Anda di halaman 1dari 17

TITIK DAN VEKTOR DALAM RUANG DIMENSI TIGA

NAMA :

1. ADRIANA FEBRIANTI JANDI


2. AFRIANUS PAUR
3. AGUSTINA MULIATI MUHUT
4. BERNADETA ELISABETH NCAU

KELAS :2020A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK


INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang kiranya patut
kami ucapkan, karena atas berkat rahmat dan berkat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai “Titik
Dan Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga”. Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam matakuliah, Geometri Analitik Ruang Tentang Titik dan Vektor dalam
Ruang Dimensi Tiga. Kami  menyadari, dalam makalah  ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang kami  miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah
membantu kami  dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi,
memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran. Kami perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Ruteng, September 2021


DAFTAR ISI

Halaman Judul,.............,....................................................

Kata Pengantar...,....................................................

Daftar Isi...,....................................................

BAB I PENDAHULUAN ...,....................................................

1.1 Pendahuluan...,....................................................

1.2 Rumusan Masalah...,....................................................

1.3 Tujuan...,....................................................

1.4 manfaat penulisan

BAB II LANDASAN TEORI...,....................................................

2.1 Titik Dalam Ruang Dimensi Tiga...,....................................................

2.2 Jarak Dua Titik...,....................................................

2.3 Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga...,....................................................

2.4 Hasil Kali Silang Dua Vektor...,....................................................

BAB III PENUTUP...,....................................................

3.1 simpulan ...,....................................................

3.2 Saran ...,....................................................

3.3 Daftar Pustakai...,....................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam pembelajaran Matematika, kita mengenal berbagai macam
permasalahan. Permasalahan tersebut dapat berupa logika atau abstrak.Salah
satunya adalah dalam Ruang Tiga Dimensi. Dalam makalah ini kami berusaha
menjelaskan dan menerangkan tentang beberapa permasalahan pada Titik dan
Vektor Dalam Ruang Tiga Dimensi.Kami juga menyertakan beberapa latihan soal,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan latihan masing- masing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kedudukan titik dalam ruang dimensi tiga?
2. Bagaimana jarak dua titik pada bangun ruang ?
3. Bagaimana vektor dalam ruang dimensi tiga?
4. Bagaimana hasil kali silang dua vektor?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Titik Dalam Ruang Dimensi Tiga
2. Untuk Mengetahui Jarak Dua Titik
3. Untuk Mengetahui Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga
4. Untuk Mengetahui Hasil Kali Silang Dua Vektor
.

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan membaca makalah ini diharapkan dapat lebih memahami pembelajaran
mengenai Titik dan Vektor Dalam Ruang Tiga Dimensi.
BAB 11
PEMBAHASAN

2.1 TITIK DALAM RUANG DIMENSI TIGA


Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak
mempunyai ukuran (tidak berdimensi). Sebuah titik digambarkan dengan
sebuah noktah, kemudian dibubuhi nama dengan huruf kapital (A, B, C dan
seterusnya).
Letak suatu titik ditentukan oleh jarak titik itu ke bidang-bidang
koordinat yz, xz, dan xy, serta dilihat apakah arah positif atau negatif. Oleh
karena itu suatu titik tertentu oleh pasangan (tripel) tiga bilangan, misalnya
titik P(x, y, z). Pasangan pertama, yaitu x disebut koordinat x tau absis.
Pasangan kedua, yaitu y disebut koordinat y atau ordinat, dan pasangan
ketiga disebut koordinat z atau 2 aplikat.
Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen yaitu titik, garis, dan
bidang. Titik adalah lukisan tanda noktah yang dibubuhi nama
menggunakan huruf kapital. Suatu titik tidak memiliki besaran dan tidak
berdimensi.  Garis adalah himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran
panjang dan berdimensi satu. Sedangkan bidang adalah himpunan titik-titik
yang memiliki ukuran panjang dan luas, sehingga dikatakan berdimensi
dua. Bidang adalah luasan (bidang datar), dan hanya dapat dibentuk
dari: Tiga titik berbeda Satu titik dan satu garis, Dua garis yang
berpotongan atau sejajar. 
Pada gambar diatas sumbu yang berwarna merah adalah sumbu x, sumbu
yang berwarna hijau adalah sumbu y dan sumbu yang berwarna biru adalah
sumbu z. Ketiga sumbu ini menentukan 3 bidang yaitu bidang xy, bidang x zdan
bidang yz.

