Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERBANDINGAN DAN ARITMATIKA MATERI SMP KELAS VII

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SMP

Disusun oleh:

ELISABET VISERA

ROSITA WINURI

THERESIA BERNADITA ALVI JAMUN

YAKOBUS FREDERIKI HARJO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKLULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan, kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bilangan dan persamaan Linear Satu
Variabel SMP” Tepat pada waktunya. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada
bapak Bedilius Gunur, M.Pd yang sudah memberikan tugas ini, sehingga penulis bisa lebih kritis
dalam mengulas kembali materi tingkat SMP.

Penulis berharap, tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi penulis sendiri.
Penulis juga menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
sangat mengharpakan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk penyempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koordinat, relasi, dan fungsi adalah konsep matematika dasar yang sering digunakan dalam
berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, fisika, dan ekonomi. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang ketiga konsep tersebut:
Koordinat adalah sistem untuk menentukan posisi suatu titik dalam ruang. Dalam koordinat
kartesius, posisi suatu titik ditentukan oleh dua buah koordinat, yaitu koordinat x (absis) dan
koordinat y (ordinat). Contohnya, titik (2,3) menunjukkan bahwa titik tersebut berada 2 satuan ke
kanan dari titik asal dan 3 satuan ke atas dari titik asal.
Relasi adalah hubungan antara dua atau lebih variabel. Dalam matematika, relasi sering diwakili
oleh persamaan atau ketidaksamaan. Misalnya, persamaan y = 2x + 1 menunjukkan relasi antara
variabel x dan y, di mana nilai y bergantung pada nilai x.
Fungsi adalah relasi khusus di mana setiap elemen pada domain (himpuan nilai yang dimasukkan
ke dalam fungsi) memiliki tepat satu pasangan pada himpunan nilai (range). Fungsi biasanya
diwakili oleh sebuah persamaan atau grafik. Misalnya, fungsi f(x) = x^2 adalah suatu fungsi
yang memetakan setiap bilangan real x ke nilai kuadratnya. Titik (2,4) dan (-2,4) merupakan
contoh pasangan himpunan nilai yang berbeda yang dipetakan oleh fungsi tersebut.
Ketiga konsep ini sangat penting dalam memahami konsep matematika yang lebih kompleks,
seperti turunan dan integral dalam kalkulus, aljabar linear, dan probabilitas dalam statistika.
B. RUMUSAN MASALAH

 .Bagaimana cara menentukan koordinat suatu titik dalam sistem koordinat kartesius?
 .Bagaimana cara menentukan persamaan atau ketidaksamaan yang merepresentasikan
suatu relasi antara dua atau lebih variabel?
 Apa yang dimaksud dengan fungsi dalam matematika dan bagaimana cara memahami
relasi antara domain dan range suatu fungsi?
 Bagaimana cara menggambar grafik fungsi dan apa yang dapat dipelajari dari grafik
tersebut?
 .Bagaimana cara menemukan invers fungsi dan apa hubungannya dengan fungsi
komposisi?
 Apa yang dimaksud dengan fungsi eksponensial dan logaritma, dan bagaimana cara
memahami sifat-sifat khusus dari fungsi tersebut?
 Bagaimana fungsi trigonometri berhubungan dengan koordinat dan bagaimana cara
menggambarkan grafik fungsi trigonometri?
 Bagaimana cara menerapkan koordinat, relasi, dan fungsi dalam pemecahan masalah di
bidang ilmu yang lain, seperti fisika dan ekonomi?
C. TUJUAN

