Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PERSAMAAN GARIS

Gradien adalah nilai kemiringan atau kecondongan suatu garis yang membandingkan
antara komponen Y (ordinat) dengan komponen X (absis).

A. Rumus Dan Cara Mencari Gradien


Ada beberapa kondisi atau keadaan yang dapat digunakan untuk mencari sebuah
gradient garis.

1. Gradien Garis yang Melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x, y)

Jika anda sudah mengetahui bahwa persamaan garis yang melalui titik pusat (0,0) dan
titik (x, y) adalah y = mx. Perhatikan contoh berikut.

Contoh Soal dan Cara Mengerjakannya

Tentukanlah gradien persamaan garis yang melalui titik pusat dan titik (3, 5)!

Jawaban:

Persamaan garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 5) adalah y = (5/3)x. Sehingga
gradiennya adalah 5/3.

 Dari contoh soal di atas dapat disimpulkan bahwa gradien dari persaman garis y = mx
adalah m.

 Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara komponen y dengan


komponen x yang ada pada setiap ruas garis adalah sama. Sehingga nilai perbandingan
dari keduanya bisa disebut dengan gradient.

Sehingga, persamaan garis y = mx memiliki gradien m dengan m = y atau x.

2. Gradien Garis yang Melalui Dua Buah Titik (x1, y1) dan (x2, y2)

Di sini dikatakan bahwa tidak selamanya sebuah garis itu melewati sebuah titik pusat
(0,0). Jadi apabila suatu garis tersebut melewati titik pusat (0,0), apakah anda dapat
menentukan gradiennya?
Contoh Soal dan Cara Mengerjakannya:

Tentukanlah gradien persamaan garis yang melalui titik (6, 2) dan titik (3, 5)!

Jawaban:

x1 = 6; y1 = 2; x2 = 3; y2 = 5

Sehingga dapat ditentukan, gradien persamaan garisnya adalah -1.

Dari soal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perbandingan dari komponen x dan
juga komponen y pada setiap ruas garis adalah sama, yakni 1 dan bilangan 1 ini adalah
gradient dari persamaan garis y = x + 2.

Jadi, persaman garis y = mx, c ≠ 0 memiliki gradien m dengan;

3. Gradien Garis Yang Sejajar Sumbu-x dan Sumbu-y

Untuk dapat menentukan gradient garis yang sejajar dengan sumbu-x dan juga gradient
yang sejajar dengan-y anda dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini:

Cobalah anda perhatikan gambar di bawah ini:


 

Garis 0 terlihat sejajar dengan sumbu-x sementara garis n sejajar dengan sumbu-y. Pada
gambar di atas terlihat dengan sangat jelas bahwa garis o melewati titik (-4, 2) dan (5,
2). Maka bisa dikatakan bahwa gradien garis o adalah:

Sehingga bisa disebutkan bahwa gradien garis yang sejajar sumbu-x adalah 0.

Coba perhatikan garis n yang ada di bawah ini! 


Garis n melewati titik (4, 8) dan (4, -5).
Gradien garis n adalah m = (–5 – 8):(4 – 4) = 13/0 = (tidak didefinisikan).
 

Sehingga bisa dikatakan bahwa, gradien garis yang sejajar sumbu-y tidak didefinisikan.

4. Gradien Garis Yang Saling Sejajar


Gradient garis yang terlihat sejajar dengan sumbu-x adalah 0. Lalu bagaimanakah
dengan gradient dua buah garis yang saling sejajar seperti yang ada pada gambar di
bawah ini?

Coba abda perhatikan gambar yang ada di atas, kemudian anda bisa lakukan kegiatan di
bawah untuk mencari gradient garis yang saling sejajar. Apa yang bisa anda simpulkan
dari kegiatan yang ada di atas?

Cobalah untuk mencari gradien ruas garis AB, PQ, MN, dan RS pada gambar yang ada di
atas dengan melengkapi titik-titik berikut ini!

 Titik A (1, 4) ; B (6, 11)

Gradien AB = (11 – 4):(6 – 1) = 7/5

 Titik P (2,2) ; Q (7,9)

Gradien PQ = (9 – 2):(7 – 2) = 7/5

 Titik M (6,3); N (11,10)

Gradien MN = (10 – 3):(11–6) = 7/5

 Titik R (1,4); S (6,11)

Gradien RS = (11 – 7):(6 – 1) = 7/5

 Sehingga dapat ditentukan bahwa gradien garis AB = PQ = MN = RS = 7/5 .

