Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS VEKTOR

MATA KULIAH

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

OLEH

RIVAIN HABIBI SIREGAR


BERYNTA DALIMUNTE
ADYTHIA MANALU
KEVIN PETRUS TAMBUNAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIMED
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah


memberi rahmat dan nafas kehidupan, sehingga tugas kelompok yang
diberikan oleh dosen pengampu yang berjudul ANALISIS VEKTOR
pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik, walaupun kami yakin
masih banyak kekurangannya. Mohon maaf bila ada kesalahan kata.

Medan, 4 September 2016

( Kelompok )

i
DAFTAR ISI halaman

KATA PENGANTAR ....................................... i

DAFTAR ISI ....................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Rumusan Masalah 2
BAB 2 Pembahasan 3
2.1 Sistem Koordinat Persegi 3
2.2 Komponen Vektor dan Vektor Satuan 4
2.3 Diferensiasi Vektor 8

BAB 3 Penutup 9

LAMPIRAN 10

ii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di bangku SMA / SMK, kita menjumpai pelajaran matematika
tentang vektor. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), Vektor
adalah besaran yang memiliki ukuran / nilai dan arah. Contohnya, dalam
konsep benda bergerak. Mobil sedan menempuh perjalanan 5 km ke utara.
Dari contoh tersebut, vektor di ibaratkan dengan sebuah mobil. Nilai atau
magnitudo adalah 5 km dan arahnya ke utara.

Suatu vektor tidak akan lengkap atau tidak dikatakan vektor bila
salah satu yang dimiliki vektor pada umum yaitu nilai / magnitudo dan
arahnya. Misalnya, Budi bergerak 10 meter. Dari contoh tersebut itu tidak
bisa dikatakan vektor. Contoh yang lain, Andi bergerak ke selatan. Dari
contoh tersebut juga tidak bisa dikatakan vektor.

Mengidentifikasi suatu vektor dibutuhkan hanya dua karakteristik,


yaitu nilai / magnitudo dan arahnya. Konsep vektor sangat dibutuhkan
dalam Mata Kuliah Medan Elektromagnetik , karna di mata kuliah ini kita
membahas medan magnet yang mempunyai nilai dan sekaligus arahnya.

Bukan hanya di matah kuliah tersebut aja kita membutuhkan konsep


vektor, dalam kehidupan kita sehari - hari kita sering melihat pergerakan
benda. Pergerakan benda yang mempunyai nilai / magnitudo dan arah.
Sehingga kita memakai konsep vektor untuk memetahkan suatu
pergerakkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut

1. Apa itu vektor.

2. Apa komponen penyusun suatu vektor.

3. Bagaimana mendeskripsikan suatu vektor.

1.3 Tujuan Rumusan Masalah


Tujuan dalam perumusan masalah

1. Agar kita dapat mendeskripsikan suatu vektor.

2. Agar kita dapat menyelesaikan soal - soal tentang permasalahan suatu


vektor.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Koordinat Persegi


Vektor memiliki sebuah magnitudo ( nilai ) dan sebuah arah di
dalam ruangan. Kita hanya akan berurusan dengan ruangan - ruangan
berdimensi dua dan tiga. Namun vektor didefinisikan untuk ruangan
berdimensi n pada penerapan yang lebih lanjut.

Untuk menggambarkan sebuah vektor, kita harus memberikan vektor


suatu panjang ( nilai / magnitudo ) arah, sudut, dan proyeksi - proyeksi
yang spesifik. Dengan sistem kordinat persegi, kita menarik tiga buah
garis yang saling tegak lurus antara satu sama lainnya, kita menamakan
ketiga garis tersebut sumbu x, y, dan z.

Lokasi sebuah titik dapat dijabarkan oleh nilai koordinat x, y, dan


z. Masing - masing nilai koordinat mengindikasikan jarak tegak lurus dari
titik tersebut ke sumbu x, y, dan z. Sebagai contoh, gambar dibawah
memperlihatkan sebuah sistem koordinat persegi. Lokasi titik P ( 5, 4, 3 ).

Gambar di atas menunjukkan lokasi titik P ( 5, 4, 3 ). Yang artinya x = 5,


y = 4, z = 3.

3
2.2 Komponen Vektor dan Vektor Satuan
Setelah kita menggambarkan vektor melalui sistem koordinat persegi
( tiga dimensi ), sekarang kita akan membahas komponen - komponen suatu
vektor. Untuk menjabarkan sebuah vektor di dalam sistem koordinat
persegi, terlebih dahulu kita memperhatikan gambar sebuah vektor di
bawah.