 Memahami konsep dasar koordinat, relasi, dan fungsi serta cara mengaplikasikannya
dalam pemecahan masalah matematika dan ilmu terkait
 Mampu menentukan koordinat suatu titik dalam sistem koordinat kartesius dan
memahami hubungannya dengan geometri dasar.
 Mampu menentukan persamaan atau ketidaksamaan yang merepresentasikan relasi antara
dua atau lebih variabel dan memahami hubungannya dengan konsep grafik.
 Mampu memahami konsep fungsi dan cara menggambar grafik fungsi serta
mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah matematika dan ilmu terkait.
 Mampu menemukan invers fungsi dan menerapkan konsep fungsi komposisi dalam
pemecahan masalah matematika dan ilmu terkait.
 Mampu memahami sifat-sifat khusus dari fungsi eksponensial dan logaritma serta
mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah matematika dan ilmu terkait.
 Mampu memahami hubungan antara fungsi trigonometri dengan koordinat dan cara
menggambar grafik fungsi trigonometri serta mengaplikasikannya dalam pemecahan
masalah matematika dan ilmu terkait.
 Mampu menerapkan konsep koordinat, relasi, dan fungsi dalam pemecahan masalah di
bidang ilmu yang lain, seperti fisika dan ekonomi,
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOORDINAT
1.1 Pengertian Koordinat
Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukan lokasi suatu titik dalam garis,
permukaan, atau ruang.
Secara umum, sistem koordinat memiliki dua jenis, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi.
Pada sistem koordinat dua dimensi, terdapat dua macam koordinat, koordinat kartesius
dan koordinat kutub (polar).
1. Koordinat kartesius adalah koordinat yang mempunyai sepasang sumbu yang saling
berpotongan dan tegak luru. Sedangkan
2. Koordinat kutub (polar) adalah penetuan sebuah titik ditentukan oleh sebuah jarak
dan sebuah sudut.
2.1 Memahami Titik Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y
Koordinat adalah letak suatu titik (objek) yang dapat dimisalkan dengan dimana sumbu-x
disebut koordinat vertical panah datar dan sumbu-y disebut koordinat horizontal panah
keatas.
Y

y A (x, y)

Suatu titik A dapat dinyatakan sebagai pasangan yang beruntut A (x, y).
X = jarak titik A terhadap sumbu Y.
Y = jarak titik A terhadap sumbu X.
Amatilah posisi dari letak yang ditentukan pada bidangkartesius sumbu x dan sumbu y
pada gambar 2 berikut ini. Setelah itu tentukanlah dimana letak titik-titik dari koordinat
tersebut.
Dari gambar 2 dapat kita peroleh:
1. Letak titik A berjarak 1 satuan terhadap sumbu-y dan jarak 5 satuan terhadap sumbu-
x
2. Letak titik B berjarak 4 satuan terhadap sunbu-y dan jarak 4 satuan terhadap sumbu-x
3. Letak titik C berjarak 2 satuan terhadap sumbu-y dan jarak 2 satuan dari sumbu-x
4. Letak titik D berjarak 4 satuan terhadap sumbu-y dan jarak 1 satuan dari sumbu-x
Dari hasil diatas, diketahui bahwa letak dari koordinat titik A yaitu (1,5), titik B yaitu (-
4,4), titik C yaitu (2,2), dan titik D yaitu (-4,1). Sumbu-X dan sumbu-Y membagi bidang
koordinat Kartesius menjadi 4 kuadran, yaitu:
Kuadran 1: koordinat-x positif dan koordinat-y positif.
Kuadran II: koordinat-x negatif dan koordinat-y positif.
Kuadran III: koordinat-x negatif dan koordinat-y negatif.
Kuadran IV: koordinat-x positif dan koordinat-y negatif.

3.1 Memahami Posisi Titik Terhadap Titik Awal (0,0) dan Titik Tertentu (a,b). perhatikan
gambar berikut.
Perhatikan letak titik D. tentukan letak titik C dan titik K terhadap titik D. kita dapat
menentukannya dengan melakukan prosedur berikut:
Langkah 1: menetukan posisi titik D pada bidang koordinat.
Langkah 2: menjadikan titik D sebgai acuan (pusat) untuk menentukan letak titk C dan
titik K.
Langkah 3: menentuka koordinat-X dan koordinat-Y, kemudian menetukan letak titik C
dan titik K terhadap titik D. seperti dalam ilustrasi pada gambar berikut:

