PERSAMAAN GARIS
LURUS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
DESI HARIYANTI
ERIN GUSTIKA
WULANDARY
LEBRI KRISMON SELANSI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
Persamaan Garis Lurus.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam
bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. . Cara menggambar
persamaan garis lurus adalah dengan menentukan nilai x atau y secara acak. Perlu diingat
bahwa dua titik sudah cukup untuk membuat garis lurus pada bidang koordinat Cartesius.
Untuk lebih memahami tentang persamaan garis lurus kita akan membahas nya dalam
makalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
* Apa pengertian persamaan garis lurus garis lurus ?
* Apa yang menggambarkan persamaan garis lurus ?
* Bagaimana cara menghitung persamaan garis lurus ?
1.3TUJUAN PENULISAN
Agar kita mengetahui apa pengertian dari persamaan garis lurus . dan yang
berhubungan dengan garis lurus. Serta bagaimana cara mengerjakan soal persamaan garis
lurus .
BAB II
ISI
A. Pengertian Persamaan Garis Lurus
Sebelum memahami pengertian persamaan garis lurus, ada baiknya kamu mengingat
kembali materi tentang koordinat Cartesius persamaan garis lurus selalu digambarkan dalam
koordinat Cartesius. Untuk itu, pelajarilah uraian berikut.
1. Koordinat Cartesius
Pada bab sebelumnya, kamu telah mengenal tentang bidang Cartesius. Coba kamu
perhatikan Gambar 3.1 dengan seksama. Gambar tersebut menunjukkan bidang koordinat
Cartesius
yang
memiliki
sumbu
mendatar
(disebut
sumbu-x) dan sumbu tegak (disebut sumbu-y). Titik potong kedua sumbu tersebut dinamakan
titik asal atau titik pusat koordinat. Pada Gambar 3.1, titik pusat koordinat Cartesius
ditunjukkan oleh titik O (0, 0). Sekarang, bagaimana menggambar titik atau garis pada bidang
koordinat Cartesius?
a.
Menggambar
Titik
pada
Koordinat
Cartesius
Setiap titik pada bidang koordinat Cartesius dinyatakan dengan pasangan berurutan x dan y,
di mana x merupakan koordinat sumbu-x (disebut absis) dan y merupakan koordinat sumbu-y
(disebut ordinat). Jadi, titik pada bidang koordinat Cartesius dapat dituliskan (x, y). Pada
Gambar 3.2 , terlihat ada 6 buah titik koordinat pada bidang koordinat Cartesius. Dengan
menggunakan aturan penulisan titik koordinat, keenam titik tersebut dapat dituliskan dalam
bentuk sebagai berikut.
b.
Menggambar
Garis
pada
Koordinat
Cartesius
Kamu telah memahami bagaimana menggambar titik pada bidang koordinat Cartesius.
Sekarang bagaimana menggambar garis lurus pada bidang yang sama? Coba perhatikan
Gambar 3.3
Perlu diingat, garis lurus adalah kumpulan titik-titik yang letaknya sejajar. Dari
Gambar 3.3(a) , terlihat bahwa titik-titik P, Q, R, S, T, dan U memiliki letak yang sejajar
dengan suatu garis lurus, misalkan garis k, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.3(b). S
ebuah garis lurus dapat terbentuk dengan syarat sedikitnya ada dua titik pada bidang
koordinat Cartesius.
2. Menggambarkan Persamaan Garis Lurus
Setelah kamu mempelajari materi sebelumnya, apa yang dapat kamu ketahui tentang
persamaan garis lurus? Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Cara menggambar
persamaan garis lurus adalah dengan menentukan nilai x atau y secara acak. Perlu diingat
bahwa dua titik sudah cukup untuk membuat garis lurus pada bidang koordinat Cartesius.
B. Gradien
Coba kamu perhatikan dengan saksama Gambar 3.4 berikut ini.
Dari Gambar 3.4 terlihat suatu garis lurus pada bidang koordinat Cartesius. Garis
tersebut melalui titik A(6, 3), B(4, 2), C(2, 1), D(2, 1), E(4, 2), dan F(6, 3).
Perbandingan antara ordinat (y) dan absis (x) untuk masing-masing titik tersebut adalah
sebagai berikut.
Dari uraian ini terlihat bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama dengan
besar nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat, persamaan garis
tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx.
Gambar 3.5 menunjukkan tiga buah segitiga ABC, DEF, dan GHI yang memiliki sisi
miring dengan tingkat kemiringan atau gradien yang berbedabeda. Dengan menggunakan
perbandingan ordinat dan absis, gradien untuk masing-masing segitiga dapat dihitung sebagai
berikut.
Sekarang, perhatikan Gambar 3.6 . Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis lurus
pada bidang koordinat yang melalui titik P dan R. Untuk mencari gradien garis tersebut,
kamu tinggal menentukan gradien PR pada segitiga PQR. Dengan menggunakan
perbandingan ordinat dan absis, akan diperoleh gradien garis yang melalui titik P dan R,
yaitu:
Jadi, gradien garis yang melalui P(1, 3) dan R(7, 6) pada Gambar 3.6 adalah 1/2. Dari
uraian tersebut diperoleh rumus umum untuk mencari gradien pada garis yang melalui dua
titik, sebagai berikut.
3. Sifat-Sifat Gradien
Ada beberapa sifat gradien yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah gradien
garis yang sejajar dengan sumbu-x, gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y, gradien dua
garis yang sejajar, dan gradien dua garis yang saling tegak lurus. Berikut ini akan diuraikan
sifat-sifat gradien tersebut.
a.