Dan pada sistem koordinat kartesius 2D kita mengenal dengan adanya istilah
kuadran yaitu kuadran I, II, III dan IV. Sedangkan pada sistem koordinat kartesius
3D kita akan mengenal istilah oktan. Dimana oktan pada koordinat artesius ini ada
8 oktan. Dimana gambar kedelapan oktan pada koordinat kartesius 3D ini adalah
sebagai berikut :

Terlihat pada gambar diatas bahwa oktan I, II, III dan IV berada di atas bidang xy
sedangkan untuk oktan V, VI, VII dan VIII berada dibwah bidang xy. Posisi oktan-
oktan ini berlawanan dengan arah jarum jam. Dimana adapun syarat atau
ketentukan untuk nilai x, y dan z untuk setiap oktan-oktannya yaitu sebagai
berikut :
1. Oktan I = ( +x, +y, +z)
2. Oktan II = ( +x, -y, +z)
3.  Oktan III = ( -x, -y, +z)
4.  Oktan IV = ( -x, +y, +z)
5. Oktan V = ( +x, +y, -z)
6.  Oktan VI = ( +x, -y, -z)
7. Oktan VII = ( -x, -y, -z)
8. Oktan VIII = ( -x, +y, -z)
Letak suatu titik ditentukan oleh jarak titik itu ke bidang-bidang koordinat xy, xz,
yz dan arah positif atau negative. Oleh karena itu suatu titik tertentu oleh pasangan
(triple) tiga ilangan, misalnya titik P(x,y,z). pasanagn pertama yaitu x disebut
koordinat x atau absis. Pasangan kedua yaitu y disebut koordinat y atau ordinat.
Dan pasangan ketiga disebut  koordinat z atau aplikat.
Selanjutnya untuk menggambar sebuah titik pada koordinat kartesius 3D kita
tidak perlu menggambar bangun ruangnya tetapi cukup dengan tiga ruas garis
yang menyatakan panjang absis, orninat dan aplikatnya.

Contoh :
Tentukan posisi letak titik A(2,1,2) pada sistem koordinat kartesius 3D. tentukan
juga terdapat pada oktan berapa titik A tersebut !

Jawab :
Diketahui A(2,1,2)
Maka untuk menggambar titik A tersebut kita langsung saja dengan cara pertama
melangkah 2 satuan ke arah sumbu x positif kemudian lanjutkan melangkah 1
satuan ke arah sumbu y positif dan terakhir melangkah 2 satuan ke arah sumbu z
positif. Maka gambarnya seperti pada tampak dibawah ini :

Karena titik A(2,1,2) maka berdasarkan syarat atau ketentuan titik di tiap oktan
maka ini sesuai dengan Oktan I = ( +x, +y, +z). maka didapatlah bahwa titik
A(2,1,2) berada pada Oktan I pada sistem koordinat kartesius 3D.
2.2 JARAK DUA TITIK

A. Pengertian
Dalam geometri pun, jarak dua bangun didefinisikan sebagai panjang ruas
garis terpendek yang menghubungkan dua titik pada bangun-bangun
tersebut.Setiap ruas garis yang tidak sejajar dengan sumbu-X maupun
sumbu-Y adalah hipotenusa dari segitiga siku-siku dari dua sisi sejajar
dengan sumbu X dan sumbu-Y. Sehingga kalian bisa menentukan jarak
antara dua titik pada bidang Kartesius dengan menggunakan teorema
Pythagoras.Untuk menghitung panjang ruas garis yang menghubungkan
dua titik pada bidang koordinat, kita dapat menggambar titik-titik tersebut.
Contoh Soal:
2.3 VEKTOR DALAM RUANG DIMENSI TIGA
Vektor di ruang dimensi tigaadalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu
yaitu x , y , z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai
pangkal perhitungan.Vektor p pada bangun ruang dapat dituliskan dalam
bentuk :

1. Koordinat kartesius p = (x, y, z)

2. Vektor kolom p = atau, vector baris p=(x,y,z)

3. Kombinasi linear vektor satuan i, j, k yaitu : p = xi + yj + zk

Dengan i = ,j = , dan k =

i = vektor satuan dalam arah OX


j = vektor satuan dalam arah OY
k = vektor satuan dalam arah OZ

1. Modulus Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor
dengan koordinat titik A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus
(besar) atau panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan
B yaitu :
Dan jika suatu vektor a disajikan dalam bentuk linear a = a1i + a2j + a3k ,
maka modulus vektor a adalah :

2. Vektor Posisi

Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O (0 ,
0 , 0) dan berujung di titik P (x , y , z), bila ditulis

2.4 HASIL KALI SILANG DUA VEKTOR


Banyak penerapan dalam fisika, teknik, dan geometri yang menuntut
kita untuk menemukan suatu vektor dalam ruang yang ortogonal terhadap
dua vektor. Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari operasi hasil kali
yang akan menghasilkan suatu vektor. Operasi tersebut dinamakan hasil kali
silang, dan operasi ini akan lebih mudah didefinisikan dan dihitung jika kita
menggunakan bentuk vektor satuan baku. Karena hasil kali silang
menghasilkan suatu vektor, operasi ini juga sering disebut sebagai hasil kali
vektor.