5. Gradien Garis yang Saling Tegak Lurus


Selain dari kedudukan dua buah garis yang sejajar, juga terdapat kedudukan dua buah
garis yang terlihat saling tegak lurus. Lalu bagaimanakah gradient garis yang saling
tegak lurus di atas? apa gradiennya sama?

Gradien dua buah garis yang saling tegak lurus apabila dikalikan hasilnya sama dengan
–1. Jadi, jika l adalah sebuah garis yang tegak lurus dengan garis p maka berlaku ml ×
mp = –1.

Contoh Soal dan Cara Mengerjakannya

Garis k memiliki persamaan y = 2x + 5. Jika garis l tegak lurus garis k tentukanlah


gradien garis l!

Jawaban:

ml = 2 ;

mk × ml = –1

ml = –(1/mk)

= –(1/2)

= -½

Sehingga jawabannya adalah, gradien garis l adalah -½.


Cara menggambar persamaan linear cukup mudah untuk dipelajari. Hanya
terdapat tiga langkah yang dilakukan dalam materi cara menggambar
persamaan linear. Persamaan linear adalah suatu persamaan yang memiliki
variabel dengan pangkat tertingginya adalah 1 (satu).

Contoh dua persamaan linear dengan dua variabel diberikan melalui


persamaan di bawah.

  
  

Cara menggambar persamaan linear cukup mudah untuk dilakukan. Langkah-


langkah menggambar persamaan linear dapat disimak melalui contoh cara
menggambar garis persamaan linear yang diberikan di bawah.

Gambar persamaan garis 3x + 2y = 12!

Langkah 1

Tentukan titik Potong dengan sumbu – x

Titik potong dengan sumbu x, maka y = 0. Substitusi nilai y = 0 pada


persamaan 3x + 2y = 12.

3x + 2y =12
3x + 2(0) =12
3x = 12
X=4

Titik koordinat pertama yaitu A(4, 0)

Langkah 2

Tentukan titik Potong dengan sumbu – y

Titik potong dengan sumbu y, maka x = 0. Substitusi nilai x = 0 pada


persamaan 3x + 2y = 12.

3x + 2y = 12

3(0) +2y = 12
0 -2y = 12

2y = 12

Y = 12/2 =6

Titik koordinat kedua yaitu B(0, 6)

Berdasarkan pada perhitungan pada Langkah 1 dan Langkah 2 dapat


diperoleh data berikut.

 
 

Langkah 3

Tarik kedua titik koordinat yang diperoleh pada sumbu x dan y sehingga
membetuk garis lurus.
 

Sistem pertidaksamaan linear dua variabel

Sistem pertidaksamaan linear dua variabel berupa beberapa pertidaksamaan linear


yang terdiri dari 2 variabel, biasanya x atau y (walaupun jenis variabel lainnya tetap
memungkinkan). Pertidaksamaan linear dua variabel memiliki bentuk umum seperti
berikut:
ax + by < c, ax + by > c, ax + by ≤ c, atau ax + by ≥ c

Sebelum menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel,


sebaiknya kita tahu terlebih dahulu mengenai himpunan penyelesaian. Himpunan
penyelesaian merupakan himpunan pengganti nilai variabel sedemikian sehingga
menyebabkan sistem pertidaksamaan menjadi pernyataan yang benar. Daerah
penyelesaian yang akan kita gambar merupakan daerah dari himpunan penyelesaian
tersebut. Daerah ini berisi himpunan pasangan berurutan (x, y) yang menjadi anggota
dari himpunan penyelesaian.
Untuk menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal
Gambarlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut
untuk x, yanggota bilangan real.
–x + 8y ≤ 80
2x – 4y ≤ 5
2x + y ≥ 12
2x – y ≥ 4
x ≥ 0, y ≥ 0

Pembahasan Contoh Soal


Untuk menggambar daerah penyelesaian dari sitem pertidaksamaan yang dimaksud,
lakukan langkah-langkah berikut:

Langkah pertama. Ubahlah pertidaksamaan-pertidaksamaan yang dimaksud menjadi


persamaan linear, kemudian gambarkan persamaan linear tersebut pada bidang
koordinat. Grafik dari persamaan linear berupa garis lurus. Untuk itu, cari dua titik yang
dilewati oleh garis tersebut, kemudian hubungkan kedua titik tersebut menjadi suatu
garis lurus. Dua titik ini biasanya dipilih titik pada sumbu-x dan sumbu-y, akan tetapi
apabila kurang memungkinkan, pilihlah titik-titik lain.

Sehingga garis –x + 8y = 80 melalui titik-titik (0, 10) dan (16, 12). Dengan cara yang
sama, dapat dicari 2 titik yang dilalui persamaan garis lainnya.
Sehingga, garis-garis dari –x + 4y = 80, 2x – 4y = 5, 2x + y = 12, dan 2x – y = 4 dapat
digambarkan seperti berikut.

