disusun oleh:
KELOMPOK 3
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat yang telah diberikannya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan kami dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen pengampu mata kuliah kami Bapak Leonardus Sandy Ade Putra, ST,
MT Pada tugas mata kuliah Fisika Dasar 1. Selain itu, kami juga berharap dengan
adanya makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi kita semua terutama kami
sebagai mahasiswa.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Leonardus Sandy Ade
Putra, ST, MT selaku dosen pengampu dari mata kuliah Fisika Dasar 1 yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami, sehingga dapat menambah pengetahuan
dengan jurusan yang kami pelajari saat ini
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membagi ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan mungkin masih
memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami menantikan sarannya
demi menyempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN MENGENAI PERJUDIAN ONLINE....................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Definisi Vektor dan Skalar..................................................................................3
2.1.1. Pengertian Vektor........................................................................................3
2.1.2. Pengertian Skalar.........................................................................................3
2.2 Vektor posisi dan vektor satuan..........................................................................3
2.3 Komponen vektor................................................................................................5
2.4 Menentukan metode penjumlahan pada vektor..................................................5
2.4.1. Metode geometris........................................................................................5
2.4.2. Metode Jajaran Genjang..............................................................................6
2.4.3. Metode Analitik (Dua Dimensi)..................................................................7
2.5 Menentukan Selisih Pada Vektor........................................................................7
2.6 Perkalian Vektor..................................................................................................8
2.7 Apa manfaat skalar dan vektor di kehidupan.....................................................8
2.8 Alasan Mengapa Kita Perlu Belajar Skalar dan Vektor......................................8
2.9 Contoh Penerapan Skalar dan Vektor Dalam Kehidupan Sehari-hari................9
2.10 Contoh soal.....................................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2. Saran.................................................................................................................11
ii
BAB I
Besaran dalam fisika ada dua macam yakni besaran pokok dan besaran
turunan. besaran turunan tersebut nanti akan terdapat besaran yang berupa besaran
vekor dan besaran skalar. Besaran pokok biasanya termasuk besaran skalar.
Besaran Vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar dan arah Jadi
dalam mengungkapkan besaran ini tidak cukup hanya besarnya saja, tetapi perlu
menyebutkan arahnya kemana. Karena arah berbeda dengan besar yang sama akan
berbeda hasilnya jika terlebih dahulu masuk dalam perhitungan. Contoh besaran ini
adalah Gaya, kecepatan, torsi, perpindahan, momentum, percepatan, luasan, kuat medan
Besaran Skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja
tanpa mempedulikan arahnya. Contoh besaran ini adalah jarak, kelajuan, energi, usaha,
tekanan, massa. Melalui Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam,
maupun dapat memperkirakan gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat
mendefinisikan gejala-gejala alam. Vektor dan skalar merupakan pengetahuan yang
sangat penting. Hal itulah yang melatarbelakangi saya untuk menyusun makalah ini,
yang berjudul Vektor dan Skalar.
1
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar
mahasiswa dapat mengetahui mengenai :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Skalar dapat didefinisikan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan satuan
yang sesuai. Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan
tanpa arah. Contoh panjang, massa, waktu, suhu, massa jenis, volume, enegi potensial,
usaha, potensial listrik, energi listrik dan lain sebagainya.
Pada saat anda menghitung luas sebuah bidang bujur sangkar, maka anda hanya
menyebut angka (nilai) nya saja, Demikian pula, saat anda membeli dan menimbang
satu keranjang buah mangga, maka pada timbangan tertera angka yang menunjukkan
massa mangga tersebut.
Pada contoh tersebut diatas, besaran Luas bujur sangkar dan Massa mangga merupakan
besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memilik besar (nilai) saja dan tidak memiliki
arah.
Jika kita ingin menyatakan letak atau posisi sebuah titik dalam suatu bidang datar, maka
kita membutuhkan suatu sistem koordinat (misalnya sumbu x dan sumbu y). Dengan
menggunakan sistem sumbu ini, kita dapat menentukan koordinat titik P dengan titik
acuan O (Gambar 2). Jika koordinat P adalah (3,4), maka jarak OP haruslah sama
dengan 5 cm dan posisi titik P terhadap titik acuan O dapat dinyatakan sebagai vektor
posisi yang dituliskan sebagai r (P) .
