Disusun Oleh :
Kelompok 6
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tugas
Vektor ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak Faisal Reza S.T MSC pada Fisika Teknik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bit and Byte bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada kepada bapak Faisal Reza S.T MSC
pada Fisika Teknik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ...........................................Error: Reference source not foundi
Daftar Isi .....................................................Error: Reference source not foundii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................
2.1 Pengertian Skalar dan Vektor................................................................3
2.2 Penjumlahan Vektor..............................................................................3
2.3 Pengurangan Vektor............................................................................11
2.4 Perkalian Vektor..................................................................................12
BAB Iii PENUTUP ..................................................................................................
3.1 Simpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki
arah. Contohnya adalah semua besaran pokok, energi, kelajuan, usaha, luas, daya,
volume, dan lain-lain.
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contohnya
adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya momentum, impuls, medan magnet,
dan lain-lain. Contoh sebuah kapal bergerak dengan kecepatan sebesar 20 knot pada
arah 30 derajat dari suatu pelabuhan. Dari pernyataan di atas dapat dipahami
bahwa kapal tersebut bergerak dengan kecepatan 20 knot yangmerupakan
besaran, selain itu dijelaskan juga arah yang ditempuh, yaitu 30 derajat
dari pelabuhan.
3
arahnya. Contoh: Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris. Jika
diketahui vektor A, B dan C sebagai berikut:
Untuk menjumlahkan vektor secara geometri, ada banyak cara antara lain
metode jajaran genjang, metode segitiga, metode polygon dan metode analisis.
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan melukis sebuah jajaran
genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya. Adapun resultannya
diperoleh dari diagonal jajaran genjang, yaitu titik pangkalnya sama dengan kedua
titik pangkal vektor tersebut. Cara melukiskan gambar resultan dua buah vektor
dengan metode jajaran genjang sebagai berikut:
1. Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan arah masing-
masing vektor.
2. Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang lain dan
sebaliknya.
3. Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik potong garis sejajar
vektor tersebut.
4
Contoh:
2) Metode Segitiga
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan melukis sebuah
segitiga. Metode segitiga hanya cocok diterapkan untuk mencari resultan dua buah
vektor. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
5
Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut!
3) Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau
lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Langkah-langkah
menentukan resultan beberapa vektor dengan metode poligon adalah sebagai berikut:
6
4) Metode Analitis
Metode yang paling baik (tepat) untuk menentukan resultan beberapa vektor
dan arahnya adalah metode analitis. Metode ini, mencari resultan dengan cara
perhitungan bukan pengukuran, yaitu menggunakan rumus kosinus dan mencari arah
vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.
Untuk menentukan vektor resultan secara matematis dapat, anda gunakan rumus
kosinus, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
R : resultan vektor
7
Contoh soal:
Dua buah vektor gaya masing-masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120o.
Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!
Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
a = 120o
R = ...
Catatan rumus:
8
b) Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus Sinus
Anda ketahui bahwa vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan
arah. Untuk menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu vektor
komponennya dapat digunakan persamaan sinus. Diketahui dua buah
vektor, F1 dan F2 membentuk sudut a. Sudut antara vektor resultan (R) dengan
vektor F1 adalah b, sedangkan sudut antara resultan (R) dan vektor F2 adalah a - b.
Secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
R : resultan vektor
9
Contoh soal:
Pembahasan
Diketahui :
F1 = 50 N
F2 = 30 N
a = 60o
Ditanya: R dan b ?
Jawab:
10
arah vektor resultan adalah
11
2.4 Perkalian Vektor
s = v.t
Perkalian vektor dengan skalar mempunyai arti yang sederhana. Hasil kali
suatu skalar k dengan sebuah vektor_A dituliskan k_A didefinisikan sebagai sebuah
vektor baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar A. Sementara arah
vektor ini searah vektor_A jika k positif, dan berlawanan dengan arah vektor_A jika k
12
negatif. Selain dilakukan perkalian dengan skalar, vektor dapat pula dibagi dengan
skalar. Bagaimanakah cara membagi vektor dengan skalar? Perhatikan sebuah bus
yang bergerak sejauh 500 m ke selatan dalam waktu 20 sekon. Berapakah kecepatan
bus tersebut? Seperti kejadian di depan, kita dapat mencari kecepatan bus tersebut
dengan rumus kecepatan. Kecepatan bus tersebut adalah 25 m/s ke selatan.
Contoh soal:
Gambarkan vektor B jika:
a. B = 2A
b. B = -2A
Jawab:
B = 2A berarti panjang vektor menjadi dua kali panjang semula dan arahnya sama
dengan arah A
B = -2A berarti panjang vektor menjadi duakali panjang semula dan arahnya
berlawanan dengan arah A
13
Berdasarkan proyeksi vektor ini, dapat dikenal dua jenis perkalian vektor.
Komponen vektor pada vektor B cos a. Dari definisi perkalian titik tersebut, perkalian
titik antara A dan B dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
14
Pada perkalian dot product berlaku sifat komutatif. Dapat disimpulkan bahwa hasil
perkalian titik dua buah vektor adalah sebuah skalar.
15
Untuk menentukan arah vektor hasil perkalian silang dapat digunakan kaedah tangan
kanan.
Contoh soal:
Dua vektor a dan b masing-masing mempunyai besar 12m dan 9m. Sudut yang
dibentuk oleh kedua vektor adalah 30o. Gambarkan dan carilah hasil dari perkalian:
a.
b.
Pembahasan:
= 54 3 m2
= 54 m2
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki
arah. Contohnya adalah semua besaran pokok, energi, kelajuan, usaha, luas, dan daya.
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contohnya adalah
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya momentum, dan implus. Dua vektor atau
lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut
resultan vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah dan
kedudukan vektor, seperti penjumlahan vektor secara grafis, penjumlahan vektor
secara geometris.
17
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
18
19