Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 10

AVNER SIAHAAN
EZRA TARIGAN
PERSAMAAN GARIS LURUS

• Persamaan garis lurus merupakan suatu pemetaan persamaan


matematika dalam bidang koordinat cartesius yang membentuk grafik
garis lurus. Ada dua variabel dalam suatu persamaan garis lurus dan
keduanya memiliki orde 1.
• Bentuk penulisan persamaannya:

Dengan x dan y disebut sebagai variabel atau peubah, a dan b adalah


koefisien dari kedua variabel serta c adalah konstanta. Variabel x dan y
harus berpangkat/berorde 1.
• Grafik Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis lurus dapat digambarkan dalam koordinat cartesius
untuk mendapatkan grafik yang berbentuk garis lurus. Berikut ini
langkah-langkah untuk menggambar grafik garis tersebut:
• Menentukan dua titik yang dilalui oleh garis dalam persamaan
tersebut.
• Kedua titik di plot atau ditempatkan pada koordinat cartesius.
• Menghubungkan kedua titik yang telah diplot tersebut untuk menjadi
sebuah garis.
BERIKUT INI BENTUK PERSAMAAN GARIS
LURUS DALAM KOORDINAT CARTESIUS:
PENYELESAIAN PERSAMAAN GARIS LURUS
DUA PERSAMAAN GARIS LURUS DAPAT DISAJIKAN BERSAMAAN DISEBUT SEBAGAI
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DAN MEMILIKI BENTUK:

Dengan x dan y disebut sebagai variabel atau peubah. Huruf a, b, d dan e adalah
koefisien dari masing-masing variabel serta c dan f adalah konstanta.
Ada dua cara dalam penyelesaian sistem persamaan dua variabel yaitu
metode substitusi dan metode eliminasi. Berikut penjelasannya:

Metode Substitusi
Kemudian persamaan baru tersebut disubstitusikan ke persamaan kedua
misalkan menjadi:
METODE ELIMINASI
DALAM METODE ELIMINASI, SALAH SATU VARIABEL DIELIMINASI ATAU DIHILANGKAN
DENGAN CARA PENGURANGKAN KEDUA PERSAMAAN YANG ADA. AGAR VARIABEL BISA
DIHILANGKAN SAAT KEDUA PERSAMAAN DIKURANGKAN, MAKA KOEFISIEN KEDUA VARIABEL
TERSEBUT DISAMAMAKAN TERLEBIH DAHULU. PENYAMAAN KOEFISIEN INI DENGAN CARA
MENGKALI ATAU MEMBAGI SUATU PERSAMAAN DENGAN SUATU BILANGAN. SEHINGGA:

Dengan:

Dan persamaannya menjadi:

Dapat dieliminasi dengan mengurangi persamaan


pertama dengan kedua :
• Diperoleh hasil penyelesaiannya:

Gradien Persamaan Garis Lurus


Gradien menunjukan kemiringan dari suatu persamaan terhadap garis x. Gradien
dinotasikan dengan huruf m. Berdasarkan gambar berikut:
Kemiringan/gradien adalah perbandingan antara jarak garis yang
diproyeksikan kesumbu y terhadap proyeksi garis terhadap sumbu x.
sehingga: Gradien = m = tan⁡α

Untuk beberapa bentuk persamaan, gradien diperoleh dengan:


• Dalam hubungannya suatu persamaan garis lurus dengan garis
lainnya, gradien memiliki persamaan sebagai berikut:
• Membentuk Persamaan Garis Lurus
1. Jika diketahui gradien dan satu titik yang dilalui
• Persamaan garis lurus dapat dibuat dengan mengetahui nilai gradien
dan salah satu titik yang dilewati Dalam rumus:

rumus gradien nya bisa dimodifikasi menjadi:

Atau:

2. Jika diketahui dua titik yang dilalui


Jika yang diketahui adalah kedua titik
dan yang dilewati garis dan gradien tidak diketahui
rumusnya diperoleh dari modifikasi rumus sebelumnya yaitu:
CONTOH SOAL :

• Contoh Soal 1
• Tentukan persamaan garis A yang memotong sumbu y = 3 dan tegak lurus
dengan garis B yang melalui titik pusat O dan titik (3, 2).
• Pembahasan:
• Diketahui:
• A melalui (0,3)
• B melalui (0,0) dan (3,2)
• A dan B tegak lurus, maka
• Sehingga:

Selanjutnya:
PERSAMAAN BIDANG

• Bidang merupakan himpunan dari garis-garis yang anggotanya juga terdiri dari lebih
satu buah garis. permukaan sebuah kertas yang bisa diperlebar ke semua arah.
Bidang memiliki ukuran panjang dan juga lebar yang juga diberi nama dengan
menyebutkan sebuah titik-titik sudut dari bidang tersebut ataupun huruf  dan juga
seterusnya.
• Bidang dalam Ruang
Kita telah melihat bahwa persamaan suatu garis dalam ruang dapat diperoleh dari
suatu titik pada garis dan vektor yang sejajar dengan garis tersebut. Sekarang kita
akan melihat bahwa persamaan suatu bidang dalam ruang dapat diperoleh dari suatu
titik pada bidang dan vektor normal (tegak lurus) terhadap bidang tersebut.
• Perhatikan bidang yang memuat titik P(x1, y1, z1) dan memiliki vektor
normal tidak nol

Bidang ini memuat semua titik Q(x, y, z) sedemikian sehingga vektor PQ


ortogonal terhadap n. Dengan menggunakan hasil kali titik, kita dapat
menuliskan persamaan berikut.

Persamaan ketiga di atas merupakan persamaan bidang dalam bentuk


baku.
• Teorema 2 Persamaan Baku Suatu Bidang dalam Ruang

• Bidang yang memuat titik (x1, y1, z1) dan memiliki vektor normal

• dapat direpresentasikan oleh suatu bidang yang memiliki persamaan


dalam bentuk baku

• Dengan mengelompokkan kembali suku-suku pada persamaan di atas,


kita mendapatkan bentuk umum persamaan suatu bidang dalam
ruang.
MENENTUKAN PERSAMAAN BIDANG
DALAM RUANG
• Tentukan persamaan umum bidang yang memuat titik-titik (2, 1, 1), (0,
4, 1) dan (–2, 1, 4).
• Pembahasan Untuk menerapkan Teorema 2, kita membutuhkan suatu
titik pada bidang dan vektor yang normal terhadap bidang tersebut.
Terdapat tiga pilihan untuk titik pada bidang, tetapi tidak ada vektor
normal yang diberikan. Untuk mendapatkan vektor
• normal, kita gunakan hasil kali silang vektor-vektor u dan v yang
membentang dari titik (2, 1, 1) ke titik-titik (0, 4, 1) dan (–2, 1, 4),
seperti yang ditunjukkan Gambar 4. Bentuk-bentuk komponen u dan v
adalah

yang mengakibatkan :
• normal terhadap bidang yang diberikan. Dengan menggunakan
bilangan-bilangan arah pada n dan titik (x1, y1, z1) = (2, 1, 1), kita dapat
menentukan persamaan bidang tersebut adalah

• Catatan Dalam Contoh ini, kita dapat menguji bahwa titik-titik yang
diberikan, (2, 1, 1), (0, 4, 1) dan (–2, 1, 4), memenuhi persamaan
bidang yang kita peroleh.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai