DISUSUN
OLEH:
ROZATUN MUNAWARAH
170204005
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah swt yang telah memberi taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun penuntun praktikum “Resultan
Vektor Gaya”, praktikum sederhana ini dibuat disebabkan karena sebagian di
sekolah belum membuat praktikum.
Salawat dan salam senantiasa disanjung sajikan kepangkuan alam Nabi
besar Muhammad saw. Yang dengan berkat kegigihan beliau menyelamatkan
umat nya dari jahiliah ke alam Islamiah, dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan.
Penuntun ini bertujuan untuk dapat membantu para guru-guru Fisika di
sekolah dan guru akan memberikan kepada siswa di sekolah tersebut dalam
proses pembelajaran.Penuntun ini diberikan kepada siswa disekolah, mahasiswa
serta terutama dalam mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. Kiranya penuntun
ini berguna pula bagi siswa/mahasiswa eksakta lainnya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak Jufprisal, S.Pd.I, M.Pd selaku dosen/asisten pengasuh mata kuliah
Laboratorium Fisika-II.
2. Teman-teman semua yang telah banyak membantu dalam membuat penuntun
praktikum ini sehingga dapat terselesaikan.
Akhirnya, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penuntun
praktikum ini, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritikan
dan saran yang bersifat membangun, guna untuk menyempurnakan dimasa-masa
yang akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
TATA TERTIB LABORATORIUM................................................................ 3
PERFORMANCE PRAKTIKAN..................................................................... 4
RESULTAN VEKTOR GAYA ....................................................................... 5
A. Standar Kompetensi.............................................................................. 5
B. Kompetensi Dasar................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................... 5
D. Dasar Teori............................................................................................ 5
E. Alat dan Bahan...................................................................................... 9
F. Persiapan Percobaan............................................................................. 11
G. Langkah-langkah Praktikum................................................................. 11
H. Data Pengamatan.................................................................................. 12
I. Analisis Data......................................................................................... 13
J. Kesimpulan dan Saran.......................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 24
LAMPIRAN...................................................................................................... 25
3
TATA TERBIB LABORATORIUM
C. Peringatan Lab:
1. Sebelum dikerjakan harus hati-hati dalam memegang benda jangan sampai
jatuh, maka dengarkanlah arahan dari Laboran/asisten Lab.
2. Bila anda tidak menyelesaikan praktikum dengan sebaik-baiknya atau
tugas dan laporan hasil Anda tidak lengkap, maka nilai anda di kurangi.
3. Bagi yang praktikum di luar jadwal yang telah di tetapkan, akan dikenakan
biaya Rp 10.000,- tiap percobaan.
Banda Aceh, 20 April 2019
Jufprisal, M.Pd
4
PERFORMANCE PRAKTIKAN
A. Untuk laki-laki:
a. Tidak memakai sandal.
b. Tidak memakai baju oblong.
c. Tidak memakai kalung.
B. Untuk perempuan:
a. Tidak memakai sandal.
b. Tidak memakai baju ketat atau tipis dan celana jeans.
c. Tidak memakai rok yang tipis
d. Tidak membawa emas.
5
RESULTAN VEKTOR GAYA
A. Tujuan
Mempelajari cara menentukan resultan vektor gaya
B. Dasar Teori
1. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh sebuah
kapal bergerak dengan kecepatan sebesar 20 knot pada arah 30 derajat dari suatu
pelabuhan. Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa kapal tersebut bergerak
dengan kecepatan 20 knot yang merupakan besaran, selain itu dijelaskan juga arah
yang ditempuh, yaitu 30 derajat dari pelabuhan.
Penggambaran vektor:
Untuk menyatakan suatu vektor dapat dilakukan pada bidang datar atau
bidang koordinat Cartesius XOY dengan menggambar ruas garis dengan anak
panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas garis mewakili besar (panjang) vektor
dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf tebal
atau dengan huruf yang digaris bawah.
