Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SIFAT-SIFAT OPERASI ALJABAR VEKTOR

Disusun oleh :
Nama anggota : Imamul muttaqin 14
Lutfia nabila nur ramadhani 17
Musa wildan 21
Rahmat ramadhan 28
Shira nuril laili 32

Kelas X Mipa 6

SMA NEGERI 1 KRAKSAAN


2022

1|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT. tuhan yang maha esa yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Sifat-sifat
operasi aljabar vektor tepat waktu.
Makalah sifat-sifat operasi aljabar vektor ini dibuat guna memenuhi tugas yang
diberikan. Selain itu, saya berharap makalah ini bisa menambah wawasan bagi
pembaca mengenai Sifat-sifat operasi aljabar vektor.
Kami, selaku penyusun makalah ini, sadar bahwa banyak kekurangan pada
penyusunan makalah ini. Karena itu, kritik dan saran sangat membantu kami untuk
menyempurnakan Makalah ini.
Demikianlah Makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan juga untuk pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

2|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


DAFTAR ISI

Halaman depan ….…………………………………………………………………………………… 1


Kata Pengantar ..……………………..……………………………………………………………… 2
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………. 3
Pendahuluan ……………….…………………………………………………………………………. 4
Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………… 4
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 4
Tujuan ………………………………………………………………………………………….. 4
Isi ……………………………………………………………………………………………………………. 5
1. Perbedaan Skalar Dan Vektor ………..………………………………………... 5
2. Notasi Vektor …..…….…………..……………………………………………………. 5
3. Jumlah, Selisih, Dan Hasil Kali Vektor Dengan Skalar ..……………… 5
4. Vektor Posisi .….……………………………………………………………………….. 6
5. Operasi Vektor Secara Aljabar …………………………………………………. 7
6. Masalah Titik Tiga Segaris ………………………………………………………… 7
7. Pembagian Segmen Segaris ……………………………………………………… 8
Penutup ………………………………………………………………………………………………….. 12
Kesimpulan ……………………………………….…………………………………………… 12
Saran ……….……………………………………….…………………………………………… 12
Daftar Pustaka …………………………………………….…………………………………………… 13

3|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


 Vektor adalah ruas garis berarah yang memiliki besaran (nilai) dan arah
tertentu. Secara geometris, suatu vektor dapat digambarkan sebagai ruas garis
berarah dengan panjang ruas garis menyatakan besar vektor dan arah ruas garis
menyatakan arah vektor.
Sementara itu aljabar vektor adalah operasi pada dua atau lebih dari
vektor yang meliputi penambahan, pengurangan dan perkalian. Operasi vektor dapat
dilakukan melalui komponen-komponen skalarnya.
Salah satu manfaat vektor dalam kehidupan kita adalah penggunaan GPS
(Global Positioning System). Apabila kita sedang membutuhkan petunjuk arah suatu
tempat, kita dpat mengandalkan system GPS, GPS ini akan menentukan letak lokasi
yang kita tuju dengan bantuan satelit. Dalam komputer vektor juga berperan penting
dalam pembuatan grafis. Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-
koordinat.
Tetapi masih banyak orang-orang yang belum banyak mengerti apa itu
aljabar vektor. Maka dari itu di dalam makalah ini akan di bahas tentang aljabar
vektor, terutama tentang Sifat-sifat operasi aljabar vektor

Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan skalar dan vektor ?
2. Bagaimana cara penulisan dan notasi vektor ?
3. Apa itu jumlah, selisih, dan hasil kali vektor dengan skalar ?
4. Bagaimana cara menyatakan vektor posisi ?
5. Apa saja operasi-operasi vektor secara aljabar ?
6. Bagaimana cara menentukan titik tiga segaris ?
7. Bagaiamana cara membagi segmen segaris ?

Tujuan
1. Untuk menjelaskan perbedaan skalar dan vektor.
2. Untuk menjelaskan cara penulisan dan notasi vektor.
3. Untuk menjelaskan apa itu jumlah, selisih, dan hasil kali vektor dengan skalar.
4. Untuk menjelaskan cara menyatakan vektor posisi.
5. Untuk menjelaskan operasi-operasi vektor secara aljabar.
6. Untuk menjelaskan cara menentukan titik tiga segaris.
7. Untuk menjelaskan cara membagi segmen segaris.

4|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


ISI
1. Perbedaan antara Skalar dan Vektor
Skalar dapat didefiniskan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan
satuan yang sesuai. Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai
satuan tanpa arah. Contoh Skalar: panjang, luas, volume, massa, dan waktu.
Vektor didefinisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja
nilainya (dengan satuan) tetapi juga arah kemana vektor itu beroprasi. Vektor juga
dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki arah. Contoh Vektor: gaya, kecepatan,
dan percepatan.

2. Penulisan dan Notasi Vektor


Sebuah vektor dapat ditampilkan sebagai ruas garis berarah. Notasi
sebuah vektor dapat dinyatakan dengan dua huruf, misalnya ⃗ MN dan ⃗ AB . Huruf
pertama menyatakan titik awal (starting point) dan huruf kedua menyatakan titik
akhir (terminal point). Jadi, ⃗ MN menyatakan vektor yang berawal di titik M dan
berakhir di titik N. Harus diketahui, bahwa ⃗
MN tidak sama dengan ⃗
NM .

Vektor juga dapat dinotasikan dengan satu huruf. Jika vektor dituliskan
dengan satu huruf, maka biasanya digunakan huruf kecil dan dicetak tebal miring,
misalnya a atau b. Untuk tulisan tangan biasanya digunakan tanda garis bawah huruf,
misalnya a dan b.

3. Jumlah, Selisih, dan Hasil Kali Vektor dengan Skalar


a. Jumlah Vektor

Misalnya, kita berada di titik A dan berjalan menuju titik B. Kemudian,


berjalan lagi dari titik B menuju titik C. posisi awal kita berada di titik A dan
posisi akhir ada di titik C, dan kita dikatakan telah menempuh vektor ⃗ AC . ⃗
AC
⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗
disebut resultan (atau jumlah) dari AB dan BC , ditulis: AC = AB + BC .
b.Selisih Vektor

Lihat gambar diatas, bagaimana jika kita diminta menentukan selisih vektor ⃗
AB
- ⃗BC . Selisih vektor ⃗AB - ⃗BC (atau a - b) dapat kita ubah menjadi jumlah
vektor ⃗AB + (-⃗
BC ), dengan - ⃗
BC adalah lawan dari lawan dari ⃗
BC .

5|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


c. Hasil Kali Vektor dengan Skalar
Secara aljabar, perkalian vektor dengan skalar hasilnya adalah semua
unsur pada vektor dikalikan dengan skalarnya. Misalnya vektor a⃗ = (a 1,a 2) dan b⃗
= (b 1,b 2).
Misalnya gaya ƒ menggerakkan sebuah troli bermasa 20 kg dengan
percepatan a. Jika massa diperbesar dua kali, maka gaya pun harus diperbesar
dua kali supaya memberikan percepatan yang sama, yaitu a. Gaya ini dapat
dinyatakan sebagai ƒ + ƒ = 2ƒ, dimana 2ƒ searah dengan ƒ, tetapi besarnya dua
kali dari ƒ.
Jika vektor a dikalikan dengan skalar k hasilnya vektor ka, yang
besarnya sama dengan |k a|, dan arahnya searah dengan a jika k > 0 (k positif)
atau berlawanan arah dengan a jika k < 0 (k negative).

4. Vektor Posisi
Vektor posisi suatu titik didefinisikan sebagai posisi titik tersebut
terhadap sebuah titik yang ditetapkan sebagai acuan. Kita bisa saja mengambil titik
apa saja sebagai titik acuan.

Sebagai contoh, ditunjukkan garis ⃗ OA yang menyatakan vektor posisi a


relatif terhadap titik acuan O, dan garis berarah ⃗
OB yang menyatakan vektor b relatif
terhadap titik acuan O.
Untuk menyatakan vektor posisi, akan lebih mudah jika menetapkan titik
asal O sebagai titik acuan. Sebagai contoh, kita diminta untuk menyatakan ruas garis
berarah ⃗AB dalam vektor-vektor posisi ⃗ OA = a dan ⃗ OB = b. Dengan menggunakan

aturan segitiga vektor dalam ΔOAB , dengan vektor AB sebagai penutup, diperoleh:
AB = ⃗
⃗ AO + ⃗
OB

= -⃗
OA + ⃗
OB = -a + b

Jadi ⃗
AB = b – a

5. Operasi Vektor Secara Aljabar


Operasi vektor secara geometri sudah kita pelajari di atas. Pada bagian
ini akan dibahas operasi vektor secara aljabar, materi dimulai dengan membahas
operasi jumlah vektor, selisih vektor, dan hasil kali vektor dengan skalar.