Definisi Hasil Kali Silang Dua Vektor dalam Ruang


Misalkan u = u1i + u2j + u3k dan v = v1i + v2j + v3k adalah vektor-vektor dalam
ruang.
Hasil kali silang u dan v adalah vektor

Cara yang mudah untuk menghitung u × v adalah menggunakan bentuk


determinan dengan ekspansi kofaktor seperti yang ditunjukkan di bawah. (Bentuk
determinan 3 × 3 ini digunakan untuk membantu mengingat rumus hasil kali
silang—akan tetapi secara teknis bentuk tersebut bukanlah determinan karena
tidak semua elemen matriks tersebut adalah bilangan real.)

Ingat tanda negatif di depan komponen-j. Masing-masing determinan 2 × 2


dapat dihitung dengan menggunakan pola diagonal.
Berikut ini beberapa contoh penghitungan determinan 2 × 2.

dan

Contoh 1: Menentukan Hasil Kali Silang


Untuk u = i – 2j + k dan v = 3i + j – 2k, tentukan hasil kali silang untuk
masing-masing pasangan vektor berikut.
1. u × v
2. v × u
3. v × v
Pembahasan
1. Hasil kali silang antara vektor-vektor u dan v dapat dilakukan seperti berikut.

Sehingga kita mendapatkan u × v = 3i + 5j + 7k.


1. Hasil v × u dapat ditentukan seperti berikut.

Sehingga v × u = –3i – 5j – 7k.


2. Perhitungan hasil kali silang v dan v dapat ditunjukkan sebagai berikut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak mempunyai
ukuran (tidak berdimensi). Sebuah titik digambarkan dengan sebuah
noktah,kemudian dibubuhi nama dengan huruf capital (A,B,C dan
seterusnya).Dan pada sistem koordinat kartesius 2 D kita mengenal dengan
adanya istilah kuadranya itu kuadran I,II,III dan IV. Sedangkan pada sistem
koordinat kartesius 3D kita akan mengenal istilah oktan. Dimana oktan pada
koordinat artesius ini ada 8 oktan.
2. Dalam geometripun, jarak dua bangun didefinisikan sebagai panjang ruas
garis terpendek yang menghubungkan dua titik pada bangun-bangun
tersebut. Setiap ruas garis yang tidak sejajar dengan sumbu-X maupun
sumbu-Y adalah hipotenus ada risegi tiga siku-siku dari dua sisi sejajar
dengan sumbu X dan sumbu-Y.
3. Vektor diruang dimensi tiga adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu
yaitu x, y, z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai
pangkal perhitungan.
Vektor diruang dimensi tiga adalah vector yang mempunyai 3 buah sumbu
yaitu x, y, z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai
pangkal perhitungan

2.Saran

Pembahasan tentang titik dan vector dalam ruang dimens tiga ini bukan
pembahasan singkat yang akan selesai dalam sekali duduk. Masih ada banyak lagi
yang belum di bicarakan disini.Untuk itu,diharapkan kita mau mencari sumber-
sumber lain diluar sana untuk menambah pengetahuan kita tentang titik dan vektor
dalam ruang dimensi tiga dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan dalam
makalah ini.
Daftar Pustaka

Dr. Susanto, MPd “Geometri Analitik Ruang”program studi pendidikan matematika


falkultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas jember 2012

Moeharti Hadiwidjojo, Ilmu Ukur Analitik Bidang Bagian III, Yagyakarta: FMIPA, IKIP
Yogyakarta, 1994. Vektor dan Transformasi dalam Geometri,
Yogyakarta: FMIPA, IKIP Yogyakarta, 1989.

Sinaga, Bornok, dkk. 2016. Matematika SMA/MA kelas XII. Jakarta: Kemdikbud. 

Tampomas, Husein. 2007. Seribu Pena Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA kelas X.


Jakarta : Penerbit Erlangga

www.materi78.co.nr/dimensi_tiga

Anda mungkin juga menyukai