

6
Macam-macam vektor:

a. Vektor Satuan    : Vektor yang memiliki arah, meskipun hanya bernilai


satu.

b. Vektor Nol         : Vektor yang titik awal dan akhirnya sama.

c. Vektor Negatif   : Negatif sebagai penunjuk arahnya.

d. Vektor Posisi      : Vektor yang menempati posisi pada bidang kartesius.

7
e. Vektor Ortogonal: Vektor basis pada dimensi tiga

f. Vektor Basis       : Vektor yang menempati suatu kartesius.

g. Vektor Resultan : Vektor yang menjadi hasil dari semua vektor.


            

2. Fungsi Vektor Secara Matematika

Secara matematisnya, dijelaskan fungsi dari vektor itu ialah sebagai berikut :
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A dinamakan

8
suatu fungsi  u yang dilambangkan dengan  A(u). Dalam tiga dimensi ditulis A(u) =
A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k. Konsep fungsi ini dapat dengan mudah diperluas. Jadi kita
untuk setiap titik (x, y, z) dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A adalah fungsi dad
(x, y, z) dan dinyatakan dengan A(x, y, z) = A1(x, y, z)i + A2(x, y, z)j + A3(x, y, z)k.
Kita kadang-kadang menyatakan bahwa sebuah fungsi vektor A(x, y, z)
mendefinisikan suatu medan vektor karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik
di suatu daerah. Dengan cara yang sama 4(x, y, z) mendefinisikan suatu medan skalar
karena mengaitkan suatu skalar dengan setiap titik di suatu daerah. Limit, kontinuitas
dan turunan fungsi vektor mengikuti aturan yang serupa untuk fungsi skalar yang
bersangkutan. Pernyataan berikut menunjukkan kesamaan yang ada.
1. Fungsi vektor A(u) dikatakan kontinu di u0 jika diberikan suatu bilangan positif ,
kita dapat menentukan suatu bilangan positif .  Sehingga  <  bilamana < . Hal ini
ekivalen dengan pernyataan  = A(u0).
2. Turunan dari A(u) didefinisikan sebagai  dengan syarat limit ini ada. Jika
A(u)=A1(u)i+A2(u)j+A3(u)k ; maka,   

Konsep yang sama akan berlaku untuk turunan lebih tinggi seperti  dst.
Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas suatu partikel dalam
ruang. Jika setiap titik dalam suatu ruang (R3) dikaitkan dengan suatu vektor, maka
ruang tersebut disebut medan vektor. Contoh medan vektor, misalnya aliran fluida
(gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu ruangan. Sembarang fungsi yang tidak
dikaitkan dengan vektor disebut fungsi skalar, dan suatu ruang yang setiap titiknya
tidak dikaitkan dengan suatu vektor disebut medan skalar. Contoh medan skalar,
misalnya temperatur sembarang titik dalam suatu ruang atau batang besi, pada suatu
saat.

3. Fungsi Vektor Dalam Penerapan Sehari Hari


Dalam dunia manusia ini, memang tidak serta merta kita dapat mlihat fungsi
dari vektor tersebut. Namun, fungsi itu ada dan itulah sebabnya mata pelajaran/mata
kuliah ini tetap dipelajari. Fungsi-fungsi tersebut antara lain yaitu:

9
a. Sarana transportasi darat, laut, maupun udara masing-masing memiliki peluang
yang sama untuk terjadinya kecelakaan. Apabila kecelakaan teradi di tengah
lautan lepas tentunya kapal yang mengalami kerusakan hars dibawa ke
pelabuhan terdekat untuk segera diperbaiki. Untuk menarik kapal tersebut
dibutuhkan dua buah kapal dengan dilengkapi kawat baja. Agar kapal dapat
sampai ke pelabuhan yan dituju dan posisi kapal selama perjalanan tetap stabil
besar gaya yang dibutuhkan oleh masing-masing kapal penarik dan sudut yang
di bentuk oleh kawat baja harus diperhitungkan dengan cermat.
b. Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi
ditinjau dari tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini
disebut Global Positioning System atau GPS. Dimana sistem ini
memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya bergerak.
Sehingga, suatu kendaraan dapat tahu keberadaannya dan dimana lokasi
tujuannya. Karena itu vektor sangat berperan penting dalam Navigasi
contohnya vector yang digunakan untuk Sistem Navigasi Pesawat Terbang.
Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak
tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada
kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai
dari informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap
instrument sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin. Sebagai contoh
kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan pebruari 2006 sewaktu
menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara
Hasanudin di Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang
mengijinkan pesawat Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak
berfungsi menyebabkan Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu
arah selama tiga jam, sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa
Tenggara Timur. Kesalahan akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah
kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah
dicabutnya ijin operasi bagi maskapai penerbangan yang melanggar. Vektor
menyatakan arah dan besar suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang,
Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk

10
keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang
sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual
atau digital. Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar
dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang
memantaunya.
c. Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan gravis. Grafis
adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian
sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik
yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu
koordinat x dan y. Grafis vektor adalah objek gambar yang dibentuk melalui
kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan matematika
tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah CorelDRAW dan
Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google
SketchUp dll, terdapat penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program
tersebut berfungsi sebagai penggambar rancangan bangunan 3D sebelum
membangun bangunan sebenarnya. Dalam progeam tersebut terdapat tiga
sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional).
d. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di
bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya
gravitasi dan gaya dorong angin.
e. Saat perahu menyebrangi sungai, makan kecepatan perahu yang sebenarnya
merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
f. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya,
sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik
tali dari kedua unjung busur tersebut.

4. Penjumlahan Vektor Dengan Metode Geometris

11
Penjumlahan vektor dengan metode ini, dilakukan dengan menyatakan
vektor-vektor dalam sebuah diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar
vektor (artinya harus menggunakan skala dalam pengambarannya), dan arah vektor
ditunjukkan oleh arah ujungnya (kepalanya). Sebagai contoh, perpindahan sebesar 40
meter dalam arah timurlaut, bila digambarkan dalam skala 1 cm tiap 10 meter,
dinyatakan dengan sebuah anak panah yang panjangnya 4 cm dan membentuk sudut
45O dengan garis yang mengarah ke timur dan ujung kepala anak panah terletak pada
ujung kanan yang mengarah ke atas. Sekarang jika terdapat dua buah vektor A dan B
yang memiliki besar dan arah masingmasing seperti yang ditunjukkan oleh gambar
dibawah, maka vektor R merupakan vektor hasil penjumlahan kedua vektor tersebut.

Jumlah Vektor A dan B

Aturan yang harus diikuti dalam penjumalahan vektor secara geometris adalah sebagai
berikut : Pada diagram yang telah disesuaikan skalanya, mula-mula letakkan vektor A,
kemudian gambarakan vektor B dengan pangkalnya terletak pada ujung A dan
akhirnya ditarik garis dari panggak A ke ujung B yang menyatakan vektor hasil
penjumlahan R. Vektor ini menyatakan pergeseran yang panjang dan arahnya setara
dengan pergeseran berturutan A dan B. Cara ini dapat diperluas dalan hal yang lebih
umum, untuk memperoleh jumlah beberapa pergeseran berturutan.

12
Simbol “+” pada gambar diatas memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan arti
penjumlahan dalam ilmu hitung atau aljabar skalar biasa. Simbol ini menghendaki
sekumpulan operasi yang betul-betul berbeda. Berdasarkan gambar diatas, dapat
dibuktikan dua buah sifat penting dalam penjumlahan vektor, yaitu ;

Hukum Komutatif :

A+B=B+A

Hukum Asosiatif :

D + (E + F) = (D + E) + F

Kedua hukum ini menyatakan bahwa bagaimanapun urutan ataupun pengelompokkan


vektor dalam enjumlahan, hasilnya tidak akan berbeda. Dalam hal ini penjumlahan
vektor dan penjumlahan skalar memenuhi aturan yang sama.

5. Penjumlahan Vektor Dengan Metode Jajaran Genjang

Penjumlahan dua buah vektor dengan menggunakan metoda jajaran


genjang, dilakukan dengan cara menggambarkan kedua vektor tersebut saling
berhimpit pangkalnya sebagai dua sisi yang berdekatan dari sebuah jajaran genjang.
Maka jumlah vektor adalah vektor diagonal yang pangkalnya sama dengan panngkal
kedua vektor penyusunnya. Nilai penjumlahannya diperoleh sebagai berikut :

Metode Jajaran Genjang

13
6. Penjumlahan Vektor Dengan Metode Analitik (Dua Dimensi)

Penjumlahan dua vektor dalam-dua dimensi, metoda geometris dan


metoda jajaran genjang cukup memadai. Tetapi untuk kasus penjumlahan tiga vektor
ataupun penjumlahan vektor dalam tiga dimensi seringkali kurang menguntungkan.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menjumlahkan vektor adalah metoda analitik.
Dengan metoda ini, vektor-vektor yang akan dijumlahkan, masing-masing diuraikan
dalam komponen-komponen vektor arahnya (lihat kembali “Komponen Vektor”).
Jika R merupakan besar vektor resultan, maka besarnya adalah :

R=

Dimana :

R = besar vektor resultan


Rx = jumlah total vektor dalam arah sumbu x
Ry = jumlah total vektor dalam arah sumbu y

Dengan arah :

θ = tan-1

Dimana θ adalah sudut yang dibentuk antara sumbu x dengan vektor resultan.