Langkah kedua. Arsirlah daerah dari masing-masing pertidaksamaan. Untuk


menentukan daerah pertidaksamaan, pilihlah salah satu titik yang terdapat di kanan
atau di kiri, atas atau bawah dari garis. Apabila koordinat titik tersebut disubstitusikan
ke dalam pertidaksamaan dan menghasilkan pernyataan yang benar, maka daerah titik
tersebut merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut. Arsirlah daerah
penyelesaian tersebut. Sebaliknya, apabila koordinat titik tersebut disubstitusikan ke
dalam pertidaksamaan dan menghasilkan pernyataan yang salah, maka daerah titik
tersebut bukan merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut. Arsirlah
daerah yang berseberangan terhadap titik tersebut. Misalkan kita akan menemukan
daerah penyelesaian dari pertidaksamaan –x + 8y ≤ 80. Misalkan kita pilih titik (0, 12)
yang terletak di atas garis sebagai titik uji. Kita substitusikan ke dalam pertidaksamaan
sebagai berikut.

Dengan mensubstitusikan titik (0, 12) ke pertidaksamaan –x + 8y ≤ 80 menghasilkan


pernyataan yang salah, sehingga daerah yang memuat titik (0, 12) bukan penyelesaian
dari pertidaksamaan tersebut. Sehingga daerah yang berlawanan dengan daerah
tersebut, yaitu daerah bawah, yang kita arsir.

Dengan cara yang sama, kita cari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan-
pertidaksamaan lainnya. Setelah itu kita gambarkan daerahnya seperti pada gambar
berikut.
Langkah ketiga. Arsirlah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
yang dimaksud. Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan merupakan irisan
dari himpunan penyelesaian dari masing-masing pertidaksamaan. Atau secara visual,
daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan merupakan daerah yang terkena
arsiran dari semua daerah penyelesaian. Sehingga himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan –x + 8y ≤ 80, 2x – 4y ≤ 5, 2x + y ≥ 12, 2x – y ≥ 4, x ≥ 0, dan y ≥ 0
dapat digambarkan sebagai berikut.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variabel adalah sistem persamaan linear yang terdiri dari
dua persamaan dimana masing-masing persamaan memiliki dua variabel. Contoh
SPLDV dengan variabel   dan  :

dimana  , dan   adalah bilangan-bilangan real.

Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian SPLDV bertujuan untuk menentukan nilai yang memenuhi kedua
persamaan yang ada pada SPLDV. Penyelesaian SPLDV terdapat beberapa cara, yaitu:

Metode grafik

Pada metode grafik ini, langkah-langkah yang dilakukan pertama adalah menentukan
grafik garis dari masing-masing persamaan kemudian menentukan titik potong dari
kedua garis. Titik potong dari kedua garis tersebut adalah penyelesaian dari SPLDV.

Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:

Jawab:
Langkah pertama tentukan garis dari masing-masing persamaan.

Setelah diperoleh grafik dari kedua persamaan, sekarang menentukan titik potong dari
kedua garis dan menentukan koordinat dari titik potong tesebut.
Dari grafik sistem persamaan linear diatas diperoleh titik potong dengan
koordinat  , sehingga penyelesaian dari SPLDV adalah  .

Untuk membuktikan penyelesaian dari SPLDV, penyelesaian tersebut kita subtitusikan


ke persamaan dengan   dan  .

Pada metode grafik ini, terdapat beberapa jenis himpunan penyelesaian berdasarkan
grafik persamaan, yaitu:

Jika kedua garis berpotongan, maka perpotonga kedua garis adalah penyelesaian dari
SPLDV dan memiliki satu penyelesaian.

Jika kedua garis sejajar, maka SPLDV tidak memiliki penyelesaian

Jika kedua garis saling berhimpit, maka SPLDV memiliki tak berhingga himpunan
penyelesaian.

Metode eliminasi

Pada metode eliminasi ini, menentukan penyelesaian dari variabel   dengan cara
mengeliminasi variabel  , dan untuk menentukan penyelesaian variabel   dengan cara
mengeliminasi variabel  .

Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut:

Jawab:
Pertama menentukan penyelesaian dari variabel  .
Mengeliminasi variabel   dapat dilakukan dengan mengurangi persamaan I dengan
persamaan II.

Diperoleh persamaan akhir  , bagi kedua ruas dengan -2, diperoleh


penyelesaian  .

