Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH VEKTOR

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Frendy Khan Trema 56192110009

Muhammad Ichsan Ramadhani 56192110018


Rehan Zikri Avian 56192110023
Dosen Pengampu : Faisal Reza S.T MSC

Mata Kuliah : Fisika Teknik

JURUSAN D-IV TEKNOLOGI REKAYASA BANDAR


UDARA
FAKULTAS TEKNIK
POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  Tugas
Vektor ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak Faisal Reza S.T MSC pada  Fisika Teknik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bit and Byte bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada kepada bapak Faisal Reza S.T MSC
pada  Fisika Teknik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

 Palembang,11 November 2021

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ...........................................Error: Reference source not foundi
Daftar Isi .....................................................Error: Reference source not foundii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................
2.1 Pengertian Skalar dan Vektor................................................................3
2.2 Penjumlahan Vektor..............................................................................3
2.3 Pengurangan Vektor............................................................................11
2.4 Perkalian Vektor..................................................................................12
BAB Iii PENUTUP ..................................................................................................
3.1 Simpulan.....................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................

Daaftar Pustaka ...................................................................................................18

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki abad ke-20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sangat pesat. Berbagai perangkat sederhana dan elektronik telah berhasil dibuat untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Keberhasilan atas keberhasilan yang dicapai oleh
manusia, tidak dapat dipisahkan atau bahkan sangat bergantung pada keberadaan
suatu ilmu, yaitu Fisika. Fisika memiliki hubungan yang erat dengan matematika. Ini
karena matematika mampu memberikan kerangka logis di mana hukum-hukum fisika
dapat dirumuskan secara tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu diungkapkan
dengan menggunakan hubungan matematis.

Dalam fisika kita mengenal vektor sebagai sebuah besaran yang


memiliki nilai dan arah.Sedangkan dalam matematika, vektor adalah
anggota dari ruang vektor. Secara geometris,vektor dapat disajikan dengan ruas
garis berarah. Panjang ruas garis menyatakan besar vektordan anak panah
menyatakan arah vektor.Pada dasarnya, setiap bagian dari matematika
memiliki fungsi masing-masing. Baikfungsi matematisnya, penerapannya dalam
kehidupan maupun kaitannya dengan ilmu agama.Tidak terkecuali dengan vektor.
Secara matematis, kita kadang-kadang menyatakan bahwasebuah fungsi
vektor A (x,y,z) mendefinisikan suatu medan vektor karena mengaitkan
suatuvektor dengan setiap titik di suatu daerah. Sementara dari segi kehidupan
manusianya, vector berfungsi misalnya dalam hal teknologi GPS.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud vektor dan skalar ?


2. Bagaimana cara menjumlahkan vektor ?
3. Bagaimana cara mengurangan vektor ?
4. Bagaimana cara mengalikan vektor ?

1
1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apa yang dimaksud vektor?


2. Mengetahui cara menjumlahkan vektor?
3. Mengetahui cara pengurangan vektor?
4. Mengetahui cara perkalian vektor ?

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Skalar dan Vektor

Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki
arah. Contohnya adalah semua besaran pokok, energi, kelajuan, usaha, luas, daya,
volume, dan lain-lain.

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contohnya
adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya momentum, impuls, medan magnet,
dan lain-lain. Contoh sebuah kapal bergerak dengan kecepatan sebesar 20 knot pada
arah 30 derajat dari suatu pelabuhan. Dari pernyataan di atas dapat dipahami
bahwa kapal tersebut bergerak dengan kecepatan 20 knot yangmerupakan
besaran, selain itu dijelaskan juga arah yang ditempuh, yaitu 30 derajat
dari pelabuhan.

2.2 Penjumlahan Vektor

Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Hasil


penjumlahan atau pengurangan disebut resultan vektor. Penjumlahan vektor tidak
sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau penjumlahan besaran skalar karena
arah vektor mempunyai pengaruh dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil penjumlahan
vektor disebut resultan vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung
pada arah dan kedudukan vector

2.2.1 Penjumlahan Vektor Secara Grafis

Metode grafis memerlukan sketsa yang tepat skalanya, sehingga diperlukan


mistar dan busur derajat untuk mengukurnya. Metode grafis sebetulnya sangat praktis
namun memerlukan ketelitian dalam menggambar dan melakukan pengukuran
panjang resultan dan sudutnya.Lukislah vektor pertama sesuai nilai dan arahnya.
Letakkan titik tangkap vektor kedua di ujung vektor pertama sesuai dengan nilai dan

3
arahnya. Contoh: Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris. Jika
diketahui vektor A, B dan C sebagai berikut:

2.2.2   Penjumlahan Vektor Secara Geometri

Untuk menjumlahkan vektor secara geometri, ada banyak cara antara lain
metode jajaran genjang, metode segitiga, metode polygon dan metode analisis.

