MATEMATIKA DASAR
Dosen Pengejar
Nonong Rahimah, M.Pd
DISUSUN OLEH:
o Agustina
o Putri Latifah
Penulis
DAFTAR ISI………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, memang peranan penting dalam
mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini di sebabkan
karena, matematika merupakan sarana berfikir untuk menumbuh kembangkan cara
berfikir logis, sistem, dan kritis. Matematika banyak berhubungan dengan ide-ide
abtrak yang di beri simbo-simbol yang tersusun secara hierarkis dan penalaranya
diduktif sehingga belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi dan
terkadang memerlukan waktu yang lama dan butuh kesabaran.
Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana mahasiswa dalam
mencapai kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan
mahasiswa akan dapat menguasai seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, penguasaan materi matematika bukanlah tujuan akhir dari
pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan materi matematika hanyalah
jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi lain mata pelajaran matematika
sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika
tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Di dalam makalah ini saya akan membahas tentang empat hal yaitu Sistem
koordinat, Persamaan garis lurus, fungsi beserta grafiknya dan operasi fungsi.
1.3 Tujuan
Sebagai mahasiswa, memahami ilmu matematika dasar itu penting. Dalam
pembahasan pada makalah mahasiswa di harapkan bisa memahami lebih mendalam
pada materi Fungsi dan Grafik. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah
mengetahuai pengertian dan jenis dari sistem koordinat, persamaan garis lurus,
fungs dan grafiknya, serta operasi fungsi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Koordinat
Pengertian Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan,
atau koordinat, untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur
geomertris pada manifold seperti ruang Euklides. Urutan koordinat adalah
signifikan, dan mereka kadang-kadang diidentifikasi oleh posisi mereka dalam tuple
dan kadang-kadang dengan huruf seperti x-koordinat. Di ambil untuk menjadi
bilangan real.
Koordinat Kartesius
Pada koordinat kartesius terdapat dua garis yang saling tegak lurus dan berpotongan
pada sebuah titik pangkal. Garis-garis ini kemudian di sebut sumbu koordinat. Inilah
yang menjadi acuan dalam menentukan letak suatu titik. Garis mendatar atau
horizontal di kenal dengan sumbu x atau absis, sedangkan garis tegak atau vertikal
disebut sumbu y atau ordinat. Suatu titik pada sistem koordinat kartesius
digambarkan sebagai (x,y). perhatikan gambar.
Bidang datar pada gambar tersebut di sebut bidang koordinat yang di bentuk oleh
sumbu x dan y di sebut pusat koordinat atau pangkal koordinat ( titik O). Melansir
situs kemdikbun, sumbu x dan y terbagi dalam sumbu x,y negatif. Sumbu x positif
adalah nilai-nilai x dari pusat koordinat O (0,0) ke arah kanan, sedangkan sumbu x
negatif ke arah kiri. Sementara itu sumbu y positif yaitu nilai-nilai y dari pusat
koordinat O(0,0) ke arah atas, dan untuk sumbu y negatif ke arah bawah. Perbedaan
nilai sumbu x dan y ini mengakibatkan bidang koordinat kartesius terbagi menjadi
empat kuadrat yaitu :
Setiap titik dalam bidang ditentukan oleh pasangan bilangan. Yang pertama
menunjukan absis, yang ke dua menunjukanordinat, dan notasi titik ditulis dengan
huruf kapital. Misalnya sebuah titik P yang berabsis x dan berordinat y, maka ditulis
P(x,y).
A
1 23 4 5
Gradien
Gradien salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah kemiringan
garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan perbandingan antara jarak
vertikal dengan jarak horizontal dari dua buah titik yang dilalui garis lurus.
Menghitung gradien akan lebih mudah dilakukan jika garis di letakan pada
koordinat cartesius.
Contoh soal :
Tentukanlah gradient dari persamaan berikut :
a. Y=2x
b. X=2y
c. 2 x+3 y =0
Jawab :
a. Persamaan garis y = 2x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi di peroleh m=2
b. Persamaan garis x= 2y diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga
x = 2y
X
y=
2
1
Y = X
2
A=x1 , y 1
0 x
Pada gambar di atas menunjukan sebuah garis k pada bidang koordinat cartesius.
Garis tersebut memulai titi A (x1, y1) dan tidak melalui titik pusat koordinat sehingga
persamaan garis pada gambar dapat di tulis y1 = mx1 + c…(1) Adapun bentuk umum
persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat ditulis y = mx + c…(2)
Jadi di tentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka di peroleh :
Y= mx + c
Y1=mx1 + c
Y-y1 = mx-mx1 + c-c
y-y1 = mx-mx1
y-y1 = m (x-x1 )
selanjutnya di peroleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika di
ketahui gradein dan titik koordinat yaitu y− y1 =m( x−x 1)
Contoh soal :
Untuk titik P(3,5) maka X1 = 3,y1 = 5.