Kedua menentukan penyelesaian dari variabel 

Mengeliminasi variabel   dapat dilakukan dengan menjumlahkan persamaan I dengan


persamaan II.

Diperoleh persamaan akhir  , bagi kedua ruas dengan 2, diperoleh


penyelesaian 

Sehingga himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah  .

Metode substitusi

Pada metode substitusi, langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah salah satu
persamaan menjadi persamaan fungsi, yaitu   sebagai fungsi dari   atau  sebagai fungsi
dari  . Kemudian subtitusikan   atau   pada persamaan yang lain.

Contoh Soal:
Tentukah penyelesaian dari SPLDV berikut:

Jawab:
Ubah persamaan (I) menjadi bentuk fungsi   dengan memindahkan
variabel   ke ruas kanan menjadi  .

Kemudian persamaan fungsi   disubtitusikan pada persamaan (II),


menjadi  . Diperoleh persamaan   dan kurangi masing-masing
ruas dengan 1, menjadi  . Kemudian bagi kedua ruas dengan 2 menjadi  .
Hasil variabel   disubtitusikan pada salah satu persamaan awal, misal pada persamaan
(I), menjadi  , jadi   atau  .

Sehingga himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel nya


adalah  .

Metode eliminasi-subtitusi

Metode ini adalah gabungan dari metode eliminasi dan subtitusi. Pertama eliminasi
salah satu variabel, kemudian penyelesaian dari variabel yang diperoleh disubtitusikan
pada salah satu persamaan.

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)


Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang terdiri dari tiga
persamaan dimana masing-masing persamaan memiliki tiga variabel. Contoh SPLTV
dengan variabel   dan  :

dimana   dan   adalah bilangan-bilangan real.

Pada SPLTV terdapat 2 cara penyelesaian, yaitu:

Metode Subtitusi

Langkah yang dilakukan pada metode ini yaitu:

Ubah salah satu persamaan yang ada pada sistem dan nyatakan   sebagai fungsi dari   
dan  , atau   sebagai fungsi dari   dan  , atau   sebagai fungsi dari   dan  ..

Subtitusikan fungsi   atau   atau   dari langkah pertama pada dua persamaan yang lain,
sehingga diperoleh SPLDV.

Selesaikan SPLDV yang diperoleh dengan metode yang dibahas pada penyelesaian
SPLDV di atas.

Contoh Soal:
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel berikut:

Jawab:

Langkah pertama, nyatakan persamaan (I) menjadi fungsi dari  ,


yaitu:  . Kemudian subtitusikan pada persamaan (II)
dan (III), menjadi

Persamaan (II): 

Selesaikan, didapat: 

Persamaan (III): 

Selesaikan, didapat:   atau  .

Persamaan (IV) dan (V) membentuk SPLDV

Dari persamaan (V),  , kemudian disubtitusikan pada


persamaan (IV), menjadi:
Kemudian subtitusikan   pada persamaan   diperoleh  atau 
.

Subtitusikan   dan   pada persamaan  ,


menjadi  , diperoleh  .

Sehingga himpunan penyelesaian adalah 

Metode Eliminasi
Langkah penyelesaian pada metode eliminasi yaitu:

Tentukan himpunan selesaian dari SPLDV yang memuat persamaan-persamaan 2x + 5y


= –3 dan 3x – 2y = 5.

Grafik dari kedua persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Untuk menentukan selesaiannya, pertama kita harus mengeliminasi salah satu


variabelnya. Misalkan kita akan mengeliminasi variabel x, maka kita harus menyamakan
koefisien x dari kedua persamaan tersebut. Koefisien x pada persamaan 1 dan 2 secara
berturut-turut adalah 2 dan 3. Sehingga kita harus menyamakan koefisien x dari kedua
persamaan tersebut menjadi KPK dari 2 dan 3, yaitu 6, dengan mengalikan persamaan 1
dengan 3 dan persamaan 2 dengan 2.
 

Dengan cara yang sama, kita dapat mengeliminasi variabel y untuk mendapatkan nilai
dari x.

Sehingga diperoleh selesaiannya adalah x = 1 dan y = –1, atau dapat dituliskan sebagai
himpunan selesaian Hp = {(1, –1)}.

TUGAS MATEMATIKA
Nama Anggota
1. Robby Ulung Pambudi (31)
2. Dani Febrian S (07)
3. Fahrul Alam H (12)
4. Fajri Ni’am Asyhari (13)
5. Firgiawan Nur Udin (17)
6. Julia Novita Putri (20)

SMA NEGERI 2 TUBAN


Jl.DR. Wahidin Sudirohusodo No.800

Anda mungkin juga menyukai