Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

VEKTOR
Dosen pembimbing : Nur Hasanah S.Pd M.Pd

Di Susun Oleh :
Basyiruddin Afifi
(2022030210)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP PGRI Situbondo
2023/2024

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya ucapkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran matimatika dengan judul makalah “operasi vektor”.
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi
atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut yang
dirangkai dengan peta konsep. Selanjutnya, pembaca akan masuk pada
inti pembahasan dan diakhiri dengan penutup berupa kesimpulan
dan saran.
Saya juga berterima kasih atas dukungan guru dan teman, sehingga
makalah ini dapat saya buat berdasarkan pembelajaran yang sudah saya
lewati. Semoga makalah ini dapat disimpan dengan baik, agar dapat
terus dipelajari, dan dapat memberikan wawasan baru bagi yang
membacanya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran atau penilaian tentang
makalah ini.
Terima Kasih kami sampaikan.
Situbondo,25 Oktober 2023

penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................... 2
C.Tujuan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Vektor......................................................................... 3
Sifat –Sifat Vektor........................................................................ 4
Penjumlahan Vektor..................................................................... 4
Pengurangan Vektor..................................................................... 6
Perkalian Vektor........................................................................... 7
Vektor pada bidang (Dimensi 2) ..................................................7
Vektor Pada Ruang (Dimensi 3) ..................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................ 10
Saran.......................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sangatlah pesat. Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah
berhasil dibuatuntuk memudahkan pekerjaan manusia. Keberhasilan demi
keberhasilan yang diraih manusia, tidak lepas atau bahkan sangat
bergantung dari keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu Fisika.
Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena
matematika mampu menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum
fisika dapat diformulasikan secara tepat. Definisi, teori, dan model fisika
selalu dinyatakan menggunakan hubungan matematis.
Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains
lainnya. Salah satu contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak mempelajari
partikel renik semacam elektron. Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari
dan dimanfaatkan pada ilmu kimia. Bahkan topik mekanika kuantum yang
diterapkan pada ilmu kimia telah melahirkan bidang baru yang dinamakan
kimia kuantum (quantum chemistry).
Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut berperan
dalam melahirkan bidang studi baru yang menarik. Di antaranya adalah
biofisika (fisika pada ilmu biologi), geofisika (fisika pada ilmu bumi),
fisika medis (fisika pada ilmu kedokteran), dan yang lebih baru adalah
ekonofisika (fisika pada ilmu ekonomi).
Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan
sebisa mungkin memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu
menemukan keteraturan lainnya di alam semesta yang belum ditemukan
dan memanfaatkan keteraturan yang telah ditemukan untuk menjadi
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tanpa ada penemuan tentang
keteraturan lensa, maka tidak mungkin di temukan planet-planet, tanpa
ditemukannya planet-planet, tidak mungkin ditemukan Hukum-hukum
Kepler, tanpa ditemukan Hukum Kepler, maka tidak mungkin ditemukan
hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih terus berlanjut,
keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan
keteraturan-keteraturan lainnya.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal
itulah yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar
nantinya dapat memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-
hari.
B.Rumusan Masalah
pa dirumusan masalah sebagai berikut :
Sesuai Uraian Sebelumnya, di tentukan
1. Apakah perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor?
2. Apakah perbedaan dari vektor komponen dan vektor satuan?
3. Bagaimana menentukan vektor resultan?
4. Bagaimana menentukan arah vektor?
5. Bagaimana pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari?

C.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektor
komponen.
3. Untuk mengetahui cara menentukan vektor resultan.
4. Untuk mengetahui caramenentukan arah vektor.
5. Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupan
sehari – hari.
BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Vektor
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai
nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan,
percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan
garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah
anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf
kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya
seperti gambar berikut:

Menggambar sebuah Vektor


Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan
sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti
hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang
bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya
vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan
arahnya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah
resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.
B. Sifat-sifat vektor
a. Komutatif
a+b=b+a
b. Assosiatif
a + ( b + c) = (a + b) + c
c. Memiliki elemen satuan atau elemen identitas
a+0=0+a=a
d. Memiliki elemen inverse
a + (-a) = (-a) + a = 0
e. Distributive dengan perkalian skalar
K(a + b) = ka + kb , dengan k= skalar

C. Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang
komponen- komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen
vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2
vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba
memahaminya dengan contoh Untuk vektor segaris,resultannya
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di
bawah ini.

rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut


Menurut aturan cosinus dalam segitiga,

(OR)2 =(OP)2 +(PR)2 –2(OP)(PR)cos(180o–α) (OR)2 =(OP)2+

(PR)2 –2(OP)(PR)cos(-cos α) (OR)2 =(OP)2+(PR)2– 2(OP)


(PR) cos α Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
maka didapat persamaa
R2 = A2 + B2 2AB n cos
α
Rumus menghitung resultan vektornya

Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara

1. Penjumlahan Vektor dengan cara jajar genjang (Pararelogram)

yaitu seperti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah


dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan
tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.