7. Selisih Vektor

14
Operasi pengurangan vektor dapat dimasukkan ke dalam aljabar dengan
mendefinisikan negatif suatu vektor sebagai sebuah vektor lain yang besarnya
sama, tetapi arahnya berlawanan, sehingga :

Selisih Vektor

A – B = A + (- B)

8. Penjumlahan dan Selisih Vektor Tiga Dimensi

Jika terdapat dua buah vektor tiga dimensi, yaitu vektor A dan B. Maka
keduanya dapat dituliskan dalam komponen dan vektor satuan sebagai berikut :

A = Axi + Ayj + Azk,

B = Bxi + Byj + Bzk

Misalkan R adalah jumlah atau selisih dari dua buah vektor A dan B, maka :

R =A+B
R =(Ax+Bx)i+(Ay+By)j+(Az+Bz)k
R = Rxi + Ryj + Rzk

Dan selisih kedua vektor tersebut adalah

R =A–B
=(Ax–Bx)i+(Ay–By)j+(Az–Bz)k

= Rxi + Ryj + Rzk

9. Penguraian Gaya dan Gaya Resultan

15
Gaya merupakan vektor, sehingga mempunyai besar dan arah.  Karena
beberapa gaya dapat bekerja pada suatu sistem dengan berbagai arah, gaya harus
diuraikan menjadi komponen X dan komponen Y agar perhitungannya lebih muda.
Sebelum memulai penguraian gaya, dalil Pitagoras dan perbandingan trigonometri
(sin, cos, tan) harus dikuasai.

 Dalil Pitagoras (Pythagorean Theorem) 

Pada satu segitiga tegak, terdapat dua sisi yang lurus/tegak dan satu
sisi yang miring.  Dengan menggunakan rumus pitagoras, kita dapat mencari
besaran/panjang sisi miring tersebut dengan hanya mengetahui
besaran/panjang kedua sisi yang lain. Hal ini juga berlaku untuk suatu gaya.
Contoh diketahui satu gaya yang sejajar sumbu X dengan besaran tertentu dan
satu gaya yang sejajar sumbu Y dengan besaran tertentu dan kedua gaya
tersebut memiliki titik kerja/pegang yang sama.  Dari informasi ini, kita dapat
mencari satu gaya dengan besaran dan arah yang sama dengan
jumlah/gambungan kedua gaya awal dan bekerja pada titik pegang yang sama
juga.

 Trigonometri

Perbandingan trigonometri terdapat tiga fungsi dasar yaitui, Sin, Cos,


dan Tan.  Ketiga fungsi ini akan sangat membantu dalam menentukan arah
gaya resultan Pertama misalkan terdapat dengan kaki x, kaki y, sisi miring h,
dan sudut teta.  Di sini, kaki x adalah sisi yang ada di samping sudut tetap,
kaki y adalah sisi yang ada di depan sudut teta.  Maka akan diperoleh
perbandingan seperti berikut

16
Maka akan diperoleh:

Sisi Depan Sudut = Sisi Miring × Sin(Ѳ)

Sisi Samping Sudut = Sisi Miring × Cos(Ѳ)

Fungsi Invers Trigonometri juga dipakai untuk mencari besar sudut bila dua
sisi sudah diketahui.

θ = arc sin (depan / miring)

θ = arc cos (samping / miring)

θ = arctan (depan / samping)

C. Alat dan Bahan

No Nama Alat Gambar Alat Fungsi


1. Pentul Pelekat

2. Alat Tulis Mencatat hasil


praktikum

17
3. Gabus Tempat merangkai

4. Mistar Untuk mengukur

5. Panah Vektor

D. Persiapan Percobaan

18
E. Langkah-langkah Praktikum
1. Susunlah vector gaya pada papan rangkaian seperti gambar dibawah

ini. Dimana F1, F2, F3, F4, F5 dan F6 .