3
Gambar 2.1 Vektor
Sebuah vektor satuan adalah vektor tak berdimensi yang didefinisikan mempunyai besar
1 dan menunjuk ke suatu arah tertentu. Dalam sistem koordinat biasanya digunakan
lambang khusus i, j, dan k untuk menyatakan vektor satuan dalam arah sumbu x, y, dan
x positif berturut-turut (Gambar 3). Perhatikan bahwa i, j, dan k tidak harus terletak
pada titik asal koordinat. Seperti halnya vektor-vektor lain, vektor satuan dapat
ditranslasikan ke mana saja dalam ruang koordinat, asalkan arahnya terhadap sumbu
koordinat tidak berubah.
4
Vektor Axi adalah hasil kali komponen Ax dengan vektor satuan i. Vektor ini adalah vektor
sejajar dengan sumbu x (Gambar 4). Sehingga vektor A dapat ditulis sebagai jumlahan tiga
vektor yang masing-masing sejajar terhadap sumbu koordinat : A = Axi + Ayj + Azk
Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada garis dalam ruang yang diperoleh
dengan menarik garis tegak lurus dari kepala vektor tersebut ke garis tadi. Gambar 5
menunjukkan vektor A yang berada pada bidanh xy. Vektor ini mempunyai komponen Ax dan
Ay. Secara umum komponen-komponen ini dapat bernilai positif atau negatif. Jika adalah sudut
Ay Ay AX
antara vektor A dengan sumbu x, maka : tan θ= ; sin θ= ;sin θ=
Ay A A
Ax A cos ; Ay Asin
Tetapi jika kita telah mengetahui komponen Ax dan Ay, serta sudutθ , maka besar vektor A
dapat diperoleh dengan menggunakan teorema Pythagoras : A √ A x + A y
2 2
Penjulahan vektor (vector sum) dari dua buah vektor atau lebih, biasanya dapat dilakukan jika
vektor-vektor tersebut memiliki besaran yang sejenis. Berikut ini akan dijelaskan beberapa
metoda penjumlahan vektor.
2.4.1. Metode geometris
Penjumlahan vektor dengan metode ini, dilakukan dengan menyatakan vektor-vektor dalam
sebuah diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar vektor (artinya harus
menggunakan skala dalam pengambarannya), dan arah vektor ditunjukkan oleh arah ujungnya
(kepalanya). Sebagai contoh, perpindahan sebesar 40 meter dalam arah timur- laut, bila
digambarkan dalam skala 1 cm tiap 10 meter, dinyatakan dengan sebuah anak panah yang
panjangnya 4 cm dan membentuk sudut 45O dengan garis yang mengarah ke timur dan ujung
kepala anak panah terletak pada ujung kanan yang mengarah ke atas.
5
Sekarang jika terdapat dua buah vektor A dan B yang memiliki besar dan arah masing- masing
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6, maka vektor R merupakan vektor hasil penjumlahan
kedua vektor tersebut.
Aturan yang harus diikuti dalam penjumalahan vektor secara geometris adalah sebagai berikut : Pada
diagram yang telah disesuaikan skalanya, mula-mula letakkan vektor A, kemudian gambarakan vektor B
dengan pangkalnya terletak pada ujung A dan akhirnya ditarik garis dari panggak A ke ujung B yang
menyatakan vektor hasil penjumlahan R. Vektor ini menyatakan pergeseran yang panjang dan arahnya
setara dengan pergeseran berturutan A dan B. Cara ini dapat diperluas dalan hal yang lebih umum,
untuk memperoleh jumlah beberapa pergeseran berturutan.
Hukum Asosiatif :
D + (E + F) = (D + E) + F
−1 Ry
Dengan arah : θ=tan
RX
Dimana adalah sudut yang dibentuk antara sumbu x dengan vektor resultan.