2. Penjumlahan Vektor dengan cara segitiga

Pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor
yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor
pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga
ketemu resultan akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C
atau R = A + B+ C
D. Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma
yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai
arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B
bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B

Rumus Cepat Vektor

berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor


fisika

Jika α = 0o maka R = V1 + V2
Jika α = 90o maka R = √(V 2

+ V 2)

Jika α = 180o maka R = | V1 + V2 | –> nilai


mutlak

Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V

Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan,

bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah
resultan vektor tersebut tersebut!
Jawaban

R = 82 + 62 2.6.8.co 30
R = 64 + 36 + 96
s 0,5 √3
R = 100 + 48 √3

Perkalian Vektor dengan Skalar


Perkalian antara vektor dan skalar adalah hasil kali suatu skalar k dengan
sebuah vektor A, sehingga dapat dituliskan kA dan didefinisikan sebagai
sebuah vektor baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar
A. Arah vektor yang baru ini sama dengan arah vektor A jika k positif
dan berlawanan arah dengan vektor A jika k negatif.+
Perkalian Titik (Dot Product)
Perkalian titik diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A • B. Perkalian
skalar dua vektor dapat dikitang sebagai perkalian antara besar salah satu
vektor dengan komponen vektor lain dalam arah vektor yang pertama tadi.
Maka pada perkalian vektor ini ada ketentuan, yaitu :
 Perkalian komponen vektor yang sejenis (searah) akan menghasilkan
nilai1, seperti : i • i = j • j = k • k = 1
 Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis (saling tegak liris)
akan menghasilkan nilai 0, seperti : i • j = j • k = k • i = 0

Perkalian Silang (Cross Product)


Perkalian silang diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A X B dan
=
hasilnya adalah sebuah vektor lain C. Arah dari C sebagai hasil perkalian
vektor A dan B didefinisikan tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh A
dan B. Pada perkalian vektor in ada ketentuan sebagai berikut :
ixi=0 jxj=0 kxk=0

ixj=k jxk=i k x i =6j

j x i = -k k x j = -i i x k = -i

B. Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)

Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x 1,


y1) dan titik ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk
komponen :

Dilukiskan sebagai :
B (x2, y2)

A (x1, y1)

Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :


F.Vek
tor Pada Ruang ( Dimensi 3)
Vektor di ruang 3 adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu yaitu x ,
y , z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai
pangkal perhitungan.
Vektor p pada bangun ruang dapat dituliskan dalam
bentuk :koordinat kartesius p =(x,y,z)

vektor kolom p = atau, vector baris


p=(x,y,z)
kombinasi linear vektor satuan i, j, k yaitu : p = xi + yj +
zk

dengan i = ,j = , dan k=

i = vektor satuan dalam arah OX j


= vektor satuan dalam arah OY k
= vektor satuan dalam arah OZ
Modulus Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor
dengan koordinat titik A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus
(besar) atau Panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A
dan B yaitu :

Dan jika suatu vektor a disajikan dalam bentuk linear a = a1i + a2j + a3k
,maka modulus vektor a adalah :
8

Vektor Posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O
(0 , 0 ,0) dan berujung di titik P (x,y,z), bila ditulis
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan
suatu vektor dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat
Cartesius XOY dengan menggambar ruas garis dengan anak panah di
salah satu ujungnya. Panjang ruas garis mewakili besar (panjang) vektor
dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf
tebal atau dengan huruf yang digaris bawahi.
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A
dinamakan suatu fungsi u yang dilambangkan dengan A (u). Dalam tiga
dimensi ditulis A(u) = A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k . Contoh fungsi vektor,
misalnya persamaan dari gerakan bebas suatu partikel dalam ruang. Jika

setiap titik dalam suatu ruang (R3) dikaitkan dengan suatu vektor, maka
ruang tersebut disebut medan vektor. Contoh medan vektor, misalnya
aliran fluida (gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu ruangan.
Fungsi vektor dalam dalam duniawi, berkaitan dengan masalah transportasi,
navigasi, komputerisasi, dsb. Sedangkan dalam urusan keagamaan,
vektor berperan untuk menunjukkan kemuliaan Allah SWT. serta
menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi.
Saran
Pembahasan tentang fungsi vektor ini bukan pembahasan singkat yang
akan selesai dalam sekali duduk. Masih ada banyak lagi yang belum
dibicarakan disini. Untuk itu, diharapkan kita mau mencari sumber-sumber
lain diluar sana untuk menambah pengetahuan kita tentang Fungsi vektor
dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan dalam karya ilmiah ini.

Anda mungkin juga menyukai