6
Macam-macam vektor:
7
e. Vektor Ortogonal: Vektor basis pada dimensi tiga
Secara matematisnya, dijelaskan fungsi dari vektor itu ialah sebagai berikut :
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A dinamakan
8
suatu fungsi u yang dilambangkan dengan A(u). Dalam tiga dimensi ditulis A(u) =
A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k. Konsep fungsi ini dapat dengan mudah diperluas. Jadi kita
untuk setiap titik (x, y, z) dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A adalah fungsi dad
(x, y, z) dan dinyatakan dengan A(x, y, z) = A1(x, y, z)i + A2(x, y, z)j + A3(x, y, z)k.
Kita kadang-kadang menyatakan bahwa sebuah fungsi vektor A(x, y, z)
mendefinisikan suatu medan vektor karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik
di suatu daerah. Dengan cara yang sama 4(x, y, z) mendefinisikan suatu medan skalar
karena mengaitkan suatu skalar dengan setiap titik di suatu daerah. Limit, kontinuitas
dan turunan fungsi vektor mengikuti aturan yang serupa untuk fungsi skalar yang
bersangkutan. Pernyataan berikut menunjukkan kesamaan yang ada.
1. Fungsi vektor A(u) dikatakan kontinu di u0 jika diberikan suatu bilangan positif ,
kita dapat menentukan suatu bilangan positif . Sehingga < bilamana < . Hal ini
ekivalen dengan pernyataan = A(u0).
2. Turunan dari A(u) didefinisikan sebagai dengan syarat limit ini ada. Jika
A(u)=A1(u)i+A2(u)j+A3(u)k ; maka,
Konsep yang sama akan berlaku untuk turunan lebih tinggi seperti dst.
Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas suatu partikel dalam
ruang. Jika setiap titik dalam suatu ruang (R3) dikaitkan dengan suatu vektor, maka
ruang tersebut disebut medan vektor. Contoh medan vektor, misalnya aliran fluida
(gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu ruangan. Sembarang fungsi yang tidak
dikaitkan dengan vektor disebut fungsi skalar, dan suatu ruang yang setiap titiknya
tidak dikaitkan dengan suatu vektor disebut medan skalar. Contoh medan skalar,
misalnya temperatur sembarang titik dalam suatu ruang atau batang besi, pada suatu
saat.
9
a. Sarana transportasi darat, laut, maupun udara masing-masing memiliki peluang
yang sama untuk terjadinya kecelakaan. Apabila kecelakaan teradi di tengah
lautan lepas tentunya kapal yang mengalami kerusakan hars dibawa ke
pelabuhan terdekat untuk segera diperbaiki. Untuk menarik kapal tersebut
dibutuhkan dua buah kapal dengan dilengkapi kawat baja. Agar kapal dapat
sampai ke pelabuhan yan dituju dan posisi kapal selama perjalanan tetap stabil
besar gaya yang dibutuhkan oleh masing-masing kapal penarik dan sudut yang
di bentuk oleh kawat baja harus diperhitungkan dengan cermat.
b. Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi
ditinjau dari tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini
disebut Global Positioning System atau GPS. Dimana sistem ini
memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya bergerak.
Sehingga, suatu kendaraan dapat tahu keberadaannya dan dimana lokasi
tujuannya. Karena itu vektor sangat berperan penting dalam Navigasi
contohnya vector yang digunakan untuk Sistem Navigasi Pesawat Terbang.
Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak
tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada
kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai
dari informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap
instrument sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin. Sebagai contoh
kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan pebruari 2006 sewaktu
menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara
Hasanudin di Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang
mengijinkan pesawat Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak
berfungsi menyebabkan Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu
arah selama tiga jam, sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa
Tenggara Timur. Kesalahan akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah
kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah
dicabutnya ijin operasi bagi maskapai penerbangan yang melanggar. Vektor
menyatakan arah dan besar suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang,
Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk
10
keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang
sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual
atau digital. Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar
dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang
memantaunya.
c. Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan gravis. Grafis
adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian
sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik
yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu
koordinat x dan y. Grafis vektor adalah objek gambar yang dibentuk melalui
kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan matematika
tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah CorelDRAW dan
Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google
SketchUp dll, terdapat penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program
tersebut berfungsi sebagai penggambar rancangan bangunan 3D sebelum
membangun bangunan sebenarnya. Dalam progeam tersebut terdapat tiga
sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional).
d. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di
bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya
gravitasi dan gaya dorong angin.
e. Saat perahu menyebrangi sungai, makan kecepatan perahu yang sebenarnya
merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
f. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya,
sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik
tali dari kedua unjung busur tersebut.