6|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


( a ) (b )
1 1
Misalkan, a = a dan b = b , berlaku operasi-operasi berikut:
2 2

1. a + b = ( a ) + (b ) = ( a )
a 1 b a +b1 1 1

2 2 2+b2

Dalam jumlah vektor, komponen-komponen yang seletak dijumlahkan.

() () ( )
a1 b1 a1−b1
2. a + b = a – b = a
2 2 2– b 2

Dalam selisih vektor, komponen-komponen yang seletak dikurangkan.

() ( )
a1
3. ka = k a = ka
2 2
ka1

Dalam perkalian vektor dengan skalar, skalar k dikalikan ke setiap komponen.


Dalam operasi aljabar vektor juga terdapat beberapa sifat yaitu;
1. a+b=b+a sifat komutatif
2. (a + b) + c = a + (b + c) sifat asosiatif
3. a–b≠b-c sifat antikomutatif
4. k(a + b) = ka + kb sifat distributif

6. Masalah Tiga Titik Segaris


Bagaima membuktikan bahwa tiga titik itu segaris,akan kita bahas pada
bagian ini. Misalnya titik-titik P, Q, dan R adalah segaris.

Jika titik-titik P, Q, dan R segaris pasti ⃗


QR sejajar dengan ⃗
PQ , sehingga
dapat ditulis ⃗ QR = k⃗PQ . Karena Q merupakan titik bersama dari ⃗ QR dan ⃗PQ Maka
pastilah titik-titik P, Q, dan R terletak segaris. Perhatikan, jika ⃗
AB = k⃗
CD, sementara
⃗ ⃗
AB dan CD tidak memiliki titik bersama, maka titik-titik A, B, dan C tidak segaris.

AB = k⃗
Titik A, B, dan C segaris, jika dapat dituliskan dalam bentuk ⃗ BC ,
AB dan ⃗
dengan B sebagai titik bersama dari ⃗ BC .

Contoh soal :
1. Diketahui tiga titik yaitu A(-3, -8, -3), B(1, -2, -1) dan C(3, 1, 0). Coba selidiki
apakah titik A B dan C terletak pada satu garis (segaris/kolinear)?
Pembahasan :
*). Untuk menentukan segaris atau tidak, cukup kita bentuk dua vektor dari
titik-titik yang ada dan kita cek apakah salah satu vektor adalah kelipatan dari
vektor yang lain, jika ya maka ketiga titik segaris (dan berlaku sebaliknya).
*). Misal kita bentuk vektor :

AB = B – A = (1 – (-3), -2 – (-8), -1 – (-3)) = (4, 6, 3)

7|Sifat-sifat operasi aljabar vektor



BC = C – B = (3 – 1, 1- (-2), 0 – (-1)) = (2, 3, 1)
*). Terlihat bahwa ⃗AB kelipatan dari vektor ⃗ AB = 2⃗
BC yaitu ⃗ BC
Artinya dapat kita simpulkan bahwa ketiga titik A, B dan C segaris(kolinear).

7. Pembagian Segmen Segaris


Segmen garis adalah garis dengan titik awal dan titik akhir.
Perbedaannya dengan garis adalah segmen garis memiliki ujung dan pangkal berupa
dua buah titik yang jelas dan terhingga. Ujung dan pangkal yang jelas membuat
segmen garis dapat diukur berapa panjang. Pembagian segmen garis adalah
pembagian antara suatu garis dengan garis lainnya yang menunjukkan suatu jarak.
A. Letak Suatu Titik pada Segmen Garis
Suatu garis dapat dibagi menjadi n bagian sama panjang atau dengan
perbandingan tertentu. Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.

Ruas garis PQ dan ruas garis QP adalah ruas garis yang sama karena
keduanya merupakan himpunan titik-titik yang sama, sehingga dapat ditulis PQ
= QP. Jika pada ruas garis PQ kita sisipkan titik O, maka terdapat 2 segmen garis
yaitu ⃗
PO dan ⃗OQ .

Jika berlaku ⃗PO = ⃗OQ, maka O merupakan titik tengah ruas garis PQ
dengan perbandingan ⃗ PO : ⃗
OQ = 1 : 1. Dengan demikian, kita telah membagi
ruas garis PQ menjadi n bagian sama panjang, dengan n = 2. Kita juga dapat
membagi ruas garis PQ dengan perbandingan tertentu, yaitu dengan
menyisipkan titik O di antara ruas garis PQ dengan perbandingan ⃗ PO : ⃗
OQ
sesuai dengan yang kita inginkan atau membaginya menjadi beberapa segmen
garis.
B. Letak Titik terhadap suatu Segmen Garis
Misalkan titik P membagi garis AB di dalam dengan perbandingan ⃗ AP :

PB = m : n dimana m dan n semuanya positif, seperti gambar berikut ini.

Koordinat titik P dapat ditentukan dengan rumus perbandingan vektor :


⃗ n ⃗a
m b+
⃗p =
m+ n

8|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


Misalkan titik P membagi garis AB di luar dengan perbandingan m : n
dimana m dan n semuanya positif. Ada dua kemungkinan letak titik P terhadap
titik A dan B yaitu :
(i). Titik P terletak sebelum AB dengan syarat m < n
Perbandingan vektornya : ⃗
PA : ⃗
PB = m : n atau ⃗
AP : ⃗
PB = -m : n

(ii). Titik P terletak setelah AB dengan syarat m > n


Perbandingan vektornya : ⃗
AP : ⃗
BP = m : n atau ⃗
AP : ⃗
PB = m : -n

(Catatan: Jika arah vektor dibalik maka nilai perbandingannya menjadi negatif).
Perhatikan ilustrasi gambar berikut ini

Koordinat titik P dapat ditentukan dengan rumus perbandingan vektor :


*). Titik P sebelum garis AB :
−m b⃗ +n ⃗a
⃗p =
−m+n

*). Titik P setelah garis AB :



m b−n a⃗
⃗p =
m−n

C. Vektor Posisi Titik yang terletak pada Segmen Garis

Jika lupa dengan rumus perbandingannya, maka kita langsung gunakan


bentuk perkalian vektor dengan skalar saja atau kelipatan vektor.

9|Sifat-sifat operasi aljabar vektor


Misalkan terdapat perbandingan vektor ⃗
PA : ⃗
PB = m : n
Maka pengerjaannya kita jabarkan biasa yaitu :

PA : ⃗
PB = m : n

PA m

PB
= n
n⃗PA = m⃗ PB
n(a⃗ - ⃗p) = m(b⃗ - ⃗p)
na⃗ – n⃗p = mb⃗ - m⃗p
Dari bentuk na⃗ – n⃗p = mb⃗ – m⃗p ini pasti kita akan bisa mencari vektor satuan
mana yang diminta karena tinggal mengganti titik yang diketahui.

Contoh soal :
1. Tentukan koordinat titik p yang membagi garis hubung A(2, 3, -1) dan B(-3, 3,
4) dengan perbandingan 2 : 3 berdasarkan ketentuan :
a). Titik P membagi AB di dalam
b). Titik P membagi AB di luar dan tentukan posisi letak titik P.
Penyelesaian :
a). Titik P membagi AB di dalam
*). Bentuk perbandingannya adalah ⃗ AP : ⃗
PB = 2 : 3
*). Menentukan posisi titik P :
2 b⃗ +3 ⃗a
⃗p =
2+3
1 ⃗
= (2b + 3a⃗ )
5
1
= (2(-3, 3, 4) + 3(2, 3, -1))
5
1
= ((-6, 6, 8) + (6, 9, -3))
5
1
= (0, 15, 5)
5
= (0, 3, 1)
Kita peroleh vektor posisi titik P yaitu ⃗p = (0, 3, 1)
Sehingga koordinat titik P adalah (0, 3, 1).
b). Titik P membagi AB di luar dan tentukan letak posisi P.
*). Perbandingan vektornya m : n = 2 : 3 artinya m < n sehingga titik P terletak
sebelum garis AB
*). Bentuk perbandingannya adalah ⃗ PA : ⃗PB = 2 : 3 atau ⃗
AP : ⃗
PB = -2 : 3
*). Menentukan vektor posisi titik P :
⃗ −2 ⃗b+3 ⃗b
P=
−2+3
−2 ⃗b+3 ⃗b
=
1
= −2 b+3 b⃗