Dengan menggunakan rumus umum, di peroleh persamaan garis
y-y1 = m (x-x1)
y-5 = -2 (x-3)
y-5 = -2x + 6
y = 2x + 6 + 5
y = -2x + 11 atau 2x + y – 11 = 0
f :x→y
y=f (x )
fungsi f : x → y
dengan:
Df= {1,3,5}
Kf= {1,3,7,11,15}
Rf= {3,7,11}
x=variabel bebas
y=variabel terikat
a=koefisien
b=konstanta
Grafik Fungsi
Grafik fungsi adalah gambar yang menyatakan hubungan matematik antar dua
variabel atau lebih. Dalam ruang dimensi dua terlebih dahulu menentukan
acuannya, misalnya sistem koordinat cartesius xy, yang terdiri dari :
Konsep Fungsi
Konsep fungsi dalam matematikan umumnya diartikan sebagai pemetaan yang
menghubungkan dua himpunan yang terpisah, yaitu daerah asal (domain) dan
daerah hasil (range). Persamaan atau kesamaan akan terjadi apabila jumlah anggota
himpunan yang berhubungan adalah sama, sehingga satu anggota daerah asal
berhubungan hanya dengan satu anggota daerah hasil, Edward (Dahlan,2004).
Sifat-Sifat Fungsi
Fungsi Injektif
Suatu fungsi f dari himpunan ke himpunan dikatakan sebagai fungsi injektif
apabila setiap anggota di akan dipetakan pada anggota yang berbeda di B.
Contoh:
3
5
1 6
2
8
3
9
4
11
12
Fungsi Surjektif
Suatu fungsi f dari himpunan x ke himpunan y dikatakan sebagai fungsi surjektif
apabila f ( x )= y
Yang bearti setiap anggota di y pasti merukan peta dari sekurang-kurangnya satu
anggota di x.
Fungsi Eksponen
Fungsi Eksponen adalah fungsi yang variabel bebasnya berupa pangkat dari suatu
konstanta dalam persamaan fungsi tersebut. Bentuk umum : : y=ax
Grafik fungsi eksponen tidak memiliki titik potong pada sumbu x dan tidak memiliki
nilai ekstrim.
Fungsi Logaritma
Fungsi Logaritma adalah invers fungsi dari fungsi eksponen. Karena adanya
hubungan kesetaraan sifat eksponen dan logaritma y = alog x = ax.
Grafik fungsi logaritma tidak memiliki titik potong pada sumbu y dan tidak memiliki
nilai ekstrim.
Fungsi Trigonometri
Fungsi Trigonometri adalah fungsi yang variabel bebasnya berupa bilangan
geometris, variabel x biasanya dinyatakan dalam radian (p radian = 180).
diantaranya :
Fungsi Polinom
Fungsi Polinom,variabel bebasnya mengandung banyak suku (polinom).
Fungsi Linear
Fungsi Linear, fungsi dengan pangkat tertingginya adalah satu.
Grafiknya :
Fungsi Fungsi Kuadrat
Kuadrat, fungsi dengan pangkat tertingginya adalah dua.
Grafiknya :
Invers Fungsi
Suatu fungsi memiliki fungsi invers, tetapi tidak semua fungsi memilikinya. Ada
syarat suatu fungsi bisa diinvers, yaitu fungsi tersebut bersifat bijektif atau
berkorespondensi satu-satu. Fungsi f:x y memiliki fungsi di invers g:y x. Huruf g
tersebut menyatakan fungsi invers,biasanya dituliskan dengan simbol f -1.
x−3
f ( x )= , g ( x )= √ x
2
Dari dua fungsi tersebut, kita dapat membuat sebuah fungsi baru f + g, yakni
x−3
( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )= +√ x
2
Tentu saja kita harus sedikit hati-hati mengenai daerah asal. Jelas x harus berupa
sebuah bilangan di mana f maupun g berlaku. Dengan kata lain, daerah asal f + g
adalah irisan dari daerah asal f dan g (Gambar 1).
Gambar 1
Selain fungsi f + g, kita juga peroleh fungsi-fungsi baru yakni f-g, f.g, dan f/g. Dengan
anggapan bahwa f dan g mempunyai daerah asal mula, kita peroleh sebagai berikut.
Kita harus mengecualikan 0 dari daerah asal f/g untuk menghindari pembagian oleh
0.
Kita juga boleh memangkatkan suatu fungsi. Dengan f n, kita maksudkan fungsi yang
memberikan nilai [f ( x ) ]n pada x. Jadi g3 ( x ) =[ g ( x ) ]3=( √ x )3 =x3 / 2
Contoh 1:
Penyelesaian:
Komposisi Fungsi
Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x)
untuk menghasilkan g(f(x)), dikatakan bahwa kita telah menyusun g dengan f.
Fungsi yang dihasilkan, disebut komposisi g dengan f, dinyatakan oleh g o f. Jadi,
( g ° f ) ( x ) =g (f ( x ))
Ingat kembali contoh kita yang terdahulu, f(x)=(x-3)/2 dan g(x)=√x. Kita dapat
menyusunnya dalam dua cara,
( g ° f ) ( x ) =g ( f ( x ) )=g ( x−3
2 )=
x−3
√2
x−3
( f ° g ) ( x ) =f ( g ( x ) )=f ( √ x )= √
2
Segera kita perhatikan satu hal: Susunan (komposisi) fungsi tidak komutatif; g o f
dan f o g umumnya berlainan.