11
Penjumlahan vektor dengan metode ini, dilakukan dengan menyatakan
vektor-vektor dalam sebuah diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar
vektor (artinya harus menggunakan skala dalam pengambarannya), dan arah vektor
ditunjukkan oleh arah ujungnya (kepalanya). Sebagai contoh, perpindahan sebesar 40
meter dalam arah timurlaut, bila digambarkan dalam skala 1 cm tiap 10 meter,
dinyatakan dengan sebuah anak panah yang panjangnya 4 cm dan membentuk sudut
45O dengan garis yang mengarah ke timur dan ujung kepala anak panah terletak pada
ujung kanan yang mengarah ke atas. Sekarang jika terdapat dua buah vektor A dan B
yang memiliki besar dan arah masingmasing seperti yang ditunjukkan oleh gambar
dibawah, maka vektor R merupakan vektor hasil penjumlahan kedua vektor tersebut.
Aturan yang harus diikuti dalam penjumalahan vektor secara geometris adalah sebagai
berikut : Pada diagram yang telah disesuaikan skalanya, mula-mula letakkan vektor A,
kemudian gambarakan vektor B dengan pangkalnya terletak pada ujung A dan
akhirnya ditarik garis dari panggak A ke ujung B yang menyatakan vektor hasil
penjumlahan R. Vektor ini menyatakan pergeseran yang panjang dan arahnya setara
dengan pergeseran berturutan A dan B. Cara ini dapat diperluas dalan hal yang lebih
umum, untuk memperoleh jumlah beberapa pergeseran berturutan.
12
Simbol “+” pada gambar diatas memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan arti
penjumlahan dalam ilmu hitung atau aljabar skalar biasa. Simbol ini menghendaki
sekumpulan operasi yang betul-betul berbeda. Berdasarkan gambar diatas, dapat
dibuktikan dua buah sifat penting dalam penjumlahan vektor, yaitu ;
Hukum Komutatif :
A+B=B+A
Hukum Asosiatif :
D + (E + F) = (D + E) + F
13
6. Penjumlahan Vektor Dengan Metode Analitik (Dua Dimensi)
R=
Dimana :
Dengan arah :
θ = tan-1
Dimana θ adalah sudut yang dibentuk antara sumbu x dengan vektor resultan.
7. Selisih Vektor
14
Operasi pengurangan vektor dapat dimasukkan ke dalam aljabar dengan
mendefinisikan negatif suatu vektor sebagai sebuah vektor lain yang besarnya
sama, tetapi arahnya berlawanan, sehingga :
Selisih Vektor
A – B = A + (- B)
Jika terdapat dua buah vektor tiga dimensi, yaitu vektor A dan B. Maka
keduanya dapat dituliskan dalam komponen dan vektor satuan sebagai berikut :
Misalkan R adalah jumlah atau selisih dari dua buah vektor A dan B, maka :
R =A+B
R =(Ax+Bx)i+(Ay+By)j+(Az+Bz)k
R = Rxi + Ryj + Rzk
R =A–B
=(Ax–Bx)i+(Ay–By)j+(Az–Bz)k
15
Gaya merupakan vektor, sehingga mempunyai besar dan arah. Karena
beberapa gaya dapat bekerja pada suatu sistem dengan berbagai arah, gaya harus
diuraikan menjadi komponen X dan komponen Y agar perhitungannya lebih muda.
Sebelum memulai penguraian gaya, dalil Pitagoras dan perbandingan trigonometri
(sin, cos, tan) harus dikuasai.
Pada satu segitiga tegak, terdapat dua sisi yang lurus/tegak dan satu
sisi yang miring. Dengan menggunakan rumus pitagoras, kita dapat mencari
besaran/panjang sisi miring tersebut dengan hanya mengetahui
besaran/panjang kedua sisi yang lain. Hal ini juga berlaku untuk suatu gaya.