2. Hitunglah sudut yang dibentuk oleh vector terhadap sumbu X dan Y


dan catat pada tabel pengamatan.
3. Uraikan atau proyeksikan masing-masing vector terhadap sumbu X
dan Y. untuk vector F3 tidak memiliki vector komponen pada sumbu Y
karena terhimpit pada sumbu X sehingga F3x = F3 Sedangkan F5 tidak
memiliki vector komponen pada sumbu X karena berhimpit pada
sumbu Y sehingga F5y= F5.
4. Hitunglah resultan vektor gaya dari praktikum yang telah di lakukan.

F. Data Pengamatan
 Mencari Fx dan Fy
Nilai Besar
No Vektor Fx (N) Fy (N)
Vektor sudut
1 F1 4N 30 3,5 2
2 F2 -4 N 20 -3,7 -1,4
3 F3 -6 N 0 -6 0
4 F4 -6 N 230 3,8 -4,6
5 F5 -5 N 0 -5 0
6 F6 -5 N 320 3,8 3,2

 Mencari Resultan Vektor gaya ( R )

∑ F x (N) ∑ F y(N) R (N)

-3,6 8,4 9,13

19
G. Analisis Data
 Mencari komponen vektor pada sumbu x dan sumbu y
Diketahui :
F1 = 4 N
F2 = -4 N
F3 = -6 N
F4 = -6 N
F5 = -5 N
F6 = -5 N
θ1 = 30
θ2 = 20
θ3 = 0
θ4 = 230
θ5 = 0
θ6 = 320

20
Ditanya :
Fx = . . . ?
Fy = . . . ?
Penyelesaian :
 Mencari F x dan F y
1 1

F x =F 1 cos θ 1
1

¿ 4 cos 30
¿ 4 ×0,866
¿ 3,5 N

F y =F1 cos θ1
1

¿ 4 sin 30
¿ 4 ×0,5
¿2N

 Mencari F x dan F y
2 2

F x =F 2 cos θ 2
2

¿−4 cos 20
¿−4 × 0,93
¿−3,7 N

F y =F2 cos θ2
2

¿−4 sin 40
¿−4 × 0,34
¿ 1,4 N
 Mencari F x dan F y
3 2

F x =F 3 cos θ 3
3

¿−6 cos 0
¿−6 ×1
¿−6 N

21
F y =F3 cos θ3
3

¿−6 sin 0
¿−6 ×0
¿0 N
 Mencari F x dan F y
4 2

F x =F 4 cos θ 4
4

¿−6 cos 230


¿−6 ×−0,64
¿ 3,8 N

F y =F 4 cos θ 4
4

¿−6 sin 230


¿−6 ×−0,76
¿ 4,6 N
 Mencari F x dan F y
5 5

F x =F 5 cos θ 5
5

¿−5 cos 0
¿−5 ×1
¿−5 N

F y =F5 cos θ5
5

¿−5 sin 0
¿−5 ×0
¿0 N
 Mencari F x dan F y
6 6

F x =F 6 cos θ6
6

¿−5 cos 320


¿−5 ×0,76
¿ 3,8 N

22
F y =F 6 cos θ 6
6

¿−6 sin 320


¿−5 ×0,64
¿ 3,2 N
 Mencari ∑ F x dan ∑ F y

∑ F x =F 1 + F 2+ F 3 + F 4+ F5 + F 6
¿ 3,5 N + (−3,7 N ) + (−6 N ) +3,8 N + (−5 N ) +3,8 N
¿−3,6 N

∑ F Y =F 1+ F 2 + F3 + F 4 + F 5+ F 6
¿ 2 N + (−1,4 N ) +0 N +4,6 N + 0 N +3,2 N
¿ 8,4 N

 Mencari resultan
2 2
R= √∑ F + ∑ F
x y

¿ √ 3,62 +8,4 2
¿ √ 12,96+70,56
¿ √ 83,52
¿ 9,13 N

23
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Untuk mencari resultan vektor gaya kita dapat menggunakan rumus :
2 2
R= √∑ F + ∑ F
x y

Dari hasil praktikum yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa


resultan vektor gaya dari 6 buah vektor adalah 9,13 N

2. Saran
Di harapkan kepada pembaca modul ini agar dapat memberi
saran dan kritik yang membangun agar pembuatan modul kedepannya
lebih baik lagi

24
DAFTAR PUSTAKA

Tipler, Paul A. (1991), Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.

Young, Hugh D.dan Roger A. Freedman.(2002) Fisika Universitas Edisi


Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

25
LAMPIRAN FOTO

26
27

Anda mungkin juga menyukai