Operasi pengurangan vektor dapat dimasukkan ke dalam aljabar dengan mendefinisikan negatif
suatu vektor sebagai sebuah vektor lain yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan,
sehingga :
A – B = A + (- B)
7
2.6 Perkalian Vektor
Seperti halnya skalar, vektor dengan macam yang berlainan dapat dikalikan satu dengan yang
lainnya, sehingga menghasilkan besaran fisis baru dengan dimensi yang baru. Aturan perkalian
vektor tidaklah sama dengan perkalian skalar, karena vektor memiliki besar dan arah. Ada tiga
macam operasi perkalian dengan vektor, yaitu:
Fungsi skalar adalah fungsi yang hasil atau keluarannya berupa besaran skalar. Outputnya satu
dimensi. Dengan kata lain, co-domain dari fungsi tersebut adalah himpunan bilangan real,
[matematika]R.[/matematika]
Sebaliknya, fungsi vektor adalah fungsi yang hasil atau keluarannya berupa besaran
vektor. Outputnya adalah dua dimensi, tiga dimensi, atau dimensi yang lebih tinggi. Dengan
kata lain, co-domain dari fungsi tersebut adalah[matematika]R^2,
R^3[/matematika]atau[matematika]R^n.[/matematika]
Skalar sudah dikenal luas dan operasinya seperti penjumlahan aritmatika, pengurangan,
perkalian, dan pembagian telah didefinisikan dengan baik seperti yang kita ketahui sejak
sekolah dasar.
8
Skalar dapat digunakan untuk merepresentasikan besaran yang hanya memerlukan satu
bilangan dan mungkin juga dimensi atau satuan
Vektor dapat digunakan untuk menyatakan besaran yang memerlukan besar dan arah seperti:
Kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dll.
1. Sebuah mobil menempuh 20 km dengan arah 30O ke utara terhadap arah barat.
Dengan menganggap sumbu x menunjukkan arah timur dan sumbu y
menunjukkan arah utara, carilah komponen x dan y dari vektor perpindahan
mobil itu !
Pembahasan :
Jika vektor A merupakan vektor perpindahan mobil sejauh 20 km dengan arah 30O ke
utara terhadap arah barat. Kemudian vektor A diproyeksikan terhadap sumbu x dan y
seperti gambar disamping, sehingga diperoleh komponen vektor Ax berada pada sumbu x
negatif maka komponen vektor Ax bernilai negatif, dan komponen vektor Ay berada pada
sumbu y positif maka komponen vektor Ay bernilai positif.
A x A cos 20 cos 30O 17,32 km
A y Asin 20 sin 30O 10 km
2. Jika diketahui : A = 7i – 6j
B = -3i + 12j
Berapakah A + B dab A – B ?
Pembahasan :
Maka, A + B = (7i – 6j) + (-3i + 12j)
= (7 + (-3))i + ((-6) + 12)j
9
= 4i + 6j
Pembahasan :
Jika P1 adalah vektor perpindahkan pertama dari tukang pos dan P2 adalah vektor perpindahan
kedua dari tukang pos, maka komponen-komponen kedua vektor tersebut pada sumbu x
dan y adalah :
P1x = 0
P1y = 22 km
tan
Py
Px
10
30km
18,7 km
38,51O Tanda negatif berarti = 38,51O
0,7957 23,5 berada di bawah sumbu x.
km
11
4. Vektor gaya dan perpindahan masing-masing memiliki persamaan F = (i + j + k) N
dan s = (3i + 4j + 6k) m. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya itu!
F = (i + j + k)
s = (3i + 4j + 6k)
Pembahasan:
Usaha adalah hasil perkalian titik antara gaya dengan perpindahan, maka:
W=F.s
W = (i + j + k) . (3i + 4j + 6k)
W=3+4+6
W = 13
Pembahasan :
cosθ = (a . b) / (|a| x |b|) |a| = √(2^2 + (-1)^2 + 1^2) = √6 |b| = √(1^2 + 2^2 + (-1)^2) = √6 a . b = (2)(1) + (-
1)(2) + (1)(-1) = -1
θ = arccos(-1/6) ≈ 100,5°
Jadi, besar sudut antara vektor a dan vektor b adalah sekitar 100,5°.
Pembahasan :
Untuk menyelesaikan soal ini, kita cukup menggunakan rumus perkalian dot.
A . b = 0 (I – j + 2k) . (3i + 2j – k) = 0 3 – 2 – k = 0 k = 1
Jadi, nilai k agar vektor a dan vektor b saling tegak lurus adalah 1.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar dan arah. skalar adalah besaran yang
cukup dinyatakan dengan besarnya saja tanpa mempedulikan arahnya, Skalar adalah besaran
yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya (atau nilai numerik) saja. Vektor adalah besaran
yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya dan arah
perbedaan Vektor dan skalar, vektor yang memiliki besar dan arah contohnya Perpindahan,
sedangkan skalar, hanya memiliki nesar saja contohnya jarak.
3.2. Saran
Saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing untuk kesempurnaan makalah
ini, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih
12