Kita misalkan saja vektor u, yang bermula di titik pusat koordinat


dan mengarah keluar menjauhinya. salah satu cara memberi identitas pada
vektor ini dengan memberikan tiga buah vektor komponen, yang masing -
masing memiliki arah sejajar dengan salah satu dari ketiga sumbu
koordinat, dimana jumlah ketiganya adalah sama dengan vektor tersebut.

Gambar di atas menunjukkan bahwa komponen vektor u adalah x,


y, dan z maka vektor u = x + y + z. Untuk menyatakan masing - masing
besar nilai x, y, dan z , diperlukan suatu vektor satuan yang menyatakan
arah tersebut terhadap ketiga sumbu tersebut, yaitu ax , ay , dan az .

Vektor -
vektor satuan dengan sumbu koordinat yang terkait, yang secara definisi
memiliki magnitudo sebesar satu dan arah yang selalu sama dengan
sumbu koordinat yang terkait. Perhatikan gambar di bawah, kita misalkan
saja titik P ( 5, 4, 3 ) dan Q ( 4, -3, 2). Untuk menyatakan vektor u yang
dari titik pusat koordinat menjauhi dan menuju titik P. Maka u = 4 ax - 3
ay + 2 az dan v = 5 ax + 4 ay + 3 az . Untuk mencari vektor PQ = w.

w = Q - P = u - v = 4 ax - 3 ay + 2 az - (5 ax + 4 ay + 3 az ) = (4 - 5) ax - ( 3 +
4 ) ay + (2 - 3) az = - ax - 7 ay - az

5

Vektor w = PQ yang kita dapatkan diatas bukanlah sebuah vektor
yang keluar dari titik pusat ( berawal dari titik pusat dan mengarah
menjauhinya ) melainkan vektor yang berawal dari titik P berakhir ke titik
Q.

Kita misalkan saja vektor u dengan persamaan u = m ax + n ay + o az


maka mencari magnitudo vektor u.

u = m +n + o
2 2 2

Semua sistem koordinat yang kita bicarakan di atas akan memiliki


seperangkat vektor satuan dasarnya sendiri, tiga vektor satuan tersebut
ialah ax , ay , dan az . Tiga vektor satuan searah dengan sumbu koordinat
yang saling bertegak lurus, yang dapat digunakan untuk menguraikan
vektor apapun menjadi vektor - vektor komponennya. Akan tetapi,
penggunaan vektor satuan sangat terbatas hanya untuk tujuan ini saja.

Dalam berbagai situasi, kita perlu menuliskan vektor satuan yang


memiliki arah tertentu maka rumusnya adalah

u u
au = m +n2 +o 2
2
= u

contoh

Tulis sebuah persamaan vektor satuan yang mengarah dari titik pusat ke
v ( 3, -3, 3 )

pemecahan

Pertama menentukan persamaan vektor yang berawal dari titik pusat


menuju titik v

v = 3 a x - 3 ay + 3 a z

sekarang menghitung magnitudo v

v = 32+(3)2+3 2 = 3 3

6
dan pada akhirnya kita menuliskan persamaan vektor satuan yang
berawal dari titik pusat dan menuju ke titik v

v 3 a x3 a y +3 a z 3 3 3
av = v = 3 3 = 3 3 ax - 3 3 ay + 3 3 az

1
= 3 ( ax - a y + az )

2.3 Diferensiasi Vektor


Diferensiasi adalah turunan, pembahasan kali ini akan membahas
konsep turunan biasa dari vektor . Kita misalkan u (t) sebuah vektor yang
bergantung pada sebuah variabel skalar tunggal t, t diartikan sebagai
u u ( t + t )u(t )
waktu. Maka t = t

dimana u menunjukkan pertambahan dalam vektor u . Perhatikan


gambar di bawah ini.
Turunan dari vektor u (t) terhadap t
du(t) u ( t+ t )u (t)
= lim
dt t 0 t

Kita misalkan u ( t ) = x(t) ax + y(t) ay + z(t) az , maka turunan u ( t) terhadap


t (waktu ) .

du(t) dx dy dz
dt = dt + dt + dt

mengali ruas kiri dan kanan dengan dt , maka di dapat persamaannya


menjadi

du(t) = dx ax + dy ay + dz az

Di atas merupakan persamaan vektor turunan maka bisa dicari magnitudo


vektor du(t)

du(t) = dx 2+ dy 2+ dz 2

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Seperti hidup kita yang mempunyai arah dan tujuan sama dengan
halnya dengan vektor, jadi kita harus mengetahui tujuan dan arah hidup
kita kemana . Kenalilah dirimu sama halnya seperti kau mengidentifikasi
suatu vektor

LAMPIRAN

R. Spiegel. Murray, Hans J. Wospakrik. Analisis Vektor. 1999, Erlangga,


Jakarta

Soemartojo. Noeniek. Analisa Vektor. 1990, Erlangga, Jakarta


10

Anda mungkin juga menyukai