Contoh diketahui satu gaya yang sejajar sumbu X dengan besaran tertentu dan
satu gaya yang sejajar sumbu Y dengan besaran tertentu dan kedua gaya
tersebut memiliki titik kerja/pegang yang sama. Dari informasi ini, kita dapat
mencari satu gaya dengan besaran dan arah yang sama dengan
jumlah/gambungan kedua gaya awal dan bekerja pada titik pegang yang sama
juga.
Trigonometri
16
Maka akan diperoleh:
Fungsi Invers Trigonometri juga dipakai untuk mencari besar sudut bila dua
sisi sudah diketahui.
17
3. Gabus Tempat merangkai
5. Panah Vektor
D. Persiapan Percobaan
18
E. Langkah-langkah Praktikum
1. Susunlah vector gaya pada papan rangkaian seperti gambar dibawah
F. Data Pengamatan
Mencari Fx dan Fy
Nilai Besar
No Vektor Fx (N) Fy (N)
Vektor sudut
1 F1 4N 30 3,5 2
2 F2 -4 N 20 -3,7 -1,4
3 F3 -6 N 0 -6 0
4 F4 -6 N 230 3,8 -4,6
5 F5 -5 N 0 -5 0
6 F6 -5 N 320 3,8 3,2
19
G. Analisis Data
Mencari komponen vektor pada sumbu x dan sumbu y
Diketahui :
F1 = 4 N
F2 = -4 N
F3 = -6 N
F4 = -6 N
F5 = -5 N
F6 = -5 N
θ1 = 30
θ2 = 20
θ3 = 0
θ4 = 230
θ5 = 0
θ6 = 320
20
Ditanya :
Fx = . . . ?
Fy = . . . ?
Penyelesaian :
Mencari F x dan F y
1 1
F x =F 1 cos θ 1
1
¿ 4 cos 30
¿ 4 ×0,866
¿ 3,5 N
F y =F1 cos θ1
1
¿ 4 sin 30
¿ 4 ×0,5
¿2N
Mencari F x dan F y
2 2
F x =F 2 cos θ 2
2
¿−4 cos 20
¿−4 × 0,93
¿−3,7 N
F y =F2 cos θ2
2
¿−4 sin 40
¿−4 × 0,34
¿ 1,4 N
Mencari F x dan F y
3 2
F x =F 3 cos θ 3
3
¿−6 cos 0
¿−6 ×1
¿−6 N
21
F y =F3 cos θ3
3
¿−6 sin 0
¿−6 ×0
¿0 N
Mencari F x dan F y
4 2
F x =F 4 cos θ 4
4
F y =F 4 cos θ 4
4
F x =F 5 cos θ 5
5
¿−5 cos 0
¿−5 ×1
¿−5 N
F y =F5 cos θ5
5
¿−5 sin 0
¿−5 ×0
¿0 N
Mencari F x dan F y
6 6
F x =F 6 cos θ6
6
22
F y =F 6 cos θ 6
6
∑ F x =F 1 + F 2+ F 3 + F 4+ F5 + F 6
¿ 3,5 N + (−3,7 N ) + (−6 N ) +3,8 N + (−5 N ) +3,8 N
¿−3,6 N
∑ F Y =F 1+ F 2 + F3 + F 4 + F 5+ F 6
¿ 2 N + (−1,4 N ) +0 N +4,6 N + 0 N +3,2 N
¿ 8,4 N
Mencari resultan
2 2
R= √∑ F + ∑ F
x y
¿ √ 3,62 +8,4 2
¿ √ 12,96+70,56
¿ √ 83,52
¿ 9,13 N
23
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Untuk mencari resultan vektor gaya kita dapat menggunakan rumus :
2 2
R= √∑ F + ∑ F
x y
2. Saran
Di harapkan kepada pembaca modul ini agar dapat memberi
saran dan kritik yang membangun agar pembuatan modul kedepannya
lebih baik lagi
24
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul A. (1991), Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
25
LAMPIRAN FOTO
26
27