1) Metode jajaran genjang

Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan melukis sebuah jajaran
genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya. Adapun resultannya
diperoleh dari diagonal jajaran genjang, yaitu titik pangkalnya sama dengan kedua
titik pangkal vektor tersebut. Cara melukiskan gambar resultan dua buah vektor
dengan metode jajaran genjang sebagai berikut:

1. Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan arah masing-
masing vektor.

2. Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang lain dan
sebaliknya.

3. Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik potong garis sejajar
vektor tersebut.

4
Contoh:

2) Metode Segitiga

Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan melukis sebuah
segitiga. Metode segitiga hanya cocok diterapkan untuk mencari resultan dua buah
vektor. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Vektor pertama, misalnya A, digambarkan sesuai dengan besar dan arahnya.


2. Vektor kedua, misalnya B, digambarkan dengan pangkalnya berimpit dengan
ujung vektor A.
3. Titik pangkal vektor A dihubungkan dengan ujung vektor B dengan gambar anak
panah sehingga terbentuk sebuah vektor baru A+B atau yang disebut dengan
resultan vektor R.

5
Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut!

3) Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau
lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Langkah-langkah
menentukan resultan beberapa vektor dengan metode poligon adalah sebagai berikut:

1. Lukis vektor pertama


2. Lukis vektor kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor pertama
3. Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor kedua dan
seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari resultannya telah dilukis
4. Vektor resultan atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh dengan
menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor yang terakhir
dilukis

6
4) Metode Analitis

Metode yang paling baik (tepat) untuk menentukan resultan beberapa vektor
dan arahnya adalah metode analitis. Metode ini, mencari resultan dengan cara
perhitungan bukan pengukuran, yaitu menggunakan rumus kosinus dan mencari arah
vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.

a) Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus Kosinus

Untuk menentukan vektor resultan secara matematis dapat, anda gunakan rumus
kosinus, yaitu sebagai berikut.

Keterangan:

R : resultan vektor

F1 : vektor pertama

F2 : vektor kedua

a  : sudut apit antara kedua vektor

7
Contoh soal:

Dua buah vektor gaya masing-masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120o.
Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!

Pembahasan

Data:

F1 = 8 N

F2 = 4 N

a = 120o

R = ...

Catatan rumus:

cos (180o - a) = - cos a

Sehingga untuk nilai cos 120o:

cos 120o = cos (180o - 60o) = - cos 60o = - ½

8
b) Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus Sinus

Anda ketahui bahwa vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan
arah. Untuk menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu vektor
komponennya dapat digunakan persamaan sinus. Diketahui dua buah
vektor, F1 dan F2 membentuk sudut a. Sudut antara vektor resultan (R) dengan
vektor F1 adalah b, sedangkan sudut antara resultan (R) dan vektor F2 adalah a - b.
Secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

R : resultan vektor

F1 : vektor pertama

F2 : vektor kedua

a  : sudut apit antara kedua vektor

9
Contoh soal:

Dua buah gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 50 N dan 30 N saling mengapit


sudut 60o. Tentukan arah dan resultan kedua vektor tersebut?

Pembahasan

Diketahui :

F1 = 50 N

F2 = 30 N

a = 60o

Ditanya: R dan b ?

Jawab:

10
arah vektor resultan adalah

jadi resultannya 70 N ke arah 38,2o terhadap F2.

2.3 Pengurangan Vektor

Penghitungan selisih vektor atau disebut juga dengan pengurangan vektor


pada prinsipnya sama dengan penjumlahan vektor. Hanya saja di selisih vektor,
penjumlahannya dilakukan dengan vektor negatifnya. Vektor negatif adalah vektor
yang besarnya sama namun arahnya berlawanan. Contoh dari selisih vektor atau
pengurangan vektor adalah R=A–B atau R=A+(-B). Hal ini menunjukan bahwa
selisih antara vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor A dan –B, dengan –
B adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama dengan B.
Perhatikan gambar berikut!

11
2.4 Perkalian Vektor

Operasi vektor tidak hanya terbatas pada penjumlahan dan pengurangan


vektor saja, operasi perkalian juga berlaku pada vektor. Perkalian vektor yang akan
kita pelajari ada tiga macam, antara lain perkalian vektor dengan skalar, perkalian
titik (dot product), dan perkalian silang (cross product). Apakah perbedaan dari ketiga
perkalian vektor tersebut? Untuk lebih jelasnya, pelajarilah uraian di bawah ini.