Gradien
Garis
Perhatikan gambar berikut.
yang
Sejajar
dengan
Sumbu-x
Pada Gambar 3.7 , terlihat garis k yang melalui titik A(1, 2) dan B(3, 2). Garis
tersebut sejajar dengan sumbu-x. Untuk menghitung gradien garis k, gunakan cara sebagai
berikut.
Untuk titik A(1, 2) maka x1 = 1, y1 = 2.
Untuk titik B(3, 2) maka x2 = 3, y2 = 2.
Coba kamu periksa titik-titik lain pada garis k dan hitunglah gradiennya. Apakah nilai
gradiennya sama dengan 0? Uraian tersebut memperjelas tentang gradien garis yang sejajar
dengan sumbu-x, yaitu sebagai berikut.
Jika garis sejajar dengan sumbu- x maka nilai gradiennya adalah nol.
b. Gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar 3.8 , garis l yang melalui titik C(1, 3) dan D(1, 1). letaknya sejajar
dengan sumbu-y. Gradien garis tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk titik C(1, 3) maka x1 = 1, y1 = 3.
Untuk titik D(1, 1) maka x2 = 1, y2 = 1.
Garis k dan l merupakan dua garis yang sejajar. Bagaimana gradien kedua garis
tersebut? Perhatikan uraian berikut.
Garis k melalui titik A(2, 0) dan B(0, 2).
Untuk titik A(2, 0) maka x1 = 2, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 2) maka x2 = 0, y2 = 2.
Dari uraian tersebut terlihat bahwa garis k dan l memiliki gradien yang sama.
Setiap garis yang sejajar memiliki gradien yang sama.
d. Gradien Dua Garis yang Tegak Lurus
Coba kamu perhatikan Gambar 3.10 . Pada gambar tersebut terlihat garis k tegak lurus
dengan garis l.
Gradien kedua garis tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Garis k melalui titik C(3, 0) dan D(0, 3).
Untuk titik C(3, 0) maka x1 = 3, y1 = 0.
Untuk titik D(0, 3) maka x2 = 0, y2 = 3.
Adapun bentuk umum dari persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan garis ini hampir sama dengan bentuk sederhananya, namun diberi
tambahan konstanta (diberi lambang c). Hal ini menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh
persamaan
garis
tersebut
tidak
akan
melalui
titik
O(0,
0).
Setelah kamu memahami bentuk sederhana dan bentuk umum persamaan garis, berikut ini
akan diuraikan bagaimana menentukan sebuah persamaan garis dari titik koordinat atau
gradien.
1. Menentukan Persamaan Garis dari Gradien dan Titik Koordinat
Sekarang, coba kamu perhatikan Gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan sebuah
garis k pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut melalui titik A(x 1, y1) dan tidak
melalui titik pusat koordinat sehingga persamaan garis pada Gambar 3.11 dapat dituliskan:
y1
=
mx1
+
c
.(1)
Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat dituliskan:
y = mx + c .(2)
Jika ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh:
Selanjutnya diperoleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika diketahui
gradien dan titik koordinat, yaitu:
y y1 = m (x x1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradien dan titik koordinat.
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat
adalah
Dari Gambar 3.12 , terdapat dua garis dalam bidang koordinat, yaitu garis k dan l.
Dalam Gambar 3.12(a) , kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada Gambar 3.12(b) , kedua
garis tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan di suatu titik, yaitu titik A (x1,
y1). Jadi, koordinat titik potong dapat dicari dari dua garis yang tidak sejajar.
Sekarang, bagaimana cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis yang
diketahui? Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu cara menggambar (cara grafik) dan cara
substitusi. Untuk itu, pelajari uraian berikut.
a. Cara Grafik
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar ke dalam bidang koordinat Cartesius
sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari gambar.
b. Cara Substitusi
Dengan cara substitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui dimasukkan
(disubstitusikan) ke dalam variabel yang sama dari persamaan garis yang lain.
4. Aplikasi Persaman Garis Lurus
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali bidang-bidang yang menggunakan
aplikasi persamaan garis lurus. Misalnya, perhitungan kecepatan-jarak-waktu dalam fisika
dan perhitungan harga barang dan titik impas dalam ekonomi. Coba kamu pelajari Contoh
Soal. Aplikasi Persaman Garis Lurus Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali bidangbidang yang menggunakan aplikasi persamaan garis lurus. Misalnya, perhitungan kecepatanjarak-waktu dalam fisika dan perhitungan harga barang dan titik impas dalam ekonomi.
Contoh Soal :
Diketahui titik-titik pada bidang koordinat Cartesius sebagai berikut.
a. (10, 5) c. (7, 3)
e. (4, 9)
b. (2, 8)
d. (6, 1)
Tentukan absis dan ordinat dari masing-masing titik tersebut.
Jawab :
a. Dari titik (10, 5) diperoleh absis: 10, ordinat: 5
b. Dari titik (2, 8 ) diperoleh absis: 2, ordinat: 8
c. Dari titik (7, 3) diperoleh absis:7, ordinat: 3
d. Dari titik (6, 1) diperoleh absis: 6, ordinat: 1
e. Dari titik (4, 9) diperoleh absis:4, ordinat: 9
Contoh Soal :
Tentukanlah gradien dari persamaan garis berikut.
a. y = 2x d. 2x + 3y = 0
b. y = 3x e. 4x 6y = 0
c. x = 2y
Jawab :
a. Persamaan garis y = 2x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m = 2.
b. Persamaan garis y = 3x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m = 3.
c. Persamaan garis x = 2y diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga
Persamaan garis y =1/2 x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m =1/2.
d. Persamaan garis 2x + 3y = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga
Persamaan garis y =2/3 x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m =2/3.
e. Persamaan garis 4x 6y = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga