Disusun Oleh :
i
Dengan segala puji syukur kita panjatkan atas nikmat yang telah diberikan
terhadap Allah SWT. karena atas karunia-Nya kita dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
DAFTAR ISI
ii
SIFAT – SIFAT OPERASI ALJABAR VEKTOR
iii
A. Perbedaan Skalar dan Vektor
Vektor Matematika
Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sangatlah pesat. Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah
berhasil dibuatuntuk memudahkan pekerjaan manusia. Keberhasilan
demi keberhasilan yang diraih manusia, tidak lepas atau bahkan sangat
bergantung dari keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu Fisika.
Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains
lainnya. Salah satu contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak
mempelajari partikel renik semacam elektron. Bahasan tersebut
ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan pada ilmu kimia. Bahkan
topik mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu kimia telah
melahirkan bidang baru yang dinamakan kimia kuantum (quantum
chemistry).
Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut
berperan dalam melahirkan bidang studi baru yang menarik. Di
antaranya adalah biofisika (fisika pada ilmu biologi), geofisika (fisika
pada ilmu bumi), fisika medis (fisika pada ilmu kedokteran), dan yang
lebih baru adalah ekonofisika (fisika pada ilmu ekonomi).
iv
Kepler, maka tidak mungkin ditemukan hal-hal penting lainnya di tata
surya, dan hal-hal ini masih terus berlanjut, keteraturan yang telah
ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan keteraturan-
keteraturan lainnya.
Pengertian Vektor
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai
nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk
menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal.
Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan
arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal
(bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar
berikut:
v
Sifat-Sifat Vektor
Komutatif
a + b = b + a
Assosiatif
a + ( b + c) = (a + b) + c
a + 0 = 0 + a = a
a + (-a) = (-a) + a = 0
Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang
komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-
komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari
resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi
tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh.
R = A + B + C + n dst…
vi
Menurut aturan cosinus dalam segitiga,
vii
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah
dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan
tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu
hingga ketemu resultan akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan R
= V + C atau R = A + B + C.
Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma
yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah
yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B
bergerak ke arah barat maka resultannya.
R = A + (-B) = A – B
viii
Rumus Cepat Vektor
Berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika :
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6
satuan, bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar
dan arah resultan vektor tersebut tersebut!
Jawaban :
ix
sebagai perubahan vektor awal dengan skala terentu. Perubahan panjang
pada vektor yang terjadi bisa lebih panjang, lebih pendek, atau sama dengan
vektor awal. Perkalian skalar vektor juga dapat mengubah arah vektor awal,
bisa searah atau berlawanan. Nama lain dari perkalian skalar vektor atau
perkalian skalar dua vektor matematika dapat diartikan juga sebagai
kelipatan vektor.
Misalkan:
x
Perkalian Skalar Vektor Secara Geometri
Perkalian skalar vektor secara geometri tidak jauh berbeda dengan perkalian
skalar vektor secara aljabar. Dalam perkalian skalar vektor secara geometri
biasanya menggunakan simbol yang dituliskan dalam urutan/susunan
bilangan real. Perkalian skalar vektor bisa menghasilkan perbesaran atau
perkecilan vektor. Arah vektor pada perkalian skalar vektor bisa menjadi
berlawanan arah atau tetap searah.
xi
2. Untuk maka sama dengan .
xii
5. Untuk maka berlawanan arah dengan dan
panjangnya sama.
Berikut ini adalah sifat-sifat yang berlaku pada perkalian skalar vektor.
xiii
Perkalian Antara Dua Vektor
xiv
Berikut ini adalah daftar sifat-sifat perkalian skalar dua vektor.
xv
maka nilai adalah ….
Pembahasan:
Mencari nilai :
Mencari nilai :
Jawaban:
xvi
satu vektor dengan komponen vektor lain dalam arah vektor yang
pertama tadi. Maka pada perkalian vektor ini ada ketentuan, yaitu :
i x i = 0 i x j = k j x i = -k
j x j = 0 j x k = i k x j = -i
k x k = 0 k x i = j i x k = -i
Dilukiskan sebagai :
xvii
Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :
xviii
PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR adalah Perkalian skalar antara
vektor a dan b adalah a · b , dengan :
xix
Modulus Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor
dengan koordinat titik A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus
(besar) atau panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik
A dan B yaitu :
Vektor Posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik
O (0 , 0 , 0) dan berujung di titik P (x , y , z), bila ditulis .
xx
Secara aljabar sebuah vektor dapat dinyatakan dengan
salah satu cara, sebagai berikut :
3. Vektor basis
xxi
PEMBAGIAN RUAS GARIS VEKTOR
Diketahui ruas garis AB. Titik P terletak pada ruas garis tersebut
sedemikian hingga AP : PB = m : n . Maka :
Pada perbandingan AP : PB = m : n ,
xxii
SUDUT ANTARA DUA VEKTOR
Jika a adalah sudut antara vektor vektor a dan b , maka nilai a dapat
ditentukan dari :
CONTOH SOAL SUDUT ANTARA DUA VEKTOR DAN
JAWABAN
xxiii
PROYEKSI VEKTOR ORTOGONAL
xxiv
Contoh Soal Proyeksi vektor Proyeksi skalar ortogonal Dan
Jawabannya
EVALUASI!!!
Nomor 1
A. i + 8j + 2 k
B. i + 8 j - 2k
C. i - 8j + 2k
D. - i - 8j + 2k
E. - i - 8j - 2k
Pembahasan
xxv
a = - b maka t i - 8 j + h k = - (t +2) i - 4 j - 2 k
t = - (t +2)
t=-t-2
2t = -2
t = -1
lalu h = -2
sehingga, a = - i - 8 j - 2 k
Jawaban: E
Nomor 2
Pembahasan
Sehingga
Jawaban: B
Nomor 3
xxvi
Diketahui titik-titik A (2, 5, 2), B (3, 2, -1), C (2, 2, 2). Jika a = AB
dan b = CA dan c = b - a maka vektor c adalah...
A. (1,5,3)
B. (-1,5,3)
C. (-1,0,3)
D. (-1,3,5)
E. (-1,-3,5)
Pembahasan
Jawaban:C
Nomor 4
A. √5
B. √7
C. √11
D. √13
E. √14
Pembahasan
W = 3 (3 i + 2 j + k) - 4 (2i + j) = i + 2j + 3k
Jawaban: E
xxvii
Nomor 5
A. √2
B. √3
C. √5
D. √6
E. 1
Pembahasan
Jadi Ɵ = 60 derajat
Jawaban: B
Nomor 6
A. i + j + k
B. 2i - 5j + k
C. 5i - 2j + k
D. 5i + 2j + k
E. 5 i - 2 j - k
Pembahasan
2a - 3b - 5c = 2i - 4j + 2k - 6i + 6j + 9k + 5i - 5j - 10k = i + j + k
Jawaban:A
Nomor 7
xxviii
A. 13
B. 15
C. 17
D. 19
E. 20
Pembahasan
= 4 . 2 . 1/2 + 42
= 4 + 16 =20
Jawaban:E
Nomor 8
A. 1/5 √30
B. 2/5 √30
C. 3/5 √30
D. 4/5 √30
E. √30
Pembahasan
Jawaban: B
Nomor 9
xxix
Vektor-vektor u = 2i - mj + k dan v = 5i + j - 2k saling tegak lurus.
Maka harga m haruslah...
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
Pembahasan
u.v=0
m =8
Jawaban:D
Nomor 10
A. 1
B. 2
C. √5
D. √10
E. √14
Pembahasan
xxx
menghitung panjang proyeksi
Jawaban: E
xxxi