= -2(-3, 3, 4) + 3(2, 3, -1)

10 | S i f a t - s i f a t o p e r a s i a l j a b a r v e k t o r
= (6, -6, -8) + (6, 9, -3)
= (12, 3, -11)
Kita peroleh vektor posisi titik P yaitu p = (12, 3, -11)
Sehingga koordinat titik P adalah (12, 3, -11) terletak sebelum titik A dan B.

PENUTUP
Kesimpulan
Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan
tanpa arah. Sementara Vektor adalah ruas garis berarah yang memiliki besaran (nilai)
dan arah tertentu .
Notasi sebuah vektor dapat dinyatakan dengan dua huruf, misalnya ⃗AB
dan ⃗
MN , Vektor juga dapat dinotasikan dengan satu huruf (dengan cetak miring dan
tebal), misalnya a atau b.

11 | S i f a t - s i f a t o p e r a s i a l j a b a r v e k t o r
Vektor posisi suatu titik didefinisikan sebagai posisi titik tersebut
terhadap sebuah titik yang ditetapkan sebagai acuan. Kita bisa saja mengambil titik
apa saja sebagai titik acuan.
Dalam jumlah vektor, komponen-komponen yang seletak dijumlahkan.
Sama dengan jumlah vektor, dalam selisih vektor, komponen-komponen yang seletak
dikurangkan. Sedangkan dalam perkalian vektor dengan skalar, skalar dikalikan ke
setiap komponen. Dalam operasi vektor secara aljabar juga terdapat beberapa sifat,
yaitu: sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat antikomutatif, sifat distributif.
Titik A, B, dan C segaris, jika dapat dituliskan dalam bentuk ⃗ AB = k⃗BC ,
dengan B sebagai titik bersama dari ⃗ AB dan ⃗ BC . Untuk menentukan segaris atau
tidak, cukup kita bentuk dua vektor dari titik-titik yang ada dan kita cek apakah salah
satu vektor adalah kelipatan dari vektor yang lain, jika ya maka ketiga titik segaris
(dan berlaku sebaliknya).
Segmen garis adalah garis dengan titik awal dan titik akhir. Perbedaannya
dengan garis adalah segmen garis memiliki ujung dan pangkal berupa dua buah titik
yang jelas dan terhingga. Ujung dan pangkal yang jelas membuat segmen garis dapat
diukur berapa panjang. Pembagian segmen garis adalah pembagian antara suatu
garis dengan garis lainnya yang menunjukkan suatu jarak.

Saran
Pembahasan tentang vektor ini bukan pembahasan singkat yang akan
selesai dalam sekali duduk. Masih banyak lagi yang belum dibahas disini. Untuk itu,
diharapkan kita mau mencari sumber-sumber lain diluar sana utuk menambah
pegetahuan kita tentang vektor dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan dalam
karya ilmiah ini.
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami disini
mengharapkan adanya kritik maupun saran yang membangun agar makalah ini
menjadi makalah yang jauh lebih sempura.

12 | S i f a t - s i f a t o p e r a s i a l j a b a r v e k t o r
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/302831726/Aljabar-Vektor
https://id.scribd.com/document/348292418/MAKALAH-VEKTOR-MATEMATIKA
https://www.konsep-matematika.com/2017/10/perbandingan-vektor-pada-ruas-
garis.html
https://www.konsep-matematika.com/2017/09/kesamaan-dua-vektor-vektor-
sejajar-dan-segaris.html?m=1
https://www.konsep-matematika.com/2017/09/vektor-posisi-dan-vektor-nol.html

13 | S i f a t - s i f a t o p e r a s i a l j a b a r v e k t o r

Anda mungkin juga menyukai