Dam diproleh:
Posisi titik C: 5 satuan ke kanan dan 1 satuan ke bawah dikoordinat (5, -1).
Posisi titik K: 2 satuan keatas dikoordinat (0,2).
Perhatikan titik M. tentukan letak titik B dan titik G terhadap titik M. kita dapat
menetukannya dengan melakukuan prosedur berikut:
Langkah 1: menentukan posisi titik D pada bidang koordinat dengan titik (0,0).
Langkah 2: menjadikan titik M sebagai acuan (pusat) untuk menetukan letak titik B
dan titik G.
Langkah 3: menetukan koordinat-X dan koordinat-Y, kemudian menetukan letak titik
B dan tititk G terhadap titik M dengan titik M (0,0). Seperti dalam ilustrasi gambar
berikut:

Dan diperoleh:
Posisi titik B: 1 satuan ke kiri dan 3 satuan ke bawah di koordinat (-1, -3).
Posisi titik G: 2 satuan ke kanan dan 2 satuan ke bawah dititik koordinat (2, -2).
Dapat disimpilkan bawha, misalnya terdapat titik Ax1 y1  dan Bx 2 y 2  , maka posisi
titik B terhadap A adalah ( x , y ) , maka: x   x 2  x1 dan y   y 2  y1 . Sehinggga
posisi titik B( x 2 , y 2 ) terhadap titik acuan A( x1 , y1 ) adalah ( x 2  x1 , y 2  y1 ) .

4.1 Memahami Posisi garis Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y


Selanjutnya akan dipelajari posisi garis terhadap sumbu-X dan sumbu-Y pada bidang
kartesius.
Berdsarkan gamnbar diatas, dapat ditulis beberapa posisi garis sebagai berikut.
Garis-garis yang sejajar, tegak lurus, dan memotong sumbu-x dan sumbu-Y.

Garis-garis yang sejajar dengan sumbu-X Garis I dan garis h.


Garis-garis yang sejajar dengan sumbu-Y Garis j dan garis k
Garis-garis yang tegak lurus dengan sumbu-X Garis j dan garis k
Garis-garis yang etgak lurus dengan sumbu-Y Garis I dan h
Garis-garis yang memotong sumbu-X dan sumbu-Y Garis f dan garis g
B. RELASI
2.1 Pengertian relasi
Relasi adalah aturan hubungan antara anggota himpunan asal (domain/daerah asal, dallam hal
ini himpunan A) ke anggota himpunan yang lain (codomain/daerah kawan, dsalam hal ini
himpunan B).
Adapun himpunan asli dari relasi dengan aturan tertentu tersebut dinamakan range (daerah
hasil). Anggota range tersebut disebut pasangan, hasil, atau bayangan dari anggota domain.
Contoh masalah relasi:

Coba kalian perhatikan hubungan kekerabatan dari kekuarga Pak Hernimus dan Ibu Nita.
Tandah pana menunjukkan “hubungan mempunya anak” empat anak Pak Hernimus dan Ibu Nita
adalah Anjel, Riski, Manto dan Delan.

Juka anak-anak pak Hernimus dan ibu Nita dikelompokkan menjadi satu himpunan A,
maka anggota himpunan A adalah Anjel, Riski, Manto dan Delan.

A = {Anjel, Riski, Manto, Delan}

Sedangkan cucu-cucu pak Hernimus dan Ibu Nita dapat dikelompokkan dalam
himpunanan B, maka anggota himpunan B adalah Nofi, Rensi, Melan, Mira, Suci, Ina dan Ama.

B = {Nofi, Rensi, Melan, Mira, Suci, Ina, Ama}

Hubungan anggota hinpunan B ke anggota himpunan A memiliki hubungan keluarga


(relasi) “anak dari”, sedangkan hubungan anggota himpunan B dengan Pak Hernimus dam Ibu
Nita memiliki relasi “cucu dari”.

2.2 Prnyajian Relasi


Relasi dapat disajikan dalam bentuk deskripsi/kata-kata, tabel, himpunan pasangan berurutan,
gambar/diagram panah, diagram cartesius, persamaan (khususnya juka berupa fungsi), dan
sebagainya.

Berikut beberapa contoh bentuk penyajian relasi.

a. Penyajian dalam bentuk Himpunan Pasangan Berurutan


Kekerabatan dalam silsilah keluarga pak Hernimus dan Ibu Nita sebagai berikut.
{(Anjel, Nofi), (Riski, Rensi), (Riski, Melan), (Riski, Mira), (Manto, Suci), (Manto, Ina),
(Delan, Ama)}.
b. Penyajian dalam bentuk Diagram Panah
Sekarang perhatikan gambar berikut!
c. Penyajian dalam bentuk tabel.
Tabel 1: Hubungan pelajran yang disukai siswa kelas VIII

Nama siswa Pelajaran yang disukai


Nofi Matematika, IPA
Rensi Ipa, IPS, Kesenian
Melan Olahraga, Keterampilan
Mira Kesenian, Bahasa Inggris
Delan Matematika, IPA, Keterampilan
d. Penyajian dalam bentuk Diagram Cartesius

Anggota himpunan A berada pada sumbu mendatar dan anggota-anggota


himpunan B berada pada sumbu tegak, dengan setiap pasangan anggota himpunan A
yang berelasi dengan anggota himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah.
Penyajian relasi tersebut merupakan penyajian dalam bentuk diagram/grafik Cartesius.

C. FUNGSI (PEMETAAN)
3.1 Pengertian Funsii (Pemetaan)
Fungsi adalah relasi khusus antara dua variabel, yaitu variabel input dan variabel output. Dalam fungsi,
setiap nilai input memiliki satu nilai output yang unik dan tetap. Fungsi digambarkan dalam bentuk
persamaan atau diagram yang menunjukkan hubungan antara variabel input dan variabel output. Fungsi
juga dapat dijelaskan sebagai suatu aturan yang memetakan setiap elemen dari himpunan input ke
elemen yang sesuai dari himpunan output. Dalam matematika, fungsi digunakan untuk memodelkan
berbagai hubungan dalam berbagai konteks, seperti keuangan, sains, dan teknologi. Fungsi juga dapat
digunakan untuk memecahkan berbagai masalah matematika dan dalam kehidupan sehari-hari

Fungsi dari humpunan A ke himpunan B merupakan relasi yang menguhungkan setiap anggota
himpunan A ke tepat satu anggota himpunan B.
Contoh Pemetaan/Fungsi: Contoh
A B Bukan
A B
Bukan fungsi apabila tidak semua anggota himpunan A dihubungkan dengan anggota
himpunan B.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koordinat, relasi, dan fungsi merupakan topik fundamental dalam matematika yang sangat
penting untuk dipahami dan dikuasai. Sistem koordinat kartesius memungkinkan kita untuk menentukan
posisi suatu titik dalam ruang dan dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah. Relasi
mengacu pada hubungan antara dua atau lebih variabel dan dapat direpresentasikan dalam bentuk
persamaan atau ketidaksamaan. Sementara itu, fungsi adalah relasi khusus antara dua variabel, yaitu
variabel input dan variabel output, dan dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel
dalam suatu sistem.

Pemahaman tentang konsep koordinat, relasi, dan fungsi sangat penting dalam pemecahan
masalah dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, fisika, kimia, dan teknik. Dengan memahami konsep-
konsep ini, kita dapat mengembangkan keterampilan matematika yang kuat dan memecahkan masalah
yang lebih kompleks dengan lebih mudah dan efektif.

B. SARAN

 Pelajari konsep dasar koordinat, relasi, dan fungsi dengan baik, karena konsep-konsep ini
merupakan dasar untuk memahami konsep-konsep matematika yang lebih kompleks di
kemudian hari.
 Latihlah diri untuk mengaplikasikan konsep koordinat, relasi, dan fungsi dalam pemecahan
masalah matematika dan dalam kehidupan sehari-hari.
 Gunakanlah teknologi seperti program komputer dan aplikasi perangkat lunak untuk
membantu dalam memahami dan mengaplikasikan konsep koordinat, relasi, dan fungsi
secara lebih efisien dan efektif.
 Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada guru atau teman jika mengalami kesulitan
dalam memahami konsep koordinat, relasi, dan fungsi.

Anda mungkin juga menyukai