Kita juga harus hati-hati dalam menguraikan daerah asal suatu fungsi komposit.
Daerah asal g o f adalah bagian dari daerah asal f (yakni, nilai-nilai x itu) untuk mana
g dapat menerima f(x) sebagai masukan. Dalam contoh kita, daerah asal g o f adalah
[3,∞), karena x harus lebih besar atau sama dengan 3 agar memberikan suatu
bilangan tak negatif (x-3)/2 untuk dikerjakan oleh g. Diagram dalam Gambar 3
memberikan pandangan lain mengenai hal ini.
Contoh 2:
6x
Andaikan f ( x )= dan g ( x ) =√ 3 x . Pertama, cari ( f ° g ) (12); kemudian cari ( f ° g ) ( x )
( x 2−9 )
dan berikan daerah asalnya.
Penyelesaian:
Dalam kalkulus, kita akan seringkali perlu mengambil suatu fungsi yang diketahui
dan mendekomposisinya – yaitu memecahnya menjadi potongan-potongan
komposit. Biasanya ini dapat dilakukan dalam beberapa cara. Misalnya,
ambil p ( x ) =√ x 2 + 4. Kita dapat memikirkannya sebagai.
Atau sebagai
Contoh 3:
Penyelesaian:
Translasi
Dengan mengamati bagaimana sebuah fungsi dibentuk dari yang lebih sederhana
dapat sangat membantu dalam penggambaran grafik. Mungkin ada pertanyaan:
Bagaimana grafik-grafik dari
y=f ( x ) y= ( x −3 ) y =f ( x ) +2 y=f ( x−3 )+2
berkaitan satu sama lain? Ambillah f ( x )=| x| sebagai contoh. Keempat grafik yang
bersangkutan diperagakan dalam Gambar 4.
Gambar 4.
Apa yang terjadi dengan f ( x )=| x| adalah khas. Perhatikan bahwa keempat grafik
tersebut mempunyai bentuk sama; tiga yang terakhir hanya penggeseran (translasi)
dari yang pertama. Dengan mengganti x oleh x – 3 akan menggeser grafik itu 3
satuan ke kanan; dengan menambahkan 2 berarti menggesernya ke atas sebesar 2
satuan.
Gambar 5 memberikan ilustrasi lain dari prinsip ini untuk fungsi f ( x )=x 3 + x 2.
Gambar 5.
Prinsip yang sama secara tepat berlaku dalam situasi yang umum. Ini diilustrasikan
dalam Gambar 6.
Gambar 6.
Penyelesaian:
Grafik dari g (Gambar 8) dapat anda peroleh dengan menggeser grafik dari f
(Gambar 7) 3 satuan ke kiri dan 1 satuan ke atas.
Gambar 7. Gambar 8.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari mempelajari sestem koordinat dan persamaan garis lurus kita bisa tau,
apa kegunaan sestem koordinat tersebut, sestem koordinat adalah bilangan
yang di pakai untuk menunjukan lokasi titik dalam garis, permukaan, atau
ruang. Dan garis lurus dapat di artikan sebagai gradien garis lurus atau
koefisien garis adalah ukuran kemeringan suatu garis terhadap sumbu x
positif. Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
kedalam bidang koordinat cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Cara
menggambar persamaan garis lurus adalah dengan menentukan nilai x atau y
secara acak.
Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap
anggota xdalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan
suatu nilai tunggal f(x) darisuatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan
(codomain). Himpunan nilai yangdiperoleh dari relasi tersebut disebut daerah
hasil (range).
Sifat-sifat fungsi terbagi menjadi tiga yaitu : fungsi injektif, fungsi subjektif
fungsi bijektif. Selain sfatnya fungsi juga memiliki jenis-jenis yakni fungsi alja
bar, fungsi nonaljabar, fungsi tangga, fungsi modulus dan fungsi invers.
3.2 Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baikdalam penulisan dan kata kata yang ada didalam makalah ini. kami berharap
para pembaca dapat memahami dan mengerti semua pembahasan yang
kami paparkan dalammakalah ini. selain itu kritik dan saran kami perlukan untuk
membangun dalam pembuatan makalah kami untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
M.syaban subekti. :
https//www.academia.edu/10635592/MAKALAH_SESTEM_KOORDINAT
Nurjumaenahmipa,:https://id.cribd.com/doc/241601117/Makalah-persamaan-garis-
lurus.
DuniaPendidikan.Co.ID | 2018
Purcell, Edwin J., dan Dale Verberg. (1987). Calculus with Analytic Geometry, ed 5.
Terjemahan Susila, I Nyoman, dkk. Kalkulus dan Geometri Analitis. Indonesia:
Penerbit Erlangga.
Purcell, Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. (2007). Calculus, ed 9. Penerbit
Pearson.