2.4.1 Perkalian Vektor dengan Skalar


Dari pengertian kecepatan, kita bisa menghitung perpindahan yang dialami
motor dengan persamaan:

  s = v.t

Dari penjelasan sebelumnya, kita tahu bahwa kecepatan merupakan besaran


vektor, sedangkan waktu merupakan besaran skalar. Berdasarkan persamaan tersebut,
perkalian kecepatan dengan waktu menghasilkan perpindahan yang termasuk besaran
vektor. Jadi kesimpulannya, hasil kali antara vektor dengan skalar adalah vektor.

Perkalian vektor dengan skalar mempunyai arti yang sederhana. Hasil kali
suatu skalar k dengan sebuah vektor_A dituliskan k_A didefinisikan sebagai sebuah
vektor baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar A. Sementara arah
vektor ini searah vektor_A jika k positif, dan berlawanan dengan arah vektor_A jika k

12
negatif. Selain dilakukan perkalian dengan skalar, vektor dapat pula dibagi dengan
skalar. Bagaimanakah cara membagi vektor dengan skalar? Perhatikan sebuah bus
yang bergerak sejauh 500 m ke selatan dalam waktu 20 sekon. Berapakah kecepatan
bus tersebut? Seperti kejadian di depan, kita dapat mencari kecepatan bus tersebut
dengan rumus kecepatan. Kecepatan bus tersebut adalah 25 m/s ke selatan.

Contoh soal:

Suatu vektor A digambarkan sebagai berikut:

Gambarkan vektor B jika:

a. B = 2A

b. B = -2A

Jawab:

B = 2A berarti panjang vektor menjadi dua kali panjang semula dan arahnya sama
dengan arah A

B = -2A berarti panjang vektor menjadi duakali panjang semula dan arahnya
berlawanan dengan arah A

13
 

2.4.2. Perkalian Titik (dot product)

Berdasarkan proyeksi vektor ini, dapat dikenal dua jenis perkalian vektor.

Pertama, perkalian vektor dengan proyeksi sejajar dinamakan perkalian titik


(dot product). Hasil perkalian vektor ini merupakan besaran skalar.

Komponen vektor pada vektor B cos a. Dari definisi perkalian titik tersebut, perkalian
titik antara A dan B dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:

a = sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B

14
Pada perkalian dot product berlaku sifat komutatif. Dapat disimpulkan bahwa hasil
perkalian titik dua buah vektor adalah sebuah skalar.

 2.4.3. Perkalian Silang (cross product)

Perkalian vektor dengan proyeksi yang tegak lurus  dinamakan


perkalian silang (cross product). Hasil perkalian vektor ini merupakan besaran vektor.

Perkalian silang tidak berlaku sifat komutatif.

15
Untuk menentukan arah vektor hasil perkalian silang dapat digunakan kaedah tangan
kanan.

  Contoh perkalian silang adalah momen gaya (torsi).

Contoh soal:

Dua vektor a dan b masing-masing mempunyai besar 12m dan 9m. Sudut yang
dibentuk oleh kedua vektor adalah 30o. Gambarkan dan carilah hasil dari perkalian:

a. 

b. 

Pembahasan:

a.  = A.B cos a

= 12.9 cos 30o

= 54 3 m2

b.  = A.B sin a

= 12.9 sin 30o

= 54 m2

16
 

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki
arah. Contohnya adalah semua besaran pokok, energi, kelajuan, usaha, luas, dan daya.
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contohnya adalah
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya momentum, dan implus. Dua vektor atau
lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut
resultan vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah dan
kedudukan vektor, seperti penjumlahan vektor secara grafis, penjumlahan vektor
secara geometris.

Selain itu, prinsip pengurangan vektor sama dengan penjumlahan vektor.


Hanya saja di selisih vektor, penjumlahannya dilakukan dengan vektor negatifnya.
Perkalian vektor . Perkalian vektor yang akan kita pelajari ada tiga macam, antara lain
perkalian vektor dengan skalar, perkalian titik (dot product), dan perkalian silang
(cross product).

17
3.2 Saran

Saran yang bisa penulis berikan adalah perlu adanya peningkatan materi lebih


lanjut akan materi vektor dan scalar yaitu tentang penjumlahan, pengurangan, dan
perkalian vektor.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, A, 2019. Besaran Vektor dan Besaran Skalar . http://erlangga.co.id /materi-


belajar/sma/10724-besaran-vektor-dan-besaran-skalar.html, diakses pada
tangggal 11 November 2021.
Anonim, B, 2014. Pengertian dan Jenis-jenis Penjumlahan
Vektor. http://Ssumberbelajar.belajar.kemendikbud.go.id/sumberbelajar/
tampil/Penjumlahan-Vektor-2014/konten10.html , diakses pada tangggal 11
November 2021.
Rehan, 2020. Metode Grafis Pada Bidang
Vektor. http://tatasuharta.mapel.xyz/2020/08/vektor-metode-grafis.html ,
diakses pada tangggal 11 November 2021.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

18
19

Anda mungkin juga menyukai